0% found this document useful (0 votes)
286 views

Work Sampling Lengkap

work sampling

Uploaded by

Hamzah Tamam
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
286 views

Work Sampling Lengkap

work sampling

Uploaded by

Hamzah Tamam
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
You are on page 1/ 23
ERGONOMI, Studi Gerak dan Waktu Selanjutnya untuk menghitung jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N’) dengan 95% convidence level dan 5% degree of accuracy dapat ditempuh langkah sebagai berikut : Data waktu elemen kegiatan A (XA) adalah : XA.cU5 13 16 14 16 15 14 13 14 ; EXA = 130 XA :225 169 256 196 256 225 196 169 196 ; EX*A = 1888 Rumus : - VNEX,?- (EX, } : =X, eee ) 2 130 40 V (16.992 - 16.900)*) * N= Kap = 285 = 8,71 Dari hasil perhitungan terlihat bahwa jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan yaitu N’ adalah sama dengan 9 (dibulat- ( kan) dimana ini sudah sama dengan N (pengamatan yang sudah dilakukan). Dengan demikian bisa disimpulkan bahwasanya pengamatan yang telah dilakukan telah cukup bisa diandalkan secara statistik (95% convidence level dan 5% degree of accuracy). 6.2. Pengukuran Kerja Dengan Metoda Sampling Kerja (Work Sampling) Sampling — atau dalam bahasa asingnya sering disebut dengan Work Sampling, Ratio Delay Study, atau Random Observation Method — adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan metoda sampling kerja ini seperti halnya dengan pengukuran kerja dengan jam henti (stop-watch time study) diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung, karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus secara langsung di tempat kerja yang diteliti. 207 Dipindai dengan CamScanner Rabe + Pengukwn Waktu Kerja dengan Metoue Denguknran angsty Teknik sampling kerja ini pertama kali digunakan oleh Soran, sarjana Inggris bernama L.H.C. Tippett dalam aktivitas penelitiann a di industri textil. Selanjutnya cara atau metoda sampling kerja telah terbukti sangat efektif dan efisien untuk digunakan dalam mengumpulkan informasi mengenai kerja mesin atau Operatornya, Dikatakan efektif karena dengan cepat dan mudah cara ini akan dapat dipakai untuk penentuan waktu longgar (allowance time) yang tersedia untuk satu pekerjaan, pendayagunaan mesin yang sebaik. baiknya, dan penetapan waktu baku untuk proses produksi, Dibandingkan dengan metoda kerja yang lain, metoda samplin kerja akan terasa jauh lebih efisien karena informasi yang dikehendaki akan didapatkan dalam waktu relatif lebih singkat dan dengan biaya yang tidak terlalu besar. Secara garis besar metoda sampling kerja ini akan dapat digunakan untuk : * Mengukur “Ratio Delay” dari sejumlah mesin, karyawan/ operator, atau fasilitas kerja lainnya. Sebagai contoh ialah untuk menentukan prosentase dari jam atau hari dimana mesin atau orang benar-benar terlibat dalam aktivitas kerja, dan prosentase dimana sama sekali tidak ada aktivitas kerja yang dilakukan (menganggur atau idle). © Menetapkan “Performance Level” dari seseorang selama waktu kerjanya berdasarkan waktu-waktu dimana orang ini bekerja atau tidak bekerja terutama sekali untuk pekerjaan-pekerjaan manual, © Menentukan waktu baku untuk suatu proses/operasi kerja seperti halnya yang bisa dilaksanakan oleh pengukuran kerja lainnya. Metoda kerja sampling ini dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas (the law of probability), karena itulah maka pengamatan suatu obyek tidak perlu dilaksanakan secara menyeluruh (populasi) melainkan cukup dilakukan dengan menggunakan contoh (sample) yang diambil secara acak (random). Suatu sample atau contoh yang diambil secara acak dari suatu group populasi yang bear akan cenderung memiliki pola distribusi yang sama seperti yang dimiliki oleh group populasi tersebut. Apabila sample yang diambil cukup besar, maka karakteristik yang dimiliki oleh sample tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan karakteristik dari group populasinya. 6.2.1 Prosedur Pelaksanaan Sampling Kerja Metoda sampling kerja sangat cocok digunakan dalam melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan yang memiliki siklus, waktu yang relatif panjang. Pada dasarnya prose dur pelaksanaannya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan 208 Dipindai dengan CamScanner ERGONOMMI, Stull Gerah dan Waktn Ktivitas kerja untuk selang waktu ya liambil ait atau lebih mesin/operator a ee ney aaa mereka inl dalam keadaan bekerja atau mengan; : Gil ie dalam pengamatan ini terlihat bahwa mesin nee Be) a pekerja, maka tanda “tally” akan diberikan untuk Kondisi ae, sedangkan apabila sedang menganggur tanda tally aie i fii kondisi yang menganggur ini. Sebagai contoh di sini ‘aka dikemukakan suatu aktivitas pengamatan ratio delay dari sae operator dalam selang waktu pengamatan satu hari kerja. Misaln dalam keadaan yang sesungguhnya waktu kerja dan tidak kerja dai operator tersebut dapat digambarkan pada gambar 6.9. betikit ini: On Til Operator dalam Py Wan keadaan sedang bekerja Oo in Operator dalam keadaan sedang menganggur (idle) Gambar 