008 - 1506 - Luh Made Indah Sri Handari Adiputra - Galley
008 - 1506 - Luh Made Indah Sri Handari Adiputra - Galley
Dhanira Mahaliana Bramantya Suanda Putri1, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra2*,
Ketut Tirtayasa2, Indira Vidiari Juhanna2
ABSTRACT
Introduction: Such tight competition is suspected to students graduating from SMAN 4 Denpasar and SMA
cause anxiety in prospective new students in facing PGRI 2 Denpasar in 2021 who registered for the UTBK
the computer-based written examination of the joint SBMPTN with a sample of 88 people.
selection to enter state universities (UTBK SBMPTN). Results: The level of anxiety of respondents in this
Anxiety is a combination of various responses that study had a relatively mild level of anxiety, namely 35
include intense networking, feeling worried and people (28%), 25 people (28%) experienced moderate
disturbing. Preparation for exams can create a high anxiety and only 2 people (2%) experienced severe
level of anxiety. However, anxiety can also be a positive anxiety. Symptoms experienced by many respondents
energy when it is still at a low level. So, it is important were difficulty concentrating (55 people), easily
when knowing the level of anxiety in prospective distracted (72 people), lethargic (60 people), restless
students facing the UTBK SBMPTN. (65 people).
Methods: This study is a descriptive study with Conclusion: The level of anxiety of most of the
a retrospective approach. Anxiety was measured respondents in this study had a relatively mild level of
using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) anxiety, namely as many as 35 people (40%).
questionnaire which was distributed to prospective
Keywords: anxiety, UTBK SBMPTN, prospective new students.
Cite This Article: Putri, D.M.B.S., Adiputra, L.M.I.S.H., Tirtayasa, K., Juhanna, I.V. 2022. Gambaran tingkat
kecemasan dalam menghadapi UTBK SBMPTN pada calon mahasiswa baru angkatan 2020/2021 di Denpasar.
Intisari Sains Medis 13(3): 575-583. DOI: 10.15562/ism.v13i3.1506
ABSTRAK
Pendahuluan: Persaingan yang begitu ketat diduga Scale (HARS) disebar ke calon mahasiswa lulusan SMAN
menimbulkan rasa cemas pada calon mahasiswa baru 4 Denpasar dan SMA PGRI 2 Denpasar tahun 2021 yang
dalam menghadapi ujian tulis berbasis komputer mendaftar UTBK SBMPTN dengan sampel 88 orang.
seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (UTBK Hasil: Tingkat kecemasan responden dalam penelitian
SBMPTN). Kecemasan merupakan kombinasi dari ini memiliki tingkat kecemasan yang tergolong ringan
berbagai respon mencakup ketakutan yang intens, yaitu sebanyak 35 orang (40%), 25 orang (28%)
1
Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas merasa khawatir dan bersifat mengganggu. Persiapan mengalami cemas sedang dan hanya 2 orang (2%)
Kedokteran, Universitas Udayana, Bali, Indonesia; untuk ujian dapat menciptakan tingkat kecemasan yang mengalami cemas berat. Gejala yang banyak
2
Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, yang tinggi. Namun, kecemasan juga bisa menjadi dialami oleh responden adalah sulit konsentrasi (55
Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia; energi positif ketika masih pada tingkatan rendah. orang), mudah terganggu (72 orang), lesu (60 orang),
Maka, penting mengetahui tingkatan kecemasan pada gelisah (65 orang).
*Korespondensi:
calon mahasiswa ketika menghadapi UTBK SBMPTN. Simpulan: Tingkat kecemasan sebagian besar
Luh Made Indah Sri Handari Adiputra; Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif responden dalam penelitain ini memiliki tingkat
Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, dengan pendekatan retrospektif. Kecemasan diukur kecemasan yang tergolong ringan yaitu sebanyak 35
Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia; dengan instrumen kuesioner Hamilton Anxiety Rating orang (40%).
[email protected] Kata kunci: kecemasan, UTBK SBMPTN, calon mahasiswa baru.
