0% found this document useful (0 votes)
81 views9 pages

Rem Tromol

penjelasan rem tromol

Uploaded by

ggoblok333
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
81 views9 pages

Rem Tromol

penjelasan rem tromol

Uploaded by

ggoblok333
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 9

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMKS KODECO SIMPANG EMPAT

SISTEM PENGEREMAN PADA KENDARAAN


Rem Tromol (Brake
Muhammad Sultan, A.Md. Revisi : Page 1 of 9
Drum)

Komponen Rem Tromol + Fungsi dan Penjelasan Rinci

Komponen rem tromol – Brake Drum merupakan jenis rem yang bekerja menggunakan
dua buah kampas berada didalam tromol rem berbentuk mangkuk dan menekan pinggiran
mangkuk tersebut kearah luar. Sehingga putaran tromol yang tersambung ke roda akan
berhenti.
Kelebihan sistem rem tromol adalah braking power yang tinggi, karena luas penampang
kampaa rem itu lebih lebar dari sistem rem cakram sehingga mampu menghentikan kendaraan
berbobot besar seperti truk tronton.
Meski demikian, rem tromol tidak bisa langsung menghentikan kendaraan secara cepat. Tapi
dibutuhkan jarak tertentu agar kendaraan bisa berhenti. Ini karena desain rem yang bekerja
secara tolak-menolak (tidak menjepit) sehingga kurang responsif.
Lantas apa saja komponen yang berpengaruh pada sistem rem tromol mobil ? selengkapnya
bisa anda temukan jawabanya dibawah.
Komponen rem tromol mobil dan fungsinya

1. Dudukan Rem Tromol (Backing Plate)


Backing Plate adalah cakram baja yang terpasang ke rumah poros atau axle housing dan tidak
bisa berputar. Backing Plate merupakan landasan untuk sistem rem tromol.
Tempat anchor pin, silinder roda, sepatu rem, pegas pengembali dan termasuk penyetel
(adjuster), terpasang pada backing plate. Backing Plate merupakan bantalan di mana sepatu
rem dapat bergerak.

2. Silinder roda dan Piston (Wheel Cylinder)

Keterangan :
• 1. Cylinder
• 2. Pistons
• 3. Seal piston
• 4. Expander spring assembly
• 5. Protective dust covers
• 6. Actuating pin (some models)
• 7. Bleeder valve

Semua pasti sudah tahu kalau fungsi silinder roda adalah untuk mengubah tekanan fluida
menjadi gerakan mekanis. Pada sistem rem tromol, ada beberapa tipe silinder roda yang
digunakan.
Namun yang banyak digunakan saat ini adalah tipe wheel cylinder tipe dual piston yang
diaplikasikan pada tromol jenis leading dan trailing. Tipe ini memiliki ciri silinder roda yang
terikat oleh baut ke backing plate dengan dua buah piston.
Bagian-bagian didalam wheel cylinder antara lain ;
• Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan hidrolik ke bentuk energi
mekanis.
• Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke posisi semula.
• Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai seal agar tidak
terjadi kebocoran fluida (minyak rem) dari dalam wheel cylinder.
• Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang udara dari dalam
saluran hidrolis.
• Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder yang berbentuk
silinder dan berbahan logam.

Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika kita injak pedal
rem, maka akan ada aliran fluida yang mengarah ke silinder roda. Aliran yang berlangsung
secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan fluida dan hasilnya mendorong kedua
piston yang sudah diletakan di ujung wheel cylinder.
Piston yang terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan menekan sepatu rem ke
arah luar.
3. Sepatu rem dan kampas rem (Brake Shoe Dan Lining Shoe)

Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untuk meletakan kampas rem pada sistem rem
tromol. Pada rem cakram, ini disebut brake pad. Brake shoe berbentuk setengah lingkaran
berjumlah dua yang apabila digabungkan akan membentuk sebuah lingkaran.
Dua sepatu rem berbentuk lingkaran tersebut nantinya akan berada di sisi dalam tromol rem
yang berbentuk lingkaran. Sehingga pengereman bisa berlangsung.
Meski demikian, brake shoe tidak secara langsung bergesekan dengan tromol rem. Tetapi ada
part bernama kampas rem. Kampas rem ini sama seperti kampas rem pada rem cakram yang
menggunakan bahan keramik organic.
Kampas rem ini diletakan dengan metode ditempel atau dilem pada permukaan luar sepatu
rem. Saat permukaan kampas mulai tipis, kita tidak bisa mengganti hanya kampasnya,
melainkan harus sekalian dengan sepatu rem.
Berbeda dengan rem tromol bus dimana kampas rem dikeling menggunakan paku keling. Ini
bisa diganti hanya kampasnya.
4. Return spring (upper spring dan lower spring) Pegas Pengembali
lower spring

Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem seusai proses
pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem, sepatu rem bergerak ke arah luar
dan menempel dengan tromol rem. Namun ketika kita lepas pedal rem, maka sepatu rem harus
bisa kembali mengincup.
Ada dua buah pegas biasanya dalam satu rem tromol yaitu ;
• Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnya dibawah wheel cylinder.
Fungsi utama pegas ini adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem agar
menutup.
• Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekat adjuster berfungsi
menjaga agar dua buah sepatu rem bisa menekan adjuster.

