0% found this document useful (0 votes)
33 views12 pages

Unilever Financial Analysis 2018-22

This document summarizes a student research paper analyzing the liquidity and profitability ratios of PT Unilever Tbk from 2018-2022. It involves analyzing financial data from the company's annual reports to provide insights into its financial condition. The analysis found that PT Unilever's current ratio and cash ratio, indicators of liquidity, decreased during this period, reflecting challenges paying current liabilities. Gross and net profit margins, measures of profitability, also declined from 2020-2022, indicating difficulties generating profits from sales. In conclusion, the company's financial performance over this period based on liquidity and profitability was considered unsatisfactory. The research aims to help management, investors and other stakeholders understand and improve the company's future financial

Uploaded by

bransalex4
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
33 views12 pages

Unilever Financial Analysis 2018-22

This document summarizes a student research paper analyzing the liquidity and profitability ratios of PT Unilever Tbk from 2018-2022. It involves analyzing financial data from the company's annual reports to provide insights into its financial condition. The analysis found that PT Unilever's current ratio and cash ratio, indicators of liquidity, decreased during this period, reflecting challenges paying current liabilities. Gross and net profit margins, measures of profitability, also declined from 2020-2022, indicating difficulties generating profits from sales. In conclusion, the company's financial performance over this period based on liquidity and profitability was considered unsatisfactory. The research aims to help management, investors and other stakeholders understand and improve the company's future financial

Uploaded by

bransalex4
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

Analisis Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas Sebagai Alat

Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Unilever Tbk


Periode 2018 - 2022

Aldi Muhammad Syahril (211010503467)


Ellyasa Tegar Riani (211010504078)
Kevin Alexsandro (211010503327)
Kharisma Azzahra (211010502817)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
Abstract:
This research aims to conduct an analysis of liquidity and profitability ratios as tools to measure
the financial performance of PT Unilever Tbk during the period of 2018-2022. Involving financial
data from the company's annual reports, this study provides in-depth insights into the financial
condition of PT Unilever Tbk, focusing on liquidity ratios such as current ratio and cash ratio, as
well as profitability ratios such as gross profit margin and net profit margin. The results of the
liquidity ratio analysis indicate that the current ratio of PT Unilever Indonesia Tbk decreased
from 2018 to 2022, reflecting the company's limitations in paying current liabilities using current
assets. Similarly, the cash ratio shows a significant decline, indicating that the company has not
fully been able to settle current liabilities with cash or cash equivalents. In the context of
profitability ratios, the gross profit margin experienced a decrease from 2020 to 2022, indicating
challenges in generating gross profit from sales. The net profit margin also shows a decline over
time, suggesting a reduction in the company's ability to generate net profit at the sales level. In
conclusion, the financial performance of PT Unilever Tbk during this period is considered less
satisfactory, especially in terms of liquidity and profitability. This analysis is expected to provide
valuable contributions to the company's management, investors, financial analysts, and other
stakeholders in understanding and improving the company's financial condition in the future.
Keyword: Liquidity Ratios, Profitability Ratios, Financial Performance
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis rasio likuiditas dan rasio profitabilitas sebagai
alat dalam mengukur kinerja keuangan pada PT Unilever Tbk selama periode 2018-2022. Dengan
melibatkan data keuangan dari laporan tahunan perusahaan, penelitian ini memberikan wawasan
mendalam mengenai kondisi keuangan PT Unilever Tbk dengan fokus pada rasio likuiditas, seperti
current ratio dan cash ratio, serta rasio profitabilitas, seperti gross profit margin dan net profit
margin. Hasil analisis rasio likuiditas menunjukkan bahwa current ratio PT Unilever Indonesia
Tbk menurun dari tahun 2018 hingga 2022, mencerminkan keterbatasan perusahaan dalam
membayar hutang lancar dengan menggunakan aset lancar. Demikian pula, cash ratio
menunjukkan penurunan signifikan, menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya mampu
melunasi hutang lancar dengan kas atau setara kas. Dalam konteks rasio profitabilitas, gross profit
margin mengalami penurunan dari tahun 2020 hingga 2022, menandakan adanya tantangan dalam
menghasilkan laba kotor dari penjualan. Net profit margin juga menunjukkan penurunan seiring
waktu, mengindikasikan penurunan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada
tingkat penjualan.
Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Kinerja Keuangan

