0% found this document useful (0 votes)
104 views88 pages

02a.2.00.02.3 MB Truck Product Knowledge - Master

MB Truck

Uploaded by

wandi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
104 views88 pages

02a.2.00.02.3 MB Truck Product Knowledge - Master

MB Truck

Uploaded by

wandi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 88

Truck • Overall vehicles

General - Product Knowledge,


Go
MATERI :

Identifikasi kendaraan 1
Klasifikasi penggunaan kendaraan truk 1
Sistem kontrol elektronik mesin (Telligent ® Engine) 46
Truk komersil beban berat 2
Varian kendaraan truk 4 Penerus daya (Power Transmission) 48
Konfigurasi penggerak 5 Kopling (Clutch), Kopling dengan Torque Converter (WSK)
Nomor rangka kendaraan (VIN) 7 Manual transmisi (Gearbox) 48 , 50 , 52
Sistem kontrol elektronik gearbox
Kabin (Cabin) 10 ®
(Telligent Gearshift) 58
Disain dan tipe kabin (Cabin design & type) 10 Retardasi transmisi 59
Interoir kabin 13 PTO (Power Take Off) 60
Instrumen dan panel di dalam kabin 14 Transfercase/Transferbox 62
Eksterior kabin 25 Gandar depan (Front Axle) 63
Gandar belakang (Rear Axle) 64
Rangka (Frame & Chassis) 28 Penguncian gandar (Diff. lock) ; Interaxle, Interwheel 65
Konstruksi rangka 28
Dimensi dan "Wheelbase" 29 , 30 Sistem kemudi (Steering System) 66
Peralatan-peralatan yang ada pada rangka 31 Power steering 66
Power steering dengan Working Cylinder 67
Roda dan ban (Wheel & Tyre) 32
Disain rim dan ban 32 Sistem rem (Brake System) 68
Disain "Single Super Wide-Tyre" 33
Sistem kontrol elektronik rem (Telligent ® Brake) 68
Sistem peredaman (Suspension System) 35 Komponen, Axle Modulator dengan
Konstruksi sistem peredam 35 konsep "redundancy" 71 , 72
Axle load compensation (8x4, 8x6, 8x8) 36 Electronic Air Dryer (E-APU) 74

Mesin (Engine) 37 Sistem kelistrikan (Electrical System) 75


Spesifikasi dan konstruksi mesin 37 Suplai tegangan listrik, Akumulator 75
Turbocharge, sistem turbobrake 39 Distributor tegangan listrik 76
Retardasi mesin, komponen regulasi emisi EURO 4/5 40 Konsep KontAct (versi Actros) 78
Sistem injeksi bahan bakar 41
Sistem pendinginan mesin 43 Alat diagnostik Mercedes-Benz (Star Diagnostic) 81
Sirkuit pelumasan mesin 44 Sejarah perkembangan "Star D Tools" 81
Fitur "Star D Tool" dan Multiplexer 82 , 83
Identifikasi kendaraan ; Klasifikasi penggunaan kendaraan truk 1

Mercedes-Benz telah mengklasifikasikan kendaraan truknya berdasarkan penggunaanya sebagai berikut :

Unimog Econic Actros Axor Atego

Unimog umumnya digunakan untuk kendaraan militer atau untuk pekerjaan di lokasi perkayuan
(logging) atau untuk pekerjaan di medan yang ekstrim.

Econic umumnya digunakan untuk kendaraan layanan publik dengan beban yang relatif ringan
pada kondisi operasi "on-road".

Actros umumnya digunakan untuk kendaraan beban angkut yang paling berat (heavy duty) pada
kondisi operasi "on-road" maupun "off-road".

Econic Actros
Kendaraan truk komersil dengan beban berat 2

Axor umumnya digunakan untuk kendaraan dengan beban angkut yang beratnya sedang (medium
duty) pada kondisi operasi "on-road".

Atego umumnya digunakan untuk kendaraan dengan beban angkut yang ringan (light duty) pada
kondisi operasi "on-road".

Axor Atego

Kode disain kendaraan truk komersil beban berat (Mercedes-Benz Actros) berisi informasi tentang :

 berat total kendaraan (dalam ton)


 daya maksimum mesin yang digunakan (dalam "horse power"  hp)
 eksekusi pemakaian kendaraan
 konfigurasi penggerak kendaraan

Contoh :
Kendaraan truk komersil dengan beban berat 3
Varian kendaraan truk 4

Kode klasifikasi kendaraan truk Mercedes-Benz


dituliskan sebagai berikut :

)* Drive/Tonnage/springs
Konfigurasi penggerak 5

Konfigurasi penggerak pada kendaraan truk Mercedes-Benz dapat dijelaskan sebagai berikut :

Contoh :
Konfigurasi penggerak 6
Nomor rangka kendaraan (VIN) 7

Nomor rangka/nomor chassis/vehicle identification number (VIN) pada kendaraan truk Mercedes-Benz
tercetak pada bagian kanan depan kendaraan terdiri dari 17 karakter.

Sebuah contoh VIN yang diberikan : WDB2304671F023798


Nomor rangka kendaraan (VIN) 8

Peletakan nomor rangka/nomor chassis/vehicle identification number (VIN) pada kendaraan truk
Mercedes-Benz juga terdapat pada plat identitas kendaraan (Vehicle Identity Plate) yang terpasang
pada pintu sebelah kiri.
Nomor rangka kendaraan (VIN) 9

chassis sebelah kanan vehicle identity plate (pintu sebelah kiri)


Kabin (Cabin) ; Disain dan tipe 10

Disain dan tipe kabin kendaraan truk Mercedes


Benz dibuat dalam 4 model yang disesuaikan
dengan peruntukan tugas dan juga untuk
mendukung kenyamanan berkendara serta
ergonomis untuk pengemudinya.

Selain disain kabin yang umum digunakan


pada kendaraan truk, Mercedes-Benz juga
mendisain kabin untuk mengakomodir bentuk
dari muatan atau penggunaannya yang disebut
sebagai kabin dengan "special tasks" yakni
disain kabin yang atapnya dibuat lebih rendah
misalnya : refrigerated vehicle(1), airport
operation car (2), dan car transporter (3).
Kabin (Cabin) ; Disain dan tipe 11

1 Tipe S Cabin
2 Tipe M Cabin
3 Tipe L Cabin
4 Tipe MEGASPACE Cabin

Tipe kabin "S" umumnya diperuntukkan untuk truk


konstruksi dan operasional distribusi. Disain kabin
ini difokuskan untuk mencapai bodi kendaraan yang
maksimum dengan volume muatan yang maksimum
pula.

Juga beberapa variasi untuk penempatan barang


yakni pada sisi samping panel dan pintu. Tipe kabin
ini tidak dapat digunakan oleh pengemudi untuk
tidur/berbaring sehingga tipe kabin ini sering juga
disebut sebagai "day cabin".
Kabin (Cabin) ; Disain dan tipe 12

Tipe kabin "M" umumnya


diperuntukkan juga untuk truk
konstruksi dan operasional distribusi.

Disain kabin ini menawarkan ruang


pengemudian yang lebih lapang, dan
variasi tempat penyimpanan barang
pada sisi samping panel, pintu, dan
dinding belakang kabin.

Jika diperlukan sisi belakang kabin


dapat digunakan untuk tempat tidur
oleh pengemudi.

Tipe kabin "L" sangat cocok


digunakan untuk operasional
transportasi yang jauh, karena
mengkombinasikan kebutuhan
pengemudian dengan tempat untuk
tinggal (beristirahat).

Pada sisi dinding belakang kabin


terdapat tempat untuk tidur/istirahat
pengemudi. Tipe kabin ini juga
didisain nyaman bagi pengemudi
yang mengemudikan truk secara
solo (sendirian) maupun dengan
membawa pengemudi pembantu.
Kabin (Cabin) ; Disain dan tipe , Interior 13

Tipe kabin "MEGASPACE" juga


digunakan untuk transportasi dengan
jarak yang jauh.

Disain kabin ini menawarkan ruang


pengenudian yang paling lapang
dimana terdapat tempat
beristirahat/tidur bagi pengemudi dan
tempat penyimpanan berbagai
peralatan yang diperlukan selama
perjalan tersebut.
Kabin (Cabin) ; Interior , Panel dan instrumen 14

Interior di dalam kabin dilengkapi dengan berbagai panel/switch serta instrumen yang didisain khusus
sehingga memudahkan pengemudi dalam pengoperasian kendaraan. Beberapa hal khusus tersebut
misalnya : selektor pemindah percepatan kendaraan yang dapat dikendalikan dari roda kemudi
(steering wheel) yang dapat dioperasikan dalam kondisi darurat/emergency.