Sitasi Artikel ini: Putri, D.M.B.S., Adiputra, L.M.I.S.H., Tirtayasa, K., Juhanna, I.V. 2022. Gambaran tingkat
Diterima: 20-08-2022 kecemasan dalam menghadapi UTBK SBMPTN pada calon mahasiswa baru angkatan 2020/2021 di Denpasar.
Disetujui: 22-09-2022 Intisari Sains Medis 13(3): 575-583. DOI: 10.15562/ism.v13i3.1506
Diterbitkan: 04-10-2022
Published
Open access:
by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506
http://isainsmedis.id/ 575
ORIGINAL ARTICLE
576 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506
ORIGINAL ARTICLE
Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506 577
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 3. Gejala Kecemasan: Ketakutan Responden dalam Menghadapi menjadi 5 kelas, dan kelas 12 dibagi
UTBK SBMPTN pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 di menjadi 6 kelas.
Denpasar. Untuk tenaga pendidikan, sesuai yang
Nilai Angka (Score) tertera pada data di Kemdikbud (2021),
No Gejala Kecemasan SMA Negeri 4 Denpasar memiliki jumlah
0 1 2 3 4
tenaga pendidikan sebanyak 106 orang,
3 Ketakutan
52 orang berjenis kelamin perempuan,
takut terhadap gelap 40 40 8 0 0 dan 54 orang berjenis kelamin laki-laki.
terhadap orang asing 88 0 0 0 0 Jumlah guru pada SMAN 4 Denpasar
bila ditinggal sendiri 46 39 3 0 0 sebanyak 73 orang. Pada SMA PGRI 2
takut pada binatang besar 88 0 0 0 0 Denpasar, sesuai dengan yang tertara pada
data di Kemdikbud (2021), jumlah tenaga
Tabel 4. Gejala Kecemasan : Gangguan Tidur Responden dalam Menghadapi pendidikan sebanyak 81 orang. Sebanyak
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di 47 orang berjenis kelamin laki-laki dan
Denpasar. 34 orang berjenis kelamin perempuan.
Jumlah sebanyak 66 orang.
Nilai Angka (Score)
No Gejala Kecemasan SMA Negeri 4 Denpasar memiliki
0 1 2 3 4 jumlah ruang kelas sebanyak 30 ruangan,
4 Gangguan Tidur memiliki 3 laboratorium, 1 perpustakaan,
Sukar Memulai Tidur 21 17 50 0 0 dan memiliki 22 sanitasi siswa. SMA PGRI
Terbangun pada Malam Hari 72 16 0 0 0 2 Denpasar memiliki 24 ruang kelas, 3
laboratorium, 2 perpustakaan, dan 16
Tidur Tidak Pulas 73 15 0 0 0
sanitasi siswa.
Mimpi Buruk 56 32 0 0 0
Kedua sekolah ini menerapkan
kurikulum SMA 2013 dalam mengajar.
Tabel 5. Gejala Kecemasan: Domain Gangguan Kecerdasan Responden dalam
Selain itu SMA Negeri 4 dan SMA PGRI 2
Menghadapi UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan
Denpasar memiliki luas kira-kira sebesar
2020/2021 Di Denpasar.
1m2. Untuk SMA Negeri 4 Denpasar
Nilai Angka (Score) menerapkan 5 hari sekolah, sehari penuh
No Gejala Kecemasan
0 1 2 3 4 atau yang biasa disebut full day school.
5 Gangguan kecerdasan Sedangkan SMA PGRI 2 Denpasar
penurunan daya ingat 39 48 1 0 0 menerapkan 6 hari sekolah.
Berdasarkan gambar di atas terlihat
mudah lupa 22 66 0 0 0
bahwa jumlah responden dalam penelitian
sulit konsentrasi 33 55 0 0 0 ini terdiri dari 47 orang (53%) laki-laki
dan 41 orang (47%) perempuan.
Tabel 6. Gejala Kecemasan : Perasaan Depresi Responden dalam Menghadapi Tabel 1 menunjukkan 14 gejala dari
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di hasil penelitian kuesioner Hamilton
Denpasar. Anxiety Rating Scale (HARS) sebagai
Nilai Angka (Score) berikut.