PENDAHULUAN
Dalam era bisnis yang kompetitif dan dinamis, kemampuan suatu perusahaan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangannya menjadi krusial. Analisis rasio keuangan
telah menjadi metode yang umum digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja keuangan
suatu entitas bisnis.
Untuk menghadapi berbagai tantangan pasar, analisis rasio keuangan dapat menjadi
instrumen yang kuat untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Analisis yang
komprehensif terhadap rasio likuiditas, profitabilitas, dan faktor-faktor lainnya dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaan, serta memberikan pandangan ke
depan terkait potensi pertumbuhan dan keberlanjutan.
Kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan cerminan dari kemampuan dan efisiensi
dalam mengelola sumber daya finansialnya. Dalam konteks ini, analisis rasio keuangan menjadi
suatu pendekatan yang sangat relevan dan bermanfaat untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan
mampu mencapai tujuan keuangannya. PT Unilever Tbk, sebagai entitas bisnis yang beroperasi di
sektor consumer goods, menjadi objek penelitian yang menarik untuk dianalisis dari sudut pandang
rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.
Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk merinci dan mengevaluasi kinerja keuangan
PT Unilever Tbk melalui analisis rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Data keuangan yang diambil
dari laporan tahunan perusahaan akan digunakan sebagai dasar analisis untuk menyajikan
pemahaman yang mendalam tentang posisi keuangan perusahaan. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pihak manajemen perusahaan, investor,
analis keuangan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan terkait dengan kondisi keuangan PT
Unilever Tbk.

KAJIAN PUSTAKA
Kinerja Keuangan
Menurut Munawir (2012:30), kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar
penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio
keuangan perusahaan.
Kinerja keuangan merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan
sumber daya yang dimilikinya. Hal ini mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran
dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Kinerja
keuangan juga mencerminkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dengan indikator kecukupan
modal, likuiditas, dan profitabilitas.

Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan perbandingan antara dua atau lebih item dalam laporan keuangan
perusahaan untuk memberikan gambaran tentang kinerja keuangan dan posisi keuangan perusahaan.
Rasio ini digunakan oleh pihak internal maupun eksternal untuk mengevaluasi berbagai aspek
perusahaan, seperti likuiditas, profitabilitas, leverage (daya ungkit), aktivitas, dan pertumbuhan.
Menurut Kasmir (2012:104) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Menurut Harahap (2006:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan.
JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN:
Rasio Likuiditas
Mortono (2008) mengemukakan likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukan
hubungan antara kas perusahan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Menurut Kasmir
(2015) jenis-jenis rasio likuiditas, yaitu:

Aktiva Lancar
1. Rasio Lancar = Utang Lancar

Aktiva Lancar−Persediaan
2. Rasio Sangat Lancar = Utang Lancar

Kas atau Setara Kas


3. Rasio Kas = Utang Lancar

Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan hutang. Adapun beberapa jenis-
rasio solvabilitas yang digunakan dalam praktek untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya adalah sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
1. Rasio Utang terhadap aset = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
2. Rasio Utang terhadap modal = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Rasio Aktivitas
Menurut Fahmi (2015:77), rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan,
dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh
hasil yang maksimal. Berikut adalah beberapa jenis rasio aktivitas yang digunakan dalam praktek
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dan mengoptimalkan aset yang
dimilikinya:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
1. Perputaran Persediaan = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
2. Perputaran Total Aset = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2014:115) definisi rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Berikut beberapa jenis rasio profitabilitas
yang digunakan dalam praktek untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba:
Laba Bersih
1. Rasio Hasil Pengembalian Atas Aset = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Laba Bersih
2. Rasio Pengembalian Atas Ekuitas = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Laba Kotor
3. Rasio Marjin Laba Kotor = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

