Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                 ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


           Pengukuran Kadar Kepekatan Asap pada Lahan Gambut

                       Arif Gunawan1, Moch. Rivai 2, dan Eko Setijadi3
                          1
                         Teknik Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau
                         2,3
                             Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
                  Email : arif.gunawan09@mhs.ee.its.ac.id arifg8@gmail.com
                  Email : muhammad_rivai@ee.its.ac.id ekoset@ee.its.ac.id 
                                                       
                                                       
                    Abstrak
      Dalam beberapa dekade belakangan ini
Indonesia merupakan derah sebagai pengeksport
asap terbesar , dimana asap tersebut berasal dari
berapa daerah di pulau sumatera. Ini terbukti
dengan beberapa keberatan dan dari negara
tetangga akan asap yang berasal dari hasil
terbakarnya lahan gambut salah satunya dipropinsi
Riau.     Asap hasil terbakarnya lahan gambut
tentunya memiliki karakteristik kandungan partikel        Gambar 1. karakteristik Lahan gambut (Suwido H.
yang berbeda dengan terbakarnya lahan lain.                           Limin, edisi 7 mei 2003)
Dalam penelitian ini dilakukan degan 2 buah
pengujian , yang pertama mengambil sempel lahan                 Kejadian kebakaran hutan dan lahan di
gambut dan dilakukan pembakaran didalam ruang             provinsi riau memiliki pengaruh yang besar
isolator dan mengukur kadar partikel dengan 5 bua         terhadap terjadinya polusi kabut asap yang melintas
sensor,        yaitu         TGS2442          (CO),       batas negara. Pada umumnya kebakaran yang
TGS2201(Metana),TGS            4161(Co2)        dan       terjadi di provinsi riau berada di lahan gambut yang
TGS2612(Gas Oil), serta LM35 sebagai sensor               mendominasi wilayah ini sebesar 60 %, oleh karena
suhu. Pengujian ke dua adalah pengukuran                  itu, kabut asap merupakan fenomena alam yang
langsung dengan meletakan sensor dan sistem di            umum terjadi pada saat musim kebakaran dan
sekitar daerah yang terbakar (dilakukan pada saat         memberikan dampak terhadap negara tetangga
masyarakat membuka lahan untuk perkebunan                 seperti malaysia dan Singapore elias ( Inyoman jaya
sawit) .Setelah itu hasil data sensor diinputkan ke       wistara,2009). Untuk itu penting kiranya di lakukan
mikrokontroller dan selanjutnya ditransmisikan ke         suatu penelitian untuk mengetahui kandungan
PC/Laptop via RS232 dan untuk selanjutnya                 partikel dari hasil pembakaran lahan gambut di
ditampilkan dalam bentuk grafik untuk mengetahui          propinsi riau. Untuk mengetahui kandungan partikel
kandungan asap dari hasil pembakaran lahan                maka digunakan beberapa buah sensor yaitu sensor
gambut.                                                   suhu (LM35), sensor TGS2201 ( gas oline),
                                                          TGS4161(gas Co2), TGS2442 (gas CO), dan sensor
Kata kunci : transmitter, receiver, sensor
                                                          TGS2612 ( gas methan).
1. Pendahuluan
                                                          2. Tinjauan Pustaka
        Kebakaran hutan di Indonesia pada saat ini
                                                               Adapun sistem sensor yang di gunakan
dapat dipandang sebagai bencana regional dan
global. Hal ini disebabkan karena hasil pembakaran        adalah:
yang dilepas ke atmosfer salah satu contoh CO2,
berpotensi menimbulkan         pemanasan global.
Pembukaan lahan gambut berskala besar dengan              2.1. Sensor TGS2442
membuat saluran/parit telah menambah resiko                    TGS2442 menggunakan struktur multilayer
terjadinya kebakaran di lahan gambut pada musim           sensor. Menampilkan TGS2442 baik selektivitas
kemarau.                                                  untuk karbon monoksida, sehingga ideal untuk
                                                          memonitoring kandungan CO. Pada gambar grafik



                                   Data Maning dan Database System                                        3-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


dibawah sumbu y mengindikasikan rasio dari
resistansi sensor (Rs/Ro) dimana :
Rs = Resistansi sensor gas yang ditampilkan pada
      berbagai konsentrasi.
Ro = Resistansi sensor pada 100ppm CO.
Gambar karakteristik rangkian TGS 2442




                                                          Gambar 4. karakteristik rangkaian TGS2612

                                                       2.4. Sensor LM 35
                                                             Sensor suhu menggunakan LM35 ini
                                                       mempunyai presisi yang tinggi dengan lineraritas
                                                       +10.0 mV terhadap suhu Celcius. Suhu yang dapat
      Gambar 2. Karakteristik rangkaian TGS2442        diukur cukup lebar yakni antara –55°C sampai
                                                       dengan 150°C.
2.2. Sensor TGS2201
                                                       2.5. Mikrokontroler ATMega8535
      TGS2201 dapat mendeteksi 2 kandungan pada
1 substrate dan menghasilkan 2 keluaran secara               Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur
terpisah untuk merespon kandungan gas                  RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam
pembuangan diesel dan gas pembuangan bensin.           kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar
Rs = Resistansi sensor gas yang ditampilkan pada       instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock,
       berbagai konsentrasi.                           berbeda     dengan    instruksi  MCS51      yang
Ro = Resistansi sensor pada saat udara bersih.         membutuhkan 12 siklus clock. AVR berteknologi
Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan              RISC.
karakteristik rangkaian                                Modul sensor dan ruang pengujian




                                                        Gambar 5. Ruang pengukuran dan module Sensor
         Gambar 3. Karakteristik sensor 2201                          yang di gunakan

2.3. Sensor TGS2612
      Sensor TGS2612 mempunyai sensitifitas yang
tinggi terhadap kandungan methane, propane, dan
buthane sehingga membuat,. Fitur-fitur yang
terdapat pada sensor TGS2612 adalah sedikit
mengkonsumsi daya, Sensitifitas yang tinggi
terhadap kandungan methane dan LP gas. Pada
gambar grafik sumbu y mengindikasikan rasio dari
resistansi sensor (Rs/Ro) dimana :
Rs = Resistansi sensor gas yang ditampilkan pada
       berbagai konsentrasi.
Ro = Resistansi sensor pada 5000ppm CO.
Rangkaian karakteristik TGS2612                                Gambar 6. PC monitor Sensor Gas



3-2                                 Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


3. Blok    Diagram           Sistem Secara           sensor agar dapat membaca kandungan partikel gas
   Keseluruhan dan           Prinsip Kerja           tentunya setelah dipanaskan oleh tegangan heater.
   Sistem
                                                     3.2. Flow Chat Pengukuran
      Pada rangkaian diatas mengunakan 5 buah
sensor suhu (LM35), sensor TGS2201 (gas oline),           Dalam pembuatan sistem ini dilakukan dengan
TGS4161(gas Co2), TGS2442 (gas CO), dan sensor       beberapa cara salah satunya adalah perancangan
TGS2612 (gas Metan). Hasil pembacaan sensor          system sensor,berikut perancangan system sensor.
diproses oleh mikrokontroler dan kemudian
hasilnya di tampilkan dalam LCD , untuk
terkoneksi dengan Port serial pada PC hasil
pembacaan di teruskan ke komunikasi serial yaitu
MAX 232 dan hasil pembacaanya di tampilkan di
PC




    Gambar 7. Blok diagram Rangkaian Sensor          Gambar 9. Flowchat sensor

3.1. Rangkaian sensor                                      Pada sistem diatas dapat dilihat sinyal hasil
                                                     pembacaan dari sensor-sensor yang berupa
                                                     tegangan dari 0 – 5 Volt masuk kedalam sistem
                                                     mikrokontroler , Mikro sendiri memiliki ADC
                                                     internal dan hasil dapat diolah didalam
                                                     mikrokontroler. Hasil yang telah diolah oleh sistem
                                                     mikrokontroler di teruskan melalui port TX/RX
                                                     sebagai komunikasi serial ke IC MAX232 dan
                                                     diterskan ke PC melalui port DB9. Sedangkan
                                                     perancangan dalam sistem pengolahan data adalah
                                                     sebagai berikut

                                                     4. Analisa
Gambar 8. Rangkaian sensor
                                                     4.1. Pengujian tanpa asap
Pada gambar 8 terdapat 3 buah rangkaian, yaitu
rangkaian sensor TGS2612, rangkaian sensor                Pengujian yang dilakukan tanpa asap di ruang
TGS2442, dan rangkaian sensor TGS2201. Pada          simulasitor, dengan hasil pembacaan sensor adalah
setiap sensor mempunyai RH (tahanan heater) dan      dalam pengujian ini gambut yang sudah diambil
RS. RH berfungsi sebagai tahanan untuk tegangan      hutan akan di bakar di dalam ruang simuator
heater, adapun tegangan heater berfungsi untuk       adapun ruang simulator yang di buat adalah
memanaskan sensor agar dapat membaca                 berdiameter 120 cm x 50 cm x 40 cm sepertigambar
kandungan partikel gas. Dan RS berfungsi sebagai     di bawah ini
tahanan untuk tegangan circuit,adapun tegangan
circuit befungsi untuk memberi tegangan pada



                                 Data Maning dan Database System                                    3-3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                                                                       Tabel 2. Pengukuran dengan asap
                                                             Data ke    suhu    Metana Gas oline   CO        Co2
                                                              1000      32.75     5       91.5       15       96
                                                              1050        33     5.25    92.25       15       96
                                                              1100        33     5.5      92.5       15       96
                                                              1150        33     5.75    92.75     15.25      96
                                                              1200        33      6      93.25      15.5      96
                                                              1250        33      6       93.5     15.75      96
                                                              1300        33      6      93.75       16       96
                                                              1350        33      6        94      18.75     96.75
                                                              1400        33      6        94        19       97
        Gambar 10. Ruang simulator ukur asap                  1450        33      6        94        19      97.25
                                                              1500        33      6        94        19      97.5
                                                              1550        33      6        94        19      97.5
Kemudian di lakukan pembakaran sampah gambut                  1600        33      6        94        19      97.75
dan masukan kedalam ruang simulator ,sampah                   1650      33.25     6        94        19      97.75
yang diambil sebelumnya di timbang memiliki berat             1700       33.5     6        94        19      98.25
1.5 kg, dan sensor mendeteksi perubahan yang                  1750      33.75     6        94        19      98.5
                                                              1800        34      6        94       16.5     98.75
terjadi. Untuk mendapatkan data yang Valid
                                                              1850        34      6        94        17       99
pertama di lakukan pengukuran mendeteksi kondisi              1900        34     6.25      94       17.5      99
normal ruangan tanpa asap gambut. Dan hasil                   1950        34     6.25    94.25      18.5      99
pengukuranya seperti di bawah ini.                            2000        34     6.5     94.25      18.5      99
                                                              2050        34     6.5      94.5     18.25      99
        Tabel 1. Pengukuran ruangan tanpa asap                2100        34     6.75     94.5       19       99
                                                              2150        34     6.75    94.75       18       99
Data ke     Suhu    Metana   Gas oline      CO     Co2        2200        34      7      94.75      19.5     99.25
                                                              2250        34      7        95        18      99.5
   50       31.37    1.00     41.00        14.60   97.00
                                                              2300        34      7        95        18      99.5
  100       31.39    1.00     42.40        14.60   97.00
                                                              2350        34      7        95        18      99.75
  150       31.41    1.00     43.10        14.60   97.00
                                                              2400        34      7        95        18       100
  200       31.44    1.00     43.18        14.60   97.00
                                                              2450        34      7        95        18       100
  250       31.46    1.00     43.25        14.60   97.00
                                                              2500        34     7.25      95        20       100
  300       31.49    1.00     43.33        14.60   97.00
                                                              2550        34     7.5       95        20       100
  350       31.51    1.00     43.40        14.60   97.02
  400       31.54    1.00     43.48        14.60   97.05      2600        34     7.5       95        20       100
  450       31.56    1.00     43.55        14.60   97.07      2650        34     7.75      95       19.5      100
  500       31.59    1.00     43.63        14.60   97.07      2700        34      8        95        19     100.25
  550       31.61    1.00     43.70        14.60   97.07      2750        34     8.25      95       18.5     100.5
  600       31.63    1.00     43.78        14.63   97.07      2800        34     8.5       95        20     100.75
  650       31.66    1.00     43.85        14.65   97.07      2850        34     8.5       95        20       101
  700       31.68    1.00     43.93        14.66   97.07      2900        34     8.75      95        20       101
  750       31.71    1.00     43.98        14.68   97.07      2950        34      9        95        20       101
  800       31.73    1.00     44.00        14.70   97.07      3000        34      9        95        20       101
  850       31.76    1.00     44.57        14.73   97.07      3050        34      9        95        20       101
  900       31.78    1.00     45.00        14.75   97.07
                                                            Dari tabel diatas dapat kita lihat pada suhu tertinggi
Dalam pengambilan data sensor dilakukan sampai              yaitu 34 oC mengandung unsur metan tertinggi 9
dengan 900      data dan telah di rata-ratakan              ppm, gas oline 95 ppm, CO 20ppm, dan CO2
memilikihasil seperti tabel1. Terlihat di dalam             adalah 101 ppm.
ruangan memiliki suhu tertinggi 31.78 oC, methan 1
ppm, gas oline 45ppm, gas CO 14,75 ppm, dan                 4.3. Pengujian dengan asap                     dilokasi
CO2 97.07 ppm.                                                   pembukaan lahan sawit
                                                                 Adapun tujuan pengukuran ini adalah
4.2. Pengujian dengan asap                                 untukmendapatkan data sebenarnya pada saat warga
     Pengukuran kedua adalah dengan membakar               melakukan pembukaan lahan sawit. Walapun sulit
sampah gambut dan meletakan di dalam ruang                 mendapatkan kondisi yang konstan konsentrasi dari
simulator , dan sensor mendeteksi perubahan                asap gambut yang terbakar karena beberapa hal
perubahan di dalam ruang simulator. Dan hasilnya           yaitu:
seperti tabel di bawah ini.                                1. Sulitnya menjangkau daerah yang terbakar
                                                                karena medan yang sulit



3-4                                      Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                      ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


2.   Kondisi cuaca angin yang membuat sulit                        4450    33.77   1.89     69.51    15.00   96.57
     mendapatkan konsentrasi yang luas                             4500    33.82   2.00     70.29    15.00   96.60
                                                                   4550    33.82   2.37     71.09    15.00   96.73
3. Luasnya areal yang terbakar                                     4600    33.83   2.54     71.66    15.00   96.74
4. Sulit memetakan luas daerah yang terbakar                       4650    33.83   2.66     71.91    15.00   96.77
     sebagai acuan ukur.                                           4700    33.86   2.74     72.09    15.00   96.89
5. Sulitnya mengindetifikasi lokasi hotspot/ titik                 4750    33.86   2.89     72.86    15.00   97.00
     apai karena proses terbakarnya sangat singkat                 4800    33.87   2.91     73.00    15.00   97.00
                                                                   4850    33.90   2.94     73.17    15.00   97.00
          Sebagai pembanding maka diambil data                     4900    33.91   3.00     74.26    15.00   97.00
kondisi kualitas udara daerah setelah selesai
terjadinya pembakaran untuk adapun data nya                          Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa
adalah sebagai berikut .                                        hasil pembakaran lahan gambut menghasilkan
                                                                beberapa partikel gas diantaranya adalah methan
     Tabel 3. Kondisi sesudah kualitas udara setelah
                                                                dengan konsentrasi 3 ppm, gas oline dengan
                 terjadinya kebakaran
                                                                konsentrasi 74,26 , gas CO ( karbon monoksida ) 15
                                    Gas                         ppm , dan gas CO2 adalah 97 ppm.
 Data ke       suhu     Methan                  CO      CO2 
                                   Oline 
     5050      32.00     0.40      49.00      14.00    95.00 
     5100      32.00     0.65      49.00      14.00    95.00    5. Kesimpulan
     5150      32.00     0.74      49.00      14.00    95.00 
     5200      32.00     0.77      49.00      14.00    95.00         Berdasarkan data yang di peroleh bahwa asap
     5250      32.00     0.89      49.00      14.00    95.00    hasail pembakaran lahan gambut di ruang terbuka
     5300      32.00     0.89      49.00      14.00    95.00    mengandung banyak unsur CO (15 ppm),
     5350      32.00     0.90      49.00      14.00    95.00    CO2(97ppm) , Methan( 3 ppm), gas oline (74,26
     5400      32.00     0.91      49.00      14.00    95.00    ppm). Dengan demikian pembakaran lahan gambut
     5450      32.03     0.96      49.00      14.00    95.00 
                                                                turut menyumbang dampak polusi di kota
     5500      32.09     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5550 
                                                                pekanbaru.
               32.17     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5600      32.26     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5650      32.40     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5700      32.49     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5750      32.74     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5800      32.91     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5850      33.00     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5900      33.00     1.00      49.00      14.00    95,7 
     5950      33.00     1.12      49.00      14.00    95,7 

     Berdasarkan data di dapatkan kondisi normal
pada saat telah terjadinya proses pembakaran
dengan konsentarsi gas methan 1.12 ppm, gas oline
49 ppm, gas CO 14 ppm dan gas CO2 95,7 ppm
     Dengan hal-hal tersebut untuk mendapatkan
perbandingan dari kondisi pengukuran skala
laboratorium maka pengukuran sebenarnya , akan
perlu dilakukan secara langsung di lapangan.
Pengambilan data di lakukan di daerah kandis
propinsi riau pada tanggal 12 juli 2011 dengan
kondisi pembakaran dalam upaya pembukaan lahan
perkebunan sawit. Adapun data yang di dapat dari
pngukuran lapangan adalah :

     data ke    suhu    Methan    Gas oline    CO      CO2
      4000     32.60     1.00      65.17      15.00    96.00
      4050     32.77     1.00      67.74      15.00    96.11
      4100     32.91     1.00      67.86      15.00    96.14
      4150     32.93     1.00      68.00      15.00    96.17
      4200     32.94     1.00      68.83      15.00    96.26
      4250     33.09     1.00      69.00      15.00    96.27
      4300     33.74     1.11      69.50      15.00    96.46
      4350     33.74     1.14      69.09      15.00    96.49
      4400     33.76     1.40      69.09      15.00    96.54



