0% found this document useful (0 votes)
69 views124 pages

Titin Marlina

Tugas

Uploaded by

Titin marlina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
69 views124 pages

Titin Marlina

Tugas

Uploaded by

Titin marlina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 124

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN, PEMBANGUNAN EKONOMI


DAN PENGELUARAN MASYARAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DI DESA SUNGAI BAUNG
KECAMATAN RENGAT BARAT
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) Manajemen

Oleh :

TITIN MARLINA
NIM : 20.10.089.530.359

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI
2024
PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN, PEMBANGUNAN EKONOMI
DAN PENGELUARAN MASYARAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DI DESA SUNGAI BAUNG
KECAMATAN RENGAT BARAT
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

ABSTRAK

TITIN MARLINA
NIM : 20.10.089.530.359

Kesejahteraan masyarakat desa yang rendah dan kurangnya dana


operasional desa untuk menjalankan pelayanan publik menjadi fakor
penting mengapa alokasi dana desa diperlukan. Alokasi dana desa yang
ada ditujukan untuk program fisik maupun non fisik. Manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat desa jika kesejahteraan hidupnya meningkat
yaitu meningkat pula taraf kehidupannya.
Penelitian berlangsung selama 6 (enam) bulan. Tujuan penelitian
adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat pengangguran, pembangunan
ekonomi dan pengeluaran masyarakat terhadap kesejahteraan masyarakat
Di Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu
Jenis penelitian yaitu kuantitatif. Dengan data yang digunakan yaitu
data primer. Untuk menganalisis data menggunakan metode kuantitatif
yaitu analisis jalur, koefisien korelasi berganda dan determinasi, uji F dan
uji t yang nantinya dibantu dengan menggunakan SPSS.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut: tingkat pengangguran,
pembangunan ekonomi dan pengeluaran masyarakat berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat Di Desa Sungai Baung Kecamatan
Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

Kata Kunci: Tingkat Pengangguran, Pembangunan Ekonomi,


Pengeluaran Masyarakat, Kesejahteraan Masyarakat.

i
THE INFLUENCE OF UNEMPLOYMENT RATE, ECONOMIC
DEVELOPMENT AND COMMUNITY EXPENDITURE ON COMMUNITY
WELFARE IN SUNGAI BAUNG VILLAGE
WEST RENGAT SUB-DISTRICT
INDRAGIRI HULU DISTRICT

ABSTRACT

TITIN MARLINA
NIM : 20.10.089.530.359

The low welfare of village communities and the lack of village


operational funds to run public services are important factors why village
fund allocations are needed. The allocation of village funds is intended for
physical and non-physical programmes. The benefits felt by the village
community if their welfare increases are also increasing their standard of
living.
The research lasted for 6 (six) months. The purpose of the study
was to analyse the effect of unemployment rate, economic development
and community expenditure on community welfare in Sungai Baung Village,
West Rengat District, Indragiri Hulu Regency.
The type of research is quantitative. With the data used, namely
primary data. To analyse the data using quantitative methods, namely path
analysis, multiple correlation coefficients and determination, F test and t test
which will be assisted by using SPSS.
Based on the results of research and discussion, several
conclusions can be drawn as follows: unemployment rate, economic
development and community expenditure affect the welfare of the
community in Sungai Baung Village, West Rengat District, Indragiri Hulu
Regency.

Keywords: Unemployment Rate, Economic Development, Community


Expenditure, Community Welfare.

ii
PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NAMA : TITIN MARLINA


NIM : 20. 10. 089. 530. 359
PROGRAM STUDI : S1 MANAJEMEN
JUDUL SKRIPSI : Pengaruh Tingkat Pengangguran,
Pembangunan Ekonomi Dan Pengeluaran
Masyarakat Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Desa Sungai Baung
Kecamatan rengat barat Kabupaten Indragiri
Hulu

Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan

bukan merupakan plagiat maupun saduran dari hasil karya atau hasil

penelitian orang lain. Apabila terbukti Skripsi ini merupakan plagiat

atau replikasi maka skripsinya dianggap gugur dan harus melakukan

penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta

gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul

kemudian menjadi tanggung jawab saya.

Rengat, Agustus 2024


Hormat saya,

TITIN MARLINA
NIM : 20.10.089.530.359

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata‟ala

yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam

penulis kirimkan untuk junjungan alam yakni Nabi Muhammad Shollallahu

Alaihi Wasallam yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah

menuju alam yang penuh cahaya keimanan dan ilmu pengetahuan.

Skripsi ini yang berjudul “PENGARUH TINGKAT

PENGANGGURAN, PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENGELUARAN

MASYARAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI

DESA SUNGAI BAUNG KECAMATAN RENGAT BARAT KABUPATEN

INDRAGIRI HULU”. Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi S1 pada

Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri.

Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan

dorongan semangat dari berbagai pihak baik secara materil maupun

spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

iv
1. Bapak H. Raja Marwan Indra Saputra, S.E, M.Si, selaku Rektor Institut

Teknologi dan Bisnis Indragiri (ITB-I) yang telah memberikan

rekomendasi untuk melakukan penelitian.

2. Bapak Ziko Fransinatra, S.S, M.M sebagai Wakil Rektor I, Bapak Dr.

Aris Triyono, S.E, M.M selaku Wakil Rektor II, dan Bapak Gerhana

Adjie, S.E, M.M selaku Wakil Rektor III.

3. Bapak Warnadi, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen

yang telah memberikan arahan dalam kegiatan akademis penulis.

4. Ibu Kurnia Dewi, S.E, M.M, selaku Pembimbing I yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan Skripsi ini.

5. Ibu Fitria Ningsih, S.E, M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan Skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Sekolah Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri (ITB-I),

Semoga Allah swt membalas kebaikan berlipat ganda sesuai dengan

amal baktinya.

7. Karyawan/ti Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri (ITB-I) yang telah

mempermudah peneliti dalam menyelesaikan segala urusan

administrasi dalam penyusunan Skripsi.

8. Teristimewa untuk kedua orangtua yang telah memberikan kasih

sayangnya, perhatian, dan dukungan moril maupun materil tanpa henti

bagi penulis serta menguatkan penulis dalam doa-doanya. orangtua

motivator terbesar saya untuk terus melangkah meraih mimpi-mimpi

akan masa depan dan orangtua yang sangat luar biasa.

v
9. Sahabat-sahabat serta seluruh rekan-rekan mahasiswa yang telah

memberikan masukan dan motivasinya sehingga selesainya Skripsi ini.

Demikianlah kata-kata yang dapat penulis sampaikan, semoga

semua bantuan yang telah diberikan pada penulis baik berupa moril,

materil, spirituil, dan bantuan tenaga/pikiran semoga mendapat balasan dan

ridho dari Allah swt.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Rengat, Agustus 2024


Penulis

TITIN MARLINA
NIM : 20.10.089.530.359

vi
DAFTAR ISI

Halaman:

COVER
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ABSTRAK ........................................................................................ i
ABSTRACT ...................................................................................... ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS ...................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................... 1
1.2. Pertanyaan Penelitian ......................................... 12
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................ 13
1.3.1. Tujuan Penelitian ...................................... 14
1.3.2. Manfaat Penelitian .................................... 14
1.4. Sistematika Penulisan ......................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS


2.1. Kesejahteraan Masyarakat .................................. 17
2.2. Tingkat Pengangguran ........................................ 23
2.3. Pembangunan Ekonomi ...................................... 27
2.4. Pengeluaran Masyarakat ..................................... 31
2.5. States Of The Art ................................................. 34
2.6. Variabel Penelitian............................................... 35
2.7. Kerangka Pemikiran ............................................ 36
2.8. Hipotesis.............................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Metode Penelitian ................................................ 38
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................... 38
3.3. Populasi dan Sampel........................................... 39
3.4. Jenis dan Sumber Data ....................................... 39
3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................. 40
3.6. Analisis Data ....................................................... 41
3.7. Definisi Operasional Variabel .............................. 49
3.8. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .............................. 50

vii
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
4.1. Sejarah Singkat ................................................... 51
4.2. Visi dan Misi ........................................................ 52
4.3. Kondisi Demografi ............................................... 54

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


5.1. Hasil Penelitian .................................................... 62
5.2. Pembahasan ....................................................... 85

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN


6.1. Simpulan ............................................................. 88
6.2. Saran-saran ......................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PROFIL MAHASISWA

viii
DAFTAR TABEL

Tabel: Halaman:
1.1. Jumlah Penduduk Miskin di Desa Sungai Baung Tahun 2018-
2023 ............................................................................................ 4
1.2. Angka Pengangguran Desa Sungai Baung ................................. 5
1.3. Program Pembangunan Infrastruktur Desa Sungai Baung
Tahun 2021-2023. ....................................................................... 9
1.4. Jenis Pekerjaan Dan Penghasilan Masyarakat Desa Sungai
Baung Tahun 2019-2023 ............................................................. 12
2.1. States Of The Art ......................................................................... 34
3.1. Time Schedule............................................................................. 38
3.2. Rentang Skala TCR ..................................................................... 44
3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 50
4.1. Kondisi Lapangan Usaha/ Pekerjaan .......................................... 49
5.1 Validitas Instrumen Variabel Pengangguran (X1). ........................ 63
5.2 Validitas Instrumen Variabel Pembangunan Ekonomi (X2) .......... 63
5.3 Validitas Instrumen Variabel Pengeluaran Masyarakat (X3) ......... 63
5.4 Validitas Instrumen Variabel Kesejahteraan Masyarakat (Y) ....... 64
5.5 Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, X3, Y .............................................. 64
5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 65
5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................... 65
5.8 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 66
5.9 Hasil Uji Linieritas Variabel X1 Terhadap Y................................... 68
5.10 Hasil Uji Linieritas Variabel X2 Terhadap Y................................... 69
5.11 Hasil Uji Linieritas Variabel X3 Terhadap Y................................... 66
5.12 Tanggapan Responden Variabel Kesejahteraan Masyarakat
(Y) ................................................................................................ 70
5.13 Tanggapan Responden Variabel Pengangguran (X1). ................. 72
5.14 Tanggapan Responden Variabel Pembangunan Ekonomi (X2) ... 73
5.15 Tanggapan Responden Variabel Pengeluaran Masyarakat (X3) .. 75

ix
5.16 Hasil Analisis Koefisien Regresi ................................................... 77
5.17 Koefisien Korelasi ........................................................................ 77
5.18 Correlations .................................................................................. 77
5.19 Analisis Koefisien Korelasi (R) ..................................................... 79
5.20 Skala Koefisien Korelasi............................................................... 79
5.21 Analisis Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 80
5.22 Uji f ............................................................................................... 81
5.23 Uji t ............................................................................................... 82

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar: Halaman:
2.1. Kerangka Pemikiran .................................................................... 36

4.1. Struktur Organisasi ...................................................................... 54

5.1 Analisis Jalur ............................................................................... 67

5.2 Kurva Normal Uji t Untuk X1 ........................................................ 83

5.3 Kurva Normal Uji t Untuk X2 .................................................................................... 84

5.4. Kurva Normal Uji t Untuk X3 .................................................................................... 85

xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabulasi Data
2. Hasil Output SPSS Versi 22.00
3. R Tabel
4. F Tabel
5. Profil Mahasiswa

xii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat

istiadat stempat yang di akui dan di hormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Berdasarkan Permendes Nomor 16 Tahun 2018 tentang Desa

pada pasal (1) ayat (7) yang dimaksud Pemerintah Desa adalah

Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat

Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

Berdasarkan Permendes Nomor 16 Tahun 2018 tentang Desa pada

pasal (1) ayat (8) yang dimaksud Pemerintahan Desa adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Jadi pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan oleh pemerintah desa dan BPD dalam mengatur dana

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul

dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1
2

Pemerintah desa yang baik secara sederhana dapat

dirumuskan apabila mampu memberikan pelayanan kepada

masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Pelayanan-pelayanan yang dapat diberikan oleh pemerintah desa

kepada masyarakat desa terkait dengan penyedian barang (public

goods) dan bersifat mengatur (Publik Regulation). Pelayanan

tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah desa apabila desa secara

memadai memiliki kewenangan desa, lembaga desa, personil

pemerintah desa, keuangan desa dan lembaga perwakilan desa

serta kerja sama antar desa.

Mengingat desa mendapatkan kewenangan untuk mengelola

daerahnya sendiri dan meskipun sebagai bagian terkecil dalam

pemerintahan, desa harus tetap mampu mempertanggungjawabkan

segala bentuk kegiatannya termasuk tata kelola keuangan. Dalam

rangka untuk mengelola desanya agar baik dan maju, pemerintah

juga mengeluarkan Permendagri No. 20 Pasal 1 Tahun 2018 2

tentang pengelolaan dana desa sebagai pelaksana dari Undang-

Undang Desa. Dalam rangka membantu mengembangkan potensi

kemampuan desa untuk meningkatkan kemandirian desa, maka

sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 43 Pasal 1 Tahun 2014 tentang

peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa bahwa pemerintah desa diberikan kucuran dana oleh

pemerintah pusat berupa alokasi dana desa.


3

Sumber dari alokasi dana desa yaitu Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD) yang diterima tiap tahunnya minimal 10%

dari Dana Alokasi Umum ditambah Dana Bagi Hasil (Peraturan

pemerintah No. 43 Pasal 1 tahun 2014 tentang peraturan

pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014). Alokasi dana

desa yang digunakan untuk mengembangkan desa pada akhirnya

diharapkan tercapainya masyarakat desa yang sejahtera.

Kesejahteraan masyarakat desa yang rendah dan kurangnya

dana operasional desa untuk menjalankan pelayanan publik menjadi

fakor penting mengapa alokasi dana desa diperlukan. Alokasi dana

desa yang ada ditujukan untuk program fisik maupun non fisik.

Program fisik meliputi perbaikan irigasi, semenisasi, jalan, dan

perbaikan balai desa. Sedangkan, program non fisik meliputi meliputi

tingkat pendidikan, tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat

kesehatan. Jumlah dana yang diterima tiap desa berbeda tergantung

dari letak geografis, kondisi desa, dan jumlah penduduk. (Hidayah,

2019:12)

Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat desa jika

kesejahteraan hidupnya meningkat yaitu meningkat pula taraf

kehidupannya. Kesejahteraan yang diperoleh meliputi bidang

ekonomi, bidang pendidikan, maupun kesehatan. Meningkatnya

kualitas sumber daya manusia dapat mendorong terciptanya

masyarakat yang kreatif dan inovatif. (Hadi, 2019:57)


4

Untuk melihat kesejahteraan masyarakat, indikator yang bisa

dipakai adalah jumlah penduduk miskin. Berikut adalah jumlah

penduduk miskin pada Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat

Barat.

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin di Desa Sungai Baung Tahun


2018-2023
No Tahun Jumlah Jumlah Penduduk Pertumbuhan
Penduduk Miskin (%)
(KK) (KK)
1. 2018 601 71 -
2. 2019 637 79 11,26
3. 2020 567 84 6,32
4. 2021 647 87 3,57
5. 2022 654 91 4,59
6. 2023 680 93 2,19
Sumber : Kantor Desa Sungai Baung, Tahun 2024.

Dari tabel 1.1 dapat dilihat jumlah penduduk miskin di Desa

Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat. Jumlah penduduk miskin

semakin bertambah jumlahnya setiap tahun. Persentase

pertumbuhan jumlah masyarakat miskin tertinggi pada tahun 2019

sebesar 11,26% serta terendah pada tahun 2023 sebesar 2,19%.

Dalam hal ini Pemerintah Desa harus lebih memprioritaskan untuk

membuat satu kebijkan atau program untuk mengurangi angka

kemiskinan di Desa Sungai Baung. Semakin tinggi angka penduduk

miskin maka belum terealisasi secara optimal kesejahteraan

masyarakat di desa. Semakin berkurangnya jumlah masyarakat

miskin, makan bisa dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan

masyarakat semakin baik.