No Gejala Kecemasan
0 1 2 3 4 1. Perasaan Cemas
6 Perasaan depresi Berdasarkan tabel di atas terlihat
bahwa dilihat dari gejala perasaan
Hilangnya Minat 49 39 0 0 0
cemas, responden mengalami gejala
Berkurangnya Kesenangan pada Hobi 53 34 0 0 0
mudah tersinggung ringan dengan
Sedih 88 0 0 0 0 jumlah 50 orang, firasat buruk dengan
Perasaan Tidak Menyenangkan 32 52 4 0 0 gejala ringan sebanyak 15 orang dan 12
Sepanjang Hari orang mengalami gejala ringan takut
akan pikiran sendiri. Terdapat masing-
tiga kelas yaitu kelas 10, 11, dan 12. terdapat siswa sebanyak 485 orang secara
masing 1 (satu) orang yang mengalami
Kelas 10 sebanyak 491 orang, kelas 11 keseluruhan di kurikulum 2021/2022.16
gejala sedang takut akan pikiran
orang sebanyak 450 orang, dan kelas 12 Siswa kelas 10 sebanyak 123 orang, siswa
sendiri dan mudah tersinggung.
sebanyak 542 orang. Kelas 10 terbagi kelas 11 sebanyak 146 orang, dan siswa
2. Ketegangan
menjadi 12 kelas, kelas 11 dibagi menjadi kelas 12 sebanyak 216 orang. 242 siswa
Dilihat dari gejala ketegangan, terlihat
10 kelas, kelas 12 dibagi menjadi 13 kelas. berjenis kelamin laki-laki dan 243 siswa
bahwa responden yang mengalami
Pada SMA PGRI 2 Denpasar, tercatat berjenis kelamin perempuan. Kelas 10
gejala sedang pada keadaan mudah
pada Sekolah data di Kemdikbud (2021), dibagi menjadi 4 kelas, kelas 11 dibagi
578 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 7. Gejala Kecemasan : Gejala Somatik Responden dalam Menghadapi orang. Terdapat 8 orang responden
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di yang merasa takut gelap memiliki
Denpasar. gejala sedang dan 3 orang gejala sedang
Nilai Angka (Score) bisal ditinggal sendiri.
No Gejala Kecemasan 4. Gangguan Tidur.
0 1 2 3 4
Dilihat dari gejala gangguan tidur,
7 Gejala Somatic
ditemukan bahwa gejala ringan pada
Nyeri pada Otot-otot 57 31 0 0 0 sukar memulai tidur sebanyak 17
Kaku 64 24 0 0 0 orang, terbangun pada malam hari
Gertakan Gigi 88 0 0 0 0 sebanyak 16 orang, tidur tidak pulas
Suara Tidak Stabil 88 0 0 0 0 sebanyak 15 orang, dan mimpi buruk
sebanyak 32 orang. Sedangkan untuk
Kedutan Otot 54 34 0 0 0
gejala sedang, terlihat bahwa 50 orang
Tabel 8. Gejala Kecemasan : Gejala Sensorik Responden dalam Menghadapi sukar memulai tidur.
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di 5. Gangguan Kecerdasan
Denpasar. Dilihat dari gejala gangguan kecerdasan
terlihat bahwa responden memiliki
Nilai Angka (Score)
No Gejala Kecemasan gejala ringan pada penurunan daya
0 1 2 3 4 ingat sebanyak 48 orang, pada keadaan
8 Gejala Sensorik mudah lupa sebanyak 6 orang, sulit
Perasaan Ditusuk-tusuk 88 0 0 0 0 konsentrasi sebanyak 55 orang. Hanya
Penglihatan Kabur 54 31 3 0 0 1 orang yang memiliki gejala sedang
pada keadaan penurunan daya ingat.