                                            Data Maning dan Database System                                     3-5
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Referensi
[1] Farukh NADEEM, Erich LEITGEB, Radio
    Engineering Vol.19. No.2 Dense maritime Fog
    Attenuation Prediction From measured
    Visibility data, Institute of Broadband
    Communication,      Graz     University    Of
    Technology, Graz, Austria, June 2010
[2] Edward E. Altshuer ,Fellow, IEEE Transaction
    On Antennas and Propagation , Vol.AP-32 ,
    No.7 A simple Expression For Estimating
    attenuation By Fog at Millimeter Wavelengths ,
    july 1984
[3] C.C. Chen ,Attenuation of Elektromagnetic
    Radiation by haze, Fog, Clauds, and Rain
    United State Air Force Project Rand , april
    1975




3-6                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


       Analisis Efektivitas Algoritma C4.5 dalam Menentukan Peserta
                           Pemenang Tender Projek

             Jose Augusto Duarte Guterres, Paulus Mudjihartono, Ernawati
               1
             Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta
                         2,3
                             Universitas Atma Jaya Yogyakarta
agoest.jaguar777@gmail.com , paulusmudjihartono@gmail.com, ernawati@mail.uajy.ac.id


                   Abstrak                           keputusan yang terbaik dalam memilih kontraktor
                                                     [1].
     Pemilihan kontraktor yang tepat dalam                Penentuan pemilihan terhadap kontraktor
menangani      sebuah      projek     dapat   pula   bertujuan untuk mengetahui kemampuan secara
mempengaruhi       kualitas    kerja.    Keputusan   teknis oleh panitia penyelenggara tender projek
Pemenang tender projek merupakan keputusan           akan pentingnya suatu perencanaan pembangunan
yang dilakukan oleh panitia penyelenggara tender     untuk tahapan projek selanjutnya. Persaingan usaha
projek     yang bersifat transparan yang dapat       yang semakin ketatpun melatarbelakangi perlunya
memberikan nilai riil sesuai dengan ketentuan        sistem penilaian sebagai alat evaluasi kinerja
dalam menentukan pemenang tender projek. Saat        konsultan perencana dalam menangani suatu projek
ini dalam penentuan pemenang tender projek masih     perencanaan, sehingga tercipta suatu produk
bersifat manual sehingga informasi-informasi yang    perencanaan yang optimal, sebagai acuan
merupakan kriteria penentuan pemenang tender         pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan sebagai suatu
projek terkadang terabaikan.                         keunggulan [3] dalam pendukung keputusan.
     Kriteria penilaian yang peneliti gunakan             Pembuatan sistem pendukung keputusan
dalam menentukan pemenang tender projek              menurut [2] untuk prakualifikasi kontraktor yang
meliputi evaluasi administasi, evaluasi teknis,      dalam pembuatan model base-nya dilakukan
evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi. Empat       dengan mengidentifikasi variabel-variabel pembeda
kriteria tersebut, peneliti gunakan untuk            terhadap kinerja kontraktor dari segi Evaluasi
mengklasifikasikan pemenang tender projek            administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga, dan
menggunakan algoritma C4.5 dengan mencari nilai      evaluasi Kualifikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari
Entropy dan Gain yang mana dapat membentuk           validasi eksternal yang dilakukan terhadap data
pohon keputusan dalam menentukan pemenang            yang tidak dipergunakan dalam pembuatan model
tender projek. Penentuan pemenang tender projek      base yang memberikan keakuratan cukup tinggi [2].
ini setelah dianalisa dengan menggunakan             Sistem pendukung keputusan digunakan dalam
algoritma C4.5 dapat memberikan informasi yang       memadukan data dan pengetahuan untuk
efektif dalam menentukan peserta pemenang tender     meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses
projek.                                              pengambilan keputusan [4]. Dalam sistem
                                                     pendukung keputusan terdapat informasi-informasi
Kata Kunci : Algoritma C4.5, Entropy, Gain,          yang perlu ditelaah lebih dalam lagi sehingga
             Pemenang tender projek, Pohon           informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
             Keputusan.                              pemecahan sebuah masalah dapat diselesaikan
                                                     dengan baik. Dalam sistem pendukung keputusan,
1. Pendahuluan                                       terdapat pula sebuah teknik penggalian data atau
                                                     yang dikenal dengan penambangan data (data
     Menurut [1] menyampaikan bahwa Pemilihan        mining) untuk menyelesaikan suatu masalah dalam
kontraktor yang tepat dalam menangani sebuah         memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan,
projek dapat pula mempengaruhi kualitas kerja        metode penggalian data tersebut biasa dikenal
dalam kemajuan pembangunan yang didasarkan           dengan teknik penambangan data.
pada evaluasi multi-atribut. Penilaian dalam              Penambangan data merupakan proses analisis
berbagai atribut untuk dipertimbangkan dalam         data untuk menemukan suatu pola dari kumpulan
pemilihan     kontraktor    dapat    membantu        data-data. Penambangan data mampu menganalisa
meningkatkan proses seleksi dalam mendapatkan        data yang besar menjadi informasi berupa pola
                                                     yang mempunyai arti bagi pendukung keputusan.


                                  Data Maning dan Database System                                     3-7
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)               ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Salah satu teknik yang ada pada penambangan data        Di mana :
adalah klasifikasi. Beberapa kelompok klasifikasi,      S       = Himpunan kasus
di antaranya adalah pohon keputusan, Bayesian dan       A       = Atribut
jaringan saraf. Salah satu klasifikasi penambangan      i       = Jumlah Partisi Atribut
data dalam pohon keputusan adalah Algoritma             Si      = Jumlah Kasus pada partisi ke i
C4.5. Dalam algoritma C4.5 pemilihan atribut            S       = Jumlah Kasus dalam S
dilakukan dengan menggunakan Gain Ratio dengan
mencari     nilai    entropy.     Algoritma   C4.5
menggunakan pendekatan induksi dimana, dalam
pendekatan ini, algoritma C4.5 membagi-bagi data
berdasarkan kirteria yang di pilih untuk membuat
sebuah pohon keputusan. Algoritma C4.5 ini juga
menggunakan pendekatan secara top-down [5].

2. Metode
     Metode yang digunakan untuk analisis adalah
metode     Klasifikasi,    menggunakan      konsep
penambangan data klasifikasi algoritma C4.5 yaitu
dengan mencari nilai information gain dan entroopy
sehingga dari metode ini dapat membentuk sebuah         Gambar 1. Pohon Keputusan Lengkap (Abidin., A.
pohon keputusan dalam menangani peserta                                  Z. Z., 2011)
pemenang tender projek yang mana secara umum
algoritma C4.5 dapat membangun pohon keputusan
                                                              Gambar 1 menunjukan pohon keputusan dalam
[10] adalah sebagai berikut:
                                                        pemberian rekomendasi ajar [11]. Jumlah simbol
1. Pilih atribut sebagai akar
                                                        lingkaran sebagai node menunjukkan jumlah atribut
2. Buat cabang untuk masing-masing nilai
                                                        sebagai atribut sumber kognitif, minat dan nilai
3. Bagi kasus dalam cabang
                                                        awal. Sedangkan atrinut tujuan berupa rekomendasi
4. Ulangi proses untuk masing-masing cabang
                                                        ajar yang bernilai induktif dan nondirektif.
    sampai semua kasus pada cabang memiliki
    kelas yang sama.
                                                        4. Hasil dan Pembahasan
3. Pembahasan                                                 Analisis efektivitas algoritma C4.5 dalam
                                                        menentukan pemenang tender projek seperti pada
      Algoritma C4.5 adalah pengembangan dari
                                                        tabel 1, data penetuan pemenang tender projek
algoritma ID3. Oleh karena pengembangan tersebut
                                                        merupakan       tahap    pengambilan       keputusan
algoritma C4.5 mempunyai prinsip dasar kerja yang
                                                        berdasarkan kriteria evaluasi administrasi, evaluasi
sama dengan algoritma ID3, hanya saja Algoritma
                                                        teknis, evaluasi harga dan evaluasi kulaifikasi untuk
C4.5 menggunakan pendekatan induksi dimana,
                                                        dijadikan sebagai modal pengetahuan dalam
dalam pendekatan ini, algoritma C4.5 membagi-
                                                        membentuk sebuah pohon keputusan. Analisis dan
bagi data berdasarkan kirteria yang di pilih untuk
                                                        perancangan sistem yang dapat membantu
membuat sebuah pohon keputusan. Algoritma C4.5
                                                        memberikan        keputusan      kepada       panitia
ini juga menggunakan pendekatan secara top-down
                                                        penyelenggara tender projek akan kemungkinan
[5] dalam algoritma C4.5 ([7] [9] [8] [6] 2007)
                                                        perserta tender projek yang akan menerima atau
pemilihan atribut dilakukan dengan menggunakan
                                                        tidaknya sebuah projek diantaranya menentukan
Gain Ratio dengan rumus :
                                                        pohon keputusan, menentukan aturan, model data,
                                                        fungsionalitas sistem dan perancangan struktur
      Entropy(S ) =                      ........(1)
                                                        halaman. Implementasi sistem menggunakan
                                                        bahasa pemrograman Visual studio dan MySQL
Atribut dengan nilai Gain Ratio tertinggi dipilih
                                                        sebagai database-nya.
sebagai atribut test untuk simpul. Dengan gain
                                                              Sebagai langkah awal untuk melakukan
adalah information gain dengan rumus :
                                                        perhitungan pencarian nilai gain dan entropy dapat
                                                        dilihat pada kasus di bawah ini (Tabel 1). Misalkan
Gain(S,A)                                               ditampilkan 54 dataset pengujian untuk klasifikasi
                                                        C4.5
= Entropy(S) -                           .........(2)


3-8                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                                                                      ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


       Tabel 1. Tabel Dataset Uji Penentuan peserta                                                                Baris Total Kolom Entropy pada Tabel 2 di
                 pemenang tender projek                                                                       hitung dengan Rumus Sebagai Berikut
    Peserta            Evaluasi          Evaluasi       Evaluasi        Evaluasi      Keputusan Penawaran
Tender Trojek (P)     Adminstrasi         Teknis         Harga         Kualifikasi    (Diterima Atau Tidak)
       P1                Baik             Tinggi         Tinggi         Lengkap                No
       P2                Baik             Tinggi         Tinggi      Tidak Lengkap             No
       P3                Baik             Tinggi        Sedang          Lengkap               Yes
       P4                Baik             Tinggi        Sedang       Tidak Lengkap             No
       P5                Baik             Tinggi        Rendah          Lengkap               Yes
       P6                Baik             Tinggi        Rendah       Tidak Lengkap             No
       P7                Baik            Sedang          Tinggi         Lengkap               Yes
       P8
       P9
                         Baik
                         Baik
                                         Sedang
                                         Sedang
                                                         Tinggi 
                                                        Sedang
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                        Lengkap
                                                                                               No
                                                                                              Yes
                                                                                                              Entropy(Total) = (-37/54 * Log2 (37/54)) + (-
      P10
      P11
                         Baik
                         Baik
                                         Sedang
                                         Sedang
                                                        Sedang
                                                        Rendah
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                        Lengkap
                                                                                               No
                                                                                              Yes             17/54 * Log2(17/54)
      P12                Baik            Sedang         Rendah       Tidak Lengkap             No
      P13                Baik            Rendah          Tinggi         Lengkap                No
      P14                Baik            Rendah          Tinggi      Tidak Lengkap             No
      P15
      P16
                         Baik
                         Baik
                                         Rendah
                                         Rendah
                                                        Sedang
                                                        Sedang
                                                                        Lengkap
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                                              Yes
                                                                                               No
                                                                                                              Entropy(Total) = ((-37/54) * 0,584962501) + ((-
      P17
      P18
                         Baik
                         Baik
                                         Rendah
                                         Rendah
                                                        Rendah
                                                        Rendah
                                                                        Lengkap
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                                              Yes
                                                                                               No             17/54) * (-1,584962501)
      P19               cukup             Tinggi         Tinggi         Lengkap                No
      P20
      P21
                        cukup
                        cukup
                                          Tinggi
                                          Tinggi
                                                         Tinggi 
                                                        Sedang
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                        Lengkap
                                                                                               No
                                                                                              Yes
                                                                                                               = 0,37372339 + 0,524929986
      P22
      P23
                        cukup
                        cukup
                                          Tinggi
                                          Tinggi
                                                        Sedang
                                                        Rendah
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                        Lengkap
                                                                                               No
                                                                                              Yes             = 0,898653376
                                                                                                                    Perhitungan selanjutnya adalah menghitung
      P24               cukup             Tinggi        Rendah       Tidak Lengkap             No
      P25               cukup            Sedang          Tinggi         Lengkap               Yes
      P26               cukup            Sedang          Tinggi      Tidak Lengkap             No
      P27
      P28
                        cukup
                        cukup
                                         Sedang
                                         Sedang
                                                        Sedang
                                                        Sedang
                                                                        Lengkap
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                                              Yes
                                                                                               No
                                                                                                              nilai gain total untuk Evaluasi Administrasi dengan
      P29
      P30
                        cukup
                        cukup
                                         Sedang
                                         Sedang
                                                        Rendah
                                                        Rendah
                                                                        Lengkap
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                                              Yes
                                                                                               No             menggunakan persamaan (2) berdasarkan nilai
                                                                                                              entropy dari masing-masing atributnya sebagai
      P31               cukup            Rendah          Tinggi         Lengkap                No
      P32               cukup            Rendah          Tinggi      Tidak Lengkap             No
      P33               cukup            Rendah         Sedang          Lengkap                No
      P34
      P35
                        cukup
                        cukup
                                         Rendah
                                         Rendah
                                                        Sedang
                                                        Rendah
                                                                     Tidak Lengkap
                                                                        Lengkap
                                                                                               No
                                                                                              Yes             berikut :
      P36               cukup            Rendah         Rendah       Tidak Lengkap             No
      P37               Kurang            Tinggi         Tinggi         Lengkap                No
      P38               Kurang            Tinggi         Tinggi      Tidak Lengkap             No
      P39               Kurang            Tinggi        Sedang          Lengkap               Yes
      P40               Kurang            Tinggi        Sedang       Tidak Lengkap             No
      P41               Kurang            Tinggi        Rendah          Lengkap               Yes
      P42               Kurang            Tinggi        Rendah       Tidak Lengkap             No
      P43               Kurang           Sedang          Tinggi         Lengkap                No
      P44               Kurang           Sedang          Tinggi      Tidak Lengkap             No
      P45               Kurang           Sedang         Sedang          Lengkap               Yes
      P46               Kurang           Sedang         Sedang       Tidak Lengkap             No
      P47               Kurang           Sedang         Rendah          Lengkap               Yes
      P48               Kurang           Sedang         Rendah       Tidak Lengkap             No
      P49               Kurang           Rendah          Tinggi         Lengkap                No
      P50               Kurang           Rendah          Tinggi      Tidak Lengkap             No
      P51               Kurang           Rendah         Sedang          Lengkap                No
      P52               Kurang           Rendah         Sedang       Tidak Lengkap             No
      P53               Kurang           Rendah         Rendah          Lengkap                No
      P54               Kurang           Rendah         Rendah       Tidak Lengkap             No

                                                                                                                       EntropyAdminstrasi (Baik) = (-11/18 *
Untuk bisa menentukan nilai-nila gain dan entropy                                                                      Log2(11/18) + (-7/18) * Log2(7/18)
dari masing-masing atribut di atas, maka terlebih                                                                      = 0,434190401 + 0,529888364
kita konversi ke dalam bentuk tabel klasifikasi yang                                                                   = 0,964078765
lebih detail sebagai berikut :                                                                                         EntropyAdminstrasi (Cukup) = (-12/18 *
  Tabel 2. Tabel klasifikasi untuk perhitungan nilai                                                                   Log2(12/18) + (-6/18) * Log2(6/18)
                  gain dan entropy                                                                                     = 0,389975 + 0,528320834
                                                                                                                       = 0,918295834
           Node                                      Jumlah   No Yes      Entropy      GAIN
                                                    Kasus (S) (S1) (S2)                                                EntropyAdminstrasi (Kurang) = (-14/18 *
             1        TOTAL                            54     37    17 0,898653376
                     Evaluasi                                                        0,016460341
                                                                                                                       Log2(14/18) + (-4/18) * Log2(4/18)
                    Administrasi        Baik           18     11    7 0,964078765                                      = 0,281998951 + 0,482205556
                                       Cukup           18     12    6 0,918295834                                      = 0,764204507
                                       Kurang          18     14    4 0,764204507

                     Evaluasi                                                        0,216674141
                                                                                                                       Information Gain (Total,EVAdmin)
                      Teknis           Tinggi          18     12    6 0,918295834                                      = 0,898653376 - ((18/54 * 0,964078765 )
                                       Sedang          18     10    8 0,99107606
                                       Rendah          18     15    3 0,650022422
                                                                                                                       + (18/54 * 0,918295834 ) + (18/54 *
                                                                                                                       0,764204507))
                     Evaluasi                                                        0,079182323
                      Harga            Tinggi          18     16    2 0,503258335                                      = 0,898653376 - (0,882193035)
                                       Sedang          18     11    7 0,964078765                                      = 0,036102799
                                       Rendah          18     10    8 0,99107606
                                                                                                                   Perhitungan nilai entropy dan gain diteruskan
                     Evaluasi                                                        0,423175351              sampai atribut terakhir dan diperoleh nilai-nilai gain
                     Kualifikasi       Lengkap         27     10    17 0,950956048
                                    Tidak Lengkap      27     27     0      0                                 dan entropy tertentu. Hasil dari nilai gain kemudian
                                                                                                              dibandingkan dengan nilai gain lainnya untuk
                                                                                                              mencari nilai tertinggi yang akan dijadikan acuan
     Setelah tabel 2 dibuat, maka langkah
                                                                                                              untuk melakukan proses perhitungan kembali pada
selanjutnya adalah melakukan perhitungan nilai
                                                                                                              proses pembentukan struktur pohon [10]. pada
entropy dengan menggunakan persamaan (2), untuk
                                                                                                              perhitungan pada Tabel 2 diatas maka nilan Gain
mencari nilai gain nya nanti. Langkah pertama
                                                                                                              Tertinggi terdapat pada Atribut Evaluasi Kualifikasi
mencari nilai entropy total, dilakukan sebagai
                                                                                                              Sehingga membentuk pohon Keputusannya seperti
berikut :
                                                                                                              pada gambar 1.

