JURNAL JIKKI Vol 2 No.
2 JULI (2022) Hal 01-08, P-ISSN : 2809-7181 E-ISSN : 2809-7173
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Link Page https://journal.amikveteran.ac.id/index.php/jikki
Page https://journal.amikveteran.ac.id/index.php/
EFEK AROMA TERAPI LAVENDER UNTUK MENGURANGI NYERI MASA NIFAS PADA
PERSALINAN NORMAL
Nur Sa’idaha, Sthepani Sari Hidayatb, Sonia Chairunnisac, Fitri Adrianid, Elvi Tianae, Zurianif
a
Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Kebidanan, [email protected], Universitas Batam
b
Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Kebidanan, [email protected], Universitas Batam
c
Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Kebidanan, [email protected], Universitas Batam
d
Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Kebidanan, [email protected], Universitas Batam
e
Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Kebidanan, [email protected], Universitas Batam
f
Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Kebidanan, [email protected], Universitas Batam
ABSTRACT
Trauma to the perineum can also cause discomfort and pain during sexual intercourse, so it is
essential to treat this pain. One way to reduce feelings of pain is to do complementary therapy using lavender
oil aromatherapy. Lavender contains antidepressant, calming, anti-anxiolytic and anticonvulsant properties.
This study aimed to determine the effect of lavender aromatherapy on the intensity of perineal suture pain in
postpartum mothers. Methods: The method applied is a quasi-experimental case study pretest and posttest
where the research sample is the postpartum mother, Ny. Laila Tus Syania G2P2A0 2 hours postpartum with
2-degree laceration at the Independent Practice Midwife Nursaidah Batam City. The instrument in this study
uses a Visual Analogue Scale (VAS) scale in the range 0-7, where no pain is worth 0, mild pain on a 1-3
scale, moderate pain 4-5, and severe pain 6-7. The material used in this study was 100% concentrated
lavender oil vapor, which was dripped in several 4-5 drops and then dissolved in 200 ml of water for 30
minutes. The results showed an effect before being given lavender aromatherapy inhalation, and the maternal
perineal pain score reached 7 (high or severe pain). After being given lavender aromatherapy inhalation,
the maternal perineal pain score became 3 (mild pain). The conclusion from the case study is that giving
inhaled lavender aromatherapy affects postpartum mothers' perineal suture pain.
Keywords: Lavender Aromatherapy, Tearing Pain, Postpartum
ABSTRAK
Trauma pada perineum juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta nyeri jika melakukan
hubungan seksual, sehingga penanganan pada nyeri ini penting untuk dilaksanakan. Salah satu cara untuk
mengurangi perasaan nyeri yakni dengan melakukan terapi komplementer menggunakan aromaterapi minyak
lavender. Dimana hal tersebut dapat dilakukan karena lavender memiliki kandungan akan antidepresi,
menenangkan, antianxiolytic dan antikonvulsan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
aromaterapi lavender atas intensitas nyeri luka jahitan perineum terhadap ibu postpartum. Metode yang
diterapkan ialah study kasus quasi eksperimen pretest dan postest dimana sampel penelitian ini ialah ibu nifas
Ny. Laila Tus Syania G2P2A0 postpartum 2 jam dengan luka robekan 2 derajat di Bidan Praktik Mandiri
Nursaidah Kota Batam. Instrumen pada penelitian ini menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) skala
yang digunakan pada rentang 0-7, dimana tidak nyeri bernilai 0, nyeri ringan skala 1-3, nyeri sedang 4-5 dan
nyeri berat 6-7. Bahan yang dipergunakan pada penelitian ini ialah uap minyak lavender berkonsentrasi 100%
yang diteteskan sejumlah 4-5 tetes dan kemudian dilarutkan dalam 200 ml air, diberikan selama 30 menit.
Hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh pada saat sebelum diberikan inhalasi aromaterapi lavender skor
nyeri perenium ibu mencapai 7 (tinggi atau nyeri berat) dan setelah diberikan inhalasi aromaterapi lavender
skor nyeri perenium ibu menjadi 3 (nyeri ringan). Kesimpulan: dari study kasus bahwa terdapat pengaruh
pemberian inhalasi aromaterapi lavender terhadap nyeri luka jahitan perineum ibu post partum.
Kata Kunci: Aromaterapi Lavender, Nyeri Robekan, Masa Nifas
Received mei 13, 2022; Revised juni 2, 2022; Accepted juli 22, 2022
31
Nur Sa’idah, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 juli (2022) 30-35
1. PENDAHULUAN
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu. Hal penting
dalam masa nifas dengan menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis dimana
dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat penting, dengan memberikan nutrisi,
dukungan psikologis maka kesehatan ibu dan bayi terjaga 1.