6.9. Ratio Delay-Study Terhadap Kerja Operator dalam Satu Hari Kerja Di sini titik-titik pengamatan dalam sample kerja harus tersebar secara acak. Tanda panah menunjukkan titik-titik pengamatan tersebut. Dari gambar jelas terlihat bahwa untuk total 48 kali pengamatan, ada 36 kali pengamatan yang menunjukkan kondisi operator sedang bekerja dan 12 kali pengamatan menunjukkan operator dalam keadaan menganggur. Dengan demikian dalam contoh prosentase dari waktu yang dipakai untuk kerja adalah sebesar 36/48 x 100 % = 75 % dan prosentase waktu menganggur (idle) adalah sisanya yaitu sebesar 25 %. Kalau kemudian ditetapkan bahwa standard jam kerja bagi operator adalah 8 jam per hari, maka hasil ini akan menunjukkan bahwa waktu yang dipakai untuk bekerja hanyalah sebesar 75 % x 8 jam = 6 jam. sedang 2 jam sisanya akan terbuang sia-sia karena di sini operator tidak menunjukkan kegiatan yang produktif. 209 Dipindai dengan CamScanner 6.2.2. Penentuan Jumlah Sample Pengamatan Yang Dibutuhkan Banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu : © Tingkat ketelitian (degree of accuracy) dan hasil pengamatan, © Tingkat kepercayaan (level of convidence) dari hasij pengamatan. Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang operator akan bekerja atau menganggur mengikuti pola distribusi normal, maka untuk mendapatkan jumlah sample pengamatan yang harus dilaksanakan dapat dicari berdasarkan rumus berikut : Sp=k Dimana : Sp = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dan dinyatakan dalam desimal Pp = Prosentase terjadinya kejadian yang diamati dan juga dinyatakan dalam bentuk desimal N = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja k = Harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat keper- cayaan yang diambil. Untuk tingkat kepercayaan 68 % harga k adalah 1 Untuk tingkat kepercayaan 95 % harga k adalah 2 Untuk tingkat kepercayaan 99 % harga k adalah 3 CONTOH SOAL : Misalkan kita akan menentukan prosentase waktu menganggur dari suatu Automatic Screw Machine dalam suatu departemen produksi dengan menggunakan metoda sampling kerja. Selanjutnya dikehendaki bahwa penelitian ini akan dilaksanakan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat ketelitian ditetapkan sebesar lebih kurang 15%. Di sini kita ingin mengetabui berapa jumlah random observation yang diperlukan untuk penelitian ini yang diharapkan juga akan memberikan hasil sesuai dengan tingkat kepercayaan dan ketelitian yang dikehendaki. 210 Dipindai dengan CamScanner ERGONOMI, Studi Gerak dan Waktu LANGKAH PERSIAPAN AWAL ~ Catat segala informasi dari semua fasilitas yang ingin diamati ~ Rencanakan jadwal waktu pengamatan berdasarkan prinsip randomasi (aplikasi tabel angka random) PENGAMATAN AWAL (PRE-WORK SAMPLING) ~ Laksanakan pengamatan awal sejumlah pengamatan tertentu secara acak (N pengamatan) ~ Hitung pengamatan awal (%) untuk N pengamatan tersebut. CEK KESERAGAMAN & KECUKUPAN DATA -Keseragaman data : T ~batas kontrol: 4:3,/ PCD) - common sense : (1 -p) - Kecukupan data: N' = PE Sp HITUNG DERAJAT KETELITIAN DARI DATA PENGAMATAN YANG DIPEROLEH (=p) ANALISA KESIMPULAN ~ Buat analisa terhadap hasil akhir yang berkaitan dengan % delay (p) ~ Tarik kesimpulan & saran perbaikan untuk mengeliminir % delay yang dianggap terlalu besar. Gambar 6.10. Langkah-langkah Sistematis dari Aktivitas Sampling Kerja 211 Dipindai dengan CamScanner etoue Pengurkuran Langsnng Bab Waktu Kerja den Untuk melaksanakan perhitungan ini maka sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu suatu studi pendahuluan (preliminary study) dengan sample pengamatan tertentu dengan maksud untuk menetapkan taksiran harga p-nya. Misalkan untuk ini dilakukan studi pendahuluan dengan 100 kali pengamatan acak, dimang diketahui bahwa 25 kali pengamatan diantaranya mesin berada dalam keadaan menganggur atau idle. Dengan demikian Kita dapat menetapkan bahwa harga p (prosentase idle dalam hal ini) adalah 0,25. Selanjutnya jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan dapat dicari berdasarkan rumus yang telah ditetapkan, yaitu : 1-p) Sp = »jeee kp (1 - p) N SS (Sp? Ne 2? x 0,25( 0,75 = 4.800 pengamatan ~~ 0,25 0,25 —(0,00125)? Jadi banyaknya sample pengamatan yang diperlukan untuk melaksanakan sampling kerja dalam penelitian ini adalah sebesar 4.800 kali random observation. Selanjutnya setelah sampling kerja ini selesai dilaksanakan untuk beberapa kali pengamatan, di sini perlu dilakukan proses perhitungan kembali guna melaksanakan rechecking terhadap nilai besarnya dari harga N Gjumlah pengamatan yang seharusnya dibuat). Misalkan setelah 500 kali pengamatan kita dapatkan hasil sebagai berikut : - Pengamatan untuk mesin dalam kondisi bekerja 350 kali ~ Pengamatan untuk mesin dalam kondisi menganggur 150 kali Dari data ini maka prosentase menganggur (p) akan berubah menjadi 150/500 x 100% = 30% atau Pp = 0,30. Berdasarkan informasi harga p baru ini maka jumlah observasi yang diperlukan menjadi : 2? x 0,30 x (1-0,30) pe ee TE, ©,50x 0,25)? 