                                                                           Data Maning dan Database System                                                      3-9
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)               ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                                                        6.  IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
                                                            Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Sedang) THEN
                                                            YES.
                                                        7. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
                                                            Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Baik) THEN
                                                            YES.
                                                        8. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
                                                            Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Baik) THEN NO.
                                                        9. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
                                                            Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Sedang) AND
                                                            (Administrasi Baik) THEN YES.
Gambar 2. Pohon Keputusan Untuk Evaluasi Kualifikasi    10. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
                                                            Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Sedang) AND
    Tender Projek Menggunakan algoritma C4.5                (Administrasi Cukup) THEN YES.
                                                        11. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
       Setelah melakukan perhitungan seperti                Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Sedang) AND
                                                            (Administrasi Kurang) THEN YES.
langkah perhitungan dengan mencari nilai gain dan       12. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
etropy maka proses selanjutnya adalah melakukan             Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Rendah) THEN
perhitungan kembali, yang mana atribut evaluasi             NO.
kualifikasilah yang menjadi akar perhitungan
sehingga bisa mendapatkan nilai entopy dan gain         4.2. Algoritma C4.5 dengan Metode Lain :
untuk proses selanjutnya. Setelah semua proses
dihitung maka dapat membentuk pohon keputusan           a. Algoritma C4.5
yang lengkap seperti pada gambar 3.                         Algoritma C4.5 dalam aplikasi weka dikenal
                                                        juga dengan J48 maka hasil dari C4,5 adalah




                                                        b. Algoritma ID3
 Gambar 3. Pohon Keputusan Lengkap Penentuan
       Peserta Pemenang Tender Projek

4.1. Aturann Klasifikasi Algoritma C4.5
     Dari Hasil Analisi berdasarkan gambar 3
diatas maka algoritma dalam menentukan
pemenang tender projek memiliki beberapa aturan:
1.   IF (Evaluasi Kulaifikasi Tidak Lengkap) THEN NO.
2.   IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
     Harga Rendah) THEN YES.                            c. Aturan NNge
3.   IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
     Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Rendah) AND
     (Evaluasi Administrasi Kurang) THEN NO.
4.   IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
     Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Rendah) AND
     (Evaluasi Administrasi Cukup) THEN YES.
5.   IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi
     Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Rendah) AND
     (Evaluasi Administrasi Baik) THEN YES.




3-10                                Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


5. Kesimpulan                                               Ieee., 2010, Assessment Of The Risk Factors
                                                            Of Coronary Heart Events Based On Data
     Dari Hasil Analisis data diatas dengan                 Mining With Decision Trees, Ieee.
pembuktian-pembukitan         algoritma        C4.5    [6] Al-Hegami, Ahmed Sultan., 2007, Classical
berdasarkan literatur yang digunakan maka dapat             And Incremental Classification In Data
disimpulkan bahwa metode algoritma C4.5-pun                 Mining Process, Ijcsns International Journal
dapat diterapkan dalam menentukan peserta                   Of Computer Science And Network Security,
pemenang tender projek dengan menggunakan                   Vol.7 No.12, December.
kriteria kriteria evaluasi administrasi, evaluasi      [7] Chih-Chiang Wei., And Jiing-Yun You.,
teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi dan         2011, C4.5 Classifier For Solving The
jika dibandingkan dengan metode lain seperti ID3            Problem Of Water Resources Engineering,
dan NNge maka algoritma C4.5 memiliki correctly             Proceeding Of The International Conference
classified yang lebih tinggi jika dibandingkan              On Advanced Science, Engineering And
dengan metode yang lain (metode ID3 dan aturan              Information Technology, Isbn 978-983-
NNge) dan root relative squere error Pada                   42366-4-9, Juanuary.
algoritma C4.5 lebih rendah jika dibandingkan          [8] Karegowda, Asha Gowda., Manjunath, A. S.,
dengan metode yang lain (metode ID3 dan aturan              And Jayaram, M.A., 2010, Comparative
NNge) sehingga algoritma C4.5 dapat dikatakan               Study Of Attribute Selection Using Gain Ratio
sebagai metode yang efektif dalam menentukan                And Correlation Based Feature Selection,
peserta pemenang tender projek.                             International    Journal    Of    Information
                                                            Technology And Knowledge Management,
Referensi                                                   Volume 2, No. 2, Pp. 271-277, July-
                                                            December.
[1]   Turskis, Zenonas., 2008., Multi-Attribute        [9] Minegishi, Tatsuya., Ise, Masayuki., Niimi,
      Contractors Ranking Method By Applying                Ayahiko., Konishi, And Osamu., 2009,
      Ordering Of Feasible Alternatives Of                  Extension Of Decision Tree Algorithm For
      Solutions In Terms Of Preferability                   Stream Data Mining Using Real Data, Fifth
      Technique, Baltic Journal On Sustainability,          International Workshop On Computational
      14(2): 224–239.                                       Intelligence & Applications, Ieee Smc
[2]   Demir, Hülya And Bostanci, Bülent., 2010.,            Hiroshima Chapter, Hiroshima University,
      Decision-Support      Analysis    For    Risk         Japan, November.
      Management, African Journal Of Business          [10] Kusrini, Luthfi, E. T., 2009, Algoritma Data
      Management, Vol. 4(8), Pp. 1586-1604,18               Mining, Edisi 1, Andy Offset, Yogyakarta.
      July, Issn 1993-8233 ©2010 Academic              [11] Abidin., A. Z. Z., 2011, Implementasi
      Journals.                                             Algoritma     C4.5     dalam     menganalisa
[3]   Diputra, I Gede Astawa., 2009, Sistem                 kemungkinan pembelian komputer sebagai
      Penilaian Kinerja Konsultan Perencana                 media pembelajaran mahasiswa, Digital
      Dalam Menangani Proyek Perencanaan                    Information & Sistem conference, ISBN 978-
      Bangunan Gedung, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil           979; Bandung.
      Vol. 13, No. 2, Juli.
[4]   Suprapto, Heri., And Wulandari Sri., 2006,
      Decision Support System (Dss) Dalam
      Prakualifikasi Kontraktor, International Civil
      Engineering        Conference       "Towards
      Sustainable Civil Engineering Practice,
      Surabaya, August 25-26.
[5]   Karaolis, Minas A., Member., Ieee., Moutiris,
      Joseph A., Hadjipanayi Demetra., And
      Pattichis, Constantinos S., Senior Member.,




                                    Data Maning dan Database System                                 3-11
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-12                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


  Sistem Tracking antaran Paket pada Unit Pelayanan PT. Pos Indonesia
      Menggunakan metode pendekatan Algoritma Graph Travelling
                          Salesperson Problem

                             Richki Hardi, Yul Hendra, dan Munar
                    Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim
     richkihardi@gmail.com, yul_hendrapdg@yahoo.com, munar_amik@yahoo.co.id  


                    Abstrak                            terjadinya perubahan-perubahan yang dampaknya
                                                       mempengaruhi segala aspek kehidupan dan terjadi
     Persoalan Travelling Salesperson Problem-         secara berkelanjutan pada lingkungan perusahaan
TSP merupakan persoalan optimasi untuk mencari         pengiriman barang standar nasional.
perjalanan terpendek bagi pedagang keliling yang             Salah satu jenis perkembangan ilmu
ingin berkunjung ke beberapa kota, dan kembali ke      pengetahuan dan teknologi adalah perkembangan
kota asal keberangkatan. TSP merupakan                 dunia komputasi, satu diantaranya adalah kemajuan
persoalan yang sulit bila dipandang dari sudut         sistem informasi. Hampir tidak ada batas ruang dan
komputasinya. Beberapa metode telah digunakan          waktu sehubungan dengan sistem informasi
untuk memecahkan persoalan tersebut namun              tersebut, informasi dari tempat yang jauh secara
hingga saat ini belum ditemukan algoritma yang         fisik dapat dengan cepat dan mudah diketahui oleh
mangkus untuk menyelesaikannya. Cara termudah          kita. Melalui Sistem Informasi berbasis teknologi
untuk menyelesaikan TSP yaitu dengan mencoba           informasi pekerjaan menjadi mudah, efektif dan
semua kemungkinan rute dan mencari rute yang           efisien.
terpendek. Namun, pada zaman yang serba praktis              PT. Pos Indonesia sebagai perusahaan
sekarang ini dibutuhkan algoritma yang dapat           mediator dalam bidang pengiriman dan antaran
menyelesaikan TSP dengan cepat sehingga                mempunyai tantangan berat dalam menghadapi
diperoleh solusi yang mendekati solusi optimal.        dampak perubahan yang ada saat ini, antara lain
Algoritma TSP sangat tepat digunakan untuk             yaitu adanya pola pergeseran demand masyarakat
penyelesaian masalah optimasi yang kompleks dan        dimana unit-unit pelayanan masih belum maksimal,
sukar diselesaikan dengan metode konvensional.         namun di sisi lain kebutuhan konsumenpun semakin
Data rute dan jarak serta waktu tempuh yang            meningkat, selain itu masalah-masalah yang
digunakan untuk menentukan rute terpendek pada         berkaitan dengan sarana pelayanan, pengiriman
sistem ini didapat dari hasil survey di kantor pos     barang, tarif pengiriman, keadaan barang, kepuasan
Lhokseumawe.                                           konsumen, keselamatan kerja, dan lain sebagainya
                                                       juga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan
Kata kunci : Algoritma Graph, Rute Terpendek,          yang serius.
             Travelling Salesperson Problem,                 Proses antaran paket yang sedang berjalan di
             Tracking Paket, Web.                      kantor pos, khususnya daerah Aceh menggunakan
                                                       rute transportasi umum, dengan armada yang sangat
1.   Pendahuluan                                       terbatas sehingga membutuhkan waktu yang lama.
                                                       Jika kantor pos kecamatan (KPC) ingin mengirim
1.1 Latar belakang Masalah                             paket ke kota lain maka paket tersebut harus diolah
      Perkembangan      ilmu    pengetahuan dan        terlebih dahulu oleh kantor pos pemeriksa (KPRK)
teknologi kian pesat, hal tersebut dapat dilihat dan   untuk kemudian dikirim ke kota tujuan, walaupun
dirasakan secara langsung maupun tidak langsung.       jarak antara Kantor pos kecamatan lebih dekat
Perkembangan tersebut tengah berdampak pada            dengan kota tujuan.
segala aspek kehidupan manusia. Globalisasi yang             Permasalahannya        adalah     bagaimana
terjadi sekarang ini mengakibatkan terjadinya          menentukan rute yang tepat sehingga paket dapat
perubahan-perubahan          yang       dampaknya      sampai ke kota tujuan dalam waktu yang sesingkat
mempengaruhi segala aspek kehidupan dan terjadi        mungkin dengan menggunakan rute tersebut, paket
secara berkelanjutan, termasuk di lingkungan           yang sampai ke suatu kota atau kantor pos dapat
perusahaan pengiriman barang standar nasional.         diarahkan ke kantor pos berikutnya yang tepat
Globalisasi yang terjadi dewasa ini mengakibatkan      sehingga paket menuju kota atau kantor pos


                                   Data Maning dan Database System                                   3-13
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                 ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


penerima dengan delai (delay) waktu yang                  Lhokseumawe dalam menentukan rute pengiriman
minimum. Dengan kata lain, harus menentukan               paket dari satu kota ke kota lainnya sehingga dapat
lintasan terpendek dan mendekati yang akan dilalui        menghemat waktu dalam proses pengiriman paket.
oleh paket tersebut dari kantor pos pengirim ke           Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
kantor pos penerima.                                      pengembang ilmu di bidang komputer dan
      Dalam proses antaran paket dari satu kota ke        informatika     serta   memanfaatkan      kemajuan
kota lain tentunya perlu ada pertimbangan efisiensi       teknologi      untuk     kemajuan       masyarakat,
waktu dan biaya oleh Perusahaan sehingga                  pembelajaran bagi mahasiswa teknik informatika
diperlukan ketepatan dalam menentukan rute                khususnya dan sebagai implementasi ilmu
terpendek antar suatu kota. Hasil penentuan rute          pengetahuan dari penelitian tersebut.
terpendek bisa didapatkan dengan menggunakan
metode       pendekatan        algoritma     Travelling   1.5 Tujuan Penelitian
Salesperson Problem (TSP), yaitu algoritma yang
mencari panjang lintasan terpendek dan mendekati               Tujuan penelitian ini adalah merancang dan
optimal dari titik asal ke titik tujuan dan kembali ke    mengimplementasikan sebuah sistem penelusuran
titik asal dalam sebuah graf berbobot tersambung          paket yang dapat memberikan kemudahan bagi
dengan biaya minimal.                                     suatu permasalahan tracking dengan menggunakan
      Dari latar belakang masalah di atas, maka           metode pendekatan algoritma TSP pada kantor Pos
judul yang dapat diangkat dalam tesis ini yaitu           Lhokseumawe.
”Sistem Tracking Antaran Paket Pada Unit
Pelayanan PT.Pos Indonesia menggunakan metode             1.6 Batasan Masalah
pendekatan Algoritma Graph - Travelling                        Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
Salesperson Problem (TSP).                                agar hasil penelitian ini maksimal maka
                                                          pembahasan masalah hanya dibatasi pada:
1.2 Rumusan Masalah                                       1. Pencarian rute terpendek antaran paket
                                                             menggunakan algoritma Graph TSP.
     Adapun permasalahan dalam penelitian ini
                                                          2. Rute di dalam sistem ini mengacu pada titik
dapat dirumuskan sebagai berikut :
                                                             yang telah ditentukan oleh PT.Pos sebagai
1. Bagaimana memilih dan menentukan rute-rute
                                                             sarana untuk memberikan laporan.
   terpendek yang mendekati optimal untuk
                                                          3. Data yang digunakan dalam sistem ini adalah
   antaran paket dari kota asal ke kota tujuan
                                                             data sekunder (rute, data jarak, dan data kantor
   kemudian kembali ke kota asal.
                                                             pos di Aceh) yang bersumber dari kantor pos
2. Bagaimana mengimplementasikan algoritma
                                                             Lhokseumawe dan kantor perhubungan Aceh
   TSP dalam menentukan rute pada proses antaran
                                                             Utara.
   paket.
3. Bagaimana membuat aplikasi untuk pencarian
   rute antaran paket di kantor pos Lhokseumawe.          2. Tinjauan       Pustaka      dan     Landasan
                                                             Teori
1.3 Keaslian Penelitian
                                                          2.1 Tinjauan Pustaka
     Penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya dilakukan dengan cara                      Penelitian sebelumnya dilakukan Mukti (2005)
menggunakan algoritma djikstra dalam menentukan           dengan judul membangun system informasi
lokasi titik terdekat pengeboran batubara. Dengan         geografis untuk pemetaan papan reklame di
dasar tersebut di atas penulis akan mencoba               Yogyakarta. Pada penelitian tersebut           masih
melakukan penelitian yang bersifat baru, sampai           menggunakan software tambahan macromedia flash
dengan saat ini sepanjang yang penulis ketahui,           sebagai antar muka sehingga file yang dihasilkan
belum ada dan belum pernah dilakukan penelitian           dengan digitasi deprogram arcview harus diekspor
tentang penggunaan sistem tracking antaran paket          menjadi file berekstensi *.dxf sehingga melakukan
pada unit pelayanan PT. Pos Indonesia                     dua kali pekerjaan selain itu digitasi onscreen pada
menggunakan metode pendekatan Algoritma Graph             program arcview jika di ekspor kedalam file dxf
“Travelling Salesperson Problem (TSP)”                    menjadi kurang sempurna. Perangkat lunak arcview
                                                          sebebarnya sudah di desain cukup lengkap bahkan
                                                          arcview bisa membuat antar muka sendiri dengan
1.4 Manfaat Penelitian
                                                          menggunakan fasilitas customize dan tidak perlu
     Manfaat dari penelitian adalah diharapkan            menggunakan perangkat yang lain. Disini penulis
dapat menjadi salah satu acuan bagi kantor Pos


3-14                                  Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


menggunakan software arcview dan Microsoft            jumlah titik yang terdapat adalah empat buah dan
access untuk menyimpan basis data.                    banyak kemungkinan lintasannya adalah tiga buah.
      Penelitian ini juga mengacu pada penelitian     Yaitu :
yang dilakukan oleh Wijayanto (2005), dengan
judul SIG untuk pemetaan transceiver station BTS.
Telkom Flexi PT.Telkom cabang Bantul. Pada
penelitian tersebut peneliti menggunakan perangkat
lunak arcview tetapi penggunaannya belum
menggunakan        hotlink    untuk    menampilkan       Gambar 2.9 contoh tiga macam lintasan kasus
informasi yang lebih detail sehingga informasi yang
dihasilkan hanya berupa atribut dari theme yang       Lintasan pertama = (a,b,c,d,a) atau (a,d,c,b,a)
ada. Arcview memiliki fasilitas hotlink sehingga      Mempunyai panjang = 10 + 12 + 8 + 15 = 45.
dapat membantu menampilkan informasi yang lebih       Lintasan Kedua = (a,c,d,b,a) atau (a,b,d,c,a)
lengkap dan menarik. Dan penelitian ini penulis       Mempunyai panjang = 12 + 5 + 9 + 15 = 41,
telah menggunakan fasilitas hotlink sehingga dapat    Lintasan Ketiga = (a,c,b,d,a) atau (a,d,b,c,a)
ditampilkan informasi yang lebih luas dan lebih       Mempunyi panjang = 10 + 5 + 9 + 8 = 32
detail. Karena fasilitas hotlink dapat menerima       Dari hasil enumerasi ini didapat hasil minimum
masukan yang berupa file text, image, dan file doc,   yaitu 32. Tetapi jumlah enumerasi dari algoritma ini
sehingga dapat ditampilkan informasi yang lebih       adalah (n – 1)! yang tidak akan efisien jika jumlah n
luas dan lebih menarik.                               bernilai sangat besar.

2.2 Landasan Teori                                    2) Branch and Bound

2.2.1 Algorima Graph-Travelling Salesperson
      Problem
Prosedur Sederhana Pemecahan TSP
      Dalam penyelesaian masalah TSP kita dapat
membagi kedalam 2 metode, yaitu metode optimal
dan metode aproksimasi. Metode optimal akan
menghasilkan hasil yang optimal (minimum)
sedangkan metode aproksimasi akan menghasilkan
hasil yang mendekati optimal.

