0% found this document useful (0 votes)
278 views

IAPI Standar Audit 540 (Revisi 2021)

This document is the Indonesian language version of Standard Audit 540 (Revised 2021) regarding the audit of accounting estimates and related disclosures. It summarizes key aspects of estimates, including that they involve management judgment when monetary amounts cannot be directly observed, and vary in nature and degree of uncertainty. It states that while the standard applies to all estimates, the level of estimation uncertainty can vary significantly and affect the nature and extent of risk assessment and further audit procedures required.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
278 views

IAPI Standar Audit 540 (Revisi 2021)

This document is the Indonesian language version of Standard Audit 540 (Revised 2021) regarding the audit of accounting estimates and related disclosures. It summarizes key aspects of estimates, including that they involve management judgment when monetary amounts cannot be directly observed, and vary in nature and degree of uncertainty. It states that while the standard applies to all estimates, the level of estimation uncertainty can vary significantly and affect the nature and extent of risk assessment and further audit procedures required.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 74

STANDAR PROFESIONAL

AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 540 (REVISI 2021)


AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI DAN
PENGUNGKAPAN TERKAIT

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 540 (REVISI 2021)


AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI DAN
PENGUNGKAPAN TERKAIT

Institut Akuntan Publik Indonesia


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Standar Audit 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA


Office 8 Building Lantai 12 Unit 12I-12J
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Senopati Raya, Jakarta 12190, Indonesia.
Telp. : (021) 29333151, 72795445/46
Website : http://www.iapi.or.id
Email : [email protected] / [email protected]

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotocopi, merekam,
atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Institut Akuntan
Publik Indonesia.

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerjemahan dan
pengadaptasian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersil dipidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta yang meliputi penerbitan, penggandaan dalam
segala bentuknya, dan pendistribusian Ciptaan untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada poin kedua di atas yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).

Institut Akuntan Publik Indonesia

Standar Audit 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

−Jakarta: IAPI, 2021


1 jil., 74 hlm, 15,5 x 24 cm

ISBN: XXX-XXX-XXXXX-X-X

1. Standar Audit 540 (Revisi 2021) 2. Akuntan Pubik


I. Judul II. Institut Akuntan Publik Indonesia

ii
Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

PENGANTAR

SA 540 (Revisi 2021), “Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait” telah
disetujui oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021 dan
berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2022.

SA 540 (Revisi 2021) merupakan adopsi dari International Standards on Auditing (ISA)
sebagaimana yang tercantum dalam “Handbook of International Quality Control, Auditing,
Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements – 2018 Edition” yang
diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) – International
Federation of Accountants (IFAC).

Jakarta, 13 Juli 2021


Institut Akuntan Publik Indonesia
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I

Hendang Tanusdjaja Supervisi dari Dewan Pengurus

Handri Tjendra Ketua


Adeyana Widjaja Anggota
Andar Ramona Sinaga Anggota
Dedy Sukrisnadi Anggota
Eliza Fatima Anggota
Emmy Mutiarini Anggota
Kusumaningsih Angkawijaya Anggota
Lukmanul Arsyad Anggota
Nur Sigit Warsidi Anggota
Renie Feriana Anggota
Theodorus Bambang Dwi K.A. Anggota

iii SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

PENETAPAN DAN PENGESAHAN

Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia telah menetapkan dan mengesahkan SA
540 (Revisi 2021), “Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait” dan berlaku
efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2022.

Penetapan dan pengesahan SA 540 (Revisi 2021) oleh Dewan Pengurus, berdasar kepada
persetujuan Dewan Standar Profesional Akuntan Publik I pada tanggal 13 Juli 2021.

Jakarta, 19 Juli 2021


Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik Indonesia

Tarkosunaryo Ketua Umum


Sapto Amal Damandari Ketua
Tia Adityasih Ketua
Hendang Tanusdjaja Ketua
Handoko Tomo Ketua
Aria Kanaka Ketua
Ellya Noorlisyati Ketua
Florus Daeli Ketua
Irhoan Tanudiredja Ketua
Johanna Gani Ketua
Syahril Ali Ketua
Rian Benyamin Surya Ketua
Sugeng Praptoyo Ketua
Steven Tanggara Ketua
Irwan Haswir Ketua
Palti FTH Siahaan Ketua

SA 540 (Revisi 2021) iv


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4
5 1. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas estimasi
6 akuntansi, dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan.
7 Secara spesifik, SA ini mencakup ketentuan dan panduan yang mengacu tentang
8 bagaimana SA 315 (Revisi 2021),1 SA 330 (Revisi 2021),2 SA 450 (Revisi 2021),3 SA
9 500 (Revisi 2021)4 dan SA lainnya yang relevan diterapkan dalam hubungannya
10 dengan estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait. SA ini juga mencakup
11 ketentuan dan panduan tentang pengevaluasian atas kesalahan penyajian pada
12 estimasi akuntansi (dan pengungkapan terkait), dan indikator kemungkinan bias
13 manajemen.
14
15 Sifat Estimasi Akuntansi
16
17 2. Estimasi akuntansi dapat bervariasi menurut sifatnya dan harus dibuat oleh
18 manajemen ketika angka moneter tidak dapat diobservasi secara langsung.
19 Pengukuran angka moneter tersebut bergantung pada ketidakpastian estimasi, yang
20 mencerminkan keterbatasan inheren dalam pengetahuan atau data. Keterbatasan
21 tersebut menimbulkan subjektivitas inheren dan variasi dalam hasil pengukurannya.
22 Proses pembuatan estimasi akuntansi melibatkan pemilihan dan penerapan suatu
23 metode dengan menggunakan asumsi dan data, yang membutuhkan pertimbangan
24 oleh manajemen dan dapat menimbulkan kompleksitas dalam pengukuran. Dampak
25 kompleksitas, subjektivitas, atau faktor risiko inheren lainnya pada pengukuran
26 angka moneter memengaruhi kerentanan terhadap kesalahan penyajian. (Ref: Para.
27 A1-A6, Lampiran 1)
28
29 3. Meskipun SA ini berlaku untuk semua estimasi akuntansi, tingkat kebergantungan
30 estimasi akuntansi pada ketidakpastian estimasi akan bervariasi secara substansial.
31 Sifat, saat, dan luas penilaian risiko dan prosedur audit lanjutan yang diharuskan
32 dalam SA ini akan bervariasi dalam hubungannya dengan ketidakpastian estimasi
33 dan penilaian risiko kesalahan penyajian material terkait. Untuk estimasi akuntansi
34 tertentu, ketidakpastian estimasi mungkin sangat rendah berdasarkan sifatnya, serta
35 kompleksitas dan subjektivitas yang terlibat dalam membuat estimasi akuntansi
36 tersebut juga mungkin sangat rendah. Untuk estimasi akuntansi tersebut, prosedur
37 penilaian risiko dan prosedur audit lanjutan yang diharuskan dalam SA ini tidak
38 diharapkan bersifat ekstensif. Ketika ketidakpastian estimasi, kompleksitas, atau
39 subjektivitas sangat tinggi, prosedur audit tersebut diharapkan akan lebih ekstensif.
40 SA ini memuat panduan tentang bagaimana ketentuan SA ini diterapkan sesuai
41 dengan kondisinya. (Ref: Para. A7)

1 SA 315 (Revisi 2021), “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya”.
2 SA 330 (Revisi 2021), “Respons Auditor terhadap Risiko yang telah Dinilai”.
3 SA 450 (Revisi 2021), “Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama
Audit”.
4 SA 500 (Revisi 2021), “Bukti Audit”.

1 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Konsep Utama
2
3 4. SA ini mengharuskan suatu penilaian risiko inheren terpisah untuk tujuan penilaian
4 risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi untuk estimasi akuntansi.
5 Tergantung dari sifat suatu estimasi akuntansi tertentu, kerentanan suatu asersi
6 terhadap kesalahan penyajian yang dapat menjadi material bergantung pada subjek
7 atau dipengaruhi oleh ketidakpastian estimasi, kompleksitas, subjektivitas, atau
8 faktor risiko inheren lainnya, serta hubungan di antara faktor-faktor tersebut. Seperti
9 yang dijelaskan dalam SA 200 (Revisi 2021),5 risiko inheren lebih tinggi untuk
10 beberapa asersi dan golongan transaksi terkait, saldo akun, dan pengungkapan
11 daripada yang lain. Oleh karena itu, penilaian risiko inheren bergantung pada tingkat
12 keterpengaruhan faktor risiko inheren terhadap kemungkinan atau besaran
13 kesalahan penyajian, dan bervariasi pada skala yang diacu dalam SA ini sebagai
14 spektrum risiko inheren. (Ref: Para. A8-A9, A65-A66, Lampiran 1)
15
16 5. SA ini mengacu pada ketentuan yang relevan dalam SA 315 (Revisi 2021) dan SA
17 330 (Revisi 2021), serta memberikan panduan terkait untuk menekankan pentingnya
18 keputusan auditor tentang pengendalian yang berkaitan dengan estimasi akuntansi,
19 termasuk keputusan tentang apakah:
20 • Terdapat pengendalian yang relevan dengan audit, yang mengharuskan
21 auditor untuk mengevaluasi desainnya dan menentukan apakah pengendalian
22 tersebut telah diterapkan.
23 • Pengujian terhadap keefektivitasan operasi pengendalian yang relevan
24 dibutuhkan.
25
26 6. SA ini juga mengharuskan suatu penilaian risiko pengendalian terpisah ketika menilai
27 risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi untuk estimasi akuntansi.
28 Dalam menilai risiko pengendalian, auditor mempertimbangkan apakah prosedur
29 audit lanjutan mempertimbangkan keandalan keefektivitasan operasi pengendalian
30 yang direncanakan. Jika auditor tidak melakukan pengujian pengendalian, maka
31 penilaian auditor terhadap risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi
32 tidak dapat dikurangi untuk operasi pengendalian yang efektif untuk asersi tertentu.6
33 (Ref: Para. A10)
34
35 7. SA ini menekankan bahwa prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor
36 (termasuk, jika relevan, pengujian pengendalian) harus responsif terhadap alasan
37 risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai pada tingkat asersi, dengan
38 mempertimbangkan dampak satu atau lebih faktor risiko inheren dan penilaian
39 auditor atas risiko pengendalian.
40
41 8. Penerapan skeptisisme profesional dalam kaitannya dengan estimasi akuntansi
42 dipengaruhi oleh pertimbangan auditor atas faktor risiko inheren, dan signifikansinya
43 meningkat ketika estimasi akuntansi bergantung pada suatu tingkat ketidakpastian
44 estimasi yang lebih besar atau dipengaruhi secara signifikan oleh kompleksitas,

5 SA 200 (Revisi 2021), “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit”, paragraf A40.
6 SA 530 (Revisi 2021), “Sampling Audit”, Lampiran 3.

SA 540 (Revisi 2021) 2


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 subjektivitas, atau faktor risiko inheren lainnya. Sama halnya, penerapan skeptisisme
2 profesional adalah penting ketika terdapat kerentanan terhadap kesalahan penyajian
3 yang lebih besar yang disebabkan oleh bias manajemen atau kecurangan. (Ref:
4 Para. A11)
5
6 9. SA ini mengharuskan auditor untuk mengevaluasi, berdasarkan prosedur audit yang
7 dilaksanakan dan bukti audit yang diperoleh, apakah estimasi akuntansi dan
8 pengungkapan terkait wajar7 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang
9 berlaku, atau mengandung kesalahan penyajian. Untuk tujuan SA ini, kewajaran
10 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku berarti bahwa ketentuan
11 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang relevan telah diterapkan dengan
12 tepat, temasuk hal-hal yang mengatur: (Ref: Para. A12-A13, A139-A144)
13 • Pembuatan estimasi akuntansi, termasuk pemilihan metode, asumsi, dan data
14 sifat estimasi akuntansi, serta fakta dan kondisi entitas;
15 • Pemilihan estimasi poin manajemen; dan
16 • Pengungkapan tentang estimasi akuntansi, termasuk pengungkapan tentang
17 bagaimana estimasi akuntansi dikembangkan dan yang menjelaskan sifat,
18 luas, dan sumber ketidakpastian estimasi.
19
20 Tanggal Efektif
21
22 10. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai
23 pada atau setelah tanggal 1 Januari 2022.
24
25 Tujuan
26
27 11. Tujuan auditor adalah untuk memeroleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah
28 estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan adalah wajar
29 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
30
31 Definisi
32
33 12. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna:
34 (a) Estimasi akuntansi: Suatu angka moneter yang pengukurannya, berdasarkan
35 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, bergantung pada ketidakpastian
36 estimasi. (Ref: Para. A14)
37 (b) Estimasi poin auditor atau rentang auditor: Suatu angka yang dikembangkan
38 oleh auditor dalam mengevaluasi estimasi poin manajemen. (Ref: Para. A15)
39 (c) Ketidakpastian estimasi: Kerentanan suatu ketiadaan ketepatan inheren dalam
40 dalam pengukuran. (Ref: Para. A16, Lampiran 1)
41 (d) Bias manajemen: Suatu ketiadaan netralitas oleh manajemen dalam
42 penyusunan informasi. (Ref: Para. A17)
43 (e) Estimasi poin manajemen: Suatu angka yang dipilih oleh manajemen untuk
44 diakui dan diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai suatu estimasi
45 akuntansi.

7 Lihat SA 700 (Revisi 2021), “Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan”,
paragraf 13(c).

3 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 (f) Hasil suatu estimasi akuntansi: Suatu angka moneter aktual yang dihasilkan
2 dari penyelesaian transaksi, peristiwa, atau kondisi yang mendasari suatu
3 estimasi akuntansi. (Ref: Para. A18)
4
5 Ketentuan
6
7 Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
8
9 13. Ketika memeroleh suatu pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk
10 pengendalian internal entitas, sebagaimana yang diharuskan dalam SA 315 (Revisi
11 2021),8 auditor harus memeroleh suatu pemahaman atas hal-hal di bawah ini yang
12 terkait dengan estimasi akuntansi entitas. Prosedur auditor untuk memeroleh
13 pemahaman tersebut harus dilaksanakan sejauh yang diperlukan untuk
14 menyediakan suatu basis yang tepat untuk pengidentifikasian dan penilaian risiko
15 kesalahan penyajian pada suatu tingkat laporan keuangan dan asersi. (Ref: Para.
16 A19-A22)
17
18 Entitas dan Lingkungannya
19
20 (a) Transaksi serta peristiwa dan kondisi lain entitas yang dapat memunculkan
21 kebutuhan untuk, atau perubahan dalam, estimasi akuntansi untuk diakui atau
22 diungkapkan dalam laporan keuangan. (Ref: Para. A23)
23 (b) Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang terkait dengan
24 estimasi akuntansi (termasuk ketentuan kriteria pengakuan, basis pengukuran,
25 serta penyajian dan pengungkapan terkait); dan bagaimana hal-hal tersebut
26 diterapkan dalam konteks sifat dan kondisi entitas dan lingkungannya,
27 termasuk bagaimana transaksi serta peristiwa dan kondisi lain bergantung
28 pada, atau dipengaruhi oleh, faktor risiko inheren. (Ref: Para. A24-A25)
29 (c) Faktor regulasi yang relevan dengan estimasi akuntansi entitas, termasuk, jika
30 relevan, kerangka regulasi yang terkait dengan prudential supervisor. (Ref:
31 Para. A26)
32 (d) Sifat estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait yang diharapkan oleh
33 auditor untuk dicantumkan dalam laporan keuangan entitas, berdasarkan
34 pemahaman auditor atas hal-hal dalam paragraf 13(a)-(c) tersebut di atas.
35 (Ref: Para. A27)
36
37 Pengendalian Internal Entitas
38
39 (e) Sifat dan luas pengawasan serta tata kelola yang diterapkan oleh entitas atas
40 proses pelaporan keuangan manajemen yang relevan dengan estimasi
41 akuntansi. (Ref: Para. A28-A30).
42 (f) Bagaimana manajemen mengidentifikasi kebutuhan atas, dan menerapkan,
43 kepakaran keahlian atau pengetahuan khusus yang terkait dengan estimasi
44 akuntansi, termasuk penggunaan pakar manajemen. (Ref: Para. A31)
45 (g) Bagaimana proses penilaian risiko entitas mengidentifikasi dan merespons
46 risiko yang terkait dengan estimasi akuntansi. (Ref: Para. A32-A33)

8 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 3, 5-6 , 9, 11-12, 15-17, dan 20-21.

SA 540 (Revisi 2021) 4


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 (h) Sistem informasi entitas yang terkait dengan estimasi akuntansi, termasuk:
2 (i) Golongan transaksi, peristiwa, dan kondisi yang signifikan terhadap
3 laporan keuangan dan menimbulkan kebutuhan atas, atau perubahan
4 dalam, estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait; dan
5 (Ref: Para. A34-A35)
6 (ii) Untuk estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait tersebut, bagaimana
7 manajemen:
8 a. Mengidentifikasi metode, asumsi, atau sumber data yang relevan,
9 dan kebutuhan atas perubahan dalam hal-hal tersebut, yang tepat
10 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku,
11 termasuk bagaimana manajemen: (Ref: Para. A36-A37)
12 i. Memilih atau mendesain, dan menerapkan, metode yang
13 digunakan, termasuk penggunaan model; (Ref: Para. A38-
14 A39)
15 ii. Memilih asumsi yang akan digunakan, termasuk
16 pertimbangan atas pilihan alternatif, dan mengidentifikasi
17 asumsi signifikan; dan (Ref: Para. A40-A43)
18 iii. Memilih data yang akan digunakan; (Ref: Para. A44)
19 b. Memahami tingkat ketidakpastian estimasi, termasuk dengan
20 mempertimbangkan rentang kemungkinan hasil pengukuran; dan
21 (Ref: Para. A45)
22 c. Merespons ketidakpastian estimasi, termasuk memilih suatu
23 estimasi poin dan pengungkapan terkait untuk dimasukkan dalam
24 laporan keuangan. (Ref: Para. A46-A49)
25 (i) Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas proses manajemen
26 dalam membuat estimasi akuntansi sebagaimana yang dijelaskan dalam
27 paragraf 13(h)(ii). (Ref: Para. A50-A54)
28 (j) Bagaimana manajemen menelaah hasil estimasi akuntansi sebelumnya dan
29 merespons hasil penelaahan tersebut.
30
31 14. Ketika Auditor harus menelaah hasil estimasi akuntansi sebelumnya atau, jika
32 relevan, estimasi ulang atasnya, untuk membantu dalam mengidentifikasi dan
33 menilai risiko kesalahan penyajian material pada periode kini. Auditor harus
34 mempertimbangkan karakteristik estimasi akuntansi dalam menentukan sifat dan
35 luas penelaahan. Penelaahan tersebut tidak dimaksudkan untuk mempertanyakan
36 pertimbangan atas estimasi akuntansi periode lalu yang sudah tepat berdasarkan
37 informasi yang tersedia ketika estimasi akuntansi tersebut dibuat. (Ref: Para. A55-
38 A60)
39
40 15. Sehubungan dengan estimasi akuntansi, auditor harus menentukan apakah tim
41 perikatan membutuhan keahlian atau pengetahuan khusus untuk melaksanakan
42 prosedur penilaian risiko, mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
43 material, mendesain dan melaksanakan prosedur audit untuk merespons risiko
44 tersebut, atau mengevaluasi bukti audit yang diperoleh. (Ref: Para. A61-A63)

5 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material


2
3 16. Dalam mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material yang terkait
4 dengan suatu estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait pada tingkat asersi,
5 sebagaimana yang diharuskan dalam SA 315 (Revisi 2021),9 auditor harus menilai
6 risiko inheren dan risiko pengendalian secara terpisah. Auditor harus
7 mempertimbangkan hal-hal di bawah ini ketika mengidentifikasi risiko kesalahan
8 penyajian material dan ketika menilai risiko inheren: (Ref: Para. A64-A71)
9 (a) Tingkat kebergantungan estimasi akuntansi pada ketidakpastian estimasi; dan
10 (Ref: Para. A72-A75)
11 (b) Tingkat keterpengaruhan hal-hal di bawah ini oleh kompleksitas, subjektivitas,
12 atau faktor risiko inheren lainnya: (Ref: Para. A76-A79)
13 (i) Pemilihan dan penerapan metode, asumsi, dan data dalam membuat
14 estimasi akuntansi; atau
15 (ii) Pemilihan estimasi poin manajemen dan pengungkapan terkait untuk
16 dimasukkan dalam laporan keuangan.
17
18 17. Auditor harus menentukan apakah setiap risiko kesalahan penyajian material yang
19 teridentifikasi dan ternilai berdasarkan paragraf 16, menurut pertimbangan auditor,
20 merupakan suatu risiko signifikan.10 Jika auditor telah menentukan bahwa terdapat
21 suatu risiko signifikan, maka auditor harus memeroleh suatu pemahaman atas
22 pengendalian entitas, termasuk aktivitas pengendalian, yang relevan dengan risiko
23 tersebut.11 (Ref: Para. A80)
24
25 Respons terhadap Risiko Kesalahan Penyajian Material yang Telah Dinilai
26
27 18. Sebagaimana yang diharuskan dalam SA 330 (Revisi 2021),12 prosedur audit
28 lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus responsif terhadap risiko kesalahan
29 penyajian material yang telah dinilai pada tingkat asersi,13 dengan
30 mempertimbangkan alasan penilaian yang dilakukan terhadap risiko tersebut.
31 Prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mencakup satu atau
32 lebih pendekatan-pendekatan di bawah ini:
33 (a) Memeroleh bukti audit dari peristiwa yang terjadi hingga tanggal laporan auditor
34 (lihat paragraf 21);
35 (b) Menguji bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi (lihat paragraf
36 22-27); atau
37 (c) Mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang poin auditor (lihat paragraf
38 28-29).
39
40 Prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mempertimbangkan
41 bahwa makin tinggi risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai, makin
42 persuasif bukti audit yang dibutuhkan.14 Auditor harus mendesain dan melaksanakan

9 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 25 dan 26.


10 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 27.
11 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 29.
12 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 6-15 dan 18.
13 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 6-7 dan 21.
14 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 7(b).

SA 540 (Revisi 2021) 6


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 prosedur audit lanjutan dengan cara yang tidak bias terhadap pemerolehan bukti
2 audit yang mungkin koroboratif atau terhadap pengecualian bukti audit yang mungkin
3 kontradiktif. (Ref: Para. A81-A84)
4
5 19. Sebagaimana yang diharuskan dalam SA 330 (Revisi 2021),15 auditor harus
6 mendesain dan melaksanakan pengujian untuk memeroleh bukti audit yang cukup
7 dan tepat mengenai keefektivitasan operasi atas pengendalian yang relevan, jika:
8 (a) Penilaian auditor atas risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi
9 mencakup suatu ekspektasi bahwa pengendalian beroperasi secara efektif;
10 atau
11 (b) Prosedur substantif saja tidak dapat menyediakan bukti audit yang cukup dan
12 tepat pada tingkat asersi.
13
14 Sehubungan dengan estimasi akuntansi, pengujian auditor atas pengendalian
15 tersebut harus responsif terhadap alasan penilaian yang dilakukan terhadap risiko
16 kesalahan penyajian material. Dalam mendesain dan melaksanakan pengujian
17 pengendalian, auditor harus memeroleh bukti audit yang lebih persuasif jika
18 pengandalan auditor atas keefektivitasan pengendalian makin besar.16 (Ref: Para.
19 A85-A89)
20
21 20. Untuk risiko signifikan yang terkait dengan estimasi akuntansi, prosedur audit
22 lanjutan yang dilaksanakan auditor harus mencakup pengujian pengendalian pada
23 periode kini jika auditor merencanakan untuk mengandalkan pengendalian tersebut.
24 Ketika pendekatan terhadap suatu risiko signifikan hanya terdiri dari prosedur
25 substantif, prosedur tersebut harus mencakup pengujian rinci.17 (Ref: Para. A90)
26
27 Pemerolehan Bukti Audit dari Peristiwa yang Terjadi sampai dengan Tanggal Laporan Auditor
28
29 21. Ketika prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan auditor mencakup pemerolehan
30 bukti audit dari peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal laporan auditor, auditor
31 harus mengevaluasi apakah bukti audit tersebut adalah cukup dan tepat untuk
32 merespons risiko kesalahan penyajian material yang terkait dengan estimasi
33 akuntansi, dengan mempertimbangkan bahwa perubahan dalam kondisi yang
34 relevan antara peristiwa dan tanggal pengukuran dapat memengaruhi relevansi bukti
35 audit tersebut dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref:
36 Para. A91-A93)
37
38 Pengujian atas Bagaimana Manajemen Membuat Estimasi Akuntansi
39
40 22. Ketika pengujian atas bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi,
41 prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mencakup prosedur,
42 didesain dan dilaksanakan berdasarkan paragraf 23-26, untuk memeroleh bukti audit
43 yang cukup dan tepat terkait dengan risiko kesalahan penyajian material yang
44 berkaitan dengan: (Ref: Para. A94)

15 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 8.


16 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 9.
17 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 15 dan 21.

