PENERAPAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD) DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI BAPELITBANG KOTA
TIDORE KEPULAUAN PROVINSI MALUKU UTARA
Muhammad Rizal Irwan
NPP.29. 1692
Asdaf Kota Tidore Kepuluan, Provinsi Maluku Utara
Program Studi Manajemen Pemerintahan
Email: [email protected]
ABSTRACT
Problem statement/background: Innovation in planning and regional development needs
to be improved because we have entered the era of digitalization which must utilize
information systems to support the implementation of regional development planning.
Information systems are very important in improving development planning because it makes
it very easy for us to input data that can be monitored directly by the central government.
Purpose: This study aims to find out how the implementation of the local government
information system (SIPD) in development planning in the city of Tidore Islands which is
the implementation of the Minister of Home Affairs Regulation No. 70 of 2019 concerning
the Regional Government Information System which requires all regional governments to
use SIPD in carrying out regional development planning. This research was conducted at the
research and development planning agency for the City of Tidore Islands. Method: The
method used in this research is descriptive qualitative with an inductive approach. The data
used are primary data and secondary data collected through interviews and documentation,
with a sample of informants determined using purposive sampling technique. Result: showed
that the City of Tidore Kepulauan has succeeded in carrying out the instructions from the
ministry of home affairs related to the implementation of the local government information
system, although there are still some obstacles and obstacles faced but have been handled
properly so that the implementation of the local government information system can run well.
Conclusion: The implementation of the local government information system has been going
well, this is because Bapelitbang has overcome all the problems that occur in the
implementation of the SIPD implementation.
Keywords: Local Government Information System, development planning,
ABSTRAK
Permasalaham/Latar Belakang (GAP): Inofatif dalam melakukan perencanaan dan
pembangunan daerah perlu di tingkatkan karena kita telah memasuki era digitalisasi yang
harus memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah. Sistem informasi sangat penting dalam menigkatkan perencanaan
pembangunan dikarenakan sangat memudahkan kita untuk menginput data yang dapat di
pantau langsung oleh pemerintahan pusat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD) dalam
perencanaan pembangunan di kota tidore kepulauan yang merupakan implementasi dari
peraturan menteri dalam negeri no 70 tahun 2019 tentang sistem informasi pemerintahan
daerah yang mengharuskan seluruh pemerinahan daerah menggunakan SIPD dalam
melakukan perencanaan pembangunan daerah Penelitian ini dilakukan di badan perencanaan
penelitian dan pengembangan Kota Tidore Kepulaun. Metode: metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Data yang
digunakan merupakan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara
dan dokumentasi, dengan sampel informan yang ditentukan menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil/Temuan: penelitian menunjukan bahwa Kota Tidore Kepulauan telah
berhasil melaksanakan instruksi dari kementrian dalam negeri terkait dengan penerapan
sistem informasi pemerintahan daerah, meskipun masih terdapat beberapa hambatan dan
kendala yang dihadapi tetapi telah ditangani dengan baik sehingga penerapan sistem
informasi pemerintahan daerah dapat berjalan dengan baik .Keseimpulan: Penerapan sistem
informasi pemerintahan daerah telah berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan Bapelitbang
telah mengatasi segala permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan penerapan SIPD
tersebut.
Kata Kunci : Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, perencanaan pembangunan
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, pada pasal 391
tentang pemerintahan daerah yang harus sediakandata pemerintahan daerah berbentuk data
pembangunan wilayah ataupundata keuangan wilayah yang dikelola dalam sesuatu data.
Dengan dikeluarkannya permendagri no 70 tahun 2019 tentang sistem lnformasi
pemerintahan daerah, serta yang tercantum di pasal 1 ayat 12 sistem informasi pemerintahan
daerah yang berikutnya disingkat sipd merupakanpengelolaan data pembangunan wilayah,
data keuangan daerah, serta data pemerintahan daerah lainnya yang sama-sama tersambung
guna terlaksananya proses penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah.
Selain itu dalam peraturan menteri dalam negeri republik indonesianomor 86 tahun 2017
tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara
evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah
dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana
pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan
rencana kerja pemerintah daerah.
pengaturan ini diharapkan untuk mampu menunjang dan mendorongterselenggaranya sistem
informasi dan data pemerintahan daIam pengambiIan keputusan dan kebijakan perencanaan
pembangunan baik dipusat maupun didaerah. serta untuk menambah komitmen dari
pemerintah daerah untuk langkah kerjasama berbasis informasi dan data. sehingga bisa untuk
membangun database yang ada di daerah yang dapat menggambarkan potensi dan
sumberdaya yang dimiIiki oleh daerah daIammendukung pengembangan system informasi
pengeIoIaan database profiIdaerah yang efektif dan tepat.