5

Banyak faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat,

salah satunya adalah tingkat pengangguran. Pengangguran adalah

seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang

secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah

tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang

diinginkannya. Ketika suatu daerah memiliki jumlah pengangguran

yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa sebagain besar

masyarakatnya tidak memiliki penghasilan. Hal ini akan

mengakibatkan pendapatan daerah yang rendah, dan akan

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Semakin

tinggi angka pengangguran, semakin tinggi jumlah masyarakat yang

tidak memilik pendapatan, maka akan semakin sulit mencapai

kesejahteraan masyarakat.

Menurut BPS Indragiri Hulu, tingkat pengangguran adalah

perbandingan antara pengangguran terbuka dengan angkatan kerja.

Berikut adalah data angka pengangguran di Desa Sungai Baung

Kecamatan Rengat Barat.

Tabel 1.2 Angka Pengangguran Desa Sungai Baung


No Tahun Jumlah Jumlah Tingkat
Penduduk Pengangguran Pengangguran %
1. 2018 2.029 66 3,25
2. 2019 2.100 79 3,76
3. 2020 2.150 90 4,18
4. 2021 2.183 99 4,53
5. 2022 2.211 117 5,29
6. 2023 2.283 128 5,69
Sumber : Kantor Desa Sungai Baung, Tahun 2024.
6

Berdasarkan tabel 1.2 diketahui tingkat pengangguran di Desa

Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat terus naik tiap tahunnya.

Pada 2018 persentase tingkat pengangguran adalah sebesar

3,25%. Pada tahun 2019 sebesar 3,76%. Pada tahun 2020

persentase tingkat penganguran naik menjadi 4,18%. Pada tahun

2021 tingkat pengangguran menjadi 4,53%. Sedangkan ditahun

2022 dan 2023 persentase tingkat pengangguran kembali naik

menjadi 5,29% dan 5,69%.

Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan

pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan

masalah pengangguran yang ada di suatu daerah menjadi semakin

serius. Besarnya tingkat pengangguran merupakan cerminan kurang

berhasilnya pembangunan di suatu desa.

Pengangguran akan menimbulkan efek mengurangi

pendapatan masyarakat dan itu akan mengurangi tingkat

kemakmuran yang telah dicapai dimana semakin turunnya tingkat

kemakmuran akan menimbulkan masalah lain yaitu kemiskinan.

Angkatan kerja yang tumbuh cepat akan menambah beban

tersendiri bagi perekonomian yakni penciptaan atau perluasan

lapangan kerja. Jika lowongan kerja baru tidak mampu menampung

semua angkatan kerja maka bagian angkatan kerja itu akan

memperpanjang barisan pengangguran yang sudah ada.


7

Faktor lain yang juga mempengaruhi kesejahteraan masyarakat

adalah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan

suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlangsung dari

tahun ke tahun. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi

harus dibandingkan pendapatan dari berbagai tahun yang dihitung

berdasarkan harga berlaku atau harga konstan. Sehingga perubahan

dalam nilai pendapatan hanya disebabkan oleh suatu perubahan

dalam tingkat kegiatan ekonomi. Suatu perekonomian dikatakan

mengalami suatu perubahan akan perkembangannya apabila tingkat

kegiatan ekonomi adalah lebih tinggi daripada yang dicapai pada

masa sebelumnya.

Pembangunan ekonomi adalah proses mengubah wilayah

sekitar ke arah yang terbaik dan diharapkan dapat meningkatkan

total pendapatan penduduk guna mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan meningkatkan taraf hidup. Pembangunan ekonomi

mempunyai tujuan diantaranya untuk memastikan pertumbuhan

ekonomi yang baik dan cukup tinggi, memastikan stabilitas harga

dengan memperhatikan laju inflasi, neraca pembayaran, distribusi

pendapatan adil dan merata, dan masalah dalam menanggulangi

kemiskinan dan pengangguran. Salah satu indikator yang dianggap

sebagai suatu keberhasilan dalam pembangunan ekonomi yaitu

pertumbuhan ekonomi. Ekonomi yang tumbuh berhubungan erat

dalam proses menaikkan produksi barang dan jasa yang mampu


8

meningkatkan pendapatan masyarakat dalam kegiatan ekonominya.

Pertumbuhan ekonomi mencakup suatu perubahan yang terjadi

dalam proses perekonomian dalam suatu periode.

Pembangunan ekonomi di suatu daerah pada hakekatnya

merupakan suatu rangkaian kegiatan yang secara sadar dan terus

menerus dilakukan untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik dan

berkesinambungan. Tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi

adalah dengan adanya kebijakan pembangunan infrastruktur Di

desa. Dimana ketuka infrastruktur desa sudah maksimal dibangun

serta memenuhi semua kepentingan masyarakat, itu juga akan

berimbas kepada roda perekonomian masyarakat.

Desa Sungai Baung terletak di Kecamatan Rengat Barat

Kabupaten Indragiri Hulu. Desa Sungai Baung ini termasuk desa

berkembang namun dari segi infrastruktur masih perlu mendapatkan

prioritas lebih dari pemerintah desa, pembangunan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan masyarakat seperti pembangunan jalan,

jembatan, listrik serta fasilitas umum lainya yang berguna untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mempermudah

jalur akses ekonomi bagi masyarakat di Desa Sungai Baung dan

masih banyak masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang rendah,

hal ini menyebabkan pembangunan infrastruktur tidak bejalan

dengan baik.
9

Semua program yang ada di Sungai Baung terealisasikan

dengan baik, namun masih ada program yang belum terealisasi,

diantaranya sebagai berikut:

Tabel 1.3 Program Pembangunan Infrastruktur Desa Sungai


Baung Tahun 2021-2023
No Pembangunan Tahun 2021 Target Realisasi
1. Penimbunan Jl. Poros 650 m Terealisasi
100%
2. Semenisasi Jl. Dusun 1 750 m 350 m
3. Pembuatan Box Culvert 2 Unit Terealisasi
100%
4. Rehabilitasi Drainase Jalan 500 m 200 m
Poros
5. Semenisasi Halam Gedung 4 x 12 m Terealisasi
Pustu 100%
6. Penggantian plafon masjid 12 m x 12 m Terealisasi
Dusun 2 100%
No Pembangunan Tahun 2022 Target Realisasi
1. Pembangunan MCK Untuk 1 unit Terealisasi
TPA Nurukl Aini 100%
2. Rehap Kantor Desa Sungai 1 Unit Terealisasi
Baung 100%
3. Drainase Dusun 3 RT 01 500 m Terealisasi
100%
4. Pembuatan Box Culvert 2 Unit Terealisasi
100%
5. Pembuatan MCK Mushalla 2 Unit Terealisasi
Darussalam 100%
6. Semenisasi Halam Gedung 5 x 10 m Terealisasi
Pustu 100%
No Pembangunan Tahun 2023 Target Realisasi
1. Pembangunan Gedung 1 Unit Terealisasi
Serba Guna Dusun 2 100%
2. Rehabilitas MCK untuk 6 unit 4 unit
Mesjid dan Mushola se-Desa
Sungai Baung
3. Pemeliharaan Jalan Usaha 1,5 Km 1 Km
Tani Dusun 3
4. Penimbunan Jl. Lingga 500 m Terealisasi
100%
5. Pembuatan MCK PAUD 1 Unit Terealisasi
100%
6. Semenisasi Jl. RT 4/RW 001 350 m Terealisasi
100%
7. Pelatihan IT 1 Kali Terealisasi
Sumber : Kantor Desa Sungai Baung, Tahun 2024.
10

Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat program pembangunan

infrastruktur Desa Sungai Baung tahun 2021-2023. Program

pembangunan ini merupakan program berkelanjutan. Beberapa

program yang tidak teralisasi ditahun 2022, kembali dilanjutkan pada

tahun 2023. Terlihat beberapa pembangunan terealisasi makismal

namun juga ada beberapa yang belum optimal realisasinya. Terdapat

kendala pembangunan desa pada saat terjadinya Covid-19 dan

pasca covid, karena dana desa untuk pembangunan infrastruktur

sebagian dialokasikan untuk bantuan sosial kepada masyarakat

Desa Sungai Baung yang terkena dampak langsung dari pandemic

Covid-19. Sehingga dalam hal ini peneliti hanya menampilkan data

pembangunan infrastruktur desa dari tahun 2021 hingga 2024.

Pengeluaran masyarakat juga ikut mempengaruhi

kesejahteraan masyarakat. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah

bagian dari pendapatannya yang di belanjakan. Pengeluaran

seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya. Secara agregat

makro pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan

pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan nasional, semakin

besar pula konsumsinya.

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang

dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu.

Pengeluaran Konsumsi merupakan komponen utama dari Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), karena itu perhatian utama perlu


11

dipusatkan pada analisis faktor yang menentukan pengeluaran

konsumsi. Khusus untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga ada

beberapa faktor yang menentukan, diantara faktor-faktor tersebut

yang paling penting adalah tingkat pendapatan. Semakin tinggi

pendapatan suatu rumah tangga atau masyarakat keseluruhan maka

semakin tinggi pula tingkat konsumsinya. Hubungan antara konsumsi

dengan pendapatan ini disebut hasrat konsumsi atau Propensity to

Consume. Sedangkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh

rumah tangga untuk membeli semua kebutuhannya berupa barang,

baik barang habis pakai maupun barang tahan lama dan jasa disebut

pengeluaran konsumsi.

Pendapatan keluarga yang tinggi menimbulkan peluang yang

lebih besar untuk lebih sejahtera dibandingkan dengan pendapatan

keluarga yang lebih rendah. Masalah ekonomi yang sering terjadi

dalam suatu keluarga yaitu belum mampunya keluarga dalam

pemenuhan kebutuhan, yang pada dasarnya pemenuhan kebutuhan

ini berasal dari pendapatan yang diterima.

Masyarakat Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat

Kabupaten Indragiri Hulu terbagi kepada beberapa kategori

pekerjaan dalam mendapatkan penghasilan per bulannya. Berikut

data pekerjaan yang dominan dan penghasilan rata-rata per bulan.


12

Tabel 1.4 Jenis Pekerjaan Dan Penghasilan Masyarakat Desa


Sungai Baung Tahun 2019-2023
No Jenis Pendapatan Rata-rata per bulan
Pekerjaan
2019 2020 2021 2022 2023
(Dalam (Dalam (Dalam (Dalam (Dalam
Rp) Rp) Rp) Rp) Rp)
1. Petani 1.700.000 1.700.000 2.500.000 2.500.000 3.000.000
2. Pedagang 1.450.000 1.450.000 2.000.000 2.000.000 3.000.000
3. Peternak 1.300.000 1.300.000 2.000.000 2.000.000 2.500.000
4. Nelayan 1.000.000 1.000.000 1.500.000 1.500.000 2.000.000
5. Buruh 850.000 850.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Sumber : Kantor Desa Sungai Baung, Tahun 2024.

Dari tabel 1.4 dapat kita lihat jenis pekerjaan dominan serta

pendapatan rata-rata per bulan masyarakat pada Desa Sungai

Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. Adapun

jenis pekerjaan lain juga ada tetapi tidak begitu dominan sehingga

peneliti hanya mengambil beberapa jenis pekerjaan yang dominan

didalam masyarakat. Dari pekerjaan ini masyarakat mendapatkan

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berkaitan dengan uraian di atas maka penulis bermaksud

membahas dan memberikan judul “PENGARUH TINGKAT

PENGANGGURAN, PEMBANGUNAN EKONOMI DAN

PENGELUARAN MASYARAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DI DESA SUNGAI BAUNG KECAMATAN

RENGAT BARAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU”.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka pertanyaan

penelitian yang diambil adalah sebagai berikut :


13

1. Apakah tingkat pengangguran berpengaruh terhadap

kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai Baung Kecamatan

Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu?

2. Apakah pembangunan ekonomi berpengaruh terhadap

kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai Baung Kecamatan

Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu?

3. Apakah pengeluaran masyarakat berpengaruh terhadap

kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai Baung Kecamatan

Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat

pengangguran terhadap kesejahteraan masyarakat di

Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten

Indragiri Hulu

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

pembangunan ekonomi terhadap kesejahteraan

masyarakat di Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat

Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

pengeluaran masyarakat terhadap kesejahteraan


14

masyarakat di Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat

Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih pemikiran dan tambahan pengetahuan

pengembangan ilmu pengetahuan mengenai

kesejahteraan masyarakat.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pijakan dan

referensi bagi rekan peneliti selanjutnya dalam

pengembangan penelitian selanjutnya yang

mengambil pembahasan tentang tingkat

pengangguran, pembangunan ekonomi dan

pengeluaran masyarakat terhadap kesejahteraan

masyarakat desa.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat yaitu:

1. Bagi peneliti untuk penerapan teori-teori yang telah

diterima di bangku kuliah pada kenyataan yang ada.

Menambah pengetahuan dan memperluas cakrawala

pikiran utama berhubungan dengan pengaruh tingkat

pengangguran, pembangunan ekonomi dan


15

pengeluaran masyarakat terhadap kesejahteraan

masyarakat desa.

2. Bagi praktisi, dapat bermanfaat sebagai masukan

untuk pengambilan keputusan mengenai pengaruh

tingkat pengangguran pengeluaran masyarakat

terhadap kesejahteraan masyarakat desa.

3. Bahan pertimbangan dan masukan serta sebagai

bahan informasi dan rekomendasi untuk selanjutnya

menjadi referensi bagi Pemerintah Desa Sungai

Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri

Hulu.

4. Bagi Lembaga Pendidikan, penelitian ini diharapkan

mampu memberikan sumbangan ilmu, referensi dan

menambah daftar rujukan di Institut Teknologi dan

Bisnis (ITB) Indragiri.

1.4 Rancangan Penelitian

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERNYATAAN ORIGINALITAS
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Pertanyaan Penelitian
16

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.4 Rancangan Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Kesejahteraan masyarakat
2.2 Tingkat Pengangguran
2.3 Pembangunan Ekonomi
2.4 Pengeluaran Masyarakat
2.5 State Of The Art
2.6 Variabel Penelitian
2.7 Kerangka Pemikiran
2.8 Hipotesis
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Jenis dan sumber data
3.5 Teknik pengumpulan data
3.6 Metode analisis data
3.7 Definisi operasional variabel
3.8 Kisi – kisi instrument penelitian
BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB VI : SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PROFIL MAHASISWA
17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Kesejahteraan Masyarakat

2.1.1 Pengertian Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan merupakan hal yang diinginkan oleh setiap

orang dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sejahtera adalah

ketika seluruh kebutuhannya dapat terpenuhi melalui berbagai

usaha yang dilakukan untuk memperoleh kesejahteraan tersebut.

Pada dasarnya kebutuhan utama manusia atau kebutuhan primer

yaitu sandang, pangan, dan papan. Situasi dimana seseorang

telah memiliki pakaian untuk dipakai dalam kegiatan sehari – hari,

makanan dan minuman yang di konsumsi untuk menjalankan

aktivitas sehari hari, karena sejatinya manusia butuh makan,

butuh enerji untuk menunjang kegiatannya sehari- hari dan untuk

bertahan hidup, selain itu manusia juga membutuhkan papan yaitu

tempat tinggal untuk berteduh. Ketiga aspek tersebut harus dapat

terpenuhi untuk mencapai kesejahteraan.

