PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA
“ STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA
DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL “
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar – Dasar Teori Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dr . Muhammad Hanif , S .Ag. ,M.Ag. M.A.
DISUSUN OLEH :
ADRIAN DWI SAPUTRA ( 234110402001 )
AHMAD DHANI MUSTAHAL ( 234110402002 )
AI HILWAH MUMTAZAH ( 234110402003 )
Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto
Jl. A. Yani No.40A, Karanganjing, Purwanegara, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah 53126
Abstract :
Issues regarding the character and culture of the modern nation in the millennial generation
have attracted the attention of various groups, such as the government, authorized institutions,
levels of society and of course students who definitely play a role in this matter. This spotlight
on issues regarding the character and culture of the Indonesian nation has covered various areas
of life, expressed in various print media, illustrations (internet), perspectives of scientific
figures, religion and society. This is evidence that there is a decline and concern regarding the
development of the character and culture of the Indonesian nation to date.
Back in the past, the Indonesian nation was known by other nations as a nation that was
friendly, polite, well-mannered, and respected differences in ethnicity/religion/race/other
cultures, but now this is actually the opposite. There is a lot of conflict, crime, violence and
people wanting to separate themselves from the Indonesian nation which is motivated by ethnic
differences. religion, race, culture, interests and understanding of something that we should
first look for the cause of before spreading it in various print and electronic media.
Efforts or methods to overcome the problem of the decline in national character and culture
that are occurring in Indonesia, of course, various parties still believe that with this education
this problem can still be overcome. In this case, education is considered as a preventive
alternative, that is, it is hoped that it can develop the character and culture of the nation of this
millennial generation in various aspects of life, which can minimize or reduce the causes of
various problems regarding the decline in character and culture of the nation in Indonesia today
(Pratama, 2011).
Keyword : Character education, national culture, educational sector
Abstract :
Masalah tentang karakter dan budaya bangsa zaman modern pada generasi milenial ini telah
menyita perhatian dari berbagai kalangan, seperti pihak pemerintah, lembaga yang berwenang,
lapisan masyarakat dan tentunya mahasiswa yang pasti berperan didalam hal tersebut. Sorotan
mengenai masalah tentang karakter dan budaya bangsa Indonesia ini telah mencakup berbagai
bidang kehidupan, yang tertuang dalam ragam media cetak, ilustrasi ( internet ), perspektif para
tokoh ilmuwan, agama dan masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa adanya kemerosotan dan
keprihatinan terhadap perkembangan karakter dan budaya bangsa Indonesia sampai saat ini.
Kembali ke zaman dulu, bangsa Indonesia itu dikenal oleh bangsa lain sebagai bangsa yang
ramah, sopan, santun berbudi pekerti dan menghargai perbedaan suku / agama / ras / budaya
lain, sekarang justru kebalikan dari hal tersebut. Banyak terjadi konflik, kejahatan, kekerasan
dan ingin meisahkan diri dari bangsa Indonesia yang dilatarbelakangi atas perbedaan suku
agama, ras, budaya, kepentingan dan pemahaman mengenai suatu hal yang seharusnya kita cari
dulu penyebabnya sebelum menyebar di berbagai media cetak maupun elektronik.
Upaya atau metode mengatasi masalah kemerosotan karakter dan budaya bangs yang terjadi di
Indonesia ini tentunya berbagai pihak masih berkeyakinan bahwa dengan adanya pendidikan
ini masih bisa teratasi masalah tersebut. Dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai alternatif
yang bersifat preventif yaitu diharapkan dapat mengembangkan karakter dan budaya bangsa
generasi milenial ini dalam berbagai aspek kehidupan yang dapat memperkecil atau
mengurangi penyebab berbagai masalah mengenai kemerosotan karakter dan budaya bangsa
di Indonesia saat ini ( Pratama, 2011 ).
Keyword : Pendidikan karakter , budaya bangsa dan bidang pendidikan
A . PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup,
pengetahuan umum dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan
Undang-Undang. Tapi faktanya pendidikan yang ada di Indonesia justru mengalami
kemerosotan karakter, akhlak, tata krama dan kepribadian pada peserta didik. Tentunya hal ini
dipengaruhi era globalisasi yang masuk tanpa diketahui dan dirasakan keberadaanya. Jadi
tentunya harus ada upaya dalam menangani hal ini melalui sistem pendidikan yang semestinya
berperan untuk menguatkan, mengembangkan dan mengelola karakter dan budaya bangsa di
Indonesia secara tertib berlandaskan peraturan yang ada.
Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan terencana dalam mengembangkan potensi
peserta didik, agar memiliki sistem berpikir, sistem nilai, moral dan keyakinan yang diwariskan
oleh masyarakat untuk berkembang sesuai kehidupan pada masa kini dan masa mendatang.