Bapelitbang dipercayakan untuk memeriksa dan menilai presentasi pelaksanaan desain
kemajuan daerah, menyelidiki dan menilai pendekatankualitas untuk perincian strategi dan
kontribusi untuk tindakan pengaturan perbaikan berikutnya dan memperhatikan perwakilan
pimpinan/pejabat/kota pimpinan balai melalui sekeretaris daerah. Organisasi ini mempunyai
tugas pokok membantu pimpinan perwakilan/pejabat/ketua sipil dalam organisasi
pemerintahan provinsi di bidang perancanaan dan penganggaran daerah. Dalam membantu
mencapai tujuan tersebut, bapelitbang menggunakan kerangka yang dapat meningkatkan
kualitas pamerannya.
1.2. Kesenjangan Masalah Yang Diambil (GAP Penelitian)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah atau disingkat SIPD ialah sistem data yang juga
memuat sistem perencanaan pembangunan wilayah serta sistem keuangan wilayah, dan
sistem pemerintahan daerah yang Iain, tercantum sistem pembinaan serta pengawasan
pemerintahan daerah. SlPD berperan puIa seIaku jejaring dalam pengumpulan informasi
secara terpadu, realtime dengan memakai teknologi data yang terpusat secara online, selaku
dorongan dalam perencanaan program serta aktivitas dan penilaian pembangunan daerah
secara rasional, efisien serta efektif. Sistem ini juga bisa digunakan unutuk menunjang
integrasi pemanfaatan informasi terpaut dengan pertumbuhan pembangunan pada setiap
lembagapemerintah daerah
Dalam kegiatan pelaksanaan sistem informasi pemerintahan, setiap klien harus memiliki
peralatan, pemrograman, dan jaringan web yang hebat Karena menggunakan basis informasi
online. Yang dimaksud adalah, sebelum mamasukan data harus terhubung dengan jaringan
internet dan diharapkan agar masyarakat luas dapat lebih muda untuk untuk mengakses
aplikasi sipd ini. Tetapi berdasarkan informasi dari salah seorang operatordi bappelitbang
kota tidore kepulauan masih terbatas akan sinyal, dimana jangkauan jaringan yang terlalu
jauh sehingga koneksi sering terputus, sehingga saat menginput data memerlukan waktu
yang lama dancenderung menambah masalah lain dalam penginputan datanya
Kekurangan sumber daya finansial merupakan hambatan yang serius dalam proses
pengolahan sistem informasi pemerintahan daerah. Setiap tiga bulan sekali pembaharuan
sistem harus selalu dilakukan oleh organisasi perangkat daerah. Hal ini yang membuat
pemerintah daerah membutuhkan modal yang lebih besar dari biasanya untuk memberikan
sarana dan prasana yang dibutuhkan dalam meningkatkan sistem dengan berkala, dan juga
modal untuk merawat sistem dan server serta dana tak terduga untuk memperbaiki jika
terjadi masalah teknis seperti adanyahacker serta virus yang memperlambat sistem informasi
ini dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Ada juga masalah yang lain seperti di
lingkungan internanal, dimana komputer yang sering digunakan dalampenggunaan sipd tapi
juga gunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang lain, sehingga dikhawatirkan akan
membuat sistem cepat error dan menganggu proses pengolahan data
Sumber daya manusia juga merupakan hal yang paling penting dalam pengolahan sistem
informasi pemerintahan daerah. SIPD ini membutuhkan kualitas sdm yang berkompeten,
handal atau ahli dalam it terkhusus dalam menggunakan sistem informasi pemerintahan
daerah (SIPD) namun yang ada ternyata sdmnya masih kurang. Dikarenakan parapegawai
lebih sering mengerjakan dengan cara manual menggunakan aplikasi microsoft exel atau
kertas kerja sehingga memerlukan sosialisasi dan pelatihan khusus bagi para pengguna SIPD
Dalam penerapan penggunaan sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD) perlu
memperhatikan kesiapannya melihat bahwa sering terjadinya kendala. Sehingga jika tidak
diperhatikan dengan benar maka akan sangat mungkin terjadi masalah serta kendala yang
menghambat proses penerapan dan pengolahan sistem informasi ini. Oleh karena masalah
ini harus segera mungkin diatasi dari awal persiapan, sehingga jika dalam proses persiapan
itu sudah aman dan dapat di kendalikan maka tujuan dari efektif, efisien, ekonomis,
transparan, akuntabel dan auditabel dapat diwujudkan dan dilaksanakan dengan cara yang