Kesejahteraan adalah sebuah kondisi dimana seorang dapat


memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan
makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih
serta kesemapatan untuk melanjutkan pendidikan dan
memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang
kualitas hidupnya sehingga hidupnya bebas kemiskinan,
kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran sehingga

17
18

hidupnya aman, tentram, baik lahir maupun batin. (Fahrudin,


2018:101)

Kesejahteraan sosial diartikan suatu keadaan seseorang


dapat mampu memenuhi seluruh kebutuhan serta mampu
melakukan hubungan baik dengan lingkungan sekitar.
Kesejahteraan sosial dapat dilihat dari bebeberapa aspek
yaitu pendapatan yang cukup, pendididikan dan kesehatan
yang terpenuhi. (Fahrudin, 2014:77)

Kesejahteraan merupakan kondisi dimana seseorang dalam


keadaan aman, makmur sentosa, selamat dari berbagai
segala macam ganggunan masalah atau kesukaran dan
sebagainya. Gangguan masalah ini meliputi dari berbagai
aspek yaitu gangguan kesehatan, gangguan pendidikan,
gangguan kerja dan sebagainya. (Adi, 2015:12)

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang


Kesejahteraan Sosial, “kesejahteraan adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga
negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan
diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.

Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan


penghidupan sosial, material, maupun spiritual yang diliputi
rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin
yang memungkinkan setiap warga negara untuk
mengadakan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan jasmani,
rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, rumah
tangga serta masyarakat. (Sunarti, 2019:34)

Kesejahteraan menurut BAPPENAS: Kesejahteraan


didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau
sekolompok orang, laki- laki dan perempuan mampu
memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermartabat. (Bappenas,
2020)

Kesejahteraan merupakan suatu kondisi yang mengandung


unsur atau komponen ketertiban, keamanan, keadilan,
ketenteraman, kemakmuran dan kehidupan yang tertata
mengandung makna yang luas bukan hanya terciptanya
ketertiban dan keamanan tetapi juga keadilan dalam
berbagai dimensi. Kondisi tenteram lebih menggambarkan
dimensi sosiologi dan psikologi dalam kehidupan
bermasyarakat. Suatu kehidupan yang merasakan
19

kenyamanan, terlindungi, bebas dari rasa takut termasuk


menghadapi hari esok. Dengan demikian kondisi sejahtera
yang diidamkan bukan hanya gambaran kehidupan yang
terpenuhi fisik, material, melainkan juga spiritual, bukan
hanya pemenuhan kebutuhan jasmani tetapi juga rohani.
(Soetomo, 2014: 47)

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Kesejahteraan masyarakat merupakan kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat

hidup layak serta mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya.

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat

Menurut (Sukirno, 2013) dalam Indrayanti (2020:354), faktor-

faktor yang mempengaruhi kesejateraan masyarakat antara lain :

1. Pembangunan ekonomi.
Pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dengan melakukan perubahan
pada aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Proses
pembangunan dapat dilakukan dengan cara
pengembangkan perekonomian dan mengatasi berbagai
permasalahan pembangunan. Untuk itu, keberhasilan
pembangunan dapat dicapai dengan membuat perencanan
yang dapat mengatasi permasalahan dan meningkatkan
perekonomian, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2. Tingkat Pengangguran.
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Bagi
kebanyakan orang, kehilangan pekerjaan berarti penurunan
standar kehidupan dan tekanan psikologis.
3. Pengeluaran Masyarakat.
Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pengeluaran
bukan makanan. Dengan demikian, pola pengeluaran dapat
dipakai sebagai salah satu alat untuk mengukur tingkat
kesejahteraan penduduk, dimana perubahan komposisinya
20

digunakan sebagai petunjuk perubahan tingkat


kesejahteraan.

Menurut (Taslim 2004) dalam Mulia (2020:71) menyebutkan


bahwa dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan,
pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya kesenjangan tingkat kesejahteraan, antara lain
sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat, struktur
kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar kegiatan
produksi rumah tangga atau masyarakat, potensial regional
(sumber daya alam, lingkungan, dan infrastruktur) yang
mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi,
dan kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja
produksi dan pemasaran pada skala lokal, regional, dan
global.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesejahteraan

masyarakat, antara lain: (BKKBN, 2015)

1. Faktor Internal
a. Jumlah Anggota Keluarga
Keluarga zaman sekarang tuntutan keluarga semakin
meningkat, tidak hanya cukup dengan kebutuhan
primer (sandang, pangan, papan, pendidikan) tetapi
kebutuhan lainnya seperti hiburan, rekreasi, sarana
ibadah, sarana untuk transportasi dan lingkungan yang
serasi. Kebutuhan ini akan lebih memungkinkan dapat
terpenuhi jika jumlah anggota dalam keluarga sedikit.
b. Tempat Tinggal
Suasana tempat tinggal sangat mempengaruhi
kesejahteraan keluarga. Tempat tinggal yang diatur
sesuai selera keindahan, bersih, aman akan
menimbulkan suasana yang tenang. Sebaliknya tempat
tinggal yang tidak teratur dan kotor tidak jarang akan
menimbulkan suasana kebosanan. Kadang-kadang
sering terjadi ketegangan antara anggota keluarga
karena tidak memperoleh rasa nyaman dan tentram
akibat tempat tinggal yang membuat kacaunya pikiran.
c. Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga
Keadaan sosial dalam keluarga dapat dikatakan baik
atau harmonis, bilamana ada hubungan yang baik dan
benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa kasih
sayang antara anggota keluarga. Manifestasi daripada
hubungan hubungan yang benar-benar didasari
21

ketulusan hati dan rasa penuh kasih sayang, nampak


dengan adanya saling hormat menghormati, toleransi,
bantu membantu dan saling mempercayai. Ekonomi
dalam keluarga meliputi keuangan dan sumber-sumber
yang dapat meningkatkan taraf hidup anggota keluarga.
Semakin banyak sumber keuangan atau pendapatan
yang diterima maka akan meningkatkan taraf hidup
keluarga. Adapun sumber keuangan/pendapatan dapat
diperoleh dari menyewakan tanah, pekerjaan lain diluar
berdagang, dsb.
2. Faktor Eksternal
Kesejahteraan keluarga perlu dipelihara dan terus
dikembangkan agar tidak terjadi kegoncangan dan
ketegangan jiwa diantara anggota keluarga karena hal ini
dapat mengganggu kenyamanan kehidupan dan
kesejahteraan keluarga. Faktor yang dapat mengakibatkan
kegoncangan jiwa atau ketentraman batin anggota keluarga
yang datang dari luar lingkungan keluarga antara lain:
a. Faktor Manusia
Iri hati dan fitnah, ancaman fisik, pelanggaran norma
b. Faktor Alam
Bahaya alam, kerusuhan, dan berbagai macam virus
penyakit.
c. Faktor Ekonomi Negara
d. Pendapatan tiap penduduk atau pendapatan perkapita
rendah, inflasi.

2.1.3 Indikator Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan mengandung tiga indikator yaitu: (Soetomo,

2014: 48)

1. Pendidikan, kesehatan, akses pada listrik dan air, penduduk


miskin;
2. Keadilan ekonomi mengandung indikator yaitu: pendapatan,
kepemilikan rumah, tingkat pengeluaran;
3. Keadilan demokrasi mengandung indikator yaitu: rasa aman
dan akses informasi.

Menurut BPS ada 14 kriteria dalam menentukan keluarga


dan rumah tangga kategori miskin seperti jenis lantai, luas
bangunan, fasilitas MCK, dinding, sumber air minum, sumber
penerangan, frekuensi mengkonsumsi daging, jenis bahan bakar
memasak, ayam dan susu, frekuensi membeli pakaian dalam
setahun, frekuensi makan tiap hari, kemampuan berobat,
22

pendidikan kepala keluarga, luas lahan usaha tani, dan tabungan


barang yang mudah dijual dengan nilai paling sedikit Rp. 500.00,-,
seperti sepeda motor kredit/non kredit, kapal, emas, motor, ternak,
barang modal lainnya. Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka
dikatakan keluarga miskin tidak sejahtera.

Ada beberapa indikator untuk mengukur tingkat

kesejahteraan manusia menurut BPS (Badan Pusat Statistik)

yaitu: (BPS, 2020)

1. Pendapatan.
Pendapatan merupakan indikator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan
dapat diartikan sebagai penerimaan total kas yang diperoleh
rumah tangga atau seseorang selama periode waktu tertentu
atau satu tahun. Pendapatan di dapat dari penghasilan
tenaga kerja, tunjangan dari pemerintah, dan penghasilan
atas milik seperti sewa, bunga, deviden dan sebagainya.
2. Perumahan dan Pemukiman.
Perumahan dan pemukiman selain menjadi kebutuhan dasar
manusia juga mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
perannya sebagai pusat pendidikan keluarga dan
peningkatan kualitas generasi yang akan datang. Selain itu,
rumah ialah determinan suatu kesehatan masyarakat,
dimana rumah yang nyaman dan sehat adalah rumah yang
mampu serta dapat menunjang kondisi kesehatan setiap
penghuninya.
3. Pendidikan
Pendidikan merupakan hak asasi manusia serta hak setiap
warga negara untuk bisa mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya melalui proses belajar. Setiap warga negara
Indoneisa itu berhak memperoleh pendidikan yang layak dan
bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki tanpa
harus memandang status sosial, ekonomi, suku, etnis,
agama dan lokasi geografis.
4. Kesehatan
Salah satu indikator kesejahteraan penduduk sekaligus
indikator keberhasilan program pembangunan ialah
kesehatan. Apabila masyarakat sakit akan sulit mendapatkan
kesejahteraan bagi dirinya, sehingga berbagai upaya
dibidang kesehatan dan pembangunan diharapkan dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat serta tidak
diskriminatif dalam pelaksanaannya. Kesehatan menjadi
indikator kesejahteraan dapat dilihat melalui mampu atau
23

tidaknya masyarakat menjalani pengobatan di layanan


kesehatan, serta mampu membiayai pengobatannya.

Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat


kesejahteraan ada delapan, yaitu pendapatan, konsumsi
atau pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas
tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan
mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan
memasukkan anak kejenjang pendidikan, dan kemudahan
mendapatkan fasilitas transportasi. (Eko Sugiharto, 2017:27)

Terdapat beberapa indikator peningkatan kesejahteraan

hidup masyarakat, di antaranya adalah: (Imron, 2018:54)

1. Adanya kenaikan penghasilan secara kuantitatif;

2. Adanya kesehatan keluarga yang lebih baik secara kualitatif;

3. Adanya investasi ekonomis keluarga berupa tabungan

Meskipun tidak ada suatu batasan substansi yang tegas

tantang kesejahteraan, namun tingkat kesejahteraan mencakup

pangan, pendidikan, kesehatan, dan seringkali diperluas kepada

perlindungan sosial lainya seperti kesempatan kerja, perlindungan

hari tua, keterbebasan dari kemiskinan, dan sebagainya.

2.2 Tingkat Pengangguran

2.2.1 Pengertian Tingkat Pengangguran

Indonesia merupakan satu negara berkembang yang masih

mengalami proses pembangunan ekonomi yang memiliki tujuan

untuk mencapai suatu tingkat kesejahteraan masyarakat, dalam

mencapai kesejahteraan masyarakat salah satunya dibutuhkan

kesempatan kerja yang mendukung dan pemerataan pendapatan

dimasyarakat.
24

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator

ketenagakerjaan, pengangguran adalah penduduk yang tidak

bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang

mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak

mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum

mulai bekerja.

Pengangguran merupakan suatu keadaaan dimana


seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat
memperoleh pekerjaan tersebut. Pengangguran dapat
disebabkan karena lapangan kerja yang ada tidak dapat
menyerap semua tenaga kerja yang tersedia. Pengangguran
disebabkan oleh ketidakseimbangan pada pasar tenaga
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang
ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta.
(Widiawati, 2021:17)

Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak aktif mencari


pekerjaan tidak diklasifikasikan sebagai pengangguran.
Dengan adanya pemerataan pendapatan dimasyarakat,
antara kesempatan kerja yang ada dengan angkatan kerja
terjadinya kesenjangan yaitu peningkatan jumlah
kesempatan kerja yang tidak sebanding dengan peningkatan
angkatan kerja yang meningkat lebih 20 cepat, hal ini akan
menimbulkan Tindakan kriminal dan kekerasan. Semakin
menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat karena
menganggur maka akan meningkatkan peluang mereka
terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki
pendapatan. (Priambodo, 2020:114)

Pengangguran merupakan seseorang yang belum memiliki


pekerjaan tetap atau angkatan kerja yang sedang mencari
pekerjaan. Semakin tinggi angka pengangguran maka hal ini
menunjukkan bahwa kondisi penduduk yang kurang baik,
karena tidak semua angkatan kerja telah memperoleh
pekerjaan. Tingkat pengangguran yang tinggi juga
menunjukkan bahwa penduduk tersebut hanya berfungsi
sebagai konsumen tetapi tidak berfungsi sebagai faktor input
produksi yang dapat menghasilkan output. (Sekar Ayu,
2018:45)
25

Pengangguran merupakan angkatan kerja yang tidak


memiliki pekerjaan. Sedangkan pengangguran terbuka
adalah pengangguran sukarela atau sengaja menganggur
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Dalam aspek
demografi orang yang mencari kerja masuk dalam kelompok
penduduk yang di sebut angkatan kerja. (Zurisdah, 2016:67)

Pengangguran akan menimbulkan berbagai masalah

ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya. Kondisi

menganggur menyebabkan seseorang tidak memiliki pendapatan,

akibatnya kesejahteraan yang telah dicapai akan semakin

merosot. Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena

menganggur tentunya akan meningkatkan peluang terjebak dalam

kemiskinan.

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penganggguran

Terjadinya pengangguran disebabkan oleh beberapa faktor-

faktor yang mempengaruhinya, yakni sebagai berikut: (Yulistiyono,

2021:57)

1. Meluasnya jumlah tenaga kerja yang belum seimbang


dengan adanya peluang pekerjaan.
2. Sistem lapangan kerja yang tidak sebanding.
3. Keperluan kuantitas dan jenis tenaga terdidik dan
penyediaan tenaga terdidik yang tidak sebanding.
4. Mengalami peningkatan pada peranan dan aspirasi angkatan
kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja
Indonesia.
5. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar wilayah
atau suatu daerah yang tidak seimbang.

Pengangguran terjadi karena adanya ketidakseimbangan di


pasar tenaga kerja. Pada pasar tenaga kerja dikenal kurva
permintaan dan penawaran tenaga kerja. Kurva permintaan
tenaga kerja menunjukkan jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan oleh rumah tangga dan berslope positif terhadap
upah. Keseimbangan pasar akan tercapai apabila terja suatu
26

keadaan dimana jumlah tenaga kerja yang diminta sama


dengan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan pada tingkat
upah tertentu. (Ibrahim, 2021:44)

Untuk mengukur tingkat pengangguran suatu wilayah dapat

diperoleh dengan 2 (dua) pendekatan : (Ibrahim, 2021:46)

1. Pendekatan Angkatan Kerja (Labour force approach) Besar


kecilnya tingkat pengangguran dapat dihitung berdasarkan
persentase dan perbandingan jumlah antara orang yang
menganggur dan jumlah angkatan kerja.
2. Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (Labour utilization
approach)
a. Bekerja penuh (employed) merupakan orang-orang yang
bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam dalam
satu minggu
b. Setengah menganggur (underemployed) merupakan
orang yang bekerja namun belum di manfaatkan penuh
atau jam kerjanya dalam satu minggu tidak mencapai 35
jam.

2.2.3 Indikator Tingkat Pengangguran

Menurut Mankiw (2006) dalam Rosalina (2018:64) ada

beberapa indikator pengangguran yakni:

1. Waktu
Waktu yang dibutuhkan pekerja untuk mencari pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan dan keahlian mereka.
2. Tingkat Upah
Upah merupakan kompensasi yang diterima oleh satu unit
tenaga kerja yang berupa jumlah uang yang dibayarkan
kepadanya. Penetapan tingkat upah yang dilakukan
pemerintah pada suatu wilayah akan memberikan pengaruh
terhadap besarnya tingkat pengangguran yang ada.
3. Tingkat Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
kinerja yang menggambarkan hasil-hasil pembangunan yang
dicapai, khususnya dalam bidang ekonomi.

Dalam pengangguran biasanya terdapat berbagai macam

jenis pengangguran berdasarkan kondisinya, namun kali ini


27

pengangguran terbagi menjadi tiga kelompok diantaranya:

(Ardian, 2022:194)

1. Pengangguran friksional, yaitu pengangguran yang


disebabkan oleh perbuatan sseseorang pekerja yang keluar
dari kerjaannya dan sedang dalam kondisi mencari
pekerjaan yang lebih bagus atau sejalan dengan
keinginannya.
2. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang
disebabkan oleh adanya strukturisasi atau program ekonomi
yang berubahrubah.
3. Pengangguran konjungtur, yaitu pengangguran yang
disebabkan oleh berlebihannya pengangguran alami dan
berlakunya suatu dampak dari kurangnya permintaan
agregat.

2.3 Pembangunan Ekonomi

2.3.1 Pengertian Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu indikator

yang menandakan berhasilnya pembangunan dalam suatu

perekonomian sebuah negara. Kemajuan suatu perekonomian

ditentukan oleh besarnya pertumbuhan output nasional.

Pembangunan Ekonomi adalah serangkaian usaha dan


kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Ini dilakukan dengan cara memeratakan
distribusi pendapatan masyarakat, memperluas lapangan
pekerjaan, meningkatakan hubungan ekonomi regional
melalui pergeseran aktifitas ekonomi yang sebelumnya
sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Pada akhirnya,
arah pembangunan ekonomi diharapkan mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga
pemerataan akanmenjadi lebih baik. (BPS, 2017).

Pembangunan ekonomi merupakan usaha yang dilakukan


untuk mengubah suatu perekonomian yang kurang maju,
sangat tradisional dan berpendapatan rendah menjadi suatu
perekonomian yang modern serta mencapai taraf
kemakmuran yang tinggi, pembangunan ekonomi ini dapat
terwujud apabila apabila pendapatan per kapita masyarakat
28

terus menerus bertambah pada tingkat yang cukup cepat.


Kemakmuran masyarakat merupakan suatu ukuran yang
menunjukan taraf kehidupan rata-rata yang sudah yang
dicapai oleh masyarakat dalam suatu negara , pendapatan
per kapita selalu digunakan sebagai ukuran kasar untuk
menunjukkan taraf kemakmuran yang dicapai oleh
masyarakat, sedangkan pendapatan per kapita merupakan
pendapatan rata-rata yang diperoleh masyarakat di suatu
Negara. (Sukirno, 2015)

Pembangunan ekonomi memiliki peranan pada


kelembagaan dan perubahan yang terjadi pada masyarakat.
Dalam pembangunan ekonomi membahas masalah
mengenai kemiskinan, masalah pengangguran serta
masalah pada kehidupan sosial lainnya. Pembangunan
ekonomi daerah yang berhasil merupakan keberhasilan
kinerja yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sehingga
pemerintah daerah dapat lebih bijak untuk memilih arah
kebijakan pada penerapan kebijakan di daerahnya (Kesuma
& Utama, 2015).

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana


pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola setiap
sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi)
dalam wilayah tersebut. (Arsyad, 2010: 374)

Pembangunan ekonomi memiliki tiga tujuan, yaitu sebagai

berikut:

1. Peningkatan ketersediaan dan perluasan distribusi barang-


barang kebutuhan hidup yang pokok seperti makanan,
tempat tinggal, kesehatan, dan perlindungan.
2. Peningkatan standar hidup yang bukan hanya berupa
peningkatan pendapatan tetapi juga ketersediaan lapangan
kerja yang lebih banyak, pendidikan yang lebih baik, serta
perhatian lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan
kemanusiaan. Semua itu bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan materi semata, tetapi juga meningkatkan
kesadaran akan harga diri, baik individu maupun bangsa.
3. Perluasan pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi
individu dan bangsa secara keseluruhan dengan cara
membebaskan mereka dari sikap budak dan
29

ketergantungan, tidak hanya hubungannya dengan orang


lain atau negara lain, tetapi juga sumber kebodohan dan
penderitaan manusia.

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor

tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi

dan faktor non ekonomi.

1. Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan


pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya
alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan
keahlian atau kewirausahaan.
a. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan
alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca,
hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat
memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara,
terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan
untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi
sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga
sebagai proses produksi).
b. Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan
pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas
penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan
pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi,
sementara kualitas penduduk menentukan seberapa
besar produktivitas yang ada.
c. Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk
mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal
dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah
kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-
barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
2. Faktor non ekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada
di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem
yang berkembang dan berlaku.
30

2.3.3 Indikator – Indikator Pembangunan Ekonomi

Adapun indikator pembangunan ekonomi tersebut adalah

sebagai berikut: (Suparmoko 2014) dalam (Nurhamidah, 2023:18)

1. Laju pertumbuhan penduduk.


Pertumbuhan ekonomi modern sebagaimana terungkap dari
pengalaman negara maju sejak akhir abad ke-18 dan awal
ke19, ditandai dengan kenaikan produk perkapita yang tinggi
di barengi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat.
2. Peningkatan produktivitas.
Pertumbuhan ekonomi terlihat dari semakin meningkatnya
laju produk perkapita terutama adanya perbaikan kualitas
input yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas per umit
input.
3. Laju pertumbuhan struktur yang tinggi.
Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi
mencakup peralihan dari kegiatan pertanian ke non
pertanian, dari industri kerja ke jasa, perubahan dari skala
oleh unit-unit produksi dan peralihan dari perusahaan
perorangan menjadi perusahaan berbadan hukum serta
perubahan status buruh.
4. Urbanisasi.
Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan semakin banyaknya
penduduk di negara maju yang berpindah dari daerah
pedesaan ke daerah perkotaan.

Terdapat tiga indikator pembangunan ekonomi inklusif yang

meliputi: (Hartati, 2021:83)

1. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi;

2. Pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan;

3. Perluasan akses dan kesempatan kerja.

Indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :

(Erdkhadifa, 2022:124)

1. Peningkatan fasilitas publik guna menunjang kebutuhan

masyarakat.
31

2. Peningkatan industri dalam hal ini yaitu jumlah produksinya.

3. Peningkatan dan pemerataan kegiatan-kegiatan

perekonomian, infrastruktur, dan lain-lainya.

2.4 Pengeluaran Masyarakat

2.4.1 Pengertian Pengeluaran Masyarakat

Pengeluaran masyarakat adalah nilai belanja yang dilakukan

oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis

kebutuhanya dalam periode waktu tertentu. (Sukirno, Utami,

2017)

Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga


digolongkan sebagai konsumsi (rumah tangga). Kegiatan
rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan investasi.
Seterusnya sebagai pengeluaran mereka, seperti membayar
asuransi dan mengirim uang kepada orang tua (atau anak
yang sedang bersekolah) tidak digolongkan sebagai
konsumsi karena ia tidak merupakan pembelanjaan terhadap
barang atau jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
(Alfian D, 2016: 13)

Pengeluaran masyarakat merupakan pengeluaran atas


barang dan jasa oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi.
Rumah tangga didefinisikan sebagai individu atau kelompok
individu yang tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat
tinggal. Mereka mengumpulkan pendapatan, memiliki harta
dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa secara
bersama-sama utamanya kelompok makanan dan
perumahan. (BPS, 2017:13)

Pengeluaran masyarakat adalah semua pengeluaran rumah


tangga keluarga dan perseorangan serta lembaga-lembaga
swasta bukan perusahan untuk membeli barang dan jasa-
jasa yang lansung dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Pengeluaran rumah tangga salah satu indikator
kesejahteraaan individu dan sosial Tingkat pengeluaran
rumah tangga menunjukan tingkat perkembangan sistem
ekonomi secara keseluruhan. (Najmi, 2018:90)
32

Menurut Sukirno (2005) dalam (Ikram, 2015:31)


mengemukakan pengeluaran masyarakat merupakan
belanja yang dilakuakan oleh rumah tangga ke atas barang-
barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dari orang yang melakukan perbelanjaan
masyarakat ke atas makanan, pakaian dan barang-barang
kebutuhan mereka yang lain digolongkan keatas
perbelanjaan atau pengeluaran konsumsi. Barang yang
diproduksikan khusus untuk dipergunakan oleh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhanya dinamakan barang konsumsi.

Konsumsi rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang

lebih besar untuk konsumsi makanan mengindikasikan rumah

tangga yang berpenghasilan rendah. Makin tinggi tingkat

penghasilan rumah tangga. makin kecil proporsi pengeluaran

untuk makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rumah tangga/keluarga

akan semakin sejahtera bila persentase pengeluaran untuk

makanan jauh lebih kecil dibandingkan persentase pengeluaran

untuk non makanan.

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Masyarakat

Terdapat faktor yang dapat mempengaruhi pengeluaran


konsumsi rumah tangga. Faktor yang dapat mempengaruhi
pengeluaran masyarakat adalah daya beli. Daya beli
masyarakat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
satunya adalah pendapatan. Pendapatan akan
mempengaruhi kemampuan daya beli seseorang. (Rahardja
dan Manurung, 2018:134)

Pendapatan yang didapatkan akan mempengaruhi


pengeluaran masyarakat yang dilakukan oleh setiap rumah
tangga di dalam perekonomian. Jika pendapatan bertambah
besar maka pengeluaran konsumsi mereka akan bertambah
besar juga. Tetapi, pendapatan yang akan digunakan untuk
pengeluaran konsumsi hanya sebagian dari pendapatan
yang mereka dapatkan. (Mashudi dkk, 2017:71)
33

Jika pendapatan meningkat maka konsumen akan


mendapatkan barang dalam jumlah yang lebih banyak.
Demikian juga sebaliknya, jika pendapatan menurun maka
konsumen akan mendapatkan barang dalam jumlah yang
lebih sedikit. (Basalim dan Alim, 2003) dalam (Rizki,
2022:11)

Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran


konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi faktor ekonomi, faktor demografi, dan
faktor non ekonomi. Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi
tingkat konsumsi rumah tangga adalah pendapatan rumah tangga,
kekayaan rumah tangga, jumlah barang konsumsi tahan lama
dalam masyarakat, tingkat bunga, perkiraan tentang masa depan,
dan kebijakan pemerintah dalam mengurangi ketimpangan
distribusi pendapatan. Faktor-faktor demografi yang
mempengaruhi tingkat konsumsi adalah jumlah penduduk dan
komposisi penduduk. Sedangkan faktor-faktor nonekonomi yang
paling berpengaruh terhadap tingkat konsumsi adalah faktor sosial
budaya masyarakat seperti pola kebiasaan makan, perubahan
etika dan tata nilai untuk meniru kelompok masyarakat lain.
(Najmi, 2018:21)

2.4.3 Indikator Pengeluaran Masyarakat

Untuk mengetahui pola konsumsi seseorang, diperlukan

indikator yang digunakan untuk mengukur pola konsumsinya.

Adapun indikator pengeluaran masyarakat adalah sebagai berikut:

(Syarifuddin, 2021:32)

1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang berkaitan dengan
mempertahankan hidup secara layak. Kebutuhan ini
mendasar dan harus di penuhi manusia. Kebutuhan primer
terdiri dari sandang (pakaian), pangan (makan), dan papan
(tempat tinggal).
2. Kebutuhan Sekunder:
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang berkaitan
dengan usaha menciptakan atau menambah kebahagiaan
hidup. Kebutuhan sekunder penunjang hidup kebutuhan ini
bisa di tunda pemenuhannya setelah kebutuhan primer di
penuhi. Kebutuhan sekunder terdiri dari pakaian, mobil, dll.
34

3. Kebutuhan Tersier.
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang hanya dapat
dipenuhi oleh Sebagian kecil masyarakat yang memiliki
ekonomi biaya tinggi atau orang kaya. Contohnya rumah
mewah, mobil mewah, dll.

2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


NO Nama dan Judul Penelitian Variabel Terkait Hasil Penelitian
Tahun
Penelitian
1. Shella Okky Pengaruh Pertumbuhan X1 : Tingkat X1→ Y Signifikan
Shavira Ekonomi, Upah Minimum, pengganguran
(2021) dan Tingkat Pengangguran Y : Kesejahteraan
terhadap Kesejahteraan masyarakat
Masyarakat di Jawa Timur
Tahun 2014-2018
2. Aries Pengaruh Pendapatan Asli X1 : Tingkat X1→ Y Signifikan
Suganda Daerah Dan Tingkat pengganguran
(2018) Pengangguran Terhadap Y : Kesejahteraan
Kesejahteraan Masyarakat masyarakat
Melalui Pertumbuhan
Ekonomi (Studi
Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Barat Periode
2012-2016)
3. An Nisa Pengaruh Pembangunan X2 : Pembangunan X2→ Y Signifikan
(2021) Ekonomi, Investasi Dan Ekonomi
Belanja Modal Terhadap Y : Kesejahteraan
Kesejahteraan Masyarakat masyarakat
Di Jawa Tengah Tahun
2012 – 2018
4. Helly Pengaruh Investasi, X2 : Pembangunan X2→ Y Signifikan
Suharlina Pengangguran, Pendidikan Ekonomi
(2020) dan Pembangunan Y : Kesejahteraan
Ekonomi Terhadap masyarakat
Kemiskinan Serta
Hubungannya dengan
Kesejahteraan Masyarakat
Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Barat
5. Diah Windu Pengaruh Investasi, X3 : Pengeluaran X3→ Y Signifikan
Antari Pengeluaran Masyarakat, Masyarakat
(2020) Dan Pengeluaran Y : Kesejahteraan
Pemerintah Terhadap masyarakat
Kesempatan Kerja Serta
Kesejahteraan Masyarakat
Di Provinsi Bali
35

6. Dicky N Pengaruh Pendapatan Dan X3 : Pengeluaran X3→ Y Signifikan


Saragih Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat
(2022) Terhadap Kesejahteraan Y : Kesejahteraan
Petani Jagung Di Desa masyarakat
Mariah Bandar Kecamatan
Pematang Bandar
Kabupaten Simalungun
7. Muhammad Pengaruh Tingkat X1 : Tingkat X1, X2, X3→ Y
Kafgi Pengangguran, Investasi, pengganguran Signifikan
(2023) Pembsngunan Ekonomi, X2 : Pembangunan
Pengeluaran Masyarakat Ekonomi
Terhadap Kesejahteraan X3 : Pengeluaran
Masyarakat dengan Masyarakat
Kesempatan Kerja sebagai Y : Kesejahteraan
Variabel Intervening (studi masyarakat
kasus Negara Malaysia
Tahun 2000-2021)
Sumber : Portal Garuda, Tahun 2024.

2.6 Variabel Penelitian

1. Dalam penelitian ini variabel terikat adalan yaitu kesejahteraan

masyarakat (Y)

2. Variabel X1 sebagai variabel bebas yaitu tingkat pengangguran.

3. Variabel X2 sebagai variabel bebas pembangunan ekonomi.

4. Variabel X3 sebagai variabel bebas pengeluaran masyarakat.


36

2.7 Kerangka Pemikiran

Tingkat Pengangguran
(X1) H1

rx1x2
Pembangunan Kesejahteraan
rx1x3 H2 H2 masyarakat
Ekonomi
(X2) (Y)

Rx2x3 H3
Pengeluaran
Masyarakat
(X3)

Variabel Independen /Bebas Variabel Dependen /Terikat

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran

Keterangan:

1. Tanda panah pertama menunjukkan pengaruh tingkat

pengangguran terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa

Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri

Hulu.

2. Tanda panah kedua menunjukkan pengaruh pembangunan

ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai

Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Tanda panah ketiga menunjukkan pengaruh pengeluaran

masyarakat terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai

Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.


37

2.8 Hipotesis

1. Diduga tingkat pengangguran berpengaruh terhadap

kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai Baung Kecamatan

Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

2. Diduga pembangunan ekonomi berpengaruh terhadap

transparansi ADD terhadap kesejahteraan masyarakat di

Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten

Indragiri Hulu.

3. Diduga pengeluaran masyarakat berpengaruh terhadap

transparansi ADD terhadap kesejahteraan masyarakat di

Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten

Indragiri Hulu.
38

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif.


Penelitian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek
yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang umum. (Sugiyono, 2018: 29)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis jalur (path analysis) yang dilakukan untuk

mengetahui pengaruh tingkat pengangguran, infrastruktur,

pendapatan terhadap kesejahteraan masyarakat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Sungai Baung

Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

3.2.2 Waktu Penelitian

Dilaksanakan dan dirancang seperti tabel berikut:

Tabel 3.1 Time Schedule


No Jenis Kegiatan Bulan
(Tahun 2023-2024)
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan √
proposal
2. Seminar Proposal √
3. Persiapan √
Instrumen
4. Penelitian √ √
5. Pengolahan hasil √ √
dan penulisan
laporan
6. Ujian akhir √

38
39

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang

biasanya berupa orang, objek transaksi atau kejadian

dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi

objek penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah masyarakat di Desa Sungai Baung Kecamatan

Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 93 KK.

3.3.2 Sampel

Adapun cara penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini

dengan menggunakan metode sensus. Dalam penelitian ini,

karena jumlah populasi relatif kecil dan relatif mudah

dijangkau (kurang dari 100 orang), maka peneliti

menggunakan metode sensus, yaitu semua populasi

dijadikan sampel sebanyak 93 orang Kepala Keluarag (KK)

sebagai responden.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipakai didalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan

analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan

metode statistika. Dengan metode penelitian kuantitatif akan

diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi

hubungan antar variabel yang diteliti. Pendekatan kuantitatif dapat


40

menggali data dengan cara penyebaran kuesioner yang kemudian

akan dilakukan analisa dengan program SPSS.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan dari

kuesioner yang disebar ke responden penelitian dalam penelitian

ini masyarakat Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat. Data

sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

sudah ada di Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat

Kabupaten Indragiri Hulu seperti struktur organisasi, tugas pokok

dan fungsi dari struktur organisasi tersebut dan lain sebagainya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam peneltian ini antara lain:

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono,

2018:124)
41

Skala pengukuran yang digunakan untuk menyatakan

tanggapan responden terhadap setiap instrumen pernyataan

yang diberikan adalah dengan menggunakan skala likert

dengan lima alternatif jawaban.

Sangat Setuju (SS) : Skor 5

Setuju (S) : Skor 4

Ragu-ragu/ Netral (N) : Skor 3

Tidak Setuju (TS) : Skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1

3.6 Analisis Data

3.6.1 Uji Instrumen

3.6.1.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian untuk membuktikan

bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data atau mengukur data itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk membuktikan bahwa alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data atau

mengukur data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

diteliti. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

tidaknya suatu kuosioner. Kuesioner dikatakan valid, jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur. Dapat disimpulkan, uji


42

validitas merupakan suatu alat ukur dalam menentukan

valid atau tidaknya suatu instrumen penelitian.

Syarat tersebut yang harus dipenuhi yaitu harus

memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Jika koefisien korelasi r > 0,05 maka item tersebut

dinyatakan valid.

b. Jika koefisien korelasi r < 0,05 maka item tersebut

dinyatakan tidak valid.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuosioner yang merupakan indikator dari variabel atau

konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel, jika

jawaban seseorang terhadap kenyataan konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu.

Dikatakan reliabel dengan cara r hitung dengan rtabel.


Apabila r hitung lebih besar dari r tabel (rh>rt) maka
butir instrumen tersebut reliabel, tetapi sebaliknya
bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rh< rt) maka
instrumen tersebut tidak reliabel. (Sandjojo,
2018:54)

Adapun rumus Cronbach’s alpha adalah sebagai

berikut :

𝒌 ∑σb2
r11 = (𝒌−𝟏) (𝟏 − )
σt2

Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
σb2 = Jumlah varian butir
43

σt2 = Varian total

Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas

adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai Cronbach’s alpha ˃ 0,6 maka kuesioner

dinyatakan reliabel atau konsisten.

2. Jika nilai Cronbach’s alpha < 0,6 maka kuesioner

dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten

konsisten.

3.6.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil identifikasi dan analisis indikator

variabel Y yaitu tingkat kesejahteraan masyarakat, variabel

X1 yaitu pengangguran, variabel X2 yaitu pembangunan

ekonomi dan variabel X3 pengeluaran masyarakat.

Rekapitulasi responden (Tingkat Capaian Responden)

terhadap masing-masing pernyataan terhadap indikator

penelitian. TCR merupakan suatu metode penilaian dengan

cara menyusun sesuatu yang dinilai berdasarkan peringkat

pada berbagai sifat yang dinilai.

Rumus yang digunakan yaitu:

TCR = Rs x 100%
n
Keterangan :

TCR = Tingkat Capaian Responden

Rs = Rata-rata skor jawaban responden


44

n = Nilai skor jawaban

Tabel skor untuk TCR adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rentang Skala TCR


No. Angka Keterangan
1. 0% - 20% Sangat Lemah
2. 21% - 40% Lemah
3. 41% - 60% Cukup
4. 61% - 80% Kuat
5. 81% - 100% Sangat Kuat
Sumber: (Riduwan, 2018)

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

3.6.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui


kenormalan distribusi sebaran skor variabel. Uji ini juga
digunakan untuk mengetahui penggunaan statistika yang
akan digunakan apakah menggunakan statistik
parametrik atau non parametrik. Statistik parametrik
digunakan dengan asumsi bahwa data berdistribusi
normal. (Ghozali, 2018:90)

Pengujian normalitas data menggunakan Test of

Normality Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan

berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model

regresi adalah normal.

b. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model

regresi adalah tidak normal.

3.6.3.2 Uji Linearitas

Uji linieritas data adalah keadaan di mana

hubungan antara variabel dependen dengan variabel


45

independen bersifat linier (garis lurus) dalam range

variabel independen tertentu. Uji ini biasanya

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi

atau regresi linear.

3.6.4 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji Goodness of Fit digunakan untuk menguji

kelayakan model yang digunakan dalam penelitian. Uji F

signifikan maka model layak untuk diteliti, atau model fit.

Dikatakan layak apabila data fit (cocok) dengan persamaan

regresi. Model Goodness of Fit yang dapat dilihat dari nilai

uji F analisis of variance (ANOVA).

3.6.5 Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel

terikat digunakan metode analisis jalur (path analysis).

Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis


regresi linier berganda atau analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel model
kausal yang telah ditetapkan sebelumnya bedasarkan
teori. (Ghozali, 2018: 94)

Maka dapat digunakan persamaan path analysis

dengan rumus sebagai berikut:

Y = 𝜌yX1X1+ 𝜌yX2X2+ 𝜌yX3X3 + ∈

Dimana: Y = Kesejahteraan masyarakat


𝜌yX1, 𝜌yX2,𝜌yX3 = Koefisien Jalur
X1 = Tingkat pengangguran
X2 = Pembangunan Ekonomi
46

X3 = Pengeluaran masyarakat
∈ = Standart Eror

3.6.5.1 Koefisien Korelasi Berganda (R)

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk


mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar dua
variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk
hubungan positif dan negatif, sedangkan kuat atau
lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya
koefisien korelasi. (Sugiyono, 2018:65)

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi

antara variabel independen dan variabel dependen. Nilai

koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas -1

hingga +1 (-1< r ≤ +1) yang menghasilkan beberapa

kemungkinan, antara lain sebagai berikut :

a. Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif

dalam variabel-variabel yang diuji, yang berarti setiap

kenaikan dan penurunan nilai-nilai X akan diakui

dengan kenaikan dan penurunan Y. Jika r = +1 atau

mendekati 1 maka menunjukkan adanya pengaruh

positif antara variabel-variabel yang diuji sangat kuat.

b. Tanda negatif menunjukan adanya korelasi negatif

antara variabel-variabel yang diuji, berarti setiap

kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan

nilai Y dan sebaliknya. Jika r = -1 atau mendekati -1

maka menunjukan adanya pengaruh negatif dan

korelasi variabel-variabel yang diuji lemah.


47

c. Jika r = 0 atau mendekati 0 maka menunjukan korelasi

yang lemah atau tidak ada korelasi sama sekali antara

variabel-variabel yang diteliti dan diuji.

Sebagai bahan penaksiran terhadap koefisien korelasi

yang ditemukan besar atau kecil maka dapat berpedoman

pada ketentuan sebagai berikut:

Koefisien Korelasi (r) Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,0 Sangat Kuat
Sumber: (Sugiyono, 2018:274)

3.6.5.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinan dilakukan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Koefisien determinan dilakukan untuk mengetahui pengaruh

variabel pengangguran, infrastruktur dan pendapatan

terhadap kesejahteraan masyarakat. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel independen. Sebaliknya, jika nilai koefisien

determinasi yang kecil menandakan kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas.
48

Dengan rumus koefisien determinasi (R2) sebagai

berikut:

R2 = 1 – (1 – R2) N-1/N-k

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

N = Jumlah Sampel

K = Jumlah Variabel Independen

3.6.6 Uji Hipotesis (Uji t )

Uji t adalah untuk menguji apakah setiap variabel

bebas atau independen memiliki pengaruh atau tidak

terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah

sebagai berikut:

Ho : bi = 0, artinya suatu variabel bebas bukan merupakan

penjelas yang signifikan atau tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel terikat.

Ha : bi ≠ 0, artinya suatu variabel bebas merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel

terikat atau dengan kata lain variabel bebas

tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel

terikat.

Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan

signifikansi t hitung dengan ketentuan jika signifikansi < 0,05

maka Ha diterima dan jka signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak


49

serta dengan membandingkan nilai statistik t dengan t tabel,

apabila nilai statistik t > t tabel maka Ha diterima sedangkan

nilai statistik t < t tabel maka Ha ditolak.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini memiliki 4 variabel yaitu tingkat

pengangguran (X1), pembangunan ekonomi (X2), pengeluaran

masyarakat (X3) sebagai variabel bebas dan kesejahteraan

masyarakat (Y) sebagai variabel terikat. Berikut ini adalah

pemaparan mengenai definisi operasional variabel penelitian:

a. Kesejahteraan masyarakat (Y) adalah keadaan apabila

kebutuhan dasar terpenuhi, maka tingkat kesejahteraan

individu atau keluarga tersebut dapat terpenuhi. Sedangkan

tidak terpenuhnya kebutuhan dasar, maka dikatakan bahwa

individu atau keluarga tersebut berada di bawah

kemiskinan.

b. Tingkat pengangguran (X1) adalah suatu keadaan dimana

sesorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin

mendapatkan pekerjaan tetapi belum memperolehny

c. Pembangunan ekonomi (X2) adalah serangkaian usaha dan

kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

d. Pengeluaran masyarakat (X1) adalah pengeluaran atas

barang dan jasa oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi.


50

3.8 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

Kisi – kisi variabel penelitian untuk variabel Y, X1, X2, X3 secara

rinci akan dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3.2 : Kisi – Kisi Instrumen Penelitian


Item
Variabel Indikator Skala
Pernyataan
Kesejahteraan 1. Pendapatan. 1
masyarakat 2. Perumahan dan 1 Interval
(Y) Pemukiman.
3. Pendidikan 1
4. Kesehatan 1
(BPS, 2020)

Tingkat 1. Waktu 1 Interval


Pengangguran 2. Tingkat Upah 1
(X1) 3. Tingkat Pertumbuhan 1
PDRB
Mankiw (2006) dalam
Rosalina (2018:64)
Pembangunan 1. Laju pertumbuhan 1 Interval
ekonomi penduduk.
(X2) 2. Peningkatan 1
produktivitas.
3. Laju pertumbuhan
struktur yang tinggi. 1
4. Urbanisasi. 1
(Suparmoko 2014) dalam
(Nurhamidah, 2023:18)

Pengeluaran 1. Kebutuhan Primer 1 Interval


masyarakat 2. Kebutuhan Sekunder: 1
(X3) 3. Kebutuhan Tersier. 1
(Syarifuddin, 2021:32)
51

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Desa Sungai Baung

Desa Sungai Baung merupakan sebuah desa yang berada di

Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.

Cerita nama Desa Sungai Baung diambil oleh para pembina desa,

tokoh masyarakat, serta petugas transmigrasi pada saat itu (KAUPT).

Pembina desa pada saat itu adalah penghulu Abdullah (Penghulu

Nyamuk) Kepala Desa Kota Lama. Nama Sungai Baung diambil dari

adanya Sungai yang mengalir di daerah setempat yang biasanya

digunakan oleh Masyarakat setempat untuk kehidupan sehari-hari,

disungai itu terdapat barbagai macam jenis ikan tapi yang paling

dominan dikala itu adalah ikan baung. Dengan adanya Sungai dan

ikan baung yang ada di des aitu maka diberi nama Desa setempat

sebagai Sei Baung atau Sungai Baung.

Desa Sungai Baung dulunya masuk kedalam pemerintahan

wilayah kota lama pada tahun 1978 atas bantuan Bank Dunia

kemudian pada tahun 1983 pecah menjadi daerah bukit petaling.

Seiring dengan bertambahnya penduduk di Sungai Baung maka

Masyarakat sengau baung berinisiatif memisahkan diri dari bukit

petaling.

51
52

Dalam rangka usaha peningkatan pelayanan pemerintahan

terhadap masyarakat baik dalam bidang pemerintahan maupun dalam

pembangunan pada tingkat terendah, maka dibentuk suatu organisasi

tata kerja pemerintah dibawah pemerintahan kecamatan yang

bertanggungjawab menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan

tugasnya kepada Bupati melalui Camat. Pemerintah desa mempunyai

tugas membina kehidupan masyarakat desa dikepalai oleh seorang

kepala desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat.

Desa Sungai Baung terletak dikecamatan Rengat Barat

Kabupaten Indragiri Hulu dengan luas wilayah 908 ha M2. Secara

umum keadaan topografi Desa Sungai Baung adalah berupa Daerah

Aliran Sungai (DAS) dan dataran dengan ketinggian rata-rata dari

permukaan laut sekitar 27 meter. Desa Sungai Baung yang memiliki

ketinggian mencapai 48 meter dari permukaan laut. Desa Sungai

Baung memiliki luas wilayah sebesar 908 ha wilayah desa Sungai

Baung terbagi 3 wilayah Dusun.

4.2 Visi dan Misi Desa Sungai Baung

4.2.1 Visi Desa Sungai Baung

Mewujudkan Desa Menjadi Desa Mandiri, Maju, Sejahera,

Produktif, Agamis.
53

4.2.2 Misi Desa Sungai Baung

1. Berusaha untuk menghimbau dan mengajak masyarakat

Desa Sungai Baung untuk selalu meningkatkan keimanan

dan ketakwaan kepada Allah SWT.

2. Membuka lapangan kerja dengan menerima investor luar

untuk membuka usaha di desa Sungai Baung dan tetap

memperhatikan tatanan yang telah berlaku di Desa

Sungai Baung.

3. Meningkatkan proporsional kinerja aparat pemerintah

desa yang beretika dan bermoral yang diwujudkan

pelayanan yang lebih baik terhadap anggota masyarakat.

4. Meningkatkan sistem keamanan, ketertiban, dan

ketentraman masyarakat dengan bekerja sama antara

penegak hukum yang dalam hal ini Bhabinkamdibnas dan

Babinsa, Limas, dan anggota masyarakat yang ada di

Desa Sungai Baung.