Panel - panel yang tersedia di daIam kabin adalah sebagai berikut :

Pada sisi kiri Display antara lain :

1 horn switch (on combination switch)


2 bighorn switch "ON"
3 parking brake
4 air conditioning switch "ON"
5 blower switch
6 cabin air recirculation switch
7 cooling/heater switch
8 HILL HOLDER switch ”ON"
9 ASR switch "OFF"
10 differential lock switch
11 hazard lamp switch
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen 15

Roda kemudi (Steering Wheel) serbaguna yang


memungkinkan pengemudi untuk melihat dan
mengontrol sistem-sistem yang berbeda
(tergantung dari model dan kelengkapannya).
Semua fungsi-fungsi diringkas dalam satu
program yang disebut sebagai "driver
information system" (DIS). Menu-menu yang
tersedia antara lain :

 "Check information" untuk melihat temperatur


air pendingin mesin" dan "level pelumas
mesin".
 "Audio" untuk mengontrol volume radio, kaset
atau CD
 "Maintenance" untuk melihat kalkulasi tanggal
service kendaraan
 "Destination" untuk mengoperasikan sistem
navigasi
 "Trip computer"
 "Setting" untuk mengatur waktu
 "Lates news" untuk berkomunikasi kendaraan
dengan kantor pusat

1 switch pencarian maju (main


menu)
2 switch pencarian mundur
(main menu)
3 switch pencarian ( submenu)
turun/enter/konfirmasi
4 switch pencarian (sub menu)
naik/escape/konfirmasi
5 switch menambah
volume suara/ pilih konfirmasi atas
6 switch mengurangi volume
suara/pilih konfirmasi bawah
7 mengangkat telefon (opsional)
8 menutup telefon (opsional)
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen 16

Pada dinding pintu (door trim) terdapat


beberapa switch antara lain :

 Central Door Lock switch untuk membuka dan


mengunci pintu
 Power Window switch untuk menaikkan dan
menurunkan kaca pintu
 Electric Mirror untuk mengatur kaca spion

1 central door lock (lock)


2 central door lock (unlock)
3 power window left (down)
4 power window left (up)
5 power window right (down)
6 power window right (up)
7 electric mirror left switch "ON"
8 electric mirror right switch "ON"

Sisi kanan Display terdapat switch untuk lampu -


lampu sebagai berikut :

 Tail Lamp (lampu senja/lampu kota)


 Low Beam Head Lamp (lampu kepala jarak pendek)
 Fog Lamp (lampu kabut)

1 head lamp switch


2 posisi "OFF"
3 posisi tail lamp
4 posisi low beam
5 posisi fog lamp , "ON" (bila ditarik)
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen 17

Terdapat switch Rotary Lamp pada


sisi sebelah kanan roda kemudi.

Pada Switch Combination sebelah kanan


roda kemudi terdapat fungsi :

 Exhaust brake (Constant Throttle dan


Exhaust Flap)

 Cruise Control

1 constant throttle "ON"


2 constant throttle and exhaust flap "ON"
3 speed limiter "ON"
4 "rpm up" bila atau cruise control
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen 18

Pada Switch Combination sebelah kiri roda


kemudi terdapat fungsi :

 Wiper dan Washer untuk menghapus dan


membersihkan kaca depan.
 Horn (klakson).
 Posisi Head Lamp.
 Tanda berbelok kendaraan (Sign Lamp)

1 posisi washer winshield "ON"


2 tingkat kecepatan wiper winshield
 intermitten
 low
 high
3 posisi dimmer lamp "ON"
4 posisi high beam head lamp "ON"
5 horn switch "ON"
6 posisi sign lamp
 turn right
 turn left

Terdapat switch untuk mengatur jarak roda


kemudi (Tilt Steering) pada bagian bawah
Column Steering yang pengunciannya
menggunakan pneumatik.

1 tilt steering switch


2 posisi terkunci tilt steering
3 posisi terbuka tilt steering
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen, Transponder Key 19

Pada kunci kontak (Key Switch) seluruh


varian terdapat "transponder" semacam
microchip yang berfungsi sebagai "anti-teft"
(anti pencurian), namun komponen ini akan
berfungsi bila microchipnya diaktifkan
(opsional) sehingga disebut sebagai
Transponder Key.

1 transponder key
2 transponder (microchip)
3 transponder holder

Kode yang dibawa oleh transponder


akan dikomparasikan dengan kode
yang tersimpan pada MR (ECU Engine)
yang terdiri lebih dari 8 digit. Apabila
kode yang dikomparasi cocok dengan
kode yang tersimpan maka MR akan
membuat status "unlock" pada
sistem starter mesin sehingga mesin
dapat dihidupkan.

Saat Transponder Key dimasukkan ke Key Holder, dan Steering


Wheel Lock (1) telah terbuka, maka akan timbul "alternating
electromagnetic field" (A) disekitar Read-out Electronic (2) yang
kemudian menangkap "code modulation" (B) yang
dipancarkan dari Transponder (3). Data ini akan dikirimkan ke
MR (ECU Engine). Transponder (3) terletak di dalam housing
pada Transponder Key (4).
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen 20

Lampu penerangan di dalam kabin antara lain : Lampu kabin, lampu baca dan lampu tidur
pengaturannya ada pada switch yang terdapat pada bagian atas Roof kabin di depan pengemudi.

1 lampu kabin switch "ON"


2 lampu kabin switch dengan kondisi lebih terang
3 lampu baca
4 lampu tidur

Kabin Mercedes-Benz Truck juga dilengkapi dengan Sun Roof (baik yang manual maupun kontrol
elektrik) yang memudahkan pertukaran udara di dalam kabin lebih cepat terjadi.
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen, Gearshift Control 21

Pada kendaraan truk Actros terbaru (Actros


930 - 934) tuas pemindah kecepatannya
menggunakan sistem elektronik (Telligent ®

Gearshift) yang disebut sebagai EPS


(Electronic Pneumatic Shift) untuk transmisi
manual dan EAS (Electronic Automatic
Shift) untuk mode shifting otomatis dan
manual juga dengan transmisi manual.

1 forward/reverse confirmation switch


2 neutral switch "ON"
3 high front splitter
4 low front splitter
5 forward direction
6 rearward direction (reverse)

electronic pneumatic shifting

electronic automatic shifting

1 forward/reverse confirmation switch


2 forward direction
3 rearward direction (reverse)
4 neutral switch
5 high front splitter
6 low front splitter
7 manual or automatic mode switch
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen, Gearshfit Control 22

Selain menggunakan tuas pemindah kecepatan sistem elektronik, truk Actros terbaru juga ada yang

menggunakan sistem non elektronik yang disebut sebagai HPS (Hydro Pneumatic Shift) dengan
jenis tranmisi manual.
1 gearshift handle with sensor
2 expansion tank
hydro pneumatic shifting 3 gate cylinder
4 gear cylinder
5 hydraulic pipe

Secara prinsip jenis tuas transmisi sama dengan


mekanisme "double-H" yang pergerakannya
menggunakan tenaga hidrolik. Sistem ini di disain

dengan tekanan maksimum 100 bar.

Tampilan Display di dalam kabin didisain dengan berbagai fungsi dan informasi antara lain : informasi
mengenai status lampu penerangan atau tanda berbelok, status pengisian tekanan angin dan fungsi
peringatannya, informasi mengenai tanggal service, informasi mengenai "fault code" pada berbagai
sistem, serta fungsi dan informasi lainnya.

display cluster
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen, Display Indicator 23

Indikasi yang dapat ditampilkan pada Display antara lain :

reset trip meter actual diaktifkan untuk mengetahui jarak


tempuh yang dicapai pada satu kali perjalanan
acknowledge switch button digunakan untuk menghilangkan
sementara kode malfungsi pada display
reset internal service digunakan untuk mengeset kembali interval
service atau grade oli mesin atau kandungan sulfur oli

dimmer light display digunakan untuk menambah atau


mengurangi pencahayaan pada display saat switch lampu
dihidupkan
Kabin (Cabin) ; Panel dan instrumen, Display Indicator, OBD Socket 24

Beberapa gambar peringatan yang ditampilkan pada Display :

Untuk mendapatkan informasi mengenai problem


pada sistem dengan scan tool, pada Dashboard
bawah sebelah kiri terdapat socket untuk diagnostik
yang disebut sebagai "on board diagnostic socket"
atau soket OBD.
Kabin (Cabin) ; Eksterior, Lighting 25

Sisi depan luar dari kabin merupakan kombinasi antara "fiber", plastik dengan plat baja yang terdapat
pada komponen - komponen seperti : Bumper, Front Flap dan Head Lamp Lens Reflector.

Susunan Head Lamp Reflector pada kendaraan truk


Mercedes-Benz adalah :

1 sign lamp
2 tail lamp
3 low beam head lamp
4 high beam head lamp
5 fog lamp
Kabin (Cabin) ; Lighting 26

Standar bolham lampu yang digunakan oleh Mercedes-Benz Truck adalah jenis bolham
"halogen" dan sebagai opsionalnya menggunakan bolham yang berisi gas "xenon".

halogen bulb xenon bulb

Bila menggunakan bolham dari xenon maka


pada bagian belakang dari rumah Reflector
terdapat Ignition Control Unit yang akan
mengatur pemberian panas untuk bolham.
Control unit ini juga dihubungkan dengan
Front Module. Bolham xenon membutuhkan
minimal 20 kV panas dari ignition untuk
menyala.