7 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 (a) Pemilihan dan penerapan metode, asumsi signifikan, dan data yang digunakan
2 oleh manajemen dalam membuat estimasi akuntansi; dan
3 (b) Bagaimana manajemen memilih estimasi poin dan mengembangkan
4 pengungkapan terkait tentang ketidakpastian estimasi.
5
6 Metode
7
8 23. Dalam menerapkan ketentuan paragraf 22, sehubungan dengan metode, prosedur
9 audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mencakup:
10 (a) Apakah metode yang dipilih sudah tepat dalam konteks kerangka pelaporan
11 keuangan yang berlaku, dan, jika relevan, perubahan dari metode yang
12 digunakan pada periode lalu sudah tepat; (Ref: Para. A95, A97)
13 (b) Apakah pertimbangan yang digunakan dalam memilih metode yang
14 menimbulkan indikator kemungkinan bias manajemen; (Ref: Para. A96)
15 (c) Apakah perhitungan diterapkan berdasarkan metode dan akurat secara
16 matematis;
17 (d) Ketika penerapan metode manajemen melibatkan pemodelan yang kompleks,
18 apakah pertimbangan telah diterapkan secara konsisten dan apakah, jika
19 relevan: (Ref: Para. A98-A100)
20 (i) Desain model memenuhi tujuan pengukuran kerangka pelaporan
21 keuangan yang berlaku, tepat sesuai dengan kondisinya, dan, jika
22 relevan, perubahan dari model periode lalu sudah tepat sesuai dengan
23 kondisinya; dan
24 (ii) Penyesuaian terhadap keluaran (output) model sudah konsisten dengan
25 tujuan pengukuran kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan tepat
26 sesuai dengan kondisinya; dan
27 (e) Apakah integritas asumsi signifikan dan data dipelihara dalam menerapkan
28 metode. (Ref: Para. A101)
29
30 Asumsi Signifikan
31
32 24. Dalam menerapkan ketentuan paragraf 22, sehubungan dengan asumsi signifikan,
33 prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mencakup:
34 (a) Apakah asumsi signifikan sudah tepat dalam konteks kerangka pelaporan
35 keuangan yang berlaku, dan, jika relevan, perubahan dari periode lalu sudah
36 tepat; (Ref: Para. A95, A102-A103)
37 (b) Apakah pertimbangan yang digunakan dalam memilih asumsi signifikan
38 menimbulkan indikator kemungkinan bias manajemen; (Ref: Para. A96)
39 (c) Apakah asumsi-asumsi signifikan sudah konsisten satu sama lainnya dan
40 dengan asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi akuntansi lainnya, atau
41 dengan asumsi-asumsi terkait yang digunakan dalam area lainnya pada
42 aktivitas bisnis entitas, berdasarkan pengetahuan auditor yang diperoleh
43 selama audit; dan (Ref: Para. A104)
44 (d) Jika relevan, apakah manajemen memiliki intensi untuk melaksanakan
45 tindakan tertentu dan memiliki kemampuan untuk melakukannya. (Ref: Para.
46 A105)

SA 540 (Revisi 2021) 8


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Data
2
3 25. Dalam menerapkan ketentuan paragraf 22, sehubungan dengan data, prosedur audit
4 lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mencakup:
5 (a) Apakah data sudah tepat dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang
6 berlaku, dan, jika relevan, perubahan dari periode lalu sudah tepat; (Ref: Para.
7 A95, A106)
8 (b) Apakah pertimbangan yang digunakan dalam memilih data menimbulkan
9 indikator kemungkinan bias manajemen; (Ref: Para. A96)
10 (c) Apakah data sudah relevan dan dapat diandalkan sesuai dengan kondisinya;
11 dan (Ref: Para. A107)
12 (d) Apakah data telah dipahami atau diinterpretasikan secara tepat oleh
13 manajemen, termasuk yang terkait dengan ketentuan kontraktual. (Ref: Para.
14 A108)
15
16 Pemilihan Manajemen atas Suatu Estimasi Poin dan Pengungkapan Terkait tentang
17 Ketidakpastian Estimasi
18
19 26. Dalam menerapkan ketentuan paragraf 22, prosedur audit lanjutan yang
20 dilaksanakan oleh auditor harus mencakup apakah, dalam konteks kerangka
21 pelaporan keuangan yang berlaku, manajemen telah melakukan langkah-langkah
22 yang tepat untuk:
23 (a) Memahami ketidakpastian estimasi; dan (Ref: Para. A109)
24 (b) Merespons ketidakpastian estimasi dengan memilih suatu estimasi poin yang
25 tepat dan dengan mengembangkan pengungkapan terkait tentang
26 ketidakpastian estimasi. (Ref: Para. A110-A114)
27
28 27. Ketika, menurut pertimbangan auditor berdasarkan bukti audit yang diperoleh,
29 manajemen belum melakukan langkah-langkah yang tepat untuk memahami atau
30 merespons ketidakpastian estimasi, auditor harus: (Ref: Para. A115-A117)
31 (a) Meminta manajemen untuk melakukan prosedur tambahan untuk memahami
32 ketidakpastian estimasi atau untuk meresponsnya dengan mempertimbangkan
33 kembali pemilihan estimasi poin manajemen atau mempertimbangkan untuk
34 menyediakan pengungkapan tambahan yang terkait dengan ketidakpastian
35 estimasi, dan mengevaluasi respons manajemen berdasarkan paragraf 26;
36 (b) Jika auditor menentukan bahwa respons manajemen terhadap permintaan
37 auditor tidak merespons ketidakpastian estimasi secara memadai, selama
38 praktis, mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang auditor berdasarkan
39 paragraf 28-29; dan
40 (c) Mengevaluasi apakah terdapat suatu defisiensi dalam pengendalian internal
41 dan, jika demikian, mengomunikasikannya berdasarkan SA 265 (Revisi
42 2021).18

18 SA 265 (Revisi 2021), “Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian Internal kepada Pihak
yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola dan Manajemen”.

9 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Pengembangan Suatu Estimasi Poin Auditor atau Rentang Estimasi


2
3 28. Ketika auditor mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang estimasi untuk
4 mengevaluasi estimasi poin manajemen dan pengungkapan terkait tentang
5 ketidakpastian estimasi, termasuk ketika diharuskan dalam paragraf 27(b), prosedur
6 audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus mencakup prosedur untuk
7 mengevaluasi apakah metode, asumsi, atau data yang digunakan adalah tepat
8 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Terlepas dari apakah
9 auditor menggunakan metode, asumsi, atau data manajemen atau auditor, prosedur
10 audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor harus didesain dan dilaksanakan untuk
11 merespons hal-hal dalam paragraf 23-25. (Ref: Para. A118-A123)
12
13 29. Jika auditor mengembangkan rentang auditor, auditor harus:
14 (a) Menentukan bahwa rentang auditor hanya mencakup angka yang didukung
15 oleh bukti audit yang cukup dan tepat serta telah dievaluasi secara memadai
16 oleh auditor dalam konteks tujuan pengukuran dan ketentuan lainnya dari
17 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan (Ref: Para. A124-A125)
18 (b) Mendesain dan melaksanakan prosedur audit lanjutan untuk memeroleh bukti
19 audit yang cukup dan tepat sehubungan dengan penilaian risiko kesalahan
20 penyajian material, terkait dengan pengungkapan dalam laporan keuangan
21 yang menggambarkan ketidakpastian estimasi.
22
23 Pertimbangan Lain Terkait Bukti Audit
24
25 30. Dalam memeroleh bukti audit tentang risiko kesalahan penyajian material terkait
26 dengan estimasi akuntansi, terlepas dari sumber informasi yang akan digunakan
27 sebagai bukti audit, auditor harus mematuhi ketentuan dalam SA 500 (Revisi 2021)
28 yang relevan. Saat menggunakan pekerjaan pakar manajemen, ketentuan dalam
29 paragraf 21-29 SA ini dapat membantu auditor dalam mengevaluasi ketepatan
30 pekerjaan pakar sebagai bukti audit untuk asersi yang relevan berdasarkan paragraf
31 8(c) SA 500 (Revisi 2021). Dalam mengevaluasi pekerjaan pakar manajemen, sifat,
32 saat, dan luas prosedur audit lanjutan dipengaruhi oleh evaluasi auditor terhadap
33 kompetensi, kemampuan, dan objektivitas pakar, pemahaman auditor tentang sifat
34 pekerjaan yang dilakukan oleh pakar, dan auditor familier dengan bidang keahlian
35 pakar. (Ref: Para. A126-A132)
36
37 Pengungkapan yang Terkait dengan Estimasi Akuntansi
38
39 31. Auditor harus mendesain dan melaksanakan prosedur audit lanjutan untuk
40 memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai penilaian risiko kesalahan
41 penyajian material pada tingkat asersi untuk pengungkapan terkait dengan estimasi
42 akuntansi, selain yang terkait dengan ketidakpastian estimasi yang disebutkan dalam
43 paragraf 26(b) dan 29(b).
44
45 Indikator Kemungkinan Bias Manajemen
46
47 32. Auditor harus mengevaluasi apakah pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh
48 manajemen dalam membuat estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan

SA 540 (Revisi 2021) 10


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 keuangan, meskipun secara individu memadai, merupakan indikator kemungkinan


2 bias manajemen. Ketika indikator kemungkinan bias manajemen teridentifikasi,
3 auditor harus mengevaluasi dampak terhadap audit. Jika terdapat intensi untuk
4 menyesatkan, bias manajemen merupakan suatu kecurangan. (Ref: Para. A133-
5 A136)
6
7 Evaluasi Secara Keseluruhan Berdasarkan Prosedur Audit yang Dilaksanakan
8
9 33. Dalam menerapkan SA 330 (Revisi 2021) untuk estimasi akuntansi,19 auditor harus
10 mengevaluasi, berdasarkan prosedur audit yang dilaksanakan dan bukti audit yang
11 diperoleh, apakah: (Ref: Para A137-A138)
12 (a) Penilaian risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi tetap tepat,
13 termasuk ketika indikator kemungkinan bias manajemen telah teridentifikasi;
14 (b) Keputusan manajemen terkait pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
15 pengungkapan estimasi akuntansi dalam laporan keuangan sesuai dengan
16 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
17 (c) Bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh.
18
19 34. Dalam melakukan evaluasi yang diharuskan dalam paragraf 33(c), auditor harus
20 mempertimbangkan semua bukti audit relevan yang diperoleh, baik yang bersifat
21 koroboratif maupun kontradiktif.20 Jika auditor tidak dapat memeroleh bukti audit yang
22 cukup dan tepat, auditor harus mengevaluasi implikasi terhadap audit atau opini
23 auditor atas laporan keuangan berdasarkan SA 705 (Revisi 2021).21
24
25 Penentuan Apakah Estimasi Akuntansi adalah Wajar atau Mengandung Kesalahan Penyajian
26
27 35. Auditor harus menentukan apakah estimasi akuntansi dan pengungkapan yang
28 terkait adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau
29 mengandung kesalahan penyajian. SA 450 (Revisi 2021)22 memberikan panduan
30 tentang bagaimana auditor dapat membedakan kesalahan penyajian (apakah
31 berdasarkan faktual, pertimbangan, atau proyeksi) untuk evaluasi auditor tentang
32 dampak kesalahan penyajian pada laporan keuangan yang tidak dikoreksi. (Ref:
33 Para. A12-A13, A139-A144)
34
35 36. Sehubungan dengan estimasi akuntansi, auditor harus mengevaluasi:
36 (a) Dalam hal kerangka penyajian wajar, apakah manajemen telah mencantumkan
37 pengungkapan, secara spesifik melebihi ketentuan kerangka pelaporan yang
38 diharuskan, untuk mencapai penyajian wajar atas laporan keuangan secara
39 keseluruhan;23 atau
40 (b) Dalam hal kerangka kepatuhan, apakah pengungkapan adalah hal-hal yang
41 diperlukan agar laporan keuangan tidak menyesatkan.24

19 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 25-26.


20 SA 500 (Revisi 2021), paragraf 11.
21 SA 705 (Revisi 2021), “Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen”.
22 SA 450 (Revisi 2021), paragraf A6.
23 Lihat SA 700 (Revisi 2021), paragraf 14.
24 Lihat SA 700 (Revisi 2021), paragraf 19.

11 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Representasi Tertulis
2
3 37. Auditor harus meminta penyajian tertulis dari manajemen25 dan, jika relevan, kepada
4 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tentang apakah metode, asumsi
5 signifikan dan data yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi dan
6 pengungkapan terkait sudah tepat untuk mencapai pengakuan, pengukuran, atau
7 pengungkapan yang sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
8 Auditor harus mempertimbangkan perlunya memeroleh penyajian tentang estimasi
9 akuntansi spesifik, termasuk yang berkaitan dengan metode, asumsi, atau data yang
10 digunakan. (Ref: Para. A145)
11
12 Komunikasi kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola, Manajemen, atau
13 Pihak Terkait Lainnya
14
15 38. Dalam menerapkan SA 260 (Revisi 2021)26 dan SA 265 (Revisi 2021)27, auditor
16 diharuskan untuk berkomunikasi kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata
17 kelola atau manajemen tentang hal-hal tertentu, termasuk aspek kualitatif signifikan
18 atas praktik akuntansi entitas dan defisiensi signifikan dalam pengendalian internal.
19 Dalam melakukan hal tersebut, auditor harus mempertimbangkan hal-hal, jika
20 relevan, untuk mengomunikasikan estimasi akuntansi dan mempertimbangkan
21 apakah alasan risiko kesalahan penyajian material terkait dengan ketidakpastian
22 estimasi, atau dampak dari kompleksitas, subjektivitas, atau faktor risiko inheren
23 lainnya dalam membuat estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait. Selain itu,
24 dalam kondisi tertentu, auditor diharuskan oleh peraturan perundang-undangan
25 untuk mengomunikasikan tentang hal-hal tertentu dengan pihak-pihak terkait lainnya,
26 seperti regulator atau prudential supervisors. (Ref: Para. A146-A148)
27
28 Dokumentasi
29
30 39. Auditor harus mencantumkan dalam dokumentasi auditnya:28 (Ref: Para. A149-
31 A152)
32 (a) Elemen-elemen utama pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya,
33 termasuk pengendalian internal entitas yang terkait dengan estimasi akuntansi
34 entitas;
35 (b) Hubungan antara prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh auditor
36 dengan risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi yang telah
37 dinilai,29 dengan mempertimbangkan alasan (apakah terkait dengan risiko
38 inheren atau risiko pengendalian) yang diberikan terkait dengan penilaian risiko
39 tersebut;
40 (c) Respons auditor ketika manajemen belum melakukan langkah-langkah yang
41 tepat untuk memahami dan merespons ketidakpastian estimasi;

25 SA 580 (Revisi 2021), “Representasi Tertulis”.


26 SA 260 (Revisi 2021), “Komunikasi kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola”,
paragraf 16(a).
27 SA 265 (Revisi 2021), paragraf 9.
28 SA 230 (Revisi 2021), “Dokumentasi Audit”, paragraf 8-11, A6, A7, dan A10.
29 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 28(b).

SA 540 (Revisi 2021) 12


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 (d) Indikator kemungkinan bias manajemen yang terkait dengan estimasi


2 akuntansi, jika relevan, dan pengevaluasian auditor atas implikasi terhadap
3 audit, sebagaimana yang diharuskan dalam paragraf 32; dan
4 (e) Pertimbangan signifikan terkait dengan penentuan auditor tentang apakah
5 estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait adalah wajar dalam konteks
6 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau mengandung kesalahan
7 penyajian.
8
9 ***
10
11 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
12
13 Sifat Estimasi Akuntansi (Ref: Para. 2)
14
15 Contoh Estimasi Akuntansi
16
17 A1. Contoh estimasi akuntansi terkait dengan golongan transaksi, saldo akun, dan
18 pengungkapan mencakup:
19 • Persediaan yang usang.
20 • Penyusutan aset tetap.
21 • Penilaian aset infrastruktur.
22 • Penilaian instrumen keuangan.
23 • Hasil tuntutan pengadilan yang masih belum diputuskan.
24 • Penyisihan kerugian kredit ekspektasian.
25 • Penilaian kewajiban kontrak asuransi.
26 • Kewajiban jaminan.
27 • Liabilitas manfaat pensiun karyawan.
28 • Pembayaran berbasis saham.
29 • Nilai wajar aset atau liabilitas yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis,
30 termasuk penentuan goodwill dan aset tak berwujud.
31 • Penurunan nilai aset berumur panjang atau aset tetap yang dimiliki untuk
32 dilepas.
33 • Pertukaran tanpa moneter aset atau liabilitas di antara pihak independen.
34 • Pendapatan diakui untuk kontrak jangka panjang.
35
36 Metode
37
38 A2. Suatu metode adalah suatu teknik pengukuran yang digunakan oleh manajemen
39 untuk membuat estimasi akuntansi sesuai dengan dasar pengukuran yang
40 diharuskan. Sebagai contoh, satu metode yang diakui untuk membuat estimasi
41 akuntansi terkait dengan transaksi pembayaran berbasis saham adalah penentuan
42 suatu harga option call menggunakan formula Black-Scholes. Suatu metode
43 diterapkan dengan menggunakan suatu alat atau proses komputasional, terkadang
44 juga disebut sebagai suatu model, dan melibatkan penerapan asumsi dan data serta
45 dengan mempertimbangkan hubungan di antaranya.

13 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Asumsi dan Data


2
3 A3. Asumsi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi yang tersedia tentang hal-
4 hal seperti pilihan tingkat bunga, tingkat diskonto, atau pertimbangan tentang kondisi
5 atau peristiwa di masa depan. Suatu asumsi dapat dipilih oleh manajemen dari
6 berbagai alternatif yang tepat. Asumsi yang dibuat atau diidentifikasi oleh seorang
7 pakar yang ditugaskan manajemen menjadi asumsi manajemen ketika digunakan
8 oleh manajemen dalam membuat suatu estimasi akuntansi.
9
10 A4. Untuk tujuan SA ini, data adalah informasi yang dapat diperoleh melalui observasi
11 langsung atau dari pihak eksternal ke entitas. Informasi yang diperoleh dengan
12 menerapkan teknik analitik atau interpretatif terhadap data disebut sebagai data
13 turunan ketika teknik tersebut memiliki basis teori yang kuat sehingga pertimbangan
14 manajemen tidak terlalu diperlukan. Jika tidak, informasi tersebut adalah suatu
15 asumsi.
16
17 A5. Contoh data mencakup:
18 • Harga yang disepakati dalam transaksi pasar;
19 • Waktu operasional atau kuantitas keluaran (output) dari sebuah mesin
20 produksi;
21 • Harga historis atau ketentuan lain yang mencakup dalam kontrak, seperti suku
22 bunga kontraktual, jadwal pembayaran, dan jangka waktu yang tercantum
23 dalam suatu perjanjian pinjaman;
24 • Informasi forward-looking seperti prakiraan ekonomi atau penghasilan yang
25 diperoleh dari suatu sumber informasi eksternal, atau
26 • Suatu suku bunga masa depan ditentukan dengan menggunakan teknik
27 interpolasi dari suku bunga forward (data turunan).
28
29 A6. Data dapat berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh, data dapat:
30 • Dihasilkan dari dalam organisasi atau dari pihak eksternal;
31 • Diperoleh dari suatu sistem yang berada di dalam atau di luar buku besar dan
32 buku besar pembantu;
33 • Diobservasi dalam kontrak; atau
34 • Diobservasi dalam peraturan atau pernyataan legislatif.
35
36 Skalabilitas (Ref: Para. 3)
37
38 A7. Contoh paragraf yang memuat panduan tentang bagaimana ketentuan SA ini dapat
39 diskalakan mencakup paragraf A20-A22, A63, A67, dan A84.
40
41 Konsep Utama
42
43 Faktor Risiko Inheren (Ref: Para. 4)
44
45 A8. Faktor risiko inheren adalah karakteristik kondisi dan peristiwa yang dapat
46 memengaruhi kerentanan suatu asersi terhadap kesalahan penyajian, sebelum
47 pertimbangan atas pengendalian. Lampiran 1 menjelaskan lebih lanjut mengenai

SA 540 (Revisi 2021) 14


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 sifat dan hubungan antar faktor-faktor risiko tersebut, dalam konteks pembuatan
2 estimasi akuntansi dan penyajiannya dalam laporan keuangan.
3
4 A9. Selain faktor risiko inheren atas ketidakpastian, kompleksitas, atau subjektivitas
5 estimasi, faktor risiko inheren lain yang dapat dipertimbangkan auditor dalam
6 identifikasi dan penilaian risiko kesalahan penyajian material dapat mencakup
7 luasnya ketergantungan estimasi akuntansi dipengaruhi oleh:
8 • Perubahan sifat atau kondisi unsur laporan keuangan yang relevan, atau
9 ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang dapat
10 memunculkan kebutuhan akan perubahan dalam metode, asumsi, atau data
11 yang digunakan untuk membuat estimasi akuntansi.
12 • Kerentanan terhadap kesalahan penyajian karena bias manajemen atau
13 kecurangan dalam membuat estimasi akuntansi.
14
15 Risiko Pengendalian (Ref: Para. 6)
16
17 A10. Suatu pertimbangan penting bagi auditor dalam menilai risiko pengendalian pada
18 tingkat asersi adalah keefektivitasan desain pengendalian yang ingin diandalkan oleh
19 auditor dan luasnya pengendalian mengatasi risiko inheren yang dinilai pada tingkat
20 asersi. Pengevaluasian auditor bahwa pengendalian didesain secara efektif dan
21 telah diterapkan untuk mendukung ekspektasi tentang efektivitas operasi
22 pengendalian dalam menentukan apakah pengendalian tersebut akan diuji atau
23 tidak.
24
25 Skeptisisme Profesional (Ref: Para. 8)
26
27 A11. Paragraf A60, A95, A96, A137, dan A139 adalah contoh paragraf yang menjelaskan
28 cara-cara auditor dapat menerapkan skeptisisme profesional. Paragraf A152
29 memberikan panduan tentang bagaimana penerapan skeptisisme profesional auditor
30 dapat didokumentasikan, dan mencakup contoh-contoh paragraf spesifik dalam SA
31 ini yang dokumentasinya memberikan bukti penerapan skeptisisme profesional
32 tersebut.
33
34 Konsep "Wajar" (Ref: Para. 9, 35)
35
36 A12. Pertimbangan lain yang mungkin relevan dengan pertimbangan auditor tentang
37 apakah estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait adalah wajar dalam konteks
38 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mencakup apakah:
39 • Data dan asumsi yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi
40 konsisten satu sama lain dan dengan yang digunakan dalam estimasi
41 akuntansi lain atau area aktivitas bisnis entitas; dan
42 • Estimasi akuntansi memperhitungkan informasi yang tepat seperti yang
43 diharuskan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
44
45 A13. Istilah "diterapkan dengan tepat" seperti yang digunakan dalam paragraf 9 berarti
46 dengan suatu cara yang tidak hanya sesuai dengan ketentuan kerangka pelaporan
47 keuangan yang berlaku tetapi, dalam melaksanakannya, mencerminkan

15 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 pertimbangan yang konsisten dengan tujuan dasar pengukuran dalam kerangka


2 pelaporan keuangan tersebut.
3
4 Definisi
5
6 Estimasi Akuntansi (Ref: Para. 12(a))
7
8 A14. Estimasi akuntansi adalah angka moneter yang mungkin terkait dengan golongan
9 transaksi atau saldo akun yang diakui atau diungkapkan dalam laporan keuangan.
10 Estimasi akuntansi juga mencakup angka moneter yang tercantum dalam
11 pengungkapan atau yang digunakan untuk membuat pertimbangan tentang
12 pengakuan atau pengungkapan yang terkait dengan suatu golongan transaksi atau
13 saldo akun.
14
15 Estimasi Poin Auditor atau Rentang Auditor (Ref: Para. 12(b))
16
17 A15. Suatu estimasi poin atau rentang estimasi dapat digunakan untuk mengevaluasi
18 suatu estimasi akuntansi secara langsung (sebagai contoh: suatu penyisihan
19 penurunan nilai atau nilai wajar dari tipe-tipe instrumen keuangan yang berbeda),
20 atau secara tidak langsung (sebagai contoh: suatu angka yang akan digunakan
21 sebagai suatu asumsi signifikan untuk suatu estimasi akuntansi). Suatu pendekatan
22 serupa dapat digunakan oleh auditor dalam mengembangkan suatu angka atau
23 rentang angka dalam mengevaluasi suatu unsur nonmoneter atau suatu asumsi
24 (sebagai contoh: estimasi masa manfaat suatu aset).
25
26 Ketidakpastian Estimasi (Ref: Para. 12(c))
27
28 A16. Tidak semua estimasi akuntansi tunduk pada ketidakpastian estimasi tingkat tinggi.
29 Sebagai contoh, beberapa unsur laporan keuangan dapat memiliki suatu pasar
30 terbuka dan aktif yang menyediakan informasi yang siap tersedia dan andal tentang
31 harga pada saat pertukaran sesungguhnya terjadi. Namun demikian, ketidakpastian
32 estimasi dapat terjadi meskipun metode penilaian dan data telah ditetapkan dengan
33 baik. Sebagai contoh, penilaian sekuritas yang ditawarkan di suatu pasar terbuka
34 dan aktif pada harga pasar di bursa kemungkinan memerlukan penyesuaian jika
35 kepemilikan adalah signifikan atau terkena pembatasan dalam pemasarannya.
36 Selain itu, kondisi ekonomi umum yang terjadi pada saat itu, sebagai contoh, pasar
37 tertentu yang tidak likuid dapat berdampak terhadap ketidakpastian estimasi.
38
39 Bias Manajemen (Ref: Para. 12(d))
40
41 A17. Kerangka pelaporan keuangan sering kali menuntut netralitas, yaitu bebas dari bias.
42 Ketidakpastian estimasi menimbulkan subjektivitas dalam membuat suatu estimasi
43 akuntansi. Kehadiran subjektivitas menimbulkan kebutuhan untuk pertimbangan oleh
44 manajemen dan kerentanan terhadap bias manajemen yang tidak disengaja atau
45 disengaja (sebagai contoh: sebagai akibat dari motivasi untuk mencapai suatu target
46 laba atau rasio modal yang diinginkan). Kerentanan suatu estimasi akuntansi
47 terhadap bias manajemen meningkat dengan tingginya subjektivitas yang terdapat
48 pada waktu membuat estimasi akuntansi.

SA 540 (Revisi 2021) 16


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Hasil Suatu Estimasi Akuntansi (Ref: Para. 12(f))


2
3 A18. Beberapa estimasi akuntansi, berdasarkan sifatnya, tidak memiliki suatu hasil yang
4 relevan untuk pekerjaan auditor yang dilaksanakan berdasarkan SA ini. Sebagai
5 contoh, suatu estimasi akuntansi dapat didasarkan pada persepsi pelaku pasar pada
6 suatu waktu. Oleh karena itu, harga yang direalisasikan ketika suatu aset dijual atau
7 suatu liabilitas dialihkan dapat berbeda dari estimasi akuntansi terkait yang dibuat
8 pada tanggal pelaporan karena, seiring berjalannya waktu, persepsi pelaku pasar
9 tentang nilai berubah.
10
11 Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
12
13 Pemerolehan Pemahaman tentang Entitas dan Lingkungannya (Ref: Para. 13)
14
15 A19. Paragraf 11-24 dari SA 315 (Revisi 2021) mengharuskan auditor untuk memeroleh
16 suatu pemahaman tentang hal-hal tertentu tentang entitas dan lingkungannya,
17 termasuk pengendalian internal entitas. Ketentuan dalam paragraf 13 SA ini lebih
18 terkait secara spesifik dengan estimasi akuntansi dan disusun berdasarkan
19 ketentuan yang lebih luas dalam SA 315 (Revisi 2021).
20
21 Skalabilitas
22
23 A20. Sifat, saat, dan luas prosedur auditor untuk memeroleh suatu pemahaman atas
24 entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, terkait dengan
25 estimasi akuntansi entitas, dapat bergantung pada (tergantung dari tinggi rendahnya
26 faktor-faktor yang memengaruhi) sejauh mana hal-hal individual berlaku sesuai
27 dengan kondisinya. Sebagai contoh, entitas dapat memiliki beberapa transaksi atau
28 peristiwa dan kondisi lainnya yang menimbulkan kebutuhan untuk estimasi
29 akuntansi, ketentuan pelaporan keuangan yang berlaku mungkin mudah untuk
30 diterapkan, dan mungkin tidak terdapat faktor regulatori yang relevan. Selanjutnya,
31 estimasi akuntansi mungkin tidak membutuhkan pertimbangan signifikan, dan proses
32 untuk membuat estimasi akuntansi mungkin kurang kompleks. Dalam kondisi
33 tersebut, estimasi akuntansi dapat tunduk pada atau dipengaruhi oleh ketidakpastian
34 estimasi, kompleksitas, subjektivitas, atau faktor risiko inheren lainnya pada tingkat
35 yang lebih rendah dan mungkin hanya terdapat sedikit pengendalian yang relevan
36 dengan audit. Jika demikian, prosedur penilaian risiko auditor cenderung kurang
37 ekstensif dan dapat dilakukan terutama melalui permintaan keterangan kepada
38 manajemen dengan tanggung jawab yang tepat atas laporan keuangan dan walk-
39 throughs proses manajemen dalam membuat estimasi akuntansi.
40
41 A21. Sebaliknya, estimasi akuntansi dapat membutuhkan pertimbangan signifikan oleh
42 manajemen, dan proses untuk membuat estimasi akuntansi mungkin kompleks dan
43 melibatkan penggunaan model yang kompleks. Selain itu, entitas mungkin memiliki
44 suatu sistem informasi yang lebih canggih, dan pengendalian yang lebih ekstensif
45 terhadap estimasi akuntansi. Dalam kondisi tersebut, estimasi akuntansi dapat
46 bergantung pada atau dipengaruhi oleh ketidakpastian estimasi, subjektivitas,
47 kompleksitas, atau faktor risiko inheren lainnya pada tingkat yang lebih tinggi. Jika
48 demikian, sifat atau saat prosedur penilaian risiko auditor kemungkinan akan

17 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 berbeda, atau lebih ekstensif, daripada dalam kondisi yang dijelaskan dalam paragraf
2 A20.
3
4 A22. Pertimbangan tersebut di bawah ini relevan bagi entitas dengan bisnis sederhana,
5 yang dapat mencakup banyak entitas kecil:
6 • Proses yang relevan dengan estimasi akuntansi mungkin tidak rumit karena
7 aktivitas bisnisnya sederhana atau estimasi yang diperlukan mungkin memiliki
8 suatu tingkat ketidakpastian estimasi yang lebih rendah.
9 • Estimasi akuntansi dapat dihasilkan dari sumber di luar buku besar dan buku
10 besar pembantu, pengendalian terhadap perkembangannya mungkin terbatas,
11 dan seorang pemilik-pengelola mungkin memiliki pengaruh signifikan atas
12 penentuan estimasi tersebut. Peran pemilik-pengelola dalam membuat
13 estimasi akuntansi mungkin perlu diperhitungkan oleh auditor ketika
14 mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material dan ketika
15 mempertimbangkan risiko bias manajemen.
16
17 Entitas dan Lingkungannya
18
19 Transaksi serta peristiwa dan kondisi lain (Ref: Para. 13(a))
20
21 A23. Perubahan dalam kondisi yang mungkin menimbulkan kebutuhan untuk, atau
22 perubahan dalam, suatu estimasi akuntansi dapat mencakup, sebagai contoh,
23 apakah:
24 • Entitas telah melakukan perikatan dalam suatu jenis transaksi baru;
25 • Syarat transaksi telah berubah; atau
26 • Peristiwa atau kondisi baru telah terjadi.
27
28 Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku (Ref: Para. 13(b))
29
30 A24. Pemerolehan suatu pemahaman tentang ketentuan kerangka pelaporan keuangan
31 yang berlaku menyediakan bagi auditor suatu basis untuk diskusi dengan
32 manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, tentang
33 bagaimana manajemen telah menerapkan ketentuan tersebut yang relevan dengan
34 estimasi akuntansi, dan tentang penentuan oleh auditor tentang apakah manajemen
35 telah menerapkannya secara tepat. Pemahaman tersebut juga dapat membantu
36 auditor dalam berkomunikasi kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
37 ketika auditor mempertimbangkan suatu praktik akuntansi signifikan yang dapat
38 diterima sebagai bukan hal yang paling tepat sesuai dengan kondisi entitas menurut
39 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.30
40
41 A25. Dalam pemerolehan pemahaman ini, auditor dapat berupaya untuk memahami
42 apakah:
43 • Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku:
44 o Menetapkan kriteria tertentu untuk pengakuan, atau metode untuk
45 pengukuran estimasi akuntansi;

30 SA 260 (Revisi 2021), paragraf 16(a).

SA 540 (Revisi 2021) 18


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 o Menyebutkan kriteria tertentu yang memperbolehkan atau


2 mengharuskan pengukuran pada suatu nilai wajar, sebagai contoh,
3 dengan mengacu pada intensi manajemen untuk melaksanakan
4 serangkaian kegiatan tertentu yang berkaitan dengan aset atau liabilitas;
5 atau
6 o Menyebutkan pengungkapan yang diperbolehkan atau disarankan,
7 termasuk pengungkapan tentang pertimbangan, asumsi, atau sumber
8 ketidakpastian estimasi lainnya yang terkait dengan estimasi akuntansi;
9 dan
10 • Perubahan dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mengharuskan
11 perubahan dalam kebijakan akuntansi entitas yang terkait dengan estimasi
12 akuntansi.
13
14 Faktor regulasi (Ref: Para. 13(c))
15
16 A26. Pemerolehan suatu pemahaman tentang faktor regulatori, jika relevan, yang relevan
17 dengan estimasi akuntansi dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi
18 kerangka regulatori yang berlaku (sebagai contoh: kerangka regulatori yang
19 ditetapkan oleh prudential supervisors dalam industri perbankan atau asuransi) dan
20 dalam menentukan apakah kerangka regulatori tersebut:
21 • Mengatur kondisi untuk pengakuan, atau metode untuk pengukuran, estimasi
22 akuntansi, atau memberikan panduan terkait;
23 • Mengatur, atau memberikan panduan tentang, pengungkapan dan ketentuan
24 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
25 • Menyediakan suatu indikasi tentang area yang mungkin memiliki suatu potensi
26 bias manajemen dalam memenuhi ketentuan regulatori; atau
27 • Memuat ketentuan untuk tujuan regulatori yang tidak konsisten dengan
28 ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, yang dapat
29 mengindikasikan potensi risiko kesalahan penyajian material. Sebagai contoh,
30 beberapa regulator mungkin berusaha untuk memengaruhi level minimum
31 penyisihan kerugian kredit ekspektasian yang melebihi ketentuan yang
32 diharuskan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
33
34 Sifat estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait yang diharapkan oleh auditor untuk
35 dicantumkan dalam laporan keuangan (Ref: Para. 13(d))
36
37 A27. Pemerolehan suatu pemahaman tentang sifat estimasi akuntansi dan pengungkapan
38 terkait yang diharapkan oleh auditor untuk dicantumkan dalam laporan keuangan
39 entitas membantu auditor dalam memahami basis pengukuran estimasi akuntansi
40 tersebut serta sifat dan luas pengungkapan yang relevan. Pemahaman ini juga
41 menyediakan suatu dasar bagi auditor untuk melakukan pembahasan dengan
42 manajemen tentang bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi.

19 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Pengendalian Internal Entitas yang Relevan dengan Audit


2
3 Sifat dan luas pengawasan serta tata kelola (Ref: Para. 13(e))
4
5 A28. Dalam menerapkan SA 315 (Revisi 2021),31 pemahaman auditor tentang sifat dan
6 luas pengawasan serta tata kelola yang diterapkan entitas terhadap proses
7 manajemen untuk membuat estimasi akuntansi mungkin penting bagi
8 pengevaluasian auditor yang diharuskan karena berkaitan dengan apakah:
9 • Manajemen, dengan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata
10 kelola, telah menciptakan dan memelihara suatu budaya jujur dan perilaku etis;
11 dan
12 • Kekuatan dalam unsur lingkungan pengendalian secara kolektif menyediakan
13 fondasi yang semestinya untuk komponen lain pengendalian internal dan
14 apakah komponen lain pengendalian internal tidak dirusak oleh defisiensi
15 dalam lingkungan pengendalian.
16
17 A29. Auditor dapat memeroleh suatu pemahaman tentang apakah pihak yang
18 bertanggung jawab atas tata kelola:
19 • Memiliki keahlian atau pengetahuan untuk memahami karakteristik suatu
20 metode atau model tertentu untuk membuat estimasi akuntansi, atau risiko
21 yang terkait dengan estimasi akuntansi, sebagai contoh, risiko yang terkait
22 dengan metode atau teknologi informasi yang digunakan dalam membuat
23 estimasi akuntansi;
24 • Memiliki keahlian dan pengetahuan untuk memahami apakah manajemen
25 membuat estimasi akuntansi sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
26 yang berlaku;
27 • Independen dari manajemen, memiliki informasi yang diperlukan untuk
28 mengevaluasi secara tepat waktu tentang bagaimana manajemen membuat
29 estimasi akuntansi, dan otoritas untuk mempertanyakan tindakan manajemen
30 ketika tindakan manajemen tersebut tampaknya tidak memadai atau tidak
31 tepat;
32 • Mengawasi proses manajemen untuk membuat estimasi akuntansi, termasuk
33 penggunaan model; atau
34 • Mengawasi aktivitas pemantauan yang dilakukan oleh manajemen. Hal ini juga
35 mencakup prosedur supervisi dan penelaahan yang didesain untuk mendeteksi
36 dan mengoreksi setiap defisiensi dalam desain atau keefektivitasan operasi
37 pengendalian terhadap estimasi akuntansi.
38
39 A30. Pemerolehan suatu pemahaman tentang pengawasan oleh pihak yang bertanggung
40 jawab atas tata kelola mungkin penting ketika terdapat estimasi akuntansi yang:
41 • Memerlukan pertimbangan signifikan oleh manajemen untuk merespons
42 subjektivitas;
43 • Memiliki ketidakpastian estimasi tinggi;

31 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 14.

SA 540 (Revisi 2021) 20


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 • Kompleks untuk dibuat, sebagai contoh, karena penggunaan teknologi


2 informasi yang ekstensif, volume data yang besar, atau penggunaan berbagai
3 sumber data atau asumsi dengan keterkaitan yang kompleks;
4 • Memiliki, atau seharusnya telah memiliki, suatu perubahan dalam metode,
5 asumsi, atau data dibandingkan dengan periode lalu; atau
6 • Melibatkan asumsi signifikan.
7
8 Penerapan keahlian atau pengetahuan khusus manajemen, termasuk penggunaan pakar
9 manajemen (Ref: Para. 13(f))
10
11 A31. Auditor dapat mempertimbangkan apakah kondisi berikut meningkatkan
12 kemungkinan manajemen mungkin perlu untuk membuat perikatan dengan seorang
13 pakar:32
14 • Sifat khusus atas hal yang memerlukan estimasi, sebagai contoh, estimasi
15 akuntansi dapat melibatkan pengukuran cadangan mineral atau hidrokarbon
16 dalam industri pertambangan atau pengevaluasian atas hasil yang menjanjikan
17 dari penerapan ketentuan kontraktual yang kompleks.
18 • Sifat kompleks atas model yang diharuskan untuk memenuhi ketentuan relevan
19 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, sebagaimana yang terdapat
20 dalam kondisi pengukuran tertentu (sebagai contoh: pengukuran pada nilai
21 wajar level 3).33
22 • Sifat atas kondisi, transaksi, atau peristiwa yang tidak biasa dan jarang terjadi
23 yang memerlukan suatu estimasi akuntansi.
24
25 Proses penilaian risiko entitas (Ref: Para. 13(g))
26
27 A32. Pemahaman tentang bagaimana proses penilaian risiko entitas mengidentifikasi dan
28 merespons risiko yang terkait dengan estimasi akuntansi dapat membantu auditor
29 ketika mempertimbangkan perubahan dalam:
30 • Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku terkait dengan estimasi
31 akuntansi;
32 • Ketersediaan atau sifat sumber data yang relevan dalam pembuatan estimasi
33 akuntansi atau yang dapat memengaruhi keandalan data yang digunakan;
34 • Sistem informasi atau lingkungan teknologi informasi entitas; dan
35 • Personel kunci.
36
37 A33. Hal-hal yang kemungkinan dipertimbangkan oleh auditor dalam pemerolehan suatu
38 pemahaman tentang bagaimana manajemen mengidentifikasi dan merespons
39 kerentanan terhadap kesalahan penyajian karena bias manajemen atau kecurangan
40 dalam membuat estimasi akuntansi, mencakup apakah dan, jika demikian,
41 bagaimana manajemen:
42 • Memberikan perhatian khusus pada pemilihan atau penerapan metode,
43 asumsi, dan data yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi.

32 SA 500 (Revisi 2021), paragraf 8.


33 Sebagai contoh, lihat, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 68, “Pengukuran Nilai
Wajar”.

21 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 • Memantau indikator kinerja utama yang mengindikasikan adanya kinerja yang


2 tidak terduga atau tidak konsisten dibandingkan dengan: (i) kinerja historis atau
3 yang dianggarkan, atau (ii) faktor-faktor lain yang diketahui.
4 • Mengidentifikasi insentif keuangan atau insentif lainnya yang dapat menjadi
5 motivasi untuk bias.
6 • Memantau kebutuhan atas perubahan dalam metode, asumsi signifikan, atau
7 data yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi.
8 • Menetapkan pengawasan dan penelaahan yang tepat atas model yang
9 digunakan dalam membuat estimasi akuntansi.
10 • Mengharuskan pendokumentasian atas dasar untuk, atau penelaahan
11 independen terhadap, pertimbangan signifikan yang digunakan dalam
12 membuat estimasi akuntansi.
13
14 Sistem informasi entitas yang terkait dengan estimasi akuntansi (Ref: Para. 13(h)(i))
15
16 A34. Golongan transaksi, peristiwa, dan kondisi yang tercakup dalam paragraf 13(h)
17 adalah sama dengan golongan transaksi, peristiwa, dan kondisi yang terkait dengan
18 estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait yang tunduk pada paragraf 18(a) dan
19 18(d) dari SA 315 (Revisi 2021). Dalam memeroleh pemahaman tentang sistem
20 informasi entitas yang terkait dengan estimasi akuntansi, auditor dapat
21 mempertimbangkan:
22 • Apakah estimasi akuntansi muncul dari pencatatan transaksi rutin dan
23 berulang, atau apakah muncul dari transaksi nonrutin atau tidak biasa.
24 • Bagaimana sistem informasi merespons kelengkapan estimasi akuntansi dan
25 pengungkapan yang terkait, terutama untuk estimasi akuntansi yang terkait
26 dengan liabilitas.
27
28 A35. Selama pelaksanaan audit, auditor dapat mengidentifikasi golongan transaksi,
29 peristiwa, dan kondisi yang menimbulkan kebutuhan untuk estimasi akuntansi dan
30 pengungkapan terkait yang gagal diidentifikasi oleh manajemen. SA 315 (Revisi
31 2021) berhubungan dengan kondisi yang di dalamnya auditor mengidentifikasi risiko
32 kesalahan penyajian material yang manajemen gagal untuk mengidentifikasi,
33 termasuk penentuan apakah terdapat suatu defisiensi signifikan dalam pengendalian
34 internal terhadap proses penilaian risiko entitas.34
35
36 Identifikasi manajemen atas metode, asumsi, dan sumber data yang relevan (Ref: Para.
37 13(h)(ii)(a))
38
39 A36. Ketika manajemen telah mengubah metode untuk membuat estimasi akuntansi,
40 pertimbangan dapat mencakup apakah metode baru, sebagai contoh, lebih tepat,
41 dengan sendirinya merupakan suatu respons terhadap perubahan dalam lingkungan
42 atau kondisi yang memengaruhi entitas, atau terhadap perubahan dalam ketentuan
43 kerangka pelaporan keuangan atau lingkungan regulatori yang berlaku, atau apakah
44 manajemen memiliki alasan valid lainnya.

34 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 17.

SA 540 (Revisi 2021) 22


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 A37. Ketika manajemen belum mengubah metode untuk membuat suatu estimasi
2 akuntansi, pertimbangan dapat mencakup apakah keberkelanjutan penggunaan
3 metode sebelumnya, asumsi, dan data sudah tepat dalam konteks lingkungan atau
4 kondisi saat ini.
5
6 Metode (Ref: Para. 13(h)(ii)(a)(i))
7
8 A38. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku kemungkinan menetapkan metode
9 pengukuran yang akan digunakan dalam membuat suatu estimasi akuntansi.
10 Namun, dalam beberapa kondisi, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak
11 menetapkan metode tunggal, atau metode pengukuran yang diharuskan mengatur,
12 atau memperbolehkan, penggunaan metode alternatif.
13
14 Model
15
16 A39. Manajemen dapat mendesain dan menerapkan pengendalian tertentu pada model
17 yang digunakan untuk membuat estimasi akuntansi, baik model yang dikembangkan
18 oleh manajemen sendiri maupun model eksternal. Ketika model tersebut memiliki
19 suatu level kompleksitas atau subjektivitas yang meningkat, seperti suatu model
20 kerugian kredit ekspektasian atau model nilai wajar yang menggunakan input level
21 3, pengendalian yang merespons kompleksitas atau subjektivitas tersebut
22 kemungkinan besar akan teridentifikasi sebagai hal yang relevan dengan audit.
23 Ketika terdapat kompleksitas dalam kaitannya dengan model, pengendalian
24 terhadap integritas data kemungkinan besar juga akan teridentifikasi sebagai hal
25 yang relevan dengan audit. Faktor-faktor yang tepat untuk dipertimbangkan oleh
26 auditor dalam memeroleh suatu pemahaman tentang model dan aktivitas
27 pengendalian yang relevan dengan audit mencakup hal-hal di bawah ini:
28 • Bagaimana manajemen menentukan relevansi dan akurasi model;
29 • Validasi atau pengujian balik model, termasuk apakah model tersebut divalidasi
30 sebelum digunakan dan divalidasi kembali secara berkala untuk menentukan
31 apakah model tersebut tetap sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan.
32 Validasi entitas atas model yang digunakan dapat mencakup pengevaluasian
33 terhadap:
34 o Ketepatan teoretis dari model tersebut;
35 o Integritas matematis dari model tersebut; dan
36 o Keakurasian dan kelengkapan data serta ketepatan data dan asumsi
37 yang digunakan dalam model;
38 • Bagaimana model diubah atau disesuaikan dengan tepat secara tepat waktu
39 untuk perubahan dalam pasar atau kondisi lainnya dan apakah terdapat
40 kebijakan pengendalian perubahan yang tepat terhadap model;
41 • Apakah penyesuaian, juga disebut sebagai overlay pada industri tertentu,
42 dibuat untuk keluaran (output) model dan apakah penyesuaian tersebut sudah
43 tepat sesuai dengan kondisinya berdasarkan ketentuan kerangka pelaporan
44 keuangan yang berlaku. Ketika penyesuaian tidak tepat, penyesuaian tersebut
45 dapat menjadi indikator adanya kemungkinan bias manajemen; dan
46 • Apakah model didokumentasikan secara memadai, termasuk penerapan yang
47 dimaksudkan, keterbatasan, parameter utama, data dan asumsi yang

23 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 dibutuhkan, hasil setiap validasi yang dilakukan atas model tersebut, serta sifat
2 dan basis untuk penyesuaian yang dilakukan terhadap keluarannya (output).
3
4 Asumsi (Ref: Para. 13(h)(ii)(a)(ii))
5
6 A40. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam memeroleh suatu
7 pemahaman tentang bagaimana manajemen memilih asumsi yang melandasi dalam
8 membuat estimasi akuntansi mencakup, sebagai contoh:
9 • Basis pemilihan manajemen dan dokumentasi yang mendukung pemilihan
10 asumsi. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat menyediakan
11 kriteria atau panduan untuk digunakan dalam pemilihan suatu asumsi.
12 • Bagaimana manajemen menilai apakah asumsi yang digunakan adalah
13 relevan dan lengkap.
14 • Jika relevan, bagaimana manajemen menentukan bahwa asumsi yang
15 digunakan adalah konsisten satu sama lainnya, dengan asumsi yang
16 digunakan dalam estimasi akuntansi lain atau area aktivitas bisnis entitas, atau
17 dengan hal-hal lain yang:
18 o Dalam pengendalian manajemen (sebagai contoh: asumsi tentang
19 pemeliharaan program yang mungkin berdampak terhadap estimasi
20 tentang umur ekonomis aset), dan apakah hal-hal tersebut konsisten
21 dengan rencana bisnis entitas dan lingkungan luar; dan
22 o Di luar pengendalian manajemen (sebagai contoh: asumsi tentang
23 tingkat bunga, tingkat kematian, tindakan pengadilan atau badan
24 pengatur yang potensial).
25 • Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku yang terkait dengan
26 pengungkapan asumsi.
27
28 A41. Berkaitan dengan estimasi akuntansi nilai wajar, asumsi bervariasi dalam sumber
29 data dan dasar pertimbangan untuk mendukungnya, sebagai berikut:
30 (a) Asumsi yang mencerminkan asumsi yang digunakan oleh pelaku pasar dalam
31 menentukan harga suatu aset atau liabilitas, yang dikembangkan berdasarkan
32 data pasar yang diperoleh dari sumber yang independen dari entitas yang
33 melaporkan.
34 (b) Asumsi yang mencerminkan pertimbangan sendiri entitas tentang asumsi yang
35 digunakan pelaku pasar dalam menentukan harga aset atau liabilitas
36 dikembangkan berdasarkan data terbaik yang tersedia dalam kondisi tersebut.
37
38 Namun, dalam praktik, pembedaan antara (a) dan (b) tidak selalu tampak jelas dan
39 pembedaan di antara keduanya bergantung pada pemahaman atas sumber data dan
40 basis pertimbangan yang mendukung asumsi tersebut. Selain itu, manajemen juga
41 perlu untuk memilih dari sejumlah asumsi yang berbeda yang digunakan oleh pelaku
42 pasar yang berbeda.
43
44 A42. Suatu asumsi yang digunakan untuk membuat suatu estimasi akuntansi dipandang
45 sebagai asumsi signifikan dalam SA ini jika suatu variasi yang wajar dalam asumsi
46 akan berdampak secara material terhadap pengukuran estimasi akuntansi. Suatu
47 analisis sensitivitas mungkin berguna dalam menunjukkan tingkat pengukuran yang

SA 540 (Revisi 2021) 24


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 bervariasi berdasarkan pada satu atau lebih asumsi yang digunakan dalam membuat
2 estimasi akuntansi.
3
4 Pasar yang tidak aktif atau tidak likuid
5
6 A43. Ketika pasar tidak aktif atau tidak likuid, pemahaman auditor tentang bagaimana
7 manajemen memilih asumsi dapat mencakup pemahaman tentang apakah
8 manajemen telah atau memiliki:
9 • Kebijakan yang diterapkan secara tepat untuk mengadaptasi penerapan
10 metode dalam kondisi tersebut. Pengadaptasian tersebut dapat mencakup
11 pembuatan penyesuaian model atau pengembangan model baru yang tepat
12 sesuai dengan kondisinya;
13 • Sumber daya dengan keahlian atau pengetahuan yang diperlukan untuk
14 mengadaptasi atau mengembangkan suatu model, jika diperlukan, secara
15 mendesak, termasuk memilih teknik penilaian yang tepat dalam kondisi
16 tersebut;
17 • Sumber daya untuk menentukan rentang estimasi hasil dengan
18 mempertimbangkan ketidakpastian yang terlibat, sebagai contoh, dengan
19 melaksanakan analisis sensitivitas;
20 • Cara untuk menilai bagaimana, jika relevan, penurunan kondisi pasar telah
21 memengaruhi operasi, lingkungan, dan risiko bisnis yang relevan dengan
22 entitas, serta implikasinya terhadap estimasi akuntansi entitas, dalam kondisi
23 tersebut; dan
24 • Suatu pemahaman yang tepat tentang bagaimana data harga, dan
25 relevansinya, dari sumber informasi eksternal tertentu dapat bervariasi dalam
26 kondisi tersebut.
27
28 Data (Ref: Para. 13(h)(ii)(a)(iii))
29
30 A44. Hal-hal yang kemungkinan dipertimbangkan oleh auditor dalam pemerolehan suatu
31 pemahaman tentang bagaimana manajemen memilih data yang menjadi dasar
32 estimasi akuntansi mencakup:
33 • Sifat dan sumber data, termasuk informasi yang diperoleh dari sumber
34 informasi eksternal.
35 • Bagaimana manajemen mengevaluasi apakah data tersebut sudah tepat.
36 • Keakurasian dan kelengkapan data.
37 • Konsistensi data yang digunakan dengan data yang digunakan pada periode
38 lalu.
39 • Kompleksitas sistem teknologi informasi yang digunakan untuk memeroleh dan
40 memproses data, termasuk ketika melibatkan penanganan data dalam volume
41 besar.
42 • Bagaimana data diperoleh, ditransmisikan, dan diproses, serta bagaimana
43 integritasnya dipertahankan.

25 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Bagaimana manajemen memahami dan merespons ketidakpastian estimasi (Ref: Para.