3.733 pengamatan Di sini terlihat bahwa pengamatan yang diperlukan untuk interval- interval pengamatan akan berubah (bisa naik atau turun), sehingga untuk disarankan selalu melakukan perhitungan kembali harga N pada interval waktu tertentu — misalkan pada akhir pengamatan setiap harinya — demi untuk mendapatkan evaluasi yang lebih baik dari studi yang telat dilaksanakan. 212 Dipindai dengan CamScanner ERGONOMMI, Studi Gerak dan Waktu 6.2.3. Penentuan Tingkat Ketelitian Untuk Pengamatan Yang Diharuskan Setelah studi secara lengkap selesai dilakukan, suatu perhitun- gan akan dibuat untuk menentukan apakah hasil pengamatan yang didapatkan bisa dikategorikan cukup teliti. Untuk ini cara yang dipakai adalah dengan menghitung harga $ (bukan lagi harga N) pada rumus yang sama. Misalkan dari akhir studi yang lalu (studi tentang prosentase idle dari Automatic Screw Machine) didapatkan hasil- hasil sebagai berikut : - Pengamatan untuk mesin dalam kondisi kerja 2.600 ~ Pengamatan untuk mesin dalam kondisi menganggur 1.400 my - Total pengamatan acak yang telah dilakukan 4.000 Maka prosentase waktu menganggur dalam hal ini adalah 1400/ 4000 x 100% yaitu sebesar 35% atau p = 0,35. dari data ini kemudian masuk ke dalam rumus yang ada diperoleh : $x0,35 = S = + 0,043 atau + 4,3% Karena di sini harga S = + 4,3 % adalah lebih kecil dari + 5% (derajat ketelitian yang dikehendaki) maka jumlah 4.000 kali pengamatan acak yang telah dilaksanakan akan cukup memenuhi syarat ketelitian yang ditetapkan. 6.2.4. Penggunaan Tabel Angka Acak Dalam Sampling Kerja. Untuk melakukan pengamatan dalam sampling kerja maka di sini masing-masing kejadian yang diamati selama aktivitas kerja berlangsung harus memiliki kesempatan yang sama untuk diamati. Dengan kata lain pengamatan haruslah dilaksanakan secara acak (random). Untuk maksud ini maka penggunaan tabel angka acak (random number tabels) barang kali merupakan metoda yang terbaik guna menjamin bahwa sample Pengamatan yang diambil benar-benar dipilih secara acak. Tabel angka acak ini akan bisa ditemui/dilihat dalam setiap lampiran dari buku- buku teks statistik. 213 Dipindai dengan CamScanner Rab6 + Pengukuran Waktu Kerfa dengan Metode Penguhuran Langsung Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk menetapkan waktu setiap harinya dimana pengamatan harus dilaksanakan. Sebagai contoh kalau suatu saat kita dapatkan angka acak dari tabel sebagai berikut 95 06 22, maka angka Pertama dapat kita asumsikan sebagai penunjuk jam, angka kedua dan ketiga sebagai penunjuk menit dimana pengamatan harus dilaksanakan. Dengan demikian 950 di sini akan kita artikan 09.50 WIB, yaitu waktu dimana kita harus melakukan pengamatan, sedangkan 622 ‘Selanjutnya juga akan berarti 06.22 WIB dimana waktu ini akan kita abaikan karena berada di luar jam kerja dari pabrik yang kita teliti, Demikian seterusnya, dengan cara yang sama maka waktu- waktu pengamatan akan dapat kita pilih secara acak sehingga secara statistik hasil yang akan kita peroleh nantinya akan dapat diper- tanggungjawabkan. Jika 50 kali pengamatan harus dilaksanakan setiap harinya, maka sebanyak 50 angka harus pula didapatkan dari tabel tandom. Setelah dilakukan proses penyeleksian dengan sebaik- baiknya, maka angka-angka petunjuk waktu pengamatan ini harus diatur menurut kronologis waktu yang akan memberikan jadwal yang terencana dan mudah diikuti oleh pengamat kerja yang akan melaksanakan penelitian. Sebagai catatan tambahan, pengamatan biasanya tidak akan dilaksanakan pada jam-jam istirahat formal (istirahat makan siang, coffee break, dil) yang secara periodik telah ditetapkan. Demikian pula pengamatan tidak harus dilaksanakan apabila diketahui fasilitas kerja yang diamati dan lain-lain. Prinsipnya sampling kerja ini harus dilakukan untuk mengamati kondisi-kondisi normal dari suatu proses yang sedang berlangsung G \ 6.2.5. Penetapan Frekwensi Pengamatan Frekwensi pengamatan pada hakikatnya tergantung pada jumlah Pengamatan yang diperlukan dan waktu yang tersedia untuk pengumpulan data yang direncanakan. Sebagai contoh apabila diketahui bahwa 3.600 kali pengamatan harus dikerjakan dan kemudian studi direncanakan untuk diselesaikan dalam waktu 30 hari,maka setiap hari kerja akan diperlukan pengamatan ini dipilih dari 214 Dipindai dengan CamScanner ERGONON Stu Gerakan Waktu 6.2.6. Pemakaian Peta Kontrol dalam Sampling Kerja Peta kontrol atau control chart — yan, a 2 digunakan dalam Statistical Quality Conial Oe aaa Spence dalam pelaksanaan sampling kerja. Dengan menggunakan peta kontrol ini maka kita secara tegas akan dapat melihat dengan segera kondisi-kondisi kerja yang terasa tidak wajar, misalnya kondisi disaat mana baru saja terjadi kecelakaan pada lokasi yang berdekatan yang mana secara poles hal ini akan dapat mempengaruhi aktivitas kerja dari operator yang sedang kita amati. Data yang diperoleh untuk kondisi yang dianggap tidak wajar ini scharusnya tidak usah dimasukkan dalam proses analisa nantinya, Dalam penggunaan peta kontrol ini data yang diharapkan dari hasil pengamatan akan ditetapkan dalam sebuah