0% found this document useful (0 votes)
57 views12 pages

PCP Journal

This document summarizes a study on redesigning the progressive cavity pump (PCP) installed in well DA-01 in the DLA oil field in Central Java, Indonesia. The well's production rate has declined over time. The study aims to analyze the PCP to increase the production rate from the current 41.38 bfpd to the optimal 234.41 bfpd rate. The redesign involves analyzing parameters like pump setting depth, submergence, intake pressure, horsepower, RPM, torque and drive head type. The analysis found that an 11 HP pump operating at 305 RPM with an R&M AA4 drive head could achieve the optimal rate.

Uploaded by

az
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
57 views12 pages

PCP Journal

This document summarizes a study on redesigning the progressive cavity pump (PCP) installed in well DA-01 in the DLA oil field in Central Java, Indonesia. The well's production rate has declined over time. The study aims to analyze the PCP to increase the production rate from the current 41.38 bfpd to the optimal 234.41 bfpd rate. The redesign involves analyzing parameters like pump setting depth, submergence, intake pressure, horsepower, RPM, torque and drive head type. The analysis found that an 11 HP pump operating at 305 RPM with an R&M AA4 drive head could achieve the optimal rate.

Uploaded by

az
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

Jurnal Migasian / e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258 Vol. VI, No.

2, Desember 2022

Perancangan Ulang Progressive Cavity Pump dalam Upaya


Peningkatan Laju Alir Sumur DA-01 pada Lapangan DLA

Progressive Cavity Pump Redesign in an Effort to Increase the


Flow Rate of the DA-01 Well in the DLA Field

Dewi Latifatul Aini(1), Muhammad Taufiq Fathaddin (1,a*) dan Hari Karyadi
Oetomo (1)
(1)
Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia, 11440
Email : (a*) [email protected]

Diterima (12 November 2022), Direvisi (23 Desember 2022)

Abstract. The DLA field is an oil field located in Central Java. In the DLA field there are 35 producing wells.
The wells in the DLA field use several types of artificial lift, namely sucker rod pump, electric submersible
pump, hydraulic pumping unit and progressive cavity pump. Well DA-01 is one of three wells that use PCP
(Progressive Cavity Pump). The pump uses the Moyno 40-N-095 pump type. The DA-01 well has a depth of
725 meters. The well is perforated at intervals of 720 meters to 725 meters. The well is equipped with a 7-inch
diameter casing, and 2.875-inch tubing. The decline in the production rate occurred in the DA-01 well along
with the production time from the well. So that the well was redesigned the installed Progressive Cavity Pump
to increase its production rate. At this time the actual production rate at well DA-01 is 41.38 bfpd. Meanwhile,
the optimum production rate is 234.41 bfpd. The purpose of this study was to analyze PCP in order to increase
the production rate. This shows that PCP redesign is still needed to achieve the target. Before doing the
redesign, the formation productivity value is needed to show whether the well is still feasible to produce or
not. The redesign was carried out by analyzing the pump setting depth, submergen, pump intake pressure,
total dynamic head, horse power, revolutions per minute, torque value and the type of drive head used. After
the analysis is done, it takes 11 HP, with a rotation speed of 305 RPM with the drive head type R&M AA4 to
achieve the optimum production rate.

Keywords: artificial lift , re-design, progressive cavity pump.

Abstrak. Lapangan DLA merupakan lapangan minyak yang terletak di Jawa Tengah. Pada lapangan DLA
terdapat 35 sumur yang berproduksi. Sumur-sumur di lapangan DLA menggunakan beberapa jenis
pengangkatan buatan yaitu sucker rod pump, electric submersible pump, hydraulic pumping unit dan
progressive cavity pump. Sumur DA-01 adalah salah satu sumur dari tiga sumur yang menggunakan PCP
(Progressive Cavity Pump). Pada pompa menggunakan tipe pompa Moyno 40-N-095. Sumur DA-01
mempunyai kedalaman 725 meter. Sumur diperforasi dengan interval 720 meter hingga 725 meter. Sumur
tersebut dilengkapi dengan casing berdiameter 7 inch, dan tubing berukuran 2,875 inc. Penurunan laju
produksi terjadi pada sumur DA-01 seiringan dengan berjalannya waktu produksi dari sumur tersebut.
Sehingga sumur tersebut dilakukan perancangan ulang Progressive Cavity Pump yang terpasang untuk dapat
menaikkan laju produksinya. Pada saat ini laju produksi actual pada sumur DA-01 adalah sebesar 41,38 bfpd.
Sedangkan, laju produksi optimum sebesar 234,41 bfpd. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis PCP
agar dapat meningkatkan laju produksi. Hal ini menunjukkan bahwa masih dibutuhkannya perancangan ulang
pcp untuk mencapai target. Sebelum melakukan perancangan ulang, diperlukan nilai produktivitas formasi
untuk menunjukkan apakah sumur masih layak berproduksi atau tidak. Perancangan ulang dilakukan dengan
menganalisa pump setting depth, submergen, pump intake pressure, total dynamic head besarnya horse power,
putaran per menit, nilai torsi dan tipe drive head yang digunakan. Setelah Analisa dilakukan, dibutuhkan 11