2.2.2 Metode Optimal
     Sejak permasalahan TSP ditemukan pada                        Gambar: Branch and Bound
tahun 1800 oleh matematikawan Irlandia Sir
William Rowan Hamilton dan matematikawan                   Sama dengan complete enumeration, pada
Inggris Thomas Penyngton Kirkman, pusat               algoritma Branch and Bounpun ternyata memiliki
perhatian studi ini adalah menemukan secara pasti     kompleksitas algoritma (n-1)!, dimana n adalah
nilai minimum dari persoalan TSP dengan               jumlah kota. Untuk kasus diatas hasil yang di capai
konsekuensi dibutuhkan waktu yang cukup lama          adalah 15
untuk menyelesaikannya.
                                                      2.2.3 Metode Aproksimasi
1) Complete Enumeration                                      Greedy Heuristic
      Metode ini akan mengenumerasi setiap
kemungkinan yang terdapat dalam graf, setelah itu
algoritma ini akan membandingkan lintasan mana
yang paling minimum. Misal untuk kasus berikut
ini :




    Gambar: contoh empat titik lintasan kasus                      Gambar: Greedy Heuristic


                                   Data Maning dan Database System                                    3-15
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)              ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


     Pada algoritma ini, pemilihan lintasan akan           Metodologi yang digunakan adalah analisis
dimulai pada lintasan yang memiliki nilai paling      dan desain terstruktur dengan tahap-tahap sebagai
minimum, setiap mencapai suatu kota, algoritma ini    berikut :
akan memilih kota selanjutnya yang belum
dikunjungi dan memiliki jarak yang paling             3.3.1 Penelitian Lapangan (Field Research)
minimum. Algoritma ini disebut juga Nearest           a. Dalam melakukan penelitian ini penulis
Neighbour.                                                melakukan       Observasi,     Yaitu    metode
     Kompleksitas algoritma ini memang sangat             pengumpulan data dengan menggunakan
mengagumkan yaitu O(n), tetapi hasil yang kita            pengamatan langsung dan pencatatan dengan
dapat bisa sangat jauh dari hasil yang optimal,           sistematik terhadap gejala atau fenomena yang
semakin banyak kota semakin besar pula perbedaan          terkait tanpa mengajukan pertanyaan.
hasil yang dicapai. Misalnya untuk contoh kasus       b. wawancara dengan Kepala bagian Pengolahan
yang sama dengan algoritma Branch and Bound               data dan Kepala bagian pusat informasi di
sebelumnya yang menghasilkan nilai 15, maka               kantor pos Lhokseumawe. Teknik analisis
algoritma ini menghasilkan nilai 18 berbeda sebesar       terhadap sistem yang ada atau sedang berjalan
20% dari hasil sebelumnya padahal jumlah kota         c. Implementasi, Yaitu metode dengan cara
hanya 5 buah.                                             mengimplementasikan hasil perancangan yang
                                                          telah dibuat menjadi suatu tampilan yang
3. Metodologi Penelitian                                  menarik      sehingga   memudahkan        dalam
                                                          pembelajaran tentang objek penelitian.
3.1 Lokasi Penelitian                                 d. Metode Uji Coba, Yaitu suatu metode dimana
                                                          perancangan yang telah diimplementasikan
     Lokasi penelitian adalah PT.Pos Indonesia
                                                          kedalam program dapat diuji cobakan
(Persero), kantor cabang Lhokseumawe, Dinas
                                                          kebenarannya kepada orang lain yang ingin
Perhubungan Aceh Utara, Bapedda Aceh Utara dan
                                                          mempelajarinya.
Bapedda Lhokseumawe.
                                                      3.3.2 Penelitian Kepustakaan (Library Research)
3.2 Alat dan Bahan Penelitian                              Metode ini merupakan metode pengumpulan
3.2.1. Alat Penelitian                                data dengan cara mempelajari literature, paket
                                                      modul dan panduan, buku-buku pedoman, buku-
1) Perangkat Keras                                    buku perpustakaan dan segala kepustakaan lainnya
      Perangkat keras yang digunakan dalam            yang dianggap perlu dan mendukung.
penelitian ini yaitu : Spesifikasi perangkat keras
(hardware) yang digunakan pada penelitian ini         3.4 Langkah-langkah Penelitian
yaitu berupa Laptop dengan spesifikasi tinggi Intel
Core2Duo, Memory 2GB, dan nVidia Graphic                    Langkah-langkah dalam melakukan penelitian
512MB, Serta alat cetak printer Canon MP450           ini adalah sebagai berikut
untuk memudahkan peneliti dalam melakukan             a. Tahap Perancangan Sistem
penelitian                                            b. Perancangan graf dan algoritma TSP yaitu untuk
2) Perangkat Lunak, PHP dan MySQL                          - Menentukan graf yang akan dipakai.
                                                           - Menggambarkan graf sesuai dengan Peta
3.2.2. Bahan Penelitian                                        jalan seluruh Aceh.
      Bahan penelitian yang dibutuhkan adalah              - Menentukan titik-titik didalam graf.
sebagai berikut :                                          - Memasukkan bobot nilai dalam graf.
a. Data kantor pos di Nanggroe Aceh Darussalam             - Menentukan rute-rute yang bisa dilewati
b. Data Paket di kantor pos                                    untuk antaran paket dari titik awal ke titik-
c. Data rute yang dilalui pada saat antaran paket              titik selanjutnya.
d. Data lokasi kantor pos                                  - Menentukan rute terpendek atau nilai
e. Data jarak antar kota dan kabupaten di                      minimumnya         dengan     menggunakan
    Nanggroe Aceh Darussalam                                   algoritma TSP.
f. Peta jalan Nanggroe Aceh Darussalam.               c. Tahap Pembuatan Sistem
g. Data berita seputar perusahaan                         Langkah-langkah yang digunakan untuk
h. Data profile Perusahaan                                membuat sistem adalah sebagai berikut :
i. Data Tarif                                              - Menentukan bahasa pemograman yang
                                                               akan dipakai.
3.3 Metode Pengumpulan Data                                - Membuat tabel-tabel database.


3-16                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


    -  Merancang menu interface sistem.                 Table: Perhitungan Rute optimal dari simpul awal a
    -  Mengimplementasikan sistem kedalam                       = A (Lsm) kesemua simpul lainnya.
       bahasa pemograman.                                                (Untuk Nilai D)
d. Tahap Pengujian Sistem                                
   Langkah-langkah yang digunakan dalam
   menguji sistem adalah sebagai berikut:
    - Melakukan Test Case
    - Memberikan jenis uji Black Box test

4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Perhitungan       Matriks     Ketetanggaan
    Graf
    Matriks ketetanggaan dari graf diatas adalah:

Tabel Matriks ketetanggan perhitungan rute optimal                                                           
         untuk graf kantor pos di Aceh:
                                                             Dari perhitungan diatas maka Rute optimal
                                                        antaran paket pada kantor pos Lhokseumawe ke
                                                        kantor pos tujuan adalah sebagai berikut :

                                                            Tabel Lintasan optimal dari simpul asal ke simpul
                                                                                tujuan:
                                                                                     




4.2 Rute     Terpendek            Menggunakan
    Algoritma TSP

Table Perhitungan Rute optimal dari simpul awal a
       = A (Lsm) kesemua simpul lainnya.                                                                         
                (Untuk Nilai S):
   
                                                        4.3 Implementasi Sistem
                                                        4.3.1 Lokasi Sistem Tracking




                                                     

                                                                                                             


                                  Data Maning dan Database System                                         3-17
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                                                      1. Sistem Tracking paket hanya menyediakan
                                                         fasilitas penentuan rute antaran paket dengan
                                                         lintasan optimal, daftar tarif, ekspedisi paket,
                                                         kritik saran, profile, dan berita. Untuk
                                                         pengembangan sistem ini lebih lanjut, dapat
   Gambar: Hasil dari pencarian rute terpendek           ditambahkan      modul-modul       lain    yang
        menggunakan algoritma TSP                        mendukung sistem ini
                                                      2. Dalam menentukan rute optimal algoritma TSP
      Gambar di atas menunjukkan pencarian rute          tidak selamanya dapat memberikan rute yang
terpendek dari node asal A ke node tujuan N. Proses      nilainya minimal, karena prinsip yang
pencarian rute terpendek dari node asal A ke node        digunakan oleh algoritma TSP disini adalah
akhir N menggunakan algoritma TSP melalui                semua cara dicoba untuk mencari rute yang
proses penentuan titik ke titik yang terdekat            optimal, untuk bisa mendapatkan pencarian rute
berdasarkan bobot jarak. Algoritma TSP akan              optimal secara baik kedepannya dalam
mencari semua lintasan yang mungkin dilewati             pencarian rute terpendek bisa menggunakan
menuju titik akhir untuk kemudian ditentukan             algoritma yang lebih luas ruang lingkup
lintasan terpendeknya. Dan lintasan terpendek dari       kerjanya.
node asal A ke node akhir N dapat melewati A – F
– K– L – M - N dengan total jarak 371 Km.             Daftar Pustaka
                                                      Betha, Sidik, Ir, 2002, Pemrograman Web dengan
5. Penutup                                                  PHP, Penerbit Informatika, Bandung
5.1 Kesimpulan                                        Handoyo, Hendri Purwo, dkk, Pemecahan
                                                            Masalah Jalur Terpendek dengan Travelling
     Setelah membuat aplikasi sistem tracking               SalesPerson Problem, Jurusan Teknik
antaran paket dengan menggunakan Algoritma TSP              Informatika Sekolah tinggi Teknologi Telkom,
pada PT. Pos Indonesia Persero Lhokseumawe,                 Bandung.
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:        Hardi, Richki, 2007. Sistem Ekspedisi Paket
1. Sistem ini dapat menemukan urutan kunjungan              Sentral Pengolahan Pos Yogyakarta PT. Pos
   lokasi (satu lokasi hanya dikunjungi satu kali)          Indonesia (Persero) Berbasis WEB. Skripsi
   yang total "nilai"-nya paling optimal (bisa              S1 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
   minimal atau maksimal bergantung tujuannya).       Hardi, Richki, 2009. Tugas Analisa Algoritma
   "Nilai,' di sini bisa berupa jarak, biaya,               Graph.
   kenyamanan, dan sebagainya. tujuannya adalah       Kadir, Abdul, 2008. Dasar Pemograman Web
   menemukan urutan lokasi pengantaran paket                Dinamis Menggunakan PHP. Penerbit Andi,
   yang total jaraknya paling minimal.                      Yogyakarta.
2. Aplikasi sistem Tracking paket ini dapat           Munir, Rinaldi, 2005. Buku Teks Ilmu Komputer
   digunakan untuk meningkatkan pencarian paket             Matematika Diskrit Edisi Ketiga. Penerbit
   dan penentuan rute dalam pengiriman paket                Informatika, Bandung.
   serta mempersingkat waktu pencarian rute           Nugroho, Bunafit, 2004, Aplikasi Pemograman
   antaran paket secara efektif dan efisien serta           Web Dinamis dengan PHP dan MySQL,
   menyediakan informasi yang cepat dan mudah.              Penerbit Gava Media, Yogyakarta.
3. Sistem Tracking paket ini sangat efektif dalam     Pradhana, Aditya Bayu, Studi Dan Implementasi
   memberikan hasil yang akurat dan terkini                 Persoalan Lintasan Terpendek Suatu Graf,
   tentang status dan kondisi paket.                        Program Studi Teknik Informatika, Institut
4. Sistem Tracking paket ini menyediakan                    Teknologi Bandung.
   keamanan data kepada setiap kantor cabang dan      Rafiudin, Rahmat. 2004. Panduan Menjadi
   juga kantor pusat yang mempunyai hak akses,              Seorang          Webmaster.          Penerbit
   yaitu dengan memberikan user ID dan password             Andi,Yogyakarta.
   yang dapat di enkripsi.                            Setioko, Budy, Solusi Chinese Postman Problem
                                                            yang Berprinsip Greedy. Jurusan Teknik
5.2 Saran                                                   Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi
                                                            Telkom, Bandung.
     Beberapa saran yang dapat diberikan untuk        Sigit, Poncow, Analisis dan Perancangan Sistem,
pengembangan sistem tracking ini adalah sebagai             Khusus untuk kalangan sendiri.
berikut:


3-18                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


http://www-groups.dcs.st-
        andrews.ac.uk/~history/Mathematicians/Ha
        milton.html
http://www-groups.dcs.st-
        andrews.ac.uk/~history/Mathematicians/Kirk
        man.html
http://www.oup.co.uk/isbn/0-19-853916-9




                                  Data Maning dan Database System                         3-19
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-20                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


       Kajian Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam
         Pengembangan Pertanian Dalam Rangka Meningkatkan
                    Produktifitas Komoditi Pertanian

                                  Hotden Leonardo Nainggolan
    Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan
                               Email : hotden_ngl@yahoo.com


                  ABSTRAK                            dengan demikian kesejahteraan hidup masyarakat
                                                     petani akan semakin baik.
     Teknologi informasi dan komunikasi diyakini
sebagai alat yang mampu membuat perubahan            Kata Kunci : pertanian, penanaman, pemeliharaan,
dalam kehidupan manusia yang dapat diaplikasikan                  teknologi komunikasi dan informasi.
dalam berbagai bidang yang bertujuan untuk
memberikan kemudahan dalam aktivitas kehidupan
sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.
                                                     1. Pendahuluan.
Kajian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat dan           Keberhasilan     penerapan     suatu     sistem
pengaruh Teknologi informasi dan komunikasi          informasi yang didukung oleh perangkat teknologi
dalam pengembangan pertanian baik dalam bidang       informasi merupakan tujuan dari manajemen
penanaman, pemeliharaan, prediksi panen hinga        perusahaan sehingga tercipta cara kerja yang efektif
proses pengolahan hasil panen, serta untuk           dan efisien, namun demikian dalam prakteknya
mengoptimalkan pemanfaatan faktor faktor             tidak sedikit perusahaan yang mengalami kegagalan
produksi pertanian dalam peningkatan produktifitas   dalam membangun suatu sistem informasi yang
komoditi pertanian. Kajian ini menggunakan           terintegrasi dengan baik. Hal itu disebabkan oleh
metode kepustakaan dalam melihat manfaat dan         beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk
pengaruh Teknologi informasi dan komunikasi          memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut,
dibidang pertanian. Berdasarkan hasil kajian         sehingga diperlukan komitmen dan kerja keras yang
diketahui; a) teknologi informasi dan komunikasi     cerdas dari tim implementator system demi
berperan penting dalam pengembangan pertanian        terciptanya kesuksesan dalam penerapan suatu
terutama dalam bidang penanaman, pemeliharaan        sistem informasi secara terintegrasi.
dan prediksi panen, b) jika diaplikasikan dalam             Salah satu faktor penting yang harus
internet akan bermanfaat untuk mengetahui            diperhatikan     adalah    bagaimana      melakukan
penanaman sesuai dengan kondisi lahan hingga         perubahan cara kerja dan pola pikir pengguna agar
prediksi panen yang tepat, c) petani juga akan       dapat mendukung pekerjaan dengan system
mendapatkan informasi yang cepat dan akurat          komputerisasi.        Perlu diperhatikan bahwa
dengan mengakses semua informasi yang berkaitan      perubahan cara kerja dan pola pikir tersebut tidak
dengan kegiatan pertanian melalui internet.          bisa dilakukan secara instan tetapi memerlukan
Melalui kajian ini disimpulkan; a) teknologi         tahapan proses yang relatif lama, terlebih bagi
informasi dan komunikasi membantu memperlancar       pengguna yang telah terbiasa menggunakan cara
arus informasi bagi petani, b) mencegah              kerja tradisional. Beberapa faktor seperti
keterlambatan terutama mengenai penanaman,           kecerdasan dan kedewasaan mental pengguna
pemupukan,        penyemprotan,       pemanenan,     dalam menjalankan suatu system informasi baru
pengeringan bahkan ramalan cuaca, dan harga          yang belum dikenal merupakan kunci keberhasilan
bahan pertanian, c) teknologi informasi dan          dalam melakukan implementasi system informasi
komunikasi bermanfaat bagi          petani untuk     yang terintegrasi. Disamping itu perubahan cara
mengetahui kebutuhan akan faktor produksi            kerja maupun pola pikir yang didukung oleh
mingguan dengan akurat. Dengan demikian              perangkat      teknologi     informasi       sangatlah
teknologi informasi dan komunikasi merupakan         dipengaruhi       oleh     perubahan        organisasi
harapan yang dapat digunakan oleh petani             (organization change).
Indonesia sebagai alat pengembangan pertanian               Perubahan organisasi ini identik dengan
untuk meningkatkan produktivitas pertanian maka      upaya perubahan budaya (culture) perusahaan.
                                                     Perubahan budaya perusahaan ini sangat ditentukan


                                  Data Maning dan Database System                                     3-21
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)               ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


oleh peranan top manajemen perusahaan sebagai            penanaman, peternakan, dan perikanan. Salah satu
teladan (contoh) bagi karyawan / pengguna untuk          contoh teknologi informasi komunikasi yaitu
mendukung cara kerja dengan dukungan penuh               internet yang menyajikan dunia tanpa batas. Lewat
penggunaan teknologi informasi. Penelitian ini           sarana inilah diharapkan dapat digunakan untuk
bertujuan untuk membahas bagaimana pengaruh              mencari segala informasi yang dibutuhkan dan
teknologi informasi dan perubahan organisasi             dapat pula digunakan oleh masyarakat desa untuk
dalam mencapai kesuksesan membangun suatu                meningkatkan kesejahteraan perekonomian melalui
sistem informasi yang terintegrasi.                      korespondensi dengan orang lain di berbagai
                                                         penjuru dunia yang menyangkut berbagai informasi.
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi                          Secara umum bahwa masyarakat desa selalu
                                                         mengalami kendala dalam dalam mendapatkan
   dalam Bidang Pertanian                                informasi yang baru dan tepat. Oleh karena itu
      Dalam era globalisasi bahwa penguasaan             informasi dari internet akan berperan sebagai
terhadap teknologi komunikasi dan informasi              pembeneri informasi bagi petani menyangkut
merupakan suatu keharusan           karena diyakini      berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan
sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan               pertaniannya, mulai dari pemeliharaan tanaman,
evolusi teknologi selalu terjadi yang pada gilirannya    pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan harga
bahwa      temuan      teknologi    tersebut     dapat   pasaran. Dengan internet juga bermanfaat untuk
diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dan             memberikan       informasi    yang    menyangkut
manfaat dalam aktivitas kehidupan manusia.               penanaman hingga persediaan di pasar.
Teknologi informasi komunikasi merupakan faktor                Maka dengan demikian arus informasi akan
yang sangat penting dalam mendukung peningkatan          lancar sehingga keterlambatan dan miskomunikasi
kualitas baik sumber daya manusia, sumber daya           mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan,
alam hingga pada pelayanan pemerintah kepada             pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir
masyarakat. Teknologi informasi mempunyai tiga           tidak akan terjadi lagi. Demikian juga dengan
peranan pokok yaitu :                                    koperasi akan dapat mengetahui kebutuhan
a. Instrumen dalam mengoptimalkan proses                 mingguan para petani secara akurat serta koperasi
     pembangunan, yaitu dengan memberikan                akan dapat meningkatkan perannya sebagai
     dukungan terhadap manajemen dan pelayanan           pengumpul serta pemasar hasil produksi pertanian
     kepada masyarakat.                                  langsung kepada konsumen akhir.           Sehingga
b. Produk dan jasa teknologi informasi                   dengan demikian bahwa teknologi informasi dan
     merupakan       komoditas      yang      mampu      komunikasi ini diharapkan dapat dipergunakan oleh
     memberikan peningkatan pendapatan baik bagi         sebanyak mungkin petani Indonesia sehingga
     perorangan, dunia usaha dan bahkan negara           produktivitas pertanian mereka meningkat.
     dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan
     produk industri telematika lainnya.                 3. Peran Teknologi Informasi                  dan
c. Teknologi informasi bisa menjadi perekat
                                                            Komunikasi dalam Pertanian
     persatuan dan kesatuan bangsa melalui
     pengembangan sistem informasi yang mampu                  Pertanian merupakan sebuah sektor yang
     menghubungkan semua institusi pada area yang        memilki peranan cukup penting dalam kehidupan
     berbeda dan berjauhan diseluruh wilayah             manusia, karena merupakan sektor yang mampu
     nusantara.                                          penyediaan kebutuhan akan pangan masyarakat
       Kesadaran akan pentingnya teknologi               dalam kehidupannnya sehari-hari. Disamping itu
komunikasi dan informasi (information and                bahwa sektor pertanianl merupakan sektor andalan
communication technologi), bukan hanya monopoli          disamping sektor-sektor lainnya karena mampu
kalangan pengusaha besar saja tetapi juga                memberikan kontribusi bagi devisa Negara serta
bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan                menjadi tumpuan kehidupan masyarakat di daerah
masyarakat lainnya, seperti koperasi, kelompok           pedesaan. Akan tetapi bahwa pengelolaan usaha
tani, bahkan masyarakat biasa. Teknologi informasi       tani rakyat di Indonesia umumnya masih bersifat
dan komunikasi berperan penting dalam                    tradisional dan belum menerapkan menggunakan
pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi dan          teknologi baru.
juga mampu mendorong percepatan kegiatan                       Rendahnya penerapan teknologi di pada
ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Teknologi            sektor pertanian tentu berdampak pada rendahnya
juga     memegang        peranan    penting     dalam    produktivitas usaha tani yang dihasilkan, sementara
pengembangan pertanian. Teknologi dimafaatkan            itu pertambahan penduduk semakin tidak terkendali
dalam tiga cabang utama pertanian yaitu                  maka sudah tentu kebutuhan terhadap sektor

3-22                                 Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


pertanian dan tuntutan terhadap pangan akan            yang biasa dijalankan oleh petani dengan
semakin meningkat. Dalam memasuki era                  pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang
perdagangan bebas          pada saat ini bahwa         yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh
pembangunan sektor pertanian menghadapi                pertanian akan membimbing petani dengan
berbagai tantangan terutama dalam hal; pemenuhan       pengetahuan dan teknologi yang sedang
kecukupan pangan, peningkatan kesejahteraan            berkembang untuk diterapkan kepada petani dalam
petani, serta penyediaan lapangan kerja melalui        usaha taninya.
pengembangan usaha dan sistem agribisnis yang
berdaya saing tinggi.                                  3.1. Peran Teknologi        Informasi     Dalam
       Maka dalam rangka memenuhi tuntutan yang             Penentuan Lahan
semakin besar terhadap sektor pertanian khusunya
kebutuhan akan pangan, maka diperlukan adanya                Penginderaan jauh dengan menggunakan
upaya pengembangan di berbagai sisi, termasuk          pesawat atau sejenisnya merupakan suatu ilmu atau
pengembangan teknologi, sistem manajemen usaha         teknologi untuk memperoleh informasi mengenai
tani dan sebagainya. Pengembangan teknologi            fenomena alam melalui analisis suatu data yang
dibidang pertanian tentu akan sangat berpengaruh       diperoleh dari hasil rekaman daerah yang dikaji.
dalam proses pengembangan pertanian. Dengan            Perekaman atau pengumpulan data penginderaan
demikian, untuk mengelola usaha taninya dengan         jauh dilakukan dengan menggunakan alat
baik, petani memerlukan berbagai sumber                pengindera (sensor) yang dipasang pada pesawat
informasi, antara lain : kebijakan pemerintah; hasil   terbang atau satelit. Dan ternyata bahwa satelit
penelitian dari berbagai disiplin ilmu; pengalaman     penginderaan jauh telah mampu memberikan data
petani lain; dan informasi terkini mengenai prospek    atau informasi yang berkaitan dengan sumberdaya
pasar yang berkaitan dengan sarana produksi dan        alam dataran dan sumberdaya alam kelautan secara
produk pertanian. Sistem pengetahuan dan               teratur dan periodik (Darsiman , B. dan Ayi
informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam      Sudrajat. 2011)
membantu petani dengan melibatkannya secara                  Untuk sektor pertanian bahwa penginderaan
langsung terhadap sejumlah besar kesempatan,           jauh ini mampu memberikan informasi mengenai
sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai          kesuburan dan kelayakan lahan yang sesuai dengan
dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan.        jenis komoditi pertanian tertentu, pengindraan
Perkembangan jejaring pertukaran informasi di          dengan menggunakan pesawat sudah dilengkapi
antara pelaku yang terkait merupakan aspek penting     dengan remote sensing, sehingga bisa mengenali
untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan                jenis tanah hingga strukturnya, maka informasi ini
informasi pertanian. Dengan dukungan teknologi         akan memudahkan para petani dalam menentukan
informasi dan komunikasi serta peran aktif berbagai    komoditi pertanian yang akan dikelola (ditanam)
institusi pemerintahan maupun nonpemerintahan          mereka.
(swasta dan LSM) dan masyarakat jaringan
informasi bidang pertanian di tingkat petani
diharapkan dapat diwujudkan.
       Maka dengan demikian bahwa peran
penyuluh pertanian harus dapat mensosialisasikan
tentang penggunaan teknologi yang dapat membatu
dalam pengelolaan usaha tani mereka sehingga
nantinya akan menciptakan suatu usaha tani yang
                                                       Gambar diatas merupakan proses pengindraan
lebih produktif dan efisien. Oleh karena itu
diperlukan tenaga penyuluh yang benar-benar            dibidang pertanian untuk melihat proses
kompeten untuk membantu memaparkan dan                 pertumbuhan tanaman. Dan hasilnya akan terekam
                                                       dalam bentuk scan seperti dibawah ini :
mengaplikasikan penggunaan teknologi ke para
petani. Dengan berkembangnya teknologi informasi
dan multimedia yang begitu cepat maka akan
berdampak pada peningkatan terhadap kualitas
sumber daya tenaga penyuluh. Penyuluh pertanian
dituntut untuk memahami teknologi informasi dan
komunikasi selain dari ilmu-ilmu mengenai
pertanian.
       Sehingga pada akhirnya Penyuluhan berfungsi
untuk menjembatani kesenjangan antara praktek


                                   Data Maning dan Database System                                  3-23
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


      Salah satu keuntungan dari data citra satelit
untuk deteksi dan inventarisasi sumberdaya lahan
pertanian adalah setiap lembar (scene) citra ini
mencakup wilayah yang sangat luas yaitu sekitar
60–180 km2 (360.000–3.240.000 ha). Dengan
mengamati daerah yang sangat luas sekaligus,
beserta keadaan lahan yang mencakup topografi/
                                                          (Petani di Pedesaan sedang membajak sawah)
relief, pertumbuhan tanaman/ vegetasi dan
fenomena alam yang terekam dalam citra memberi               Dengan perkembangan teknolgi yang semakin
peluang untuk mengamati, mempelajari pengaruh          pesat maka proses pengolahan lahan pertanian
iklim, vegetasi, litologi dan topografi terhadap       sudah menggunakan peralatan yang canggih seprti
penyebaran sumberdaya lahan dan lahan pertanian        traktor, sebagaimana pada gambar dibawah ini.
(Puslit. Tanah dan Agroklimat, 2000). Dan
ketersediaan data citra satelit dalam bentuk digital
memungkinkan penganalisaan dengan komputer
secara kuantitatif dan konsisten.
      Sehingga dengan demikian pemanfaatan
teknologi penginderaan di Indonesia perlu
dikembangan dan diaplikasikan untuk mendukung
efisiensi pelaksanaan inventarisasi sumberdaya
lahan dan identifikasi penyebaran karakteristik        3.3. Peran Teknologi Informasi Dalam
lahan pertanian (lahan sawah, lahan kering, lahan           Pemeliharaan Tanaman
rawa, lahan tidur, lahan kritis, estimasi produksi)
terutama pada wilayah sentra produksi pangan.                Teknologi informasi dan komunikasi akan
      Proses penginderaan ini sangat diperlukan        mampu memberikan informasi kepada para petani
karena penyebaran, kondisi serta perubahan lahan       dalam hal pemeliharaan tanaman yang berkaitan
tidak dapat diketahui secara pasti tanpa bantuan       dengan pemberian pupuk hingga irigasi dan
teknologi yang lebih maju, disamping karena laju       peramalan cuaca. Sehingga dengan demikian bahwa
pertumbuhan penduduk yang tinggi (1,6% per             teknologi informasi dan komunikasi ini akan
tahun) menyebabkan perubahan penggunaan lahan          memberikan keuntungan bagi para petani karena
dengan cepat, maka dengan demikian bahwa               dengan pemeliharaan yang tepat melalui pemberian
inventarisasi dan pemantauan penggunaan lahan          pupuk dan pengaturan pengairan akan mampu
perlu dilaksanakan dengan baik. Disamping itu          memacu peningktan produksi. Pada gambar
bahwa dalam usaha pemantapan ketahanan pangan          dibawah ini menunjukkan sebuah system
dan pengadaan stok pangan nasional, pada era           pengelolaan irigasi tanaman berbasis komputer.
globalisasi informasi dituntut ketepatan, kecepatan    Pada areal tanam (batang tanaman) atau lokasi yang
penyampaian data sumberdaya pertanian, dengan          akan dipantau (field station) ditempatkan scanner
demikian bahwa teknologi penginderaan jauh ini         untuk mendeteksi kondisi yang terjadi (kering,
juga memungkinkan untuk digunakan dalam deteksi        lembab, basah, dll), kemudian data yang terekam
penyebaran lahan pertanian, dan hasilnya               lewat scanner akan masuk ke base station dan
merupakan sumber informasi utama dalam                 selanjutnya data diproses maka secara otomatis
pemutakhiran dan pembaharuan (updating) data           proses selanjutnya akana berlangsung baik
sumberdaya pertanian.                                  penyiraman atau pemupukan sesuai dengan data
                                                       yang masuk di base station (Darsiman, B. dan Ayi
                                                       Sudrajat. 2011).
3.2. Peran Teknologi Informasi Dalam
     Proses Pengolahan Lahan Pertanian

     Salah satu faktor yang mempengaruhi
produktifitas tanaman pertanian adalah pengolahan
lahan yang baik. Pada umumnya petani selalu
mengalami kendala dalam proses pengolahan lahan
karena keterbatasan teknologi. Para petani yang
berada di daerah pedesaan umumnya mengelola
lahan pertaniannya seacara tradisional sehingga
dengan demikian produktifitasnya tidak maksimal. 



3-24                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Pada gambar dibawah ini terlihat peran teknologi      kegiatan manusia yang terlepas dari teknologi,
dengan menggunakan traktor untuk melakukan            artinya bahwa dengan menggunakan teknologi
proses pemupukan dengan menempatkan GPS dan           sebagai media informasi bagi petani, maka aktivitas
sensor pada peralatan mesin traktor tersebut.         penyuluhan pertanian akan menjadi lebih baik
Pemanfaatan teknologi ini tentu akan memberikan       (Darsiman , B. dan Ayi Sudrajat. 2011)
dampak yang sangat positif bagi proses                      Peningkatan kualitas sumber daya petani dan
pengembangan pertanian sebagai upaya untuk            pelaku pertanian merupakan suatu keharusan
meningkatkan produksi pertanian itu sendiri.          dengan kemajuan tekonologi informasi dan
                                                      komunikasi sehingga penyebarluasan informasi
                                                      akan menjadi semakin efisien dan efektif. Beberapa
                                                      solusi yang ditawarkan dalam rangka mengatasi
                                                      persoalan transfer teknologi dan pengetahuan
                                                      pertanian adalah pemanfaatan information and
                                                      communication technologies (ICTs) yang untuk
                                                      penyuluhan pertanian adalah :
                                                      a. Menggunakan “cyber extension” yang
                                                           merupakan penggunaan jaringan on-line,
3.4. Peran Teknologi Informasi Dalam                       computer dan digital interactive multimedia
     Pemantauan Pertumbuhan Tanaman                        untuk memfasilitasi diseminasi teknologi
                                                           pertanian. Model ini dipandang sangat strategis
      Dengan perkembangan teknologi informasi              karena mampu meningkatkan akses informasi
yang semakin pesat bukan hanya bisa diterapkan             bagi petani, petugas penyuluhan pertanian,
pada proses pemeliharaan yang meliputi pemberian           peneliti baik di lembaga penelitian maupun di
pupuk      dan   pengaturan     pengairan    tetapi        universitas serta para manajer penyuluhan.
perkembangan tanaman juga sudah bisa dipantau         b. Dalam penyuluhan pertanian saat ini juga
dengan cermat melalui program computer. Maka               menggunakan multiple information system bagi
dengan demikian bahwa proses peningktan                    masyarakat pedesaan untuk mendukung usaha
produksi tanaman pertanian juga akan semakin               dan bisnis pertanian serta perbaikan ekonomi
baik. Pada gambar dibawah ini menunjukkan                  rumah tangga masyarakat pedesaan.
sebuah system pemantauan pertumbuhan tanaman
berbasis komputer. Pada tanaman yang akan
diantau, apakah batang, pertumbuhan buah atau
dahan/ ranting ditempatkan scanner untuk
mendeteksi kondisi yang terjadi dan selanjutnya
data yang terekam lewat scanner akan masuk ke
base station untuk diproses dan selanjutnya dicatat
sesuai dengan yang diinginkan.

                                                      c.   Belakangan      ini  juga    sudah      mulai
                                                           mempergunakan aplikasi android (melalui
                                                           Smartphone), dalam rangka memperlancar
                                                           proses penyuluhan kepada para petani. Cara ini
                                                           cocok untuk penyuluh yang mewawancarai
                                                           petani padi tanpa akses ke internet. Setelah
                                                           wawancara, informasi dari petani tersimpan
                                                           dalam Smartphone.
                                                           Setelah ada akses ke internet, anjuran
                                                           pemupukan dapat langsung dikirim melalui
3.5.   Peran Teknologi Informasi Dalam
                                                           SMS ke hape petani.
       Penyuluhan Pertanian                           d.   Aplikasi Hand Phone (melalui SMS). Dalam
                                                           memperlancar proses penyuluhan kepada
      Teknologi    informasi    dan   komunikasi           petani, dapat menggunakan fasilitas yang
berhubungan dengan pengolahan data sehingga                terdapat pada hand phone (HP). Departemen
menjadi informasi yang dapat dipergunakan sebagai          Pertanian RI sedang merancang hal ini, dengan
informasi untuk membantu jalannya penyuluhan               menyediakan kontak nomor bebas pulsa.
pertanian. Pada saat ini sudah tidak ada lagi


                                   Data Maning dan Database System                                   3-25
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                                                               kebutuhan akan faktor produksi mingguan
                                                               dengan akurat.

                                                           4.2. Saran.
                                                                 Perkembangan teknologi informasi dan
                                                           komunikasi merupakan harapan yang dapat
    Tidak perlu internet dan kontak nomor bebas            digunakan oleh petani Indonesia sebagai alat
    pulsa … ! Ikuti petunjuk yang terdengar di             pengembangan pertanian untuk meningkatkan
    Hand Phone(HP). Anjuran pemupukan dapat                produktivitas pertanian maka dengan demikian
    segera     diterima      dalam     bentuk     SMS      kesejahteraan hidup masyarakat petani akan
    Sepenuhnya otomatis dan tidak memerlukan               semakin baik, maka melalui kajian ini disarankan
    operator telpon.                                       bahwa pemerintah harus berperan dalam rangka
e. Selanjutnya       juga     digunakan      teknologi     pengembangan teknologi di bidang pertanian serta
    information yang lainnya seperti Multiple              memberikan kemudahan bagi petani untuk
    communication systemtelephone, wireless                mengakses teknologi tersebut.
    information system, off-talk communication,
    FAX,        CATV,         personal       computer      Daftar Pustaka
    communication,         video      tex,     satellite
    communication system, internet (EI-net),               Darsiman B dan Ayi Sudrajat 2011. Tantangan
    television telephone system.                                Indonesia Dalam Mengadopsi Pertanian
     Dengan       penggunaan       teknologi     dalam          Presisi menuju Kedaulatan Pangan. Makalah
penyuluhan       pertanian       diharapkan       dapat         Seminar Medan.2011.
meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas             Direktorat Jenderal TPH, 1998. Departemen
petani dalam enyediakan inovasi pertanian yang                  Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
semakin advance sehingga membantu petugas                  Haryono, 2011. Pengembangan dan Implementasi
penyuluhan pertanian di daerah maka disamping itu               Sistem Cerdas pada Tanaman Padi Sawah
sangat diperlukan adanya kerjasama dengan pihak-                berbasis Precision Farming Mendukung
pihak atau otoritas terkait.                                    Surplus 10 juta ton Beras Tahun 2014.
     Disamping itu salah satu hal penting yang                  Makalah Seminar. Kementerian Pertanian RI.
berkaitan dengan proses penyuluhan pertanian                    Jakarta.
yang perlu mendapatkan fokus perhatian dari                Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 2000.
pemerintah pusat maupun daerah adalah                           Departemen Pertanian Republik Indonesia.
menumbuhkan dan membangun kolaborasi antara                     Jakarta.
lembaga pemerintah (penyuluhan dan penelitian),
pihak swasta dan universitas sehingga proses
penyuluhan pertanian di Indonesia berjalan dengan
lancar dan berkembang dengan baik sehingga para
petani akan merasakan manfaat dari kegiatan
penyuluhan pertanian tersebut.

4. Penutup
4.1. Kesimpulan
     Berdasarkan kajian yang dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Teknologi      informasi    dan      komunikasi
    membantu memperlancar arus informasi bagi
    petani.
b. Mencegah keterlambatan terutama mengenai
    penanaman,      pemupukan,       penyemprotan,
    pemanenan, pengeringan bahkan ramalan
    cuaca, dan harga bahan pertanian.
c. Teknologi      informasi    dan      komunikasi
    bermanfaat bagi petani untuk mengetahui



3-26                                  Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)              ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


     Pemanfaatan Fuzzy Logic untuk Memprediksi Prestasi Mahasiswa
                   Berdasarkan Nilai Ujian Nasional
                     (Studi Kasus : STMIK IBBI)

                                B. Ricson Simarmata dan Hartono
                              STMIK IBBI, Jl. Sei Deli No. 18 Medan
                                Email : hartono_ibbi@yahoo.com


                    Abstrak                                  Untuk      meningkatkan        kualitas seleksi
                                                       mahasiswa maka untuk masa mendatang dapat
     Fuzzy Logic sering digunakan untuk                dipertimbangkan suatu aplikasi yang dapat
mengatasi suatu permasalahan di mana data yang         memprediksi prestasi seorang calon mahasiswa.
ada memiliki batasan nilai yang tidak jelas,           Adapun parameter input yang dapat digunakan
maksudnya di sini adalah bahwa mungkin nilai           untuk memprediksi prestasi seorang calon
yang ada dapat dimasukkan dalam lebih dari satu        mahasiswa baru adalah berdasarkan nilai Ujian
kategori himpunan dengan nilai keanggotaan yang        Nasional (UN) yang meliputi tiga mata pelajaran
berbeda dari masing – masing himpunan. Salah           yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa
satu permasalahan yang ada adalah di dalam             Indonesia.
prediksi prestasi mahasiswa. Prediksi prestasi               Mengingat luasnya permasalahan yang
mahasiswa ini dirasakan penting untuk menentukan       berkaitan dengan prediksi prestasi mahasiswa maka
bagaimana prestasi seorang siswa berdasarkan           peneliti merasa perlu untuk membatasi ruang
parameter input tertentu. Parameter input yang         lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam
digunakan di sini adalah berdasarkan nilai Ujian       penelitian ini, yaitu antara lain :
Nasional Mahasiswa yang memiliki 3 komponen            1. Input yang digunakan adalah nilai mata
mata pelajaran yaitu Matematika, Bahasa                     pelajaran yang diikutkan di dalam Ujian
Indonesia, dan Bahasa Inggris. Prediksi prestasi            Nasional yang terdiri dari Mata Pelajaran
mahasiswa ini dapat dijadikan sebagai salah satu            Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa
tolok ukur bagi STMIK IBBI Medan di dalam                   Indonesia
penerimaan mahasiswa baru disamping ujian              2. Output yang dihasilkan adalah berupa nilai
seleksi tertulis yang dilakukan oleh STMIK IBBI             prediksi IPK seorang calon mahasiswa
Medan.                                                 3. Cara akuisisi pengetahuan dilakukan dengan
                                                            menganalisa data – data mahasiswa STMIK
Keywords     :   Fuzzy Logic,      Prediksi,   Nilai        IBBI dalam kurun waktu 2006 – 2009 yang
                 Keanggotaan                                berjumlah 1200 orang mahasiswa.
                                                       4. Untuk pembentukan fuzzy rule base dilakukan
1. Pendahuluan                                              dengan analisa terhadap basis data mahasiswa
                                                            yang memiliki parameter nilai matematika,
      Pada saat ini seleksi penerimaan mahasiswa            nilai Bahasa Indonesia, dan nilai Bahasa
perlu semakin dilakukan dengan selektif mengingat           Inggris beserta nilai IPK yang diperoleh setelah
semakin meningkatnya calon mahasiswa baru yang              menjalani perkuliahan.
akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.       5. Adapun kumpulan data yang ada hanya akan
Namun, di sisi lain kapasitas daya tampung                  dijadikan rule base jika data itu memenuhi nilai
perguruan tinggi tidak meningkat.                           minimum support sebesar 0.025.
      Seleksi dengan menggunakan ujian secara          6. Proses        defuzzifikasi    dilakukan   dengan
tertulis yang selama ini digunakan memang cukup             menggunakan metode Centroid.
baik untuk memperoleh gambaran mengenai
mampu tidaknya seorang calon mahasiswa untuk
mengikuti kegiatan perkuliahan. Namun, seleksi         2. Model,   Analisa,             Desain,        dan
secara tertulis ini terkadang tidak dapat memberikan      Implementasi
gambaran mengenai prestasi mahasiswa setelah                Lofti Zadeh mengembangkan Fuzzy Logic
mengikuti perkuliahan.                                 pada tahun 1964. Dasar pemikirannya adalah tidak
                                                       ada keadaan yang selalu “benar” dan “salah”.


                                   Data Maning dan Database System                                     3-27
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)              ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


(Lanny, 2007:123). Bila pada himpunan tegas /            2.1 Fuzzifikasi
crisp nilai anggota – anggota himpunan dinyatakan
secara tegas, namun pada himpunan fuzzy ini                   Fuzzifikasi adlaah suatu proses untuk
memiliki nilai derajat keanggotaan tertentu. Dengan      mengubah masukan tegas menjadi masukan fuzzy.
fuzzy ini maka kita dapat menyatakan secara              Pada proses ini memiliki 3 masukan data masing –
fleksibel (secara linguistik) yaitu Sangat Baik, Baik,   masing untuk nilai Matematika, nilai Bahasa
Cukup, dan Kurang.                                       Indonesia, dan nilai Bahasa Inggris.
      Secara umum, fuzzy logic adalah sebuah                  Masing – masing input telah ditentukan nilai
metodologi “berhitung” dengan variabel kata – kata       maksimum dan nilai minimumnya. Adapun fungsi
(linguistic variable), sebagai pengganti berhitung       keanggotaan untuk masing – masing himpunan
dengan bilangan (Naba, 2009:1).                          fuzzy dapat dilihat pada gambar 2, 3, dan 4.
      Dalam mengimplementasikan sistem berbasis
Fuzzy Logic, maka harus menspesifikasikan
himpunan fuzzy dan fungsi keanggotaan masukan
dan keluaran serta aturan – aturan yang berlaku
dalam pengubahan masukan menjadi keluaran.
Untuk pengubahan masukan menjadi keluaran
dinamakan penalaran fuzzy yang merupakan
prosedur inferensi yang digunakan untuk menarik
                                                          Gambar 2 Fungsi Keanggotaan Nilai Matematika
kesimpulan dari himpunan aturan fuzzy pada satu
atau lebih kondisi.
Gambar 1 menunjukkan tiga transformasi yang
harus ada pada suatu sistem berbasis Fuzzy Logic.

                    Sistem Fuzzy




                                                            Gambar 3 Fungsi Keanggotaan Nilai Bahasa
                                                                           Indonesia
       Gambar 1. Diagram Blok Sistem Fuzzy

     Pada gambar 1 terlihat bahwa secara umum
proses inferensi fuzzy dibagi menjadi tiga langkah,
yaitu fuzzifikasi, pengevaluasian aturan, dan
defuzzifikasi.
     Fuzzifikasi adalah proses pemetaan masukan
sistem ke satu atau lebih derajat keanggotaan pada
kelompok – kelompok kualitatif fuzzy. Fungsi             Gambar 3 Fungsi Keanggotaan Nilai Bahasa Inggris
keanggotaan adalah fungsi untuk menentukan arti
numeris masukan sistem terhadap satu atau lebih
                                                              Output yang dihasilkan adalah IPK Mahasiswa.
himpunan fuzzy.                                          Adapun fungsi keanggotaan dari IPK Mahasiswa
     Evaluasi    aturan    fuzzy   adalah    proses      bisa dilihat pada Gambar 4.
pengubahan masukan fuzzy menjadi menjadi aksi
keluaran fuzzy. Jadi aksi masukan fuzzy
dikombinasikan dengan aturan – aturan pada
kumpulan aturan yang telah terdefinisikan sesuai
sistemnya, yang selanjutnya menghasilkan keluaran
fuzzy berupa nilai linguistik. Defuzzikasi adalah
proses penggabungan seluruh keluaran fuzzy
menjadi sebuah hasil yang dapat diaplikasikan
untuk setiap keluaran sistem.




3-28                                 Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                       ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


2.2 Inferensi                                            3.1 ≤ X ≤ 3.5 dikategorikan Memuaskan
                                                         3.6 ≤ X ≤ 4 dikategorikan Sangat Memuaskan
     Tahap penalaran berisi aturan – aturan fuzzy              Berdasarkan kriteria yang telah dikemukakan
yang telah ditentukan agar program dapat bekerja         sebelumnya maka Tabel 1 dapat diubah menjadi
secara maksimum. Proses penentuan IPK                    nilai linguistik seperti yang terlihat pada Tabel 2.
mahasiswa dapat dilakukan dengan menggunakan
parameter input yang terdiri dari nilai Matematika,            Tabel 2. Hasil Pengubahan Nilai Mahasiswa
Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
     Untuk penentuan aturan ini bersumber dari                Nama      Nilai     Nilai B.     Nilai B.
                                                                                                           Nilai IPK
                                                              Mhs     Matematika Indonesia     Inggris
tabel data mahasiswa yang berisi nilai matematika,                                                        Sangat
bahasa indonesia, dan bahasa inggris beserta nilai        Tommy       Sangat Baik   Baik     Sangat Baik
                                                                                                         Memuaskan
IPK yang diperoleh. Di mana data yang memiliki                Andy       Baik       Baik       Cukup     Memuaskan
nilai Support ≥ 0.025 yang akan dijadikan rule.                                                           Sangat
     Sebagai contoh misalkan tabel nilai mahasiswa        Michael     Sangat Baik   Baik     Sangat Baik
                                                                                                         Memuaskan
beserta IPK dapat dilihat pada tabel 1.                       David      Baik       Baik       Cukup     Memuaskan
                                                              Sandy      Baik       Baik       Cukup     Memuaskan
            Tabel 1. Data Nilai Mahasiswa                                                                 Sangat
                                                              Eddy    Sangat Baik   Baik     Sangat Baik
                                                                                                         Memuaskan
  Nama       Nilai        Nilai B.    Nilai B.   Nilai
  Mhs        Matematika   Indonesia   Inggris    IPK           Susi    Cukup        Cukup      Cukup       Cukup
  Tommy           90          80         90        4          Cindy    Cukup         Baik      Cukup       Cukup
   Andy           76          85         70       3.3          Yuli    Cukup         Baik      Cukup     Memuaskan
  Michael         87          76         91       3.7                  Sangat                  Sangat     Sangat
                                                              Yenni                 Baik
   David          80          77         72       3.4                 Memuaskan              Memuaskan Memuaskan
   Sandy          81          79         73       3.35
   Eddy           88          77         92       3.9        Setelah diperoleh nilai linguistik maka langkah
    Susi          70          72         73       2.95   selanjutnya    adalah     mengelompokkan         dan
   Cindy          72          77         75        3     menghitung jumlah kemunculan dari masing–
    Yuli          74          78         67       3.1    masing data. Seperti yang terlihat pada tabel 3.
   Yenni          91          81         88       3.76
                                                         Tabel 3. Jumlah Kemunculan Data untuk Tiap Item
     Berdasarkan data nilai yang ada supaya
menjadi data linguistik maka perlu diubah dengan            Nilai       Nilai       Nilai
                                                                                                   Nilai IPK   Jumlah
menggunakan kriteria penilaian yang digunakan            Matematika B. Indonesia B. Inggris
                                                         Sangat Baik    Baik     Sangat Baik      Sangat         40
oleh STMIK IBBI Medan. Kriteria penilaian adalah                                                 Memuaskan
sebagai berikut.                                               Baik       Baik       Cukup       Memuaskan       30
     Untuk nilai Matematika, kriteria pengubahan              Cukup      Cukup       Cukup        Cukup          20
adalah sebagai berikut.                                       Cukup       Baik       Cukup        Cukup          8
<60 dikatakan Kurang                                          Cukup       Baik       Cukup       Memuaskan       2
60 ≤ X ≤ 75 dikategorikan Cukup
                                                             Kemudian setelah itu hitung nilai support
76 ≤ X ≤ 85 dikategorikan Baik
                                                         untuk masing – masing data. Dengan menggunakan
86 ≤ X ≤ 100 dikategorikan Sangat Baik
                                                         persamaan 1.
     Untuk nilai Bahasa Indonesia, kriteria
pengubahan adalah sebagai berikut.
<60 dikatakan Kurang                                     Nilai Support = JlhData ………………..(1)
60 ≤ X ≤ 75 dikategorikan Cukup                                             TotalData
76 ≤ X ≤ 85 dikategorikan Baik
86 ≤ X ≤ 100 dikategorikan Sangat Baik                   Adapun nilai support untuk masing – masing item
     Untuk nilai Bahasa Inggris, kriteria                data adalah sebagai berikut.
pengubahan adalah sebagai berikut.                       1. Untuk kombinasi Sangat Baik – Baik – Sangat
<60 dikatakan Kurang                                          Baik – Sangat Memuaskan, nilai support
60 ≤ X ≤ 75 dikategorikan Cukup                               adalah :
76 ≤ X ≤ 85 dikategorikan Baik                                 40 = 0.4
86 ≤ X ≤ 100 dikategorikan Sangat Baik                          100
     Sedangkan untuk IPK Mahasiswa, kriteria             2.     Untuk kombinasi Baik – Baik – Cukup –
pengubahan adalah sebagai berikut.                              Memuaskan, nilai support adalah :
<2 dikatakan Kurang                                              30 = 0.3
2.1 ≤ X ≤ 3 dikategorikan Cukup                                 100


                                      Data Maning dan Database System                                            3-29
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


3.   Untuk kombinasi Cukup – Cukup – Cukup –          1.   Membangun sebuah Fuzzy Inference System
     Cukup, nilai support adalah :                         (FIS) baru dengan perintah :
      20 = 0.2                                             a = newfis('snastikom.fis')
       100                                            2.   Mendefinisikan variabel – variabel input dan
4.   Untuk kombinasi Cukup – Baik – Cukup –                output FIS dengan menggunakan perintah :
     Cukup, nilai support adalah :                         a.input(1).name='Matematika'
                                                           a.input(2).name='BIndonesia'
      8 = 0.08                                             a.input(3).name='BInggris'
       100                                                 a.output(1).name='IPK'
5.   Untuk kombinasi Cukup – Baik – Cukup –           3.   Mendefinisikan rentang nilai dari tiap variabel
     Memuaskan, nilai support adalah :                     input dan output dengan menggunakan
      2 = 0.02                                             perintah:
                                                           a.input(1).range=[0 100]
       100                                                 a.input(2).range=[0 100]
     Pada bagian awal kita telah menentukan                a.input(3).range=[0 100]
bahwa nilai minimum support supaya suatu item              a.output(1).range=[0 4]
data dapat dijadikan rule adalah dengan nilai         4.   Membentuk fungsi keanggotaan dari masing –
minimum support sebesar 0.025. Sehingga                    masing variabel Input dan Output dengan
diperoleh bahwa item data yang dapat dijadikan             perintah.
sebagai rule adalah :                                      a.input(1).mf(1).name='kurang'
                                                           a.input(1).mf(1).type='trapmf'
1. Sangat Baik – Baik – Sangat Baik – Sangat               a.input(1).mf(1).params=[0 0 50 60]
    Memuaskan
2. Baik – Baik – Cukup – Memuaskan                         a.input(1).mf(2).name='Cukup'
3. Cukup – Cukup – Cukup – Cukup                           a.input(1).mf(2).type='trapmf'
                                                           a.input(1).mf(2).params=[50 65 65 80]
4. Cukup – Baik – Cukup – Cukup
     Sehingga diperoleh bahwa rule yang terbentuk          a.input(1).mf(3).name='baik'
adalah sebagai berikut.                                    a.input(1).mf(3).type='trapmf'
                                                           a.input(1).mf(3).params=[70 80 80 90]
1. Jika Nilai Matematika adalah Sangat Baik dan
    Nilai Bahasa Indonesia adalah Baik dan Nilai           a.input(1).mf(4).name='Sangatbaik'
    Bahasa Inggris adalah Sangat Baik maka IPK             a.input(1).mf(4).type='trapmf'
    adalah sangat Memuaskan                                a.input(1).mf(4).params=[80 90 90 100]
2. Jika Nilai Matematika adalah Baik dan Nilai
    Bahasa Indonesia adalah Baik dan Nilai Bahasa          a.input(2).mf(1).name='kurang'
                                                           a.input(2).mf(1).type='trapmf'
    Inggris adalah Cukup maka IPK adalah                   a.input(2).mf(1).params=[0 0 50 60]
    Memuaskan
3. Jika Nilai Matematika adalah Cukup dan Nilai            a.input(2).mf(2).name='Cukup'
    Bahasa Indonesia adalah Cukup dan Nilai                a.input(2).mf(2).type='trapmf'
                                                           a.input(2).mf(2).params=[50 65 65 80]
    Bahasa Inggris adalah Cukup maka IPK adalah
    Cukup                                                  a.input(2).mf(3).name='baik'
4. Jika Nilai Matematika adalah Cukup dan Nilai            a.input(2).mf(3).type='trapmf'
                                                           a.input(2).mf(3).params=[70 80 80 90]
    Bahasa Indonesia adalah Baik dan Nilai Bahasa
    Inggris adalah Cukup maka IPK adalah Cukup             a.input(2).mf(4).name='Sangatbaik'
                                                           a.input(2).mf(4).type='trapmf'
                                                           a.input(2).mf(4).params=[80 90 90 100]
2.3 Defuzzifikasi
                                                           a.input(3).mf(1).name='kurang'
      Proses defuzzifikasi merupakan proses akhir          a.input(3).mf(1).type='trapmf'
dari perancangan sistem Fuzzy. Proses defuzzifikasi        a.input(3).mf(1).params=[0 0 50 60]
ini akan menghasilkan suatu bilangan tunggal.
Proses      defuzzifikasi    dilakukan     dengan          a.input(3).mf(2).name='Cukup'
                                                           a.input(3).mf(2).type='trapmf'
menggunakan metode Centroid.                               a.input(3).mf(2).params=[50 65 65 80]