Asuhan yang diberikan pada masa nifas mempunyai peranan besar dimana dalam masa ini
dapat disebut dengan masa kritis ibu dan bayinya. Menurut sumber data, terdapat kasus kematian
ibu di Indonesia sejumlah 60% terjadi pada kondisi post partum dan 50% kematian pada kondisi
masa nifas pada 24 jam pertama. Dimana ibu mengalami beberapa keluhan setelah proses
melahirkan, diantaranya ialah merasakan nyeri pada bagian perut bawah yang disebabkan adanya
kontraksi akibat luka laserasi 1.
Luka laserasi atau luka perineum adalah luka karena robekan jalan lahir baik karena rupture
maupun karena episiotomi saat waktu melahirkan janin 2.
Nyeri dapat ditanggulangi dengan beberapa tindakan, salah satunya dengan farmakologi dan
non farmakologi. Terapi farmakologi ialah suatu terapi yang diterapkan tanpa melakukan konsumsi
obat guna meredakan rasa nyeri analgesic. Dalam suatu penelitian dipaparkan bahwasanya sejumlah
69 % dalam mengurangi rasa nyeri perempuan biasanya mengkonsumsi obat nyeri jenis analgetic
dan ice pack sedangkan yang mengkonsumsi obat analgesic sejumlah 75%. Pada terapi
nonfarmakologi rasa nyeri dapat diredakan dengan menerapkan teknik relaksasi, pijatan,
pengompresan, terapi menggunakan musik hingga aromaterapi. 1
Nyeri post partum besifat fisiologi serta berlangsung beberapa hari setelah proses persalinan,
hal tersebut dapat menjadikan ibu trauma jika nyeri tersebut tidak tertangani dengan baik dan benar,
maka dari itu penanganan nyeri pada ibu post partum sangat penting agar tidak menjadi pengalaman
yang buruk bagi ibu bersalin 3.
Nyeri persalinan yang muncul akan memiliki intensitas yang sering dan akan menjadikan
ibu menjadi gelisah, tegang dan ketakutan hingga stress yang menyebabkan adanya pelepasan
hormon adrenalin dan steroid yang berlebihan. Terdapat beragam metode yang dapat diterapkan
dalam mengurangi rasa nyeri setelah persalinan yakni secara farmakologi dan non farmakologi.
Dimana dalam menerapkan metode nonfarmakologi memiliki beberapa keuntungan, yakni biaya
terjangkau, efektif, sederhana dan tidak menimbulkan suatu efek negatif serta dapat meningkatkan
rasa puas bagi ibu saat persalinan dikarenakan ibu dapat melakukan kontrol diri mengenai perasaan
dan kekuatannya sehingga ini secara langsung dapat meningkatkan rasa nyaman saat persalinan 4.
Nyeri akibat kontraksi persalinan akan menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga
diperlukan penanganan nyeri untuk menghindari efek negatif baik pada ibu maupun janin. Didapati
2 metode yang dapat digunakan guna memperkecil rasa nyeri yakni metode farmakologis yang
nantinya akan memberikan efek samping serta metode nonfarmakologi yang cenderung lebih
efisien dan meminimalisir efek samping 5.
Aromaterapi dapat dimanfaatkan sebagai opsi pilihan dalam menangani perasaan nyeri
secara nonfarmakologi. Terdapat beragam jenis aromaterapi dari tumbuhan diantaranya ialah
kenanga, sitrus, melati, jeruk, cengkeh dll. Aromaterapi yang umumnya dipergunakan dengan
tujuan guna memperkecil rasa nyeri yakni terapi komplementer menggunakan minyak esensial
lavender, dikarenakan lavender memiliki sifat antikonvulsan, anxiolytic dan memberikan rasa
ketenangan 6.
Aromaterapi lavender dapat mempengaruhi sistem limbik di otak yang merupakan
sentralnya emosi, dan mampu menghasilkan hormon endorfin dan enkefalin yang mempunyai sifat
Efek Aroma Terapi Lavender Untuk Mengurangi Nyeri Masa Nifas Pada Persalinan Normal (Nur
Sa’idah)
32
Nur Sa’idah, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 juli (2022) 30-35
penghilang rasa nyeri, dan serotonin yang mempunyai efek menghilangkan ketegangan atau stres
serta kecemasan 7.
Saat menghirup aromaterapi, maka zat aktif yang terkandung didalamnya akan
memberikan rangsangan pada hipotalamus yang nantinya akan menghasilkan hormon endorphin 8.