2 13(h)(ii)(b)-13(h)(ii)(c))
3
4 A45. Hal-hal yang dapat tepat untuk dipertimbangkan oleh auditor berkaitan dengan
5 apakah dan bagaimana manajemen memahami tingkat ketidakpastian estimasi,
6 sebagai contoh:
7 • Apakah dan, jika demikian, bagaimana manajemen mengidentifikasi metode
8 alternatif, asumsi signifikan, atau sumber data yang tepat dalam konteks
9 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
10 • Apakah dan, jika demikian, bagaimana manajemen telah mempertimbangkan
11 asumsi atau hasil alternatif dengan, sebagai contoh, melaksanakan analisis
12 sensitivitas untuk menentukan dampak perubahan dalam asumsi signifikan
13 atau data yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi.
14
15 A46. Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat mengatur pendekatan
16 untuk memilih estimasi poin manajemen dari hasil pengukuran yang bersifat
17 reasonably possible. Kerangka pelaporan keuangan dapat mengakui bahwa angka
18 yang tepat adalah suatu angka yang dipilih dengan tepat dari hasil pengukuran yang
19 bersifat reasonably possible dan, dalam beberapa kondisi, dapat mengindikasikan
20 bahwa angka yang paling relevan mungkin berada pada bagian tengah dari rentang
21 tersebut.
22
23 A47. Sebagai contoh, dalam konteks estimasi nilai wajar, Pernyataan Standar Akuntansi
24 Keuangan 68, “Pengukuran Nilai Wajar” (“PSAK 68”)35, mengindikasikan bahwa, jika
25 beberapa teknik penilaian digunakan untuk mengukur nilai wajar, hasilnya (yaitu,
26 masing-masing indikasi nilai wajar) harus dievaluasi dengan mempertimbangkan
27 kewajaran rentang nilai yang diindikasikan oleh hasil tersebut. Suatu pengukuran
28 nilai wajar merupakan suatu poin dalam rentang tersebut yang paling mewakili nilai
29 wajar sesuai dengan kondisinya. Dalam kondisi lain, kerangka pelaporan keuangan
30 yang berlaku dapat mengatur penggunaan probabilitas rata-rata tertimbang dari hasil
31 pengukuran yang bersifat reasonably possible, atau dari jumlah pengukuran yang
32 paling mungkin (most-likely) atau yang lebih mungkin daripada tidak (more-likely-
33 than-not).
34
35 A48. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat menetapkan pengungkapan atau
36 tujuan pengungkapan yang terkait dengan estimasi akuntansi, dan beberapa entitas
37 dapat mengungkapkan informasi tambahan. Pengungkapan atau tujuan
38 pengungkapan ini dapat mencakup, sebagai contoh:
39 • Metode estimasi yang digunakan, termasuk model dapat diterapkan dan basis
40 pemilihannya.
41 • Informasi yang diperoleh dari model, atau dari perhitungan lain yang digunakan
42 untuk menentukan estimasi yang diakui atau diungkapkan dalam laporan
43 keuangan, termasuk informasi yang berkaitan dengan data dan asumsi yang
44 mendasarinya yang digunakan dalam model tersebut, seperti:
45 o Asumsi yang dikembangkan secara internal; atau

35 PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, paragraf 63.

SA 540 (Revisi 2021) 26


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 o Data, seperti tingkat suku bunga, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor di


2 luar kendali entitas.
3 • Dampak perubahan terhadap metode estimasi dari periode sebelumnya.
4 • Sumber ketidakpastian estimasi.
5 • Informasi nilai wajar.
6 • Informasi tentang analisis sensitivitas yang berasal dari model keuangan yang
7 menunjukkan bahwa manajemen telah mempertimbangkan asumsi alternatif.
8
9 A49. Dalam beberapa kondisi, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mungkin
10 mengharuskan pengungkapan spesifik tentang ketidakpastian estimasi, sebagai
11 contoh:
12 • Pengungkapan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan
13 dan sumber utama ketidakpastian estimasi lainnya yang menyebabkan suatu
14 kemungkinan atau besaran yang lebih tinggi atas penyesuaian material
15 terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas setelah akhir periode. Ketentuan ini
16 dapat dijelaskan dengan menggunakan istilah seperti "Sumber Utama
17 Ketidakpastian Estimasi" atau "Estimasi Akuntansi yang Penting."
18 Pengungkapan tersebut dapat berkaitan dengan estimasi akuntansi yang
19 membutuhkan pertimbangan manajemen yang paling sulit, subjektif, atau
20 kompleks. Pertimbangan tersebut mungkin lebih subjektif dan kompleks, dan
21 oleh karena itu, potensi terjadinya suatu penyesuaian material terhadap jumlah
22 tercatat aset dan liabilitas dapat meningkat, dengan jumlah unsur data dan
23 asumsi yang memengaruhi kemungkinan penyelesaian ketidakpastian
24 estimasi di masa depan. Informasi yang dapat diungkapkan mencakup:
25 o Sifat asumsi atau sumber ketidakpastian estimasi lainnya;
26 o Sensitivitas jumlah tercatat terhadap metode dan asumsi yang
27 digunakan, termasuk alasan sensitivitasnya;
28 o Penyelesaian ketidakpastian yang diharapkan dan rentang hasil yang
29 bersifat reasonably possible dalam kaitanya dengan jumlah tercatat aset
30 dan liabilitas yang terdampak; dan
31 o Suatu penjelasan atas perubahan yang dibuat pada asumsi periode lalu
32 mengenai aset dan liabilitas tersebut, jika ketidakpastian masih belum
33 terselesaikan.
34 • Pengungkapan rentang hasil yang mungkin, dan asumsi yang digunakan untuk
35 menentukan rentang tersebut.
36 • Pengungkapan informasi tertentu, seperti:
37 o Informasi tentang signifikansi estimasi akuntansi nilai wajar terhadap
38 posisi dan kinerja keuangan entitas; dan
39 o Pengungkapan tentang ketidakaktifan atau ketidaklikuiditasan pasar.
40 • Pengungkapan kualitatif seperti eksposur entitas terhadap risiko dan
41 bagaimana eksposur tersebut muncul, tujuan, kebijakan, dan prosedur entitas
42 untuk mengelola risiko dan metode yang digunakan untuk mengukur risiko
43 tersebut serta perubahan konsep kualitatif ini dari periode sebelumnya.
44 • Pengungkapan kuantitatif seperti luasnya entitas terekspos pada risiko,
45 berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada personel kunci
46 manajemen, termasuk risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar.
47

27 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas proses manajemen dalam membuat
2 estimasi akuntansi (Ref: Para 13(i))
3
4 A50. Pertimbangan auditor dalam mengidentifikasi pengendalian yang relevan dengan
5 audit, dan oleh karena itu kebutuhan untuk mengevaluasi desain pengendalian
6 tersebut dan menentukan apakah pengendalian tersebut telah diterapkan, berkaitan
7 dengan proses manajemen yang dijelaskan dalam paragraf 13(h)(ii). Penentuan
8 auditor dalam mengidentifikasi aktivitas pengendalian yang relevan dalam kaitannya
9 dengan seluruh elemen yang terdapat dalam paragraf 13(h)(ii) bergantung pada
10 kompleksitas yang terkait dengan estimasi akuntansi.
11
12 A51. Sebagai bagian dari pemerolehan suatu pemahaman tentang aktivitas pengendalian
13 yang relevan dengan audit, auditor dapat mempertimbangkan:
14 • Bagaimana manajemen menentukan ketepatan data yang digunakan untuk
15 mengembangkan estimasi akuntansi, termasuk ketika manajemen
16 menggunakan suatu sumber informasi eksternal atau data di luar buku besar
17 dan buku besar pembantu.
18 • Penelaahan dan pengesahan estimasi akuntansi, termasuk asumsi atau data
19 yang digunakan dalam pengembangannya, oleh tingkat manajemen yang tepat
20 dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
21 • Pemisahan tugas antara pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan
22 estimasi akuntansi dan pihak yang menjadikan entitas berkomitmen terhadap
23 transaksi terkait, termasuk apakah penetapan tanggung jawab dengan tepat
24 memerhitungkan sifat entitas dan produk atau jasanya. Sebagai contoh, dalam
25 hal institusi keuangan yang besar, pemisahan tugas yang relevan dapat
26 mencakup fungsi independen yang bertanggung jawab untuk estimasi dan
27 validasi penentuan nilai wajar produk keuangan hak milik perusahaan
28 dilaksanakan oleh individu yang remunerasinya tidak dikaitkan dengan produk
29 tersebut.
30 • Keefektivitasan desain aktivitas pengendalian. Pada umumnya, mungkin lebih
31 sulit bagi manajemen untuk mendesain pengendalian yang merespons
32 subjektivitas dan ketidakpastian estimasi dengan cara yang secara efektif
33 mencegah, atau mendeteksi dan mengoreksi kesalahan penyajian material,
34 daripada mendesain pengendalian yang merespons kompleksitas.
35 Pengendalian yang merespons subjektivitas dan ketidakpastian estimasi
36 mungkin perlu menyertakan lebih banyak elemen manual, yang mungkin
37 kurang dapat diandalkan daripada pengendalian terotomatisasi karena
38 pengendalian manual lebih dapat dilewatkan, diabaikan, atau dikesampingkan
39 dengan mudah oleh manajemen. Keefektivitasan desain pengendalian yang
40 merespons kompleksitas dapat bervariasi tergantung dari alasan dan sifat
41 kompleksitas. Sebagai contoh, mungkin lebih mudah untuk mendesain
42 pengendalian yang lebih efektif terkait dengan suatu metode yang secara rutin
43 digunakan atau melebihi integritas data.
44
45 A52. Ketika manajemen memanfaatkan teknologi informasi secara ekstensif dalam
46 membuat suatu estimasi akuntansi, pengendalian yang relevan dengan audit
47 kemungkinan akan mencakup pengendalian teknologi Informasi umum dan

SA 540 (Revisi 2021) 28


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 pengendalian aplikasi. Pengendalian tersebut dapat mengatasi risiko yang terkait


2 dengan:
3 • Apakah sistem teknologi informasi memiliki kapabilitas dan dikonfigurasi
4 dengan tepat untuk memproses volume data yang besar;
5 • Perhitungan kompleks dalam menerapkan suatu metode. Ketika sistem yang
6 beragam diperlukan untuk memproses transaksi yang kompleks, rekonsiliasi
7 reguler antara sistem dilakukan, khususnya ketika sistem tidak memiliki
8 automated interfaces atau tunduk pada intervensi manual;
9 • Apakah desain dan kalibrasi model dievaluasi secara berkala;
10 • Ekstraksi data yang lengkap dan akurat mengenai estimasi akuntansi dari
11 catatan entitas atau dari sumber informasi eksternal;
12 • Data, termasuk aliran data yang lengkap dan akurat melalui sistem informasi
13 entitas, ketepatan terhadap setiap modifikasi pada data yang digunakan dalam
14 membuat estimasi akuntansi, pemeliharaan integritas dan keamanan data;
15 • Saat menggunakan sumber informasi eksternal, risiko terkait dengan
16 pemrosesan atau perekaman data;
17 • Apakah manajemen memiliki pengendalian seputar akses, perubahan, dan
18 pemeliharaan masing-masing model untuk memelihara suatu jejak audit yang
19 kuat dari versi model yang terakreditasi dan untuk mencegah akses atau
20 amandemen terhadap model yang tidak diotorisasi; dan
21 • Apakah terdapat pengendalian yang tepat atas transfer informasi yang terkait
22 dengan estimasi akuntansi ke dalam buku besar, termasuk pengendalian atas
23 entri jurnal yang tepat.
24
25 A53. Dalam beberapa industri, seperti perbankan atau asuransi, istilah tata kelola dapat
26 digunakan untuk menggambarkan aktivitas dalam lingkungan pengendalian,
27 pemantauan pengendalian, dan komponen lainnya dari pengendalian internal,
28 sebagaimana yang dijelaskan dalam SA 315 (Revisi 2021).36
29
30 A54. Untuk entitas yang memiliki fungsi audit internal, pekerjaan audit internal tersebut
31 mungkin dapat membantu auditor dalam memeroleh suatu pemahaman tentang:
32 • Sifat dan luas penggunaan estimasi akuntansi oleh manajemen;
33 • Desain dan penerapan aktivitas pengendalian yang merespons risiko yang
34 terkait dengan data, asumsi, dan model yang digunakan untuk membuat
35 estimasi akuntansi;
36 • Aspek sistem informasi entitas yang menghasilkan data yang menjadi dasar
37 estimasi akuntansi; dan
38 • Bagaimana risiko baru yang terkait dengan estimasi akuntansi diidentifikasi,
39 dinilai, dan dikelola.
40
41 Penelaahan Hasil atau Estimasi Ulang Estimasi Akuntansi Sebelumnya (Ref: Para. 14)
42
43 A55. Suatu penelaahan atas hasil atau estimasi ulang estimasi akuntansi sebelumnya
44 (penelaahan retrospektif) membantu dalam mengidentifikasi dan menilai risiko
45 kesalahan penyajian material ketika estimasi akuntansi sebelumnya memiliki suatu

36 SA 315 (Revisi 2021), paragraf A77.

29 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 hasil melalui transfer atau realisasi aset atau liabilitas pada periode kini, atau
2 diestimasi ulang untuk tujuan periode kini. Melalui penelaahan retrospektif, auditor
3 dapat memeroleh:
4 • Informasi tentang efektivitas proses estimasi manajemen sebelumnya, sebagai
5 sumber bagi auditor dalam memeroleh bukti audit tentang kemungkinan
6 efektivitas proses manajemen saat ini.
7 • Bukti audit tentang hal-hal, seperti alasan untuk perubahan yang kemungkinan
8 perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
9 • Informasi mengenai kompleksitas atau ketidakpastian estimasi terkait dengan
10 estimasi akuntansi.
11 • Informasi mengenai kerentanan estimasi akuntansi terhadap, atau yang
12 mungkin merupakan suatu indikator, kemungkinan bias manajemen.
13 Skeptisisme profesional auditor membantu dalam mengidentifikasi kondisi atau
14 kondisi tersebut dan dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit
15 lanjutan.
16
17 A56. Suatu penelaahan retrospektif dapat menyediakan bukti audit yang mendukung
18 pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material pada periode
19 kini. Penelaahan retrospektif tersebut dapat dilakukan terhadap estimasi akuntansi
20 yang dibuat untuk laporan keuangan periode lalu, atau dapat dilakukan selama
21 beberapa periode atau suatu periode yang lebih pendek (seperti setengah tahunan
22 atau triwulanan). Dalam beberapa kondisi, suatu penelaahan retrospektif selama
23 beberapa periode mungkin tepat ketika hasil suatu estimasi akuntansi diselesaikan
24 dalam periode yang lebih lama.
25
26 A57. Penelaahan retrospektif atas pertimbangan dan asumsi manajemen yang terkait
27 dengan estimasi akuntansi signifikan juga diharuskan dalam SA 240 (Revisi 2021).37
28 Sebagai suatu hal yang praktis, penelaahan auditor atas estimasi akuntansi
29 sebelumnya sebagai prosedur penilaian risiko berdasarkan SA ini dapat
30 dilaksanakan bersamaan dengan penelaahan yang diharuskan dalam SA 240 (Revisi
31 2021).
32
33 A58. Berdasarkan penilaian sebelumnya oleh auditor tentang risiko kesalahan penyajian
34 material, sebagai contoh, jika risiko inheren dinilai lebih tinggi untuk satu atau lebih
35 risiko kesalahan penyajian material, auditor dapat menilai bahwa diperlukan
36 penelaahan retrospektif yang lebih terperinci. Sebagai bagian dari penelaahan
37 retrospektif yang terperinci, auditor dapat memberikan perhatian khusus, jika dapat
38 diterapkan, terhadap pengaruh data dan asumsi signifikan yang digunakan dalam
39 membuat estimasi akuntansi sebelumnya. Selain itu, sebagai contoh, untuk estimasi
40 akuntansi yang muncul dari pencatatan transaksi rutin dan berulang, auditor dapat
41 mempertimbangkan bahwa penerapan prosedur analitis sebagai prosedur penilaian
42 risiko sudah cukup untuk tujuan penelaahan tersebut.
43
44 A59. Tujuan pengukuran untuk estimasi akuntansi nilai wajar dan estimasi akuntansi
45 lainnya berdasarkan kondisi kini pada tanggal pengukuran, berhubungan dengan

37 SA 240 (Revisi 2021), “Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit
Laporan Keuangan”, paragraf 33(b)(ii).

SA 540 (Revisi 2021) 30


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 persepsi atas nilai pada suatu titik waktu tertentu, yang kemungkinan berubah secara
2 signifikan dan cepat sejalan dengan perubahan lingkungan dimana entitas
3 beroperasi. Oleh karena itu, auditor dapat memfokuskan penelaahannya dalam
4 memeroleh informasi yang mungkin relevan untuk mengidentifikasi dan menentukan
5 kesalahan penyajian material. Sebagai contoh, dalam beberapa kondisi,
6 pemerolehan suatu pemahaman tentang perubahan asumsi pelaku pasar yang
7 berdampak terhadap hasil estimasi akuntansi nilai wajar periode sebelumnya
8 kemungkinan tidak menyediakan bukti audit yang relevan. Dalam hal tersebut, bukti
9 audit dapat diperoleh dengan pemahaman hasil dari asumsi (seperti suatu proyeksi
10 arus kas) dan pemahaman efektivitas proses estimasi manajemen dalam periode
11 sebelumnya yang mendukung pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan
12 penyajian material pada periode kini.
13
14 A60. Suatu perbedaan antara hasil suatu estimasi akuntansi dan jumlah yang diakui dalam
15 laporan keuangan periode lalu bukan merupakan suatu kesalahan penyajian laporan
16 keuangan periode lalu. Namun, perbedaan tersebut dapat merupakan suatu
17 kesalahan penyajian jika, sebagai contoh, perbedaan tersebut muncul dari informasi
18 yang telah tersedia bagi manajemen pada waktu laporan keuangan periode lalu
19 difinalisasi, atau hal itu dapat secara wajar diharapkan telah dapat diperoleh dan
20 diperhitungkan dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.38
21 Perbedaan tersebut dapat menimbulkan pertanyaan tentang proses manajemen
22 untuk memperhitungkan informasi dalam membuat estimasi akuntansi. Sebagai
23 akibatnya, auditor dapat menilai kembali risiko pengendalian dan dapat menentukan
24 bahwa bukti audit yang lebih persuasif tentang hal-hal tersebut perlu diperoleh.
25 Banyak kerangka pelaporan keuangan berisi panduan tentang perbedaan antara
26 perubahan dalam estimasi akuntansi yang merupakan kesalahan penyajian dan
27 perubahan yang bukan merupakan kesalahan penyajian, dan perlakuan akuntansi
28 yang harus diikuti dalam setiap kondisi.
29
30 Keahlian atau Pengetahuan Khusus (Ref: Para. 15)
31
32 A61. Hal-hal yang dapat berdampak terhadap pertimbangan auditor dalam menentukan
33 apakah tim perikatan memerlukan keahlian atau pengetahuan khusus mencakup,
34 sebagai contoh:39
35 • Sifat estimasi akuntansi dalam bisnis atau industri tertentu (sebagai contoh:
36 cadangan mineral, aset perkebunan, instrumen keuangan yang kompleks,
37 kewajiban kontrak asuransi).
38 • Tingkat ketidakpastian estimasi.
39 • Kompleksitas metode atau model yang digunakan.
40 • Kompleksitas ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku relevan
41 dengan estimasi akuntansi, termasuk apakah terdapat hal-hal yang dapat
42 dipengaruhi oleh interpretasi yang berbeda atau praktik, atau area ketika
43 terdapat ketidakkonsistensian dalam bagaimana estimasi akuntansi dibuat.

38 SA 560 (Revisi 2021), “Peristiwa setelah Tanggal Pelaporan”, paragraf 14.


39 SA 220 (Revisi 2021), “Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan”, paragraf 14
dan SA 300, “Perencanaan suatu Audit atas Laporan Keuangan”, paragraf 8(e).

31 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 • Prosedur yang akan dilaksanakan oleh auditor dalam merespons risiko yang
2 telah dinilai.
3 • Perlunya pertimbangan tentang hal-hal yang tidak ditentukan oleh kerangka
4 pelaporan keuangan yang berlaku.
5 • Tingkat pertimbangan yang diperlukan untuk memilih data dan asumsi.
6 • Kompleksitas dan luas penggunaan teknologi informasi oleh entitas dalam
7 membuat estimasi akuntansi.
8
9 Sifat, saat, dan luas keterlibatan individu dengan keahlian dan pengetahuan khusus
10 dapat bervariasi di sepanjang audit.
11
12 A62. Auditor mungkin tidak memiliki keahlian atau pengetahuan khusus yang diperlukan
13 ketika hal yang terlibat adalah dalam suatu bidang selain akuntansi atau audit
14 (sebagai contoh: keahlian penilaian) dan mungkin perlu menggunakan keahlian atau
15 pengetahuan tersebut dari seorang pakar.40
16
17 A63. Banyak estimasi akuntansi tidak memerlukan penerapan keahlian atau pengetahuan
18 khusus. Sebagai contoh, keahlian atau pengetahuan khusus dapat tidak diperlukan
19 untuk suatu perhitungan yang sederhana atas persediaan usang. Namun, sebagai
20 contoh, untuk kerugian kredit ekspektasian dari suatu institusi perbankan atau
21 kewajiban kontrak asuransi untuk suatu entitas asuransi, auditor kemungkinan akan
22 menyimpulkan bahwa perlu untuk menerapkan keahlian atau pengetahuan khusus.
23
24 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material (Ref: Para. 4, 16)
25
26 A64. Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material pada tingkat
27 asersi yang terkait dengan estimasi akuntansi adalah penting untuk semua estimasi
28 akuntansi, termasuk tidak hanya yang diakui dalam laporan keuangan, tetapi juga
29 yang tercantum dalam catatan atas laporan keuangan.
30
31 A65. Paragraf A42 dari SA 200 (Revisi 2021) menyatakan bahwa SA biasanya tidak
32 mengacu ke risiko inheren dan risiko pengendalian secara terpisah. Namun
33 demikian, SA ini mengharuskan suatu penilaian terpisah atas risiko inheren dan risiko
34 pengendalian untuk menyediakan suatu basis bagi desain dan pelaksanaan
35 prosedur audit lanjutan untuk merespons risiko kesalahan penyajian material,
36 termasuk risiko signifikan, pada tingkat asersi untuk estimasi akuntansi berdasarkan
37 SA 330 (Revisi 2021).41
38
39 A66. Dalam mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material dan dalam menilai risiko
40 inheren, auditor diharuskan untuk mempertimbangkan sejauh mana estimasi
41 akuntansi bergantung pada, atau dipengaruhi oleh, ketidakpastian estimasi,
42 kompleksitas, subjektivitas, atau faktor risiko inheren lainnya. Pertimbangan auditor
43 tentang faktor risiko inheren juga dapat memberikan informasi untuk digunakan
44 dalam menentukan:
45 • Posisi tempat risiko inheren dinilai pada spektrum risiko inheren; dan

40 SA 620 (Revisi 2021), “Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor”.


41 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 7(b).

SA 540 (Revisi 2021) 32


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 • Alasan penilaian dengan mempertimbangkan risiko kesalahan penyajian


2 material pada tingkat asersi, dan bahwa prosedur audit lanjutan berdasarkan
3 paragraf 18 responsif terhadap alasan tersebut.
4
5 Keterkaitan antara faktor-faktor risiko inheren dijelaskan lebih lanjut dalam
6 Lampiran 1.
7
8 A67. Alasan penilaian auditor atas risiko inheren pada tingkat asersi dapat muncul dari
9 satu atau lebih faktor risiko inheren dari ketidakpastian estimasi, kompleksitas,
10 subjektivitas, atau faktor risiko inheren lainnya. Sebagai contoh:
11 (a) Estimasi akuntansi kerugian kredit ekspektasian cenderung kompleks karena
12 kerugian kredit ekspektasian tidak dapat diobservasi secara langsung dan
13 mungkin memerlukan penggunaan suatu model kompleks. Model tersebut
14 dapat menggunakan suatu set data historis dan asumsi yang kompleks tentang
15 perkembangan masa depan dalam berbagai skenario khusus entitas yang
16 mungkin sulit untuk diprediksi. Estimasi akuntansi untuk kerugian kredit
17 ekspektasian juga cenderung dipengaruhi oleh ketidakpastian estimasi yang
18 tinggi dan subjektivitas signifikan dalam membuat pertimbangan tentang
19 peristiwa atau kondisi di masa depan. Pertimbangan serupa berlaku untuk
20 kewajiban kontrak asuransi.
21 (b) Suatu estimasi akuntansi untuk penyisihan persediaan usang untuk suatu
22 entitas dengan berbagai jenis persediaan yang berbeda membutuhkan sistem
23 dan proses yang kompleks, tetapi mungkin melibatkan tingkat subjektivitas dan
24 ketidakpastian estimasi yang rendah, tergantung dari sifat persediaan.
25 (c) Estimasi akuntansi lainnya mungkin tidak kompleks untuk dibuat, tetapi dapat
26 memiliki tingkat ketidakpastian estimasi yang tinggi dan membutuhkan
27 pertimbangan signifikan, sebagai contoh, suatu estimasi akuntansi yang
28 membutuhkan suatu pertimbangan penting tunggal tentang suatu liabilitas,
29 yang jumlahnya bergantung pada hasil proses litigasi.
30
31 A68. Relevansi dan signifikansi faktor risiko inheren dapat bervariasi dari satu estimasi ke
32 estimasi lainnya. Oleh karena itu, faktor risiko inheren dapat, baik secara individu
33 maupun kombinasi, tidak terlalu memengaruhi estimasi akuntansi yang sederhana
34 secara signifikan dan auditor dapat mengidentifikasi lebih sedikit risiko atau menilai
35 risiko inheren pada bagian rendah (lower end) dari spektrum risiko inheren.
36
37 A69. Sebaliknya, faktor risiko inheren dapat, baik secara individu maupun kombinasi, lebih
38 memengaruhi estimasi akuntansi yang kompleks, dan dapat menuntun auditor untuk
39 menilai risiko inheren pada bagian atas (higher end) dari spektrum risiko inheren.
40 Untuk estimasi-estimasi akuntansi tersebut, pertimbangan auditor atas dampak
41 faktor risiko inheren kemungkinan besar memengaruhi secara langsung jumlah dan
42 sifat risiko kesalahan penyajian material yang teridentifikasi, penilaian risiko tersebut,
43 dan pada akhirnya kepersuasifan bukti audit yang diperlukan dalam merespons risiko
44 yang telah dinilai. Selain itu, penerapan skeptisisme profesional oleh auditor atas
45 estimasi-estimasi akuntansi tersebut menjadi penting.
46
47 A70. Peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan dapat menyediakan
48 informasi tambahan yang relevan dengan penilaian risiko auditor atas risiko

33 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 kesalahan penyajian material pada tingkat asersi. Sebagai contoh, hasil suatu
2 estimasi akuntansi dapat menjadi terketahui selama audit. Dalam hal tersebut,
3 auditor dapat menilai atau merevisi penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
4 pada tingkat asersi42 terlepas dari tingkat kebergantungan atau keterpengaruhan
5 estimasi akuntansi oleh ketidakpastian, kompleksitas, subjektivitas estimasi, atau
6 faktor risiko inheren lainnya. Peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan
7 juga dapat memengaruhi pemilihan pendekatan auditor untuk menguji estimasi
8 akuntansi berdasarkan paragraf 18. Sebagai contoh, untuk suatu akrual bonus yang
9 sederhana berdasarkan suatu persentase kompensasi untuk karyawan tertentu,
10 auditor dapat menyimpulkan bahwa secara relatif terdapat sedikit kompleksitas atau
11 subjektivitas dalam membuat estimasi akuntansi, dan oleh karena itu, dapat menilai
12 risiko inheren pada tingkat asersi pada bagian bawah (lower end) dari spektrum risiko
13 inheren. Pembayaran bonus setelah akhir periode dapat menyediakan bukti audit
14 yang cukup dan tepat yang berkaitan dengan penilaian risiko kesalahan penyajian
15 material pada tingkat asersi.
16
17 A71. Penilaian auditor atas risiko pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara
18 yang berbeda tergantung pada teknik atau metodologi audit yang lebih disukai.
19 Penilaian risiko pengendalian dapat dinyatakan dengan menggunakan kategori
20 kualitatif (sebagai contoh: risiko pengendalian yang dinilai sebagai maksimum,
21 moderat, atau minimum) atau dalam hal ekspektasi auditor atas seberapa efektif
22 pengendalian dalam merespons risiko yang teridentifikasi, yaitu, keterpengandalan
23 yang direncanakan atas operasi pengendalian yang efektif. Sebagai contoh, jika
24 risiko pengendalian dinilai sebagai maksimum, auditor menentukan untuk tidak
25 mengandalkan keefektivitasan operasi pengendalian. Jika risiko pengendalian dinilai
26 sebagai kurang dari maksimum, auditor dapat mempertimbangkan dan menentukan
27 untuk mengandalkan keefektivitasan operasi pengendalian.
28
29 Ketidakpastian Estimasi (Ref: Para. 16(a))
30
31 A72. Dalam mempertimbangkan tingkat ketertundukan atau keterpengaruhan estimasi
32 akuntansi pada ketidakpastian estimasi, auditor dapat mempertimbangkan:
33 • Apakah kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mengharuskan:
34 o Penggunaan suatu metode untuk membuat estimasi akuntansi yang
35 secara inheren memiliki suatu tingkat ketidakpastian estimasi yang tinggi.
36 Sebagai contoh, kerangka pelaporan keuangan dapat mengaruskan
37 penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
38 o Penggunaan asumsi yang secara inheren memiliki suatu tingkat
39 ketidakpastian estimasi yang tinggi, seperti asumsi dengan periode
40 prakiraan yang panjang, asumsi yang didasarkan pada data yang tidak
41 dapat diobservasi dan oleh karena itu sulit untuk dikembangkan oleh
42 manajemen, atau penggunaan berbagai asumsi yang saling
43 berhubungan.
44 o Pengungkapan tentang ketidakpastian estimasi.
45 • Lingkungan bisnis. Suatu entitas mungkin aktif di pasar yang mengalami
46 gejolak atau kemungkinan disrupsi (sebagai contoh: dari pergerakan mata

42 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 31.

