Perangkat Asesmen : REPORT SHEET
Nama Peserta Sertifikasi : Tulis nama kalian
Nama Asesor : Tulis nama asesor/penguji
Skema Sertifikasi : PEMELIHARAAN CASIS KENDARAAN RINGAN
Tanggal Uji Kompetensi : Tulis pada saat pelaksanaan ujikom
Waktu Uji Kompetensi : Tulis waktu ujikom yang disediakan oleh LSP
REPORT/CHECK SHEET
HASIL PELAKSANAAN TINDAKAN /
NO UNJUK KERJA SUDAH BELUM SPESIFIKASI
1 PERSIAPAN :
1. Gunakan APD (baju praktik, sarung tangan dan masker)
Jawab
Jika sudah menggunakan APD √
Jika tidak menggunakan APD √
2. Pasang pelindung kendaraan
Jawab
Jika sudah memasang pelindung kendaaran/fender cover √
Jika tidak memasang pelindung kendaaran/fender cover √
3. Check Alat dan kalibrasi
Jawab
Jika sudah mengecek/memeriksa alat dan meng kalibrasi √
Jika tidak mengecek/memeriksa alat dan meng kalibrasi √
4. Persiapkan manual book
Jawab
Jika sudah mempersiapkan manual book √
Jika tidak mempersiapkan manual book √
HASIL PEMERIKSAAN TINDAKAN /
UNJUK KERJA
BAIK RUSAK SPESIFIKASI
2. PEMERIKSAAN & PENGECEKAN ALAT UKUR
1. Fungsi kerja jangka sorong
Jawab
Jika jangka sorong berfungsi/bekerja dengan baik √
Jika jangka sorong tidak berfungsi/bekerja dengan baik √
2. Fungsi kerja micrometer
Jawab
Jika micrometer berfungsi/bekerja dengan baik √
Jika micrometer tidak berfungsi/bekerja dengan baik √
3. Fungsi kerja pressure/tire gauge
Jawab
Jika pressure/tire gauge berfungsi/bekerja dengan baik √
Jika pressure/tire gauge tidak berfungsi/bekerja dengan baik √
HASIL PEMERIKSAAN
TINDAKAN /
UNJUK KERJA BAIK / JELEK / TDK
SPESIFIKASI
SESUAI SESUAI
3 PENGECEKAN DAN PENGOPERASIAN AWAL
1. Tekanan pedal rem (= berat/ringan)
Jawab
Jika tekanan pedal rem ringan √
Jika tekanan pedal rem berat √
2. Kebebasan pedal rem (= tulis hasilnya mm) 3-6 mm
Jawab
Jika kebebasan pedal rem 3-6 mm √
Jika kebebasan pedal rem lebih dari 6 mm √
3. Kerja dari rem tangan/parkir (= tulis hasilnya clik) 10-18 clik
Jawab
Jika jumlah clik rem tangan/parkir 10-18 clik √
Jika jumlah clik rem tangan/parkir lebih dari 18 clik √
4. Volume minyak pada resevoir (= max/min)
Jawab
Jika volume minyak pada reservoir max √
Jika volume minyak pada reservoir min √
5. Lampu rem (= menyala/tidak menyala)
Jawab
Jika lampu rem menyala √
Jika lampu rem tidak menyala √
HASIL PEMERIKSAAN
TINDAKAN /
UNJUK KERJA BAIK / JELEK / TDK
SPESIFIKASI
SESUAI SESUAI
4 PEMERIKSAAN REM TEROMOL (KANAN BELAKANG)
1. Persiapan (kendorkan mur roda- dongkrak - jack stand)
Jawab
Jika sudah melakukan/sudah terpasang √
Jika tidak melakukan/tidak terpasang √
2. Pemeriksaan kebocoran silinder roda (= bocor/tidak bocor)
Jawab
Jika diperiksa silinder roda bocor √
Jika diperiksa silinder roda tidak bocor √
3. Pemeriksaan keadaan teromol (= kotor/berkarat atau tidak
kotor/tidak berkarat)
Jawab
Jika hasil pemeriksaan tidak kotor/tidak berkarat √
Jika hasil pemeriksaan kotor/berkarat √
4. Pengukuran diamater teromol (= tulis hasilnya mm) 228,6-230,6 mm
Jawab
Jika hasil pengukuran diameter tromol 228,6-230,6 mm √
Jika hasil pengukuran diameter tromol diatas 230,6 mm √
5. Pemeriksaan keadaan kanvas rem (=aus atau /tidak aus)