Sedangkan karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk
dari hasil internalisasi berbagai kebajikan ( virtues ) yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan cara pandang, berfikir, bersikap dan bertindak ( Pratama, 2011 ).
Budaya bangsa adalah cara hidup berkembang dan dimiliki bersama kelompok yang wariskan
generasi ke generasi berikut. Budaya terbentuk dari berbagai unsur rumit yaitu agama, politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni ( Handayani, 2013 ).
Bila dihubungkan segi keduanya ada keterkaitan dalam penguatan karakter dan budaya bangsa
dalam sistem pendidikan nasional yaitu dimulainya terbentuk karakter yang baik, berwawasan
luas, inovatif dan rekreatif pada seseorang tentunya akan menciptakan budaya bangsa yang
memiliki ciri khas tersendiri melalui sarana infrastruktur sistem pendidikan nasional seperti
sekolah, lembaga dan nonformal ( kebiasaan / adat setempat ) yang terarah sistemnya untuk
menguatkan, mengembangkan dan menjaganya dari masuknya pengaruh negatif budaya
bangsa asing.
B . PEMAPARAN
- Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai “the deliberate use of all
dimensions of school life to foster optimal character development”. Pendidikan karakter juga
berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral universal (bersifat
absolut) yang bersumber dari agama yang juga disebut sebagai the golden rule (Syahroni,
2012),
Sedangkan menurut pendapat lain, bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti
plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling) dan tindakan
(action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan
pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan
karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah bekal
terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena dengannya
seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan
untuk berhasil secara akademis (Setiawan. 2010),
Bisa ditarik kesimpulan pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan
pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya
menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun
kriterianya adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat
dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di
Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari
budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda (Ramli,
2001 dalam Halomoan, 2012).
- Pengertian Budaya Bangsa
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni ( Handayani, 2013),
Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan
(belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya.
Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan dalam kehidupan manusia
dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem pengetahuan,
teknologi, seni, dan sebagainya. Budaya, yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan
berkembang, dimulai dari budaya di lingkungan terdekat (kampung, RT, RW, desa)
berkembang ke lingkungan yang lebih luas yaitu budaya nasional bangsa dan budaya universal
yang dianut oleh umat manusia (Hasan; dkk, 2010).
Jika dikaitkan dengan pendidikan karakter yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pengertian cerdas harus dimaknai, bukan saja sebagai kemampuan dan kapasitas untuk
menguasai ilmu pengetahuan, budaya serta kepribadian yang tangguh akan tetapi juga memiliki
kecerdasan emosional yang dengan bahasa umum disebut sebagai berkarakter mulia atau
berbudi luhur, berakhlak mulia. Sedangkan berbudaya memiliki makna sebagai kemampuan
dan kapasitas untuk menangkap dan mengembangkan nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang
beradab dalam sikap dan tindakan berbangsa dan bernegara (karakter bangsa) dengan penuh
tanggung jawab (Yuliana, 2012),
Ditarik kesimpulan antara keduanya yaitu kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan,
bahkan kebudayaan merupakan alas atau dasar pendidikan. Kebudayaan menjadi alas
pendidikan bersifat kebangsaan. Dengan demikian kebudayaan yang dimaksud adalah
kebudyaan yang riil yaitu budaya yang hidup di dalam masyarakat kebangsaan Indonesia.
Sedangkan pendidikan mempunyai arah untuk mewujudkan keperluan kehidupan dari seluruh
aspek manusia dan arah tujuan pendidikan untuk mengangkat derajat dan harkat manusia.
Dalam pendidikan karakter berbasis budaya, kebudayaan dimaknai sebagai sesuatu yang
diwariskan atau dipelajari, kemudian meneruskan apa yang dipelajari serta mengubahnya
menjadi sesuatu yang baru, itulah inti dari proses pendidikan ( Tilaar, 1999) dalam ( Rakhmat
. 2013).
Maka, tugas pendidikan sebagai misi kebudayaan harus mampu melakukan proses:
- pertama pewarisan kebudayaan,
- kedua membantu individu memilih peran sosial dan mengajari untuk melakukan peran
tersebut,
- ketiga memadukan beragam identitas individu ke dalam lingkup kebudayaan yang lebih
luas, keempat harus menjadi sumber inovasi sosial.
Tahapan tersebut diatas, mencerminkan jalinan hubungan fungsional antara pendidikan
dan kebudayaan yang mengandung dua hal utama, yaitu :
- Pertama, bersifat reflektif, pendidikan merupakan gambaran kebudayaan yang sedang
berlangsung.
- Kedua, bersifat progresif, pendidikan berusaha melakukan pembaharuan, inovasi agar
kebudayaan yang ada dapat mencapai kamajuan.