Muka Merah dan Pucat 58 30 0 0 0
6. Perasaaan Depresi
Merasa Lemah 42 46 0 0 0 Dilihat dari gejala depresi terlihat
bahwa, responden yang mengalami
Tabel 9. Gejala Kecemasan : Gejala Vaskular Responden dalam Menghadapi
gejala ringan terdapat pada keadaan
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di
perasaan tidak menyenangkan
Denpasar.
sepanjang hari sebanyak 52 orang,
Nilai Angka (Score) 34 orang dengan gejala ringan
No Gejala Kecemasan
0 1 2 3 4 berkurangnya kesenangan terhadap
9 Gejala kardiovaskular hobi dan 39 orang gejala ringan
Takikardi (berdebar) 59 29 0 0 0 mengalami hilangnya minat. Hanya
4 orang responden yang mengalami
Nyeri Dada 59 29 0 0 0
gejala sendan perasaan yang tidak
Denyut Nadi Mengeras 66 20 2 0 0 menyenangkan sepanjang hari.
Detak Jantung Hilang Sekejap 85 3 0 0 0 7. Gejala Somatik
Dilihat dari gejala somatik, terlihat
Tabel 10. Gejala Kecemasan : Gejala Pernafasan Responden dalam Menghadapi bahwa 31 orang responden mengalami
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di gejala ringan nyeri pada otot-otot,
Denpasar. 34 orang mengalami gejala ringan
Nilai Angka (Score) kedutan otit dan 24 orang mengalami
No Gejala Kecemasan
0 1 2 3 4 gejala ringan kaku. Tidak terdapat
10 Gejala pernapasan responden yang mengalami suara
tidak stabil.
rasa tertekan di dada 69 19 0 0 0
8. Gejala Sensorik
perasaan tercekik 88 0 0 0 0 Dilihat dari domain sensorik, terlihat
sering menarik napas panjang 88 0 0 0 0 bahwa 46 orang responden mengalami
merasa napas pendek 88 0 0 0 0 gejala ringan merasa lelah, 30 orang
mengalami gejala ringan muka merah
terganggu sebanyak 44 orang, gelisah orang merasa gejala ringan lesu. dan pucat dan 31 orang mengalami
sebanyak 29 orang, 24 orang merasa 3. Ketakutan gejala ringan penglihatan kabur dan
lesu. Gejala ringan dirasakan sebanyak Dilihat dari gejala ketakutan, terlihat tidak ada responden yang mengalami
37 orang dengan gejala merasa tegang, bahwa gejala ringan dialami oleh perasaan ditusuk-tusuk.
36 orang merasa gelisah, 29 orang responden dengan ketakutan terhadap 9. Gejala Vaskuler
gejala ringan merasa gemetar, 28 orang gelap sebanyak 40 orang dan ketakutan Dilihat dari gejala vaskuler, terlihat
gejala ringan mudah terganggu dan 36 bila ditinggal sendiri sebanyak 39 bahwa masing-masing 29 orang
Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506 579
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 11. Gejala Kecemasan : Gejala Gastrointestinal Responden dalam gejala ringan sering kencing, 12 orang
Menghadapi UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan gejala ringan amenore dan 11 orang
2020/2021 Di Denpasar. mengalami gejala ringan tidak bisa
Nilai Angka (Score) menahan kencing.
No Gejala Kecemasan 13. Gejala Vegetatif
0 1 2 3 4
Berdasarkan tabel di atas, terlihat
11 Gejala gastrointestinal
bahwa 14 orang masing-masing
Sulit Menelan 88 0 0 0 0 responden mengalami gejala ringan
Konstipasi Berat 78 10 0 0 0 mudah berkeringat dan sakit kepala
Berat Badan Menurun 75 13 0 0 0 serta 7 orang dengan gejala ringan
Mual 61 26 1 0 0 pusing. Terdapat 3 orang responden
dengan gejala sedang sakit kepala.
Muntah 68 20 0 0 0
Nyeri Lambung Sebelum dan 75 13 0 0 0 Sedangkan gejala yang lain tidak
Sesudah Makan dialami oleh responden seperti mulut
Perasaan Panas di Perut 77 10 1 0 0 kering, muka merah, bulu roma
berdiri.