Jawab
Jika hasil pemeriksaan tidak tidak aus √
Jika hasil pemeriksaan aus √
6. Pengukuran tebal kanvas sepatu rem(= tulis hasilnya mm) 1-5 mm
Jawab
Jika hasil pengukuran tebal kanvas sepatu rem 1-5 mm √
Jika hasil pengukuran tebal kanvas sepatu rem kurang dari √
5 mm
7. Pemeriksaan keadaan pegas-pegas rem (= patah atau
tidak patah)
Jawab
Jika pemeriksaan keadaan pegas-pegas rem tidak patah √
Jika pemeriksaan keadaan pegas-pegas rem patah √
8. Bersihkan dengan angin kompresor unit rem teromol
Jawab
Jika sudah dibersihkan/semprot dengan angin kompresor √
Jika tidak dibersihkan/semprot dengan angin kompresor √
5 PEMERIKSAAN REM CAKRAM (DEPAN KANAN)
1. Persiapan (kendorkan mur roda- dongkrak - jack stand)
Jawab
Jika sudah melakukan/sudah terpasang √
Jika tidak melakukan/tidak terpasang √
2. Pemeriksaan kebocoran caliper (= bocor/tidak bocor)
Jawab
Jika hasil pemeriksaan caliper tidak bocor √
Jika hasil pemeriksaan caliper bocor √
3. Pemeriksaan keretakan caliper (= retak/tidak retak)
Jawab
Jika hasil pemeriksaan caliper tidak retak √
Jika hasil pemeriksaan caliper retak √
4. Pengukuran ketebalan cakram (= tulis hasilnya mm) 19-20 mm
Jawab
Jika hasil pengukuran cakram 19-20 mm √
Jika hasil pengukuran cakram dibawah 19,0 mm √
5. Pemeriksaan keadaan pad rem (= retak/karat/aus atau
tidak retak/tidak karat/tidak aus)
Jawab
Jika pemeriksaan hasilnya tidak retak/tidak karat/tidak aus √
Jika pemeriksaan hasilnya retak/karat/aus √
6. Pengukuran tebal pad rem (= tulis hasilnya mm) 1-10 mm
Jawab
Jika hasil pengukuran hasilnya 1-10 mm √
Jika hasil pengukuran hasilnya dibawah 1 mm √
7. Pemeriksaan baut dan bushing caliper (= aus/tidak aus)
Jawab
Jika pemeriksaan hasilnya tidak aus √
Jika pemeriksaan hasilnya aus √
8. Pemeriksaan baut caliper dan cakram (= aus/tidak aus)
Jawab
Jika pemeriksaan hasilnya tidak aus √
Jika pemeriksaan hasilnya aus √
9. Bersihkan dengan angin kompresor unit rem cakram
Jawab
Jika sudah dibersihkan/disemprot dengan angin kompresor √
Jika tidak dibersihkan/disemprot dengan angin kompresor √
HASIL
PEMERIKSAAN / TINDAKAN /
UNJUK KERJA PEKERJAAN SPESIFIKASI
SESUAI TDK SESUAI
6 PENGECEKAN RODA
1. Tekanan angin roda depan (= Tulis hasilnya psi) 30-33 Psi
Jawab
Jika tekanan angin antara 30-33 Psi √
Jika tekanan angin kurang dari 30 lebih dari dari 33 Psi √
2. Tekanan angin roda belakang (=Tulis hasilnya psi) 30-33 Psi
Jawab
Jika tekanan angin antara 30-33 Psi √
Jika tekanan angin kurang dari 30 lebih dari dari 33 Psi √
3. Momen Pengencangan mur roda (= tulis 69 N.m) 69 N.m
Jawab
Jika pengencangan mur roda momen 69 N.m √
Jika pengencangan mur roda momen tidak 69 N.m √
HASIL PEMERIKSAAN TINDAKAN /
UNJUK KERJA
BAIK TDK SESUAI SPESIFIKASI
7 PEMERIKSAAN SISTEM KEMUDI
1. Volume minyak power steering (= min/max)
Jawab
Jika volume minyak power steering max √
Jika volume minyak power steering min √
2. Kebocoran selang power steering (= bocor/tidak bocor)
Jawab
Jika selang power steering bocor √
Jika selang power steering tidak bocor √
3. Kinerja sistem power steering (= ringan/berat)
Jawab
Jika kinerja power steering ringan √