peta kontrol yang mempunyai batas-batas kontrol sebagai berikut : - Batas kontrol atas (upper control limit) = ‘p(l-p) 23 ae - Batas kontrol bawah (lower control limit) Gee | p(l-p) ‘P = prosentase terjadinya kejadian rata-rata yang dinyatakan dalam bentuk angka desimal. n = jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja. Contoh : Data Pengamatan Sampling Kerja Dimana : Tanggal Tunilah Pengamatan per Tumilah — Prosentase Pengamatan silus waktu kerja (a) idle idle (%) I Maret 1997 100 12 12 21 Maret 1991 100 8 8 21 Maret 1991 100 un u 21 Maret 1991 100 9 9 21 Maret 1991 100 10 10 21 Maret 1991 100 8 8 21 Maret 1991 100 15 15 21 Maret 1991 100 u u 21 Maret 1991 100 8 8 21 Maret 1991 100 22 22 21 Maret 1991 100 7 7 1 April 1991 100 10 10 1 April 1991 100 2, 2 1 April 1991 100 13 13 | tapetion too TOTAL 1500 165. 215 Dipindai dengan CamScanner oie + Pengnknran Waktu Kerja dengan Metode Pengukuran Langs Di sini batas kontrol diambil untuk tingkat kepercayaan 99% schingga harga k adalah 3. Dari data pengamatan dapat diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut : 165 Di sini p = yay = O11 atau 11% Maka : - Batas kontrol atas: BKA = 0.11 + sy = 0,20 atau 20% - Batas kontrol bawah :BKB = 0,11 - 3 jaa = 0,02 atau 2% 21 22 23 24 25 26 27 28 29 3031 01 04 05 0607 08 —<— Maret 1991 ———> =< April 1991 ——> Periode waktu Gambar 6.11 Peta Kontrol "p" Dari peta kontrol terlihat bahwa pada tanggal 1 april 1991 data yang diperoleh berada di atas batas kontrol atas dan analisa sementara bisa disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada saat itu didapatkan kondisi operator bekerja secara tidak wajar. Data ini seharusnya kita abaikan saja. 216 Dipindai dengan CamScanner 7 AP kasi Dari Metode Sampling Kerja 62 ling kerja pa toda sampling kerja pada umumnya meri ‘an sala ue sederhana, mudah dilaksanakan, serta tha mene an} ang besar- Dengan Menggunakan metoda ini maka waktu piay’ atau menganggur (idle time) dari mesin atau fasilitas produksi akan dapat segera diatasi. Hasil studi ini akan dapat dipakai af agai dasar penetapan tugas dan Jadwal kerja yang lebih efektif e efisien bagi operator maupun mesin. Berikut akan disajikan beberapa eps dari metoda sampling kerja untuk berbagai macam kegiatan da kebutuhan, yaitu antara lain : jain sel 6201. Aplikasi Sampling Kerja Untuk Penetapan Waktu Baku. Seperti telah diketahui bahwa studi sampling kerja akan dapat ‘menjawab beberapa hal antara lain : « Prosentase/proporsi antara aktivitas dan idle ¢ Penetapan waktu baku kegiatan Setelah halnya dalam stop-watch time study maka di sini juga harus diestimasikan terlebih dahulu performance rating dari operator yang diukur dan waktu longgar yang ada, sehingga waktu baku penyelesaian suatu produk dapat dinyatakan dalam rumus berikut : Total Time x Workning x Performance Suandard time Gam) ‘Time (%) _ rating (%) 100% per unit produ = x —_______ Total number of pieces produced 100% ~ % Allowance 6.2.7.2. Aplikasi Sampling Kerja Untuk Penetapan Waktu Tunggu (Delay Allowance) Apabila metoda sampling kerja digunakan untuk menetapkan waktu longgar (allowance) maka satu hal penting yang harus ditetapkan terlebih dahulu adalah membakukan metoda kerja yang digunakan (standarized method). Hal ini perlu dilakukan seperti halnya pada aktivitas stop-watch time study. Studi dengan metoda sampling kerja pada dasarnya adalah mengamati fakta yang sebenarnya ada diatas area kerja. Sebagai bagian dari aktivitas pengukuran kerja, maka metoda sampling kerja juga harus dikaitkan dengan proses penyederhanaan kerja (work simplification). Dengan mengetahui waktu-waktu menganggur, baik yang dialami oleh mesin, peralatan produksi, maupun pekerjaan maka tujuan utama dari aktivitas ini adalah berusaha menekan aktivitas-aktivitas yang diklasifikasikan sebagai “non-productive” sampai prosentase yang terkecil. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara memperbaiki metoda kerja, alokasi pembebanan mesin/manusia secara tepat, dan Jain-lain. a 27 ~ Dipindai dengan CamScanner era dengan Metode Pengukuran Langsting 6.2.7.3, Aplikasi Sampling Kerja Untuk Aktivitas Maintenance Dengan sampling kerja banyak diaplikasikan untuk pekerjaan, pekerjaan maintenance yang bisa jumpai dalam suatu industri/peru aan, Untuk menentukan proporsi aktivitas yang umum dijumpai dalam suatu aktivitas maintenance, maka terlebih dahulu dilakukay penjabaran elemen-elemen kerja secara lebih detail yaitu antara lain terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut : © Pekerja tidak ada di tempat * Mengambil order penugasan kerja atau menerima telepon penugasan dari Kepala Bagian Pemeliharaan © Mempelajari perintah kerja atau surat/dokumen lain yang berkaitan dengan pekerjaan. © Bersiap-siap untuk melakukan tindakan pemeliharaan dengan melakukan pembersihan atau menyiapkan peralatan kerja di sekitar lokasi pekerjaan. Personal dan idle time Ketidak-seimbangan beban kerja dari group pekerja yang ada dimana satu pekerja terlihat sibuk dan terlihat langsung dengan tugas pelaksanaan