PENINGKATAN KEPATUHAN KONTROL ULANG PASIEN LANSIA
PENGIDAP HIPERTENSI KE PUSKESMAS DENGAN METODE
“PENGINGAT ULUNG”
Ambro Henri Sihite1.*
Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
email :
[email protected]Info Program ABSTRACT
Hypertension is a condition where the blood pressure
Disusun: 15 Jan 2023 against the artery walls is too high. Usually,
Revisi : hypertension is defined as blood pressure above
Implementasi : 19 140/90. The estimated number of hypertension cases in
Jan 2023 Indonesia is more than 63 million people, while the
prevalence of hypertension in the Special Capital
Keyword : Region of Jakarta Province has increased from 25% to
Alarm, Reminder, 34.1% of its population.South Kepulauan Seribu is
Hypertension, Elderly part of the Special Capital Region of Jakarta which
has a population of 12,061 people. Tidung Island is
Kata Kunci : one of the islands in the South Kepulauan Seribu
Alarm, Pengingat, region with a population of 6,093 people, of which 370
Hipertensi, Lanjut people are elderly. There were 242 elderly people with
usia hypertension from 2019 to December 2022. Based on
the problems obtained in Tidung Island, many
hypertensive patients, especially the elderly, do not
routinely control blood pressure at the Public Health
Center (PUSKESMAS) and do not take medication
according to the rules. This is accordance with the
results of the 2018 Riskesdas research, where there
were 8.93% of patients who often forgot to take their
medication, 26.85% did not take medication regularly,
and 30.56% felt they were healthy. The author made
an innovation to increase adherence to recontrol of
elderly patients with hypertension to the Puskesmas
with a method called “PENGINGAT ULUNG” that
use application “Alarm and Reminder” on the
patient’s/family’s smartphone in the Tidung Island
Sub-District. This innovation began in mid-January
2023. Socialization coverage and application
installation has reached 35%.
ABSTRAK
Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah terhadap
dinding arteri terlalu tinggi, biasanya hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90.
Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia lebih
dari 63 juta orang, prevalensi hipertensi di Provinsi
DKI Jakarta meningkat dari 25% menjadi 34,1% dari
penduduk DKI Jakarta. Kepulauan Seribu Selatan
merupakan bagian dari DKI Jakarta. Kepulauan Seribu
Selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 12.061
jiwa, Pulau Tidung adalah salah satu pulau di wilayah
Kepulauan Seribu Selatan dengan jumlah penduduk
sebanyak 6.093 jiwa dengan jumlah lansia 370 jiwa.
Lansia penderita hipertensi sejak tahun 2019 sampai
dengan Bulan Desember tahun 2022 sebanyak 242
jiwa. Berdasarkan masalah yang didapat di Pulau
Tidung adalah banyak pasien hipertensi khususnya
lansia yang tidak rutin kontrol tekanan darah ke
Puskesmas dan tidak minum obat sesuai dengan
aturan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Riskesdas 2018, dimana terdapat 8,93% pasien sering
lupa minum obat, 26,85% tidak rutin berobat dan
30,56% merasa sudah sehat. Penulis membuat suatu
inovasi untuk meningkatkan kepatuhan kontrol ulang
pasien lansia pengidap hipertensi ke Puskesmas
dengan metode bernama “Pengingat Ulung” yaitu
penggunaan aplikasi Alarm dan Reminder pada
Smartphone pasien/keluarga di Kelurahan Pulau
Tidung. Inovasi ini mulai dilakukan sejak pertengahan
bulan Januari 2023. Cakupan sosialisasi dan
pemasangan aplikasi telah mencapai 35%
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah melebihi ukuran normal
atau disebut juga tekanan darah tinggi. Hipertensi ini merupakan masalah yang
perlu di waspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi
dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya.
Hipertensi sering kali tidak menunjukan gejala namun seiring waktu dapat
menyebabkan komplikasi dan kematian. Menurut Riskesdas tahun 2018 estimasi
jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang sedangkan angka
kematian akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian.
Hipertensi dengan komplikasi merupakan penyebab kematian nomor 5
pada semua umur, resiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Lansia
merupakan kelompok umur yang rentan terkena hipertensi, hal ini dikarenakan
pembuluh darah mengeras (kaku) seiring bertambahnya usia seseorang, inlah yang
menyebabkan jantung memompa lebih kuat dan akhirnya mengakibatkan
munculnya hipertensi pada lansia.