Jika kinerja power steering berat √
4. Defleksi tali kipas power steering (= tulis hasilnya mm) 7-11 mm
Jawab
Jika hasilnya antara 7-11 mm √
Jika hasilnya kurang dari 7 mm atau lebih dari 11 mm √
5. Kekendoran mur roda kemudi (steer) (= kendor/tidak
kendor)
Jawab
Jika mur roda kemudia (steer) kendor √
Jika mur roda kemudia (steer) tidak kendor √
6. Celah speeleng roda kemudi (= ada celah speeleng/tidak ada
celah speeleng)
Jawab
Jika hasilnya tidak ada celah speeleng √
Jika hasilnya ada celah speeleng √
7. Mur pitman arm (= aus atau tidak tidak aus)
Jawab
Jika hasil mur pitman arm tidak aus √
Jika hasil mur pitman arm aus √
8. Mur pengikat tie rod end (=aus atau tidak aus)
Jawab
Jika hasil mur pengikat tie rod end tidak kendor/tidak aus √
Jika hasil mur pengikat tie rod end kendor/aus √
9. Mur pengikat ball joint (=aus atau tidak aus)
Jawab
Jika hasil mur pengikat ball joint tidak aus √
Jika hasil mur pengikat ball joint aus √
10. Kekocakan unit ball joint (= kocak/tidak kocak)
Jawab
Jika hasil unit ball joint tidak kocak √
Jika hasil unit ball joint kocak √
11. Kekocakan unit tie rod end (=kocak/tidak kocak)
Jawab
Jika hasil unit tie rod end tidak kocak √
Jika hasil unit tie rod end kocak √
12. Kebocoran oil gear box (= bocor/tidak bocor)
Jawab
Jika hasil unit tie rod end tidak bocor √
Jika hasil unit tie rod end bocor √
HASIL PEMERIKSAAN TINDAKAN /
UNJUK KERJA
BAIK TDK SESUAI SPESIFIKASI
8. PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI
1. Kebocoran shock absorber depan (=bocor/tidak bocor)
Jawab
Jika shock absorber depan tidak bocor √
Jika shock absorber depan bocor √
2. Kebocoran shock absorber belakang (= bocor/tidak bocor)
Jawab
Jika shock absorber belakang tidak bocor √
Jika shock absorber belakang bocor √
3. Keretakan pegas-pegas suspensi depan (= tidak retak/retak)
Jawab
Jika pegas-pegas suspensi depan tidak retak √
Jika pegas-pegas suspensi depan retak √
4. Keretakan pegas suspensi belakang (= tidak retak/retak)
Jawab
Jika pegas-pegas suspensi belakang tidak retak √
Jika pegas-pegas suspensi belakang retak √
5. Kondisi karet penahan benturan suspensi belakang
Jawab
Jika karet penahan benturak tidak rusak/tidak sobek √
Jika karet penahan benturak rusak/sobek √
6. Kinerja suspensi depan (= memantul atau tidak memantul)
Jawab
Jika kinerja suspensi depan memantul √
Jika kinerja suspensi depan tidak memantul √
7. Kinerja suspensi belakang memantul atau tidak memantul)
Jawab
Jika kinerja suspensi belakang memantul √
Jika kinerja suspensi belakang tidak memantul √
Catatan : Peserta Asesor
Tanda tangan kalian Tanda tangan Asesor/penguji
Nama lengkap Nama lengkap
Rekomendasi : Tanggal pelaksanaan Tanggal pelaksanaan
Nama/Tanda tangan/Tanggal Nama/Tanda tangan/Tanggal
LAMPIRAN
1. PERSIAPAN
1. Gunakan APD (baju praktik, sarung tangan dan masker)
2. Pasang pelindung kendaraan
Fender cover befungsi untuk melindungi bagian sisi bonet kendaraan. Fender
cover terpasang pada bagian kanan, kiri dan depan. Cara memasangnya pun mudah yaitu
dengan mengikat kedua bagian tali pada komponen yang terdapat di ruang mesin.