perbaikan sedangkan yang lain terlihat menganggur. Kegiatan menunggu (delay) Bercakap-cakap dengan supervisor atau atasan lain dengan asumsi bahwa percakapan tersebut berkaitan dengan pekerjaan. Sedapat mungkin elemen-elemen kegiatan ini dipecah-pecah secara mendetail kalau dalam hal ini tidak dapat digabungkan dalam kelompok- kelompok kegiatan yang terdiri dari elemen-elemen kerja relevan. Untuk kegiatan-kegiatan pemeliharaan (ataupun bisa juga untuk kegiatan kerja lainnya) pengelompokan kerja bisa dilaksanakan dalam 3 kelompok yaitu : Kegiatan Langsung (Direct Work) Adalah kegiatan kerja sesungguhnya yang dilakukan terhadap mesin atau peralatan produksi lainnya yang akan dipelihara/ diperbaiki. Di sini secara nyata terlihat bahwa pekerja pemeliharaan atau perbaikan. Kegiatan Tak Langsung (Indirect Work) Meliputi kegiatan perencanaan atau persiapan kerja lainnya sebelum aktivitas kerja pemeliharaan dilaksanakan. Contohnya ialah kegiatan mempelajari manual mesin, menyiapkan peralatan kerja dan material/spare-parts yang diperlukan dan lain-lain. 218 Dipindai dengan CamScanner ERGONOMI, Stu Gerak dan Waktu Kegiatan Berjalan/Bergerak Mondar-mandir (Travel) tan dimana pekerja tampak bergerak, berjalan mondar- mandir dari satu tempat ke tempat yang lain dalam kaitannya dengan proses kerja yang harus dilaksanakan. Sebagai contoh adalah pekerja bergerak untuk konsultasi dengan supervisor, dan lain-lain. Tentu saja selain 3 kelompok kegiatan kerja tersebut di atas masih harus dicatat adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif seperti idle, delay, dan lain-lain. 6.2.7.4. iad Sampling Kerja Untuk Kegiatan Perkantoran (Office oi Sampling kerja pertama kali diaplikasikan di lingkungan pabrik, walaupun selanjutnya diterapkan pula untuk aktivitas perkantoran (office). Di sini dipergunakan untuk mengamati kegiatan dan perilaku pekerja- pekerja kantor (clerical workers). Beberapa program dirancang pula untuk mengukur Prosentase waktu yang dikontribusikan untuk berbagai macam aktivitas perkantoran dengan hasil akhir berupa saran-saran perbaikan ke arah peningkatan efisiensi kerja. Seperti halnya dengan aktivitas sampling kerja lainnya maka terlebih dahulu harus dijabarkan secara detail elemen- elemen kerja perkantoran antara lain sebagai berikut : © Menerima dan mempelajari instruksi-instruksi (informasi) ¢ Kegiatan diskusi dengan pekerja lain Kegiatan menghitung, menulis, mengetik, dan lain-lain. * Aktivitas yang mengarah ke pemenuhan kebutuhan pribadi/ personil. ¢ Kegiatan menelepon ¢ Idle, delay, absen, dan lain-lain. Secara menyeluruh aktivitas sampling kerja adalah menyederhana- kan metoda/prosedur kerja dengan harapan hal ini akan mengarah ke peningkatan efisiensi kerja dan mengurangi biaya overhead. Selain itu tentu saja aktivitas ini akan berguna untuk : © Mengidentifikasikan kegiatan produktif dan kegiatan yang tidak produktif © Memperbaiki aktivitas supervisi © Mengidentifikasikan saat-saat kegiatan puncak (aktivitas sibuk) dan kegiatan menganggur (idle atau delay) yang terjadi. 219 ——sN Dipindai dengan CamScanner hobo. © Penguknran Waktu Kerja dengan Metode Pengukuran Langsung usulan penambahan jumlah personil yang adg iknya + Mengidentifikasikan macam kegiatan yang seharusnyg dilaksanakan dalam suatu jabatan dan menghilangkannya apabila dianggap perlu (job content atau job description). © Mengalokasikan biaya. 6.2.7.5. Aplikasi Sampling Kerja Untuk Kegiatan Perkantoran (Office Work) Dari suatu kegiatan sampling kerja terhadap seorang pimpinan perusahaan diperoleh suatu kesimpulan bahwa seorang pimpinan/eksekutif seringkali melaksanakan aktivitas yang sama sekali tidak efisien, yaitu seperti halnya dengan : . Membiarkan “interupsi” atau hal-hal lain yang mengganggu jadwal/kerjanya. Bekerja terlalu keras sehingga lupa waktu dan istirahat. ¢ Berbicara panjang lebar dalam telepon dimana sebenarnya banyak kegiatan lain yang menanti. © Cenderung memonopoli kerja, wewenang, tanggung jawab tanpa mau mendelegasikan kepada orang lain. ¢ Memberi konsultasi, pengarahan, penjelasan yang berlebih- Jebihan dan diulang-ulang. © Tidak pernah melakukan perencanaan untuk kerja yang akan dilaksanakan. © Tidak tegas dan terlalu demokratis dengan membiarkan orang lain untuk ikut menetapkan yang seharusnya diambil oleh dia sendiri. Satu relevansi dari studi ini adalah kebutuhan untuk memperoleh efisiensi yang besar-besarnya dalam komunikasi lisan, karena disekitar 80-85 % waktu kerja dari seorang manajer/eksekutif perusahaan akan banyak dipakai untuk “bicara”. Hal ini merupakan bukti bahwa suatu perencanaan awal berupa jadwal waktu yang terperinci harus selalu dibuat agar efektifitas rapat, diskusi, percakapan dengan relasi, telpon, dan lain- lain bisa tercapai dan efisiensi pemanfaatan waktupun bisa dilaksanakan. Di sini pepatah kuno “time is money” akan merupakan tolok ukur efisiensi waktu yang harus dipegang teguh oleh seorang eksekutif. Analisa sampling kerja bagi para eksekutif/manajer akan membantu mengarahkan penggunaan waktu secara efisien setiap harinya dengan harapan target kerja yang direncanakan bisa tercapai. 