100% found this document useful (1 vote)
81 views32 pages

Disleksia dan Tantangan Literasi

disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca, mengeja, menulis, dan berbicara.

Uploaded by

khatib
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
100% found this document useful (1 vote)
81 views32 pages

Disleksia dan Tantangan Literasi

disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca, mengeja, menulis, dan berbicara.

Uploaded by

khatib
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 32

DISLEKSIA DAN TANTANGAN

BAGI PEGIAT LETERASI


Khatib A. Latief
 Kepala Pusat Standar Pengembangan Mutu LPM UIN Ar-Raniry
 Kepala UPT Perpustakaan UIN Ar-Raniry (Maret 2016 – Maret 2020)
[email protected]

Disampaikan pada Seminar Dukungan Kegiatan Duta Baca Provinsi Aceh


Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh
Banda Aceh, 22 Oktober 2020
Outline

▪ Apa itu Disleksia?


▪ Data Statistik Disleksia
▪ Penyebab Disleksia
▪ Jenis Disleksia
▪ Gejala Disleksia
▪ Mengatasi Kesulitan Belajar Disleksia
▪ Apa itu Literasi
▪ Perkembangan Literasi Anak
▪ Dampak Disleksia Terhadap Literasi
▪ Peran Pegiat Literasi.
▪ Tantangan Literasi bagi Disleksia 2

▪ Strategi Literasi Bagi Disleksia


Apa itu Disleksia?

Dys =
kesukaran
Kesukaran dalam
Dyslexia Yunani berbahasa

Lexis =
berbahasa

3
Apa itu Disleksia?

Dyslexia is a learning
Dyslexia is a specific learning disorder that affects your
disability that is neurobiological ability to read, spell, write,
in origin. It is characterized by and speak (gangguan belajar
difficulties with accurate and/or yang memengaruhi
fluent word recognition and by kemampuan membaca,
poor spelling and decoding mengeja, menulis, dan
abilities. ( berbicara)
https://dyslexiaida.org/definition- https://www.webmd.com/chil
of- dren/understanding-dyslexia-
basics.
4
Concept

1. Dyslexia is a developmental disorder affecting the efficient acquisition of


literacy skills, present in 5–17% of the population.
2. Dyslexia is not caused by factors in the environment, but its expression
may still be influenced positively or negatively by circumstances in the
home, school / workplace and by the general literacy environment.
3. dyslexia is not a matter of general IQ.
4. Dyslexia is chiefly a consequence of a deficit in the phonological system.
5. dyslexia is associated with a number of cognitive benchmarks, like
deficits in rapid automatized naming, verbal short term memory, working
memory, long term memory visual skills, and executive skills.

5
https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1053811916305377?t
oken=D52E2EBFE8B10764A71FDE008585391480AA68A028453AA5217C30C49833D5272C3BF5CB4D1375
k
Otak Manusia Saat Membaca
i n w
Th t ho
ou o
ab t nc e
ou r d s

So fam rds
n

un wo
pro e wo

u n il
d iar
th

ou
t
Rec
word t
fami by
ze
ogn
sigh

l i ar
s

i
6
Sejarah Disleksia
▪ Orang pertama yang identifikasi kondisi Disleksia adalah
Oswald Berkhan di tahun 1881.
▪ terminologi disleksia diajukan pertama kali oleh Rudolf
Berlin, seorang ophthalmologist di Jerman, tahun 1887.
▪ Pringle Morgan menerbitkan tulisan tentang “Congenital
Word Blindness” di British Medical Journal tahun 1896.
▪ Pada tahun 1890-1900an, James Hinshelwood, menerbitkan
berbagai jurnal kedokteran mengenai “Congenital Word
Blindness”
▪ Kemudian berkembang berbagai penelitian termasuk oleh
Samuel T. Orton, Anna Gillingham dengan teori
multisensoris-nya.
Data Statistik Disleksia di Indonesia

 Menurut Asosiasi Disleksia Indonesia, 10 hingga


15 persen anak sekolah di seluruh dunia
menyandang disleksia.
 Dari 50 juta anak sekolah di Indonesia, 5 juta di
antaranya Disleksia. 
 Disleksia bisa diderita siapa saja, baik anak-anak
maupun orang dewasa.
 Kebanyakan orang yang kemampuan membacanya
buru, 70 – 80% adalah disleksia.
8
Penyebab
Disleksia
o teori phonological deficit : mempunyai kelemahan fonologi yang
menyebabkan kesulitan dalam menggambarkan fonem.
o teori rapid auditory processing : diakibatkan adanya defisit auditori dalam
mempersepsikan beragam bunyi yang berbeda dalam kecepatan yang tinggi.
o Teori Visual perceptual deficit : sulit mempersepsikan stimulus yang bergerak
cepat, stimulus visual yang berjarak rapat, dan visual stimulus yang tidak
kontras.
o Teori Cerebellar deficit : salah satu bagian otak yang terlibat dalam urusan
disleksia adalah cerebellum, di mana organ ini adalah organ yang mengatur
perencanaan motorik, mengatur kendali motorik termasuk keseimbangan dan
ketrampilan motorik.
o Teori Genetik : terjadi malformasi yang bersifat mikroskopis di daerah korteks
seseorang yang menyandang disleksia atau dikenal dengan proses “ectopia”. 9
10
Pewarisan Disleksia

o Seorang ayah yang disleksia mempunyai potensi


menurunkan disleksianya sebesar 40% kepada anak laki-
lakinya.
o Orang tua yang penyandang disleksia, dilaporkan sekitar
50% anak-anaknya juga menyandang
o disleksia, dan jika salah satu anak adalah penyandang
disleksia dilaporkan 50% saudara kandungnya juga
menyandang disleksia.