Tabel 12. Gejala Kecemasan : Gejala Urogenital Responden dalam Menghadapi 14. Tingkah Laku
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di Dilihat dari gejala tingkah laku,
Denpasar. terlihat bahwa 14 orang responden
Nilai Angka (Score) mengalami gejala ringan mengerutkan
No Gejala Kecemasan dahi atau kening, 10 orang mengalami
0 1 2 3 4
gejala ringan muka tegang, 13 orang
12 Gejala urogenital
mengalami gejala ringan gelisah, 6
Sering Kencing 65 23 0 0 0 orang mengalami gejala ringan jari-
Tidak Dapat Menahan Kencing 77 11 0 0 0 jari gemetar. Tidak terdapat responden
Amenorea 76 12 0 0 0 yang mengalami gejala tonus otot
Ereksi Lemah atau Impotensi 88 0 0 0 0 meningkat, nafas pendek cepat.
Terdapat sub-sub gejala yang paling
Tabel 13. Gejala Kecemasan : Gejala Vegetatif Responden dalam Menghadapi banyak dialami oleh responden dari
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di masing-masing 14 gejala yang tertera
Denpasar. pada kuesioner, yaitu mudah tersinggung
sebanyak 52 orang, mudah terganggu
Nilai Angka (Score)
No Gejala Kecemasan sebanyak 72 orang, takut terhadap gelap
0 1 2 3 4 sebanyak 48 orang, gangguan memulai
13 Gejala Vegetatif tidur sebanyak 67 orang, mudah lupa
Mulut Kering 88 0 0 0 0 sebanyak 66 orang, perasaan tidak
Mudah Berkeringat 74 14 0 0 0 menyenangkan sepanjang sebanyak
Muka Merah 88 0 0 0 0 56 orang, kedutan otot sebanyak 34
orang, merasa lemah sebanyak 46 orang,
Bulu Roma Berdiri 88 0 0 0 0
kakikardi dan nyeri dada sebanyak 29
Pusing 81 7 0 0 0 orang, rasa tertekan di dada sebanyak 19
Sakit Kepala 71 14 3 0 0 orang, rasa mual sebanyak 27 orang, sering
kencing 23 orang, sakit kepala 17 orang,
responden mengalami gejala ringan 11. Gejala Gastrointestinal mengerutkan dahi sebanyak 14 orang.
takikardi dan nyeri dada, 20 orang Dilihat dari gejala gastrointestinal, Berdasarkan gambar di atas, terlihat
mengalami gejala ringan denyut terlihat bahwa responden mengalami bahwa dilihat dari tingkat kecemasan
nadi mengeras dan terdapat 2 orang gejala ringan mual sebanyak 26 orang, sebagian besar responden dalam
mengalami gejala sedang denyut nadi gejala ringan muntah sebanyak 20 penelitain ini memiliki tingkat kecemasan
mengeras. orang, 13 orang masing-masing yang tergolong ringan yaitu sebanyak 35
10. Gejala Pernafasan mengalami gejala ringan nyeri orang (40%), 25 orang (28%) mengalami
Dilihat dari gejala pernafasan, terlihat lambung sebelum dan sesudah makan cemas sedang dan hanya 2 orang (2%)
bahwa 19 orang responden mengalami dan berat badan menurun, 10 orang yang mengalami cemas berat.