1 xenon discharge lamp


2 ignition control unit
3 connector to front module
Kabin (Cabin) ; Eksterior 27

Di belakang Front Flap terdapat


beberapa komponen kelengkapan
kendaraan seperti : Coolant
Reservoir, Master Clutch, Main
Brake Valve, AC Reciever Dryer,
Cabin Filter, Oil Filling dan
Electrical Box yang juga terdapat
Base Module (BM) di dalamnya.

Untuk membuka Front Flap, cukup dengan menekan ke arah samping kanan (dari depan
kendaraan), sehingga dapat dijumpai komponen-komponen yang telah disebutkan di atas.

1 coolant reservoir
2 master clutch
3 main brake valve
4 reciever dryer
5 cabin filter
6 oil filling
7 electrical box (incl.
base module)
Rangka (Frame & Chassis) ; Konstruksi 28

Rangka (Chassis) kendaraan adalah komponen yang menyangga badan dari kendaraan yang
pembuatan dan disainnya berdasarkan berat muatan yang juga akan menentukan berat kendaraan
secara simultan/menyeluruh (GVW).

Rangka/Chassis utama akan memegang suspensi bagian depan dan bagian belakang di awal dan di
akhir rangka tersebut. Untuk alasan tersebut pada bagian tumpuan untuk suspensi rangka
di"reinforce" atau diperkuat dengan penambahan rangka sekunder. Bagian tengah rangka terdapat
"Cross Member" yang akan menyediakan elestisitas torsional saat terpuntir ketika melewati
permukaan jalan yang tidak rata. Rangka sekunder diikat dengan menggunakan paku keling (rivet) ke
rangka utama. Panjang rangka akan menentukan "wheelbase" kendaraan yang didisain berdasarkan
jenis penggunaan kendaraan tersebut, misalnya untuk "rigid truck" atau "prime mover" (articulated
truck).

jenis "LS" frame

jenis "K" frame


Rangka (Frame & Chassis) ; Dimensi 29

OL (over all length) : panjang total kendaraan


WB (wheelbase) : jarak sumbu roda depan dengan sumbu roda tengah
FOH (front over hang) : jarak sumbu roda depan dengan sisi depan kendaraan
ROH (rear over hang) : jarak sumbu roda belakang dengan sisi akhir kendaraan/beban
H (height) : tinggi keseluruhan kendaraan
LC (cabin length) : panjang keseluruhan kabin
FTW (front tire width) : jarak antara pertengahan antara roda kanan dan kiri bagian depan
FW (front width) : lebar keseluruhan kendaraan bagian depan
GC (ground clereance) : jarak terendah kendaraan dari permukaan tanah/jalan
RTW (rear tire width) : jarak antara pertengahan antara roda kanan dan kiri bagian belakang
RW : lebar total ban bagian belakang
FC (front chassis width) : lebar rangka/chassis bagian depan
RC (rear chassis witdh) : lebar rangka/chassis bagian belakang
a : panjang muatan
b : tinggi rangka/chassis
c : lebar rangka/chassis
d : jarak kabin diukur dari rangka/chassis
e : jarak bagian belakang kabin sampai ke bagian belakang tangki
Rangka (Frame & Chassis) ; Wheelbase 30

Penggolongan "wheelbase" pada kendaraan truk Mercedes-Benz berdasar konfigurasi penggeraknya


dapat dituliskan sebagai berikut :

R : wheelbase
Ri : technical wheelbase
Ü : rear over hang
Wheelbase dalam berbagai pengaplikasiannya antara lain :

Untuk kendaraan angkut jarak jauh ("long-houl


operation") digunakan wheelbase dengan panjang 3900
- 6000 mm untuk truk tipe "platform" dengan overhang
antara 1200 - 3150 mm.

Sedangkan untuk tipe 4x2 "semitrailler truck"


digunakan wheelbase dengan panjang 3600 - 3900
mm, dengan overhang antara 770 - 1050 mm.
Penggunaanya dapat digunakan untuk "air suspension"
maupun "steel suspension".

Untuk kendaraan operasional konstruksi, biasanya


wheelbase yang digunakan berkisar 3150 - 5700 mm
bergantung dengan tipe dan kondisi muatan.
Rangka (Frame & Chassis) ; Peralatan yang terpasang 31

Jika sebuah Fifthwheel yang dipakai pada


kendaraan dengan konfigurasi 4x2 atau 6x2/4 ,
maka Fifthwheel tersebut akan ditempatkan pada
rangka dimana "bracketnya" terpasang pada lubang
yang intervalnya 50 mm (disebut QM7). Untuk
spesifikasi "EURO Trailler", King Pin Fifthwheel
ditempatkan 540 mm dari Rear Axle untuk
Wheelbase 3600 mm, dan 840 mm untuk Wheelbase
3900 mm.

Sedangkan untuk konfigurasi 4x4, 6x4, dan 6x6


menggunakan Fifthwheel tipe QM9 yakni Fifthwheel
yang bracketnya tidak melekat pada lubang di
rangka ("non perforated bracket")

Peralatan lain yang juga ditempatkan pada


rangka antara lain : Trailer Coupling,
Exhaust Pipe, Battery, dan beberapa Air Tank
dan Air Dryer.
Roda dan ban (Wheel & Tyre) ; Disain rim dan ban 32

Standar veleg atau Rim yang digunakan adalah


jenis "tappered rims" dengan sudut 15 o dari "bead
seat"nya, terbuat dari baja berkualitas tinggi.
Ukuran Rim bervariasi bergantung ukuran dan
jenis ban yang digunakan oleh kendaraan. Untuk
kendaraan dengan medan operasi "on-road"
dapat menggunakan jenis "tubeless" dan tentu
saja akan disesuaikan dengan Rim yang akan
digunakan.

Beberapa tipe kembangan ban atau Tyre yang dapat diaplikasikan oleh Mercedes-Benz Truck adalah :

mud & snow tyre on-road & off-road tyre on-road tyre off-road tyre
Roda dan ban (Wheel & Tyre) ; Single Super Wide-Tyre 33

Selain menggunakan ban yang umum digunakan,


Mercedes-Benz Truck juga menggunakan disain ban
yang disebut "super wide-tyre" untuk
menggantikan fungsi "twin-tyre". Disain ini khusus
digunakan oleh truk dengan konfigurasi penggerak 4x2
dan 6x2.

Dimensi 495/45R22,5HA yang menggunakan Rim dari


baja dengan dimensi 22,5x17,0 untuk angkutan
dengan beban yang ekstrim. Juga tersedia ban dengan
dimensi 315/70R22,5.

super wide-tyre

Keuntungan penggunaan super wide-tyre jika


dibandingkan dengan twin-tyre adalah minimnya
"rolling resistance" yang terjadi sehingga pada
akhirnya mengurangi konsumsi bahan bakar, serta
beban yang dapat ditanggung sekitar 80 kg lebih
berat dari twin-tyre.

Jenis ban ini dibuat dengan konsep "limp home"


yang disebut sebagai konsep "run flat sistem"
yaitu dengan penambahan semacam ban dalam
yang disebut sebagai Run Flat Element.
super wide-tyre with run flat element
Roda dan ban (Wheel & Tyre) ; Single Super Wide-Tyre 34

Sistem "run flat" akan menjamin kestabilan kendaraan bila ban kehilangan tekanan angin secara tiba-
tiba. Dalam kondisi normal, Run Flat Element hanya menyentuh Rim dan Tire Bead. Apabila tekanan
di dalam ban turun di bawah 1,5 bar, sisi dari Run Flat Element berekspansi dan kemudian
menyentuh bagian dalam ban secara keseluruhan.

Apabila sistem ini aktif, maka kecepatan


kendaraan akan dibatasi sampai 60
km/jam dengan jarak tempuh 25 km.

Apabila pengemudi memacu kendaraan


di atas 60 km/jam, alaram akan berbunyi
secara otomatis dan juga secara
kondisi operasional normal
otomatis akan berhenti apabila
kecepatan turun di bawah 60 km/jam.

Sebagai catatan tambahan, bahwa


penggunaan Run Flat Element ini tidak
dapat digunakan kembali.

run flat element diaktifkan


Peredaman (Suspension) ; Konstruksi sistem 35

Mercedes-Benz Truck yang menggunakan


suspensi belakang "steel suspension" dengan
disain "parabolic spring" seluruhnya
bersifat "free- maintenance" /bebas
perawatan.

Daya redaman Parabolic Spring dibantu oleh


Shock Absorber dan Center Bearing Assy
(Bogie) juga dengan fitur "free-maintenance
rubber molecular bearing" dan "waer-free
rubber compression spring". Housing Axle
dipegang oleh Axle Guide & Bearing Assy
(Torque Rod) yang bersama dengan A-Arms
(V-Stay) menyatukan keduanya ke rangka.