23
Dewi Latifatul Aini: Perancangan Ulang Progressive Cavity Pump dalam Upaya Peningkatan Laju Alir
Sumur DA-01 pada Lapangan DLA
Jurnal Migasian, e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258

HP, dengan kecepatan putaran sebesar 305 RPM dengan tipe drive headnya R&M AA4 untuk mencapai laju
produksi yang optimum.

Kata kunci: pengangkatan buatan, perancangan ulang, progressive cavity pump.

PENDAHULUAN

Lapangan DLA merupakan lapangan minyak yang terletak di Jawa Tengah. Pada
lapangan DLA terdapat 35 sumur yang berproduksi. Sumur-sumur di lapangan DLA
menggunakan beberapa jenis pengangkatan buatan yaitu sucker rod pump, electric
submersible pump, hydraulic pumping unit dan progressive cavity pump. Sumur DA-01
adalah salah satu sumur dari tiga sumur yang menggunakan PCP (Progressive Cavity Pump).
Sumur DA-01 mempunyai kedalaman 725 meter. Sumur diperforasi dengan interval 720
meter hingga 725 meter. Sumur tersebut dilengkapi dengan casing berdiameter 7 inch, dan
tubing berukuran 2,875 inch.
Penurunan laju produksi terjadi pada sumur DA-01 seiringan dengan berjalannya waktu
produksi dari sumur tersebut. Sehingga sumur tersebut dilakukan perancangan ulang
Progressive Cavity Pump yang terpasang untuk dapat menaikkan laju produksinya. Pada saat
ini sumur memproduksi fluida sebesar 41,38 bfpd.
Progressive Cavity Pump atau PCP memliki sejarah panjang. Pertama kali ditemukan
oleh Rene Moineau pada tahun 1930 dengan desain yang sederhana [10]. Pompa jenis ini
pertama diperkenalkan oleh Robbins and Myers Inc. di California, Amerika Serikat pada
tahun 1936, tapi penggunaannya masih terbatas pada industri makanan dan bahan kimia [8],
yang kemudian diperkenalkan pada industri perminyakan sebagai metode pengangkatan
buatan pada tahu 1980an [11].
Progressing cavity pump (PCP) adalah salah satu metode pengangkatan buatan [6] di
samping gas lift [1,4], electric submersible pump [2], sucker rod pump [17], dan hydraulic
jet pump [15]. PCP merupakan pompa perpindahan positif [9] yang efektif digunakan pada
sumur produksi minyak berat [7,12]. PCP dapat diaplikasikan pada sumur yang mengandung
pasir, mampu mengatasi problem minyak paraffin dan tidak menyebabkan gas lock pada
sumur produksi. Di antara semua metode pengangkatan buatan, PCP dianggap sebagai
pompa efisiensi tinggi yang dapat menangani minyak berat, gas bebas, pasir [13, 16], dan
kerak [15]. Kekurangan dari PCP adalah umur operasi yang relatip pendek yaitu 2 hingga 5
tahun [3].
Perancangan ulang PCP untuk suatu sumur minyak pada umumnya adalah dengan
menentukan harga laju produksi yang diinginkan. Parameter yang digunakan untuk
mendapatkan laju alir minyak yang maksimum perlu ditentukan dengan produktivitas sumur
tersebut. Untuk dapat mengangkat harga laju produksi target dilakukan dengan menentukan
pump setting depth minimum, maksimum dan optimum, total dynamic head, nilai horse
power dan RPM yang optimum. Penentuan harga RPM dan horse power optimum tersebut