gejala ringan rasa tertekan pada dada masing-masing mengalami konstipasi
dan gejala lainnya yaitu perasaaan berat dan perasaan panas di perut. PEMBAHASAN
tercekik, sering menarik nadas panjang 12. Gejala Urogenital
dan merasa nafas pendek tidak dialami Dilihat dari gejala urogenital, terlihat Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
oleh responden. bahwa 23 orang responden mengalami mengetahui tingkat kecemasan dalam
580 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 14. Gejala Kecemasan : Tingkah Laku Responden dalam Menghadapi gangguan kecerdasan, perasaan depresi,
UTBK SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di gejala somatic, gejala sensorik, gejala
Denpasar. kardiovaskular, gejala pernapasan, gejala
Nilai Angka (Score) gastrointestinal, gejala urogenital, gejala
No Gejala Kecemasan vegetative, tingkah laku lalu.12
0 1 2 3 4
Hasil penelitian ini menunjukkan
14 Tingkah laku
bahwa tingkat kecemasan responden
Gelisah 75 13 0 0 0 dalam menghadapi UTBK SBMPTN
jari-jari gemetar 82 6 0 0 0 sebagian besar tergolong ringan yaitu
mengerutkan dahi atau kening 74 14 0 0 0 sebanyak 35 orang (40%), terdapat 25
muka tegang 78 10 0 0 0 orang (28%) mengalami cemas sedang
dan ada 2 orang (2%) yang mengalami
tonus otot meningkat 88 0 0 0 0
cemas berat. Terdapatnya responden yang
napas pendek dan cepat 88 0 0 0 0 mengalami kesemasan sedang dan berat
menunjukkan bahwa respons kecemasan
yang diakibatkan oleh adanya UTBK
SBMPTN cukup tinggi.
Penelitian yang dilakukan Mukminina
dan Abidin (2020), juga mendapatkan hasil
bahwa calon mahasiswa yang menghadapi
UTBK SBMPTN 2019 didominasi tingkat
kecemasan ringan (65%), lalu diikuti
dengan kecemasan sedang (20%), dan
berat (15%). Kecemasan ringan menurut
Peplau di dalam Ilahi, dkk., (2020),
merupakan kecemasan yang biasa dialami
di kehidupan sehari-hari, biasanya
dapat meningkatkan motivasi dalam
belajar sehingga bermanifestasi seperti
penyelesaian masalah, serta keinginan
untuk belajar. Sehingga hal ini akan
berdampak baik pada performa calon
Gambar 2. Gejala-gejala Kecemasan yang Paling Banyak Dialami Responden dalam mahasiswa dalam menyelesaikan ujian.
Menghadapi UTBK SBMPTN pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan Berbagai gejala dapat dialami oleh
2020/2021 di Denpasar. responden selama berespons terhadap
stressor yang dihadapi oleh calon
menghadapi UTBK SBMPTN yang merupakan salah satu seleksi yang paling mahasiswa yang menghadapi UTBK
dijalani oleh calon mahasiswa baru ketat karena diikuti oleh siapa saja lulusan SBMPTN diantaranya sesuai dengan
angkatan 2020/2021 dengan metode tahun ini sampai 2 tahun ke belakang. hasil penelitian ini adalah merasa
penelitian deskriptif dengan pendekatan Sehingga dapat membuat pesertanya lemah (46 orang), perasaan tidak
retrospektif. Penelitian ini dilakukan di mengalami kecemasan karena ketatnya menyenangkan sepanjang hari (52 orang),
sekolah yang berada di sekitar Denpasar. persaingan. Kecemasan juga merupakan sulit konsentrasi (55 orang), mudah
Sampel diambil dari dua sekolah yaitu gangguan kejiwaan paling sering dialami lupa (66 orang), penurunan daya ingat
SMAN 4 Denpasar dan SMA PGRI 2 setelah depresi.17 Tingkat kecemasan ini (48 orang), takut terhadap gelap (40
Denpasar. Pada penelitian ini, diperoleh dapat dinilai dari gejala-gejala psikologis, orang), mudah terganggu (72 orang),
responden sebanyak 88 orang yang telah maupun fisiologis yang muncul. Semakin lesu (60 orang), gelisah (65 orang), dan
dipastikan bahwa 88 orang responden banyak dan semakin parah gejala yang mudah tersinggung (51 orang). Hal-
tersebut telah mengikuti SBMPTN dan dialami maka semakin parah tingkat hal tersebut sesuai dengan gejala-gejala
lulusan angkatan 2020/2021 dari SMAN kecemasan yang dialami. kecemasan yang biasa terjadi seperti yang
4 Denpasar dan SMA PGRI 2 Denpasar. Merujuk pada kuesioner Hamilton disampaikan pada penelitian sebelumnya
Pengambilan responden dilakukan dari Anxiety Rate Scale (HARS), kecemasan bahwa kecemasan dapat dimanifestasikan
bulan desember 2021 hingga januari yang dialami dapat terlihat dari beberapa dengan adanya perubahan suasana
2022 secara daring. SBMPTN merupakan gejala yang terjadi, termasuk gejala- hati, pemikiran, perilaku, aktivitas
kependekan dari seleksi bersama masuk gejala yang tercantum pada kuesioner fisilogis, terdapat perubahan pola tidur,
perguruan tinggi negeri, yang biasa yang berjumlah 14 yaitu perasaan cemas, konsentrasi, yaitu terkait dengan adanya
dilakukan secara tahunan. SBMPTN ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, rasa kegelisahan, perasaan tegang, mudah
Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506 581
ORIGINAL ARTICLE
PENDANAAN
Penelitian ini tidak mendapatkan
pendanaan dari pemerintah ataupun
sektor swasta lainnya.
ETIKA PENELITIAN
Penelitian ini telah mendapatkan
persetujuan dari Komite Etik Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana dengan
nomor referensi 2547/UN14.2.2.VII.14/
LT/2021.
KONTRIBUSI PENULIS
Penulis bertanggung jawab dan
berkontribusi, mulai dari penyusunan
konsep, pengumpulan data, analisis
Gambar 3. Gambaran Tingkat Kecemasan Responden dalam Menghadapi UTBK statistik, penulisan laporan penelitian,
SBMPTN Pada Calon Mahasiswa Baru Angkatan 2020/2021 Di Denpasar. hingga penyusunan naskah publikasi
artikel ini.
lelah, sulit berkonsentrasi bahkan pikiran menurunkan reseptor beta. Distribusi
REFERENCES
terasa seperti kosong, mudah marah, reseptor alfa pada beberapa organ dan
serta tegang otot. Hal-hal ini dapat terjadi sistem yang dikendalikan oleh saraf 1. Suwarso E. 167 Ribu Peserta UTBK Lolos
SBMPTN. CNN Indonesia. 2020.
karena adanya stressor tertentu.18 Kali simpatis adalah vasokontriksi kelenjar,
2. Pebriyani U, Sandayanti V, Pramesti W, Safira N.
ini stressor tersebut adalah ujian UTBK dilatasi iris, kontraksi sfingter kantung Dukungan Sosial dengan Tingkat Kecemasan
SBMPTN. Stressor tersebut menyebabkan kemih, kontraksi sfingter intestinal, Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional.
gangguan modulasi pada sistem saraf banyak berkeringat dan lain-lain.19 J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;11(1):78–85.
pusat sehingga timbullah gejala-gejala Keterbatasan dan kekurangan 3. Achima N, Kassim A. Computer usage: the
impact of computer anxiety and computer
kecemasan.18 penelitian ini menggunakan pendekatan selfefficacy. Procedia - Soc Behav Sci.
Sesuai dengan pemmbahasan, dalam retrospektif yang dapat menyebabkan 2015;172:701–8.
perjalanan munculnya kecemasan besarnya bias karena responden mengisi 4. M. H, M AZJ, Baghdarnia M. Comparability
diawali oleh adanya tekanan psikis dapat kuesioner berdasarkan pengalaman of Test Results of Computer Based Tests (CBT)
and Paper and Pencil Tests (PPT) among
menyebabkan peningkatan sekresi ACTH. sehingga belum tentu akan sesuai dengan English Language Learners in Iran. Procedia -
Peningkatan ini diakibatkan oleh aktivitas situasi saat itu ketika calon mahasiswa Soc Behav Sci. 2014;98:659–67.
sistem limbik yang meningkat terutama menjalani ujian UTBK SBMPTN. 5. Oktawirawan D. Faktor Pemicu Kecemasan
di bagian amigdala dan hipokampus Siswa dalam Melakukan Pembelajaran Daring
yang keduanya mengirimkan sinyal ke SIMPULAN di Masa Pandemi Covid-19. J Ilm Univ
Batanghari Jambi. 2020;20(2):541–4.