baik agar terciptanya sistem pemerintahan yang berbasis elektronik
Pemerintah daerah Kota Tidore Kepulauan sudah menggunakan Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah (SIPD), dalam pelaksanaan aplikasi berupa website ini yang bertujuan
unutuk menambah serta mempermudah percepatan dalam penerapan pengawasan serta
penilaian pelayanan publik Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, tetapi dalam melaksanakan
program ini tidak lah gampang wajib membutuhkan kerjasama serta kerja keras dari tiap
lembaga yang ikut mengambil bagian, bersumber pada observasi dini masih adanya
keterlambatan penginputan dari tiap lembaga yang harus menginput informasi
perencanaannya serta masih terdapatnya operator yang belum paham dalam pemakaian
aplikasi berupa website ini, aplikasi berupa website ini juga di pakai di tiap lembaga yang
adat di kota Tidore Kepulauan dalammenginput data perncanaan perencanaan pembangunan
wilayah serta Memandang terobosan baru yang digunakan pemerintah Kota Tidore
Kepulauan
1.3. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian dari Cintya Infantrina Riady yang berjudul Analisis kesiapan
penggunaan aplikasi berbasis online dalam laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas di
Kota Tasik Malaya. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) pada Dinas Kota Tasik Malaya
yang sedang berjalan pada saat ini masih diproses secara manual. Dalam membuat surat tugas
dan surat perintah perjalanan dinas (SPPD) masih berdiri-sendiri, terpisah sehingga data
dalam surat tugas dan surat perjalanan dinas bisa terjadi kesalahan dikarenakan tidak
terintegrasi dalam sebuah sistem. Berdasarkan analisa terhadap proses yang telah berjalan,
maka dibuatlah Aplikasi Berbasis online dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban
perjalanan dinas untuk memudahkan dalam pengelolaan surat perintah perjalanan dinas.
Sehingga dalam laporan pertanggugjawaban perjalanan dinas sudah terintegrasi dengan
sistem dan history pada dinas di Kota Tasik Malaya bisa termonitoring dengan baik.
Berdasarkan penelitian dari Citta Nadya dan kawan-kawan dengan judul Implementasi
sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD) daerah Kota Manado System informasi
pembangunan daerah ini sangat bagus karena dapat memuat seluruh perencanaan
pembangunan yang ada di setiap daerah di Indonesia memfasilitasi dan mendorong
terwujudnya system data dan informas bagi pengambilan keputusan dan kebijikan
perencanaan pembangunan baik di daerah maupun pusat,meningkatkan komitmen
pemerintah daerah untuk membangun pola kerja sama berbasis data dan informasi,
Membangun database Provinsi, Kabupaten/Kota yang menggambarkan potensi dan
sumber daya yang dimiliki Daerah, mengembangkan system informasi pengelolaan
database profil daerah yang valid dan akurat.
1.4. Pernyataan Kebaruan Ilmiah
Penulis melakukan penelitian yang berbeda dan belum dilakukan oleh penelitian terdahulu,
dimana konteks penelitian yang dilakukan yakni penerapan sistem informasi pemeritahan
daerah (SIPD) dalam perencanaan pembangunan di Kota Tidore Kepulauan, menggunakan
indikator yang berbeda juga dari penelitian sebelumnya yakni menggunakan konsep teori
sistem informasi manajemen oleh laudon dan laudon
1.5. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi
pemerintahan daerah (SIPD) dalam perencanaan pembangunan di Bapelitbang Kota Tidore
Kepulauan
II. METODE
Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan agar peneliti mendapatkan
hasil yang maksimal dan memberikan gambaran atau mendeskripsikan secara sistematis
dengan melalui pendekatan analisis induktif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
triangulasi, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam teknik analisis data penulis
mengutip dari Bogdan dalam sugiyono (2012:244) mengatakan bahwa analisis data yaitu
proses pencarian serta penyusunan dengan cara sistematis data yang didapatkan dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan yang lain sehingga dapat memudahkan untuk
dipahami untuk dimengerti dan temuannya dapat diberikan untuk orang lain.