1 parabolic spring
2 shock absorber
3 center bearing assy (bogie)
4 axle guide & bearing assy (torque rod)
5 a-arms (v-stay)
Peredaman (Suspension) ; Konstruksi sistem, Axle-load compensation 36

Tersedia pula (opsional) jenis


suspensi udara yang dapat
dipergunakan "articulated
truck", dan "platform truck"
dengan konfigurasi penggerak
6x4.

air belows

axle load compensation

1 1st front spring 3 front pivoted lever 5 tension strut


2 2nd front spring 4 rear pivoted lever

Sistem "axle-load compensation" dipasangkan pada konfigurasi penggerak 8x4, 8x6 dan 8x8 yang
dimaksudkan untuk menghindari beban suspensi ditanggung oleh salah satu axle saja, karena
beban suspensi akan ditanggung secara bersama (hampir serempak) bila terjadi perbedaan ketinggian
antara axle pertama dan axle kedua sebesar 100 mm.
Mesin (Engine) ; Spesifikasi dan konstruksi 37

Kode disain mesin untuk kendaraan Mercedes-Benz Truck terdiri dari :

- Kode manufaktur
- Model mesin
- Catatan mengenai Turbocharge dan Intercooler
Mesin (Engine) ; Spesifikasi dan konstruksi 38

Teknologi mesin diesel pada Mercedes-Benz Truck :

Jenis mesin diesel yang terpasang pada Mercedes-Benz Truck sekarang ini ada tiga varian, yakni :
Mesin (Engine) ; Turbocharge dan sistem turbobrake 39

Untuk meningkatkan output power mesin,


maka sebuah Turbocharge yang
dilengkapi dengan Intercooler
dipasangkan pada mesin.

Fungsi lain yang didapatkan dari


komponen ini adalah untuk membantu
melakukan retardasi (perlambatan) pada
mesin.

Terdapat masing-masing dua katup (Valve) untuk


masuk dan dua katup untuk buang yang
digerakkan oleh Camshaft yang terpasang di
dalam blok mesin (Cylinder Block) yang sering
disebut sistem OHV (over head valve).

1 camshaft 7 valve spring


2 tappet 8 valve
3 push road
4 rocker arm
5 rocker arm shaft
6 bridge
Mesin (Engine) ; Retardasi mesin, Komponen regulasi emisi EURO 4/5 40

Seluruh seri mesin Mercedes-Benz Truck


menggunakan sistem retardasi yang komponennya
disebut sebagai Constant Throttle yang
bekerja membocorkan kompresi di dalam mesin.
Disamping itu juga menggunakan Exhaust Flap
untuk menghambat gas buang.

constant throttle

exhaust engine flap

Untuk mencapai regulasi emisi EURO 4/5


maka beberapa komponen tambahan
terdapat pada kendaraan antara lain :
Crankcase Ventilation (Frigoblock) dan
Catalityc Converter (Selective Catalityc
Reduction/SCR).

scr dengan "adblue"

crankcase ventilation (frigoblock)


Mesin (Engine) ; Sistem penginjeksian bahan bakar 41

Sebuah sistem baru yang digunakan untuk


penginjeksian bahan bakar yang disebut Unit
Pump System (UPS) untuk mengoptimalkan
penginjeksian bahan bakar dengan tekanan
penginjeksian 1800 bar menggunakan
komponen yang kontrol secara elektronik
dengan tipe "individual cartridge-pump" yang
terpasang untuk setiap silindernya. Cartridge-
type Unit Pump (1) kemudian terhubung
dengan Injector Nozzle (3) melalui pipa
tekanan tinggi/High Pressure Pipe (2) yang
panjangnya sama untuk semua silinder.

1 unit pump (PLD)


2 high pressure pipe
3 injector nozzle
Mesin (Engine) ; Retardasi mesin, Komponen regulasi emisi EURO 4/5 42

intake stroke pre stroke

1 camshaft
2 spill chamber
3 return flow
4 injector nozzle
5 injection line
6 body valve
7 solenoid
8 supply duct
9 plunger chamber
10 pump plunger
11 inlet chamber

injection stroke residual stroke

Sistem penginjeksian bahan bakar terdiri dari empat langkah yang "timing" dan "quantity" penginjeksian
bahan bakarnya berdasarkan perintah dari suatu sistem yang disebut sebagai sistem kontrol mesin,
Mercedes-Benz menamainya "Telligent ® Engine".
Mesin (Engine) ; Sistem pendinginan 43

Sirkuit aliran pendinginan mesin dimulai dari Coolant Pump (Water Pump) yang diputar oleh
Crankshaft Pulley melalui Drive Belt mensirkulasikan "coolant" (air pendingin mesin) masuk ke dalam
silinder mesin untuk mendinginkan mesin dan oli mesin.

Dua buah Cooling Thermostat yang dimenjamin suhu kerja mesin tetap terjaga. Coolant yang telah
dialirkan masuk ke dalam Radiator untuk diekspansikan panasnya oleh media pendingin udara dibantu
dengan penggunaan Nozzle Bushing Fan yang kopling kipasnya menggunakan kontrol elektronik
(Viscotronic Electromagnetic)

twin cooling thermostat

1 guide rail nozzle bushing fan


2 fan blade
3 viscotronic electromagnetic
Mesin (Engine) ; Sirkuit pelumasan 44

1 oil suction pipe/Gauze strainer


2 check valve
3 oil pressure relieve valve
4 heat exchanger/oil cooler
5 oil pump
6 main oil gallery (unflitered)
7 oil jet piston cooling
8 check valve for primming
lubrication system
9 main gallery (filtered)

Seperti pada umumnya Oil Pump yang


digunakan adalah tipe gear, untuk memastikan
tekanan dalam sirkuit pelumasan berjalan
dengan semestinya.

Oil Pump dilekatkan ke blok mesin dengan baut, digerakkan dengan Crankshaft melalui pertautan
Idle Gear serta dilengkapi dengan beberapa "control valve" untuk menjaga tekanan dalam sirkuit
pelumasan. Seluruh saluran oli yang bertekanan terintegrasi di dalam blok mesin dan hanya untuk
pelumasan Turbocharge yang melalui pipa yang dilekatkan pada bagian luar blok mesin. Oli mesin
mengalir secara lateral di dalam blok mesin yang disebut sebagai "oil gallery" setelah melalui Oil
Cooler yang terpasang pada bagian depan mesin yang juga diintegrasikan dengan Main Oil Filter. Dari oil
gallery kemudian diteruskan ke saluran untuk melumasi bagian-bagian antara lain :

 Crankshaft Bearing
 Camshaft Bearing
 Air Compressor Plain Bearing
 Rocker Arm Bearing Assy
 Roller Tappet
 Piston Cooling System, dsb
Mesin (Engine) ; Sirkuit pelumasan 45

Housing Oil Cooler yang terpasang pada bagian depan mesin diintegrasikan dengan Housing Oil Filter,
terbuat dari aluminium yang dapat mengekspansi panas lebih baik. Komponen Oil Cooler bertipe "plate"
yang terdiri dari 14 plat "heat exchanger". Pada bagian depan dari housing bersama ini terdapat tiga buah
sensor; Oil Temperature Sensor, Oil Pressure Sensor dan Coolant Temperature Sensor.

1 full flow oil filter


2 filter drain valve
3 filter bypass valve
4 oil temperature sensor
5 oil pressure sensor
6 oil-water heat exchanger (flat tube)
7 coolant temperature sensor
8 connection for bypass filter (outlet)
9 connection for bypass filter (inlet)
10 riser
11 connection for oil circuit filling
12 centrifuge rotor
13 threaded cap
14 intermediate cover

Fitur pada saluran pendinginan di Piston


dibuat dengan target meminimalkan
panas yang ada pada bagian "head" dari
Piston tersebut, sehingga disebut sebagai
"trumpet piston". Terbuat secara integral
dengan saluran pendinginan yang
dihubungkan pada lengkungan bagian
bawah Piston, dimana semburan oli
yang disemprotkan dari Piston Injector
diatur sesuai dengan sudut Piston yang
terbentuk yang diukur dari porosnya.

Disamping melumasi Piston, komponen


Piston Injector juga melumasi roller
pada Unit Pump secara reguler.
piston cooling system
Mesin (Engine) ; Sistem kontrol elektronik (Telligent® Engine) 46

Secara umum sistem kontrol elektronik mesin yang terpasang pada kendaraan terdiri dari dua sistem
kontrol yang berdiri secara terpisah yakni :

– engine-integrated controller (MR circuitry), melingkupi seluruh fungsi untuk operasional mesin,
memonitor kinerja mesin dan operasional "limp - home" (fungsi back up).