- Strategi Penguatan Pendidikan Karakter Dan Budaya Bangsa Dalam Sistem
Pendidikan Nasional
Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan dan dapat berupa berbagai
kegiatan yang dilakukan secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Strategi dalam
pendidikan karakter dapat dilakukan melalui sikap-sikap sebagai berikut (Handayani, 2013) :
a. Keteladanan
b. Penanaman kedisiplinan
c. Pembiasaan
d. Menciptakan suasana yang kondusif
e. Integrasi dan internalisasi
Untuk strategi pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa di satuan sistem
pendidikan nasional adalah sebagai berikut ( Halomoan, 2012), :
a. Kegiatan rutin sekolah
kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh
kegiatan ini adalah upacara.
b. Kegiatan spontan
Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui
adanya perbuatan yang kurang baik.
c. Keteladanan
sikap guru dan tenaga kependidikan memberikan contoh terhadap tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik.
d. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah harus
dikondisikan sebagai pendukung. . Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di
berbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan
teratur.
f Budaya Sekolah
Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan
sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan
sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat sekolah. Pengembangan nilai-nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan
yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi
dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas sekolah.
C . ANALISA
PENDAPAT PEMAKALAN DAN ARGUMENTASI :
- Menurut kami penguatan pendidikan karakter dan budaya bangsa adalah sebuah usaha
untuk mengembangkan dan menjaga karakter jiwa bangsa yang sudah ada sejak dahulu
kemudian dilestarikan ke generasi berikutnya melalui sistem pendidikan nasional (
sekolah, lembaga dan nonformal / adat istiadat ) yang tertuang dalam Undang – Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 :
a. Pengertian pendidikan karakter tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pengertiannya pendidikan karakter
bertujuan untuk membentuk kepribadian tangguh yang sesuai dengan identitas bangsa
Indonesia
- Menurut kami strategi penguatan pendidikan karakter dan budaya bangsa dalam sistem
pendidikan nasional adalah sebuah metode yang bertujuan menjaga dan melestarikan
karakter setiap manusia dan ciri khas budaya setempat. Tentunya dalam hal ini harus
ada sistem berkelanjutan / kesinambungan antara berbagai pihak seperti pemerintah,
lembaga yang berwenang, lapisan masyarakat dan mahasiswa :
a . Pasal 32 UUD 1945 dikembangkan menjadi, “Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat
dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
D . PENUTUP
- Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah
pendidikan secara terencana guna mengembangkan karakter seseorang agar bermoral dan
berakhlak melalui sistem pendidikan . Pendidikan karakter tidak dapat dipisahkan dari budaya
bangsa. Kebudayaan menjadi alas dari pendidikan karakter dan pendidikan bertujuan untuk
mewariskan dan mengembangkan kebudayaan.
Dan strategi-strategi pengembangan pendidikan karakter tersebut kami tambahkan juga
prinsip-prinsip yang digunakan agar pendidikan karakter dapat berjalan efektif. Adapun
prinsip-prinsipnya yaitu berkelanjutan, melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan
budaya sekolah serta nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan.
Jadi penguatan pendidikan karakter dan budaya bangsa dalam sistem pendidikan nasional
adalah usaha yang dilakukan secara sadar dari berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga
berwenang, lapisan masyarakat dan peran mahasiswa untuk menjaga dan mengembangkan
karakter dan ciri khas budaya bangsa melalui sistem pendidikan nasional ( sekolah, lembaga
dan nonformal / adat istiadat setempat ).
Saran :
Kepada lapisan masyarakat, lembaga berwenang, pihak pemerintah dan peran mahasiswa agar
menerapkan pendidikan karakter yang benar dan tepat serta menanamkan nilai-nilai pancasila
sejak usia dini sebagai dasar berperilaku, bertata krama dan ciri khas Indonesia serta
mewariskan kebudayaan yang ada dari nenek moyang zaman dahulu agar tetap lestari ke anak
cucu kita nanti. Kepada pemerintah agar lebih menerapkan pandidikan karakter dalam setiap
bidang pendidikan, seperti sekolah sehingga tercipta peserta didik yang bermoral dan
berbudaya dalam usaha untuk menguatkan karakter dan budaya bangsa Indonesia yang saat ini
dizaman modern mulai terjadi kemerosotan karakter dan ciri khas ( jati diri ) budaya bangsa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Giri, I. M. A. (2020). Pendidikan karakter berbasis budaya sebagai solusi degradasi bangsa.
Purwadita : Jurnal Agama dan Budaya, 4(1), 59–66.
https://doi.org/10.55115/purwadita.v4i1.540
Prof. Dr. Fauzi , M.ag. & Andit Triono. ( 2021 ). Dasar – Dasar Teori Pendidikan. Banyumas:
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir .