0% found this document useful (0 votes)
41 views6 pages

Jurnal 8

This study examined the effect of yoga exercise on reducing menstrual pain in adolescent girls at the Mitra Bunda Health Institute in Batam, Indonesia. 75 female students participated in the study. They performed yoga exercises for 10-15 minutes, twice daily via video call during the pandemic. Pain levels were measured before and after using the Face Pain Scale-Revised. The results showed that before yoga, 61.3% of respondents experienced pain levels of 3 (more painful), while after yoga only 40% experienced pain levels of 1 (slight pain). Statistical analysis found that yoga exercise significantly reduced menstrual pain. The study concluded that doing regular yoga can help reduce menstrual pain and decrease reliance on pain medications.

Uploaded by

sasa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
41 views6 pages

Jurnal 8

This study examined the effect of yoga exercise on reducing menstrual pain in adolescent girls at the Mitra Bunda Health Institute in Batam, Indonesia. 75 female students participated in the study. They performed yoga exercises for 10-15 minutes, twice daily via video call during the pandemic. Pain levels were measured before and after using the Face Pain Scale-Revised. The results showed that before yoga, 61.3% of respondents experienced pain levels of 3 (more painful), while after yoga only 40% experienced pain levels of 1 (slight pain). Statistical analysis found that yoga exercise significantly reduced menstrual pain. The study concluded that doing regular yoga can help reduce menstrual pain and decrease reliance on pain medications.

Uploaded by

sasa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 6

Midwifery Care Journal

https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/micajo/index
p-ISSN:2715-5463, e-ISSN:2715-5978

Pengaruh Senam Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Institut
Kesehatan Mitra Bunda

Desi Ernita Amru1, Anisya Selvia2


1,2
Institut Kesehatan Mitra Bunda, Batam, Indonesia

ABSTRACT ARTICLE INFO


Article history
Adolescence is marked by changes in body development
associated with puberty. In this condition, women will experience Received : 8 January 2022
ovulation and menstruation which is sometimes accompanied by
Revised : 31 January 2022
menstrual pain (dysmenorrhea). This condition can get worse
when accompanied by unstable psychological conditions, such as Accepted : 31 January 2022
stress, depression, excessive anxiety, and excessive sadness or
joy. The purpose of this study was to determine the effect of yoga
exercise on reducing menstrual pain in adolescent at the Mitra
Bunda Health Institute. The type of this research is pre-
experimental with one group pretest posttest design. The
population of this study was all students of the Midwifery DOI
Undergraduate Study Program at the Mitra Bunda Health Institute
with a total of 75 students. The sample of this study was 75 female DOI : 10.31983/micajo.v3i1.8188
students with a total sampling technique. The independent
variable is Yoga Gymnastics and the dependent variable is CORRESPONDING AUTHOR
Menstrual Pain. The research instrument uses the Face Pain
Name : Desi Ernita Amru
Scale – Revised (FPS-R) pain scale measurement. Data
processing using editing, coding, scoring, tabulating with data Email : [email protected]
analysis Spearman Rank. The results showed that before doing Telp : 081990978397
yoga exercise there were 46 respondents (61.3%) experiencing Address : Institut Kesehatan Mitra
menstrual pain on a scale of 3 (more painful), while after yoga Bunda Jl. Seraya no.1
exercise there were 30 respondents (40%) experiencing Kota Batam
menstrual pain on a scale of 1 (slight pain). Spearman rank
statistical test shows that P value= 0,000 < α (0,05). So that
Hypothesis 1 is accepted, it means that there is an effect of yoga
exercise on reducing menstrual pain in adolescent girls at the
Mitra Bunda Health Institute, Batam. Suggestions for respondents
are expected to get used to doing yoga to reduce menstrual pain
so as not to depend on analgesic drugs every menstruation

Keywords : adolescent; dysmenorrhea; yoga exercise ORIGINAL RESEARCH

Pendahuluan
Masa remaja merupakan suatu proses transisi dari masa anak- anak menuju tahap
dewasa yang ditandai dengan berubahnya perkembangan tubuh yang cepat. Masa remaja
berhubungan dengan suatu fenomena fisik yang berhubungan dengan pubertas. Pada saat
ini perempuan akan mengalami ovulasi dan menstruasi yang terkadang juga disertai nyeri
haid (dysmenorrhea). Kondisi ini dapat bertambah parah bila disertai dengan kondisi psikis
yang tidak stabil, seperti stres, depresi, cemas berlebihan, dan keadaan sedih atau gembira
yang berlebihan (Anurogo, D., & Wulandari, 2017).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 didapatkan 1.769.425 jiwa
(90%) wanita di dunia mengalami dismenorea berat (Herawati, 2017). Angka kejadian
dismenorea di Amerika serikat 30% - 50% perempuan usia reproduksi. Sekitar 10% - 15%
diantaranya terpaksa kehilangan kesempatan kerja, sekolah, dan kehidupan keluarga.
Swedia ditemukan angka kejadian dismenorea pada wanita berumur 19 tahun sebanyak
72,42% (Adzkia, 2020). Menurut hasil penelitian Singh et al (2011), sekitar 8,86% remaja
Midwifery Care Journal Vol.3, No.1, Januari, 2022

yang mengalami dismenorea primer berat tidak hadir di sekolah dan sebanyak 67,08%
remaja menarik diri dari kegiatan sosial, akademik, dan olahraga (Das, A. P., & Singh, 2011).
Angka kejadian (prevalensi) nyeri menstruasi berkisar 45 - 95% di kalangan wanita
usia produktif (Agustini et al., 2019). Di Batam jumlah remaja putri yang mengalami
dismenore dan datang ke bagian kebidanan sebesar 11.565 jiwa (1,31%). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Sri Mudayatiningsih, dkk dalam jurnalnya pada tahun 2017 di
SMAN 7 Malang, Jawa Timur terdapat 35 siswi yang sedang menstruasi mengalami
dysmenorrhea ringan sebanyak 9 siswi (25,7%), 14 siswi (40,0%) mengalami dysmenorrhea
sedang, dysmenorrhea berat sebanyak 10 siswi (28,6%) dan hanya 2 siswi (5,7%) yang tidak
merasakan nyeri haid (Irmayanti, 2017).
Hasil studi pendahuluan di Institut Kesehatan Kota Batam yang dilakukan oleh
peneliti tanggal 10-15 Maret 2020 didapatkan hasil wawancara dari 48 mahasiswi, terdapat
32 mahasiswi yang mengalami nyeri saat menstruasi (dysmenorrhea). Responden yang
mengalami dysmenorrhea melakukan penanganan dengan beberapa cara, diantaranya
menggunakan minyak kayu putih sebanyak 16 responden (46,1%), dengan cara istirahat 2
responden (15,4%), dengan mengkonsumsi minuman herbal 2 responden (15,4%) dan tidak
pernah melakukan penanganan dismenore 12 responden (23.1%).
Gangguan ini tidak boleh didiamkan, dampak yang terjadi jika nyeri haid
(dysmenorrhea) tidak ditangani adalah gangguan aktifitas hidup sehari-hari, gelisah, depresi,
Retrograd menstruasi (menstruasi yang bergerak mundur), infertilitas (kemandulan), ektopik
pecah, dan kista pecah (dysmenorrhea) (Irianto, 2014)
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan saat menstruasi
seperti mengkonsumsi minuman herbal (jamu), istirahat, kompres hangat, bahkan beberapa
diantara remaja juga mengkonsumsi obat agar mereka tetap bisa melakukan aktifitas sehari-
hari. Pengaruh nonfarmakologis juga diperlukan untuk mengurangi dysmenorrhea, salah
satunya dengan menggunakan teknik relaksasi, olah raga dan yoga (Sulistyo Andarmoyo,
2013).
Yoga merupakan tehnik yang mengajarkan seperti tehnik relaksasi, pernafasan, dan
posisi tubuh untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan dan mengurangi rasa nyeri
(Sindhu, 2014). Frekuensi latihan yoga dapat dilakukan 10-15 menit atau sebanyak dua kali
dalam sepuluh hitungan, sambil mengatur nafas dalam (Maryam, 2018).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap pengurangan
nyeri haid pada remaja putri di Institut Kesehatan Mitra Bunda.
Naskah ditulis dalam font Arial ukuran 11 pt baik pada pendahuluan maupun bab – bab
seterusnya dengan indentasi 1 cm di sebelah kiri. Paragraf diketik dengan rata kanan dan kiri.
Spasi yang dipergunakan adalah 1,15. Pendahuluan memaparkan tentang latar belakang
penelitian yang dilakukan. State of the art dalam penelitian yang menjadi dasar dalam
penelitian ilmiah. Pada kajian literatur review juga memaparkan pentingnya literatur review
tersebut dilakukan, masalah yang terjadi sehingga dilakukan literatur review. Author tidak
diperkenankan melakukan duplikasi atau repetisi penjelasan yang sudah dipublikasikan. Spasi
antara akhir kalimat dengan bab selanjutnya adalah 1,5.

Metode
Jenis penelitian adalah pra eksperimental dengan rancangan one group pretest
posttest design (Sugiono, 2017). Populasi penelitian ini adalah seluruh seluruh mahasiswa
Prodi Sarjana Kebidanan di Institut Kesehatan Mitra Bunda sejumlah 75 mahasiswi. Sampel
penelitian ini sejumlah 75 mahasiswi dengan tekhnik total Sampling. Variablel independent
adalah Senam Yoga dan variable dependent adalah Nyeri Haid.
Copyright © 2022, MICAJO | https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/micajo/index | 17
Midwifery Care Journal Vol.3, No.1, Januari, 2022

Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu standar operasional prosedur (SOP)
senam yoga dan menggunakan pengukuran skala nyeri Face Pain Scale–Revised (FPS-R).
Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating dengan analisa data
spearman Rank.
Pengambilan data yoga dilakukan sebanyak 2x via zoom dikarenakan penelitian ini
dilakukan disaat masa pandemi. Peneliti melakukan evaluasi apakah pada saat zoom
responden memahami dan bisa melakukan teknik yoga dengan melakukan latihan secara
langsung dan terbatas. Sejumlah 75 sampel dibagi menjadi 9 kelompok kecil, pertemuan
secara langsung 9 kali dengan durasi 45 menit/kelompok. Jadwal pertemuan 1 hari hanya 2
kelompok, pagi pukul 09.00-09.45 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan siang pukul 14.00-14.45
WIB sehingga setiap kelompok tidak bertemu.

Hasil dan Pembahasan


Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Usia Pertama Menarch, Lama Menstruasi, Waktu
Timbulnya Nyeri pada Remaja Putri Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam Tahun 2021

No Kategori N %
Kategori Remaja
1 Remaja Tengah 7 9,3
2 Remaja Akhir 68 90,7
Total 75 100
Usia Menarche
1 11 – 12 tahun 9 12
2 13 tahun 64 85,3
3 14 – 15 tahun 2 2,7
Total 75 100
Lama Menstruasi
1 < 4 hari 0 0
2 4 – 7 hari 59 78,7
3 > 7 hari 16 21,3
Total 75 100
Waktu Timbulnya Nyeri Haid
1 Sebelum Haid 19 25,3
2 Hari ke 1 & 2 Haid 56 74,7
3 Hari ke 1 – haid selesai 0 0
Total 75 100

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Nyeri Haid Sebelum Dan Setelah Dilakukan Tindakan Senam Yoga Pada
Remaja Putri Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam Tahun 2021
No Skala Nyeri N %
Sebelum Senam Yoga
1 0 (tidak nyeri) 0 0
2 1 (sedikit nyeri) 0 0
3 2 (sedikit lebih nyeri) 16 21,3
4 3 (lebih nyeri) 46 61,4
5 4 (sangat nyeri) 12 16
6 5 (nyeri sangat hebat) 1 1,3
Total 75 100
Setelah Senam Yoga
1 0 (tidak nyeri) 17 27,7
2 1 (sedikit nyeri) 30 40
3 2 (sedikit lebih nyeri) 19 25,3
4 3 (lebih nyeri) 9 12
5 4 (sangat nyeri) 0 0
6 5 (nyeri sangat hebat) 0 0
Total 75 100
Tabel 3 Uji Paired Samples Test Pengaruh Senam Yoga Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada Remaja

Copyright © 2022, MICAJO | https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/micajo/index | 18


Midwifery Care Journal Vol.3, No.1, Januari, 2022

Putri Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam Tahun 2021


Variabel t-hitung Sig. Level of Significant
Pre-test dan Post-test 11,533 0,000 0,05
n=75

Nyeri Haid sebelum dilakukan Senam Yoga pada Remaja Putri


Tabel 2 menunjukkan bahwa nyeri haid sebelum dilakukan tindakan Senam Yoga
pada remaja putri dengan jumlah 75 responden, sebagian besar responden yang mengalami
nyeri haid dengan skala 3 (lebih nyeri) dengan jumlah 46 responden (61,3%).
Nyeri Haid (Dysmenorrhea) adalah nyeri perut yang berasal dari kram yang terjadi
selama menstruasi. Disebut dysmenorrhea primer jika tidak ditemukan penyebab yang
mendasarinya dan dismenorea sekunder jika penyebanya adalah kelainan kandungan
(Manuaba, IBG, 2013).
Menurut peneliti nyeri yang dialami remaja putri dapat berkaitan dengan umur dan
waktu haid pertama (menarche) remaja. Nyeri haid biasanya tidak muncul pada awal remaja
mengalami menarche dan seiring remaja bertambah dewasa, biasanya nyeri haid yang
dirasakan mulai berkurang.
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden berada pada
kategori remaja akhir sebanyak 68 responden (90,7%) dan menunjukkan bahwa sebagian
besar dari responden mengalami menarche di usia 13 tahun yaitu sebanyak 64 responden
(85,3%).
Nyeri Haid (Dysmenorrhea) kemungkinan terjadi 2-3 tahun setelah menstruasi
pertama (Manuaba, 2009). Menururt peneliti, nyeri yang dialami oleh remaja putri Institut
Kesehatan Mitra Bunda merupakan suatu hal yang semestinya terjadi pada remaja (berusia
16 tahun), karena jika remaja mengalami haid pertama kali (menarche) pada usia 13 tahun,
nyeri haid dapat terjadi 2 – 3 tahun setelahnya yaitu pada usia 16 tahun. Sebagian besar
remaja putri Institut Kesehatan Mitra Bunda mengalami nyeri haid yang timbul 1-2 hari pad
saat haid yaitu sebanyak 56 responden (74,7%).
Nyeri haid dapat di tandai dengan gajala seperti kram pada perut bagian bawah dan
nyeri punggung. Nyeri mulai timbul sesaat sesudah atau selama haid, mencapai puncaknya
dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dysmenorrhea juga sering disertai
dengan sakit kepala, mual, sembelit atau diare, mudah tersinggung dan sering berkemih, dan
kadang sampai menjadi muntah (Sarwono, 2017).
Menurut peneliti, hal itu merupakan suatu keadaan yang fisiologis bagi remaja putri
yang mengalami nyeri pada saat menstruasi. Karena pada saat itu, kadar estrogen dalam
tubuh berada pada titik terendah. Sedangkan hormone prostaglandin (berperan memicu
kontraksi rahim agar lapisan rahim terkikis dan dikeluarkan melalui darah menstruasi) semakin
meningkat.
Nyeri Haid setelah dilakukan Senam Yoga pada Remaja Putri
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa nyeri haid setelah dilakukan Senam Yoga
pada remaja putri Institut Kesehatan Mitra Bunda pada 75 responden, hampir dari setengah
responden mengalami nyeri haid dengan skala 1 (sedikit nyeri) sebanyak 30 responden
(40%).
Senam Yoga Saat Menstruasi merupakan latihan yang terdiri dari gerakan fisik,
pernafasan dalam, dan meditasi untuk meringankan masalah yang muncul saat menstruasi.
Posisi yoga yang dilakukan saat sedang menstruasi terdiri dari posisi yang merilekskan tubuh
dengan metode pernafassan yang dapat membuat kondisi mental menjadi jauh lebih baik.

Copyright © 2022, MICAJO | https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/micajo/index | 19


Midwifery Care Journal Vol.3, No.1, Januari, 2022

Posisi yoga untuk menstruasi dapat memberikan kekuatan dan menstimulasi otak, dada, paru-
paru dan hati, serta dapat mempertahankan keseimbangan hormon dalam tubuh (Lebang,
2016).
Menurut peneliti senam yoga dapat mengurangi nyeri haid karena gerakan – gerakan
yang dilakukan dalam senam yoga saat menstruasi adalah gerakan yang dapat meregangkan
bagian pinggul, tulang punggung, melancarkan sistem pencernaan, merileskskan organ-
organ dalam perut dan membantu mempertahankan keseimbangan hormone.
Pengaruh Senam Yoga terhadap Nyeri Haid pada Remaja Putri
Nyeri Haid pada remaja putri Institut Kesehatan Mitra Bunda dengan jumlah 75
responden menunjukkan bahwa hampir setengahnya dari responden mengalami penurunan
nyeri haid setelah dilakukan Senam yoga yaitu 48,3% atau sebanyak 37 responden, dengan
nyeri sebelum senam yoga menurut FPS-R nomor 3 (lebih nyeri) dan setelah dilakukan
senam yoga dengan nyeri menurut FPS-R nomor 1 (sedikit nyeri).
Beberapa gerakan yoga saat menstruasi dapat mengurangi nyeri haid bila gerakan
dilakukan dengan tepat, karena gerakan – gerakan dalam yoga saat menstruasi dapat
memberikan kekuatan dan menstimulasi otak, dada, paru-paru dan hati, serta dapat
mempertahankan keseimbangan hormon dalam tubuh.
Berdasarkan data di atas dan menurut uji statistik Spearman Rank dengan bantuan
program SPSS pada taraf kesalahan 5% dilakukan perhitungan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hasil dari
perhitungan adalah 0,000 < α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa 0,000 lebih kecil dari 0,05
(Nursalam, 2016). Dengan demikian H0 yang menyatakan tidak ada pengaruh senam yoga
terhadap nyeri haid pada remaja putri ditolak dan H1 diterima. Jadi kesimpulannya terdapat
pengaruh senam yoga terhadap nyeri haid pada remaja putri Institut Kesehatan Mitra Bunda.
Senam Yoga Saat Menstruasi merupakan latihan yang terdiri dari gerakan fisik, pernafasan
dalam, dan meditasi untuk meringankan masalah yang muncul saat menstruasi. Posisi yoga
yang dilakukan saat sedang menstruasi terdiri dari posisi yang merilekskan tubuh dengan
metode pernafassan yang dapat membuat kondisi mental menjadi jauh lebih baik. Posisi yoga
untuk menstruasi dapat memberikan kekuatan dan menstimulasi otak, dada, paru-paru dan
hati, serta dapat mempertahankan keseimbangan hormon dalam tubuh.
Yoga akan menambah kelenturan tubuh secara aman, karena latihannya ringan
sehingga membuat tubuh terhindar dari kekakuan, tekanan, nyeri, dan kelelahan. Yoga juga
meningkatkan ”pelumas” dan kinerja dari persendian. Hasilnya adalah pergerakan darah dan
kinerja organ tubuh akan terasa nyaman dan lancar. Yoga menarik seluruh otot secara ringan,
mulai dari ligament, tendon, dan lain-lain yang mengelilingi otot sehingga otot akan semakin
lentur.
Menurut penelitian Dewi Sekarsari dan Arini Darmayanti (2015) tentang Pengaruh
Yoga terhadap Berkurangnya Nyeri Haid (Dysmenorrhea) pada Remaja Putri Kelas IX di
SMPN 3 Madiun tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan Yoga
sebagian remaja mengalami nyeri berat dan berkurang menjadi nyeri sedang setelah
dilakukan senam yoga. Hasil uji Wilxocon sigh rank test α=0,05 menunjukkan p=0,001
sehingga p<0,05 artinya ada pengaruh Yoga terhadap penurunan intensitas nyeri Haid.
Menurut peneliti, Yoga merupakan alat terapi yang paling tepat untuk mengatasi nyeri saat
menstruasi karena gerakan yang dilakukan saat Yoga pada waktu menstruasi merupakan
posisi yang dapat merilekskan organ bagian dalam perut termasuk organ reproduksi. Yoga
juga dapat dilakukan oleh remaja dalam aktifitas sehari – hari, sehingga saat menstruasi dan
saat nyeri haid timbul, remaja tidak perlu mengkonsumsi obat analgesic untuk mengurangi

Copyright © 2022, MICAJO | https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/micajo/index | 20


Midwifery Care Journal Vol.3, No.1, Januari, 2022

nyeri tersebut. Hal ini membantu remaja putri untuk menghindari ketergantungan
mengkonsumsi obat analgesic saat menstruasi.

Simpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Senam Yoga terbukti efektif menurunkan nyeri
haid pada remaja putri. Hal ini dilihat dari sebelum senam Yoga level 3 (lebih nyeri) menjadi
level 1 (sedikit nyeri) setelah senam yoga.

Daftar Pustaka

Adzkia, M. (2020). Hipnoterapi Untuk Menurunkan Nyeri Disminore. Real in Nursing Journal,
3(2), 115–122.
Agustini, R., Puspitasari, E., & Listyaningrum, T. H. (2019). Hubungan Usia Menarche
Dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi Kelas Viii Smpn 3 Gamping Yogyakarta Tahun
2019.
Anurogo, D., & Wulandari, A. (2017). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. ANDI.
Das, A. P., & Singh, S. (2011). Occupational health assessment of chromite toxicity among
Indian miners. Indian Journal of Occupational and Environmental Medicine,.
Herawati, R. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Nyeri Haid (Dismenorea)
Pada Siswi Madrasah Aliyah Negeri Pasir Pengaraian. DIII Kebidanan UPP, 161–172.
Irianto, K. (2014). Panduan Lengkap Biologi Reproduksi Manusia Human Reproductive
.Biology untuk Paramedis dan Nonparamedis. Alfabeta.
Irmayanti, D. A. (2017). Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Tingkat Stres pada Remaja
Putri di Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta.
Lebang, E. (2016). Food Combining & Yoga Mengendalikan Stress. PT. Mizan Pustaka.
Manuaba, IBG, D. (2013). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. EGC.
Maryam, S. F. (2018). Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Salemba Medika.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Salemba
Medika.
Sarwono. (2017). Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka.
Sindhu, P. (2014). Panduan Lengkap Yoga untuk Hidup Sehat dan Seimbang. PT Mizan
Pustaka.
Sugiono. (2017). Metodologi Penelitian. Alfabeta.
Sulistyo Andarmoyo. (2013). Konsep Dasar Keperawatan. (E. A. Mardella, Ed.). ar-ruzz
Media.

Copyright © 2022, MICAJO | https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/micajo/index | 21

You might also like