SA 540 (Revisi 2021) 34


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 uang utama atau pasar yang tidak aktif) dan oleh karena itu, estimasi akuntansi
2 mungkin tergantung pada data yang tidak tersedia untuk diobservasi.
3 • Apakah dimungkinkan (atau dapat dilakukan, sejauh diperkenankan oleh
4 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku) bagi manajemen untuk:
5 o Membuat suatu prediksi yang akurat dan andal tentang realisasi masa
6 depan dari suatu transaksi masa lalu (sebagai contoh: jumlah yang akan
7 dibayarkan berdasarkan suatu ketentuan kontraktual kontinjen), atau
8 tentang insiden dan dampak peristiwa atau kondisi masa depan (sebagai
9 contoh: jumlah kerugian kredit masa depan atau jumlah klaim asuransi
10 yang akan diselesaikan dan waktu penyelesaiannya); atau
11 o Memeroleh informasi yang akurat dan lengkap tentang suatu kondisi saat
12 ini (sebagai contoh: informasi tentang atribut penilaian yang
13 mencerminkan perspektif pelaku pasar pada tanggal laporan keuangan,
14 untuk mengembangkan suatu estimasi nilai wajar).
15
16 A73. Ukuran jumlah yang diakui atau diungkapkan dalam laporan keuangan untuk suatu
17 estimasi akuntansi kemungkinan bukan merupakan suatu indikator atas
18 kerentanannya terhadap kesalahan penyajian karena, sebagai contoh, estimasi
19 akuntansi mungkin kurang tercatat.
20
21 A74. Dalam beberapa kondisi, ketidakpastian estimasi sedemikian tinggi sehingga suatu
22 estimasi akuntansi tidak dapat dibuat. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
23 dapat mencegah pengakuan unsur dalam laporan keuangan, atau pengukurannya
24 pada nilai wajar. Dalam kondisi tersebut, mungkin terdapat risiko kesalahan
25 penyajian material yang tidak hanya berhubungan dengan apakah suatu estimasi
26 akuntansi harus diakui, atau apakah estimasi akuntansi harus diukur pada nilai wajar,
27 namun juga berhubungan dengan kewajaran pengungkapannya. Berkaitan dengan
28 estimasi akuntansi tersebut, pelaporan keuangan yang berlaku mungkin
29 mengharuskan pengungkapan estimasi akuntansi tersebut dan ketidakpastian
30 estimasi yang tinggi, yang terkait dengan estimasi tersebut (lihat paragraf A112-
31 A113, A143-A144).
32
33 A75. Dalam beberapa kondisi, ketidakpastian estimasi atas suatu estimasi akuntansi
34 mungkin menyebabkan keraguan signifikan tentang kemampuan entitas untuk
35 melanjutkan kelangsungan usahanya. SA 570 (Revisi 2021)43 menetapkan ketentuan
36 dan memberikan panduan dalam kondisi tersebut.
37
38 Kompleksitas atau Subjektivitas (Ref: Para. 16(b))
39
40 Tingkat Keterpengaruhan Kompleksitas terhadap Pemilihan dan Penerapan Metode
41
42 A76. Dalam mempertimbangkan tingkat keterpengaruhan kompleksitas terhadap
43 pemilihan metode yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi, auditor dapat
44 mempertimbangkan:
45 • Kebutuhan atas keahlian atau pengetahuan khusus oleh manajemen yang
46 dapat mengindikasikan bahwa metode yang digunakan untuk membuat

43 SA 570 (Revisi 2021), “Kelangsungan Usaha”.

35 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 estimasi akuntansi secara inheren bersifat kompleks dan oleh karena itu,
2 estimasi akuntansi mungkin memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap
3 kesalahan penyajian material. Kemungkinan terdapat suatu kerentanan yang
4 lebih besar terhadap risiko kesalahan penyajian material ketika manajemen
5 memiliki suatu model yang dikembangkan secara internal dan memiliki
6 pengalaman yang relatif lebih sedikit dalam melakukan hal tersebut, atau
7 menggunakan suatu model yang menerapkan suatu metode yang tidak
8 ditetapkan atau yang umumnya digunakan dalam suatu industri atau
9 lingkungan tertentu.
10 • Sifat basis pengukuran yang diharuskan oleh kerangka pelaporan keuangan
11 yang berlaku, yang dapat mengakibatkan kebutuhan atas suatu metode
12 kompleks yang mengharuskan banyak sumber data historis dan forward-
13 looking atau asumsi, dengan banyak keterkaitan hubungan di antaranya.
14 Sebagai contoh, suatu penyisihan kerugian kredit ekspektasian dapat
15 membutuhkan pertimbangan tentang pembayaran kembali kredit dan arus kas
16 lainnya masa depan berdasarkan pertimbangan data pengalaman historis dan
17 penerapan asumsi forward-looking. Sama halnya, penilaian suatu liabilitas
18 kontrak asuransi dapat membutuhkan pertimbangan tentang pembayaran
19 kontrak asuransi masa depan yang akan diproyeksikan berdasarkan
20 pengalaman historis serta tren saat ini dan tren masa depan yang diasumsikan.
21
22 Tingkat Keterpengaruhan Kompleksitas terhadap Pemilihan dan Penerapan Data
23
24 A77. Dalam mempertimbangkan tingkat keterpengaruhan kompleksitas terhadap
25 pemilihan data yang digunakan dalam membuat estimasi akuntansi, auditor dapat
26 mempertimbangkan:
27 • Kompleksitas proses untuk menghasilkan data, dengan mempertimbangkan
28 relevansi dan keandalan sumber data. Data dari sumber tertentu mungkin lebih
29 dapat diandalkan daripada dari yang lain. Selain itu, untuk alasan kerahasiaan
30 atau hak eksklusif, beberapa sumber informasi eksternal tidak akan (atau tidak
31 sepenuhnya) mengungkapkan informasi yang mungkin relevan dalam
32 mempertimbangkan keandalan data yang mereka berikan, seperti sumber data
33 yang mendasari yang digunakan atau bagaimana data diakumulasi dan
34 diproses.
35 • Kompleksitas inheren dalam memelihara integritas data. Ketika terdapat suatu
36 volume data yang tinggi dan banyak sumber data, mungkin terdapat
37 kompleksitas inheren dalam memelihara integritas data yang digunakan untuk
38 membuat suatu estimasi akuntansi.
39 • Kebutuhan untuk menginterpretasikan ketentuan kontraktual yang kompleks.
40 Sebagai contoh, penentuan arus kas masuk atau keluar yang muncul dari
41 pemasok komersial atau rabat pelanggan dapat bergantung pada ketentuan
42 kontraktual yang sangat kompleks yang membutuhkan pengalaman atau
43 kompetensi tertentu untuk memahami atau menginterpretasikannya.

SA 540 (Revisi 2021) 36


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Tingkat Keterpengaruhan Subjektivitas terhadap Pemilihan dan Penerapan Metode, Asumsi,


2 atau Data
3
4 A78. Dalam mempertimbangkan tingkat keterpengaruhan subjektivitas terhadap
5 pemilihan dan penerapan metode, asumsi, atau data, auditor dapat
6 mempertimbangkan:
7 • Sejauh mana kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak menetapkan
8 pendekatan penilaian, konsep, teknik, dan faktor-faktor yang akan digunakan
9 dalam metode estimasi.
10 • Ketidakpastian mengenai jumlah atau saat, termasuk panjangnya periode
11 prakiraan. Jumlah dan saat merupakan suatu sumber ketidakpastian estimasi
12 inheren dan mengakibatkan kebutuhan atas pertimbangan manajemen dalam
13 memilih suatu estimasi poin, yang pada gilirannya menciptakan suatu peluang
14 untuk bias manajemen. Sebagai contoh, suatu estimasi akuntansi yang
15 memuat asumsi berpandangan ke depan (forward-looking) dapat memiliki
16 suatu tingkat subjektivitas yang tinggi yang rentan terhadap bias manajemen.
17
18 Faktor Risiko Inheren Lainnya (Ref: Para. 16(b))
19
20 A79. Tingkat subjektivitas yang terkait dengan suatu estimasi akuntansi memengaruhi
21 kerentanan estimasi akuntansi terhadap kesalahan penyajian yang disebabkan oleh
22 bias manajemen atau kecurangan. Sebagai contoh, ketika suatu estimasi akuntansi
23 dipengaruhi oleh tingkat subjektivitas yang tinggi, estimasi akuntansi cenderung lebih
24 rentan terhadap kesalahan penyajian yang disebabkan oleh bias manajemen atau
25 kecurangan, dan hal ini dapat menghasilkan berbagai kemungkinan hasil
26 pengukuran. Manajemen dapat memilih suatu estimasi poin dari rentang tersebut
27 yang tidak tepat dalam kondisi tersebut, atau yang secara tidak tepat dipengaruhi
28 oleh bias manajemen yang tidak disengaja atau disengaja, dan oleh karena itu,
29 terjadi kesalahan penyajian. Untuk audit yang berlanjut, indikator bias manajemen
30 yang teridentifikasi selama periode audit sebelumnya dapat memengaruhi
31 perencanaan dan prosedur penilaian risiko dalam periode kini.
32
33 Risiko Signifikan (Ref: Para. 17)
34
35 A80. Penilaian auditor terhadap risiko inheren, yang memperhitungkan tingkat
36 ketertundukan atau keterpengaruhan ketidakpastian estimasi akuntansi,
37 kompleksitas, subjektivitas, atau faktor risiko inheren lainnya terhadap suatu estimasi
38 akuntansi, membantu auditor untuk menentukan apakah risiko kesalahan penyajian
39 material yang teridentifikasi dan dinilai merupakan suatu risiko signifikan.
40
41 Respons terhadap Risiko Kesalahan Penyajian Material yang Telah Dinilai
42
43 Prosedur Audit Lanjutan (Ref: Para. 18)
44
45 A81. Dalam mendesain dan melaksanakan prosedur audit lanjutan, auditor dapat
46 menggunakan salah satu dari tiga pendekatan pengujian (secara individu atau
47 kombinasi) yang tercantum dalam paragraf 18. Sebagai contoh, ketika beberapa
48 asumsi digunakan untuk membuat suatu estimasi akuntansi, auditor dapat

37 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 memutuskan untuk menggunakan pendekatan pengujian yang berbeda untuk setiap


2 asumsi yang diuji.
3
4 Pemerolehan Bukti Audit yang Relevan, baik yang Koroboratif maupun Kontradiktif
5
6 A82. Bukti audit terdiri dari informasi yang mendukung dan mengoroborasi asersi
7 manajemen, serta setiap informasi yang bertentangan dengan asersi tersebut.44
8 Pemerolehan bukti audit dalam cara yang tidak bias dapat melibatkan pemerolehan
9 bukti dari berbagai sumber di dalam dan di luar entitas. Namun, auditor tidak
10 diharuskan untuk melaksanakan pencarian yang berlebihan untuk mengidentifikasi
11 semua sumber bukti audit yang memungkinkan.
12
13 A83. SA 330 (Revisi 2021) mengharuskan auditor untuk memeroleh bukti audit yang lebih
14 persuasif ketika makin tinggi penilaian risiko auditor.45 Oleh karena itu, pertimbangan
15 sifat atau kuantitas bukti audit menjadi lebih penting ketika risiko inheren yang
16 berkaitan dengan suatu estimasi akuntansi dinilai pada bagian atas (higher end) dari
17 spektrum risiko inheren.
18
19 Skalabilitas
20
21 A84. Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan dipengaruhi oleh, sebagai contoh:
22 • Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai, memengaruhi tingkat
23 persuasif bukti audit yang diperlukan dan memengaruhi pendekatan yang
24 dipilih auditor untuk mengaudit estimasi akuntansi. Sebagai contoh, risiko
25 kesalahan penyajian material yang dinilai berkaitan dengan asersi keberadaan
26 atau penilaian mungkin lebih rendah untuk akrual bonus yang dibayarkan
27 kepada karyawan segera setelah periode akhir. Dalam kondisi ini, dapat lebih
28 praktis bagi auditor untuk mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat
29 dengan mengevaluasi peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal laporan
30 auditor, daripada melalui pendekatan pengujian lainnya.
31 • Alasan untuk risiko kesalahan penyajian material yang dinilai.
32
33 Ketika Auditor Bermaksud untuk Mengandalkan Efektivitas Operasi Pengendalian yang
34 Relevan (Ref: Para. 19)
35
36 A85. Menguji keefektivitasan operasi pengendalian yang relevan mungkin tepat ketika
37 risiko inheren dinilai pada bagian atas (higher end) dari spektrum risiko inheren,
38 termasuk untuk risiko signifikan. Hal ini terjadi ketika estimasi akuntansi bergantung
39 pada atau dipengaruhi oleh tingkat kompleksitas yang tinggi. Ketika estimasi
40 akuntansi dipengaruhi oleh tingkat subjektivitas yang tinggi, dan oleh karenanya
41 memerlukan pertimbangan signifikan manajemen, keterbatasan inheren dalam
42 keefektivitasan desain pengendalian dapat mengarahkan auditor untuk lebih fokus
43 pada prosedur substantif daripada pengujian atas efektivitas operasi pengendalian.
44

44 SA 500 (Revisi 2021), paragraf A1.


45 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 7(b) dan A19.

SA 540 (Revisi 2021) 38


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 A86. Dalam menentukan sifat, saat, dan luas pengujian keefektivitasan operasi
2 pengendalian yang berkaitan dengan estimasi akuntansi, auditor dapat
3 mempertimbangkan faktor-faktor seperti:
4 • Sifat, frekuensi, dan volume transaksi;
5 • Keefektivitasan desain pengendalian, termasuk apakah pengendalian didesain
6 dengan tepat untuk merespons risiko inheren yang dinilai, dan kekuatan tata
7 kelola;
8 • Pentingnya suatu pengendalian terhadap tujuan pengendalian secara
9 keseluruhan dan proses yang terdapat pada entitas, termasuk kecanggihan
10 sistem informasi untuk mendukung transaksi;
11 • Pemantauan pengendalian dan defisiensi pengendalian internal yang
12 teridentifikasi;
13 • Sifat risiko yang dimaksudkan untuk direspons oleh pengendalian, sebagai
14 contoh, pengendalian yang terkait dengan penerapan pertimbangan
15 dibandingkan dengan pengendalian atas data pendukung;
16 • Kompetensi individu yang terlibat dalam aktivitas pengendalian;
17 • Frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian; dan
18 • Bukti pelaksanaan aktivitas pengendalian.
19
20 Prosedur Substantif Semata Tidak Dapat Menyediakan Bukti Audit yang Cukup dan Tepat
21
22 A87. Dalam beberapa industri, seperti industri jasa keuangan, manajemen memanfaatkan
23 teknologi informasi secara luas untuk melakukan bisnis. Oleh karena itu, terdapat
24 kecenderungan bahwa pada risiko yang terkait estimasi akuntansi tertentu, prosedur
25 substantif semata tidak dapat menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat.
26
27 A88. Kondisi ketika risiko yang prosedur substantif semata tidak dapat menyediakan bukti
28 audit yang cukup dan tepat pada tingkat asersi dapat terjadi:
29 • Ketika pengendalian diperlukan untuk mengurangi risiko yang berkaitan
30 dengan inisiasi, pencatatan, pemrosesan, atau pelaporan informasi yang
31 diperoleh dari sumber di luar buku besar dan buku besar pembantu.
32 • Informasi yang mendukung satu atau lebih asersi dimulai, dicatat, diproses,
33 atau dilaporkan secara elektronik. Hal tersebut mungkin terjadi ketika terdapat
34 volume yang besar pada transaksi atau data, atau model yang rumit digunakan,
35 yang membutuhkan penggunaan teknologi informasi secara luas untuk
36 memastikan keakuratan dan kelengkapan informasi. Penyisihan kerugian
37 kredit ekspektasian yang kompleks mungkin diperlukan untuk institusi
38 keuangan atau entitas utilitas. Sebagai contoh, pada entitas utilitas, data yang
39 digunakan untuk membentuk penyisihan kerugian kredit ekspektasian dapat
40 terdiri dari banyak saldo kecil yang berasal dari volume yang besar pada
41 transaksi. Dalam kondisi tersebut, auditor dapat menyimpulkan bahwa bukti
42 audit yang cukup dan tepat tidak dapat diperoleh tanpa menguji pengendalian
43 pada model yang digunakan untuk membentuk penyisihan kerugian kredit
44 ekspektasian.
45
46 Dalam kondisi tersebut, kecukupan dan ketepatan bukti audit mungkin bergantung
47 pada keefektivitasan pengendalian atas keakuratan dan kelengkapan informasi.

39 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 A89. Sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan untuk entitas tertentu (sebagai
2 contoh: bank atau perusahaan asuransi), auditor juga dapat diharuskan oleh
3 peraturan perundang-undangan untuk melakukan prosedur tambahan yang
4 berkaitan dengan, atau untuk memberikan suatu opini audit atas, pengendalian
5 internal. Dalam kondisi tersebut dan kondisi serupa lainnya, auditor dapat
6 menggunakan informasi yang diperoleh dalam melaksanakan prosedur tambahan
7 tersebut sebagai bukti audit, tergantung pada penentuan apakah perubahan
8 setelahnya telah terjadi yang dapat memengaruhi relevansinya terhadap audit.
9
10 Risiko Signifikan (Ref: Para. 20)
11
12 A90. Ketika prosedur audit lanjutan dalam merespons risiko yang signifikan hanya terdiri
13 dari prosedur substantif, SA 330 (Revisi 2021)46 mengharuskan bahwa prosedur
14 tersebut mencakup pengujian rinci. Pengujian rinci tersebut dapat didesain dan
15 dilaksanakan sesuai masing-masing pendekatan yang diuraikan dalam paragraf 18
16 SA ini berdasarkan pertimbangan profesional auditor sesuai dengan kondisinya.
17 Contoh pengujian rinci untuk risiko signifikan terkait estimasi akuntansi mencakup:
18 • Pemeriksaan, sebagai contoh, memeriksa kontrak untuk menguatkan
19 ketentuan atau asumsi.
20 • Perhitungan ulang, sebagai contoh, memverifikasi keakuratan matematis dari
21 suatu model.
22 • Mencocokkan asumsi yang digunakan ke dokumen pendukung, seperti
23 informasi yang dipublikasikan pihak ketiga.
24
25 Pemerolehan Bukti Audit dari Peristiwa yang Terjadi sampai dengan Tanggal Laporan Auditor
26 (Ref: Para. 21)
27
28 A91. Dalam kondisi tertentu, pemerolehan bukti audit dari peristiwa yang terjadi sampai
29 dengan tanggal laporan auditor dapat menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat
30 untuk merespons risiko kesalahan penyajian material. Sebagai contoh, penjualan
31 atas seluruh persediaan yang telah dihentikan produksinya segera setelah akhir
32 periode pelaporan dapat memberikan bukti audit yang cukup dan tepat berkaitan
33 dengan estimasi nilai realisasi bersihnya pada akhir periode. Dalam kondisi lain,
34 pendekatan pengujian tersebut dapat digunakan dalam kaitannya dengan
35 pendekatan lain yang tercantum dalam paragraf 18.
36
37 A92. Untuk beberapa estimasi akuntansi, peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal
38 laporan auditor kemungkinan tidak menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat
39 tentang estimasi akuntansi. Sebagai contoh, kondisi atau peristiwa yang berkaitan
40 dengan beberapa estimasi akuntansi berkembang hanya dalam suatu jangka waktu
41 tertentu. Selain itu, karena tujuan pengukuran estimasi akuntansi nilai wajar,
42 informasi setelah akhir periode mungkin tidak mencerminkan peristiwa atau kondisi
43 yang ada pada tanggal laporan posisi keuangan dan oleh karena itu kemungkinan
44 tidak relevan dengan pengukuran estimasi akuntansi nilai wajar.

46 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 21.

SA 540 (Revisi 2021) 40


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 A93. Meskipun jika auditor memutuskan untuk tidak melaksanakan pendekatan ini yang
2 terkait dengan estimasi akuntansi spesifik, auditor diharuskan untuk mematuhi SA
3 560 (Revisi 2021). SA 560 (Revisi 2021) mengharuskan auditor untuk melaksanakan
4 prosedur audit yang didesain untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat
5 bahwa semua peristiwa yang terjadi antara tanggal laporan keuangan dan tanggal
6 laporan audit yang memerlukan penyesuaian atas, atau pengungkapan dalam,
7 laporan keuangan telah diidentifikasi47 dan dicerminkan dengan tepat dalam laporan
8 keuangan tersebut.48 Oleh karena pengukuran atas estimasi-estimasi akuntansi,
9 selain estimasi akuntansi nilai wajar, biasanya tergantung pada hasil kondisi,
10 transaksi atau peristiwa masa depan, pekerjaan auditor berdasarkan SA 560 (Revisi
11 2021) adalah relevan.
12
13 Pengujian atas Bagaimana Manajemen Membuat Estimasi Akuntansi (Ref. Para. 22)
14
15 A94. Pengujian atas bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi dapat
16 merupakan pendekatan yang tepat ketika, sebagai contoh:
17 • Penelaahan auditor atas estimasi akuntansi yang sama dalam periode
18 sebelumnya menyarankan bahwa proses manajemen periode kini
19 kemungkinan sudah tepat.
20 • Estimasi akuntansi didasarkan pada suatu populasi besar atas unsur yang
21 memiliki sifat yang sama, yang secara individu tidak signifikan.
22 • Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menentukan bagaimana
23 manajemen diharapkan untuk membuat estimasi akuntansi. Sebagai contoh,
24 penyisihan kerugian kredit ekspektasian.
25 • Estimasi akuntansi diperoleh dari pengolahan data rutin.
26
27 Menguji bagaimana manajemen membuat estimasi akuntansi juga bisa menjadi
28 pendekatan yang tepat ketika tidak ada pendekatan pengujian lain yang praktis untuk
29 dilakukan, atau mungkin merupakan pendekatan yang tepat jika dikombinasikan
30 dengan salah satu pendekatan pengujian lainnya.
31
32 Perubahan dalam Metode, Asumsi Signifikan, dan Data dari Periode Lalu (Ref: Para. 23(a),
33 24(a), 25(a))
34
35 A95. Ketika perubahan dari periode lalu dalam suatu metode, asumsi signifikan, atau data
36 tidak didasarkan pada kondisi baru atau informasi baru, atau ketika asumsi signifikan
37 tidak konsisten satu sama lain dan dengan yang digunakan dalam estimasi akuntansi
38 lain, atau dengan asumsi terkait yang digunakan dalam area lain dari aktivitas bisnis
39 entitas, auditor mungkin perlu berdiskusi lebih lanjut dengan manajemen tentang
40 kondisi dan, dengan demikian, mempertanyakan (challenge) manajemen mengenai
41 ketepatan asumsi yang digunakan.