5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu

memperhatikan kebersihan, kesehatan, keindahan

lingkungan.
54

4.3 Struktur Organisasi

KEPALA DESA
Muzakir

SEKDES
Turisnadi

KAUR UMUM KAUR KEUANGAN


KASI KASI Linmelina, SE Aria Permana, SE
PEMERINTAHAN PELAYANAN
Kasmawati Hendri

KAUR
PERENCANAAN
Rijiah

KADUS SUNGAI KADUS TITIAN KADUS TITIAN


BAUNG 1 TINGGI 1 TINGGI 2
Inda Ria Fitri, Amd Bubun Budiman Usyanto

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Desa Sungai Baung

Sumber : Kantor Desa Sungai Baung, Tahun 2024.

4.4 Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi

Adapun tugas pokok pada masing-masing bagian pada Kantor

Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri

Hulu adalah sebagai berikut :


55

1. Kepala Desa

Adapun tugas dan fungsi Kepala Desa sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan bersama.

b. Mengajukan rancangan peraturan Desa.

c. Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan

persetujuan bersama BPD.

d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa

mengnenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama

BPD.

e. Membina kehidupan masyarakat Desa.

f. Membina ekonomi desa.

g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

h. Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan

Peraturan Perundang-Undangan.

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Peraturan

Perundang- Undangan.

2. Sekretaris Desa

Adapun tugas dan fungsi sekretaris Desa meliputi;

1) Tugas pokok : membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan

dan melaksanakan pengelolaan administrasi Desa,


56

mempersiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan

Pemerintah Desa.

2) Fungsi :

a. Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan

bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa.

b. Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa

berhalangan.

c. Melaksanakan tugas kepala desa apabila Kepala Desa

diberhentikan sementara.

d. Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa.

e. Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa.

f. Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan.

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

3. Kepala Urusan (KAUR) Umum

1) Tugas Pokok: membantu Sekretaris Desa dalam

melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan,

pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan

bahan rapat dan laporan.

2) Fungsi :

a. Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk

dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan.

b. Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa.


57

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum.

d. Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan

pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan

perbaikan peralatan kantor.

e. Pengelolaan administrasi perangkat Desa.

f. Persiapan bahan-bahan laporan.

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

Desa.

4. Kepala Urusan (KAUR) Keuangan

Kepala urusan keuangan bertugas membantu Sekretaris Desa

melaksanakan fungsi kebendaharaan dalam urusan pelayanan

administrasi keuangan desa.

Selain tugas tersebut, Kaur Keuangan Desa juga bertugas :

a. Menyusun Rencana Anggaran Kas Desa (RAK Desa)

b. Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima/

menyimpan, menyetorkan/ membayar, menatausahakan dan

mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan Desa

dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBDes.

5. Kepala Seksi (KASI) Pemerintahan

1) Tugas Pokok : membantu Kepala Desa dalam melaksanakan

pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi

pertanahan, pembinaan, ketentraman dan ketertiban

masyarakat Desa, mempersiapkan bahan perumusan


58

kebijakan penataan, kebijakan dalam penyusunan produk

hukum Desa.

2) Fungsi :

a. Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan.

b. Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan

peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa.

c. Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan.

d. Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa.

e. Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan

kelembagaan masyarakat untuk kelancaran

penyelenggaraan pemerintahan Desa.

f. Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan

kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya

menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan

pertahanan sipil.

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada

Desa.

6. Kepala Seksi (KASI) Pelayanan

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Seksi Pelayanan memiliki

fungsi sebagai berikut :

a. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap

pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,


59

b. Meningkatkan upaya partisipasi masyarakat Desa dalam

hal, gotong royong, dan swadaya murni

c. Pelestarian nilai sosial budaya masyarakat Desa;

d. Pembinaan dan pelaksanaan aktivitas keagamaan

masyarakat di Desa;

e. Pembinaan dan pengembangan ketenagakerjaan dalam

masyarakat;

7. Kepala Dusun

1) Tugas

a. membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah

kerjanya.

b. melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan

swadaya dan gotong royong masyarakat.

c. melakukan kegiatan penerangan tentang program

pemerintah kepada masyarakat.

d. membantu kepala desa dalam pembinaan dan

mengkoordinasikan kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT

(Rukun Tetangga) diwilayah kerjanya.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

2) Fungsi

a. Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa,

pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat

diwilayah dusun.
60

b. Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi

dan swadaya gotong royong masyarakat dan melakukan

pembinaan perekonomian.

d. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan

pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban masyarakat.

e. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh

kepala desa.

4.5 Aktivitas Organisasi

Pegawai Kantor Desa Sungai Baung mempunyai tugas

pelayanan kepada masyarakat dan bertanggung jawab kepada kepala

desa dalam kegiatan - kegiatan sebagai berikut :

a. Pelayanan kepada masyarakat yang berhubungan dengan

surat perijinan desa dan pengantar kepada tingkat Kecamatan

ataupun Kabupaten.

b. Penyusunan administrasi perlengkapan desa.

c. Pembinaan dan Memberikan pengembangan kepada

masyarakat.

d. Mengkoodinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam

hal pembangunan desa.

e. Meningkatkan kegiatan penyuluhan yang berhubungan dengan

masyarakat.
61

f. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan

desa.

g. Memberikan peningkatan mutu dan kualitas sumber daya

manusia.

h. Penyusunan program kerja dalam hal pembangunan desa.


62

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat

pengangguran, pembangunan ekonomi dan pengeluaran masyarakat

terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Sungai Baung

Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

5.1.1. Uji Instrumen

5.1.1.1. Uji Validitas

Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur

apa yang hendak diukur dari variabel yang telah

diteliti. Teknik yang digunakan untuk uji validitas ini

adalah metode Corrected Item Total Correlaction

dengan taraf signifikansi 0.05. Kemudian nilai korelasi

(rhitung) yang telah diperoleh dibandingkan dengan nilai

korelasi pada tabel (rtabel). Jika nilai rhitung > rtabel artinya

variabel dapat dinyatakan valid. Nilai rtabel dengan taraf

signifikansi 0.05 atau 5% dengan uji satu arah dan

sampel atau n=93 sesuai dengan rumus yang kita

gunakan (df=n-2) maka akan menjadi n=93-2 yaitu 91

(df=91) adalah sebesar 0,2039. Adapun hasil dari

perhitungannya dapat dilihat pada tabel output SPSS

dibawah ini:

62
63

Tabel 5.1. Validitas Instrumen Variabel Tingkat


Pengangguran (X1)
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Tingkat pengangguran 1 0,622 0,2039 Valid
Tingkat pengangguran 2 0,721 0,2039 Valid
Tingkat pengangguran 3 0,702 0,2039 Valid
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa

item pernyataan pada variabel tingkat pengangguran

(X1) memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Maka,

semua pernyataan diatas dinyatakan valid.

Tabel 5.2. Validitas Instrumen Variabel Pembangunan


Ekonomi (X2)
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pembangunan ekonomi 1 0,876 0,2039 Valid
Pembangunan ekonomi 2 0,782 0,2039 Valid
Pembangunan ekonomi 3 0,892 0,2039 Valid
Pembangunan ekonomi 4 0,965 0,2039 Valid
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa

item pernyataan pada variabel pembangunan ekonomi

(X2) memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Maka,

semua pernyataan diatas dinyatakan valid.

Tabel 5.3. Validitas Instrumen Variabel Pengeluaran


Masyarakat (X3)
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Pengeluaran masyarakat 1 0,987 0,2039 Valid
Pengeluaran masyarakat 2 0,726 0,2039 Valid
Pengeluaran masyarakat 3 0,821 0,2039 Valid
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa

item pernyataan pada variabel pengeluaran

masyarakat (X3) memiliki nilai rhitung lebih besar dari


64

rtabel. Maka, semua pernyataan diatas dinyatakan

valid.

Tabel 5.4. Validitas Instrumen Variabel Kesejahteraan


Masyarakat (Y)
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Kesejahteraan masyarakat 1 0,827 0,2039 Valid
Kesejahteraan masyarakat 2 0,722 0,2039 Valid
Kesejahteraan masyarakat 3 0,763 0,2039 Valid
Kesejahteraan masyarakat 4 0,820 0,2039 Valid
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa

item pernyataan pada variabel kesejahteraan

masyarakat (Y) memiliki nilai rhitung lebih besar dari

rtabel. Maka, semua pernyataan diatas dinyatakan

valid.

5.1.1.2 Uji Reliabilitas

Adapun hasil perhitungan reliabilitas variabel X

dan variabel Y adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5. Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, dan X3,Y


N of Cronbach's
Variabel Ket
Items Alpha
Tingkat pengangguran (X1) 4 0,857 Reliabel
Pembangunan ekonomi (X2) 5 0,746 Reliabel
Pengeluaran masyarakat (X3) 5 0,809 Reliabel
Kesejahteraan masyarakat (Y) 5 0,852 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00

Berdasarkan tabel 5.5 diatas menunjukkan

bahwa nilai Cronbach's Alpha instrumen untuk semua

variabel penelitian nilainya > 0,60 sehingga dapat


65

dikatakan bahwa instrumen dalam penelitian ini

adalah reliabel dan layak untuk digunakan.

5.1.2 Karakteristik Responden

5.1.2.1 Jenis Kelamin

Untuk karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
(%)
1. Laki-Laki 69 74,19
2. Perempuan 24 25,81
Jumlah 93 93
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00.

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui responden

yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 69 orang

dengan persentase 74,19 %, sedangkan responden

yang berjenis kelamin perempuan ada 24 orang

dengan persentase 25,81%.

5.1.2.2 Tingkat Umur

Karakteristik responden berdasarkan dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 5.7. Karakteristik Responden Berdasarkan


Umur
No Tingkat Umur Jumlah Persentase
Karyawan (%)
1 20 tahun – 30 tahun 33 35,48
2 31 tahun – 40 tahun 48 51,61
3 41 tahun ke atas 12 12,90
Jumlah 93 100
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00.
66

Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa responden

terbanyak berada pada usia 31-40 tahun yaitu

sebesar 51,61 % sedangkan jumlah responden paling

sedikit berada pada usia 41 tahun keatas yaitu

sebesar 12,90%.

5.1.3 Uji Asumsi Klasik

5.1.3.1 Uji Normalitas

Berdasarkan teori statistika model linier hanya

residu dari variabel dependen Y yang wajib diuji

normalitasnya, sedangkan variabel independen

diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu

diuji normalitasnya. Hasil output dari pengujian

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah

sebagai berikut:

Tabel 5.8. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 93
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .64910353
Most Extreme Differences Absolute .189
Positive .189
Negative -.108
Test Statistic .189
Asymp. Sig. (2-tailed) .189c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data Primer Diolah Dari SPSS Versi 22.00.
67

Dasar Pengambilan Keputusan

a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka data populasi

berdistribusi normal.

b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka data populasi

tidak berdistribusi normal.

Dari data yang tertera pada tabel 5.8 dapat

diketahui bahwa nilai kolmogorov-smirnov yaitu 0,189.

Karena nilai ini lebih besar dari 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa populasi data variabel X1 (tingkat

pengangguran), X2 (pembangunan ekonomi), X3

(pengeluaran masyarakat) dan Y (kesejahteraan

masyarakat) berdistribusi normal.

5.1.3.2 Uji Linearitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah

spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau

tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu

Studi Empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat

atau publik. Dengan uji lineritas akan diperoleh

informasi apakah model empiris sabaiknya linear

kuadrat atau publik. Untuk menentukan apakah terjadi

tidaknya hubungan yang linear antara prediktor

variabel dengan dependen variabel dapat dilihat

dengan membandingkan nilai signifikan dari Deviation


68

from Linearity, dengan tingkat signifikan yang

digunakan dimana apabila nilai signifikan lebih besar

dari tingkat signifikan maka terjadi hubungan yang

linear dari variabel indenpenden terhadap variabel

dependen.

Dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program SPSS. Uji linieritas dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.9. Hasil Uji Linieritas Variabel X1 Terhadap Y


ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Y* Between (Combined) 1142.287 8 142.786 266.9 .000
X1 Groups 00
Linearity 1109.147 1 1109.14 2073. .000
7 249
Deviation from 33.141 7 4.734 8.850 .251
Linearity
Within Groups 44.938 84 .535
Total 1187.226 92
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00

Dari data yang tertera pada tabel 5.9 diketahui

bahwa nilai sig uji linearitas yaitu 0,251 (variabel X1) ˃

0,05, maka terdapat hubungan yang linearitas antara

variabel X1 terhadap Y.
69

Tabel 5.10. Hasil Uji Linieritas Variabel X2 Terhadap Y

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Y* Between (Combined) 1109.043 7 158.435 172.2 .000
X2 Groups 49
Linearity 1086.537 1 1086.53 1181. .000
7 278
Deviation from 22.506 6 3.751 4.078 .224
Linearity
Within Groups 78.183 85 .920
Total 1187.226 92
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00

Dari data yang tertera pada tabel 5.10 diketahui

bahwa nilai sig uji linearitas yaitu 0,224 (variabel X2) ˃

0,05, maka terdapat hubungan yang linearitas antara

variabel X2 terhadap Y.

Tabel 5.11. Hasil Uji Linieritas Variabel X3 Terhadap Y

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Y* Between (Combined) 1142.11 8 142.764 265.8 .000
X3 Groups 3 25
Linearity 1125.54 1 1125.54 2095. .000
4 4 750
Deviation from 16.569 7 2.367 4.407 .126
Linearity
Within Groups 45.113 84 .537
Total 1187.22 92
6
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00
70

Dari data yang tertera pada tabel 5.13 diketahui

bahwa nilai sig uji linearitas yaitu 0,126 (variabel X3) ˃

0,05, maka terdapat hubungan yang linearitas antara

variabel X3 terhadap Y.

5.1.4 Deskripsi Data

5.1.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Indikator

Variabel Kesejahteraan masyarakat (Y)

Variabel kesejahteraan masyarakat (Y) diukur

melalui 4 indikator yang dibagi menjadi 4 pernyataan.

Adapun hasil jawaban distribusi frekuensi variabel

kesejahteraan masyarakat (Y) dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.12. Tanggapan Responden Variabel Kesejahteraan


Masyarakat (Y)
No Pernyataan STS TS R S SS JML TCR Score
1 2 3 4 5
1 Saya merasa 0 10 19 36 28 93 77.63 3.88
pendapatan yang
saya terima dapat
mencukupi
kebutuhan hidup
sehari-hari.
Persentase (%) 10.7 100
0 5 20.43 38.71 30.11
2 Saya memiliki 0 15 21 33 24 93 74.19 3.71
rumah yang layak
sebagai hunian
keluarga.
Persentase (%) 16.1 100
0 3 22.58 35.48 25.81
3. Saya sudah 0 7 12 39 35 93 81.94 4.10
menyelesaikan
pendidikan dasar
12 tahun program
pemerintah.
71

Persentase (%) 0 7.53 12.90 41.94 37.63 100


4 Saya selalu 0 5 27 40 21 93 76.56 3.83
memeriksakan
kesehatan secara
rutin ke fasilitas
kesehatan yang
ada di Desa
Sungai Baung.
Persentase (%) 0 5.38 29.03 43.01 22.58 100
310.32 15.52
𝟏𝟓.𝟓𝟐
X = = 3.88
𝟒

Sumber: Data Olahan, Tahun 2024.

Berdasarkan tabel tanggapan responden

terhadap Indikator dari variabel kesejahteraan

masyarakat (Y) menunjukkan TCR tertinggi adalah

indikator nomor 3 dengan pernyataan yaitu Saya

sudah menyelesaikan pendidikan dasar 12 tahun

program pemerintah dengan TCR 81,94 sedangkan

TCR terendah adalah indikator nomor 2 dengan

pernyataan yaitu Saya memiliki rumah yang layak

sebagai hunian keluarga dengan TCR 74,19

5.1.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Indikator

Variabel Tingkat Pengangguran (X1)

Variabel tingkat pengangguran (X1) diukur

melalui 3 indikator yang dibagi menjadi 3 pernyataan.

Adapun hasil jawaban distribusi frekuensi variabel

tingkat pengangguran (X1) dapat dilihat pada tabel

berikut ini:
72

Tabel 5.13. Tanggapan Responden Terhadap Indikator


Variabel Tingkat Pengangguran (X1)
No Pernyataan STS TS R S SS JML TCR Score
1 2 3 4 5
1 Saya sudah 0 25 25 21 22 93 68.60 3.43
menganggur
dalam waktu yang
cukup lama.
Persentase (%) 0 26.88 26.88 25.88 23.66 100
2 Saya lebih 0 5 23 32 33 93 80.00 4.00
memilih
menganggur
daripada bekerja
dengan upah
yang tidak sesuai.
Persentase (%) 0 5.38 24.73 34.41 35.48 100
3 Saya ikut 0 0 10 35 48 93 88.17 4.41
mendukung
pemerintah dalam
upaya
menggerakkan
UMKM di Desa
Sungai Baung.
Persentase (%) 0 0 10.75 37.63 51.61 100
236.77 12.84
𝟏𝟐.𝟖𝟒
X = = 4.28
𝟑

Sumber: Data Olahan, Tahun 2024.

Berdasarkan tabel tanggapan responden

terhadap Indikator dari variabel tingkat pengangguran

(X1) menunjukkan TCR tertinggi adalah indikator

nomor 3 dengan pernyataan yaitu Saya ikut

mendukung pemerintah dalam upaya menggerakkan

UMKM di Desa Sungai Baung dengan TCR 88,17

sedangkan TCR terendah adalah indikator nomor 1

dengan pernyataan yaitu Saya sudah menganggur

dalam waktu yang cukup lama dengan TCR 68,60.


73

5.1.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dari

Variabel Pembangunan Ekonomi (X2)

Variabel pembangunan ekonomi (X2) diukur

melalui 5 indikator yang dibagi menjadi 5 pernyataan.

Adapun hasil jawaban distribusi frekuensi variabel

Pembangunan ekonomi (X2) pada dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 5.14. Tanggapan Responden Indikator Pembangunan Ekonomi (X2)


No Pernyataan STS TS R S SS JML TCR Score
1 2 3 4 5
1 Saya merasa 0 0 19 44 30 93 82.37 4.12
terjadi
peningkatan laju
pertumbuhan
penduduk di Desa
Sungai Baung.
Persentase (%) 0 0 20.43 47.31 32.26 100
2 Saya merasa 0 0 21 43 29 93 81.72 4.09
produktivitas
masyarakat Desa
Sungai Baung
masih belum
maksimal.
Persentase (%) 0 0 22.58 46.24 31.18 100
3 Saya merasa 0 0 16 41 36 93 84.30 4.22
banyak penduduk
Desa Sungai
Baung yang
beralih dari
bidang
perkebunan untuk
bekerja di
perusahaan.
Persentase (%) 0 0 17.20 44.09 38.71 100
4. Saya merasa arus 0 5 19 37 32 93 80.62 4.03
urbanisasi keluar
dari Desa Sungai
Baung cukup
tinggi.
persentase (%) 0 5,38 20,43 39,78 34,41 100
329.01 16.46
74

𝟏𝟔.𝟒𝟔
X =
𝟒
= 4.12

Sumber: Data Olahan, Tahun 2024.

Berdasarkan tabel tanggapan responden

terhadap Indikator dari variabel pembangunan

ekonomi (X2) menunjukkan TCR tertinggi adalah

indikator nomor 3 dengan pernyataan yaitu Saya

merasa banyak penduduk Desa Sungai Baung yang

beralih dari bidang perkebunan untuk bekerja di

perusahaan dengan TCR 84,30 sedangkan TCR

terendah adalah indikator nomor 4 dengan pernyataan

yaitu Saya merasa arus urbanisasi keluar dari Desa

Sungai Baung cukup tinggi dengan TCR 80,66.

5.1.4.4 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dari

Variabel Pengeluaran Masyarakat (X3)

Variabel pengeluaran masyarakat (X3) diukur

melalui 5 indikator yang dibagi menjadi 5 pernyataan.

Adapun hasil jawaban distribusi frekuensi variabel

pengeluaran masyarakat (X3) pada dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 5.15. Tanggapan Responden Indikator Pengeluaran Masyarakat


(X3)
No Pernyataan STS TS R S SS JML TCR Score
1 2 3 4 5
75

1 Saya dapat 0 0 23 41 29 93 81.29 4.06


memenuhi
kebutuhan primer
keluarga.
Persentase (%) 0 0 24.73 44.09 31.18 100
2 Saya sudah dapat 0 5 21 42 25 93 78.71 3.94
memenuhi
kebutuhan
sekunder.
Persentase (%) 0 5.38 22.58 45.16 26.88 100
3 Saya sudah dapat 0 20 21 32 20 93 71.18 3.56
memenuhi
kebutuhan tersier
setelah kebutuhan
primer dan
sekunder
terpenuhi.
Persentase (%) 0 21.51 22.58 34.41 21.21 100 229.89 11.49

𝟏𝟏.𝟒𝟗
X = = 3.83
𝟑

Sumber: Data Olahan, Tahun 2024.

Berdasarkan tabel tanggapan responden

terhadap Indikator dari variabel pengeluaran

masyarakat (X3) menunjukkan TCR tertinggi adalah

indikator nomor 1 dengan pernyataan yaitu Saya

dapat memenuhi kebutuhan primer keluarga dengan

81,29 sedangkan TCR terendah adalah indikator

nomor 3 dengan pernyataan yaitu Saya sudah dapat

memenuhi kebutuhan tersier setelah kebutuhan

primer dan sekunder terpenuhi dengan TCR 71,18.

5.1.5 Analisis Jalur (Path Analysis)


76

Analisis jalur digunakan untuk mengetahui hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen.

Hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk

persamaan, sehingga nilai variabel Y dapat ditentukan atau

diramalkan apabila nilai variabel X diketahui. Sedangkan untuk

menentukan besarnya koefisien residual (ε) dihitung dengan

rumus:

ρYε = 1-R 2 = 1- 0,967 = 0,033

Ɛ = 0,033
Tingkat Pengangguran
(X1) ρYX1 = 0,512

rx1x2 = 0,932

ρYX2 = 0,279 Kesejahteraan


rx1x3 = 0,963 Pembangunan ekonomi
(X2) Masyarakat
(Y)

rx2x3 = 0,944

Pengeluaran masyarakat ρYX3 = 0,410


(X3)

Gambar 5.1 Diagram Analisis Jalur

Adapun hasil perhitungan analisis jalur, yaitu diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 5.16 Hasil Analisis Koefisien Regresi


Coefficientsa
77

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.368 .481 4.926 .000
X1 .537 .103 .512 5.243 .000
X2 .363 .078 .279 4.633 .000
X3 .477 .115 .410 4.040 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00

Tabel 5.17 Koefisien korelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .984a .967 .966 .660
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00

Tabel 5.18 Correlations

Correlations
X1 X2 X3
X1 Pearson Correlation 1 .932** .963**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 93 93 93
X2 Pearson Correlation .932** 1 .944**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 93 93 93
X3 Pearson Correlation .963** .944** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 93 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00
78

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan structural

sebagai berikut:

Y= ρyx1+ ρy x2+ ρy x3 + e
Y = 0,512 X1 + 0,279 X2 + 0,410 X3 + e

a. Pengaruh tingkat pengangguran (X1) terhadap

Kesejahteraan masyarakat (Y) sebesar 0,512.

b. Pengaruh pembangunan ekonomi (X2) terhadap

Kesejahteraan masyarakat (Y) sebesar 0,279.

c. Pengaruh pengeluaran masyarakat (X3) terhadap

Kesejahteraan masyarakat (Y) sebesar 0,410.

d. Korelasi tingkat pengangguran (X1) dengan pengeluaran

masyarakat (X3) sebesar 0,963.

e. Korelasi pembangunan ekonomi (X2) dengan

pengeluaran masyarakat (X3) sebesar 0,944.

f. Korelasi antara tingkat pengangguran (X1) pembangunan

ekonomi (X2) dengan sebesar 0,932.

g. Pengaruh variabel lain dari variabel yang diteliti yaitu

sebesar (e) 0,033.

5.1.5.1 Analisis Koefisien Korelasi (R)

Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui

tingkat hubungan secara simultan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini pengaruh

yang diteliti adalah pengaruh tingkat pengangguran,


79

pembangunan ekonomi dan pengeluaran masyarakat

terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat

dilihat hasil perhitungan dari data penelitian yang

diperoleh dari hasil spss

Tabel 5.19. Analisis Koefisien Korelasi (R)


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .984a .967 .966 .660
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00.

Berdasarkan tabel , hasil koefisien korelasi (R) yaitu

0,984. Ini berarti terjadi hubungan yang sangat kuat antara

tingkat pengangguran, pembangunan ekonomi dan

pengeluaran masyarakat terhadap kesejahteraan

masyarakat. Berikut tabel standar kategori derajat hubungan

sebagai berikut:

Tabel 5.20: Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2018:243.

5.1.5.2 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R Square)

yang terlihat pada tabel berikut mengindikasikan

kemampuan persamaan regresi berganda untuk


80

menunjukan tingkat penjelasan model terhadap

variabel dependen. Hasil koefisien determinasi (R2)

disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.21. Analisis Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .984a .967 .966 .660
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Output SPSS Versi 22.00

Pada tabel 5.21 diperoleh nilai R Square

sebesar 0,967 atau 96,7 % ini berarti variabel

independen X1 (tingkat pengangguran) X2

(pembangunan ekonomi), dan X3 (pengeluaran

masyarakat) secara bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen Y (kesejahteraan masyarakat)

sebesar 96,7 % dan sisanya 3,3 % dipengaruhi

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

regresi.

5.1.6 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji Goodness of Fit digunakan untuk menguji kelayakan

model yang digunakan dalam penelitian. Apabila Uji F

signifikan maka model layak untuk diteliti, atau model fit

(cocok). Model dikatakan layak apabila data fit dengan

persamaan regresi. Terdapat pengaruh secara bersama-sama


81

antar variabel independen terhadap variabel dependen

apabila nilai probabilitas< 0.05, dan sebaliknya. Hasil uji

statistik F pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.9.

sebagai berikut :

Tabel 5.22. Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 1148.463 3 382.821 878.962 .000b
Residual 38.763 89 .436

Total 1187.226 92
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

sumber: Data Diolah Output SPSS Versi 22.00.

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh F-statistic sebesar

878.962 dengan nilai probabilitas F-statictic sebesar 0.000

dimana 0.000 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh simultan atau bersama-sama antar variabel

independen yaitu tingkat pengangguran, pembangunan

ekonomi dan pengeluaran masyarakat.

5.1.7 Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t dimaksudkan untuk menguji apakah variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Adapun perhitungan uji hipotesis menggunakan

program SPSS dengan hasil perhitungan sebagai berikut:


82

Tabel 5.23. Hasil Uji t


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.368 .481 4.926 .000
X1 .537 .103 .512 5.243 .000
X2 .363 .078 .279 4.633 .000
X3 .477 .115 .410 4.040 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Diolah Output SPSS Versi 25.00

Dasar Pengambilan Keputusan

a. Jika nilai thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak,

yang berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap

variabel terikat.

b. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel

terikat .

Level of signifikan (α) : α = 0,05

ttabel = α /2 : (n-k-1)

= 0,05/2 : (93 - 3)

= 0,025 : 90

= 1,98667

Berdasarkan Tabel 5.23 hasil uji t dapat disimpulkan

bahwa:
83

a. Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat.

Berdasarkan Hasil analisis SPSS diatas menunjukkan

bahwa nilai thitung untuk variabel tingkat pengangguran (X1)

adalah sebesar 5,243. Karena nilai thitung > ttabel (5,243 >

1,98667) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengangguran berpengaruh

terhadap kesejahteraan masyarakat, dengan demikian

dapat diartikan bahwa H1 diterima.

Daerah Daerah
Penolakan Ho Penolakan Ho
Ho diterima
Ha ditolak

- 1,98667 0 1,98667 5,243

Gambar 5.2. Kurva Normal Uji t Untuk X1

b. Pengaruh Pembangunan Ekonomi Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan Hasil analisis SPSS diatas menunjukkan

bahwa nilai thitung untuk variabel pembangunan ekonomi

(X2) adalah sebesar 4,633. Karena nilai thitung > ttabel (4,633

> 1,98667) maka menolak Ho dan menerima Ha. Maka

dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi


84

berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, dengan

demikian dapat diartikan bahwa H2 diterima.

Daerah Daerah
Penolakan Ho Penolakan Ho
Ho diterima
Ha ditolak

- 1,98667 0 1,98667 4,633

Gambar 5.3. Kurva Normal Uji t Untuk X2

c. Pengaruh Pengeluaran Masyarakat Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan Hasil analisis SPSS diatas menunjukkan

bahwa nilai thitung untuk variabel pembangunan ekonomi

(X3) adalah sebesar 4,040 Karena nilai thitung > ttabel (4,040

> 1,98667) maka menolak Ho dan menerima Ha. Maka

dapat disimpulkan bahwa pengeluaran masyarakat

berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, dengan

demikian dapat diartikan bahwa H3 diterima.


85

Daerah Daerah
Penolakan Ho Penolakan Ho
Ho diterima
Ha ditolak

- 1,98667 0 1,98667 4,040

Gambar 5.3. Kurva Normal Uji t Untuk X2

5.2 Pembahasan

5.2.2 Tingkat Pengangguran Berpengaruh Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat nilai thitung > ttabel

nilai thitung > ttabel (4,526 > 2,00100) sehingga menolak Ho dan

menerima Ha, diinterpretasikan bahwa variabel tingkat

pengangguran (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kesejahteraan masyarakat (Y).

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan Shella Okky Shavira (2021) berjudul

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, dan

Tingkat Pengangguran terhadap Kesejahteraan Masyarakat di

Jawa Timur Tahun 2014-2018. Serta penelitian yang dilakukan

oleh Aries Suganda (2018) berjudul Pengaruh Pendapatan

Asli Daerah Dan Tingkat Pengangguran Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pertumbuhan Ekonomi


86

(Studi Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat Periode

2012-2016). Kesimpulan penelitian menyebutkan bahwa

terdapat pengaruh antara tingkat pengangguran terhadap

lesejahteraan masyarakat.

5.2.3 Pembangunan Ekonomi Berpengaruh Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat nilai thitung > ttabel

nilai thitung > ttabel (4,633 > 1,98667) sehingga menolak Ho dan

menerima Ha, diinterpretasikan bahwa variabel pembangunan

ekonomi (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kesejahteraan masyarakat (Y).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh An-Nisa (2021) berjudul Pengaruh Pembangunan

Ekonomi, Investasi Dan Belanja Modal Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Jawa Tengah Tahun 2012 – 2018. Serta penelitian

Helly Suharlina (2022) Pengaruh Investasi, Pengangguran,

Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi Terhadap Kemiskinan

Serta Hubungannya dengan Kesejahteraan Masyarakat

Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Kesimpulan

penelitian menyebutkan bahwa terdapat pengaruh antara

pembagunan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat.


