TEORI PEMASANGAN INFUS
Oleh :
 DR. RANJAN KUMAR, Sp.AN
        Teknik Terapi Cairan
A. Cara Pemberian Obat Parenteral
   1. Injeksi intramuskuler
    2. IV Bolus
    3. Injeksi intravena
       d Intermitten IV drip
       d Continuous intravenous infusion
B. Monitoring Terapi Cairan
  1. Kebutuhan air & elektrolit
   2. Pengaturan kecepatan tetesan &
      Monitoring intake - output cairan
   3. Komplikasi
   4. K/U pasien
 Tujuan Pemberian Cairan :
1. Mengatur keseimbangan air
   dan elektrolit tubuh
2. Dukungan nutrisi
3. Akses intravena
  KA-EN 3A®           TERAPI CAIRAN
  KA-EN 3B®
  KA-EN MG3
            ®
                  RUMATAN YANG RASIONAL
                        TERAPI CAIRAN
           RESUSITASI                   RUMATAN
 KRISTALOID         KOLOID      ELEKTROLIT        NUTRISI
                                KA-EN 3B        AMIPAREN
Asering           Dextran- 40                   AMINOVEL- 600
                                KA-EN 3A        PAN- AMIN G
Ringer Laktat                   KA-EN 1B        KA-EN MG 3
Normal Saline                   KA-EN 4A        MARTOS 10
                                KA-EN 4B
    Mengganti kehilangan akut      Memelihara keseimbangan
     KA-EN 3A®                                        Rational infusion solutions
     KA-EN 3B®
     KA-EN MG3
               ®
                                                       for maintenance therapy
Potassium and Sodium Homeostasis and Daily Requirement
                                                                        Potassium                                                     Sodium
                                                                      (mEq/kgBW/day)                                              (mEq/kgBW/day)
                                                                                   1                                                           1
    Adult                                                                0.9 - 1.3                                                   1.0 - 1.7
                                                                                                             2                                               3
    Daily Body Fluid                                              ± 20 - 30 mEq/day 2                                                      1.0 - 2.0 3
    Homeostasis                                                       (minimum)
                                               4
    For infant to children 4 : based on 100 ml of water for each 100 kcal expended.
                                                                                                     +           +
    Maintenance elect. requirement : 100 ml and 2-4 mEq of Na + and K + for every 100 kcal expended.
    up to 10 kg                                                                        100 ml / kg
    11 - 20 kg                                                       1000 ml + 50 ml / kg for each kg above 10 kg
    > 20 kg                                                          1500 ml + 20 ml /kg for each kg above 20 kg
 1. Page C.P., Thomas C.H. and George M. Nutritional Assessment and Support. A primer 2nd Ed. P : 26. 1994.
 2. Kokko and Tannen. Fluid and Electrolyte 3rd Ed. page 114. WB Saunders.
 3. Med Student Education. Fluid, Electrolyte and Surgical Nutrition : Presentation. Www. Surgery.wisc.edu/medstudent/textbook/L-33/L33-3
 4. Martinez-Bianchi, V., MD, Michelle, RP, MD., Mark A.G., MD. Pediatrics : Vomiting, Diarrhea, and Dehydration in Univ. of Iowa Family Practice Handbook 3rd Ed. Chapter 10. USA.
 KA-EN 1B®
 KA-EN 3A®                                      TERAPI CAIRAN
 KA-EN 3B®
 KA-EN MG3®
                                   RUMATAN YANG RASIONAL
      JENIS CAIRAN              GLUKOSA / L                    ELEKTROLIT (mEq) / L
                                   (gram)         Na+       Cl-    K+    Ca++     Lakt-   Ase-
Plasma                           0.7 - 1.05 *    142       103        4     5      27     0
Ringer Laktat                         0          130       109        4     3      28     0
Ringer Asetat (Asering ®)             0          130       109        4     3      0      28
NS                                    0          154       154        0     0      0      0
Asering-5 ®                           50         130       109        4     3      0      28
D5 Ringer Laktat                      50         130       109        4     3      28     0
N/2 - D2.5                            25          77        77        0     0      0      0
N/2 - D5                              50          77        77        0     0      0      0
N/4 - D5                              50         38.5      38.5       0     0      0      0
N/5 - D10                            100          31        31        0     0      0      0
DGAA                                  25          61        52       17.5   0      26     0
KA-EN 1B                            37.5         38.5      38.5       0     0      0      0
KA-EN 3A                              27          60        50        10    0      20     0
KA-EN 3B                              27          50        50        20    0      20     0
KA-EN MG3                            100          50        50        20    0      20     0
D5W                                   50          0         0         0     0      0      0
D10W                                 100          0         0         0     0      0      0
D20 W                               200           0         0         0     0      0      0
NaCl 3%                               0          513       513        0     0      0      0
 * Heimberger DC & Roland RW. Handbook of Clinical Nutrition. Mosby 1997.
         Komplikasi
      Pemberian Cairan
Sistemik :                      Lokal :
 Kelebihan cairan tubuh           Flebitis
  Kekurangan cairan tubuh         Infeksi
  Kelainan elektrolit :
     Hiper/hiponatremia
     Hiper/hipokalemia
     Ketidakseimbangan asam basa
  Kelainan gula darah
  Emboli udara
  Kebocoran cairan pada tubuh/jaringan
             Flebitis
        Flebitis : radang dinding vena
Tanda atau gejala :
     Bila ditekan, terasa sakit
     Kemerahan pada tempat penusukan dan
     sekitarnya
     Rasa panas pada tempat penusukan
     Rasa sakit pada tempat penusukan
     Kemerahan sepanjang vena yang ditusuk
     Timbul pus pada tempat penusukan
               Flebitis
 Komplikasi yang paling populer pada waktu
  pemberian terapi cairan
 Penyebab flebitis :
       Kimiawi
       Mekanis
       Bakterial
               Kimiawi
 Penyebab : pH
  Normal …..7,35 - 7,45
  Pemakaian obat bersifat asam atau alkali
    mempermudah terjadinya flebitis
          Obat           pH
       Antibiotik ……… 2,5 - 4,5
       KCl        …….. 4,0 - 8,0
       Primperan …….. 2,5 - 4,5
       Lasix      …….. 8,6 - 9,6
       Morfin     …….. 3,0 - 6,0
                  Kimiawi
 Penyebab : Osmolariats
  Normal :    285  5 mOsm/L
     Cairan   Isotonik   : 240 - 340 mOsm/L
     Cairan   Hipotonik  : < 240 mOsm/L
     Cairan   Hipertonik : > 340 mOsm/L
  Osmolaritas cairan yang bisa diterima oleh
    vena perifer, max. 900 mOsm/L
             Mekanis
 Pemilihan tempat penusukan jarum
 Pemilihan vena
 Pemilihan jarum
      Ukuran
      Bahan
 Pelaksanaan fiksasi
 Cairan dingin jangan digunakan
               Bakterial
 Penyebab
   Cairan infus terkontamiansi karena :
      Teknik memasukkan obat ke botol
      Teknik penggantian botol
      Set infus terlepas dari sambungan
      Teknik injeksi obat
      Penggantian infus set
   Tempat penusukan terkontaminasi karena :
      Teknik penusukan jarum
      Perawatan tempat penusukan
      Penggantian jarum
      Alat tidak steril
   Tempat tidak bersih
                  Bakterial
 Pencegahan
   Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat
   Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan
   Pahami teknik dengan benar/baik
   Infus set & jarum diganti tiap < 72 jam
   Tempat penusukan didesinfaktan setiap hari
Tanggung Jawab Perawat :
1. Mengerti :
    Kebutuhan jenis dan tujuan iv Therapi
    Kebutuhan jenis cairan infus
    Efek yang diharapkan
    Reaksi yang tidak diinginkan
2. Mempertahankan :
    Keseimbangan cairan tubuh
    Keseimbangan elektrolit cairan tubuh
    Kadar gula
    Kenyamanan klien
3. Mencegah terjadinya :
    Plebitis
    Infeksi
    Emboli udara
    Kebocoran cairan pada tubuh/ jaringan
Tindakan yang perlu dilakukan
          Perawat
  Tetesan infus sesuai kebutuhan
  Intake dan output cairan
  Volume urine
  Lokasi infus
  Monitor k.u klien, turgor, edema, tanda-
   tanda vital
  Perhatikan jenis dan jumlah cairan dan obat
   yang diberikan
  Monitor cairan dalam botol dan selang infus
   HAL YANG DIPERHATIKAN SEBELUM
          PEMBERIAN INFUS
• TUJUAN PEMBERIAN INFUS
• JENIS CAIRAN (KEGUNAAN)
• OBAT (JENIS DAN KEGUNAAN)
     PERAWATAN SEBELUM
       PEMBERIAN INFUS
•   MONITOR/PAHAMI KEADAAN PASIEN
•   MEMBERI INFORMASI
•   MEMILIH VENA
•   MENYIAPKAN ALAT-ALAT
          PERAWATAN
       PEMASANGAN INFUS
           • TEKNIK STERIL
      • DESINFEKSI AREA PUNGSI
• HATI-HATI MENYAMBUNGKAN KATETER
              • FIKSASI
    • BERI TANDA TANGGAL MULAI
        • ATUR TETESAN INFUS
  PERAWATAN PASIEN YANG
     TERPASANG INFUS
    • MENGAWASI AREA PUNGSI
• MENGAWASI CAIRAN & SET INFUS
  • MENGAWASI KEADAAN PASIEN
          – KEADAAN UMUM
          – INTAKE-OUTPUT
      • MENCEGAH KOMPLIKASI
    PEMASANGAN INFUS
• Tujuan :
 1.Untuk menghindari infeksi dan
  komplikasi pada saat dan setelah
  pemasangan infus.
 2.Membantu pasien selama dalam
  proses perawatan dalam hal
  pemberian nutrisi, terapi dan
  keseimbangan cairan dan elektrolit.
          Persiapan alat:
• 1.Standar infus
• 2.Cairan infus steril sesuai
  kebutuhan
• 3.Set infus steril sesuai kebutuhan
• 4.I V line kateter /wing needle
  dengan nomor sesuai kebutuhan
• 5.Torniket/tali pengikat
• 6.Perlak kecil/alas
•   7.Gunting, bidai/spalk
•   8.Plester
•   9.Nerbekken
•   10.Kassa
•   11.Sarung tangan
•   12.Tegaderm kecil
•   13.Kapas alkohol 70%
•   14.Betadine zalf
•   15.Xylocaine injeksi 2% (dewasa)
•   16.Spuit 1 cc
      Langkah – langkah :
• 1.Beritahu pasien tindakan yang akan
  dilakukan
• 2.Cuci tangan hingga bersih dan periksa
  etiket yang tertera pada kantong infus,
  setelah itu gantungkan botol infus dan
  sucihamakan karet penutu botol.
• 3.Tutup pengatur tetesan dengan jarak 2-4
  cm dibawah tempat tetesan dan masukkan
  set infus steril kedalam botol infus.
  Kemudian isi ruang tetesan setengahnya
  dan usahakan jangan sampai terendam.
• 4.Isi selang infus dengan cairan infus
  kemudian keluarkan udara di dalam
  selang infus tersebut.
• 5.Kenakan sarung tangan. Setelah itu
  tentukan vena punksi dan lokasi
  pemasangan infus:
  a.Jika akan dilakukan dilengan, lipat
  lengan baju atas.
  b.Jika dikaki, lepaskan pakaian bagian
  bawah seperti : celana panjang dll.
• 6.Letakkan perlak kecil dibawah bagian yang
  akan di punksi. Kemudian lakukan
  pembendungan dengan torniket dan
  sucihamakan lokasi punksi menggunakan
  alkohol 70%.
• 7.Berikan injeksi xylocain 2% sebanyak 0,1
  cc pada pinggir vena yang akan di punksi,
  tunggu 1 - 2 menit sambil di massage.
  Kemudian tusukkan iv line kateter kedalam
  vena sampai darah keluar dan tarik
  mandrinnya.
• 8.Buka pembendung dan
  sambungkan dengan selang infus
  serta buka pengatur tetesan.
  Evaluasi ada tidaknya
  pembengkakan. Setelah itu fiksasi
  dengan plester.
• 9.Beri betadin zalf pada daerah
  punksi dan tutup dengan tegaderm
  kecil.
• 10.Pasang spalk/bidai dan fiksasi
  dengan plester jika diperlukan.
  Kemudian atur jumlah tetesan sesuai
  instruksi.
• 11.Rapikan kembali pasien dan
  kembalikan alat pada tempatnya.
• 12.Cuci tangan setelah selesai tindakan.
• 13.Catat tgl,jam pemasangan dan nama
  pelaksana pada plester etiket tegaderm.
• 14.Pada kolf/botol infus catat jam
  mulai cairan menetes, jumlah
  tetesan sesuai instruksi.
• 15.Observasi reaksi pasien.
• 16.Dokumentasikan semua tindakan.