hipotalamus medial superior. ACTH
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 6. G. P, B. MU, E JJ. Enhanced Memory for Fair-
akan merangsang adenokortikotropik Related Faces and the Role of Trait Anxiety.
bahwa tingkat kecemasan sebagian besar
memproduksi hormon kortisol. Front Psychol. 2019;(10):760.
responden dalam penelitian ini memiliki 7. Deb S, Strodl E, Sun J. Academic stress, parental
Stimulus stres mengaktifkan seluruh
tingkat kecemasan yang tergolong ringan. pressure, anxiety and mental health among
sistem yang menyebabkan peningkatan
Berbagai gejala yang paling banyak Indian high school students. Int J Psychol Behav
pada pelepasan kortisol menimbulkan Sci. 2015;5(1):26–34.
dialami oleh responden selama berespons
serangkaian efek metabolik dan tekanan 8. Sulistyaningsih E. Students’ Anxiety Facing
terhadap stresor yang dihadapi yaitu UTBK
darah yang bertujuan menghilangkan efek Computer Based Test (CBT) System of National
SBMPTN diantaranya sesuai dengan Examination. In: Students’ Anxiety Facing
buruk dari keadaan stres tersebut. Selain
hasil penelitian ini adalah merasa lemah, Computer Based Test (CBT) System of National
sistem endokrin, tekanan psikis ini juga Examination. Yogyakarta: Mathematics
perasaan tidak menyenangkan sepanjang
berpengaruh terhadap sistem otonom. Education Yogyakarta State University; 2016. p.
hari, mudah lupa, penurunan daya ingat,
Serabut saraf simpatik dan parasimpatik 113–8.
takut terhadap gelap, mudah terganggu, 9. Mukminina M, Abidin Z. Coping Kecemasan
akan mengeluarkan norepineprin yang
les, gelisah, dan mudah tersinggung. Siswa SMA dalam Menghadapi Ujian Tulis
disebut adrenergik yang berasal dari Berbasis Komputer (UTBK) Tahun 2019. J Al-
kata adrenalin. Dua reseptor utama pada
KONFLIK KEPENTINGAN AZHAR Indones SERI Hum. 2020;5(2):110–6.
reseptor adrenergik disebut reseptor 10. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar – Dasar
alfa dan reseptor beta. Norepinefrin Penulis menyatakan tidak terdapat konflik Metodologi Penelitian Klinis. Kelima. Jakarta:
kepentingan terkait penulisan artikel ini. Sagung Seto; 2014.
akan meningkatkan reseptor alfa dan
582 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506
ORIGINAL ARTICLE
11. Hermawan I. Metodologi Penelitian Pendidikan 14. Ismail H. Statistika untuk penelitian pendidikan 18. Adwas A, Jbireal J, Azab A. Anxiety: Insights into
(Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Method). dan ilmu-ilmu sosial. Kencana; 2018. Signs, Symptoms, Etiology, Pathophysiology,
Kuningan: Hidayatul Quran; 2019. 15. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset and Treatment. S Afr J Med Sci. 2019;2:80–91.
12. Thompson E. Hamilton Rating Scale for Anxiety dan Teknologi Republik Indonesia. (50103124) 19. Hall, Edward J. Guyton and hall textbook of
(HAM-A). Occup Med (Lond). 2015;65(7):601. SMA Negeri 4 Denpasar. 2021. medical physiology thirteenth edition. 2016.
13. Chandratika D, Purnawati S. Gangguan Cemas 16. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset 285–300 p.
pada Mahasiswa Semester I dan VII Program dan Teknologi Republik Indonesia. (50103173)
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran SMA PGRI 2 Denpasar. 2021.
Universitas Udayana. E J Med Udayana. 17. INFODATIN. Situasi Kesehatan Jiwa di
2014;3(1):403–14. Indonesia. 2019.
Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2022; 13(3): 575-583 | doi: 10.15562/ism.v13i3.1506 583