2.4 Perancangan                                            a.input(3).mf(3).name='baik'
                                                           a.input(3).mf(3).type='trapmf'
     Perancangan sistem berbasis Fuzzy ini                 a.input(3).mf(3).params=[70 80 80 90]
dilakukan dengan menggunakan aplikasi Matlab               a.input(3).mf(4).name='Sangatbaik'
7.0. Adapun langkah – langkah di dalam                     a.input(3).mf(4).type='trapmf'
perancangan ini adalah sebagai berikut.                    a.input(3).mf(4).params=[80 90 90 100]

                                                           a.output(1).mf(1).name='kurang'


3-30                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


     a.output(1).mf(1).type='trapmf'
     a.output(1).mf(1).params=[0 0 1.5 2]

     a.output(1).mf(2).name='cukup'
     a.output(1).mf(2).type='trapmf'
     a.output(1).mf(2).params=[1.5 2.25 2.25
     3]

     a.output(1).mf(3).name='memuaskan'
     a.output(1).mf(3).type='trapmf'
     a.output(1).mf(3).params=[2.5 3 3 3.5]

     a.output(1).mf(4).name='sangatmemuaskan
     '
     a.output(1).mf(4).type='trapmf'
     a.output(1).mf(4).params=[3 3.5 4 4]


5.   Membentuk    rule   dengan    menggunakan
     perintah.
     a.rule(1).antecedent=[4 3 4];
     a.rule(1).connection=1;
     a.rule(1).consequent=[4];
     a.rule(1).weight=1;                                    Gambar 5. Tampilan Program Pembentukan
                                                                              Fis
     a.rule(2).antecedent=[3 3 2];
     a.rule(2).connection=1;
     a.rule(2).consequent=[3];
                                                     2.    Kemudian untuk penginputan data dapat
     a.rule(2).weight=1;                                   dilakukan dengan menggunakan perintah
                                                                minput
     a.rule(3).antecedent=[2 2 2];                         Kemudian Tekan Tombol Enter. Maka akan
     a.rule(3).connection=1;
     a.rule(3).consequent=[2];
                                                           dijumpai tampilan seperti yang terlihat pada
     a.rule(3).weight=1;                                   gambar 6.
     a.rule(4).antecedent=[2 3 2];
     a.rule(4).connection=1;
     a.rule(4).consequent=[2];
     a.rule(4).weight=1;
     writefis(a,'my_file')
6.   Simpan program dengan nama ‘mdata’
7.   Kemudian berikut program untuk mengisikan
     input
     matematika = input ('Matematika = ');
     BIndo= input ('Bahasa Indonesia = ');
     BIngg=input('Bahasa Inggris =');
     a=readfis('my_file')
     a=evalfis([matematika,BIndo,BIngg],a)
8.   Simpan program dengan nama ‘minput’

2.5 Implementasi
     Adapun untuk menjalankan aplikasi yang
dihasilkan langkah – langkahnya adalah sebagai
berikut.
1. Pada Command Window dari program Matlab,               Gambar 6. Tampilan Hasil Pemrosesan Fuzzy
    ketikkan perintah.
         mdata                                       3. Hasil dan Diskusi
    Kemudian Tekan Tombol Enter. Maka akan
    dijumpai tampilan seperti yang terlihat pada          Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh
    gambar 5.                                        peneliti maka diperoleh hasil bahwa penerapan
                                                     aplikasi fuzzy logic untuk memprediksi prestasi
                                                     mahasiswa     ini   setelah    diterapkan    untuk
                                                     memprediksi prestasi mahasiswa calon mahasiswa
                                                     untuk TA 2010/2011 memiliki tingkat akurasi yang


                                  Data Maning dan Database System                                 3-31
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


cukup dapat diandalkan yang mencapai ± 80%.            Daftar Pustaka
Analisa dilakukan terhadap nilai Semester I dan II
dari mahasiswa yang telah diuji coba sebelumnya        [1] Desiani, A. & Arhami, M., 2006, ”Konsep
dengan aplikasi Fuzzy Logic. Untuk meningkatkan            Kecerdasan      Buatan”,   Penerbit   Andi,
akurasi maka diharapkan agar nilai support untuk           Yogyakarta.
masing – masing item data dapat semakin dikurangi      [2] Kusumadewi, Sri, 2002, ”Analisa & Desain
sehingga jumlah rule yang digunakan akan semakin           Sistem Fuzzy”, Penerbit Graha Ilmu,
banyak.                                                    Yogyakarta.
                                                       [3] Naba, Agus., 2009, ”Belajar Cepat Fuzzy
4. Kesimpulan dan Saran                                    Logic Menggunakan Matlab”, Penerbit Andi,
                                                           Yogyakarta
4.1 Kesimpulan                                         [4] Pandjaitan, Lanny W, 2007, ”Dasar-Dasar
                                                           Komputasi      Cerdas”,    Penerbit   Andi,
    Adapun kesimpulan dari hasil penelitian adalah         Yogyakarta.
sebagai berikut.                                       [5] Siswanto, 2010, ”Kecerdasan Tiruan Edisi 2”,
1. Penerapan Fuzzy Logic untuk memprediksi                 Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
    prestasi mahasiswa ini dapat digunakan di
    dalam proses penerimaan mahasiswa baru.
2. Untuk kesempurnaan dari aplikasi yang
    dirancang diharapkan agar variabel input dapat
    ditambah dengan melibatkan nilai mata
    pelajaran lainnya.
3. Untuk program aplikasi yang dirancang ini
    maka semakin banyak rule yang ada akan
    memberikan hasil yang semakin akurat.

4.2 Saran
    Adapun saran yang dapat diberikan
berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut.
1. Perlu dipastikan bahwa user telah paham
    dengan cara menjalankan program aplikasi.
2. Untuk ke depan proses untuk menginputkan
    data dapat memanfaatkan fasilitas GUI yang
    telah disediakan oleh Matlab sehingga dapat
    lebih user friendly.




3-32                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


        Penggunaan Genetic Algorithm untuk Optimasi penentuan
          Parameter Motor Induksi dengan Inverter Tiga Phasa

               Herri Trisna Frianto 1, 2 Birowo3 Agus Priyono4 Agus Sofwan4
                                       1
                                        Polteknik Negeri Medan
                                   2
                                     Sekolah Tinggi Teknik Harapan
                                   3
                                     STMIK Triguna Dharma Medan
                               4
                                 Institut Sains dan Teknologi Nasional
                                   Email : herri_trisna@yahoo.co.id


                    Abstrak
      Parameter motor induksi tiga-phasa yang
akan dipakai melakukan prediksi dari kinerja motor
tersebut, ditentukan berdasarkan data yang tersedia
dari pabrik, yang berupa arus maksimum, arus
starting, arus beban penuh dan factor kerja untuk
beban penuh. Bila diinginkan untuk mendapatkan
kinerja yang optimum dari motor tersebut. Maka
parameter-parameter dari motor perlu dikaji lagi
dengan menggunakan Genetic Algorithm. Adapun
model yang digunakan dari motor tersebut adalah                      Gambar-1, Kinerja Pompa Air
model d-q.
                                                            Berdasarkan gambar-1, maka daya rata-rata
                                                       yang dibutuhkan oleh pompa air adalah 24,16 kW.
1. Pendahuluan
                                                       Selanjutnya dipilih motor yang ada dipasaran
     Daya yang diperlukan oleh pompa untuk             dengan data yang tercantum dalam table-1.
memompakan air bersih ditentukan oleh head dan
debit air dari pompa. Setelah daya dan kinerja dari             Tabel-1 Parameter Motor Induksi
pompa diketahui, maka kebutuhan daya dari motor
                                                            HP (Daya)        33      Rs (ohm)      0,0556
induksi yang dibutuhkan untuk menggerakkan
pompa induksi tiga phasa ditentukan dari kinerja          V *Tegangan)       220     Rr (ohm)      0,028
pompa tersebut. Selanjutnya besar motor beserta            f (rekuensi)      50      Xls (ohm)     0,2158
data dan parameter dapat ditentukan berdasarkan            Tmula (N.m)      456.6    Xlr (ohm)     0,471
ukuran yang ada d pasaran.                                    Pole            2     Xm (ohm)       3,906
      Namun motor induksi yang tersedia di pasaran
                                                            Tnominal        35.56    J (kg.m2)      0.59
seringkali tidak menghasilkan kinerja yang
dikehendaki. Karena itu perlu dikaji lagi parameter-
parameter dari motor yang dikeluarkan oleh pabrik      3. Kinerja dari Motor Induksi
pembuatannya. Sehingga diperoleh kondisi arus
                                                             Kinerja motor induksi tiga phasa dapat
yang optimum. Hal itu dapat dilakukan dengan
                                                       diprediksi dari model yang dikembangkan untuk
menggunakan genetic algorithm.
                                                       maksud itu. Dalam makalah ini digunakan model d-
                                                       q. Dari parameter model tersebut selanjutnya
2. Pemilihan Motor            Induksi      Untuk       kinerja dari motor yang dinyatakan oleh kurva
   Pompa Air                                           karakteristik arus terhadap waktu yang dapat
                                                       ditentukan.
     Kinerja dari pompa air di dermaga Ketapang              Untuk membuat kinerja dari motor induksi
diperlihatkan pada gambar-1                            menjadi optimum, maka parameter dari motor
                                                       induksi perlu dikaji lagi dengan menggunakan
                                                       Genetic Algorithm. Makalah ini membahas hal
                                                       tersebut.


                                   Data Maning dan Database System                                          3-33
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


4. Model Motor Induksi Tiga Phasa                      Tegangan keluaran inverter dapat didekati dengan
                                                       deret Fourier .
      Persamaan tegangan untuk motor induksi            Va-b = Vb-c = Va-c = [ 2 3/ π *Vi]          (17)
dalam model d-q adalah :                               Misalnya tegangan Vl-l dapat dinyatakan sebagai :
Vds = rs.ids + dλds /dt – ω. qs               (1)      {sin(wt+phi/6) + 1/5*sin(5wt – phi/6)+
Vqs = rs.ids + dλqs /dt – ω. ds               (2)      1/7*sin(7wt+phi/6)+1/11*sin(11wt – phi/6+…}
V’qr = r’r.iqr + dλqr /dt –(ωe-ωr)λ’dr        (3)      Jika dianggap tidak ada daya yang hilang, maka
V’dr = r’r.iqr + dλdr /dt –(ωe-ωr)λ’qr        (4)      daya dari inverter adalah :
Ψqs = Lqs.iqs + Lm(iqs + I’qr )               (5)      Vi*Ii = [3/2*(Veqs *Ieqs)+ (Veds *Ieds)]     (18)
Ψds = Lds.ids + Lm(ids + I’dr )               (6)      Arus Inverter menjadi :
Ψ’qr = L’qr.i’qr + Lm(iqs + I’qr )             (7)     Ii = [ 3/π*((geqs *Ieqs)+ (geds *Ieds)]      (19)
Ψ’dr = L’dr.i’dr + Lm(ids + I’dr )             (8)     Dimana :
      Persamaan 1 sampai dengan 8 dapat                geqs =1+[2/35*cos(6ωt) – 2/143*cos(12ωt)+…
dinyatakan dalam bentuk matriks sebagai berikut :      geds =[12/35*cos(6ωt)–2/143*cos(12ωt)+.. (20)
          Vqd = Zqd * iqd                      (9)
dengan :
Vqd = [ Vqs Vds V’qr V’dr ] ‘               (10)
 Iqd = [ Iqs Ids I’qr I’dr ] ‘              (11)
A= invers A atau invers Zqd
Dan Zqd adalah matrix impedansi yang dinyatakan
oleh:
Zqd = A                                      (12)
Dimana : Ls = L@ + Lm                       (13)
Persamaan untuk Torsi dinyatakan oleh :
Τe=(3/2*p/2( ds*is– qs*ids))                 (14)
Dimana : ds dan qs dinyatakan oleh persamaan
5 dan 6.
      Berdasarkan persamaan 1 s/d 4, diagram
rangkaian ekivalen untuk motor induksi terlihat
pada gambar-2
                                                        Gambar-3, Karakteristik Arus Maksimum Motor
                                                                  Induksi Keadaan Standart

                                                       6. Optimasi Parameter Motor Induksi
                                                          Dengan Menggunakan Genetic
                                                          Algorithm
                                                       a.   Genetic Algorithm
                                                             Genetic Algorithm adalah metode lain yang
                                                       biasa digunakan untuk menentukan parameter
                                                       rangkaian ekivalen motor induksi tiga phasa,
                                                       sehingga diperoleh arus maksimum. Genetic a
                                                       Algorithm menggunakan objective function yang
  Gambar-2, Rangkaian Ekivalen Motor Induksi
                                                       didasarkan pada suatu criteria kinerja untuk
                                                       menentukan error. Parameter rangkaian ekivalen
5. Formulatif Kemudi Motor induksi                     gambar-1 dipakai sebagai pedoman dalam
      Karakteristik inverter square wave dapat         menentukan optimasi torsi motor induksi.
bekerja secara nominal ditunjukkan melalui kurva       Persamaan torsi untuk locked rotor, breakdown dan
tegangan terhadap waktu dan arus terhadap waktu,       full-load membentuk multi objective optimization
seperti pada gambar-3. Tegangan dan arus yang          problem, dimana tiap persamaan adalah fungsi dari
diperoleh sebagai berikut :                            tiga atau lebih dari parameter mesin. Tiga
Tegangan Fundamental :                                 persamaan torsi dapat dituliskan sebagai berikut :
Vµ (rms) = 6 / π *Vd                           (15)    F1(R1,R2,Xl)= Te – Tfl                        (21)
Arus Fundamental :                                     F2(R1,R2,Xl)= Te – Tlr                        (22)
I fundamental =[ P(VA) 3Φ / 3*VL-L]            (16)    F3(R1,Xl) = Te – Tbd                          (23)


3-34                                Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)              ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Dimana Te adalah persamaan (14).                      didapat dari rangkaian ekivalen motor induksi
     Selanjutnya parameter rangkaian ekivalen         model d-q
motor dikodekan dengan bilangan decimal dan nilai
fitness (kemampuan) maksimum didapatkan untuk         b. Hasil Perhitungan
menentukan torsi tersebut. Maka setiap parameter           Hasil dari nilai fitness yang dinyatakan oleh
rangkaian ekuivalen motor induksi dapat dilakukan     kurva fitness terhadap jumlah generasi yang terlihat
dengan genetic algorithm. Dalam hal ini error         pada gambar-5 yang menghasilkan parameter
function diperoleh sebagai formula dari kuadrat       dengan harga torsi optimum yang terlihat pada
torsi error function, sedangkan fitness function      table-2.
adalah inverse dari error. Sasaran dari genetic
algorithm membuat nilai error minimum atau            Tabel-2, Parameter Motor Induksi Dengan Metode
membuat fitness maksimum. Error function dapat                       Genetic Algorithm
dituliskan sebagai :
E = F1(.)2 + F2(.)2 + F3(.)2                (24)         HP (Daya)         33       Rs (ohm)     0,030
sedangkan fitness dinyatakan oleh :                     V *Tegangan)       220      Rr (ohm)     0,016
Fitness = 1/ E                              (25)         f (rekuensi)      50       Xls (ohm)     0,12
     Secara umum proses genetic algorithm yang
                                                        Tmula (N.m)      527,89     Xlr (ohm)     0,26
dilukiskan gambar-4 terdiri dari :
                                                            Pole            2       Xm (ohm)     2,164
                                                          Tnominal        42,3      J (kg.m2)     0.59




           Gambar-4, Genetic algorithm

I. Pembangkitan Spesies
C^k=[X1^k ,Y1^k, X2^k,Y2^k,,Xm^k,Ym^k] (25)
Dimana: (xi^k, yi^k) : lokasi dari pembangkitan
kromosom.                                                     Gambar-5, Nilai fitness terhadap Populasi
i,j : urutan nomor spesies (1,2,3..)
ii. Perkalian silang                                        Dan dengan cara yang sama karakteristik arus
Xi = ri * Xi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2                    terhadap waktu dari data pada table-3 dapat
Yi = ri * yi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2                    ditentukan hasilnya pada gambar-6.
Dimana ri : bilangan acak, dengan :
i = 1,2,3, …,m

II. Mutasi
Nilai Random dinyatakan oleh :
   Xi = Xi^k + random nilai [ E ]
   Yi = yi^k + random nilai [ E ]
   Dimana : E : bilangan real positif
   Xi = nilai random [ Xmin, Xmax ]
   Yi = nilai random [ Ymin, Ymax ]
      Hasil eveluasi pada proses genetic algorithm,
digunakan untuk mencari nilai error terkecil atau
nilai fitness terbesar. Nilai error yang diperoleh
digunakan untuk menentukan parameter motor
induksi tersebut. Parameter motor induksi tersebut
                                                      Gambar-6, Karakteristik Torsi terhadap Kecepatan
                                                          Motor Induksi hasil Genetic Algorithm


                                   Data Maning dan Database System                                   3-35
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


7. Kesimpulan
      Dengan Genetic    Algorithm nilai arus          Daftar Pustaka
maksimum, arus awal dan arus nominal dapat            1. T.A Lipo and A.Consoli,” Modelling and
dinaikkan secara optimum seperti terlihat pada             Simulation Of Induction Motors wth saturable
table-3                                                    leackage        reactances,”IEEE,        Trans,
                                                           Ind.Applicat. Vol. I.A-20 pp. 180-198,
        Tabel-3 Hasil Simulasi Motor Induksi               Jan/Feb.1984
       Torsi    Motor Induksi    Motor Induksi
                                                      2.   J.A De Kocks, F,S van der Merwe, and H.J
                                                           Vermeuler,” Induction Motor Parameter
                 dengan Data      dengan Data
                                                           Estimation throught an output error technique”,
                   Standart      Hasil Optimasi            IEEE/PES Jan, 31 pp.5 1993 paper no. 93 WM
                   (AMP)            (AMP)                  019-9EC
   Arus Max         3700             7341             3.   E.Muljadi,” Water Pumping with a Peak-Power
   Atus Min        55,315           60,318                 Tracker using a Simple Six-Step Square Wave
                                                           Inverter,” IEEE Transaction On Industry
                                                           Application, Vol.33 No.3 May/Juny 1997.
                                                      4.   Ray Nolan and Towhidul Haque,” Application
                                                           Of Genetic Algorithm to Motor Parameter
                                                           Detertermination For Transient Torque
                                                           Calculation “, IEEE Transaction On Industry
                                                           Applicate,” September/October 1997.
                                                      5.   Warring R.H, “ Pump Selection to System And
                                                           Application, second Edition, Trade and
                                                           Technical Press Ltd, Morgan, Surrey, SM 45
                                                           EW, England, 1984.
                                                      6.   Lawrence Davis,” Handbook Of Genetic
                                                           Algorithm”, Van Nostrand Reinhold, New
                                                           York, 1991
                                                      7.   Goldberg,” Genetic Algorithm In Machine,”
                                                           New York 1996.