47 SA 560 (Revisi 2021), paragraf 6.


48 SA 560 (Revisi 2021), paragraf 8.

41 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Indikator Bias Manajemen (Ref: Para. 23(b), 24(b), 25(b))


2
3 A96. Ketika auditor mengidentifikasi indikator kemungkinan bias manajemen, auditor perlu
4 diskusi lebih lanjut dengan manajemen dan mempertimbangkan kembali apakah
5 bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh bahwa metode, asumsi dan data
6 yang digunakan tepat dan dapat didukung sesuai dengan kondisinya. Contoh dari
7 indikator bias manajemen untuk estimasi akuntansi tertentu adalah ketika
8 manajemen telah membentuk rentang yang tepat untuk beberapa asumsi yang
9 berbeda, dan untuk setiap kondisi asumsi yang digunakan adalah dari ujung rentang
10 yang memberikan hasil pengukuran yang paling menguntungkan.
11
12 Metode
13
14 Pemilihan metode (Ref: Para. 23(a))
15
16 A97. Pertimbangan yang relevan untuk auditor mengenai ketepatan metode yang dipilih
17 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dan, jika relevan,
18 ketepatan perubahan dari periode lalu dapat mencakup:
19 • Apakah alasan manajemen untuk metode yang dipilih adalah tepat;
20 • Apakah metode tersebut adalah tepat dan sesuai dengan kondisi yang
21 mendasari sifat estimasi akuntansi, ketentuan kerangka pelaporan keuangan
22 yang berlaku, konsep atau teknik penilaian yang tersedia lainnya, ketentuan
23 regulatori, dan bisnis, industri, dan lingkungan di mana entitas tersebut
24 beroperasi;
25 • Ketika manajemen telah menentukan bahwa metode yang berbeda
26 menghasilkan suatu rentang estimasi yang berbeda secara signifikan,
27 bagaimana manajemen telah menginvestigasi alasan dari perbedaan ini; dan
28 • Apakah perubahan tersebut didasarkan pada kondisi baru atau informasi baru.
29 Ketika ini bukan kondisinya, perubahan mungkin tidak wajar atau kepatuhan
30 terhadap kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Perubahan yang tidak
31 berdasar akan menghasilkan laporan keuangan yang tidak konsisten dari
32 waktu ke waktu dan dapat menimbulkan kesalahan penyajian dalam laporan
33 keuangan atau dapat merupakan indikator kemungkinan bias manajemen.
34 (Lihat juga paragraf A133-A136)
35
36 Hal-hal ini penting ketika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak
37 menentukan metode pengukuran atau memperkenankan banyak metode.
38
39 Pemodelan kompleks (Ref: Para. 23(d))
40
41 A98. Model, dan metode terkait, lebih cenderung kompleks ketika:
42 • Pemahaman dan penerapan metode tersebut, termasuk mendesain model dan
43 memilih serta menggunakan data dan asumsi yang tepat, membutuhkan
44 keahlian atau pengetahuan khusus;
45 • Kesulitan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk digunakan dalam
46 model karena ada pembatasan pada ketersediaan atau dapat diobservasi dari,
47 atau akses ke, data; atau

SA 540 (Revisi 2021) 42


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 • Kesulitan untuk mempertahankan integritas (sebagai contoh: keakuratan,


2 konsistensi, atau kelengkapan) data dan asumsi dalam menggunakan model
3 karena beberapa atribut penilaian, beberapa hubungan di antaranya, atau
4 beberapa iterasi dalam perhitungan.
5
6 A99. Hal-hal yang juga dipertimbangkan oleh auditor ketika manajemen menggunakan
7 model yang kompleks mencakup, sebagai contoh, apakah:
8 • Model tersebut divalidasi sebelum dipakai atau ketika terjadi perubahan pada
9 model, dengan penelaahan periodik untuk meyakinkan masih cocok untuk
10 penggunaan yang dimaksud. Proses validasi yang dilaksanakan oleh entitas
11 dapat mencakup evaluasi terhadap:
12 o Ketepatan teoretis dari model tersebut;
13 o Integritas matematis dari model tersebut;
14 o Keakurasian dan kelengkapan data dan asumsi yang digunakan pada
15 model; dan
16 o Keluaran (output) dari model tersebut dibandingkan dengan transaksi
17 sesungguhnya.
18 • Terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian atas perubahan.
19 • Manajemen menggunakan keahlian dan pengetahuan yang tepat dalam
20 menggunakan model.
21
22 Pertimbangan tersebut mungkin juga berguna untuk metode yang tidak melibatkan
23 pemodelan kompleks.
24
25 A100. Manajemen dapat melakukan penyesuaian terhadap keluaran (output) model untuk
26 memenuhi ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Dalam industri
27 tertentu, penyesuaian tersebut disebut sebagai overlay. Dalam hal estimasi
28 akuntansi nilai wajar, mungkin relevan untuk mempertimbangkan apakah
29 penyesuaian terhadap keluaran (output) model, jika ada, mencerminkan asumsi
30 pelaku pasar yang akan menggunakannya dalam kondisi yang sama.
31
32 Pemeliharaan integritas atas asumsi signifikan dan data yang digunakan dalam penerapan
33 metode (Ref: Para. 23(e))
34
35 A101. Pemeliharaan integritas atas asumsi signifikan dan data dalam penerapan metode
36 mengacu pada pemeliharaan atas keakurasian dan kelengkapan data serta asumsi
37 melalui semua tahapan pemrosesan informasi. Kegagalan dalam memelihara
38 integritas tersebut dapat mengakibatkan kerusakan data dan asumsi serta dapat
39 menyebabkan kesalahan penyajian. Dalam hal ini, pertimbangan yang relevan bagi
40 auditor dapat mencakup apakah data dan asumsi dipengaruhi oleh seluruh
41 perubahan yang dimaksudkan oleh manajemen, serta tidak dipengaruhi oleh
42 perubahan yang tidak dimaksudkan, selama tahapan pemrosesan informasi seperti
43 pemasukan, penyimpanan, pengambilan, pemindahan, atau pemrosesan informasi.

43 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Asumsi Signifikan (Ref: Para. 24)


2
3 A102. Pertimbangan yang relevan bagi auditor mengenai ketepatan asumsi signifikan
4 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dan, jika relevan,
5 ketepatan perubahan dari periode lalu dapat mencakup:
6 • Alasan manajemen atas pemilihan asumsi;
7 • Apakah asumsi tersebut tepat sesuai dengan kondisinya dengan
8 mempertimbangkan sifat estimasi akuntansi, ketentuan kerangka pelaporan
9 keuangan yang berlaku, serta bisnis, industri, dan lingkungan tempat entitas
10 beroperasi; dan
11 • Apakah perubahan dari periode lalu dalam memilih asumsi didasarkan pada
12 kondisi atau informasi baru. Ketika pemilihan asumsi tersebut di atas tidak
13 didasarkan pada kondisi atau informasi baru, perubahan dari periode lalu
14 tersebut mungkin tidak wajar atau tidak sesuai dengan kerangka pelaporan
15 keuangan yang berlaku. Perubahan yang tidak berdasar dalam suatu estimasi
16 akuntansi dapat menimbulkan kesalahan penyajian material dalam laporan
17 keuangan atau dapat merupakan suatu indikator adanya kemungkinan bias
18 manajemen (lihat paragraf A133-A136).
19
20 A103. Manajemen dapat mengevaluasi asumsi alternatif atau hasil estimasi akuntansi yang
21 dapat dicapai melalui sejumlah pendekatan tergantung dari kondisinya. Satu
22 pendekatan yang dapat digunakan adalah analisis sensitivitas. Hal ini dapat
23 melibatkan penentuan tentang bagaimana nilai suatu estimasi akuntansi dapat
24 bervariasi karena penerapan asumsi yang berbeda. Bahkan estimasi akuntansi yang
25 diukur pada nilai wajar dapat bervariasi karena pelaku pasar yang berbeda akan
26 menggunakan asumsi yang berbeda. Suatu analisis sensitivitas dapat menuntun
27 pada pengembangan sejumlah skenario hasil, kadang-kadang dikarakteristikkan
28 sebagai suatu rentang hasil oleh manajemen, dan termasuk skenario ‘pesimis’ dan
29 ‘optimis’.
30
31 A104. Melalui pengetahuan yang diperoleh dalam pelaksanaan audit, auditor dapat
32 menyadari adanya, atau mungkin telah memeroleh, suatu pemahaman atas asumsi
33 yang digunakan dalam area lain dari bisnis entitas. Hal-hal tersebut dapat mencakup,
34 sebagai contoh, prospek bisnis, asumsi dalam dokumen strategi, dan arus kas masa
35 depan. Selain itu, jika rekan perikatan telah melaksanakan perikatan lain bagi entitas,
36 SA 315 (Revisi 2021)49 mengharuskan rekan perikatan untuk mempertimbangkan
37 apakah informasi yang diperoleh dari perikatan lain tersebut relevan dengan
38 pengidentifikasian risiko kesalahan penyajian material. Informasi tersebut mungkin
39 juga berguna sebagai pertimbangan dalam merespons apakah asumsi signifikan
40 telah konsisten satu sama lain dan dengan yang digunakan dalam estimasi akuntansi
41 lainnya.
42
43 A105. Ketepatan asumsi signifikan dalam konteks ketentuan kerangka pelaporan keuangan
44 yang berlaku dapat bergantung pada intensi dan kemampuan manajemen untuk
45 melakukan tindakan tertentu. Manajemen sering kali mendokumentasikan rencana
46 dan intensi yang relevan dengan aset atau liabilitas tertentu dan kerangka pelaporan

49 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 8.

SA 540 (Revisi 2021) 44


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 keuangan yang berlaku dapat mengharuskan manajemen untuk melakukan hal


2 tersebut. Sifat dan luas bukti audit yang akan diperoleh tentang intensi dan
3 kemampuan manajemen membutuhkan suatu pertimbangan profesional. Jika
4 relevan, prosedur auditor dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
5 • Menelaah riwayat manajemen dalam melaksanakan intensi yang telah
6 dinyatakan tersebut.
7 • Inspeksi rencana tertulis dan dokumentasi lain, termasuk, jika relevan,
8 anggaran yang secara formal disahkan, otorisasi atau risalah rapat.
9 • Meminta keterangan dari manajemen tentang alasan manajemen untuk
10 serangkaian kegiatan tertentu.
11 • Menelaah peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan sampai
12 tanggal laporan auditor.
13 • Mengevaluasi kemampuan entitas dalam melaksanakan serangkaian kegiatan
14 tertentu dalam kondisi ekonomi entitas tertentu, termasuk implikasinya
15 terhadap komitmen yang ada dan pembatasan hukum, regulatori, atau
16 kontraktual yang dapat memengaruhi kelayakan tindakan manajemen.
17 • Pertimbangan tentang apakah manajemen telah memenuhi ketentuan
18 dokumentasi yang berlaku, jika relevan, dari kerangka pelaporan keuangan
19 yang berlaku.
20
21 Namun, kerangka pelaporan keuangan tertentu, mungkin tidak mengizinkan intensi
22 atau rencana manajemen diperhitungkan dalam membuat estimasi akuntansi. Hal ini
23 sering kali terjadi dalam kondisi estimasi akuntansi nilai wajar karena tujuan
24 pengukuran nilai wajar mengharuskan penggunaan asumsi signifikan yang
25 mencerminkan asumsi yang digunakan oleh pelaku pasar.
26
27 Data (Ref: Para. 25(a))
28
29 A106. Pertimbangan yang relevan bagi auditor mengenai ketepatan data yang dipilih untuk
30 digunakan dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dan, jika
31 relevan, ketepatan perubahan dari periode lalu dapat mencakup:
32 • Alasan manajemen atas pemilihan data;
33 • Apakah data tersebut tepat sesuai dengan kondisinya yang mendasari sifat
34 estimasi akuntansi, ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku,
35 dan bisnis, industri, dan lingkungan di mana entitas tersebut beroperasi; dan
36 • Apakah perubahan dari periode lalu dalam sumber atau unsur data yang dipilih
37 atau data yang dipilih, didasarkan pada kondisi baru atau informasi baru. Ketika
38 tidak, itu mungkin tidak wajar atau tidak sesuai dengan kerangka pelaporan
39 keuangan yang berlaku. Perubahan yang tidak berdasar dalam suatu estimasi
40 akuntansi menghasilkan laporan keuangan yang tidak konsisten dari waktu ke
41 waktu dan dapat menimbulkan kesalahan penyajian laporan keuangan atau
42 dapat merupakan suatu indikator adanya kemungkinan bias manajemen (lihat
43 paragraf A133-A136).

45 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Relevansi dan keandalan data (Ref: Para. 25(c))


2
3 A107. Ketika menggunakan informasi yang dihasilkan oleh entitas, SA 500 (Revisi 2021)
4 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah informasi tersebut cukup andal
5 untuk tujuan auditor, termasuk jika diperlukan sesuai dengan kondisinya, untuk
6 memeroleh bukti audit tentang keakurasian dan kelengkapan informasi serta
7 mengevaluasi apakah informasi tersebut cukup tepat dan terperinci untuk tujuan
8 auditor.50
9
10 Ketentuan hukum atau kontraktual yang kompleks (Ref: Para. 25(d))
11
12 A108. Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor ketika estimasi akuntansi
13 didasarkan pada ketentuan hukum atau kontraktual yang kompleks mencakup:
14 • Pertimbangan tentang apakah keahlian atau pengetahuan khusus diperlukan
15 untuk memahami atau menafsirkan kontrak;
16 • Permintaan keterangan kepada penasihat hukum entitas mengenai ketentuan
17 hukum atau kontraktual; dan
18 • Inspeksi atas kontrak yang mendasarinya untuk:
19 o Mengevaluasi tujuan bisnis yang mendasari transaksi atau perjanjian;
20 dan
21 o Mempertimbangkan apakah ketentuan kontrak telah konsisten dengan
22 penjelasan manajemen.
23
24 Pemilihan Manajemen atas Suatu Estimasi Poin dan Pengungkapan Terkait tentang
25 Ketidakpastian Estimasi
26
27 Langkah-langkah manajemen untuk memahami dan merespons ketidakpastian estimasi
28 (Ref: Para. 26(a))
29
30 A109. Pertimbangan yang relevan mengenai apakah manajemen telah mengambil langkah
31 yang tepat untuk memahami dan merespons ketidakpastian estimasi dapat
32 mencakup apakah manajemen telah:
33 (a) Memahami ketidakpastian estimasi, melalui pengidentifikasian sumber dan
34 penilaian tingkat variabilitas inheren dalam hasil pengukuran dan rentang hasil
35 pengukuran terkait yang bersifat reasonably possible;
36 (b) Mengidentifikasi sejauh mana tingkat kompleksitas atau subjektivitas dalam
37 proses pengukuran memengaruhi risiko kesalahan penyajian material, dan
38 merespons potensi kesalahan penyajian yang dihasilkan melalui penerapan:
39 (i) Keahlian dan pengetahuan yang tepat dalam membuat estimasi
40 akuntansi; dan
41 (ii) Pertimbangan profesional, termasuk dengan mengidentifikasi dan
42 merespons kerentanan terhadap bias manajemen; dan
43 (c) Merespons ketidakpastian estimasi melalui pemilihan estimasi poin
44 manajemen yang tepat dan pengungkapan terkait yang menggambarkan
45 ketidakpastian estimasi.

50 SA 500 (Revisi 2021), paragraf 9.

SA 540 (Revisi 2021) 46


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Pemilihan estimasi poin manajemen dan pengungkapan terkait tentang ketidakpastian


2 estimasi (Ref: Para. 26(b))
3
4 A110. Hal-hal yang relevan mengenai pemilihan estimasi poin manajemen dan
5 pengembangan pengungkapan terkait tentang ketidakpastian estimasi mencakup
6 apakah:
7 • Metode dan data yang digunakan telah dipilih dengan tepat, termasuk ketika
8 metode alternatif untuk membuat estimasi akuntansi dan sumber data alternatif
9 tersedia.
10 • Atribut penilaian yang digunakan telah tepat dan lengkap.
11 • Asumsi yang digunakan telah dipilih dari suatu rentang angka yang bersifat
12 reasonably possible dan didukung oleh data yang tepat, yaitu data yang
13 relevan dan andal.
14 • Data yang digunakan telah tepat, relevan, dan andal, serta integritas data
15 tersebut terpelihara.
16 • Perhitungan diterapkan berdasarkan metode dan akurat secara matematis.
17 • Estimasi poin manajemen dipilih secara tepat dari hasil pengukuran yang
18 bersifat reasonably possible.
19 • Pengungkapan terkait telah menggambarkan angka sebagai suatu estimasi
20 serta menjelaskan sifat dan keterbatasan proses estimasi, termasuk variabilitas
21 hasil pengukuran yang bersifat reasonably possible.
22
23 A111. Pertimbangan yang relevan bagi auditor mengenai ketepatan estimasi poin
24 manajemen, dapat mencakup:
25 • Ketika ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku mengatur
26 estimasi poin yang akan digunakan setelah mempertimbangkan hasil dan
27 asumsi alternatif, atau menentukan suatu metode pengukuran tertentu, apakah
28 manajemen telah mengikuti ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang
29 berlaku.
30 • Ketika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak menentukan cara
31 memilih angka dari hasil pengukuran yang bersifat reasonably possible,
32 apakah manajemen telah menggunakan pertimbangan, dengan
33 mempertimbangkan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
34
35 A112. Pertimbangan yang relevan bagi auditor mengenai pengungkapan manajemen
36 tentang ketidakpastian estimasi mencakup ketentuan kerangka pelaporan keuangan
37 yang berlaku, yang mungkin mengharuskan pengungkapan:
38 • Yang menggambarkan angka sebagai suatu estimasi serta menjelaskan sifat
39 dan keterbatasan proses pembuatannya, termasuk variabilitas dalam hasil
40 pengukuran yang bersifat reasonably possible. Kerangka tersebut juga dapat
41 mengharuskan pengungkapan tambahan untuk memenuhi suatu tujuan
42 pengungkapan.51
43 • Tentang kebijakan akuntansi signifikan yang terkait dengan estimasi akuntansi.
44 Tergantung dari kondisinya, kebijakan akuntansi yang relevan dapat mencakup
45 hal-hal seperti prinsip, basis, konvensi, aturan, dan praktik tertentu yang

51 PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, paragraf 92.

47 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 diterapkan dalam penyusunan dan penyajian estimasi akuntansi dalam laporan


2 keuangan.
3 • Tentang pertimbangan signifikan atau kritikal (sebagai contoh: pertimbangan
4 yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap angka yang dibukukan
5 dalam laporan keuangan) serta asumsi forward-looking yang signifikan atau
6 sumber ketidakpastian estimasi lainnya.
7
8 Dalam kondisi tertentu, pengungkapan tambahan yang melampaui ketentuan yang
9 diharuskan secara eksplisit oleh kerangka pelaporan keuangan mungkin diperlukan
10 untuk mencapai penyajian wajar, atau dalam konteks kerangka kepatuhan, agar
11 laporan keuangan tidak menyesatkan.
12
13 A113. Makin besar tingkat estimasi akuntansi dipengaruhi oleh ketidakpastian estimasi,
14 makin besar risiko kesalahan penyajian material akan dinilai sebagai risiko dengan
15 tingkat lebih tinggi (“higher”), dan oleh karena itu, makin persuasif bukti audit yang
16 diperlukan untuk menentukan, berdasarkan paragraf 35, apakah estimasi poin
17 manajemen dan pengungkapan terkait tentang ketidakpastian estimasi adalah wajar
18 dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau mengandung
19 kesalahan penyajian.
20
21 A114. Jika pertimbangan auditor tentang ketidakpastian estimasi yang dikaitkan dengan
22 suatu estimasi akuntansi, dan pengungkapan terkait, membutuhkan perhatian
23 signifikan auditor, maka hal ini dapat merupakan suatu hal audit utama.52
24
25 Ketika Manajemen Belum Melakukan Langkah-langkah yang Tepat untuk Memahami dan
26 Merespons Ketidakpastian Estimasi (Ref: Para. 27)
27
28 A115. Ketika auditor menentukan bahwa manajemen belum melakukan langkah-langkah
29 yang tepat untuk memahami dan merespons ketidakpastian estimasi, prosedur
30 tambahan yang dapat diminta auditor kepada manajemen untuk dilaksanakan untuk
31 memahami ketidakpastian estimasi dapat mencakup, sebagai contoh, pertimbangan
32 atas asumsi alternatif atau pembuatan analisis sensitivitas.
33
34 A116. Ketika mempertimbangkan apakah praktis untuk mengembangkan suatu estimasi
35 poin atau rentang estimasi, hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor
36 mencakup apakah auditor dapat melakukannya tanpa mengompromikan ketentuan
37 independensi. Hal tersebut dapat mencakup ketentuan etika yang relevan yang
38 mengatur larangan untuk mengambil alih tanggung jawab manajemen.
39
40 A117. Ketika, setelah mempertimbangkan respons manajemen, auditor menentukan bahwa
41 tidak praktis untuk mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang estimasi,
42 auditor diharuskan untuk mengevaluasi dampaknya terhadap audit atau opini auditor
43 atas laporan keuangan berdasarkan paragraf 34.

52 SA 701 (2021), “Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen”.

SA 540 (Revisi 2021) 48


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Pengembangan Suatu Estimasi Poin Auditor atau Penggunaan Suatu Rentang Auditor (Ref:
2 Para. 28-29)
3
4 A118. Pengembangan suatu estimasi poin atau rentang auditor untuk mengevaluasi
5 estimasi poin manajemen dan pengungkapan terkait tentang ketidakpastian estimasi
6 mungkin merupakan suatu pendekatan yang tepat ketika, sebagai contoh:
7 • Penelaahan auditor atas estimasi akuntansi serupa yang dibuat dalam laporan
8 keuangan periode lalu menunjukkan bahwa proses estimasi manajemen untuk
9 periode kini tidak diharapkan efektif.
10 • Pengendalian entitas atas proses manajemen untuk membuat estimasi
11 akuntansi tidak didesain atau tidak diimplementasikan dengan baik.
12 • Peristiwa atau transaksi antara akhir periode dan tanggal laporan auditor belum
13 diperhitungkan dengan baik, ketika hal tersebut seharusnya dilakukan oleh
14 manajemen, dan tampaknya peristiwa atau transaksi tersebut kontradiktif
15 dengan estimasi poin manajemen.
16 • Terdapat asumsi alternatif yang tepat atau sumber data yang relevan yang
17 dapat digunakan dalam mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang
18 auditor.
19 • Manajemen belum melakukan langkah-langkah yang tepat untuk memahami
20 atau merespons ketidakpastian estimasi (lihat paragraf 27).
21
22 A119. Keputusan untuk mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang estimasi juga
23 dapat dipengaruhi oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, yang dapat
24 menetapkan estimasi poin yang harus digunakan setelah mempertimbangkan hasil
25 dan asumsi alternatif, atau menetapkan suatu metode pengukuran tertentu (sebagai
26 contoh: penggunaan discounted probability-weighted expected value, atau hasil yang
27 paling mungkin terjadi (most likely outcome)).
28
29 A120. Keputusan auditor untuk apakah mengembangkan suatu estimasi poin daripada
30 suatu rentang estimasi bergantung pada sifat estimasi dan pertimbangan auditor
31 sesuai dengan kondisinya. Sebagai contoh, sifat estimasi mungkin sedemikian rupa
32 sehingga diharapkan tidak terlalu bervariasi dalam hasil yang bersifat reasonably
33 possible. Dalam kondisi tersebut, pengembangan suatu estimasi poin mungkin
34 merupakan suatu pendekatan yang efektif, terutama ketika dapat dikembangkan
35 dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi.
36
37 A121. Auditor dapat mengembangkan suatu estimasi poin atau suatu rentang estimasi
38 melalui beberapa cara, sebagai contoh:
39 • Menggunakan suatu model yang berbeda dari yang digunakan oleh
40 manajemen, sebagai contoh, suatu model yang secara komersial tersedia
41 untuk digunakan dalam suatu sektor atau industri tertentu, atau suatu model
42 khusus atau suatu model yang dikembangkan oleh auditor.
43 • Menggunakan model manajemen tetapi mengembangkan asumsi alternatif
44 atau sumber data alternatif dari yang digunakan oleh manajemen.
45 • Menggunakan metode auditor sendiri tetapi mengembangkan asumsi alternatif
46 dari yang digunakan oleh manajemen.

49 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 • Mempekerjakan atau mengontrak seorang dengan keahlian khusus untuk


2 mengembangkan atau menerapkan suatu model, atau untuk menyediakan
3 asumsi yang relevan.
4 • Mempertimbangkan kondisi, transaksi, atau peristiwa lain yang sebanding,
5 atau, jika relevan, mempertimbangkan pasar untuk aset atau liabilitas yang
6 sebanding.
7
8 A122. Auditor juga dapat mengembangkan suatu estimasi poin atau suatu rentang estimasi
9 hanya untuk sebagian dari estimasi akuntansi (sebagai contoh: untuk suatu asumsi
10 tertentu, atau ketika hanya suatu bagian tertentu dari estimasi akuntansi
11 menimbulkan risiko kesalahan penyajian material).
12
13 A123. Ketika auditor menggunakan metode, asumsi, atau data sendiri untuk
14 mengembangkan suatu estimasi poin atau rentang estimasi, auditor dapat
15 memeroleh bukti tentang ketepatan metode, asumsi, atau data manajemen. Sebagai
16 contoh, ketika auditor menggunakan asumsi auditor sendiri dalam mengembangkan
17 suatu rentang estimasi untuk mengevaluasi kewajaran estimasi poin manajemen,
18 auditor juga dapat mengembangkan suatu pandangan tentang apakah pertimbangan
19 manajemen dalam memilih asumsi signifikan yang digunakan dalam membuat
20 estimasi akuntansi menimbulkan indikator adanya kemungkinan bias manajemen.
21
22 A124. Ketentuan dalam paragraf 29(a) bagi auditor untuk menentukan bahwa rentang
23 estimasi hanya mencakup angka yang didukung oleh bukti audit yang cukup dan
24 tepat tidak berarti bahwa auditor diharapkan untuk memeroleh bukti audit untuk
25 mendukung setiap kemungkinan hasil dalam rentang estimasi secara individual.
26 Namun, auditor lebih diharapkan untuk memeroleh bukti untuk menentukan bahwa
27 poin pada kedua ujung rentang estimasi adalah wajar sesuai dengan kondisinya, dan
28 oleh karena itu, mendukung kewajaran angka yang terdapat di antara kedua poin
29 tersebut.
30
31 A125. Besaran rentang auditor dapat merupakan multipel dari materialitas pada laporan
32 keuangan secara keseluruhan, terutama ketika materialitas didasarkan pada hasil
33 operasi (sebagai contoh: penghasilan sebelum pajak) dan ukuran ini relatif kecil
34 dalam kaitannya dengan pengukuran aset atau akun lainnya pada laporan posisi
35 keuangan. Situasi tersebut cenderung muncul dalam kondisi ketika ketidakpastian
36 estimasi yang terkait dengan estimasi akuntansi adalah multipel dari materialitas,
37 yang lebih sering terjadi pada jenis estimasi akuntansi tertentu atau industri tertentu,
38 seperti asuransi atau perbankan, yang memiliki karakteristik tingkat ketidakpastian
39 estimasi yang tinggi dan mungkin terdapat ketentuan spesifik dalam kerangka
40 pelaporan keuangan yang berlaku. Berdasarkan prosedur yang dilaksanakan dan
41 bukti audit yang diperoleh berdasarkan ketentuan SA ini, auditor dapat
42 menyimpulkan bahwa suatu rentang estimasi yang merupakan multipel dari
43 materialitas adalah, berdasarkan pertimbangan auditor, tepat sesuai dengan
44 kondisinya. Ketika hal tersebut terjadi, evaluasi auditor atas kewajaran
45 pengungkapan tentang ketidakpastian estimasi menjadi makin penting, terutama
46 apakah pengungkapan tersebut secara tepat telah menyampaikan tingkat
47 ketidakpastian yang tinggi atas estimasi dan rentang hasil yang mungkin terjadi.