Laba Bersih
4. Rasio Marjin Laba Bersih 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif dimana data yang dikumpulkan dalam bentuk angka-angka yang
merupakan data sekunder. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
variabel mandiri, baik atau variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono 2014).
Data yang digunakan adalah data laporan keuangan tahun 2018 sampai 2022 yang diperoleh
melalui situs resmi PT. Unilever Indonesia Tbk. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian in adalah analisis rasio keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas dan profitabilitas.

HASIL PENELITIAN
Rasio Likuiditas
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Tabel 1. Hasil Analisis Rasio Likuiditas
Tahun Aset Lancar Hutang Lancar Current Ratio
2018 8.257.910 11.273.882 73,25%
2019 8.530.334 13.065.308 65,29 %
2020 8.828.360 13.357.536 66,09%
2021 7.642.208 12.445.152 61,40%
2022 7.567.768 12.442.223 60,82%
Sumber: Olahan Penulis, 2023
Analisis rasio di atas mencerminkan current ratio. Pada tahun 2018, hutang lancar dijamin
oleh aset lancar sebesar Rp0,7325 atau kemampuan aset lancar untuk memenuhi hutang lancar adalah
sebesar 73,25%. Pada tahun 2019, rasio ini menurun menjadi Rp0,6529, menunjukkan bahwa
kemampuan aset lancar untuk membayar hutang lancar menurun menjadi 65,29%. Pada tahun 2020,
rasio tersebut kembali meningkat menjadi Rp0,6609, artinya kemampuan aset lancar untuk
memenuhi hutang lancar adalah sebesar 66,09%. Pada tahun 2021, rasio menurun menjadi Rp0,6140,
mengindikasikan penurunan kemampuan aset lancar menjadi 61,40%. Pada tahun 2022, rasio
mencapai Rp0,6082, menunjukkan bahwa kemampuan aset lancar untuk memenuhi hutang lancar
adalah sebesar 60,82%.
Dari hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2018, current ratio PT
Unilever Indonesia Tbk menunjukkan kemampuan aset lancar untuk membayar hutang lancar
sebesar 73,25%. Namun, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih belum mampu melunasi
hutang lancar dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya, karena hutang lancar lebih besar
dibandingkan dengan jumlah aset lancar perusahaan. Pada tahun 2019, current ratio mengalami
penurunan sebesar 7,96% dari tahun sebelumnya, mencerminkan peningkatan 14% dalam jumlah
hutang lancar. Perusahaan masih belum mampu membayar hutang lancar menggunakan aset lancar
pada tahun ini. Meskipun current ratio pada tahun 2020 meningkat sebanyak 0,8% dari tahun
sebelumnya, perusahaan tetap belum mampu membayar hutang lancar menggunakan aset lancar.