– vehicle-end engine controller (FR) yang terhubung dengan sisi lain kontrol mesin melalui
CAN data bus. FR berfungsi untuk menerima data dari parameter sisi depan kendaraan
seperti ; Accelerator Pedal Position, Vehicle Speed detection, Engine Brake, ABS, Retarder and
Engine starting atau Engine stopping dan sebagainya.

skema telligent® engine


Mesin (Engine) ; Sistem kontrol elektronik (Telligent® Engine) 47

1 engine control unit (MR) 18 ignition key switch


2 drive control module (FR) 19 outside temperature
3 display 20 accelerator pedal sensor
4 preheating system controller 21 coolant level sensor
5 oil pressure sensor 22 clutch pedal
6 coolant temperature sensor 23 air filter sensor
7 oil temperature sensor 24 brake pedal
8 charge air temperature sensor 25 alternator
9 charge air pressure sensor 26 transmission signal
10 solenoid valve (unit pump)
11 fuel temperature sensor
12 oil level sensor
13 crankshaft position sensor
14 stop switch Engine Control Unit (MR) secara konstan
15 motor starter mengevaluasi seluruh data yang relevan
16 cruise control/continous service brake dengan mesin (start penginjeksian bahan bakar,
17 engine brake solenoid valve kondisi putaran mesin, kondisi dan temperatur
ambien, dan lainnya) dari berbagai sens or
yang akan dikombinasikan dengan data
dari Drive Control Module (FR). Secara
internal data-data ini akan
dibandingkan/dikomparasikan dengan data
karakteristik sistem yang telah tersimpan di
dalamnya. Optimalisasi "injection time" dan
"injected-fuel quantity" akan dilakukan oleh
Unit Pump (PLD) secara individual
engine control unit (MR)
berdasarkan perintah kerja dari Engine
Control Unit (MR).

Awal pengiriman bahan bakar dan


kuantitas penginjeksian "cam angle of fuel
delivery" keduanya dikontrol melalui
sebuah electromagnetic valve yang
terdapat di dalam Unit Pump (PLD).

Hubungan komunikasi bolak-balik antara


Drive Control Module (FR) dan Engine
Control unit (MR) melalui "CAN" (control
drive control module (FR) area network).
Penerus daya (Power Transmission) ; Kopling 48

1 master cylinder
2 sleeve cylinder (clutch servo)
3 release fork

Kontrol kopling dengan tipe "hydropneumatic" digunakan untuk tipe Dry Clutch (kopling kering),
yang menggerakkan Release Bearing (tarik) melalui dorongan udara bertekanan setelah
Clutch Pedal membuka katup di dalam Sleeve Cylinder (Servo Clutch) melalui tekanan hidrolik.

clutch sensor
Di kendaraan dengan tipe muatan diatas 18 ton,
dipasang "Clutch Sensor" pada Sleeve Cylinder
yang berfungsi mengirimkan data ke Transmission
Control Unit/ECU Transmission (GS) mengenai
pergerakan pedal dan tingkat keausan kampas. Data
ini juga diteruskan ke unit kontrol yang lain via Front
Module (FR) melalui CAN.
Penerus daya (Power Transmission) ; Kopling 49

1 connection to release fork


2 piston rod
3 piston
4 sleeve cylinder
5 from master cylinder
6 clutch sensor
7 sensor plunger
8 direction to "clutch wear"
9 "zero point" position
10 "open clutch" position

Ada dua tipe Clutch Disc pada kendaraan truk


Mercedes-Benz yang digunakan yakni "single clutch"
dengan diameter 430 mm dan untuk power mesin
yang lebih besar menggunakan tipe "double clutch" yang
berdiameter 400 mm.
1 clutch disc 5 flywheel
2 pressure plate 6 release bearing
3 diaphragm 7 pilot bearing
4 cover 8 input shaft

single clutch

double clutch
Penerus daya (Power Transmission) ; Kopling dengan Torque Converter (WSK) 50

Untuk kendaraan truk Mercedes-Benz jenis


"super light truck" (SLT) menggunakan sistem
kopling kering yang dikombinasikan dengan
komponen "Torque Converter" (WSK) yang
berfungsi melipatgandakan moment
putaran mesin sebelum masuk ke
transmisi/gearbox.

Kode disain tipe kopling dengan Torque Converter pada


Mercedes-Benz Truck tertulis sebagai :
Penerus daya (Power Transmission) ; Kopling dengan Torque Converter (WSK) 51

Sebagai opsional juga terpasang retarder di


dalam Torque Converter (WSK) yang berfungsi
untuk mengurangi laju kendaraan saat
pengereman dari kecepatan tinggi dan turunan.
Sistem pendinginan untuk Torque Converter
(WSK) diletakkan di belakang kabin dengan
bantuan pendinginan kipas.

1 retarder housing
2 stator
3 rotor
4 retarder control valve

1 oil cooler hydraulic pump 7 fan motor


1.2 hydraulic pump 8 "technical data label"
2 oil reservoir (B148) oil filter maintenance indicator pressure switch
2.1 oil level indicator (Y123) oil cooler solenoid valve
2.2 bottom valve
2.3 oil drain screw
3 oil filter housing
3.1 vent valve
3.2 filter element
3.3 oil filter element
4 heat exchanger
Penerus daya (Power Transmission) ; Manual transmisi (Gearbox) 52

Kondisi pengoperasian yang berbeda membutuhkan "multi-speed transmission" untuk mencapai


pengemudian yang ekonomis. Disain terbaru dari Gearbox (transmisi) tipe manual buatan Mercedes-
Benz dengan jangkauan 16 tingkat percepatan menggunakan gerigi dengan pertautan "helical" dan
sinkronisasi putaran dengan bantuan "Synchronizer Ring". Kontrol pergerakannya baik secara
"hydropneumatic" (mekanis) maupun dengan "Telligent® Gearshift" (secara elektronik).

1 gear wheel
2 sliding sleeve
3 synchronizer ring
4 mainshaft
5 sliding sleeve carrier (synchronizer
body)

Kode disain Gearbox pada Mercedes-Benz Truck


terdiri dari :

 kode manufaktur
 input torsi maksimum
 banyaknya tingkat percepatan
Penerus daya (Power Transmission) ; Manual transmisi (Gearbox) 53

1 input gearbox
2 sliding gear (for low-high splitter) Konstruksi Gearbox manual yang digunakan
3 countershaft/layshaft
4 mainshaft terdiri tiga bagian yakni ; kelompok splitter,
5 acceleration gear kelompok gear utama dan kelompok range
6 synchronizer assembly (jangkauan percepatan) secara umum hampir
7 shifter assembly sama dengan disain gearbox manual pada
8 planetary gear assembly (for range group) umumnya, namun yang membedakan adalah
9 range cylinder pemakaian tenaga pneumatik yang dikontrol
10 output gearbox dengan elektronika (Telligent® Gearshift) dan
gabungan tenaga hidrolik dan pneumatik.

Kelompok splitter terdiri dari rakitan synchronizer yang langsung menyatu dengan Inputshaft Gearbox
ditambah dengan Sliding Gear bersama dengan Counter Gear. Kelompok gear utama (main gear)
terdiri dari beberapa (empat) gear percepatan ditambah dengan satu rakitan gear untuk bergerak
mundur (reverse). Sementara kelompok range terdiri dari sebuah rakitan planetary ditambah dengan
rakitan synchronizer.
Penerus daya (Power Transmission) ; Manual transmisi (Gearbox) 54

Disain Gearbox dengan sistem kontrol HPS (hydropneumatic shifting)

Tanpa WSK (Torque Converter)

G210 HPS (GS3) right side

1-HPS gear cylinder connection 2-retarder central connector 3-reverse gear switch 4-transmission
central connector 5- PTO 1 solenoid valve 6-neutral position switch (S9) 7-PTO central connector
8-PTO 1 indicator switch 9-splitter solenoid valves (MS1/MS2) 10-PTO 2 indicator switch 11-cable
connection of clutch sensor 12-retarder cable connection 13-HPS gate cylinder connection 14-gear oil
temperature sensor (B47) 15-range group valve 16-transmission input speed sensor (B3)

G210 HPS (GS3) left side


Penerus daya (Power Transmission) ; Manual transmisi (Gearbox) dengan WSK 55

Disain Gearbox dengan sistem kontrol HPS (hydropneumatic shifting)

Dengan WSK (Torque Converter)

Dua bagian penggerak pada sistem ini adalah


Gear Cylinder (terpasang pada sebelah
kanan) dan Gate Cylinder (terpasang pada
sebelah kiri) yang pegerakannya dengan
tenaga hidrolik menggunakan "brake fluid"
jenis DBL 7760.30. Gearshift Lever terpasang
di dalam control unit (GS) dengan rumah
keempat piston hidrolik. Tekanan hidrolik
mengaktifkan "double-acting sleeve
cylinder" melalui dua bagian sirkuit hidrolik
yang dihasilkan dari pergerakan Gearshift
Lever. Masing-masing sirkuit tersebut adalah
"gear selection" dan "gate selection"

1 gate cylinder
2 gear cylinder
Penerus daya (Power Transmission) ; Manual transmisi (Gearbox) 56

Disain Gearbox dengan sistem kontrol Telligent ® Gearshift EPS (electronic pneumatic shift) &

EAS (electrical automatic shift)

G210 EPS/EAS (GS2)


right side

1-air admission gear cylinder solenoid valve 2-gear sensor (B60) 3-gear temperature sensor
(B47) 4-range solenoid valve 5-rpm sensor (EAS only) 6-speedo sensor 7-mechanical emergency
shift 8-air release gear cylinder solenoid valve 9-gear shift cylinder 10-transmission input sensor
(B3) 11- splitter sensor (B62) 12-splitter dual solenoid valve 13-range sensor (B63) 14-gate shift
cylinder 15-central plug connection 16-transmission mont 17-gate dual solenoid valve 18-gate
sensor (B61)

G210 EPS/EAS (GS2) left side


Penerus daya (Power Transmission) ; Manual transmisi (Gearbox) 57

Perintah dari Gearshift Control ditransmisikan ke


ECU Gearbox (GS) secara elektrikal melalui
pergerakan lever dan sensor yang ada di dalam
Gearshift Control, selanjutnya data dikalkulasi untuk
menentukan kebutuhan percepatan yang diinginkan
pengemudi dengan kondisi kecepatan kendaraan,
putaran mesin dan berbagai kondisi lain pada
kendaraan.