Sejumlah penelitian memaparkan bahwasanya terapi komplementer pada khususnya
menggunakan aromaterapi lavender dapat meningkatkan rasa nyaman dan mampu digunakan
sebagai pencegahan terjadinya infeksi. Manfaat yang dapat dirasakan dari minyak esensial lavender
ialah relaksasi, menekan rasa cemas dan meningkatkan perasaan senang 9.
Aromaterapi lavender dapat menaikkan gelombang alfa yang ada pada otak, dimana fungsi
dari gelombang tersebut ialah memberikan rasa nyaman dan tenang pada seseorang. Aroma
lavender juga memberikan suatu rasa yakin serta dapat mengurangi stress, histeria,
ketidakseimbangan hingga kecemasan berlebihan 1.
Hasil penelitian yang sama oleh Yona (2019) di Lampung menyebutkan bahwa adanya
penurunan intensitas nyeri ibu bersalin sesudah diberikannya aromaterapi lavender. Hasil penelitian
yang sama oleh Mansoreh & Arezoo (2016) menyebutkan bahwa aromaterapi minyak esensial
lavender signifikan menurunkan intensitas nyeri persalinan.
Zat aktif yang termuat pada aromaterapi lavender akan memberikan impuls pada
hipotalamus guna memproduksi dan menghasilkan hormon endorphin, dimana proses ini akan
terjadi setelah menghirup aromaterapi. Endorphin ialah salah satu hormon yang dapat memberikan
efek kebahagiaan, ketenangan dan rileksasi serta mempunyai pengaruh sebagai analgetic. Dalam
memberikan aromaterapi melalui inhalasi dapat dilakukan beberapa cara yakni melalui hisapan
pada tisu, penghirupan pada telapak tangan serta penguapan 8.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Nyeri dapat ditanggulangi dengan beberapa tindakan, salah satunya dengan farmakologi
dan non farmakologi. Terapi farmakologi ialah suatu terapi yang diterapkan tanpa
melakukan konsumsi obat guna meredakan rasa nyeri analgesic. Dalam suatu penelitian
dipaparkan bahwasanya sejumlah 69 % dalam mengurangi rasa nyeri perempuan biasanya
mengkonsumsi obat nyeri jenis analgetic dan ice pack sedangkan yang mengkonsumsi
obat analgesic sejumlah 75%. Pada terapi nonfarmakologi rasa nyeri dapat diredakan
dengan menerapkan teknik relaksasi, pijatan, pengompresan, terapi menggunakan musik
hingga aromaterapi. 1
2.2 Manfaat
Zat aktif yang termuat pada aromaterapi lavender akan memberikan impuls pada
hipotalamus guna memproduksi dan menghasilkan hormon endorphin, dimana proses ini
akan terjadi setelah menghirup aromaterapi. Endorphin ialah salah satu hormon yang dapat
memberikan efek kebahagiaan, ketenangan dan rileksasi serta mempunyai pengaruh
sebagai analgetic. Dalam memberikan aromaterapi melalui inhalasi dapat dilakukan
beberapa cara yakni melalui hisapan pada tisu, penghirupan pada telapak tangan serta
penguapan 8..
2.3 Dampak
Aromaterapi lavender dapat menaikkan gelombang alfa yang ada pada otak, dimana fungsi
dari gelombang tersebut ialah memberikan rasa nyaman dan tenang pada seseorang.
Aroma lavender juga memberikan suatu rasa yakin serta dapat mengurangi stress, histeria,
ketidakseimbangan hingga kecemasan berlebihan 1.
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan menerapkan pendekatan studi kasus.
Pelaksanaan penelitian ini di BPM Fitri Adriani Sungai Panas. Pelaksanaan penelitian dilakukan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol.2, No.2, Juli 2022, pp. 30-35
33
Nur Sa’idah, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 juli (2022) 30-35
dengan kategori ibu postpartum 2 jam, melahirkan secara normal dan mengalami luka jahit
perineum serta memiliki kesediaan untuk dijadikan responden. Instrumen pada penelitian ini ialah
Visual Analogue Scale (VAS) dimana skala yang digunakan pada rentang 0-7, dimana tidak nyeri
bernilai 0, nyeri ringan skala 1-3, nyeri sedang 4-5 dan nyeri berat 6-7.
Bahan yang dipergunakan pada penelitian ini ialah uap minyak lavender berkonsentrasi
100% yang diteteskan sejumlah 4-5 tetes dan kemudian dilarutkan dalam 200 ml air. Dalam
pemberiannya dilakukan secara inhalasi menggunakan vaporizer. Sebelum proses inhalasi, cawan
pada tungku berisikan air ditunggu hingga berasa hangat setelah itu baru ditetesi aromaterapi.