Pada tahun 2021, current ratio menurun 4,69% dari tahun sebelumnya, dan perusahaan masih belum
mampu membayar hutang lancar menggunakan aset lancar. Pada tahun 2022, current ratio juga
menurun 0,58% dari tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa perusahaan masih belum mampu
membayar hutang lancar menggunakan aset lancar karena jumlah hutang lancar lebih besar dari
jumlah aset lancar perusahaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hutang lancar PT
Unilever Indonesia Tbk tidak dapat dipenuhi oleh aset lancar karena jumlah hutang lancar lebih besar
dibandingkan dengan jumlah aset lancar yang dimiliki perusahaan.
2. Rasio Kas (Cash Ratio)
Tahun Aset Lancar Hutang Lancar Current Ratio
2018 351.667 11.273.882 3,12%
2019 628.649 13.065.308 4,81%
2020 844.076 13.357.536 6,32%
2021 325.197 12.445.152 2,61%
2022 502.882 12.442.223 4,04%
Sumber: Olahan Penulis 2023
Perhitungan rasio di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2018, kemampuan PT Unilever
Indonesia Tbk untuk menjamin hutang lancar dengan ketersediaan kas atau setara kas sebesar 3,12%.
Artinya, perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar hutang lancar sebesar Rp0,0312 dengan
menggunakan sumber daya kas atau setara kas. Pada tahun 2019, rasio ini meningkat menjadi 4,81%,
menandakan peningkatan dalam kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang lancar
dengan menggunakan kas atau setara kas. Pada tahun 2020, rasio tersebut mencapai 6,32%,
menunjukkan peningkatan yang lebih lanjut dalam kemampuan perusahaan membayar hutang lancar
menggunakan sumber daya kas atau setara kas.
Namun, pada tahun 2021, terjadi penurunan signifikan dalam rasio tersebut menjadi 2,61%.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan jumlah kas atau setara kas, sementara hutang lancar
perusahaan mengalami peningkatan. Pada tahun ini, PT Unilever Indonesia Tbk masih belum mampu
membayar seluruh hutang lancarnya menggunakan kas atau setara kas yang dimilikinya. Pada tahun
2022, meskipun terjadi peningkatan rasio menjadi 4,04%, perusahaan tetap belum mampu membayar
hutang lancar dengan menggunakan kas atau setara kas, karena jumlah hutang lancar masih lebih
besar dibandingkan dengan ketersediaan kas atau setara kas.
Dari analisis rasio kas tersebut, dapat disimpulkan bahwa sepanjang periode tersebut, PT
Unilever Indonesia Tbk belum berhasil sepenuhnya melunasi hutang lancar dengan menggunakan
ketersediaan kas atau setara kas. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan terus-menerus dalam
jumlah hutang lancar, sementara ketersediaan kas atau setara kas tidak mencukupi untuk menutupi
seluruhnya.