Beberapa jenis Gearbox yang digunakan oleh


Mercedes-Benz Truck dalam "gear ratio" setiap
percepatannya.
Penerus daya (Power Transmission) ; Sistem kontrol elektronik (Telligent® Gearshift) 58

skema telligent® gearshift

Sistem kontrol gearbox (Telligent ® Gearshift)


memungkinkan pengemudi dapat memilih percepatan 1 shift cylinder for gate selection
dengan meminimalisir kesalahan serta menghemat tenaga 2 range shift cylinder
pengemudian. Sistem ini telah diperkenalkan tahun 1985 3 shift cylinder for gear selection
dan mulai diterapkan pada Gearbox yang digunakan oleh 4 splitter shift cylinder
5 clutch booster
Mercedes-Benz Truck sejak tahun 1991.
6 multifunction steering wheel
Pengembangan dari sistem elektronik yang sebelumnya
A3 front module (FR)
diterapkan pada kendaraan truk Mercedes-Benz saat ini, A6 engine control unit (MR)
adalah pertukaran data melalui komunikasi "CAN-Bus" A7 base module (BM)
yang dikirim secara duplikat dalam sinyal "CAN-high" dan A15 gearshift control
"CAN-low". Bila terjadi malfungsi pada Gearshift Control, A16 gearbox control unit (GS)
maka terdapat mode "back-up" yang dapat dikontrol dari A90 gate module
A91 range module
Steering Wheel untuk kondisi darurat.
A92 gear module
B2 clutch travel sensor
B3 countershaft rpm sensor
B17 vehicle speed sonsor K-not K-line for emergency mode
B60 gear sensor P2 instrument
B61 gate sensor S114 left multifunction steering wheel button group
B62 splitter sensor S115 right multifunction steering wheel button group
B63 range sensor Y29 splitter 1 solenoid valve
Y30 splitter 2 solenoid valve
CAN vehicle CAN Y31 range 1 solenoid valve Y35 uneven gears air admission solenoid valve
CAN2 interior CAN Y32 range 2 solenoid valve Y36 even gears air admission solenoid valve
CAN4 engine CAN Y33 gate 1 solenoid valve Y37 uneven gears air release solenoid valve
CAN 5 gearbox CAN Y34 gate 2 solenoid valve Y38 even gears air air release solenoid valve
Penerus daya (Power Transmission) ; Retardasi transmisi 59

Gearbox Retarder yang digunakan oleh


Mercedes-Benz Truck (opsional) ada dua ,
yakni jenis "hydroadynamic retarder"
(VOITH tipe 115 H ) yang menghambat
putaran Gearbox dengan metoda
penggunaan seperti Torque Converter dan
jenis "electromagnetic retarder"
(TELMA) yang memakai metode induksi
elektromagnet "Eddy current plate".

hydrodynamic retarder
VOITH 115 H

electromagnetic retarder
TELMA
Penerus daya (Power Transmission) ; PTO (power take-offs) 60

Kendaraan yang diperlengkapi dengan peralatan tambahan seperti sebuah pompa hidrolik atau
"power take off" (PTO) untuk menggerakkan dump, lifegates, hydraulic crane, lifting platforms,
winch, concrete drums dan sebagainya, dapat ditempatkan pada bagian mesin atau gearbox.
Penempatannya dapat diilustrasikan sebagai :

Pemakaian Transferbox untuk Mercedes-Benz Truck dengan


konfigurasi penggerak 4x4, 6x6, 8x6 dan 8x8 ada berbagai tipe
antara lain : VG 550 - 3W, VG 1700-3W dan VG 2400-3W
bergantung kondisi jalan dan muatan yang dibawa oleh
kendaraan. Kode disain untuk Transferbox pada Mercedes-Benz
Truck dituliskan sebagai :

VG 2400-3W
transferbox
Penerus daya (Power Transmission) ; PTO (power take-offs) 61

Aktifasi Transferbox ini dengan sistem tekanan udara yang dikontrol


secara elektronik. Pengoperasian dibagi dalam tiga modus yakni :

 Modus "on-road"
 Modus "off-road"
 Modus "off-road" dengan pengaktifan "Differential Lock"
 Modus "neutral" (saat mobil di"towing"/diderek)

modus "off-road" modus "off-road" dengan


differential lock aktif

modus "on-road" modus "neutral" (towing)


Penerus daya (Power Transmission) ; Gandar depan (Front Axle) 62

Kode disain gandar (Axle) Mercedes-Benz Truck terdiri dari :

 kode manufaktur
 serial
 eksekusi pemakaian
 jenis rem/pemakaian "diff. lock"/jenis suspensi
 berat beban yang diizinkan

front axle

Untuk gandar depan (Front Axle)


Penerus daya (Power Transmission) ; Gandar depan (Front Axle) 63

Axle depan tanpa penggerak, menggunakan tipe "rigid


reverse Elliot" seri VL 4 umumnya digunakan pada
kendaraaran truk dengan pengoperasian on-road. Konstruksi
Knuckle/porosnya dilekatkan pada Stub Axle menggunakan
King Pin yang sekaligus mengatur sudut "camber" dan
"caster" pada roda depan.

Konstruksi seperti ini menggunakan jenis "disc-brake" untuk


komponen mekanis remnya. Aplikasi konstruksi ini digunakan
oleh kendaraan "platform truck" atau "articulated truck" untuk
konfigurasi penggerak 6x4. Sementara untuk konfigurasi 8x4
digunakan oleh kendaraan dengan aplikasi "concrete mixer".

1 knuckle 5 tie rod


2 stub axle 6 brake chamber
VL 4 front axle 3 king pin 7 disc brake
4 ball joint

AL 7 planetray
front axle
Axle depan dengan penggerak
4x4, 6x 6, 8x6 dan 8x8 tidak lagi
menggunakan Stub Axle
dan sebagai gantinya
menggunakan Drive Shaft yang
mampu mengadaptasi sudut
yang dibentuk oleh roda depan
dalam keadaan Differential
depan bekerja sekalipun.

Untuk memperbesar momen


puntir, maka pada roda juga
1 drive shaft 5 hub reduction
dipasangkan Hub Reduction 2 knuckle & king pin 6 final gear &
tipe "planetary". 3 drum brake differential assy
4 brake chamber
Penerus daya (Power Transmission) ; Gandar belakang (Rear Axle) 64

Untuk gandar belakang (Rear Axle)

Pada Axle belakang


Mercedes-Benz Truck juga
ada yang menggunakan
komponen disc brake dan
ada pula yang
menggunakan drum brake
untuk sistem rem.
Disamping itu penggunaan
Hub Reduction dan
komponen Differential
Lock "Interwheel" pada
setiap tipe konfigurasi
planetray rear axle
penggerak dan
"Interaxle" untuk konfigurasi
"tandem differential" .
Penerus daya (Power Transmission) ; Differential lock (Interaxle & Interwheel) 65

Pengaktifan komponen "diff-lock" dengan menggunakan switch yang ada pada dashboard kendaraan yang
mudah dijangkau oleh pengemudi dengan tampilan yang muncul pada Display masing- masing adalah saat
Interaxle "ON" dan Interwheel & Interaxle "ON".

interaxle "ON" interaxle & interwheel "ON"

HD 7 planetray
drive-through rear axle

interaxle interwheel

planetary hub reduction


Sistem kemudi (Steering System) ; Power steering 66

Kebutuhan yang meningkat akan keamanan, kenyamanan,


penanganan dan perawatan yang mudah pada sistem
kemudi di kendaraan truk telah dikembangkan oleh
Mercedes-Benz melalui produk Steering Gearbox LS 6 BK
dan LS 8 BK. Namun sejak tahun 1998 produk LS 8
BK+2 digunakan oleh Mercedes-Benz sebagai
penyempurnaanya.

steering gearbox
LS 6 BK, LS 8 BK

1-2 adjuster screw for limiter


LL (for left steer  indetified "L")
RL (for right steer  identified "R")
3 oil reservoir
4 depth stick
Keuntungan menggunakan Steering Gearbox jenis "BK" 5 steering worm
antara lain : 6 steering spindle
7 end cover
 reduksi tenaga yang dibutuhkan dalam 8 ball circuit
pengemudian saat berjalan lurus atau 9 sector shaft
bermanuver. 10 piston
 variasi "steering ratio" bergantung pada sudut 11 torsion bar
berbelok dimana : 12 pressure reduction valve
- "direct" saat pengemudian lurus
- "indirect" saat sudut berbelok besar
 optimalisasi komponen dalam hal berat dan
biayanya.
 efisiensi tinggi pada pengoperasiannya.
 dimungkinkan untuk melakukan pemeriksaan atau
pengaturan tekanan sirkulasinya.
 dapat dibongkar untuk penggantian sealnya.
Sistem kemudi (Steering System) ; Power steering dengan Working Cylinder 67

Untuk konfigurasi penggerak 8x4, 8x6 dan 8x8 digunakan


sebuah Working Cylinder/silinder tambahan pada
"second axle" dan sebuah Steering Pump tambahan yang
dipasangkan di belakang Gearbox untuk membantu
tekanan hidrolik steering saat kendaraan bergerak.