Setelah sudah tercium harum maka pasien diminta untuk rileks dan menghirup aromaterapi selama
30 menit. Pada kondisi ini responden berada pada ruangan yang ukurannya 10-16 m2 dan tidak
banyak didapati ventilasi udara.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasar hasil penelitian terhadap Ny. Laila Tus Syania dengan usia 20 Tahun G2P2A0
postpartum 2 jam dengan luka robekan 2 derajat dan ibu merasakan nyeri pada jahitan perenium.
Pada saat sebelum ibu diberikan inhalasi aromaterapi lavender skor nyeri perenium ibu mencapai
7 (tinggi atau nyeri berat). Intervensi dilakukan pada tanggal 19 Mei 2022 pada pukul 15.42 WIB,
ibu diberikan inhalasi aromaterapi lavender setelah 2 jam post partum pada pukul 17.42 WIB2
dalam kurun waktu 30 menit kemudian dilakukan pengamatan masa nifas dalam rentang waktu 2
jam dengan melakukan pemeriksaan luka jahit perenium dengan pinset anatomis, dimana saat
dilakukan pemeriksaan peneliti mengamati reaksi dan mimik wajah pasien.
Setelah diberikan inhalasi aromaterapi lavender selama 30 menit, hasil evaluasi score pada
pukul 18.12 WIB score menjadi 3 (nyeri ringan), pada saat diperiksa luka perenium menggunakan
pinset anatomis peneliti melihat wajah ibu lebih rileks dan nyaman.
Nyeri luka perineum akan dirasakan setelah proses melahirkan dimana nyeri ini dapat
terjadi hingga beberapa hari. Bagi perempuan, kekuatan otot perineum memiliki urgensi besar,
selama proses melahirkan dapat menjadikan otot perineum robek dimana ini dapat menjadikan otot
panggul melemah. Selain itu perineum yang robek dapat memberikan ketidaknyamanan dan
dyspareunia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwasanya sejumlah 35,7 % wanita pasca
melahirkan mengalami kejadian nyeri tingkat sedang. Nyeri yang dialami ini dapat terjadi
dikarenakan terdapatnya proses penghantaran nyeri dari sel syaraf aferen dan serabut konektor pada
otak sehingga tubuh akan mempersepsikan rasa nyeri.
Nyeri yang terjadi pada luka jahitan dapat dikurangi dengan beragam tindakan salah
satunya dengan memberikan tindakan inhalasi menggunakan aromaterapi lavender. Berdasar hasil
penelitian, didapati perbedaan yang bermakna atas intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian
aromaterapi.
Sama dengan penelitian Stea Susana, didapati hasil bahwasanya terapi esensial minyak
lavender memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada rasa cemas susah tidur dan dapat
menjadi alat kontrol rasa sakit. Sehingga aromaterapi lavender dapat dipergunakan untuk opsi
penanganan nyeri luka perineum yang dapat menjadikan kondisi fisik serta psikologis ibu pasca
melahirkan menjadi lebih baik (Hidayah, 2017)
Kristanti memaparkan bahwasanya molekul serta partikel lavender saat dilakukan proses
inhalasi akan diterima pada reseptor syaraf yang kemudian dapat diinterpretasikan sebagai aroma
yang menenangkan dan kemudian aroma tersebut akan masuk dan memberikan pengaruh pada
sistem limbic sebagai pusat dari emosi, hal ini nantinya akan menjadikan saraf dan pembuluh darah
akan mengalami ketenangan dan menjadikan berkurangnya rasa nyeri.
Telah dijelaskan juga oleh Pratiwi, bahwasanya dalam mengurangi rasa nyeri dengan
menggunakan aromaterapi lavender acuannya ialah konsep dari gate control yang terdapat pada
fisiologi mekanisme penghantaran rangsangan nyeri di saat sistem pertahanan dilakukan
Efek Aroma Terapi Lavender Untuk Mengurangi Nyeri Masa Nifas Pada Persalinan Normal (Nur
Sa’idah)
34
Nur Sa’idah, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 juli (2022) 30-35
pembukaan, dimana penghantaran nyeri ini dapat dihambat apabila sistem pertahanan ditutup.