III. HASIL/PEMBAHASAN
Penerapan menurut teori merupakan salah satu analisis dari sudut pandang para ahli atau
pakar di bidang pemerintahan untuk mengetahui suatu permasalahan. Oleh karena itu konsep
teori yang peneliti gunakan yaitu Sistem Informasi Manajemen dari Loudon dengan empat
dimensi yaitu organisasi, manajemen, teknologi dan keahlian. Aspek organisasi dilihat dari
kordinasi antara Bapelitbang dan perangkat daerah Kota tidore Kepulauan untuk penerapan
SIPD dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Aspek manajemen dilihat dari proses proses
pelaksanaan penerapan SIPD yang dilakukan Bapelitbang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Aspek teknologi diperlukan untuk penggunaan SIPD yang membutuhkan
teknolgi sehingga segala proses penginputan data perencanaan pembangunan tidak lagi
dengan cara manual. Sedangkan aspek keahlian dilihat dari sumber daya manusia ahli dan
dengan mudah menyesuaikan dengan penggunaan SIPD dalam kegiatan perencanaan
pembangunan di Bapelitbang Kota Tidore kepulauan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3.1 Organisasi
Organisasi berperan penting dalam penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
(SIPD) karena dalam pelaksanaannya sangat dibutuhkan organisasi perangkat daerah untuk
melukakan koordinasi ataupun kerja sama yang baik. Pemerintah Daerah Kota Tidore
Kepulauan melalui Badan Perencanaan, Penelitian,dan Pengembangan Kota Tidore
Kepulauan merupakan pelaksana dari kebijakan pemerintah pusat yang mengharuskan
menggunakan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Tujuan dari kebijakan tersebut akan
tercapai apabila organisasi perangkat daerah (OPD) dapat bekerja sama dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan
Awalnya dalam kegiatan proses penginputan data sampai dengan penyerahan data kepusat
masih dengan cara manual sehinggah proses penginputan data mengalami keterlambatan,
tetapi sejak adanya kebijakan dari pusat yang mengharuskan seluruh organisasi perangkat
daerah untuk menggunakan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, sehingga dalam
kegiatan penginputan data dapat berjalan dengan lebih cepat dan di pantau langsung oleh
pusat
3.2 Manajemen
Dalam manajemen, Konsistensi merupakan hal sangat digunakan dalam proses perencanaan
pembanguan yang akan digunakan pada penerapan atau implementasi suatu kebijakan,
sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi pelaksana kebijakan. Dalam hal ini
penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah dalam perncanaan pembangunan di
BAPELITBANG Kota Tidore Kepulauan yang sejauh ini BAPELITBANG Kota Tidore
Kepulauan masih konsisten menggunakan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah yang
dilaksanakan mulai tahun 2020 untuk melakukan perencanaan pembanguan, hal ini
dibuktikan dengan lebih cepatnya penginputan data setelah menggunakan SIPD ini
Manajemen dalam penerapan Sistem Informasi Pemerintahan untuk mendukung
perencanaan pembangunan di Kota Tidore Kepulauan sudah cukup baik hal ini karena
BAPELITBANG Kota Tidore Kepulauan sebagai pelaksana dari kebijakan tersebut dalam
manajemenya telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah dan juga BAPELITBANG Kota Tidore Kepulauan sudah
baik dalam pelaksanaan atau penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah di lihat dari
tidak adanya keterlambatan dalam proses penyajian data pembangunan daerah
3.3 Teknologi
Kita telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, yang dimana teknologi informasi sangat
berperan penting dalam menunjang kinerja pemerintah dalam menentukan keberhasilan
jalannya pemerintahan. informasi sebagai salah satu sumber daya yang sangat berharga dan
penting yang merupakan kemajuan teknologi informasi sehingga dapat dikelola secara
profesional. Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kota Tidore Kepulauan
sebagai suatu Organisasi Perangkat Daerah dalam transisi menjadi pemerintahan daerah yang
dapat menguasai teknologi yang sebagaimana diharapkan oleh seluruh masyarakat yang
membutuhkan orang dengan keahlian dalam penggunaan Teknologi Informasi sebagai dasar
dalam melakukan pelayanan serta mendukung pengambilan keputusan pemerintah pusat.
Pengembangan suatu sistem informasi yang terintegrasi mulai dari daerah hingga pusat
merupakan suatu langkah yang dapat ditempuh oleh BAPELITBANG Kota Tidore
Kepulauan dalam upaya penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah dalam
perencanaan pembangunan terhadapat peningkatan kualitas pelayanan untuk masyarakat
juga pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
3.4 Keahlian
Dalam penerapan sistem informasi pemerintahan daerah sangat di butuhkan sumber daya
manusia yang handal dalam hal ini memeiliki keahlian dalam menggunakan teknologi
informasi maupun non teknologi. Penguasaan teknologi atau orang yang memiliki kehlian
dalam teknologi informasi menjadi penentu dalam penerapan Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah (SIPD) secara menyeluruh, hal ini berkaitan erat dengan IT yang tidak semua orang
dapat menguasainya. Begitu pentingnya keahlian dalam pelaksanaan Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah ini, maka insfrastruktur jaringan berperan penting dalam hal dasar
untuk membentuk sumber daya manusia yang handal ataupun ahli dalam menggunakan
teknologi informasi dalam hal ini adalah Sistem Informasi Pemerintahan Daerah.
3.5 Diskusi Temuan Utama Penelitian
Bahwa pelaksanaan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) pada Dinas Kota Tasik Malaya
yang sedang berjalan pada saat ini masih diproses secara manual. Dalam membuat surat tugas
dan surat perintah perjalanan dinas (SPPD) masih berdiri-sendiri, terpisah sehingga data
dalam surat tugas dan surat perjalanan dinas bisa terjadi kesalahan dikarenakan tidak
terintegrasi dalam sebuah sistem. Berdasarkan analisa terhadap proses yang telah berjalan,
maka dibuatlah Aplikasi Berbasis online dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban
perjalanan dinas untuk memudahkan dalam pengelolaan surat perintah perjalanan dinas.
Sehingga dalam laporan pertanggugjawaban perjalanan dinas sudah terintegrasi dengan
sistem dan history pada dinas di Kota Tasik Malaya bisa termonitoring dengan baik. (Cintya
Infantrina Riady 2018)
System informasi pembangunan daerah ini sangat bagus karena dapat memuat
seluruh perencanaan pembangunan yang ada di setiap daerah di Indonesia memfasilitasi
dan mendorong terwujudnya system data dan informas bagi pengambilan keputusan dan
kebijikan perencanaan pembangunan baik di daerah maupun pusat,meningkatkan
komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerja sama berbasis data dan
informasi, Membangun database Provinsi, Kabupaten/Kota yang menggambarkan potensi
dan sumber daya yang dimiliki Daerah, mengembangkan system informasi
pengelolaan database profil daerah yang valid dan akurat (Citta Nadya dan kawan-kawan
2020)
3.6. Diskusi Temuan Menarik Lainnya
Peneliti menumukan factor penghambat dalam penerapan sistem informasi pemerintahan
daerah (SIPD) dalam perencanaan pembangunan daerah di Bapelitbang Kota Tidore
Kepulauan yaitu kurangnya sosialisasi, masih terbatasnya sarana dan prasarana, penginputan
data masih dengan cara manual, sering mengalami kendala jaringan
IV. KESEIMPULAN
Penulis menyimpulkan bahwa Penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
dalam perencanaan pembangunan di Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kota
Tidore Kepulauan, sudah berjalan dengan baik yang dibuktikan dengan terpenuhinya dimensi
Organisasi, Manajemen, Teknologi, Keahlian
Keterbatasan Penelitian. Penelitian ini memeliki keterbetasan utama yakni waktu peelitian
yang tergolong singkat yaitu hanya selama 2 minggu, karena waktu yang singkat ini
mengakibatkan penelitian yang dilakukan menjadi kurang maksimal. Waktu penelitian yang
diberikan juga disesuaikan dengan Kalender Akademik IPDN Tahun 2021/2022
Arah Masa Depan Penelitian (Future Work). Penulis menyadari masih awalnya temuan
penelitian, oleh karena itu penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan pada
lokasi serupa berkaitan dengan Penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)
Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Di Bapelitbang Kota Tidore Kepulauan Provinsi
Maluku Utara
V. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan terutama kepada kepala Badan Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan Kota Tidore Kepulauan beserta jajarannya yang telah mengijinkan penulis
untuk melakukan penelitian, serta seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian serta penulisan ini
VI. DAFTAR PUSTAKA
Hamdi, Muchlis dan Ismaryati, Siti. 2014. Metode Penelitian Administrasi. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen BerbasisKomputer
Jakarta: Rineka Cipta.
Indrayani, Etin dan Gatiningsih. 2013. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Pemerintahan. Bandung: IPDN PRESS
Nurdin, Ismail dan Hartati, sri, 2019 Metode Penelitian Sosial, Surabaya:Media sahabat
cendekia pondok maritim
Rianto Nugroho D, 2000, Otonomi Daerah Desentalisasi Tanpa Revolusi,Jakarta: Elek
media Komputindo Kelompok Gramedia
Siagiaan, Sondang. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi Aksara.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung:
Alfabeta.
Suganda, Daan. 1992, Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, Pemerintahan di
Daerah,. Bandung : Sinar Baru
Sugiyono, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Susanto, Azhar. 2007.Sistem Informasi Manajemen. Bandung:Lingga Jaya.
Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.