11
Jenis Disleksia
Dysnemkinesia Tipe ini melibatkan keterampilan
motorik. Hal ini menyebabkan kesulitan menulis.
Orang dengan tipe ini biasanya menulis surat dengan
terbalik.

Dysphonesia Tipe ini melibatkanketerampilan


mendengarkan atau pendengaran. Hal ini
menyebabkan kesulitan dengan mengucapkan
kata-kata atau memahami kata-kata asing.

Dyseidesia Tipe ini melibatkan keterampilan visual.


Hal ini menyebabkan kesulitan atau ketidakmampuan
untuk mengetahui atau memahami kata-kata tertulis.
Ini juga menyebabkan kesulitan mengetahui kata-kata
dengan suara.
12

https://www.healthline.com/health/dyslexia-in-adults
Gejala Disleksia pada Orang
Dewasa

1. Kesulitan membaca.
2. Mengalami kesulitan fokus pada satu tugas.
3. Menghindari pertemuan yang berhubungan dengan perencanaan.
4. Menjadi kewalahan jika diminta untuk mengisi formulir yang Panjang.
5. Bereaksi berlebihan terhadap kesalahan.
6. Memberlakukan aturan ketat pada diri sendiri.
7. Belajar lebih baik secara visual atau melalui pengalaman langsung.
8. Mudah terkena stress.
9. Memiliki harga diri yang rendah.

13
Gejala Umum Disleksia Berdasarkan Usia

 Usia 1-2 Tahun


 disleksia muncul sekitar usia 1 hingga 2 tahun ketika anak-anak
mulai membuat suara. 
 Anak-anak yang tidak mengungkapkan kata pertama mereka hingga
usia 15 bulan atau fase pertama hingga usia 2 tahun mempunyai
risiko tinggi untuk mengalami disleksia. 
 Meski begitu, tidak semua kasus anak terlambat bicara disebabkan
oleh disleksia. Tidak semua yang disleksia dapat pula mengalami
keterlambatan bicara. 
 Keterlambatan bicara hanyalah salah satu tanda untuk orang tua
14
untuk memerhatikan perkembangan bahasa anak mereka.
Gejala Umum Disleksia Berdasarkan Usia

 2 - 5 Tahun
 mengalami masalah dalam mempelajari atau mengingat nama huruf
dalam alfabet.
 kesulitan untuk mempelajari kata-kata hingga nyanyian. Bahkan,
tidak mampu mengenal huruf-huruf pada namanya sendiri, salah
mengucapkan kata-kata yang familiar, serta tidak dapat mengenali
pola dalam bernyanyi.

15
Gejala Umum Disleksia Berdasarkan Usia

 5 – 6 Tahun
 ketika anak-anak mulai belajar membaca, tanda disleksia mulai
terlihat sangat jelas. 
 tidak mengerti bahwa kata-kata dapat dipecah menjadi suara-suara.
 sering salah dalam membaca kata yang tidak terhubung ke suara
huruf-huruf di halaman,
 selalu mengeluh tentang betapa sulitnya membaca, dan tidak ingin
pergi ke sekolah.

16
Gejala Umum Disleksia Berdasarkan Usia

 6 – 15 Tahun
 sangat lambat dalam belajar membaca, terlalu lambat atau
canggung saat membaca, dan kesulitan untuk mengenal kata-kata
baru.
 tidak suka atau menghindari membaca dengan suara keras,
menolak untuk mencari kata-kata dan menjawab pertanyaan, serta
sering bergumam saat berbicara. 
 sering salah saat mengeja kata yang panjang dan tidak diketahui
sebelumnya.
 kesulitan atau tidak bisa mengingat nama dan tanggal, serta
17
cenderung menulis dengan huruf yang sulit dibaca.
Gejala Umum Disleksia Berdasarkan Usia

 15 > Tahun
 Mereka akan menghadapi tantangan akademik yang jauh lebih ketat
ketika pemahaman bacaan cepat sangat penting. 
 menghindari membaca keras-keras dalam situasi apa pun, sering
berhenti dan ragu-ragu saat berbicara. 
 banyak “hmm”, menggunakan bahasa yang tidak jelas dan tidak
tepat, tidak merespons cepat dalam percakapan, dan memiliki kosa
kata yang sangat terbatas. 
 mengalami kesulitan dengan tes pilihan ganda, dan menganggap
diri sendiri sebagai orang yang bodoh meski mendapatkan nilai
18
yang cukup bagus.
https://www.healthline.com/health/dyslexia-symptoms-by-age
Cara Mengatasi Belajar Disleksia

 Mengenali ciri-ciri Disleksia dengan baik.