selain hal tersebut, aromaterapi lavender dapat memberikan pengaruh pada kelancaran sistem
peredaran darah sehingga nutrisi akan masuk dalam jaringan yang menyebabkan penyembuhan
akan dapat berlangsung lebih cepat. Saat melakukan inhalasi aromaterapi, hipotalamus akan
mendapatkan rangsangan agar menghasilkan hormon endorphin. Dimana hormon tersebut dapat
memberikan perasaan yang senang, nyaman dan relaks. Selain itu, zat aktif yang ada berupa linaool
dan linalyl acetate yang terkandung dalam lavender akan memberikan efek analgetik. 10
Hal ini dapat membuktikan bahwasanya aromaterapi lavender dapat memberikan pengaruh
berupa ketenangan dan analgetic yang dapat menurunkan rasa nyeri. Zat kimia berupa hormon
endorphin yang dihasilkan karena adanya impuls dari hipotalamus yang disebabkan oleh
aromaterapi lavender dapat menjadikan otot lemas sehingga menurunkan rasa nyeri akibat luka
laserasi dan memberikan efek bahagia serta relaksasi. 6
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Didapati penurunan atas intensitas nyeri luka jahitan perineum sebelum dan sesudah
diberikannya aromaterapi lavender, dimana aromaterapi lavender memberikan pengaruh yang
signifikan dalam mengurangi rasa nyeri pada luka jahitan perineum yang terjadi pada ibu postpartum. Inhalasi
aromaterapi lavender memberikan kebermanfaatan sebagai opsi terapi tradisional pada ibu postpartum
dengan luka jahitan perineum. Dibutuhkan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel lebih banyak dan
menambah variabel penelitiannya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada ibu dosen Kebidanan Ibu Susanti yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk melakukan penelitian dan membantu kami dalam mengerjakan jurnal penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mayangsari D, Sari DG. Manfaat Aromatherapy Lavender dan Chamomile Mengatasi Nyeri
Perineum Ibu Nifas. J Ilm Kesehat. 2021;14(1):1. doi:10.48144/jiks.v14i1.523
2. Himawati L, Vitaloka D. 2 Effect of Lavender Aroma Therapy on Nifas Mother With Perineum
Stitch Pain in Puskesmas Brati. TSJKeb_Jurnal. 2021;6(1):2774-8731.
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCBid
3. Azizah N. Inhalasi Aromaterapi Lavender (Lavendula angustifolia) dan Neroli (Citrus aurantium)
dengan nyeri post parttum. J Ilm Kesehat. 2020;13(2):147-155. doi:10.48144/jiks.v13i2.264
4. Tricintia, Ivana T, Agustina DM. Pengaruh pemberian Aromaterapi lavender. 2017;29(5):842.
doi:10.33859/dksm.v12i1.700
5. Indah Lestari C, Esty Pamungkas C, Mardiyah SW, et al. Pendidikan Kesehatan Tentang
Aromaterapi Lavender Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kecamatan Selaparang Kota Mataram.
JurnalUnimusAcId. 2022;4(1):25-31. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPMK/article/view/8902
6. Widayani W. Aromaterapi Lavender dapat Menurunkan Intensitas Nyeri Perineum pada Ibu Post
Partum. J Ners dan Kebidanan Indones. 2017;4(3):123. doi:10.21927/jnki.2016.4(3).123-128
7. Baroroh I, Kebidanan A, Ibu H. Efektivitas Konsumsi Sule Honey Terhadap Peningkatan Produksi
Asi Bagi Ibu Pekerja Yang Menggunakan Metode Pompa Asi ( MPA ) The Effectiveness of Sule
Honey Consumption in Increasing Milk Production for Working Mothers Using Breastfeeding
Pump Methods. J Kebidanan-ISSN. 2021;7(1):26-31. doi:10.21070/midwiferia.v
8. Maryani D, Himalaya D. Efek Aroma Terapi Lavender Mengurangi Nyeri Nifas. J Midwifery.
2020;8(1):11-16. doi:10.37676/jm.v8i1.1028
9. KHOIRUNISA D. ASUHAN KEBIDANAN TERINTEGRASI PADA KEHAMILAN,PERSALINAN,
DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER SECARA INHALASI.; 2014.
10. Indrayani E, Astuti DP, Indriani D. The Effect Of Lavender Aromatherapy And Murottal Al- Quran
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol.2, No.2, Juli 2022, pp. 30-35
35
Nur Sa’idah, dkk / Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol 2. No. 2 juli (2022) 30-35
On Reducing Pain Of Pstparum Pengaruh Aromaterapi Lavender Dan Murottal Al Quran Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Ibu Postpartum. 2021;1(partisipan 1):183-188.
Efek Aroma Terapi Lavender Untuk Mengurangi Nyeri Masa Nifas Pada Persalinan Normal (Nur
Sa’idah)