Mengapa fender cover harus dipasang ? karena pada bagian bonet inilah mekanik sering
bersentuhan untuk memperbaiki mesin. Gesekan yang berlebih antara baju mekanik
dengan cat kendaraan dikwatirkan akan menimbulkan kerusakan pada cat tersebut. Bukan
hanya itu, gesekan alat - alat atau benda tajam juga memungkinkan untuk merusak cat.
Oleh karena itu, memasang fender cover adalah hal wajib yang harus dilakukan oleh
mekanik.
3. Check Alat dan kalibrasi
Check Alat
Sebelum melakukan pekerjaan, terlebih dahulu check alat yang digunakan. Hal ini
diperlukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan sehingga menghabiskan waktu yang
telah ditentukan, seperti kekurangan alat atau alat yang digunakan rusak, dan lain-lain
Kalibrasi
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan
alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu
telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi
Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai
ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui
rangkaian perbandingan yang tak terputus.
Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrument ukur.
Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi
Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya
Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.
Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
4. Persiapkan manual book
Sangat penting menggunakan manual book pada saat melakukan pekerjaan
Proses yang paling cepat adalah melakukan pekerjaan terlebih dahulu, setelah sudah selesai
baru menggunakan manual book
2. PEMERIKSAAN & PENGECEKAN ALAT UKUR
1. Fungsi kerja jangka sorong
Fungsi jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang
2. Fungsi kerja micrometer
Fungsi Mikrometer Sekrup.
Fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur ketebalan, panjang dan mengukur
diameter suatu benda yang bentuknya sangat kecil semisal mengukur diameter kabel,
kawat, lebar kertas dan benda kecil lainnya yang tak bisa diukur oleh alat lain.
3. Fungsi kerja pressure/tire gauge
Tyre pressure gauge merupakan salah satu dari sekian banyak alat ukur pneumatic. Tyre
pressure gauge atau alat pengukur tekanan ban berfungsi untuk mengukur berapa besar