Kepulauan Seribu Selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 12.061
jiwa. Adapun jumlah penduduk dan penderita hipertensi di Kepulauan Seribu
Selatan tersebar dibeberapa pulau. Berdasarkan Perda nomor 6 tahun 1999, pulau
peruntukkan pemukiman penduduk sebanyak 5 buah pulau yaitu Pulau Tidung,
Pulau Payung, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang dan Pulau Pari. Pulau Tidung
adalah salah satu pulau di wilayah Kepulauan Seribu Selatan dengan jumlah
penduduk sebanyak 6.093 jiwa dengan jumlah lansia 370 jiwa. Lansia penderita
hipertensi sejak tahun 2019 sampai dengan Bulan Desember tahun 2022 sebanyak
242 jiwa. Menurut hasil penelitian Riskesdas 2018 di Kepulauan Seribu, terdapat
8,93% pasien hipertensi sering lupa minum obat, 26,85% tidak rutin berobat dan
30,56% merasa sudah sehat.
Jumlah Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Pulau Tidung tahun 2019 -
2022
300
250
200
150
100
50
0
2019 2020 2021 2022
Berdasarkan masalah yang didapat di pulau tidung, lansia penderita
hipertensi semakin meningkat jumlahnya hal ini dikarenakan pasien tidak rutin
kontrol tekanan darah ke Puskesmas dan tidak teratur minum obat tekanan darah
tinggi. Oleh karena itu penulis membuat suatu inovasi untuk meningkatkan
kepatuhan kontrol ulang pasien lansia pengidap hipertensi ke Puskesmas dengan
metode bernama “Pengingat Ulung” yaitu penggunaan aplikasi Alarm dan
Reminder pada Smartphone pasien/keluarga di Kelurahan Pulau Tidung. Inovasi
ini mulai dilakukan sejak pertengahan bulan Januari 2023.
Tujuan dari inovasi adalah meningkatkan kesadaran penderita hipertensi
untuk kontrol ke Puskesmas, menjaga pola hidup sehat dan meningkatkan
pelayanan terhadap penderita hipertensi sehingga mendapatkan pengobatan secara
teratur.
METODE PELAKSANAAN
Metode “PENGINGAT ULUNG” menggunakan aplikasi Alarm dan
Reminder pada Smartphone pasien/keluarga dengan rincian sebagai berikut :
1. Aplikasi Alarm
Metode ini dilakukan dengan membuat pengaturan jadwal minum obat
pasien harian dengan bantuan aplikasi alarm smartphone milik pasien atau
keluarga yang tinggal serumah dengan pasien. Melalui aplikasi ini dapat
ditentukan pukul berapa pasien minum obat dan berapa kali minum obat
dalam sehari. Alarm berbunyi menunjukkan waktunya pasien minum obat.
2. Aplikasi Reminder
Metode ini dilakukan dengan membuat pengaturan jadwal kontrol ulang
pasien ke Puskesmas dengan bantuan aplikasi kalender pada smartphone
milik pasien atau keluarga yang tinggal serumah dengan pasien. Melalui
aplikasi ini dapat dibuka menu reminder atau pengingat untuk menentukan
tanggal berapa pasien kontrol ulang dan dapat ditentukan jadwal pasien
kontrol per bulan atau per dua minggu. Pengingat berbunyi menunjukkan
waktunya pasien kontrol ulang ke Puskesmas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi alarm dan reminder ini merupakan alat yang sangat membantu
pasien lansia agar dapat mengontrol jadwal rutin datang ke puskesmas sehingga
obat yang diberikan dapat di minum teratur dan tepat waktu dan obat tidak
menumpuk atau obat habis sebelum jadwal kontrol ke puskesmas. Aplikasi ini
sangat mudah dipahami sehingga pihak keluarga bisa membantu mengontrol dan
mengingatkan pasien.
PENGINGAT ULUNG telah dilaksanakan sejak pertengahan bulan
Januari 2023. Dalam kegiatan ini pasien lansia penderita hipertensi yang datang
ke Puskesmas kecamatan Kepulauan seribu selatan akan dilakukan pemasangan
dan pengaturan pada aplikasi alarm dan kalender untuk menentukan jam harian
minum obat dan tanggal atau jangka waktu kontrol kunjungan seterusnya. Saat ini
cakupan sosialisasi dan pemasangan aplikasi telah mencapai 35%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Inovasi aplikasi alarm dan reminder ini merupakan upaya yang mudah dan
sederhana untuk mengontrol jadwal pemeriksaan tekanan darah pasien dan jadwal
minum obat yang baik sesuai dengan aturan dengan menggunakan metode
pendekatan langsung terhadap pasien sehingga pasien mendapatkan informasi
yang benar sesuai dengan kebutuhannya.
Agar inovasi ini dapat terus berjalan berkesinambungan diperlukan
kerjasama baik dari tenaga kesehatan maupun dari keluarga agar dapat membantu
mengontrol jadwal pemeriksaan tekanan darah pasien dan membantu
mengingatkan pasien untuk minum obat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Laporan Lansia Tahunan dengan Hiprtensi Tahun 2019 – 2022
2. Riskesdas Tahun 2018
3. Peraturan Menteri Kesehatan no 4 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan
Minimal
4. Hubungan kepatuhan Minum Obat dengan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi, Ikit Netra Wirakhmi, Irwan Purnawan, Universitas Harapan
Bangsa, 2021.