24
Jurnal Migasian / e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258 Vol. VI, No. 2, Desember 2022

dilakukan dengan menggunakan pump performance curve dan perhitungan. Kemudian


dengan menggunakan metode tersebut akan diperoleh nilai Horse Power pompa untuk suatu
harga RPM yang optimum.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur yang selanjutnya mengumpulkan data
sumur DA-01 dari lapangan DLA, yang kemudian mulai untuk mengolah datanya. Data
reservoir dan sumur DA-01 diberikan pada Tabel 1. Dalam pengolahan data yang dilakukan
yaitu perhitungan kemampuan produksi sumur dengan menghitung besar produktivitas
indeks dan pembuatan kurva IPR. Prosedur penelitian secara ringkas diberikan pada
Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alir penelitian

25
Dewi Latifatul Aini: Perancangan Ulang Progressive Cavity Pump dalam Upaya Peningkatan Laju Alir
Sumur DA-01 pada Lapangan DLA
Jurnal Migasian, e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258

Tabel 1. Sifat fisik reservoir dan sumur DA-01

Parameter Nilai Parameter Nilai


Tipe Pompa 40 N 95 Tekanan alir dasar 471.93 psia
sumur, Pwf
Ukuran Tubing, d 2.875” Tekanan Reservoir, Pr 522.35 psia
Ukuran Sucker Rod 0.75” Water Cut, WC 76.8%
RPM Terpasang 120 SG Oil 0.944
ID Casing 7” SG Water 0.97
Casing Pressure, CP 0.1 psia SG Mix 0.964
Wellhead Pressure, Pwh 35.5 psia Static Fluid Level, 326.8 m
SFL
Kapasitas Pompa 95/100 RPM Working Fluid Level, 365 m
WFL
Perforasi 720 – 725 m Gradient Fluida, GF 0.417
Pump Setting Depth, PSD 663.7 m Laju alir, qf 41.387 bfpd
Tekanan Buble Point, Pb 1921 psia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kemampuan Berproduksi Sumur DA-01

Kemampuan produksi sumur dilakukan untuk mengetahui ketercapaian nilai produksi


optimal, produksi dari suatu sumur adalah 80% dari produksi maksimal yang dapat diketahui
dari kurva IPR. Kemampuan berproduksi sumur dapat ditentukan dengan data–data yang
tersedia, dilakukan perhitungan kemampuan berproduksi sumur yang ditentukan oleh dua
parameter yaitu Productivity Index (PI) dan kurva Inflow Performance Relationship (IPR).
Apabila kemampuan produksi belum tercapai, maka dilakukan perhitungan perancangan
ulang progressive cavity pump.
Dari data test tekanan diketahui bahwa sumur DA-01 mempunyai tekanan reservoir (Pr)
sumur di bawah tekanan titik gelembung (Pb). Oleh sebab itu, reservoirnya termasuk
reservoir saturated, dimana fluida yang mengalir dari formasi ke lubang sumur terdiri dari 2
fasa, dan pada sumur DA-01 ini juga mengandung water cut kurang dari 100% yaitu sebesar
76.8%. Pada sumur DA-01 ini, pembuatan kurva Inflow Performance Relationship (IPR)
menggunakan metode composite agar memperoleh nilai laju produksi maksimum sesuai
dengan water cut yang terkandung [14].
Gambar 2 memperlihatkan kurva Inflow Performance Relationship (IPR) pada sumur
DA-01. Dari gambar tersebut terlihat bahwa sumbu X merupakan nilai laju produksi dan
sumbu Y merupakan nilai Pwf asumsi. Pada kurva IPR menunjukkan laju produksi maksimal

26
Jurnal Migasian / e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258 Vol. VI, No. 2, Desember 2022

sebesar 293.01 bfpd. Sehingga untuk laju produksi optimum 80% dari laju produksi yaitu
sebesar 234.41 bfpd.

600

500

400
Pwf, psi

300

200

100

0
0 100 200 300
q, bpd

Gambar 2. Composite IPR Curve Sumur DA-01

Perancangan Ulang Progressive

Untuk menentukan desain PCP pada sumur DA dilakukan dengan menentukan ukuran
unit pompa yang sesuai, meliputi PSD optimum, submergen pompa, PIP, TDH, RPM
pompa, HP motor dan efisiensi pada pompa serta jenis drive headnya. Untuk mengetahui
pompa tersebut sesuai atau tidak jika dioperasikan pada suatu sumur, maka harus mengalami
beberapa tahapan pengujian.