Antara Steering Pump utama dan sekunder terdapat


"proportioning valve" yang mengatur pendistribusian
tekanan hidrolik ke Working Cylinder pada second axle.

1 warning indicator, steering oil pressure circuit 2 7 pressure switch, circuit 2


2 warning indicator, steering oil level circuit 1 8 proportional valve
3 steering oil reservoir, circuits 1 and 2 9 steering gear box
4 radial-piston pump 10 working cylinder
5 vane pump ➨ Circuit 1
6 hydraulic storage cylinder
➨ Circuit 2
Sistem rem (Brake System) ; Sistem kontrol elektronik (Telligent® Brake) 68

Pada prinsipnya Telligent ® Brake System merupakan proses adaptasi,


transformasi dan pentransmisian dari order pengereman yang dilakukan
pengemudi memanfatkan energi tekanan angin.

Prinsip operasional Telligent ® Brake


meliputi :

 deselerasi secara spesifik


 sistem kontrol
 tekanan udara untuk pengereman
 deselerasi yang terjadi secara
aktual

Sistem ini akan bekerja pada sirkuit rem


depan, rem belakang dan rem trailer
(jika dilengkapi).
Sistem rem (Brake System) ; Sistem kontrol elektronik (Telligent® Brake) 69

Beberapa fungsi tambahan yang diaktifkan dan dikontrol dengan Telligent ® Brake adalah :

 ASR (Anti Spinning Regulation) dimana fungsi akan bekerja melakukan pengereman secara
otomatis pada roda yang mengalami slip, yang bertujuan mempertahankan traksi momen puntir
pada roda agar tetap seragam.

 ABS (Antilocking Brake System) yang berfungsi untuk mengadaptasi penguncian pada roda
(penghentian roda secara bertahap) saat pengaktifan pedal rem oleh pengemudi dilakukan di
atas permukaan jalan yang licin.

 Hill Holder yang berfungsi untuk start awal mesin saat kendaraan berada di tanjakan. Fungsi ini
akan membantu pengemudi untuk tidak lagi menggunakan rem parkir dan "persilangan" kaki
antara pedal rem dan pedal gas.

 Stability Control (opsional) yang fungsinya mempertahankan kestabilan kendaraan saat berbelok
dengan kecepatan relatif tinggi.

 Active Brake Assist dan Proximity Control (opsional) yang berfungsi untuk mengurangi
kecepatan kendaraan sehingga jarak pengemudian aman antara kendaraan dengan kendaraan
di depannya tetap terjaga. Jika terjadi "kelalaian" maka sistem ini akan melakukan pengereman
secara otomatis sehingga menghindari kendaraan menabrak kendaraan yang berada di
depannya.

 Lane Assistant (opsional) yang berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengemudi agar tidak
keluar dari jalur.
Sistem rem (Brake System) ; Sistem kontrol elektronik (Telligent® Brake) 70

Secara skematik diagram Telligent ® Brake Mercedes-Benz Truck yang telah disempurnakan dengan

penambahan komponen seperti Axle Modulator dan "redundancy concept" digambarkan sebagai
berikut :

13.07 brake value sensor A11 brake control unit (BS)


16.07 proportioning relay valve A64 front module (FM)
18.07 trailer control valve A65 rear module (RM)
20.02 single-circuit diaphragm cylinder B30 right front rpm sensor
22.01 combination cylinder B31 left front rpm sensor
31.08 drive axle modulator B32 right rear rpm sensor
33.08 front axle redundancy valve B33 left rear rpm sensor
35.02 supply coupling head B36 right front brake wear sensor
35.03 brake coupling head B37 left front brake wear sensor
45.01 ABS solenoid valve B40 right rear brake wear sensor
B41 left rear brake wear sensor

1 trailer/semitrailer data interface V1 reservoir pressure 1


a reservoir pressure V2 reservoir pressure 2
b brake pressure V3 reservoir pressure 3
c redundant control pressure
CAN6 brakes CAN
E electric section
P pneumatic section
Sistem rem (Brake System) ; Komponen 71

1 air dryer
2 protection valve
3 tire inflation connection
4 pressure reservoir tank

Penggunaan Single-Air Dryer yang langsung terintegrasi


dengan Governor untuk proses regulasi/unloading dan
regenerasi ditambah dengan pemakaian Protection Valve
dimana terdapat Check Valve dan Pressure Limiter.

1 granulate
2 cartridge
3 check valve
4 drain valve
5 by-pass valve
6 regeneration compressed air
reservoir
Sistem rem (Brake System) ; Komponen, Axle Modulator dengan konsep redundancy 72

Dengan penggunaan Axle Modulator pada


Telligent ® Brake System di kendaraan truk
Mercedes-Benz yang pada sirkuit rem
belakang sebagai kontrol "relay valve"
sekaligus menjadi menjalankan fungsi
redudancy telah distandarkan. Sistem
redudancy adalah sistem yang akan bekerja
memproporsionalkan pneumatik untuk
pengereman dengan sistem elektronik.
Apabila sistem elektroniknya malfungsi
maka pneumatik akan bekerja secara
axle modulator manual (mekanis).

Selain penggunaan tipe "drum brake"


kendaraan truk Mercedes-Benz juga
menggunakan tipe "disc brake" terutama
untuk kendaraan yang beroperasi di
medan on-road dengan fitur sebagai
berikut :

 Floating Caliper dilengkapi


dengan Automatic Adjuster.
 Terdapat ventilasi internal
 Terdapat indikator keausan
kampas
 Efektifitas pengereman yang
tinggi serta mudah dalam
penanganannya

disc brake
modulato
Sistem rem (Brake System) ; Komponen 73

Komponen ini dapat digunakan untuk tipe disc


brake maupun drum brake. Untuk dapat
menggerakkan, maka Brake Chamber harus
tersuplai dengan tekanan angin di atas 6,8
bar (lampu indikator akan menyala apabila
tekanannya kurang).

dual-brake chamber

automatic slack adjuster

Seluruh tipe kendaraan truk Mercedes-Benz telah


distandarisasi menggunakan Automatic Slack Adjuster.

Juga pada komponen ini Wear Sensor dipasang dengan


membaca data dari pergerakan dari Slack Adjuster
sebagai indikasi terjadinya keausan pada kampas rem.
Sistem rem (Brake System) ; Komponen, Electronic Air Dryer 74

1 linkage adjuster
2 screw
3 sensor cable
4 circlip
5 thrust plate
6 break wear sensor
7 break camshaft
8 arrow mark
9 adjuster

Pengkondisian tekanan udara secara kontrol elektrikal


dalam satu komponen dengan menggunakan E-APU
(Electronic Air Processing Unit) yang merupakan bagian
dari Telligent ® Brake.

Komponen-komponen yang dikombinasikan di dalam sistem


kontrol ini antara lain :

 Air Dryer dengan internal pressure regulator.


 Multi sirkuit Protection Valve.
 Overflow Valve untuk Air Suspension System.
 Pressure Sensor untuk sirkuit rem 1 (belakang) dan
sirkuit rem 2 (depan).
 Pressure Sensor untuk koneksi 23 (Trailer Brake)
dan 26 (Clutch & Gearbox Pneumatic).

E-APU ini umumnya digunakan dan dikombinasikan dengan


mesin Mercedes-Benz Truck EURO 4/5 misalnya pada :

 Semitrailer Tracktors model disain 934.033/042


tahun 2008.
 Lowliner Semitrailer Tractors model disain 934.062
tahun 2009.
E-APU  Car Transporter Semitrailer Tractors model disain
934.053 tahun 2009.
Sistem kelistrikan (Electrical System) ; Suplai tegangan listrik, Akumulator 75

Sepert lazimnya pada setiap kendaraan, Mercedes-Benz Truck


menggunakan dua komponen utama di dalam memproduksi tenaga
kelistrikan untuk kendaraan yakni, Battery sebagai akumulator
dari suplai tegangan listrik yang dihasilkan oleh Alternator.