Tabel 2. Rekapitulasi Rasio Likuiditas PT Unilever Indonesia Tbk Tahun 2018-2022


Rasio Tahun Kinerja
Likuiditas 2018 2019 2020 2021 2022 Keuangan
Current 73,25% 65,29% 66,09% 61,40% 60,82% Kurang
Ratio Baik
Cash 3,12% 4,81% 6.32% 2,61% 4,04% Kurang
Ratio Baik
Sumber: Olahan Penulis, 2023
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Unilever
Indonesia Tbk dari tahun 2018 hingga tahun 2022, jika dilihat dari current ratio, menunjukkan
kondisi yang kurang memuaskan. Situasi ini terjadi karena perusahaan belum berhasil membayar
hutang lancar menggunakan aset lancar yang dimilikinya, dimana jumlah hutang lancar lebih besar
daripada jumlah aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Secara serupa, evaluasi cash ratio PT
Unilever Indonesia Tbk dari tahun 2018 hingga tahun 2022 juga menunjukkan kondisi yang tidak
memuaskan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan untuk melunasi hutang lancar
dengan menggunakan kas dan setara kas, karena jumlah hutang lancar melebihi jumlah kas atau
setara kas yang dimiliki perusahaan.

Rasio Profitabilitas
1. Gross Profit Margin (GPM)
Tahun Laba Kotor Penjualan Gross Profit Margin
2018 21.104.827 41.802.073 50,49%
2019 22.028.693 42.922.563 51,32%
2020 22.456.990 42.972.474 52,26%
2021 19.626.387 39.545.959 49,63%
2022 19.064.937 41.218.881 46,25%
Sumber: Olahan Penulis, 2023
Pada tahun 2018 gross profit margin yang diperoleh perusahaan sebanyak 50,49% artinya
dari penjualan yang telah dilakukan perusahaan menghasilkan laba kotor sebanyak 50,49%. Pada
tahun 2019 gross profit margin yang diperoleh perusahaan sebanyak 51,32% artinya, dari
penjualan yang telah dilakukan perusahaan menghasilkan laba kotor sebanyak 51,32%. Pada tahun
2020 gross profit margin yang diperoleh perusahaan sebanyak 52,26% artinya, dari penjualan yang
telah dilakukan perusahaan menghasilkan laba kotor sebanyak 52,26%. Pada tahun 2021 gross
profit margin yang diperoleh oleh perusahaan sebanyak 49,63% artinya, dari penjualan yang telah
dilakukan oleh perusahaan menghasilkan laba kotor sebanyak 49,63%. Pada tahun 2022 gross
profit margin yang diperoleh oleh perusahaan sebanyak 46,25% artinya, dari penjualan yang telah
dilakukan oleh perusahaan menghasilkan laba kotor sebanyak 46,25%.
Berdasarakan analisis rasio tersebut menunjukkan gross profit margin mengalami
peningkatan dari tahun 2018 sampai 2020 dan mengalami penurunan pada tahun 2021. Pada tahun
2018 gross profit margin yang diperoleh perusahaan sebanyak 50,49%. Pada tahun 2019 gross
profit margin perusahaan terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,83%, hal ini
disebabkan karena laba kotor dan penjualan meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2020
gross profit margin juga terjadi peningkatan nilai rasio dari tahun sebelumnya sebesar 0,94%, hal
ini disebabkan karena laba kotor dan penjualan juga meningkat dari tahun sebelumnya. Sedangkan
pada tahun 2021 gross profit margin mengalami penurunan nilai rasio dari tahun sebelumnya
sebesar 2,63%, hal ini disebabkan karena laba kotor dan penjualan menurun dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 2022 gross profit margin juga mengalami penurunan nilai rasio dari tahun
sebelumnya sebesar 3,38%. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan dari tahun 2018 sampai
tahun 2022 berada pada kondisi yang kurang baik, karena gross profit margin perusahaan dari
tahun 2020 sampai tahun 2022 terus mengalami penurunan yang signifikan.

2. Net Profit Margin (NPM)


Tahun Laba Bersih Penjualan Net Profit Margin
2018 9.081.187 41.802.073 21,72%
2019 7.392.837 42.922.563 17,22%
2020 7.163.536 42.972.474 16,67%
2021 5.758.148 39.545.959 14,56%
2022 5.364.761 41.218.881 13,02%
Sumber: Olahan Penulis, 2023