SA 540 (Revisi 2021) 50


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Paragraf A139-A144 mencakup pertimbangan tambahan yang mungkin relevan


2 dalam situasi ini.
3
4 Pertimbangan Lain Terkait Bukti Audit (Ref: Para. 30)
5
6 A126. Informasi yang akan digunakan sebagai bukti audit, mengenai risiko kesalahan
7 penyajian material yang terkait dengan estimasi akuntansi, mungkin bersumber dari
8 entitas, disusun menggunakan pakar manajemen, atau disediakan oleh sumber
9 informasi eksternal.
10
11 Sumber Informasi Eksternal
12
13 A127. Sebagaimana dijelaskan dalam SA 500 (Revisi 2021),53 keandalan informasi dari
14 sumber informasi eksternal dipengaruhi oleh sumbernya, sifatnya, dan kondisi
15 informasi tersebut diperoleh. Akibatnya, sifat dan luas prosedur audit lanjutan untuk
16 mempertimbangkan keandalan informasi yang digunakan dalam membuat estimasi
17 akuntansi dapat bervariasi bergantung pada sifat faktor-faktor tersebut. Sebagai
18 contoh:
19 • Ketika data pasar atau industri, harga, atau data terkait harga, diperoleh dari
20 sumber informasi eksternal yang tunggal, yang berspesialisasi dalam informasi
21 tersebut, auditor dapat mencari harga dari suatu sumber independen alternatif
22 sebagai pembanding.
23 • Ketika data pasar atau industri, harga, atau data terkait harga, diperoleh dari
24 berbagai sumber informasi eksternal independen dan menunjukkan konsensus
25 di antara sumber-sumber tersebut, auditor mungkin memerlukan lebih sedikit
26 bukti tentang keandalan data dari suatu sumber individual.
27 • Ketika informasi yang diperoleh dari berbagai sumber informasi mengarah
28 pada pandangan pasar yang berbeda, auditor dapat berusaha memahami
29 alasan keragaman pandangan. Keragaman dapat terjadi karena penggunaan
30 metode, asumsi, atau data yang berbeda. Sebagai contoh, sumber yang satu
31 mungkin menggunakan harga saat ini dan sumber yang lain menggunakan
32 harga di masa depan. Ketika keragaman terkait dengan ketidakpastian
33 estimasi, auditor diharuskan dalam paragraf 26(b) untuk memeroleh bukti audit
34 yang cukup dan tepat tentang apakah, dalam konteks kerangka pelaporan
35 keuangan yang berlaku, pengungkapan dalam laporan keuangan yang
36 menggambarkan ketidakpastian estimasi telah wajar. Dalam hal tersebut,
37 pertimbangan profesional juga penting dalam mempertimbangkan informasi
38 tentang metode, asumsi, atau data yang diterapkan.
39 • Ketika informasi yang diperoleh dari suatu sumber informasi eksternal telah
40 dikembangkan oleh sumber tersebut dengan menggunakan modelnya sendiri.
41
42 A128. Untuk estimasi akuntansi nilai wajar, pertimbangan tambahan tentang relevansi dan
43 keandalan informasi yang diperoleh dari sumber informasi eksternal dapat
44 mencakup:
45 (a) Apakah nilai wajar didasarkan pada perdagangan instrumen yang sama atau
46 kuotasi pasar aktif;

53 SA 500 (Revisi 2021), paragraf A31.

51 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 (b) Ketika nilai wajar didasarkan pada transaksi aset atau liabilitas yang
2 sebanding, bagaimana transaksi tersebut diidentifikasi dan dianggap
3 sebanding;
4 (c) Ketika tidak terdapat transaksi, baik untuk aset atau liabilitas maupun aset atau
5 liabilitas yang sebanding, bagaimana informasi dikembangkan, termasuk
6 apakah masukan (input) yang dikembangkan dan digunakan mewakili asumsi
7 yang akan digunakan oleh pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau
8 liabilitas, jika relevan; dan
9 (d) Ketika pengukuran nilai wajar didasarkan pada suatu kuotasi broker, apakah
10 kuotasi broker tersebut:
11 (i) Berasal dari pembentuk pasar yang bertransaksi dalam jenis instrumen
12 keuangan yang sama;
13 (ii) Mengikat atau tidak mengikat, dengan bobot yang lebih besar pada
14 kuotasi berdasarkan penawaran yang mengikat; dan
15 (iii) Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal laporan keuangan, ketika
16 diharuskan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
17
18 A129. Ketika informasi yang berasal dari suatu sumber informasi eksternal digunakan
19 sebagai bukti audit, auditor dapat mempertimbangkan apakah informasi dapat
20 diperoleh, atau apakah informasi cukup terperinci, untuk memahami metode, asumsi,
21 dan data lain yang digunakan oleh sumber informasi eksternal tersebut. Informasi
22 tersebut mungkin terbatas dalam beberapa hal dan sebagai akibatnya memengaruhi
23 pertimbangan auditor tentang sifat, saat, dan luas prosedur yang dilaksanakan.
24 Sebagai contoh, penyedia jasa penetapan harga sering kali memberikan informasi
25 tentang metode dan asumsinya menurut golongan aset dan bukan menurut efek
26 secara individual. Broker sering kali hanya memberikan informasi terbatas tentang
27 input dan asumsinya ketika memberikan kuotasi harga indikatif efek secara
28 individual.
29
30 Pakar Manajemen
31
32 A130. Asumsi terkait estimasi akuntansi yang dibuat atau diidentifikasi oleh pakar
33 manajemen menjadi asumsi manajemen ketika digunakan oleh manajemen dalam
34 membuat estimasi akuntansi. Oleh karena itu, auditor menerapkan ketentuan yang
35 relevan dalam SA ini untuk asumsi-asumsi tersebut.
36
37 A131. Ketika pekerjaan pakar manajemen melibatkan penggunaan metode atau sumber
38 data yang terkait dengan estimasi akuntansi, atau mengembangkan atau
39 memberikan temuan atau kesimpulan yang terkait dengan suatu estimasi poin atau
40 pengungkapan terkait untuk dimasukkan dalam laporan keuangan, ketentuan dalam
41 paragraf 21-29 SA ini dapat membantu auditor dalam menerapkan paragraf 8(c) SA
42 500 (Revisi 2021).

SA 540 (Revisi 2021) 52


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Organisasi Jasa
2
3 A132. SA 402 (Revisi 2021)54 mengatur pemahaman auditor tentang jasa yang diberikan
4 oleh suatu organisasi jasa, termasuk pengendalian internal, serta respons auditor
5 terhadap risiko kesalahan penyajian material yang telah dinilai. Oleh karena itu,
6 ketika entitas menggunakan jasa suatu organisasi jasa dalam membuat estimasi
7 akuntansi, ketentuan dan panduan dalam SA 402 (Revisi 2021) dapat membantu
8 auditor dalam menerapkan ketentuan SA ini.
9
10 Indikator Kemungkinan Bias Manajemen (Ref: Para. 32)
11
12 A133. Bias manajemen mungkin sulit dideteksi pada tingkat akun dan mungkin hanya dapat
13 diidentifikasi oleh auditor ketika mempertimbangkan sekumpulan estimasi akuntansi,
14 seluruh estimasi akuntansi secara agregat, atau ketika diobservasi selama sejumlah
15 periode akuntansi. Sebagai contoh, jika estimasi akuntansi yang tercantum dalam
16 laporan keuangan dianggap wajar secara individual namun estimasi poin manajemen
17 secara konsisten cenderung mengarah ke satu ujung rentang hasil yang dianggap
18 wajar oleh auditor yang memberikan hasil pelaporan keuangan yang lebih
19 menguntungkan bagi manajemen, kondisi tersebut dapat mengindikasikan
20 kemungkinan adanya bias manajemen.
21
22 A134. Contoh indikator adanya kemungkinan bias manajemen terkait estimasi akuntansi
23 mencakup:
24 • Perubahan suatu estimasi akuntansi, atau metode dalam membuatnya, ketika
25 manajemen telah membuat suatu penilaian subjektif bahwa telah terjadi
26 perubahan kondisi.
27 • Pemilihan atau pengembangan asumsi signifikan atau data yang menghasilkan
28 suatu estimasi poin yang menguntungkan untuk tujuan manajemen.
29 • Pemilihan suatu estimasi poin yang dapat menunjukkan suatu pola optimisme
30 atau pesimisme.
31
32 Ketika indikator tersebut teridentifikasi, kemungkinan terdapat risiko kesalahan
33 penyajian material, baik pada tingkat asersi maupun tingkat laporan keuangan.
34 Indikator adanya kemungkinan bias manajemen itu sendiri bukan merupakan
35 kesalahan penyajian untuk tujuan penarikan kesimpulan atas kewajaran estimasi
36 akuntansi secara individual. Namun, dalam beberapa kondisi, bukti audit dapat
37 mengarah pada suatu kesalahan penyajian, dan bukan sekadar suatu indikator
38 adanya bias manajemen.
39
40 A135. Indikator adanya kemungkinan bias manajemen dapat memengaruhi kesimpulan
41 auditor tentang apakah penilaian risiko auditor dan respons terkait masih tepat.
42 Auditor juga dapat mempertimbangkan dampaknya terhadap aspek-aspek lain dari
43 audit, termasuk perlunya mempertanyakan lebih lanjut mengenai ketepatan
44 pertimbangan manajemen dalam membuat estimasi akuntansi. Indikator adanya
45 kemungkinan bias manajemen juga dapat memengaruhi kesimpulan auditor tentang

54 SA 402 (Revisi 2021), “Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan suatu
Organisasi Jasa”.

53 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian


2 material, sebagaimana dibahas dalam SA 700 (Revisi 2021).55
3
4 A136. Selain itu, dalam menerapkan SA 240 (Revisi 2021), auditor diharuskan untuk
5 mengevaluasi apakah pertimbangan dan keputusan manajemen dalam membuat
6 estimasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan menunjukkan adanya
7 suatu kemungkinan bias manajemen yang dapat merupakan suatu kesalahan
8 penyajian material karena kecurangan.56 Pelaporan keuangan yang memuat
9 kecurangan sering kali dilakukan melalui kesalahan penyajian atas estimasi
10 akuntansi yang disengaja, yang dapat merupakan suatu kekurangan atau kelebihan
11 penyajian yang disengaja atas estimasi akuntansi. Indikator adanya kemungkinan
12 bias manajemen yang juga dapat merupakan suatu faktor risiko kecurangan, dapat
13 menyebabkan auditor untuk menilai kembali apakah penilaian risiko auditor,
14 terutama penilaian atas risiko kecurangan, dan respons terkait masih tepat.
15
16 Evaluasi Secara Keseluruhan Berdasarkan Prosedur Audit yang Dilaksanakan (Ref:
17 Para. 33)
18
19 A137. Ketika auditor melaksanakan prosedur audit yang direncanakan, bukti audit yang
20 diperoleh dapat menyebabkan auditor untuk memodifikasi sifat, saat, atau luas
21 prosedur audit yang direncanakan lainnya.57 Sehubungan dengan estimasi
22 akuntansi, suatu informasi dapat menjadi perhatian auditor melalui pelaksanaan
23 prosedur untuk memeroleh bukti audit yang berbeda secara signifikan dari informasi
24 yang mendasari penilaian risiko. Sebagai contoh, auditor mungkin telah
25 mengidentifikasi bahwa satu-satunya alasan bagi suatu risiko kesalahan penyajian
26 material yang dinilai adalah subjektivitas yang terlibat dalam pembuatan estimasi
27 akuntansi. Namun, ketika melaksanakan prosedur untuk merespons risiko kesalahan
28 penyajian material yang dinilai, auditor mungkin menemukan bahwa estimasi
29 akuntansi lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya, yang dapat
30 mempertanyakan penilaian risiko kesalahan penyajian material (sebagai contoh:
31 risiko inheren mungkin perlu dinilai kembali pada bagian atas (higher end) dari
32 spektrum risiko inheren karena dampak kompleksitasnya), dan oleh karena itu,
33 auditor mungkin perlu melaksanakan prosedur audit lanjutan tambahan untuk
34 memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat.58
35
36 A138. Berkaitan dengan estimasi akuntansi yang belum diakui, auditor dapat memfokuskan
37 pengevaluasiannya pada apakah kriteria pengakuan yang diharuskan menurut
38 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku telah secara nyata terpenuhi. Ketika
39 suatu estimasi akuntansi belum diakui dan auditor menyimpulkan bahwa perlakuan
40 tersebut telah tepat, beberapa kerangka pelaporan keuangan mungkin
41 mengharuskan pengungkapan hal tersebut dalam catatan atas laporan keuangan.

55 SA 700 (Revisi 2021), paragraf 11.


56 SA 240 (Revisi 2021), paragraf 33(b).
57 SA 330 (Revisi 2021), paragraf A60.
58 Lihat SA 315 (Revisi 2021), paragraf 31.

SA 540 (Revisi 2021) 54


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Penentuan Apakah Estimasi Akuntansi adalah Wajar atau Mengandung Kesalahan Penyajian
2 (Ref: Para. 9, 35)
3
4 A139. Dalam menentukan apakah, berdasarkan prosedur audit yang dilaksanakan dan
5 bukti audit yang diperoleh, estimasi poin manajemen dan pengungkapan terkait
6 adalah wajar atau mengandung kesalahan penyajian:
7 • Ketika bukti audit mendukung suatu rentang estimasi, ukuran rentang estimasi
8 tersebut mungkin lebar dan, dalam beberapa kondisi, dapat bernilai multipel
9 dari materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (lihat juga
10 paragraf A125). Meskipun ukuran rentang estimasi yang lebar mungkin tepat
11 sesuai dengan kondisinya, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa penting
12 bagi auditor untuk mempertimbangkan kembali apakah bukti audit yang cukup
13 dan tepat telah diperoleh atas kewajaran angka dalam rentang estimasi
14 tersebut.
15 • Bukti audit dapat mendukung suatu estimasi poin yang berbeda dari estimasi
16 poin manajemen. Dalam kondisi tersebut, selisih antara estimasi poin auditor
17 dan estimasi poin manajemen merupakan jumlah kesalahan penyajian.
18 • Bukti audit dapat mendukung suatu rentang estimasi yang tidak mencakup
19 estimasi poin manajemen. Dalam kondisi tersebut, jumlah kesalahan penyajian
20 adalah selisih antara estimasi poin manajemen dan titik terdekat dari rentang
21 estimasi auditor.
22
23 A140. Paragraf A110-A114 memberikan panduan untuk membantu auditor dalam
24 mengevaluasi pemilihan estimasi poin manajemen dan pengungkapan terkait untuk
25 dicantumkan dalam laporan keuangan.
26
27 A141. Ketika prosedur audit lanjutan mencakup pengujian atas bagaimana manajemen
28 membuat estimasi akuntansi atau pengembangan suatu estimasi poin atau rentang
29 estimasi auditor, auditor diharuskan untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan
30 tepat tentang pengungkapan yang menggambarkan ketidakpastian estimasi
31 berdasarkan paragraf 26(b) dan 29(b) dan pengungkapan lainnya berdasarkan
32 paragraf 31. Auditor kemudian mempertimbangkan bukti audit yang diperoleh
33 tentang pengungkapan sebagai bagian dari evaluasi keseluruhan, berdasarkan
34 paragraf 35, mengenai apakah estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait adalah
35 wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau mengandung
36 kesalahan penyajian.
37
38 A142. SA 450 (Revisi 2021) juga memberikan panduan tentang pengungkapan kualitatif59
39 dan ketika kesalahan penyajian dalam pengungkapan dapat mengindikasikan
40 kecurangan.60
41
42 A143. Ketika laporan keuangan disusun sesuai dengan suatu kerangka penyajian wajar,
43 evaluasi auditor tentang apakah laporan keuangan mencapai penyajian wajar61
44 mencakup pertimbangan-pertimbangan atas penyajian, struktur dan isi laporan

59 SA 450 (Revisi 2021), paragraf A17.


60 SA 450 (Revisi 2021), paragraf A22.
61 SA 700 (Revisi 2021), paragraf 14.

55 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 keuangan secara keseluruhan, serta apakah laporan keuangan, termasuk catatan


2 atas laporan keuangan terkait, mencerminkan transaksi dan peristiwa yang
3 mendasarinya dengan suatu cara yang mencapai penyajian wajar. Sebagai contoh,
4 ketika suatu estimasi akuntansi dipengaruhi oleh tingkat ketidakpastian estimasi
5 yang lebih tinggi, auditor dapat menentukan bahwa pengungkapan tambahan
6 diperlukan untuk mencapai penyajian wajar. Jika manajemen tidak mencantumkan
7 pengungkapan tambahan tersebut, auditor dapat menyimpulkan bahwa laporan
8 keuangan mengandung kesalahan penyajian material.
9
10 A144. SA 705 (Revisi 2021)62 memberikan panduan atas implikasi terhadap opini auditor
11 ketika auditor meyakini bahwa pengungkapan manajemen dalam laporan keuangan
12 tidak memadai atau menyesatkan, termasuk, sebagai contoh, yang berhubungan
13 dengan ketidakpastian estimasi.
14
15 Representasi Tertulis (Ref: Para. 37)
16
17 A145. Representasi tertulis tentang estimasi akuntansi spesifik dapat mencakup
18 representasi:
19 • Bahwa pertimbangan signifikan yang dibuat dalam membentuk estimasi
20 akuntansi telah memperhitungkan semua informasi relevan yang diketahui oleh
21 manajemen.
22 • Tentang konsistensi dan ketepatan dalam pemilihan atau penerapan metode,
23 asumsi, dan data yang digunakan oleh manajemen dalam membuat estimasi
24 akuntansi.
25 • Bahwa asumsi secara tepat mencerminkan maksud dan kemampuan
26 manajemen untuk melaksanakan serangkaian kegiatan atas nama entitas,
27 yang relevan dengan estimasi akuntansi dan pengungkapan.
28 • Pengungkapan yang berkaitan dengan estimasi akuntansi, termasuk
29 pengungkapan yang menjelaskan ketidakpastian estimasi, adalah lengkap dan
30 wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
31 • Bahwa keahlian khusus yang tepat telah diterapkan dalam membuat estimasi
32 akuntansi.
33 • Bahwa tidak ada peristiwa setelah tanggal pelaporan yang memerlukan
34 penyesuaian terhadap estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait yang
35 dicantumkan dalam laporan keuangan.
36 • Ketika estimasi akuntansi tidak diakui atau diungkapkan dalam laporan
37 keuangan, tentang ketepatan keputusan manajemen bahwa kriteria
38 pengakuan atau pengungkapan pada kerangka pelaporan keuangan yang
39 berlaku belum dipenuhi.
40
41 Komunikasi kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola, Manajemen, atau
42 Pihak Terkait Lainnya (Ref: Para. 38)
43
44 A146. Dalam menerapkan SA 260 (Revisi 2021), auditor berkomunikasi kepada pihak yang
45 bertanggung jawab atas tata kelola mengenai pandangan auditor tentang aspek

62 SA 705 (Revisi 2021), paragraf 22-23.

SA 540 (Revisi 2021) 56


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 kualitatif signifikan atas praktik akuntansi entitas yang terkait dengan estimasi
2 akuntansi dan pengungkapan terkait.63 Lampiran 2 mencakup hal-hal spesifik terkait
3 estimasi akuntansi yang dapat dipertimbangkan oleh auditor untuk dikomunikasikan
4 kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
5
6 A147. SA 265 mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan secara tertulis kepada
7 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tentang defisiensi signifikan dalam
8 pengendalian internal yang diidentifikasi selama audit.64 Defisiensi signifikan tersebut
9 dapat mencakup defisiensi yang berkaitan dengan pengendalian atas:
10 (a) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi signifikan serta pemilihan dan
11 penerapan metode, asumsi, dan data;
12 (b) Manajemen risiko dan sistem terkait;
13 (c) Integritas data, termasuk ketika data diperoleh dari sumber informasi eksternal;
14 dan
15 (d) Penggunaan, pengembangan, dan validasi model, termasuk model yang
16 diperoleh dari penyedia eksternal dan setiap penyesuaian yang mungkin
17 diperlukan.
18
19 A148. Selain berkomunikasi kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor
20 mungkin diharuskan untuk berkomunikasi secara langsung kepada regulator atau
21 prudential supervisors. Komunikasi tersebut mungkin berguna sepanjang audit atau
22 pada tahap-tahap tertentu, seperti ketika mendesain audit atau menyelesaikan
23 laporan auditor. Sebagai contoh, regulator lembaga keuangan berusaha untuk
24 bekerja sama dengan auditor untuk berbagi informasi tentang pengoperasian dan
25 penerapan pengendalian dalam aktivitas instrumen keuangan, kesulitan dalam
26 menilai instrumen keuangan di pasar yang tidak aktif, kerugian kredit ekspektasian,
27 dan cadangan teknis asuransi, sementara regulator lain mungkin berusaha
28 memahami pandangan auditor tentang aspek signifikan pada kegiatan entitas
29 termasuk estimasi biaya entitas. Komunikasi tersebut dapat membantu auditor dalam
30 mengidentifikasi, menilai, dan merespons risiko kesalahan penyajian material.
31
32 Dokumentasi (Ref: Para. 39)
33
34 A149. SA 315 (Revisi 2021)65 dan SA 330 (Revisi 2021)66 memberikan ketentuan dan
35 panduan tentang mendokumentasikan pemahaman auditor tentang entitas, penilaian
36 risiko, dan respons terhadap risiko yang telah dinilai. Panduan ini didasarkan pada
37 ketentuan dan panduan dalam SA 230 (Revisi 2021).67 Dalam konteks mengaudit
38 estimasi akuntansi, auditor diharuskan untuk menyusun dokumentasi audit atas
39 unsur-unsur utama dari pemahaman auditor tentang entitas dan lingkungannya yang
40 terkait dengan estimasi akuntansi. Selain itu, pertimbangan auditor tentang risiko
41 kesalahan penyajian material yang telah dinilai terkait estimasi akuntansi, dan
42 respons auditor, dapat lebih didukung dengan dokumentasi atas komunikasi kepada
43 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen.

63 SA 260 (Revisi 2021), paragraf 16(a).


64 SA 265 (Revisi 2021), paragraf 9.
65 SA 315 (Revisi 2021), paragraf 32 dan A152-A155.
66 SA 330 (Revisi 2021), paragraf 28 dan A63.
67 SA 230 (Revisi 2021), paragraf 8(c).

57 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 A150. Dalam mendokumentasikan keterkaitan antara prosedur audit lanjutan dengan risiko
2 kesalahan penyajian material yang telah ditentukan pada tingkat asersi, berdasarkan
3 SA 330 (Revisi 2021), SA ini mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan
4 alasan yang mendasari risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi.
5 Alasan tersebut dapat terkait dengan satu atau beberapa faktor risiko inheren atau
6 penilaian risiko pengendalian oleh auditor. Namun, auditor tidak diharuskan untuk
7 mendokumentasikan bagaimana setiap faktor risiko inheren dipertimbangkan dalam
8 pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material untuk setiap
9 estimasi akuntansi.
10
11 A151. Auditor juga dapat mempertimbangkan untuk mendokumentasikan:
12 • Ketika penerapan metode oleh manajemen melibatkan desain model yang
13 kompleks, apakah pertimbangan manajemen telah diterapkan secara
14 konsisten dan, jika relevan, bahwa desain model memenuhi tujuan pengukuran
15 dari kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
16 • Ketika pemilihan dan penerapan metode, asumsi signifikan, atau data
17 dipengaruhi oleh kompleksitas pada tingkat yang lebih tinggi, pertimbangan
18 auditor dalam menentukan apakah keahlian atau pengetahuan khusus
19 diperlukan untuk melaksanakan prosedur penilaian risiko, mendesain dan
20 melaksanakan prosedur yang responsif terhadap risiko-risiko tersebut, atau
21 mengevaluasi bukti audit yang diperoleh. Dalam kondisi tersebut, dokumentasi
22 juga dapat mencakup bagaimana keahlian atau pengetahuan yang diperlukan
23 telah diterapkan.
24
25 A152. Paragraf A7 dari SA 230 (Revisi 2021) mencatat bahwa, meskipun tidak hanya satu
26 cara untuk mendokumentasikan skeptisisme profesional auditor, dokumentasi audit
27 perlu menunjukkan bukti atas diterapkan skeptisisme profesional. Sebagai contoh,
28 dalam kaitannya dengan estimasi akuntansi, ketika bukti audit yang diperoleh
29 mencakup bukti yang menguatkan dan bertentangan dengan asersi manajemen,
30 dokumentasi dapat mencakup bagaimana auditor mengevaluasi bukti tersebut,
31 termasuk pertimbangan profesional yang dibuat dalam membentuk kesimpulan
32 tentang kecukupan dan ketepatan bukti audit yang diperoleh. Contoh ketentuan lain
33 dalam SA ini yang dokumentasinya dapat memberikan bukti penerapan skeptisisme
34 profesional oleh auditor mencakup:
35 • Paragraf 13(d), mengenai bagaimana auditor telah menerapkan suatu
36 pemahaman dalam mengembangkan ekspektasi auditor sendiri terhadap
37 estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait untuk dicantumkan dalam
38 laporan keuangan entitas dan bagaimana ekspektasi tersebut dibandingkan
39 dengan laporan keuangan entitas yang disusun oleh manajemen;
40 • Paragraf 18, yang mengharuskan prosedur audit lanjutan didesain dan
41 dilaksanakan untuk memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat dengan cara
42 yang tidak bias pada pemerolehan bukti audit yang mungkin mendukung atau
43 pengabaian bukti audit yang mungkin kontradiktif;
44 • Paragraf 23(b), 24(b), 25(b) dan 32, yang membahas indikator tentang
45 kemungkinan bias manajemen; dan
46 • Paragraf 34, yang membahas pertimbangan auditor atas seluruh bukti audit
47 yang relevan, baik yang koroboratif maupun kontradiktif.