5. Brake shoe holder atau Holding Cup Spring


Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletak menempel pada backing plate. Namun
yang perlu digaris bawahi adalah sepatu rem ini bersifat dinamis (bergerak-gerak). Sehingga
mekanisme holder yang dipakai harus bisa menunjang hal ini.
Brake shoe holder terdiri dari sebuah pin yang memiliki pengunci, per dan plat penekan. Ketiga
bagian ini saat dipasangkan akan menjaga sepatu rem tetap menempel pada backing plate tapi
masih bisa digerakan kekiri dan kekanan.
6. Brake shoe adjuster atau Adjusting Nut

Dibagian bawah rem tromol mobil akan kita temui mekanisme screw adjuster. Fungsinya
sebagai penyetel celah antara kampas rem tromol dengan permukaan tromol saat pedal rem
tidak ditekan.
Prinsip kerja penyetelan ini, menggunakan prinsip sekrup. Dimana ada dua buah komponen
utama yang terdiri dari baut dan mur. Saat kota putar baut penyetel sesuai jarum jam maka
baut akan masuk. Ini menyebabkan panjang adjuster mengecil atau celah rem longgar.
Sebaliknya, ketika kita putar berlawanan jarum jam maka adjuster akan semakin memanjang
sehingga celah rem bisa lebih rapat,

7. Parking brake lever


Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil, kalau motor tidak dilengkapi dengan
mekanisme parking brake tapi untuk mobil ada mekanisme rem parking yang membuat
konstruksinya lebih rumit.

Terbilang ada dua buah lever pada mekanisme rem parkir ini yaitu

• Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memiliki engsel yang tersambung
pada brake shoe bagian atas. Sementara ujung lainnya, terhubung ke kabel rem.
• Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan park brake lever dengan brake
shoe yang satunya,

Cara kerja rem parkir ini, ketika kita tarik tuas rem maka park brake lever akan tertarik. Tarikan
ini akan mendorong brake shoe link untuk bergerak kearah luar, sehingga kampas rem
sekunder langsung menempel dengan permukaan tromol.
Kemudian, karena kampas rem sekunder sudah mentok maka akan terjadi efek pengungkit
dimana tarikan park brake lever juga mendorong kampas rem primer ke permukaan tromol.
8. Brake Drum atau Tromol Rem
Tromol rem merupakan komponen berbahan baja tuang yang berbentuk selerti drum atau
tabung. Fungsi drum ini adalah sebagai media gesekan bersama kampas rem agar putaran roda
bisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda, sehingga kapanpun mobil bergerak pasti tromol
akan bergerak. Ketika kampas rem menyentuh permukaan tromol akibatnya timbul gesekan
karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dan kampas rem statis (diam).
Hasilnya berupa panas yang juga akan menghentikan putaran tromol rem.

9. Parking Brake Cable Or Hand Brake Cable (Kabel Rem Parkir atau Kabel Rem Tangan)
Kabel ini, memang tidak berbeda dengan kabel berbahan kawat baja lainya. Fungsi utama kabel
rem parkir adalah untuk menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan parking brake lever
yang ada pada rem.
10. Nepple Bleeder (Baut Nipple Buang Udara Pada Sistem Minyak Rem)

Nipple Bleeder adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya atau jalur
pembuangan dari minyak rem dan udara yang terdapat dalam sistem pengereman.
11. SELANG HIDROLIK ( BRAKE HOSE) DAN PIPA REM (BRAKE PIPE/TUBE)

Selang hidrolik menjadi komponen yang akan mendistribusikan minyak rem ke setiap sistem
rem cakram mobil. Tekanan di dalam sistem rem ini berubah-ubah dan beragam. Oleh
karenanya, selang hidrolik ini juga harus dapat menahan tekanan yang beragam itu.
Umumnya,selang hidrolik ini dibuat dari bahan baja dengan tujuan agar tidak terjadi kebocoran
minyak rem pada sistem pengereman.

You might also like