1 exciter diode (field diode)


2 exitation winding (rotor coil)
3 pulley
4 stator winding (stator coil)
5 slip ring
6 power diode (+ diode)
7 claw-pole half rotor

alternator
Sistem kelistrikan (Electrical System) ; Distributor tegangan listrik 76

Battery sebagai tempat penyimpanan


energi listrik ("charging") yang
battery
diproduksi oleh Alternator, terbuat dari
elemen galvanik yang mengkonversi
secara kimiawi dan akan digunakan
terutama untuk starting awal mesin.

Material "casing" tahan terhadap asam


pekat, dan terdiri dari 6 sel yang akan
terakumulasi menjadi 12 Volt.

power distributor
with current tap

Pada Battery Case (dudukan bateray) yang


dilekatkan pada rangka/chassis terdapat Power
Distributor yang dapat digunakan sebagai lokasi
"current tap" pada rangka sehingga aman saat
dilakukan "recharge" dari Battery Charger maupun
kendaraan lain. Kutub positif nya dilengkapi dengan
Melting Fuse (sekring) yang mampu dilewati arus
maksimum sebesar 200 Ampere.

current tap
Sistem kelistrikan (Electrical System) ; Distribusi tegangan listrik 77

Rangkaian sederhana untuk suplai tegangan dan distribusi pemakaian pada sistem starter mesin
dan distribusi energi listrik ke berbagai komponen, dapat gambarkan sebagai berikut :

1 current generator (alternator)


2 current reservoir/accumulator (battery)
3 current consumer (starter motor)
4 power distributor
5 current tap

3 5
1
4
1

current generator

current consumer

current reservoir
Sistem kelistrikan (Electrical System) ; Konsep KontAct (versi Actros) 78

Di kendaraan trukMercedes-Benz tipe Actros telah digunakan konsep baru dari konsep sebelumnya dalam
hal jaringan elektrikal yang disebut sebagai "KontAct" yang merupakan sistem integrasi komunikasi
antar modul (control unit) dengan sebelas (11) CAN bus yang berbeda. Beberapa komponen tersebut
adalah :
rear module (HM)

base module Instrument (INS)

front module (FM) door module (TMF/TMB)


new component KontAct network

Base Module (GM) : berlokasi pada bagian kabin sisi penumpang dan merupakan sentral dari KontAct
network. Berfungsi untuk mendistribusikan listrik, rumah bagi Fuse/sekring dan Relay,
mengontrol beban Fuse secara elektronik, memproses sinyal input dan output serta
informasinya.

Front Module (FM) : dilekatkan pada rangka di bawah kabin sisi penumpang. Berfungsi untuk menerima
dan meneruskan sinyal dari semua sensor dan aktuator pada bagian depan kendaraan.

Rear Module (HM) : berlokasi pada bagian belakang rangka sisi kanan. Berfungsi untuk menerima dan
meneruskan sinyal dari semua sensor dan aktuator pada bagian belakang kendaraan.

Instrument (INS) : berfungsi memberikan informasi melalui sistem displai yang seluruhnya dikontrol
oleh secara elektronik.
Sistem kelistrikan (Electrical System) ; Konsep KontAct (versi Actros) 79

Door Module : Terdapat dua (2) jenis Door Module yakni TMF (pintu sisi pengemudi) dan TMB (pintu
sisi penumpang) yang berfungsi untuk mengontrol seluruh aktifasi tombol fungsi yang
terletak di pintu seperti Central Lock, Power Window dan Electrical Mirror.

Diagram sederhana KontAct network adalah :

AM : axle modulator HZR : heater control


AG : automatic gear selection INS : instrument
ANH : CAN interface for trailer electronic KB : clutch operation
ART : automous intelligent cruise control K-Diag : K-line diagnostic
AUF : CAN interface for body electronic Knot : K-line for emergency running mode
BS : ECU brake KOM : communication interface
BTS : battery disconnect switch for hazardous goods KR : clutch control
EAB : CAN interface for electronic trailer brake LWS : steering angle sensor
EDW : anti-theft alarm system MSF : modular switch panel
FFB : radio remote control MR : ECU engine
FLA : flame starting system NR : level sensor
FM : front module PSM : parameterizable special module
FR : drive control RAD : radio
GM : base module RD : tyre pressure monitoring system
GS : ECU gearbox RS : retarder control
HM : rear module SCR : selective catalityc reduction
Sistem kelistrikan (Electrical System) ; Konsep KontAct (versi Actros) 80

SPA : lane assistant 1 : vehicle CAN bus (500 kilobit)


SR : stability control 2 : interior CAN bus (125 kilobit)
SRS : supplement restraint system 3 : frame CAN bus (250 kilobit)
TCO : tachograph 4 : engine CAN bus (125 kilobit)
TEL : telephone 5 : gearbox CAN bus (250 kilobit)
TMF : driver door module 6 : brake CAN bus (500 kilobit)
TMB : passanger door module 7 : CAN interface, trailer electronic (125 kilobit)
TP : telematics paltform 8 : CAN interface, body electronic (125 kilobit)
WR : roll control 9 : telematics CAN bus (250 kilobit)
WS : maintenance information system 10 : tachograph CAN bus (125 kilobit)
WSK : torque converter clutch 11 : CAN interface, electronic trailer (125 kilobit)
X13 : data link connector
ZDS : central data storages
ZHE : auxiliary steering
Z2 : terminal point 2
Z3 : terminal point 3
Alat diagnostik Mercedes-Benz (Star Diagnosis) ; Sejarah perkembangan 81

Sejarah alat diagnostik (Diagnostic Tools) Mercedes-Benz :

 Diagnostic Tools diawali dari tahun 1997 dengan Diagnostic Tools SD


Station.
 Tahun 1998 diganti menjadi SD Compact dan menjadi SD compact MT.
 Tahun 2001 diganti menjadi SD Basic, berubah lagi menjadi SD
Compact 3 pada tahun 2004.
 Tahun 2006 diganti lagi menjadi SD Basic 2, dan tahun 2008 berubah
lagi menjadi SD Compact 3 dan SD Compact 4 (touch screen).

star diagnosis "Compact 4"

Sistem pada Star Diagnostic memberikan kemudahan, keakuratan, dan kecepatan dalam
menetukan letak masalah yang terjadi pada kendaraan truk, sehingga membuat perbaikannya lebih
efisien. On board diagnostic yang ada di dalam kendaraan akan memungkinkan akses ke module
(control unit) untuk dideteksi dan membaca "fault-code" yang tersimpan di dalam memorinya.
Pemakaian Star Diagnostic dapat dilakukan pada kendaraan yang masuk dalam kelompok industri
Daimler AG (Daimler Chrysler) antara lain :

 Kendaraan penumpang Mercedes-Benz, Maybach, Smart, SLR dan sebagainya.


 Daimler Trucks seperti Mercedes-Benz Truck, Mitsubishi Fuso Canter.
 Mercedes-Benz Vans.
 Mercedes-Benz Buses.
Alat diagnostik Mercedes-Benz (Star Diagnosis) ; Fitur dan komparasi 82

Beberapa fitur Star Diagnostic jenis Compact 4 dengan jenis sebelumnya (Basic 2) adalah sebagai
berikut :
Alat diagnostik Mercedes-Benz (Star Diagnosis) ; Multiplexer 83

Star Diagnostic juga menggunakan komponen pendukung yang disebut Multiplexer yang berfungsi
untuk menarik (download) data atau menambahkan (upload) data dari dan ke kendaraan.
Alat diagnostik Mercedes-Benz (Star Diagnostic) ; Multiplexer 84

multiplexer
Beberapa fitur dari Multiplexer adalah :

 Battery yang dapat diisi ulang


(recharargeable) ketika
dihubungkan dengan kendaraan,
juga dapat dilakukan dengan kabel
adaptor ke "external power supply".
 Elektronik yang terproteksi oleh
karena pemisahan pada
kompartemen Battery.
 Terdapat WLAN (wifi) dan Memory
Card yang dapat menyimpan data
sementara sebelum dipindahkan ke
Star Diagnostic.

1 charging battery
2 memory card

 Ethernet Connecting Cable


(RJ45) to Star Diagnostic System
(IP54)
 New click mechanism
 Cat5 standard cable can be used
 Service life : 3.000 cycle

 New-Air LB Connector with


improved handling (IP67), push-
pull
 Test Adapter Air-LB Connector
for expanded self-diagnostic
Alat diagnostik Mercedes-Benz (Star Diagnosis) ; Perlengkapan komponen lain 85

Komponen lain sebagai kelengkapan dari Star Diagnosis adalah :

car cabel connector star diag. connector(multiplexer) cable to OBD


truck

cable connector to star diagnostic star diagnostic connector wireless cable connection
(multiplexer) vehicle to star
diagnostic
connector
complete vehicle.productknowledge.truck.general training purposed
[email protected]©2011

You might also like