1. Perhitungan Pump Setting Depth

Pump Setting Depth (PSD) merupakan kedalaman terbaik untuk pemasangan pompa
pada sumur yang dipengaruhi terutama oleh Dynamic Fluid Level (DFL) atau ketinggian
dari fluida formasi saat sedang berproduksi. Perhitungan untuk mencari nilai PSDopt dapat
menggunakan rumus dibawah ini.
PSDopt = DFL + 100
PSDopt = 1885.357 + 100
PSDopt = 1985.26 ft
Maka, Pump Setting Depth yang ideal pada sumur DA-01 ini yaitu di kedalaman 1985.26 ft.

2. Perhitungan Pump Setting Depth (PSD)

Perhitungan submergen dilakukan untuk menentukan posisi pompa tercelup fluida atau

27
Dewi Latifatul Aini: Perancangan Ulang Progressive Cavity Pump dalam Upaya Peningkatan Laju Alir
Sumur DA-01 pada Lapangan DLA
Jurnal Migasian, e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258

tidak. Penentuan submergen dapat dilakukan dengan rumus dibawah ini.


Submergen = PSD – WFL
Submergen = 1985,26 – 1885,357
Submergen = 100ft
Dimana WFL adalah working fluid level.

3. Perhitungan Pump Intake Pressure

Perhitungn pump intake pressure (PIP) digunakan untuk mengetahui kondisi tekanan
pompa untuk mendorong fluida ke permukaan disaat sumur dan kondisi fluida di dalam
pompa statis atau seimbang. Dalam penentuan PIP, dilakukan langkah-langkah perhitungan
berikut:
a. Penentuan perbedaan kedalaman
∆d = midperfo - PSD
∆d = 2370,41-1985,26
∆d = 385,1496 ft
b. Penentuan perbedaan tekanan
∆P=∆d x GF
∆P=385,1496 x 0,4174
∆P=160.76 psia
c. Penentuan Pump Intake Pressure
PIP = Pwf - ∆P
PIP = 195.2 - 160.76
PIP = 34.44 psia

4. Perhitungan Total Dynamic Head

Dalam penentuan total dynamic head (TDH), dilakukan langkah-langkah perhitungan


sebagai berikut:

a. Penentuan Fluid Over Pump (FOP)


FOP=PIP/GF
FOP=34.44/0.417
FOP=82.52 ft
b. Penentuan Vertical Lift (HD)
HD=PSD-FOP
HD=1985.26-82.52
HD=1902.74 ft
c. Penentuan friction loss

28
Jurnal Migasian / e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258 Vol. VI, No. 2, Desember 2022

100 1.85 234.41 1.85


2.083 (120) ( 34.3 )
Hf = 2.8754.8655 1985.26
1000
Hf = 0.1402 ft
d. Penentuan tubing head
11.4
Ht =
0.4174
Ht = 27.31 ft
e. Penentuan total dynamic head
TDH = HD + Hf + Ht
TDH = 1902.74 + 0.1402 + 27.31
TDH = 1930.19 x 0.4825
TDH = 4000 ft

5. Penentuan RPM

Penentuan RPM dengan menggunakan pump performance curve dengan memplot nilai
Total Dynamic Head (TDH) dan laju alir produksi yang diinginkan atau laju produksi
optimum dapat dilihat pada Gambar 3, di dapat dari penentuan RPM menggunakan pump
performance curve sebesar 305 RPM ditandai dengan garis berwarna jingga.

6. Penentuan Horse Power


Penentuan horse power pompa dengan menggunakan pump performance curve dengan
memplot nilai Total Dynamic Head (TDH) dan nilai RPM yang telah dicari sebelumnya
dapat dilihat pada Gambar 3, di dapat dari penentuan horse power menggunakan pump
performance curve 9.5 ditandai dengan garis berwarna hijau. Dengan safety factor 1.5, maka
diperoleh horse power sebesar 9.5 x 1.5 = 14.25 HP.

7. Menghitung Effisiensi Pompa


Effisiensi pompa adalah untuk mengetahui keefektifan kerja dari pompa terpasang di
sumur sudah optimum atau tidak. Besar efisiensi pompa PCP pada sumur DA-01 setelah di
optimasi mengalami kenaikan yaitu menjadi 82.25% dari efisiensi pompa terpasang 36.3%.
Qtheory = V x N
Qtheory = 0.95 x 305
Qtheory = 289.75bpd
EV=(Qactual/Qtheory) x 100%
EV=(234.407/289.75) x 100%
EV=80.89%