Pada tahun 2018 laba bersih yang dihasilkan perusahaan adalah sebanyak 21,72% artinya
sebanyak 21,72% merupakan laba bersih yang dihasilkan perusahaan dari penjualan yang telah
dilakukan perusahaan. Pada tahun 2019 laba bersih yang dihasilkan perusahaan sebanyak 17,22%
artinya sebanyak 17,22% merupakan laba bersih yang dihasilkan perusahaan dari penjualan yang
telah dilakukan oleh perusahaan. Pada tahun 2020 laba bersih yang dihasilkan perusahaan
sebanyak 16,67% artinya sebanyak 16,67% merupakan laba bersih yang dihasilkan perusahaan
dari penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Pada tahun 2021 laba bersih yang dihasilkan
perusahaan sebanyak 14,56% artinya sebanyak 14,56% merupakan laba bersih yang dihasilkan
perusahaan dari penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Pada tahun 2022 laba bersih yang
dihasilkan perusahaan sebanyak 13,02% artinya sebanyak 13,02% merupakan laba bersih yang
dihasilkan perusahaan dari penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan.
Berdasarakan analisis rasio di atas menunjukkan pada tahun 2018 laba bersih yang
dihasilkan perusahaan adalah sebanyak 21,72%. Pada tahun 2019 net profit margin perusahaan
terjadi penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 4,5%, hal ini disebabkan karena laba bersih yang
dihasilkan menurun dari tahun sebelumnya dan penjualan meningkat dari tahun sebelumnya.
Peningkatan penjualan tidak sebanding dengan penurunan laba bersih yang dihasilkan perusahaan
karena penurunan laba bersih lebih besar dibandingkan dengan penjualan yang hanya mengalami
sedikit peningkatan. Pada tahun 2020 net profit margin juga mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya sebesar 0,55%, hal ini juga disebabkan karena laba bersih yang dihasilkan menurun
dari tahun sebelumnya dan penjualan hanya meningkat sedikit dari tahun sebelumnya. Peningkatan
penjualan tidak sebanding dengan penurunan laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Pada tahun
2021 net profit margin juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 2,11%, hal ini
disebabkan karena jumlah penjualan menurun dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2022 net profit
margin juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 1,54%, hal ini disebabkan
karena jumlah penjualan menurun dari tahun sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan dari tahun 2018 sampai tahun 2022 berada pada kondisi yang kurang baik, karena nilai
rasionya dari tahun 2018 sampai tahun 2022 terus mengalami penurunan, artinya kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan menurun setiap tahunnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Analisis Rasio Likuiditas dan Rasio
Profitabilitas Sebagai Alat Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Unilever Tbk periode 2018-
2021” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Berdasarkan analisis rasio likuiditas PT Unilever Indonesia Tbk, dilihat dari current ratio perusahaan
memiliki kinerja keuangan yang kurang baik. Hal tersebut terjadi karena perusahaan belum mampu
membayar hutang lancar menggunakan aset lancar yang dimilikinya, karena hutang lancar lebih
besar dari jumlah aset lancar perusahaan. Dilihat dari cash ratio PT Unilever Indonesia Tbk memiliki
kinerja keuangan yang kurang baik. Hal tersebut terjadi karena perusahaan belum mampu melunasi
hutang lancar dengan menggunakan kas dan setara kas karena hutang lancar lebih besar dari pada
kas atau setara kas.
2. Rasio Profitabilitas
Berdasarkan analisis rasio profitabilitas PT Unilever Indonesia Tbk, dilihat dari gross profit margin
perusahaan berada pada kondisi yang kurang baik, karena gross profit margin perusahaan dari tahun
2020 sampai tahun 2022 terus mengalami penurunan yang signifikan. Pada net profit margin
perusahaan berada pada kondisi yang kurang baik, karena nilai rasionya dari tahun 2018 sampai
tahun 2022 terus mengalami penurunan, artinya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih pada tingkat penjualan menurun setiap tahunnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, N. Y. (2021). Analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
Financial ratio analysis to assess the company ’ s financial performance Cross-sectional
approach. eJournal Ekonomi Bisnis, 18(1), 75–81.
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA
Gunawan, H. (2022). KEUANGAN PERUSAHAAN Studi Kasus PT Unilever Indonesia Tbk
Tahun 2016-2020. 01(01), 57–69.

Puspita, L. N. (2023). Analisis Rasio Likuiditas Dan Rasio Solvabilitas Dalam Mengukur
Kinerja Keuangan Pada PT . Unilever Indonesia TBK Tahun 2020 – 2022. 1(4).

Williianti. (2020). Usaha Dagang. Bab Ii Kajian Pustaka 2.1, 12(2004), 6–25.

Yanto Cahya Putra, J. (2023). Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Unilever Indonesia Tbk.
COMSERVA Indonesian Jurnal of Community Services and Development, 2(11), 2702–
2712. https://doi.org/10.59141/comserva.v2i11.680

Sari, I. I. R. (2019). Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt Pos
Indonesia (Persero). Journal of Chemical Information and Modeling, 2(4), 288–293.
http://eprints.uty.ac.id/4147/1/5150211312_INDRI RIZKITA
SARI.pdf%0Ahttps://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/productivity/article/view/34895

You might also like