220 Dipindai dengan CamScanner ERGONOMI Stull Gerak Wakt Bisa dipahami bahwa aktivitas sampling kerja ini baik diaplikasikan dalam suatu area kerja dimana variasi elemen-elemen kegiatan banyak diperoleh. Meskipun umumnya dipakai untuk mengukur prosentase delay atau idle dari proses, mesin atau manusia pekerja, aktivitas sampling kerja bisa pula dipakai untuk menghitung prosentase elemen-elemen kegiatan dalam suatu pekerjaan secara proporsional. Secara umum kegiatan dari teknik sampling kerja adalah sebagai berikut : © Memperoleh fakta kejadian dengan biaya 1/3 sampai 1/6 bila observasi dilaksanakan secara terus menerus. © Tidak memerlukan pengamat yang trampil yang perlu dididik secara khusus, meskipun tetap diharapkan bahwa pengamat cukup mengenal baik pekerjaan yang akan diteliti. © Memberikan tingkat ketelitian yang diperoleh meskipun tetap kurang teliti bila dibandingkan dengan pengamatan yang dilaksanakan secara kontinyu, dan lain-lain. CONTOH SOAL: Berikut adalah hasil pengukuran aktivitas kerja dengan metoda sampling kerja untuk proses perakitan PT. UNTUNG TERUS. Kegiatan pengukuran dilaksanakan selama 8 minggu (8 jam/hari atau 40 jam/minggu) dengan hasil sebagai berikut : © Total produk rakitan yang dihasilkan pada akhir periode kegiatan pengukuran sebanyak 5.000 produk rakitan. Jumlah pengamatan yang dihasilkan selama 8 minggu kerja adalah sebanyak 2000 kali pengamatan (rata-rata 35 kali per hari), dimana perincian aktivitas yang diminati adalah : - Aktivitas perakitan (kegiatan produktif) = 1.475 kali ~ Delay, idle, dan lain-lain (kegiatan tidak produktif) = 525 kali Performans kerja operator selama pengukuran terlihat 10% berada di bawah normal rata-rata operator yang ada, sedangkan allowance time dalam hal ini diestimasikan sekitar 12,5%. Berdasarkan informasi tersebut diatas maka : a. Hitung waktu normal dan waktu standard untuk menyelesaikan kegiatan perakitan tersebut di atas. b. Berapakah jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan untuk kegiatan pengukuran kerja ini agar data bisa dipercaya dengan tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 3% ? 221 rom Dipindai dengan CamScanner Bab + Penguhuran Waktu Kerja dengan Metode Pengukuran Langsung c. Hitung pula dejarat ketelitian yang bisa dicapai dari 2.000 kali pengamatan yang telah dilaksanakan di atas. Jawab : a. Waktu normal/standard dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut : Total Waktu Pengukuran x % Work Activity x Rating Factor (%) Total Unit Produk yang Dihasilkan Selama Kegiatan Sampling Kerja Dilakukan Waktu Normal = = (8 x 40 jam) x 1.475/2000 x 0,9 0,04248 jam/unit produk 5000 unit produk 100% Waktu Standard = Waktu normal x S757 —aaiiowance’ 100% 100% - 12,5% (0,024248) x = 0,04855 jam/unit produk s Jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan untuk kegiatan pengukuran kerja dengan 95% convidence level dan 3% degree of accuracy dapat dihitung dengan formula berikut : k(-p) _ _2(1-525/2000) 4(0,7375) S?xp (0,03) x (525/200) 23625 x 107 N' = 12.487 kali pengamatan c. Dari 2000 kali pengamatan yang telah dilaksanakan (N) maka derajat ketelitian yang bisa dihitung dengan formula : p(-p) 0,2625 (1-0,2625) on [——_—— = s P | 7 27.2625 | 25 10.2829) 0,2625 (07375) 7,619 | = (7,619) 7000 0,1463 atau 14,63% an i} 222 Dipindai dengan CamScanner ERGONOMI, Still Gerak dan Waktu SOAL-SOAL LATIHAN 1. Diketahui dari hasil‘pengukuran elemen kerja dengan menggunakan standard hour stop-watch (untuk memudahkan pencatatan angka desimal dihilangkan untuk data ini) waktu pengamatan sebagai berikut : 10 12 11 10 10 13 11 12 10 12 12 10 11 10 10 12 13 11 12 13 13,13 11 13 10 12 14 12 12 10 Berapakah jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan untuk studi apabila dikehendaki tingkat keyakinan 95% dan ketelitian sebesar 4% ? Berapakah jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan apabila dikehendaki tingkat keyakinan 90% dan tingkat ketelitian 5% yaitu setelah time study analyst melaksanakan 20 kali pengamatan awal dengan hasil sebagai berikut : 0,09 0,08 0,10 0,01 0,09 0,11 0,08 0,09 0,10 0,12 0,10 0,09 0,10 0,11 0,10 0,12 0,10 0,11 0,08 0,10 Stop-watch yang dipakai dalam studi ini adalah desimal menit stopwatch. Suatu aktivitas time study dilaksanakan untuk mengamati operasi kerja yang terdiri dari atas 4 elemen kegiatan. Hasil pengamatan dan estimasi dari performance rating masing- masing elemen untuk 10 kali siklus pengamatan dapat ditunjukkan sebagai berikut : Waktu Pengamatan ( x 0,01 menit ) 3.4 5 67 8 *9 43°45 47 50 49 45 50 Lb w 105% 150 154 149 145 140 155 158 148 155 149 120% 84 89 77 83 85 95 93 88 79 85 95% 211 209 214 200 199 205 202 210 209 198 a. Dengan mengasumsikan (estimasi) bahwa total waktu longgar sebesar 15% maka tentukan waktu standard dan output standard dari kegiatan di atas. b. Cek apakah jumlah siklus pengamatan yang telah dilaksanakan sudah memenuhi persyaratan ? Convidence level ditetapkan 95% dan degree of accuracy 5%, . 