tekanan udara di dalam ban kendaraan
1. PENGECEKAN DAN PENGOPERASIAN AWAL
1. Tekanan pedal rem (= berat/ringan)
Menekan pedal rem apakah berat atau ringan pada saat ditekan/injak
2. Kebebasan pedal rem (= …………… mm)
3. Kerja dari rem tangan/parkir (= …………..clik)
BR-8 SISTEM REM
4. Volume minyak pada resevoir (= …………………….)
5. Lampu rem (= …………………)
Switch kontak posisi ON
Posisi berdiri, dengan kaki kanan menginjak rem dan padangan ke belakang melihat
apakah lampu menyala
3. PEMERIKSAAN REM TEROMOL (KANAN BELAKANG)
1. Persiapan (kendorkan mur roda- dongkrak - jack stand)
Persiapkan alat yang dibutuhkan seperti kunci roda, dongkrak, dan jack stand
Kendorkan mur roda secara menyilang, dongkrak dan pasang jack stand untuk memastikan
agar kuat dan aman
2. Pemeriksaan kebocoran silinder roda (= …………………)
3. Pemeriksaan keadaan teromol (= …………………)
4. Pengukuran diamater teromol (= ………………… mm)
BR-23 SISTEM REM
5. Pemeriksaan keadaan kanvas rem (= …………………)
6. Pengukuran tebal kanvas rem(= ………………… mm)
7. Pemeriksaan keadaan pegas-pegas rem (= …………………)
8. Bersihkan dengan angin kompresor unit rem teromol
4. PEMERIKSAAN REM CAKRAM (DEPAN KANAN)
1. Persiapan (kendorkan mur roda- dongkrak - jack stand)
Persiapkan alat yang dibutuhkan seperti kunci roda, dongkrak, dan jack stand
Kendorkan mur roda secara menyilang, dongkrak dan pasang jack stand untuk memastikan
agar kuat dan aman
2. Pemeriksaan kebocoran caliper (= …………………)
3. Pemeriksaan keretakan caliper (= …………………)
4. Pengukuran ketebalan cakram (= ………………… mm)
5. Pemeriksaan keadaan pad rem (= …………………)
6. Pengukuran tebal pad rem (= ………………… mm)
7. Pemeriksaan baut dan bushing caliper (= …………………)
8. Pemeriksaan baut caliper dan cakram (= …………………)
9. Bersihkan dengan angin kompresor unit rem cakram
5. PENGECEKAN RODA
1. Tekanan angin roda depan (= ………………… psi)
2. Tekanan angin roda belakang (= …………………psi)
Sama dengan no.1
Mobil MPV (Avanza, Kijang, Ertiga, Mobilio, Xenia, Sigra dan sejenisnya) : (30 – 33) Psi
Tekanan Udara Ban Mobil Standar Pabrik
Satuan yang digunakan dalam mengukur tekanan ban mobil ialah Psi. Di Indonesia,
tekanan idealnya berkisar antara 28 sampai 33 Psi. Melihat rentang nilai Psi yang tak
terlalu jauh itu, pada dasarnya tiap mobil memiliki tekanan udara yang hampir sama,
dimana paling tinggi yaitu 33 Psi dan yang paling rendah adalah 28 Psi. Ini semua
tergantung tipe mobil apa dan tibe ban apa yang menyangga laju berkendara mobil
tersebut. Untuk mobil kelas MPV seperti Avanza/ Kijang/ Ertiga/ Mobilio dan lain
sebagainya, tekanan standarnya berkisar antara 30-32 Psi sedangkan untuk mobil sejenis
sedan biasanya berkisar antara 28-30 Psi.
Untuk informasi lebih detail tentang tekanan angin ban mobil stanrard pabrikan,
simaklah list berikut ini:
Mobil MPV (Avanza, Kijang, Ertiga, Mobilio, Xenia, Sigra dan sejenisnya) : (30 – 33)
Psi
Mobil Niaga (Pick Up dan angkot) : (30 – 35) Psi.
Mobil City Car (Honda Brio, Jazz, Picanto, Yaris, Ayla, Agya, dan sejenisnya) : (29 –
32) Psi
Mobil Niaga (Pick Up dan angkot) : (30 – 35) Psi
Mobil Sedan (Honda Civic, Toyota Corolla, Vios, dan sejenisnya) : (28 – 31) Psi
Mobil SUV (Fortuner dan Pajero) : (35 – 40) Psi.
3. Momen Pengencangan mur roda (= ………………… N.m)
6. PEMERIKSAAN SISTEM KEMUDI
1. Volume minyak power steering (= …………………)
2. Kebocoran selang power steering (= …………………)
3. Kinerja sistem power steering (= …………………)
Cara kerja power steering
Kecepatan dan gerak mobil menjadi dua faktor utama dalam cara kerja power steering.