29
Dewi Latifatul Aini: Perancangan Ulang Progressive Cavity Pump dalam Upaya Peningkatan Laju Alir
Sumur DA-01 pada Lapangan DLA
Jurnal Migasian, e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258

Gambar 3. Pump Performance Curve (Hulu, 2003)

8. Pemilihan Drive Head


Pemilihan drive head didasarkan pada pertimbangan Horse Power (HP) yang
diperlukan, Rotasi Per Menit (RPM), torque yang diterima oleh pompa. Pemilihan drive head
dipilih yang mencakupi kebutuhan HP yang telah dihitung sebelumnya. Pemilihan drive
head juga didasarkan dari beban torsi yang diterima oleh pompa untuk mengangkat fluida
ke permukaan. Penentuan besarnya beban torsi dapat dicari dengan menggunakan pump
performance based on torque dengan cara memplot nilai TDH seperti pada Gambar 4.
Setelah mengetahui nilai HP yaitu sebesar 11 HP, nilai torque sebesar 17 ft-lbs, dan nilai
RPM sebesar 305 RPM, serta persediaan drive head yang ada. Tipe drive head dapat dipilih
yaitu dengan tipe drive head R&M AA4. Setelah dilakukan analisa data terdapat banyak
perubahan yang harus dilakukan pada PCP terpasang untuk meningkatkan laju produksi
menjadi 234,4069 bfpd, seperti nilai RPM dari 120 RPM menjadi 305 RPM.

9. Sensitivitas TPM dan PSD


Pada Gambar 5 menunjukkan grafik antara perubahan laju produksi dan perubahan
RPM. Dimana, dapat terlihat bahwa semakin besar nilai laju produksi, maka RPM yang
digunakan juga akan semakin tinggi begitupun sebaliknya, semakin kecil perubahan laju
produksi, maka akan semakin kecil pula RPMnya.

30
Jurnal Migasian / e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258 Vol. VI, No. 2, Desember 2022

800

700

600

500

Torque, ft-lb 400

300

200

100

0
0 10000 20000 30000 40000
Lift Capacity, ft of H2O

Gambar 4. Performance Based on Torque (Robbins & Myers, 1998)

350

300

250

200
RPM

150

100

50

0
0 50 100 150 200 250
q, bfpd

Gambar 5. Sensitivitas Laju Alir Terhadap RPM

Begitupun dengan perubahan laju produksi dan perubahan pump setting depth.
Semakin besar laju produksi. Maka, akan semakin dalam pula pump setting depthnya, hal
ini dapat terlihat pada Gambar 6, yang menunjukkan bahwa grafik antara laju alir dan PSD
tersebut berbentuk linear.

31
Dewi Latifatul Aini: Perancangan Ulang Progressive Cavity Pump dalam Upaya Peningkatan Laju Alir
Sumur DA-01 pada Lapangan DLA
Jurnal Migasian, e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258

2500

2000

1500
PSD, ft

1000

500

0
0 50 100 150 200 250
q, bfpd
Gambar 6. Sensitivitas Laju Produksi vs PSD untuk Fluid Overpump 100ft .

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dengan judul “Perancangan Ulang Progressive
Cavity Pump Dalam Upaya Peningkatan Laju Alir Sumur DA-01 Pada Lapangan DLA”
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dapat diketahui bahwa sumur DA-01 memiliki kemampuan produksi dengan nilai PI
sebesar 0,83 bfpd/psi dan laju produksi aktual saat ini di lapangan sebesar 41,38 bfpd
serta laju prokduksi maksimal yang di dapat dari analisa kurva IPR sebesar 234,4069
bfpd.
2. Untuk analisa kinerja PCP pada sumur DA menggunakan seri pompa 40-N-095 dengan
kapasitas pompa berkisar 95 bfpd/100RPM. Untuk pump setting depth optimum pada
kedalaman 1573,263 ft, 120 rpm, dan horse power sebesar 44,25 HP, serta menggunakan
tipe drive head R&M Energy AA4.
3. Dari hasil perhitungan ulang dari pompa yang terpasang dapat dioptimalkan sebesar
234,4069 bfpd dengan mengganti beberapa parameter seperti parameter putaran menjadi
305 rpm dan horse powernya sebesar 11 HP.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih saya ucapkan kepada KSO Pertamina - GSS Sarana Trembul telah
memfasilitasi penelitian ini dari awal hingga selesai. Dan kepada prodi Teknik Teknik
Perminyakan Universitas Trisakti yang telah membimbing saya dalam penulisan ini.