87

5.2.4 Pengeluaran Masyarakat Berpengaruh Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat nilai thitung > ttabel

nilai thitung > ttabel (4,040 > 1,98667) sehingga menolak Ho dan

menerima Ha, diinterpretasikan bahwa variabel pengeluaran

masyarakat (X3) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kesejahteraan masyarakat (Y).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Diah Windu Antari (2020) Berjudul Pengaruh Investasi,

Pengeluaran Masyarakat, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap

Kesempatan Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat Di Provinsi

Bali. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Dicky N

Saragih(2022) berjudul Pengaruh Pendapatan Dan Konsumsi

Rumah Tangga Terhadap Kesejahteraan Petani Jagung Di Desa

Mariah Bandar Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten

Simalungun. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh antara pengeluaran masyarakat terhadap kesejahteraan

masyarakat.
88

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta Hasil olah

data SPSS, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap variabel

kesejahteraan masyarakat pada Desa Sungai Baung Kecamatan

Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

2. Pembangunan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap variabel

kesejahteraan masyarakat pada Desa Sungai Baung Kecamatan

Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

3. Pengeluaran masyarakat berpengaruh signifikan terhadap

variabel kesejahteraan masyarakat pada Desa Sungai Baung

Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.

6.2. Saran

Adapun saran-saran penulis sehubungan dengan hasil

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengurangi jumlah pengangguran di Desa Sungai Baung

Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu, diharapkan

kepada pemerintah desa agar menyusun dan merealisasikan

program pemberdayaan masyarakat, seperti mengadakan

pelatihan-pelatihan untuk remaja dan usia kerja.


89

2. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa, diharapkan

pemerintah desa lebih mengembangkan UKM yang ada di Desa

Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri

Hulu.

3. Untuk variabel pengeluaran masyarakat, diharapkan pemerintah

desa menggerakkan berbagai sektor ekonomi sehingga

meningkatkan pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat

yang meningkat tentu juga akan mempengaruhi pengeluaran

ataupun konsumsi masyarakat.


90

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. 2015. Kesejahteraan Sosial. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Ardian, R., Syahputra, M., & Dermawan, D. (2022). Pengaruh


Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran di
Indonesia. EBISMEN Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen, 1(3),
190–198.

Aslamia. Ratnawati. 2019. “Analisis Resiko Produksi Dan Pendapatan


Pada Usaha Budi Daya Tambak Udang Windu Di Kabupaten
Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.” Jurnal Sosial Ekonomi
Kelautan Dan Perikanan 14(2):125. Doi:
10.15578/Jsekp.V14i2.6836.

Astuti, E. J., & Warsitasari, W. D. (2023). Pengaruh Pendapatan Dan


Pengeluaran Terhadap Kesejahteraan Petani Karet Di Desa Cahya
Maju. Maro: Jurnal Ekonomi Syariah Dan Bisnis, 6(1), 135–146.

Ayu, Dita Sekar. 2018. Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional


Bruto, Tingkat Pengangguran Terbuka, IPM, Jumlah Penduduk dan
Upah Minimum Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2010- 2015. Universitas Islam Indonesia.

BKKBN. 2015. Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga


Berencana Nasional 2015. Jakarta.

Badan Pusat Statistik 2020. Laju Pertumbuhan Penduduk Jawa Barat


Tahun 2020. Bandung.

Fahrudin, Adi. Pengantar Kesejahteraan Sosial, 2012, PT. Refika Aditama.


Bandung.

Fariani, Dina. 2014. Efektifitas Program Percepatan Pembangunan


Infrastruktur Kelurahan Dikota Cilegon. Skripsi: Serang. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.

Fitroh, M. A. A. 2019. Pengaruh Pendapatan, Harga dan Selera


Masyarakat terhadap Permintaan Kartu BRIZZI PT.Bank Rakyat
Indonesia (Studi pada Masyarakat di Kabupaten Tulungagung).
Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Vol. 12. No. 2.
91

Hadi, R. P., & Prasetya, A. 2018. Pengaruh Gaya Kepemimpinan


Universitas Esa Unggul 61 Situasional dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja (Studi pada
Karyawan PG. Watoetoelis Sidoarjo). Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB), 60(3), 87–95.

Hastuti, Indri. 2015. “Pengelolaan Pendapatan Asli Desa (Studi Kasus di


Desa Ngombakan kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2014)”. Skripsi UMS. Surakarta.

Hidayah, Wahyu. 2019. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja


Dan Produk Domestik Regonal Bruto Di Kota Samarinda.” Jurnal
Ekonomi Keuangan Dan Manajemen Vol. 12 No.3. Universitas
Samratulangi.

Ibrahim. 2021. Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap


Kemiskinan Provinsi Aceh di Kabupaten/Kota. E-Jurnal Al-Fikrah,
2(1),

Imron, Ali. 2018. Strategi dan Usaha Peningkatan Kesejahteraan Hidup


nelayan Tanggulsari Mangunharjo Tugu Semarang Dalam
Mengahadapi Perubahan Iklim.

Indrayanti, W. 2020. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Riau Tahun 2008-2017”.
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 4(2),
353–363.

Kemnterian PPN/Bappenas. Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya


Manusia Indonesia. 2019.

Madina. Tiara. 2019. Pengaruh Pendapatan Keluarga Terhadap Perilaku


Konsumsi Rumah Tangga Dalam Perspektif Islam Studi Kasus
Kecamatan Ilir Timur Ii Palembang. Ekonomica Sharia: Jurnal
Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Volume 4 No 2.
STEBIS IGM Palembang.

Mulia. R. Adri. 2020. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Kesejahteraan Masyarakat Kota Padang”. Jurnal El-Riyasah Vol. 11
No. 1.

Munawaroh, S., & Haryanto, T. 2021. Development of Infrastructure And


Economic Growth of Papua Province. Media Trend, 16(1).
92

Priambodo, A. 2020. Analisis Pengaruh Belanja Pemerintah Daerah


Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dipulau Jawa Tahun
2007-2019. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi VOLUME 8 NO. 2(2)

Rahman, A. 2018. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Tingkat Pendidikan,


Dan Pendapatan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Bumi Dan
Bangunan. Padang: Universitas Negeri Padang.

Rosalina, Prihanto, P. H., & Achmad, E. (2018). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terdidik di Provinsi Jambi.
Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah, 7(2).
Universitas Jambi. Jambi.
https://onlinejournal.unja.ac.id/pdpd/article/view/6892.

Rustariyuni, S. D. 2020. Determinan Kemiskinan dan Tingkat


Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi
Pembangunan.

Shavira, S. O., Balafif, M., & Imamah, N. (2021). Pengaruh Pertumbuhan


Ekonomi, Upah Minimum, dan Tingkat Pengangguran terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Jawa Timur Tahun 2014-2018.
Bharanomics, 1(2), 93–103.

Siagian, Sondang. P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi


Aksara: Jakarta.

Soetomo. 2014. Kesejahteraan dan Upaya Mewujudkannya dalam


Perspektif Masyarakat Lokal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sujarweni. V. Wiratna. 2015. Akuntansi Desa Panduan Tata Kelola


Keuangan Desa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Suganda, A. (2012). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Tingkat


Pengangguran Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Melalui
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat Periode 2012-
2016. Ekonomi Dan Bisnis Universitas Tanjungpura, 91(5), 1–58.
https://openknowledgemaps.org/

Sugiharto, Eko. 2017. “Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Desa


Benua Baru Ilir Berdasarkan Indikator Badan Pusat Statistik”. Jurnal
Sosial Ekonomi Perikanan. Penerbit CV Andi Offser.

Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung : Alfabeta.
93

Suharto, Edi. 2017. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat


Kajian Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja
Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.

Sunarti. 2019. “Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah Pengembangan,


Evaluasi, Dan Keberlanjutannya,” (Institut Pertanian Bogor:
Fakultas Ekologi Manusia.

Suparyomto. Amran. 2020. Pengaruh Sanksi Perpajakan, Tingkat


Pendapatan DanKesadaran Wajib Pajak Terhadap KepatuhanWajib
Pajak Orang Pribadi(Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Makasar Utara). Jurnal Ilmiah Akuntansi. 1 (1).

Tussaidah, At Fatimah. 2021. Analisis Ketersediaan Infrastruktur Ekonomi


Dan Sosial Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kawasan Timur
Indonesia (Periode 2010-2015). Skripsi. Ekonomi Pembangunan.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah : Jakarta.

Wahbi, A. A., Syahrudi, S., & Ariwibowo, P. (2020). Pengaruh Pendapatan


Terhadap Kesejahteraan Keluarga Pada Industri Konveksi Di
Kampung Bulak Timur Depok Jawa Barat. Referensi : Jurnal Ilmu
Manajemen Dan Akuntansi, 8(1), 52.
https://doi.org/10.33366/ref.v8i1.1562

Widyawati, W. D. 2021. Pengaruh Tingkat Fertilitas Dan Pengangguran


Terhadap Kemiskinan di Indonesia (Doctoral dissertation, UIN
Sunan Ampel Surabaya).

Yuaidi, N. M. (2023). NoPengaruh Infrastruktur, Investasi, dan


Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kesejahteraan Masyarakat melalui
Kesempatan Kerja di Kabupaten Tapin Muhammad. JIEP Jurnal
Ilmu Ekonomi Dan Pembangunan, 13(1), 104–116.

Yulistiyono. Ikhsan. 2021. Pengaruh UMP, Inflasi dan Pengangguran


Terhadap Kemiskinan di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
(JIM).

Zafar. Roni. 2015. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Ekonomi Indonesia (Studi
Pada Badan Pusat Statistik Tahun 2003-2014). Jurnal Administrasi
Bisnis, 70(1).

Zurisdah, Z. 2016. Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap


Tingkat Kemiskinan di Provinsi Banten. Banten: Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam. IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
94

Peraturan Perundangan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Permendes Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Pasal 1 Tahun 2014 Tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Permendagri No. 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Dana Desa

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014).

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas


Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Peraturan Presiden RI, No 38 tahun 2015


Lampiran 1 : Instrumen Penelitian

JUDUL PENELITIAN
PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN, PEMBANGUNAN
EKONOMI DAN PENGELUARAN MASYARAKAT TERHADAP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA SUNGAI BAUNG
KECAMATAN RENGAT BARAT KABUPATEN INDRAGIRI
HULU

A. Pengantar

Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner


Lampiran : Satu Berkas
KepadaYth : Bapak / Ibu Masyarakat
Di
Desa Sungai Baung

Dengan hormat,

Dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul : Pengaruh Tingkat


Pengangguran, Pembangunan Ekonomi Dan Pengeluaran
Masyarakat Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa
Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri
Hulu, maka saya dengan rendah hati bermohon kepada bapak/Ibu
untuk menjawab item pernyataan kuesioner yang telah disediakan.
Jawaban Bapak / Ibu berikan bersifat objektif, artinya apa adanya.

Angket ini bukan tes psikologi dari atasan atau pihak manapun,
maka dari itu Bapak / Ibu tidak perlu takut atau ragu –ragu dalam
memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban
yang Bapak / Ibu berikan adalah benar dan jawaban yang diminta
adalah sesuai dengan kondisi yang dirasakan.

Demikian pengantar ini dibuat, atas perhatian bantuan dan


kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti

TITIN MARLINA
NIM : 20.10.089.530.359
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Beri jawaban atas pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat


anda, dengan cara memberi tanda () pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju Skor : 1
TS : Tidak Setuju Skor : 2
CS : Cukup Setuju Skor : 3
S : Setuju Skor : 4
SS : Sangat Setuju Skor : 5

C. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Pendidikan : SMA/ Sederajat

D1

D2

D3

S1

S2

Bekerja /

Tidak bekerja : Bekerja

Tidak Bekerja

Pendapatan : Kurang dari Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000

Lebih dari Rp. 2.000.000


D. Daftar Pernyataan
Variabel Kesejahteraan masyarakat (Y)
NO Pernyataan STS TS CS S SS
1. Saya merasa pendapatan yang saya terima
dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-
hari.
2. Saya memiliki rumah yang layak sebagai
hunian keluarga.
3. Saya sudah menyelesaikan pendidikan
dasar 12 tahun program pemerintah.
4. Saya selalu memeriksakan kesehatan
secara rutin ke fasilitas kesehatan yang ada
di Desa Sungai Baung.

Variabel Tingkat Pengangguran (X1)


NO Pernyataan STS TS CS S SS

1. Saya sudah menganggur dalam waktu yang


cukup lama.
2. Saya lebih memilih menganggur daripada
bekerja dengan upah yang tidak sesuai.
3. Saya ikut mendukung pemerintah dalam
upaya menggerakkan UMKM di Desa
Sungai Baung.

Variabel Pembangunan Ekonomi (X2)


NO Pernyataan STS TS CS S SS

1. Saya merasa terjadi peningkatan laju


pertumbuhan penduduk di Desa Sungai
Baung.
2. Saya merasa produktivitas masyarakat
Desa Sungai Baung masih belum maksimal.
3. Saya merasa banyak penduduk Desa
Sungai Baung yang beralih dari bidang
perkebunan untuk bekerja di perusahaan.
4. Saya merasa arus urbanisasi keluar dari
Desa Sungai Baung cukup tinggi.

Variabel Pengeluaran Masyarakat (X3)


NO Pernyataan STS TS CS S SS

1. Saya dapat memenuhi kebutuhan primer


keluarga.
2. Saya sudah dapat memenuhi kebutuhan
sekunder.
3. Saya sudah dapat memenuhi kebutuhan
tersier setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi.
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 1


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 2


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74
135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 3


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
136 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74
137 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
138 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
139 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
140 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
141 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.08 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
142 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
143 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
144 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
145 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.86 1.82 1.79 1.76 1.74
146 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.74
147 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
148 3.91 3.06 2.67 2.43 2.28 2.16 2.07 2.00 1.94 1.90 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
149 3.90 3.06 2.67 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
150 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
151 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
152 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.79 1.76 1.73
153 3.90 3.06 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
154 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
155 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.82 1.78 1.76 1.73
156 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
157 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.76 1.73
158 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
159 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
160 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
161 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.16 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
162 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
163 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
164 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 2.00 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
165 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
166 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.07 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
167 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
168 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
169 3.90 3.05 2.66 2.43 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
170 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.94 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
171 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.85 1.81 1.78 1.75 1.73
172 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
173 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
174 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
175 3.90 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.89 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
176 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
177 3.89 3.05 2.66 2.42 2.27 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
178 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
179 3.89 3.05 2.66 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.78 1.75 1.72
180 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 4


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
181 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
182 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
183 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
184 3.89 3.05 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.81 1.77 1.75 1.72
185 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
186 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.75 1.72
187 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
188 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
189 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
190 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
191 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
192 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
193 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
194 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
195 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
196 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.15 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
197 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
198 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
199 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.99 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
201 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
202 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
203 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
204 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
205 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
206 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72
207 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.71
208 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.05 1.98 1.93 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
209 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
210 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
211 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
212 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
213 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
214 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.88 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
215 3.89 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
216 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
217 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
218 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
219 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.77 1.74 1.71
220 3.88 3.04 2.65 2.41 2.26 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
221 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
222 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
223 3.88 3.04 2.65 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
224 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71
225 3.88 3.04 2.64 2.41 2.25 2.14 2.05 1.98 1.92 1.87 1.83 1.80 1.76 1.74 1.71

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 5


Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1


Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2


Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3


Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4


Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5


PROFIL MAHASISWA

NAMA : TITIN MARLINA

TEMPAT LAHIR : Pematang Reba

TANGGAL LAHIR : 24 Oktober 1994

PROGRAM STUDI : S1 MANAJEMEN

NIM : 20.10.089.530.359

ALAMAT : Pematang Reba Rengat Barat

PENDIDIKAN

a. Tahun 2008

Lulus SDN 13 Pematang Reba

b. Tahun 2011

Lulus MTS Negeri Indragiri Hulu

c. Tahun 2014

Lulus SMKN 1 Rengat Barat

d. Tahun 2020

Penulis diterima sebagai mahasiswa pada ITB-I, sampai

penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana.

You might also like