 Memberi asupan makanan yang bergizi.
 Melakukan Pendekatan Edukasi khusus.
 Bekerjasama dengan sekolah, guru , dan orang tua.
 Memberikan waktu lebih banyak untuk membaca di rumah.
 Buatlah suasana membaca menjadi suatu kegiatan yang
lebih menyenangkan.
 Menyemangati dan membujuk anak untuk membaca buku,
kemudian mendiskusikan isinya bersama-sama.
 Jangan mencela bila anak melakukan kesalahan agar 19
kepercayaan diri anak bisa dibangun.
Apa itu Literasi

 Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam


mengolah sebuah informasi menjadi sebuah
konsep pemahaman ilmu pengetahuan.
 Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta
didik mempengaruhi tingkat keberhasilan baik di
sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
 Keterampilan literasi yang baik akan membantu
peserta didik dalam memahami teks lisan, mampu
menulis, mampu berbicara, dan mampu
mengambar/visual
20
Perkembangan Literasi Anak

▪ Usia 2-4 : mengembangkan kemampuan bicara dan


bahasanya.
▪ Usia 4-5 : memperkenalkan anak pada dasar-dasar baca-
tulis (Pre-reading skills).
▪ Usia 6-7 tahun: Belajar membaca dan menulis
▪ Usia 7-8 tahun: Belajar membaca tingkat lanjut
▪ Usia 8 > ke atas sudah mahir mempergunakan
keterampilan membacanya.

21
Dampak Disleksia terhadap Literasi
Keterampilan Membaca

Keterampilan Menulis

Mengingat Informasi

Memproses Informasi

Keterampilan Pengorganisasian

Sering menulis dari arah kanan ke kiri

22
Kesulitan dalam memilih kata yang tepat
Siapa Pegiat Literasi?

Pegiat literasi adalah individu atau kelompok


yang secara sukarela mengelola gerakan literasi
di keluarga, satuan Pendidikan, dna masyarakat

23
Peran Pegiat Literasi
 Fasilitator
 Motivator
 Provider
 Katalisator
 Agen pemberdayaan

24
Tantangan Pegiat Literasi Bagi Disleksia

Internal

Tantangan
Pegiat
Literasi

External

25
Tantangan Pegiat Literasi (Internal)

▪ Shift Paradigma.
▪ Lack of Skills.
▪ Distraksi focus.
▪ Jumlah yang terbatas.
▪ Pendanaan.
▪ Left Behind Technology.

26
Tantangan Pegiat Literasi (Eksternal)
▪ Lack of Support.
▪ Kurang Tenaga Terlatih.
▪ Kecepatan perkembangan Teknologi Informasi.
▪ Literasi Digital.
▪ Keterbatasan Petunjuk Treatment di Indonesia.
▪ Respone anak disleksia yang berbeda-beda.
▪ Informasi anak Disleksia terbatas.
▪ Resources di sekolah sulit diakses
▪ Pengalaman anak disleksia di sekolah sering negative. 27
Data Survey – Pengalaman Negative di Sekolah

 ‘try harder’ - reported by nearly 83% of respondents


 40% said teachers only ever commented on spelling and never
on the ideas and content
 65% said teachers made them read aloud in front of the whole
class despite their difficulties.
 38.2% said their teachers made public comments about their
difficulties.
 30% said they made fun of mistakes or wrong answers.
28
Strategi Literasi bagi Disleksia
 Sharing good practice.
 Integrasi Menyimak – berbicara – membaca – menulis
 Memadukan tiga metode pembelajaran:
1. Metode Multisensori - memberdayakan penglihatan
(visual), pendengaran (auditori), kesadaran pada gerak
(kinestetik), dan perabaan (taktil).
2. Metode Fonik (Bunyi) – memanfaatkan kemampuan
auditori dan visual dgn menamai huruf sesuai dengan
bunyi.
3. Metode Linguistik – memberdayakan anak mengenal
kata secara utuh. Cara ini menekankan pada kata-kata 29

yg bermiripan
Overcoming the challenges of
reading

30
References
▪ https://tirto.id/dbKk, akses 21 Oktober 2020
▪ https://www.healthline.com/health/dyslexia-in-adults#symptoms
▪ https://www.youtube.com/watch?v=uOm7Bx50LxI... Improving reading comprehension.
▪ https://dyslexiaida.org/
▪ https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3541842/strategi-belajar-yang-sesuai-untuk-anak-disle
ksia
.
▪ https://www.mottchildren.org/posts/your-child/dyslexia-reading-problems
▪ https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1053811916305377?t
oken=D52E2EBFE8B10764A71FDE008585391480AA68A028453AA5217C30C49833D5272C3BF
5CB4D1375021C695217616A4D02
▪ https://afaeducation.org/blog/dyslexia-overcoming-the-challenges-of-reading/dyslexia-overcoming-
the-challenges-of-reading/.
32

You might also like