SA 540 (Revisi 2021) 58


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Lampiran 1
2 (Ref: Para. 2, 4, 12(c), A8, A66)
3
4 Faktor Risiko Inheren
5
6 Pendahuluan
7
8 1. Dalam mengidentifikasi, menilai, dan merespons adanya risiko kesalahan penyajian
9 material pada tingkat asersi untuk suatu estimasi akuntansi dan pengungkapan
10 terkait, SA ini mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan sejauh mana
11 estimasi akuntansi tersebut bergantung pada ketidakpastian estimasi, serta sejauh
12 mana pemilihan dan penerapan metode, asumsi dan data yang digunakan dalam
13 membuat estimasi akuntansi, serta pemilihan estimasi poin manajemen dan
14 pengungkapan terkait untuk dimasukkan dalam laporan keuangan, dipengaruhi oleh
15 kompleksitas, subjektivitas atau faktor risiko inheren lainnya.
16
17 2. Risiko inheren terkait suatu estimasi akuntansi adalah kerentanan suatu asersi pada
18 estimasi akuntansi terhadap kesalahan penyajian material, sebelum
19 mempertimbangkan pengendalian. Risiko inheren dihasilkan dari faktor risiko
20 inheren, yang dapat menimbulkan kesulitan dalam membuat suatu estimasi
21 akuntansi dengan tepat. Lampiran ini memberikan penjelasan lebih lanjut tentang
22 sifat dari faktor risiko inheren atas ketidakpastian estimasi, subjektivitas dan
23 kompleksitas, dan hubungan antar mereka, dalam konteks membuat estimasi
24 akuntansi dan memilih estimasi poin manajemen serta pengungkapan terkait untuk
25 dimasukkan dalam laporan keuangan.
26
27 Basis Pengukuran
28
29 3. Basis pengukuran dan suatu sifat, kondisi, dan keadaan suatu unsur laporan
30 keuangan menimbulkan atribut penilaian relevan. Ketika biaya atau harga suatu
31 unsur tidak dapat diamati secara langsung, suatu estimasi akuntansi harus dibuat
32 dengan menerapkan metode yang tepat serta menggunakan data dan asumsi yang
33 tepat. Metode tersebut dapat ditentukan oleh kerangka pelaporan keuangan yang
34 berlaku, atau dipilih oleh manajemen, untuk mencerminkan pengetahuan tentang
35 bagaimana atribut penilaian relevan diharapkan dapat memengaruhi suatu biaya
36 atau harga atas unsur dari basis pengukuran.
37
38 Ketidakpastian Estimasi
39
40 4. Kerentanan terhadap ketiadaan ketepatan dalam pengukuran sering disebut dalam
41 kerangka akuntansi sebagai ketidakpastian pengukuran. Ketidakpastian estimasi
42 didefinisikan dalam SA ini sebagai kerentanan terhadap suatu ketiadaan ketepatan
43 inheren dalam pengukuran. Hal tersebut muncul ketika angka moneter diharuskan
44 untuk suatu unsur laporan keuangan yang diakui atau diungkapkan dalam laporan
45 keuangan tidak dapat diukur secara tepat melalui pengamatan langsung terhadap
46 biaya dan harga. Ketika pengamatan langsung tidak dimungkinkan, strategi
47 pengukuran alternatif berikutnya yang paling tepat adalah menerapkan metode yang

59 Lampiran 1 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 mencerminkan pengetahuan tentang biaya atau harga atas suatu unsur dengan
2 basis pengukuran relevan, penggunaan data yang dapat diobservasi tentang atribut
3 penilaian relevan.
4
5 5. Namun, kendala atas ketersediaan pengetahuan atau data dapat membatasi
6 pelaksanaan verifikasi atas input yang digunakan dalam proses pengukuran dan oleh
7 karena itu membatasi ketepatan hasil pengukuran. Selain itu, sebagian besar
8 kerangka akuntansi mengakui bahwa terdapat kendala praktis yang harus
9 dipertimbangkan pada pemerolehan informasi, seperti ketika biaya untuk memeroleh
10 informasi akan melebihi manfaatnya. Ketiadaan ketepatan dalam pengukuran yang
11 muncul dari kendala tersebut akan selalu melekat karena tidak dapat dihilangkan dari
12 proses pengukuran. Karenanya, kendala tersebut adalah sumber ketidakpastian
13 estimasi. Sumber lainnya atas ketidakpastian pengukuran yang dapat terjadi dalam
14 proses pengukuran, setidaknya secara prinsip, dapat dieliminasi jika metode yang
15 digunakan diterapkan secara tepat dan oleh karena itu merupakan sumber potensial
16 kesalahan penyajian daripada ketidakpastian estimasi.
17
18 6. Ketika ketidakpastian estimasi berkaitan dengan ketidakpastian arus masuk atau
19 keluar atas manfaat ekonomi masa depan yang akan dihasilkan dari aset atau
20 liabilitas yang mendasarinya, hasil dari arus masuk atau keluar tersebut hanya akan
21 dapat diobservasi setelah tanggal laporan keuangan. Tergantung dari sifat atas basis
22 pengukuran yang berlaku serta sifat, kondisi, dan keadaan unsur laporan keuangan,
23 hasil tersebut dapat diobservasi secara langsung sebelum laporan keuangan
24 difinalisasi atau hanya dapat diobservasi secara langsung setelahnya. Untuk
25 beberapa estimasi akuntansi, kemungkinan tidak terdapat hasil yang dapat
26 diobservasi secara langsung sama sekali.
27
28 7. Beberapa hasil yang tidak pasti mungkin mudah untuk diprediksi dengan level
29 ketepatan yang tinggi pada suatu unsur individual. Sebagai contoh, masa manfaat
30 suatu mesin produksi dapat dengan mudah diprediksi jika tersedia informasi teknis
31 yang cukup terkait masa manfaat rata-rata. Ketika tidak memungkinkan untuk
32 memprediksi hasil di masa depan, seperti suatu harapan hidup seseorang
33 berdasarkan asumsi aktuaria, dengan ketepatan yang memadai, masih
34 memungkinkan untuk memprediksi hasil tersebut untuk suatu kelompok individu
35 dengan ketepatan yang lebih tinggi. Dalam beberapa kondisi, basis pengukuran
36 dapat mengindikasikan level portofolio sebagai unit akun relevan untuk tujuan
37 pengukuran yang dapat mengurangi ketidakpastian estimasi inheren.
38
39 Kompleksitas
40
41 8. Kompleksitas (yaitu: kompleksitas yang inheren dalam proses pembuatan estimasi
42 akuntansi, sebelum mempertimbangkan pengendalian) dapat menimbulkan risiko
43 inheren. Kompleksitas inheren dapat muncul ketika:
44 • Terdapat banyak atribut penilaian yang memiliki banyak keterkaitan atau
45 hubungan nonlinier di antara atribut tersebut.
46 • Penentuan nilai yang tepat untuk satu atau beberapa atribut penilaian
47 memerlukan sejumlah set data multipel.

Lampiran 1 SA 540 (Revisi 2021) 60


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 • Lebih banyak asumsi yang diharuskan dalam membuat estimasi akuntansi,


2 atau ketika terdapat korelasi antara asumsi yang diharuskan.
3 • Data yang digunakan secara inheren sulit untuk diidentifikasi, diperoleh,
4 diakses, atau dipahami.
5
6 9. Kompleksitas dapat terkait dengan kompleksitas dari metode dan proses komputasi
7 atau model yang digunakan untuk penerapannya. Sebagai contoh, kompleksitas
8 dalam model dapat mencerminkan kebutuhan untuk menerapkan konsep atau teknik
9 penilaian berbasis probabilitas, formula penentuan harga opsi atau teknik simulasi
10 untuk memprediksi hasil di masa depan yang tidak pasti atau perilaku hipotetis.
11 Demikian juga, proses komputasi mungkin memerlukan data dari berbagai sumber,
12 atau sejumlah set data multipel untuk mendukung pembuatan suatu asumsi atau
13 penerapan atas konsep matematis atau statistis yang canggih.
14
15 10. Makin tinggi kompleksitasnya, makin besar kemungkinan bahwa manajemen perlu
16 menerapkan keahlian atau pengetahuan khusus dalam membuat suatu estimasi
17 akuntansi atau melibatkan pakar manajemen, sebagai contoh, yang berkaitan
18 dengan:
19 • Konsep dan teknik penilaian dapat digunakan dalam konteks basis dan tujuan
20 pengukuran atau ketentuan lain dari kerangka pelaporan keuangan yang
21 berlaku dan bagaimana menerapkan konsep atau teknik tersebut;
22 • Atribut penilaian yang mendasarinya dapat relevan mengingat sifat atas basis
23 pengukuran serta sifat, kondisi, dan keadaan atas unsur laporan keuangan
24 yang estimasi akuntansinya sedang dibuat; atau
25 • Pengidentifikasian sumber data yang tepat dari sumber internal (termasuk dari
26 sumber di luar buku besar atau buku besar pembantu) atau dari sumber
27 informasi eksternal, penentuan cara untuk merespons potensi kesulitan dalam
28 memeroleh data dari sumber tersebut atau untuk mempertahankan
29 integritasnya dalam menerapkan metode, atau memahami relevansi dan
30 keandalan data tersebut.
31
32 11. Kompleksitas yang berkaitan dengan data dapat muncul, sebagai contoh, dalam
33 kondisi berikut:
34 (a) Ketika data sulit diperoleh atau ketika berkaitan dengan transaksi yang
35 umumnya tidak dapat diakses. Meskipun ketika data tersebut dapat diakses,
36 sebagai contoh, melalui suatu sumber informasi eksternal, mungkin sulit untuk
37 mempertimbangkan relevansi dan keandalan data, kecuali jika sumber
38 informasi eksternal mengungkapkan informasi memadai tentang sumber data
39 yang mendasarinya yang digunakan dan tentang pengolahan data yang telah
40 dilakukan.
41 (b) Ketika data mencerminkan suatu pandangan sumber informasi eksternal
42 tentang kondisi atau peristiwa di masa depan, yang mungkin relevan dalam
43 mengembangkan dukungan untuk suatu asumsi, sulit untuk memahami tanpa
44 adanya transparansi mengenai rasionalitas dan informasi yang
45 dipertimbangkan dalam mengembangkan pandangan tersebut.
46 (c) Ketika jenis data tertentu secara inheren sulit untuk dipahami karena
47 memerlukan pemahaman atas konsep bisnis atau hukum yang kompleks

61 Lampiran 1 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 secara teknis, seperti ketika diharuskan untuk memahami data yang mencakup
2 ketentuan dari perjanjian hukum tentang transaksi yang melibatkan produk
3 instrumen keuangan atau asuransi yang kompleks.
4
5 Subjektivitas
6
7 12. Subjektivitas (yaitu: subjektivitas yang inheren dalam proses pembuatan estimasi
8 akuntansi, sebelum mempertimbangkan pengendalian) mencerminkan keterbatasan
9 inheren dalam pengetahuan atau data yang telah tersedia tentang atribut penilaian.
10 Ketika terdapat keterbatasan tersebut, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
11 dapat mengurangi tingkat subjektivitas dengan memberikan basis yang diharuskan
12 untuk membuat pertimbangan tertentu. Ketentuan tersebut dapat, sebagai contoh,
13 menetapkan tujuan secara eksplisit atau implisit terkait pengukuran, pengungkapan,
14 unit akun, atau penerapan atas batasan biaya. Kerangka pelaporan keuangan yang
15 berlaku juga dapat menekankan pentingnya pertimbangan tersebut melalui
16 ketentuan untuk pengungkapan tentang pertimbangan tersebut.
17
18 13. Pertimbangan manajemen pada umumnya diperlukan dalam menentukan beberapa
19 atau seluruh pertimbangan berikut, yang sering terkait dengan subjektivitas:
20 • Sejauh tidak ditentukan dalam ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang
21 berlaku, pendekatan, konsep, teknik, dan faktor penilaian yang tepat untuk
22 digunakan dalam metode estimasi, dengan memerhatikan pengetahuan yang
23 tersedia;
24 • Sejauh atribut penilaian dapat diobservasi ketika terdapat berbagai sumber
25 data potensial, sumber data yang tepat untuk digunakan;
26 • Sejauh atribut penilaian tidak dapat diobservasi, asumsi atau rentang asumsi
27 yang tepat dibuat, dengan memerhatikan data terbaik yang tersedia, termasuk,
28 sebagai contoh, pandangan pasar;
29 • Rentang estimasi atas hasil yang dimungkinkan secara wajar untuk memilih
30 estimasi poin manajemen, dan kemungkinan relatif bahwa poin tertentu dalam
31 rentang tersebut akan konsisten dengan tujuan basis pengukuran yang
32 diharuskan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
33 • Pemilihan estimasi poin manajemen, dan pengungkapan terkait yang akan
34 dibuat dalam laporan keuangan.
35
36 14. Pembuatan asumsi tentang peristiwa atau kondisi masa depan melibatkan
37 penggunaan pertimbangan, yang kesulitannya bervariasi tergantung dari
38 ketidakpastian peristiwa atau kondisi. Ketepatan dalam kemungkinan untuk
39 memprediksi peristiwa atau kondisi masa depan yang tidak pasti bergantung pada
40 sejauh mana peristiwa atau kondisi tersebut dapat ditentukan berdasarkan
41 pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang kondisi, peristiwa, dan hasil terkait di
42 masa lalu. Ketiadaan ketepatan juga berdampak terhadap ketidakpastian estimasi,
43 sebagaimana dijelaskan di atas.
44
45 15. Sehubungan dengan hasil di masa depan, asumsi hanya perlu dibuat untuk hasil
46 yang tidak pasti. Sebagai contoh, dalam mempertimbangkan pengukuran suatu
47 kemungkinan penurunan nilai piutang atas penjualan barang pada tanggal posisi

Lampiran 1 SA 540 (Revisi 2021) 62


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 keuangan, angka piutang tersebut dapat ditetapkan secara pasti dan dapat
2 diobservasi secara langsung dalam dokumentasi transaksi terkait. Hal yang mungkin
3 tidak pasti adalah angkanya, jika ada, untuk kerugian penurunan nilai. Dalam hal
4 tersebut, asumsi yang diperlukan mungkin hanya untuk kemungkinan terjadinya
5 kerugian serta jumlah dan saat terjadinya kerugian tersebut.
6
7 16. Namun, dalam kondisi lain, jumlah arus kas yang melekat pada hak atas suatu aset
8 mungkin tidak pasti. Dalam kondisi tersebut, asumsi mungkin harus dibuat untuk
9 jumlah hak atas aset yang mendasari arus kas untuk potensi kerugian akibat
10 penurunan nilai.
11
12 17. Manajemen mungkin perlu mempertimbangkan informasi tentang kondisi dan
13 peristiwa masa lalu, bersama dengan tren dan ekspektasi kini tentang
14 perkembangan masa depan. Kondisi dan peristiwa masa lalu memberikan informasi
15 historis yang dapat menekankan pola historis berulang yang dapat diekstrapolasi
16 dalam mengevaluasi hasil di masa depan. Informasi historis tersebut juga dapat
17 mengindikasikan perubahan pola perilaku tersebut dari waktu ke waktu (siklus atau
18 tren). Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa pola perilaku historis yang mendasari
19 telah berubah dalam cara yang dapat diprediksi yang juga dapat diekstrapolasi dalam
20 mengevaluasi hasil di masa depan. Jenis informasi lain mungkin juga tersedia yang
21 mengindikasikan kemungkinan perubahan dalam pola historis perilaku tersebut atau
22 dalam siklus atau tren terkait. Pertimbangan yang sulit mungkin diperlukan tentang
23 nilai prediktif informasi tersebut.
24
25 18. Luas dan sifat (termasuk tingkat subjektivitas yang terlibat) pertimbangan yang
26 diterapkan dalam membuat estimasi akuntansi dapat menciptakan peluang
27 terjadinya bias manajemen dalam membuat keputusan tentang tindakan, yang
28 menurut manajemen, tepat dalam membuat estimasi akuntansi. Ketika juga terdapat
29 tingkat kompleksitas yang tinggi atau tingkat ketidakpastian estimasi yang tinggi, atau
30 keduanya, risiko atas, dan peluang terjadinya, bias manajemen atau kecurangan
31 juga dapat meningkat.
32
33 Hubungan Ketidakpastian Estimasi dengan Subjektivitas dan Kompleksitas
34
35 19. Ketidakpastian estimasi menimbulkan variasi inheren dalam kemungkinan metode,
36 sumber data, dan asumsi yang dapat digunakan dalam membuat suatu estimasi
37 akuntansi. Hal tersebut menimbulkan subjektivitas, dan karenanya, diperlukan untuk
38 menggunakan pertimbangan dalam membuat suatu estimasi akuntansi.
39 Pertimbangan tersebut diperlukan untuk memilih metode dan sumber data yang
40 tepat, membuat asumsi, serta memilih estimasi poin manajemen dan pengungkapan
41 terkait untuk dimasukkan dalam laporan keuangan. Pertimbangan tersebut dibuat
42 dalam konteks ketentuan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
43 menurut kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Namun, karena terdapat
44 kendala dalam ketersediaan dan aksesibilitas pengetahuan atau informasi untuk
45 mendukung pertimbangan tersebut, maka pertimbangan tersebut bersifat subjektif.
46
47 20. Subjektivitas dalam pertimbangan tersebut menciptakan peluang terjadinya bias
48 manajemen yang tidak disengaja atau disengaja. Banyak kerangka akuntansi yang

63 Lampiran 1 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 mengharuskan bahwa informasi yang disusun untuk dimasukkan dalam laporan


2 keuangan harus netral (yaitu: tidak bias). Mengingat bahwa bias dapat, setidaknya
3 secara prinsip, dieliminasi dari proses estimasi, sumber potensi bias dalam
4 pertimbangan yang dibuat untuk merespons subjektivitas merupakan sumber potensi
5 kesalahan penyajian daripada sumber ketidakpastian estimasi.
6
7 21. Variasi inheren dalam kemungkinan metode, sumber data, dan asumsi yang dapat
8 digunakan untuk membuat suatu estimasi akuntansi (lihat paragraf 19) juga
9 menimbulkan variasi dalam kemungkinan hasil pengukuran. Besaran rentang
10 estimasi hasil pengukuran yang bersifat reasonably possible dihasilkan dari tingkat
11 ketidakpastian estimasi dan sering diacu sebagai sensitivitas estimasi akuntansi.
12 Selain penentuan hasil pengukuran, suatu proses estimasi juga melibatkan analisis
13 dampak variasi inheren dalam kemungkinan metode, sumber data, dan asumsi
14 rentang estimasi hasil pengukuran yang bersifat reasonably possible (diacu sebagai
15 analisis sensitivitas).
16
17 22. Pengembangan suatu penyusunan laporan keuangan untuk suatu estimasi
18 akuntansi, yang, ketika diharuskan oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku,
19 mencapai representasi yang tepat (yaitu: lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan)
20 mencakup pembuatan pertimbangan yang tepat dalam memilih suatu estimasi poin
21 manajemen yang dipilih secara tepat dari rentang estimasi hasil pengukuran dan
22 pengungkapan terkait yang bersifat reasonably possible yang menggambarkan
23 dengan tepat ketidakpastian estimasi. Pertimbangan tersebut dengan sendirinya
24 dapat melibatkan subjektivitas, tergantung dari sifat ketentuan kerangka pelaporan
25 keuangan yang berlaku yang merespons hal-hal tersebut. Sebagai contoh, kerangka
26 pelaporan keuangan yang berlaku mungkin memerlukan suatu basis spesifik (seperti
27 rata-rata probabilitas tertimbang atau estimasi terbaik) untuk pemilihan estimasi poin
28 manajemen. Demikian juga, mungkin diperlukan pengungkapan spesifik atau
29 pengungkapan yang memenuhi tujuan pengungkapan tertentu atau pengungkapan
30 tambahan yang diperlukan untuk mencapai penyajian wajar sesuai dengan
31 kondisinya.
32
33 23. Meskipun suatu estimasi akuntansi yang tunduk pada suatu tingkat ketidakpastian
34 estimasi yang lebih tinggi mungkin kurang dapat diukur secara akurat daripada yang
35 tunduk pada suatu tingkat ketidakpastian estimasi yang lebih rendah, estimasi
36 akuntansi mungkin masih memiliki relevansi yang memadai bagi pengguna laporan
37 keuangan untuk diakui dalam laporan keuangan jika, ketika diharuskan oleh
38 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, representasi yang tepat atas unsur
39 tersebut dapat dicapai. Dalam beberapa kondisi, ketidakpastian estimasi mungkin
40 sangat besar sehingga kriteria pengakuan dalam kerangka pelaporan keuangan
41 yang berlaku tidak terpenuhi dan estimasi akuntansi tidak dapat diakui dalam laporan
42 keuangan. Bahkan dalam kondisi tersebut, mungkin masih terdapat ketentuan
43 pengungkapan yang relevan, sebagai contoh, untuk mengungkapkan estimasi poin
44 atau rentang estimasi hasil pengukuran yang bersifat reasonably possible serta
45 informasi yang menggambarkan ketidakpastian estimasi dan kendala dalam
46 mengakui unsur tersebut. Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
47 yang diterapkan dalam kondisi tersebut dapat ditentukan ke tingkat yang lebih besar

Lampiran 1 SA 540 (Revisi 2021) 64


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 atau lebih kecil. Dengan demikian, dalam kondisi tersebut, mungkin terdapat
2 pertimbangan tambahan yang melibatkan subjektivitas yang harus dibuat.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

65 Lampiran 1 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 Lampiran 2
2 (Ref: Para. A146)
3
4 Komunikasi kepada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
5
6 Hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam berkomunikasi kepada pihak yang
7 bertanggung jawab atas tata kelola mengenai pandangan auditor tentang aspek kualitatif
8 signifikan atas praktik akuntansi entitas yang terkait dengan estimasi akuntansi dan
9 pengungkapan terkait mencakup:
10 (a) Bagaimana manajemen mengidentifikasi transaksi serta peristiwa dan kondisi lain yang
11 dapat menimbulkan kebutuhan untuk, atau perubahan dalam, estimasi akuntansi dan
12 pengungkapan terkait.
13 (b) Risiko kesalahan penyajian material.
14 (c) Materialitas relatif dari estimasi akuntansi terhadap laporan keuangan secara
15 keseluruhan.
16 (d) Pemahaman manajemen (atau ketiadaannya) tentang sifat dan luas atas, dan risiko
17 yang terkait dengan, estimasi akuntansi.
18 (e) Apakah manajemen telah menerapkan keahlian atau pengetahuan khusus yang tepat
19 atau melibatkan pakar yang tepat.
20 (f) Pandangan auditor tentang perbedaan antara estimasi poin atau rentang estimasi
21 auditor dan estimasi poin manajemen.
22 (g) Pandangan auditor tentang ketepatan pemilihan kebijakan akuntansi yang terkait
23 dengan estimasi akuntansi dan penyajian estimasi akuntansi dalam laporan keuangan.
24 (h) Indikator kemungkinan bias manajemen.
25 (i) Apakah telah terdapat atau seharusnya terdapat perubahan metode dalam membuat
26 estimasi akuntansi dibandingkan dengan periode lalu.
27 (j) Alasan dan hasil estimasi akuntansi pada periode lalu ketika telah terjadi perubahan
28 metode dalam membuat estimasi akuntansi dibandingkan dengan periode lalu.
29 (k) Apakah metode manajemen untuk membuat estimasi akuntansi, termasuk ketika
30 manajemen telah menggunakan suatu model, sesuai dalam konteks tujuan pengukuran,
31 sifat, kondisi dan keadaan, serta ketentuan lain dari kerangka pelaporan keuangan yang
32 berlaku.
33 (l) Sifat dan konsekuensi dari asumsi signifikan yang digunakan dalam estimasi akuntansi
34 dan tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengembangan asumsi.
35 (m) Apakah asumsi signifikan konsisten satu sama lain dan dengan yang digunakan dalam
36 estimasi akuntansi lain, atau dengan asumsi yang digunakan di area lain dari aktivitas
37 bisnis entitas.
38 (n) Ketika relevan dengan ketepatan asumsi signifikan atau penerapan yang tepat dari
39 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, apakah manajemen memiliki intensi untuk
40 melakukan tindakan tertentu dan memiliki kemampuan untuk melakukannya.
41 (o) Bagaimana manajemen mempertimbangkan asumsi atau hasil alternatif dan mengapa
42 ia menolaknya, atau bagaimana manajemen mengatasi ketidakpastian estimasi dalam
43 membuat estimasi akuntansi.
44 (p) Apakah data dan asumsi signifikan yang digunakan oleh manajemen dalam membuat
45 estimasi akuntansi sudah tepat dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang
46 berlaku.
47 (q) Relevansi dan keandalan informasi yang diperoleh dari sumber informasi eksternal.

Lampiran 2 SA 540 (Revisi 2021) 66


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1 (r) Kesulitan signifikan yang dihadapi ketika pemerolehan bukti audit yang cukup dan tepat
2 yang berkaitan dengan data yang diperoleh dari sumber informasi eksternal atau
3 penilaian yang dilaksanakan oleh manajemen atau pakar manajemen.
4 (s) Perbedaan signifikan dalam pertimbangan antara auditor dan manajemen atau pakar
5 manajemen tentang penilaian.
6 (t) Dampak potensial terhadap laporan keuangan entitas atas risiko dan eksposur material
7 yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan, termasuk ketidakpastian estimasi
8 yang terkait dengan estimasi akuntansi.
9 (u) Kewajaran pengungkapan tentang ketidakpastian estimasi dalam laporan keuangan.
10 (v) Apakah keputusan manajemen yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran,
11 penyajian, dan pengungkapan estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait dalam
12 laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

67 Lampiran 2 SA 540 (Revisi 2021)


Audit atas Estimasi Akuntansi dan Pengungkapan Terkait

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24 (Sengaja Dikosongkan)
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

Lampiran 2 SA 540 (Revisi 2021) 68


STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

STANDAR AUDIT 540 (REVISI 2021)


AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI DAN PENGUNGKAPAN TERKAIT

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI)


Office 8 Building 12th Floor
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot#28
Senopati Raya Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53, Jakarta Selatan 12190
Telp. : (021) 2933 3151
Email : [email protected] / [email protected]
Website : www.iapi.or.id

Hak Cipta © 2021 Institut Akuntan Publik Indonesia

You might also like