Penjelasan tentang hal tersebut dapat Anda simak di bawah ini:
1. Mobil dalam posisi netral
Saat mobil dalam posisi netral, maka katup pengontrol (control valve) yang ada di
power steering pun masuk pada posisi netral pula. Jika katup pengontrol berada dalam
posisi netral, maka minyak pelumas pun akan masuk melalui saluran pembebas atau
relief port menuju pompa.
2. Mobil akan berbelok
Ketika Anda memutar roda kemudi, power steering pun kembali bekerja. Saat
poros utama kemudi bergerak, maka katup pengontrol pun ikut bergerak pula untuk
menutup aliran minyak pelumas. Dengan begitu, saluran lain pun akan terbuka. Gerak
tersebut membuat volume aliran minyak berubah dan menimbulkan tekanan.
Tekanan inilah yang kemudian menggerakkan piston pada power cylinder. Piston
akan bergerak ke sisi yang tekanannya lebih rendah. Pergerakan piston ini kemudian
akan mendorong minyak agar kembali menuju pompa melalui katup pengontrol yang
terbuka.
4. Defleksi tali kipas power steering (= …………………mm)
Menggunakan timbangan tarik (pull scale)
5. Kekendoran mur roda kemudi (steer) (= …………………)
Periksa apakah mur roda kemudi kendor atau tidak
6. Celah speeleng roda kemudi (= …………………)
Setir Mobil merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang mempunyai fungsi
untuk menyalurkan gerak dari si pengemudi menuju roda Mobil. Dengan begitu
pengemudi bisa membelokkan kendaraan dengan memutar setir. Masalah yang kerap
terjadi adalah setir speleng atau kemudi terasa goyang.
Nah berikut ini merupakan beberapa penyebab setir speleng dan cara untuk mengatasinya.
1. Komponen sistem pengereman lengket
Penyebab pertama yang dapat membuat kemudi terasa speleng adalah komponen
rem Mobil yang lengket. Dengan begitu putaran roda jadi tidak maksimal. Jika sudah
begitu maka vakum angin menjadi tidak pada tempatnya. Apabila ingin melakukan
pengecekan maka keempat roda harus didongkrak.
2. Kampas rem tersumbat atau kotor
Penyebab setir speleng selanjutnya adalah kampas rem yang kotor. Jika terdapat
kotoran yang menempel di kampas rem sebaiknya segera dilakukan pembersihan. Untuk
sist dan cakramem pengereman jenis disk brake maka bisa dilakukan penyemprotan
dengan bensin. Namun untuk jenis tromol harus dibuka dan dibersihkan.
3. Kampas rem Mobil telah aus
Pada saat kampas rem aus maka dapat menjadikan kinerja rem hanya sebelah saja.
Jika sudah begitu kemudi akan terasa speleng sehingga mengganggu kenyamanan saat
berkendara.
4. Piston rem dalam kondisi macet
Piston rem yang telah bocor bisa berakibat setir Mobil ikut mengalami dampaknya.
Untuk melakukan pengecekan bisa dengan menekan pedal rem seperti sedang
mengocok. Dengan begitu akan didapati apakah kondisi pinton masih baik atau tidak.
7. Mur pitman arm (= …………………)
8. Mur pengikat tie rod end (= …………………)
9. Mur pengikat ball joint (= …………………)
10. Kekocakan unit ball joint (= …………………)
11. Kekocakan unit tie rod end (= …………………)
12. Kebocoran oil gear box (= …………………)
PEMERIKSAAN SISTEM SUSPENSI
1. Kebocoran shock absorber depan (= …………………)
Periksa shock absorber apakah bocor atau tidak bocor
2. Kebocoran shock absorber belakang (= …………………)
3. Keretakan pegas-pegas suspensi depan (= …………………)
4. Keretakan pegas suspensi belakang (= …………………)
5. Kondisi karet penahan benturan suspensi belakang
6. Kinerja suspensi depan (= …………………)
7. Kinerja suspensi belakang (= …………………)
Catatan : Peserta Asesor
Rekomendasi :
Nama/Tanda Nama/Tanda tangan/Tanggal
tangan/Tanggal