223 Dipindai dengan CamScanner Bab + Penguhuran Waktu Kerja dengan Metode Pengukuran Langsnng 4. Dari data yang diperoleh time study analyst berikut Pembacaan Stop Watch (menit) 3 4 5 6 0.011 0.010 0.009 0.012 0.009 0.010 0.009 0.011] 0,110 0,090 0.100 0.095 0.110 0.105 0.205 0.195 0.200 0.210 0.200 0.205 0.095 0.090 0.100 0.095 0.100 0.105 0.095 0.109 Data tersebut di atas dicatat dari suatu aktivitas time study dengan mengambil operator yang mempunyai karakteristik performans sebagai berikut : - Ketrampilan (skill) === SSs«E Xcelilent (B2) - Usaha (Effort) Good (C1) Excellent (B) Demikian pula kondisi lingkungan kerja pada saat time study dilaksanakan dipertimbangkan dalam situasi yang cukup (fair). Selanjutnya bila diketahui waktu longgar yang diperkirakan untuk melepas lelah adalah sebesar 5%, menunggu 7%, dan kebutuhan- kebutuhan personil 9% maka hitunglah waktu standard yang dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan ini (asumsikan bahwa jumlah pengamatan dalam hal ini sudah memenuhi syarat). Demikian pula hitung jumlah produk (output) perjam yang bisa dihasilkan dari kegiatan tersebut. - Dari suatu aktivitas pengukuran kerja dengan metode stop-watch, diperoleh data sebagai berikut : Elemen Kerja Waktu Elemen Kerja Rata-rata (menit) w Performance ra dan total waktu upah dasar (bas. Rp. 15.000,- p ting dari operator dinilai 5% di bawah normal longgar diestimasikan sebesar 13%. Bilamana ¢ rate) operator dalam hal ini dihargai sebesar er jam maka : 224 Dipindai dengan CamScanner a x a. Berapakah waktu standard yang diperlukan oleh opera- tor untuk menyelesaikan satu unit Produk (atau satu siklus kerja) dari aktivitas diatas 2 Berapakah pula output stan- dard yang dihasilkan per jam ? b. Berapakah piece work rate (Rp./unit)? Untuk kemampuan berproduksi berapakah operator akan bisa memperoleh insentif ? Berikan contoh contoh besarnya insentif yang bisa diperoleh bilamana yang bersangkutan berhasil menunjukkan Performans standard. . Dari data berikut ini hitunglah berturut-turut : a. Standard waktu kerja (jam per 100 unit produk). b. Standard output kerja (unit produk per jam). c. Standard upah kerja (Rupiah per 100 unit produk). Kelonggaran waktu (allowance) diestimasikan sebesar 5% untuk melepas lelah, 6% untuk delay, dan 8% untuk keperluan yang bersifat personal. Waktu Siklus Pengamatan ( x 0,01 menit ) ammeamaas one Elemen-elemen kerja B dan D merupakan elemen kerja yang sepenuhnya dilaksanakan oleh mesin (performance kerja tentu saja dianggap normal), sedangkan elemen-elemen A, C, dan E merupakan kegiatan loading dan unloading dimana dalam hal performans kerja operator (rata-rata) dinilai 10% di atas normal. Selanjutnya berdasarkan data indeks yang ada tercatat pula bahwa operator untuk kegiatan semacam ini akan dibayar sebesar Rp.15.000,- per jam. . Manajemen PT. ANGIN RIBUT bermaksud membeli sebuah mesin untuk melaksanakan suatu operasi permesinan tertentu. Disini manajemen dihadapkan dengan 2 alternatif pilihan yaitu mesin A atau mesin B Biaya awal dan instalasi dari kedua mesin itu sama-sama sebesar Rp. 20 juta, sedangkan biaya operasi dan maintenance ditunjukkan dalam tabel sebagai 225 Dipindai dengan CamScanner Rabo + Penguhuran Waktu Kerjadengan Metoule Pengukurs 226 berikut : Mesin B Rp. 1,50 juta Rp. 1,00 juta — Rp. 500 Rp. 10.000,- Rp. 12.500,- Maintenance per bulan Supplies per unit Labor cost per jam Untuk melihat kemampuan teknis — yang di dalam hal ini diukur dengan kecepatan ker; kegiatan stop-watcl siklus peng: ja mesin — maka dilaksanakan h time study masing-masing sebanyak 6 ‘amatan dengan data sebagai berikut ini. Mesin A. Siklus pengamatan (x 0,01 menit ) Elemen Kerja Loading m/c Permesinan Unloading m/c Inspeksi Labeling (otomatis) 32-29 273° 261 268 «271 14410 9 12, 11 «10 121 108 129 115 120 125 Mesin B Siklus pengamatan ( x 0,01 menit ) 123 aS Elemen Kerja Loading m/c Permesinan Unloading m/c Inspeksi Labeling (otomatis) 12.9 10 11 9 10 9294 86 79853 5 4 S 5 4 5 Time study analyst mencatat bahwa performance rating untuk operator mesin A adalah 125% dan operator mesin B 115% selama mereka mengoperasikan mesin-mesin tersebut pada saat pengukuran dilaksanakan. Diasumsikan di sini bahwa kecakapan (skill) dari kedua operator sama, Selanjutnya diestimasikan di sini bahwa operator akan menerima 2 x 15 menit istirahat minum kopi setiap harinya. Avoidable delays diperkirakan 40 menit untuk mesin A dan 25 menit untuk mesin B selama 8 jam Dipindai dengan CamScanner 3° ikdan Waktu kerja per hari, Kebutul pribadi (personal needs) dalam hal ini keduanya membutuhkan waktu sama yaitu sekitar 15 per hari. Pertanyaan : Berdasarkan data teknis dan ekonomis diatas, maka alternatif mesin mana yang sebaiknya dipilih oleh manajemen PT. ANGIN RIBUT untuk dioperasikan ? . Suatu penelitian dengan cara sampling kerja ingin menetapkan Prosentase waktu menganggur (idle) dari sebuah mesin. Penelitian tahap awal menghasilkan bahwa dalam kondisi menganggur. Tahap kedua dari 600 kali pengamatan (kumulatif) dijumpai bahwa 