REFERENSI

32
Jurnal Migasian / e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258 Vol. VI, No. 2, Desember 2022

[1] A.F. Rohman, S. Kasmungin, & D.A. Mardiana, “Geometry Modified Square Edge
Orifice Valve Study for Efficiency Gas Lift with Computational Fluid Dynamic (CFD)
Method”, Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology, vol. 1, no.
3, pp. 97-105, 2018.
[2] A. Setiabudi, M.T. Fathaddin, & S. Prakoso, “The Application of Permanent Magnet
Motor on Electric Submersible Pump in X Well”, Journal of Earth Energy Science,
Engineering, and Technology, vol. 3, no. 1, pp. 18-21, 2020.
[3] B. Guo, W. C. Lyons, & A. Ghalambor, “Petroleum Production Engineering: A
Computer-Assisted Approach”. Gulf Professional Publishing, 2007.
[4] Chrismon, R.S.T. Kartoatmodjo, & D.A. Mardiana, “Optimization of Oil Production
by Gas Lift Macaroni in “X” Field”, Journal of Earth Energy Science, Engineering,
and Technology, vol. 1, no. 1, pp. 11-18, 2018.
[5] D. Zhou, & H. Yuan, “Design of Progressive Cavity Pump Wells,” SPE-113324-MS,
SPE Progressing Cavity Pumps Conference, Houston, TX, Apr. 27–29, 2008.
[6] E. Al-Safran, A. Aql, & T. Nguyen, “Analysis and Prediction of Fluid Flow Behavior
in Progressing Cavity Pumps”, J. Fluids Eng. Dec 2017, vol. 139, no. 12, pp. 121102-
1 – 121102-11, 2017.
[7] E. Paladino, J. Lima, R. Almeida, & B. Assmann, “Computational Modeling of the
Three-Dimensional Flow in a Metallic Stator Progressing Cavity Pump,” SPE-
114110-MS, SPE Progressing Cavity Pump Conference, Houston, TX, Apr. 27–29,
2008.
[8] G. Hermadi, “Optimasi Pompa PCP dengan Menggunakan Analisa Sistem Nodal”,
Forum Teknologi, vol. 3, no. 4, 2013.
[9] H. Cholet & M. Horvath, “Progressing Cavity Pumps”, Editions Technip, Paris,
France, 1997
[10] H., Li, J. Zhang, W. Wang, C. Watters, & F. Houeto, “Simulating Progressive Cavity
Pumps for Multiphase Flow and Production System Design”, SPE Latin American and
Caribbean Petroleum Engineering Conference, Mexico City, 16-18 April 2012.
[11] J.F. Lea, P.O. Anderson, & D.G. Anderson, “Optimization of Progressive Cavity Pump
Systems in the Development of The Clearwater Heavy Oil Reservoir”, J Can Pet
Technol, vol. 27, no. 01, PETSOC-88-01-05, pp. 58-67, 1988.
[12] J. Gamboa, A. Olivet, & S. Espin, “New Approach for Modeling Progressing Cavity
Pumps Performance,” SPE-84137-MS, SPE Annual Technical Conference and
Exhibition, Denver, CO, Oct. 5–8, 2003.
[13] J. M. Revard, “The Progressing Cavity Pump Handbook”, PennWell Publishing
Company, Tulsa, OK, 1995.
[14] K. Brown, “The Technology of Artificial Lift Methods”, Volume 4. Production
Optimization of Oil and Gas Wells by Nodal System Analysis. Tulsa, Oklahoma:
PennWellBooks, 1984.

33
Dewi Latifatul Aini: Perancangan Ulang Progressive Cavity Pump dalam Upaya Peningkatan Laju Alir
Sumur DA-01 pada Lapangan DLA
Jurnal Migasian, e-issn: 2615-6695 , p-issn: 2580-5258

[15] K. Wibisono & R. Sitaresmi, “Evaluation of Hydraulic Jet Pump Application in


Sembakung Field”, Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology,
vol. 3, no. 3, pp. 75-83, 2020.
[16] L. Nelik, & J. Brennan, “Progressing Cavity Pumps, Downhole Pumps, and
Mudmotors”, Gulf Publishing, Houston, TX, 2005.
[17] M.F. Sabaruddin, I.M. Azmi, C.E.F. Firdaus, & M.R. Shahrazade, “Optimization and
Prediction of Sucker Rod Pump Performance on Well X-1 in Field X in the Future”,
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology, vol. 2, no. 3, pp. 97-
101, 2019.

34

You might also like