200 pengamatan diantaranya menunjukkan mesin menganggur, dan pada tahap ketiga dari 400 kali pengamatan (kumulatif), 1400 di antara pengamatan menunjukkan mesin menganggur. Bila diasumsikan keputusan didasarkan pada tingkat kepercayaan dan derajat ketelitian 5 %, maka hitunglah : a. Berapakah jumlah pengamatan yang diperlukan pada tahap awal, kedua dan tahap ketiga ? b. Berapakah prosentase waktu menganggur sebuah mesin berdasarkan data tersebut diatas ? c. Sehubungan dengan pertanyaan (b) diatas maka berapakah tingkat ketelitian yang diperoleh dari peneliti pada akhirnya ? Rencanakan suatu aktivitas penjadwalan untuk sampling kerja yang dilaksanakan selama 9 kali pengamatan per hari dimana jam kerja adalah selama 8 jam per hari dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00 - 13.00. Jadwal dibuat untuk tiga hari kerja dengan menggunakan tabel angka random (lihat dari buku-buku statistik) dan kemudian atur urutan kronologisnya. . Salah satu aktivitas pokok seorang sekretaris perusahaan adalah terlibat dalam percakapan telpon dengan karyawan perusahaan yang ingin tahu informasi di dalam perusahaan ataupun dengan pihak luar yang ingin berhubungan dengan perusahaan tersebut. Manajemen mengestimasikan bahwa hampir satu setengah waktu kerja dari sekretaris ini dihabiskan untuk melayani pesawat telpon yang berdering-dering tidak berhenti-henti. Berdasarkan data tersebut, maka berapakah banyaknya pengamatan yang harus dilaksanakan oleh seorang time study analyst yang ingin melakukan aktivitas sampling kerja untuk kegiatan sekretaris ini, bilamana tingkat ketelitian yang diharapkan adalah 6% dan tingkat kepercayaan sebesar 99%. hi a Dipindai dengan CamScanner Babe + Pengukuran Waktn k neuhuran Waktu Kerja dengan Metoue Penguhuran Langsung ll. Aktivitas kerja untuk suatu proses/operasi produksi telah selesai dilaksanakan dalam waktu 9 hari kerja. Dalam waktu 8 jam per hari sebanyak 100 kali pengamatan random telah dilaksanakan untuk mengamati kerja operator yang bertanggungjawab terhadap proses produksi tersebut. Jumlah operator idle yang diketahui pada saat pengamatan tersebut untuk setiap harinya tercatat sebagai berikut Sebelum aktivitas studi dilaksanakan dengan hasil tertentu diatas jumlah pengamatan yang diambil ditentukan dengan menetapkan derajat ketelitian 5 % dan tingkat keyakinan 95 %. Berapakah prosentase idle time yang antisipasikan untuk terjadi pada studi awal ini guna memperoleh jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan (N’) = 900 ? Berapakah tingkat ketelitian yang sesungguhnya yang dapat dicapai untuk hasil studi diatas pada tingkat kepercayaan 95 % Apabila suatu peta kontrol dibuat untuk operasi ini dengan menggunakan lebih kurang 13 standard deviasi untuk batas-batas kontrolnya, maka data mana dari hasil studi tersebut yang akan di luar kontrol ?. 12. Institut pengembangan manajemen Surabaya (IPMS) bermaksud untuk mengirimkan brosur dan pamflet yang berisikan informasi-informasi mengenai program-program pelatihan manajemen untuk tahun 1989 kepada 2500 relasi (baik perorangan maupun instansi perusahaan) yang nama- namanya sudah tercatat dalam daftar rekanan. Pekerjaan untuk mengetik nama-nama dan alamat relasi, memasukkan brosur ke dalam amplop khusus dan menempelkan perangko secukupnya dilakukan oleh sekretaris IMPS yang manis dan lincah yaitu nona Irma. Selama Irma bekerja, dilakukan kegiatan pengukuran Kerja (work sampling) dengan maksud untuk memperoleh data yang diperlukan untuk kegiatan- kegiatan sejenis di masa yang akan datang. Dari studi yang berlangsung selama 8 minggu kerja (@ 40 jam per minggu) diperoleh informasi mengenai kegiatan Nn. Irma — pengamatan dilaksanakan secara random dengan memanfaatkan tabel random — sebagai berikut : Harike 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Operator 7 9 16 18 9 27 9 12 1B idle 228 Dipindai dengan CamScanner ERGONOML Stull Gerak dan Waktu © Jumlah pengamatan (tally) yang menunjukkan bahwa Nn. Irma dalam kondisi bekerja = 2800 * Jumlah pengamatan yang menunjukkan bahwa Nn. Irma dalam kondisi tidak bekerja (idle/delays) = 1.200. Sampai akhir kegiatan studi berlangsung (8 minggu) tercatat bahwa Irma telah berhasil menyelesaikan pengetikan dan penyiapan amplop sebanyak 2.500 surat/ alamat sesuai dengan target yang diharapkan. Time study Analysist dalam hal ini mencatat bahwa performance kerja Nn. Irma sebesar 15% diatas normal performance kerja rata-rata karyawan administrasi yang lain. Allowance untuk kegiatan semacam ini (total) diestimasikan sebesar Th. a, Berapakah waktu normal dan waktu standard yang diperlukan untuk menyelesaikan per surat dalam kasus ini? b. Dengan mengambil keputusan pada 95% tingkat keyakinan dan 5% derajat ketelitian, maka berapa kali pengamatan yang seharusnya dilaksanakan dalam studi diatas. . Berapa pula tingkat ketelitian yang telah dicapai dalam studi diatas yang pengamatannya hanya dilakukan sebanyak 4.000 kali ? Tingkat keyakinan dalam hal ini tetap diambil 95%. ° 22! Dipindai dengan CamScanner

You might also like