3-36                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                   ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


        Penggunaan Genetic Algorithm untuk Optimasi Pengaturan
                   Kecepatan Perjalanan Kereta API

               Birowo 1, Herri Trisna Frianto2, 3 Agus Priyono4 Agus Sofwan4
                                  1
                                   STMIK Triguna Dharma Medan
                                       2
                                         Polteknik Negeri Medan
                            3
                              Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
                              4
                                Institut Sains dan Teknologi Nasional
                 Email : birowonanang@yahoo.co.id, herri_trisna@yahoo.co.id


                     Abstrak                             ∑m = (mf+mfvk+mfvm+mfh+mfi+mfh+mfaj)
                                                         dimana :
    Kereta Api merupakan suatu alat transportasi
                                                         F : Beban gaya kereta api
yang menghubungkan suatu daerah ke daerah lain
                                                         Fvk : Kerugian oleh mesin
dengan ketepatan waktu yang dikehendaki. Dalam
                                                         Fvm: Kerugian oleh manusia
ketepatan waktu perjalanan dan lalu lintas
                                                         FH : Kerugian Lalu lintas Kereta Api
perhubungan yang padat adalah merupakan
                                                         Fj : Kerugian Jalur Kereta Api
kendala dalam membuat jadwal pemberangkatan
                                                         Fh : Kerugian Bahaya Banjir
selama perjalanan kereta api tersebut. Bila
                                                         Faj : Kerugian Simpangan
diinginkan untuk mendapatkan jadwal perjalanan
kereta api yang optimum, maka waktu tempuh
                                                              Persamaan (1) dengan persamaan (2)
kereta api perlu dikaji lagi dengan menggunakan
                                                         menghasilkan:
genetic algorithm.
                                                         Xt = Vo*t + [1/2*(∑F / ∑m )*t)              (5)
Kata Kunci : Genetic Algorithm                           Vo = [Xt - [1/2*(∑F / ∑m )*t)] / t          (6)
                                                              Data waktu tempuh yang dicapai oleh kereta
1. Pendahuluan                                           api sekarang ini untuk Jurusan Surabaya-Jakarta
                                                         untuk kereta api Argo Anggrek dapat ditunjukkan
      Dalam menjaga kebutuhan pelayanan yang             pada gb-1.
baik, kinerja kereta api dalam menempuh
pemberangkatan dan       perjalanan membutuhkan          Tabel-1, Perbedaan kecepatan perjalanan kereta api
waktu yang tepat. Supaya waktu yang ditempuh
                                                                        Awal-   SBY-    SBY-    SBY-
oleh kereta api tersebut optimal juga. Namun                 Kota
                                                                        SBY     SMG     CRB      JKT
                                                                                                        Ket
seringkali dengan mengatur waktu tersebut terjadi
                                                          Jarak (km)        0    475      625    850   Plant
keterlambatan    dalam      kedatangan      maupun
                                                          Waktu
keberangkatan.                                            (jam)             0      5        9     12   Normal
     Untuk menbuat kinerja kereta api yang
optimum dalam menempuh waktu perjalanan, maka                  Gb-1. Waktu thp Jarak tempuh Sby – Jkt
percepatan dari kereta api perlu dikaji lagi dengan
menggunakan genetic algorithm. Dalam makalah             3. Optimasi waktu tempuh dengan
ini membahas hal tersebut.                                  menggunakan Genetic Algorithm
2. Model Persamaan                                       a. Genetic Algorithm
     Persamaan jarak perjalanan kereta api yang                 Genetic Algorithm adalah salah satu metode
ditempuh dalam waktu tertentu dan percepatan yang        yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan
berubah ubah dalam metode kinematika adalah :            percepatan kereta api sehingga diperoleh waktu
                                                         yang optimum. Genetic Algorithm menggunakan
      Xt = Vo*t + [1/2*a*t)                              objective function yang didasarkan pada suatu
(1)                                                      criteria kinerja untuk menentukan error.
        a = ∑F / ∑m                              (2)            Selanjutnya percepatan kereta api dikodekan
∑F = F–(Fvk+Fvm+FH+Fi+Fh+Faj)                    (3)     dengan bilangan decimal dan nilai fitness


                                      Data Maning dan Database System                                     3-37
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


(kemampuan) maksimum didapatkan untuk                   jarak dan gaya dari hokum Newton. Kemudian
menentukan waktu tersebut. Maka setiap gaya yang        percepatan kereta api diacak untuk mendapatkan
diperoleh menimbulkan percepatan kereta api yang        nilai optimum dengan metode Genetic Algorithm,
dapat dilakukan dengan Genetic Algorithm. Dalam         sehingga didapatkan nilai fitness (kemampuan)
hal ini error function diperoleh sebagai formula dari   yang maksimum.
persamaan kuadrat waktu error function, sedangkan
fitness function adalah inverse dari error. Sasaran     b. Analisa
dari Genetic Algorithm adalah membuat nilai error            Dari persamaan (1) s/d (8), maka
minimum atau membuat fitness maksimum. Fitness          menghasilkan perbedaan kecepatan kereta api
function dapat dituliskan sebagai :                     selama perjalanan dari SBY ke Jakarta seperti yang
Fitness = [ 1 – (t0 – t1)]                        (7)   ditunjukkan pada table-2.
Sedangkan error dinyatakan oleh :
Error = 1 / fitness                              (8)    Tabel-2, Perbedaan kecepatan perjalanan kereta api
      Secara umum proses Genetic Algorithm yang                      Awal-   SBY-      SBY-    SBY-
dilukiskan dalam gambar-2 terdiri dari :                   Kota                                         Ket.
                                                                     SBY     SMG       CRB      JKT
                                                         Kecepatan
                                                                       0      95       69.44   70.83   Normal
                                                         (km/jam)
                                                         Kecepatan
                                                                       0     105.55    73.52   77.27   optimum
                                                         (km/jam)


                                                        4. Hasil Perhitungan
                                                              Percobaan       yang     dilakukan   adalah
                                                        menggunakan parameter-parameter jarak, waktu
                                                        sebagai berikut :
                                                        - Jumlah elemen array : 14
              Gb-2, Genetic Algorithm                   - Nilai waktu level maksimum: 0.05
i. Pembangkitan Spesies                                 - Jumlah individu dalam populasi : 20
                                                        - Jumlah Gen satu kromosom : 14
        Pembangkitan Spesies dilakukan dengan           - Jumlah Generasi : 200
memperhatikan persamaan berikut :                             Hasil yang didapat dari nilai fitness
C^k=[X1^k,Y1^k,X2^k,Y2^k,.,Xm^k,Ym^k]                   dinyatakan dalam bentuk kurva fitness terhadap
Dimana: (xi^k, yi^k) : lokasi dari pembangkitan         jumlah generasi yang terlihat pada gambar-3. Dari
kromosom.                                               gambar tersebut menghasilkan waktu dan jarak
i,j : urutan nomor spesies (1,2,3..)                    serta percepatan kereta api dengan harga waktu
                                                        optimum. Kecepatan dan waktu optimum yang
ii. Perkalian silang                                    didapat terlihat pada gambar-4
    Xi = ri * Xi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2
    Yi = ri * yi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2
Dimana ri : bilangan acak, dengan :
i = 1,2,3, …,m

iii. Mutasi
     Nilai Random dinyatakan oleh :
    Xi = Xi^k + random nilai [ E ]
    Yi = yi^k + random nilai [ E ]
     Dimana : E : bilangan real positif
     Xi = nilai random [ Xmin, Xmax ]
     Yi = nilai random [ Ymin, Ymax ]
      Hasil evaluasi pada proses Genetic Algorithm       Gb.3 Karakteristik Nilai Fitness terhadap Jumlah
digunakan untuk mencari nilai error terkecil atau                           Generasi
nilai fitness terbesar. Nilai error yang diperoleh
digunakan untuk menentukan percepatan kereta api.
Percepatan kereta api tersebut didapat dari rumus


3-38                                 Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                                  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Tabel-3, Perbedaan kecepatan perjalanan kereta api                          Daftar Pustaka
                     Awal-   SBY-        SBY-         SBY-
              Kota
                     SBY     SMG         CRB           JKT
                                                                 Ket        1. T.A Lipo and A.Consoli,” Modelling and
        Jarak                                                                  Simulation Of Induction Motors wth saturable
                         0    475            625         850    Plant
        (km)                                                                   leackage reactances,”IEEE, Trans, Ind.Applicat.
        Waktu
                         0    4.5            8.5         11    Optimum         Vol. I.A-20 pp. 180-198, Jan/Feb.1984
        (jam)                                                               2. J.A De Kocks, F,S van der Merwe, and H.J
                                                                               Vermeuler,” Induction Motor Parameter
                                                                               Estimation throught an output error technique”,
                     Perbedaan Kecepatan Kereta Api                            IEEE/PES Jan, 31 pp.5 1993 paper no. 93 WM
              120                                                              019-9EC
              100                                                           3. E.Muljadi,” Schedule of Water Pumping Project
                                                                               with a Peak-Power Tracker using a Simple Six-
  Kecepatan




               80
               60
                                                                               Step Square Wave Inverter,” IEEE Transaction
               40
               20
                                                                               On Industry Application, Vol.33 No.3
                0                                                              May/Juny 1997.
                     1           2                   3           4
                                                                            4. Ray Nolan and Towhidul Haque,” Application
                                        Jarak
                                                                               Of Genetic Algorithm to Motor Parameter
                                    Normal         Optimum                     Detertermination    For    Transient    Torque
                                                                               Calculation “, IEEE Transaction On Industry
Gb.4, Karakteristik kecepatan terhadap waktu yang                              Applicate,” September/October 1997.
                     optimum.                                               5. Warring R.H, “ Schedule of Pump Selection to
                                                                               System And Application, second Edition, Trade
5. Kesimpulan                                                                  and Technical Press Ltd, Morgan, Surrey, SM
                                                                               45 EW, England, 1984.
a. Dari gambar-4 didapat nilai waktu tempuh                                 6. Lawrence Davis,” Handbook Of Genetic
   sebesar 11 jam dengan menggunakan metode                                    Algorithm”, Van Nostrand Reinhold, New
   Genetic Algorithm. Ini menunjukkan bahwa                                    York, 1991
   waktu tempuh kereta api lebih singkat sekitar 1                          7. Goldberg,” Genetic Algorithm In Machine,”
   jam dari waktu tempuh yang sebenarnya sebesar                               New York 1996.
   12 jam. Kalau dinyatakan dalam prosentase,
   maka waktu tempuh yang optimum mengalami
   kenaikan sebesar 2,94%.
b. Dengan mengoptimasi nilai waktu tempuh
   dengan metode Genetic Algorithm diharapkan
   kinerja kereta api optmal. Selain itu terdapat
   beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
   pemakaian Genetic Algorithm untuk menekan
   waktu tempuh, yaitu gangguan yang disebabkan
   oleh manusia, mesin, bencana alam sekecil
   mungkin dan diharapkan lebih lanjut kearah
   pemakaian     Genetic    Algorithm     dengan
   kromosom float.




                                                         Data Maning dan Database System                                 3-39
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-40                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


  Perancangan Aplikasi Penjadwalan Produksi menggunakan beberapa
   Algoritma Heuristik dan Aturan Penjadwalan pada bagian Plastik
                PT. Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS)

            Dessy Revita Nasution, Dida Diah Damayanti, dan Seno Adi Putra
     dessy.revita.nasution@gmail.com, dyh@stttelkom.ac.id, seno_ap@yahoo.com


                    Abstrak                           produksi masih bisa diatur dan dihitung
                                                      penjadwalan bedasarkan aturan prioritasnya.
     PT. Inti Pindad Mitra Sejati pada bagian         Bedasarkan wawancara, prioritas pekerjaan hanya
produksi      plastic bersifat make to order.         dilakukan ketika ada job yang masuk dengan
Perusahaan ini belum memiliki pegendalian             bersamaan. Prioritas ini didasarkan pada Due date,
produksi, penjadwalan produksi proses produksi        tingkat kepentingan konsumen, keuntungan dan
yang standar dan terdokumentasi. Akibatanya,          kecepatan waktu proses (Budi, 2011). Namun
hanya 19% pesanan yang tepat produksi. Belum          faktor-faktor tersebut hanya merupakan bahan
adanya pendokumentasian informasi penjadwalan         pertimbangan, belum ada perhitungan heuristik
mengakibatkan perusahaan sulit melalukan              terhadap prioritas tersebut.
evaluasi proses produksi untuk mencapai hasil yang         Hanya 19% pesanan yang dipenuhi secara
lebih baik. Tujuan dari penelitian ialah untuk        tepat waktu. Sisa persentasenya menunjukkan
merancang sistem yang dapat mengendalikan,            bahwa pesanan tidak selesai tepat waktu. Hal ini
merencanakan           (penjadwalan),          dan    disebabkan karena perkiraan due date yang
mendokumentasikan proses produksi.                    dilakukan oleh manajer tidak tepat.
     Metode yang digunakan di pilih untuk                  Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang
merencanakan produksi bedasarkan kebutuhan dan        dapat membantu PT. IPMS dalam penjadwalan,
tujuan     perusahaan      dalam      menjalankan     perencanaan      pengendalian      produksi,   dan
produksinya. SPT ialah metode untuk meminimasi        pendokumentasian        proses    produksi   untuk
flowtime. WSPT ialah metode yang digunakan jika       meningkatkan efisiensi PT. IPMS dalam
sebuah pesanan mempunyai prioritas dan nilai          merencanakan mengendalikan produksinya.
lebih dibanding pesanan lain. Slack dan algoritma
Hodgson ialah metode yang digunakan untuk             2. Metodologi Penelitian
meminimasi keterlambatan, atau nilai lateness.
     Dengan      menggunakan       aplikasi    ini,
perusahaan dapat mengatur pekerjaan, serta dapat
mengalokasikan pekerjaan ke mesin dengan kondisi
sistem yang sudah disesuaikan Selain itu, aplikasi
ini dapat mendokumentasikan proses produksi yang
terjadi.

Kata Kunci : make to order, pengendalian
produksi, penjadwalan produksi, perancangan
aplikasi, aturan prioritas.
                                                                 Gambar 1 Model Konseptual
1. Pendahuluan                                             Penelitian ini membutuhkan input berupa data
     PT. Inti Pindad Mitra Sejati pada bagian         demand, data matres sesuai, status mesin, dan
produksi plastic bersifat make to order. Perusahaan   waktu proses. Semua data ini diolah untuk
ini belum memiliki pegendalian produksi,              menentukan simulasi jadwal. Penjadwalan ini
penjadwalan produksi proses produksi yang standar     didalamnya mencakup proses alokasi job ke mesin,
dan terdokumentasi. Setiap ada pekerjaan yang         mengurutkan job bedasarkan metode SPT, WSPT,
masuk, IPMS tidak memperhatikan pekerjaan –           Slack dan Algoritma Hodgson, serta menghitug
pekerjaan lain yang ada di lantai produksi, padahal   performansi dari setiap metode yang digunakan
job yang masuk dengan job yang ada dilantai           yang berupa flow time dan Lateness. Didasarkan
                                                      oleh kebutuhan perusahaan, maka proses


                                   Data Maning dan Database System                                 3-41
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


penjadwalan ini dilakukan dalam sebuah aplikasi      3.    Dapat menghasilkan suatu penjadwalan
produksi.                                                  produksi yang outputnya berupa tanggal mulai
                                                           dan selesainya suatu pesanan.
3. Perancangan Sistem                                4.    Dari hasil penjadwalan, dapat dilihat
                                                           performansinya yang berupa lateness dan flow
                                                           time, juga dapat dilihat waktu penyelesaian
                                                           produk yang dapat menjadi acuan untuk tahap
                                                           negosiasi.

                                                     3.1. Aliran Proses Usulan




                                                                Gambar 3 Aliran Proses Usulan




        Gambar 2 Aliran Proses Eksisting

    Dengan melihat gambaran sistem eksisting
perusahaan, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah, yaitu:
1. IPMS membutuhkan suatu sistem yang dapat
    memperkirakan waktu penyelesaian pesanan,
    sehingga waktu due date yang deal untuk
    pelanggan memiliki perhitungan yang nyata.
2. IPMS membutuhkan suatu sistem yang dapat
    mengatur pengalokasian matres ke mesin
    secara otomatis
3. IPMS membutuhkan suatu sistem yang dapat
    menyesuaikan jadwal produksi eksisting jika
    ada pesanan baru yang masuk.
4. IPMS membutuhkan suatu sistem penjadwalan
    yang dapat meminimasi keterlambatan dan flow
    time.
     Identifikasi Kebutuhan Sistem
1. Memberikan opsi mesin untuk dioperasikan
    secara otomatis bedasarkan     matres   yang
    dipilih dan mesin sesuai.
2. Menyediakan metode – metode urutan prioritas
    penjadwalan yang dapat disesuaikan dengan
    kondisi eksisting perusahaan                                                                       
                                                          Gambar 4 Aliran Proses Penjadwalan Usulan


3-42                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                 ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


3.2. Algoritma penjadwalan                                      1 = kurang menguntungkan 1 = kurang
                                                                penting
     Beberapa algoritma penjadwalan yang                        2 = menguntungkan            2 = penting
dirumuskan meliputi:                                            3 = sangat menguntungkan 3 = sangat
1. Algoritma memunculkan mesin tersedia                         penting
    - Masukkan berat produk                                   - Terlihat gantt chart ke empat metode beserta
    - Identifikasi mesin mana yang dapat                        perfomansinya. Pilih gantt chart yang sesuai.
       dimasuki oleh produk tersebut, dengan                  - Jika masih ada mesin yang belum di
       ketentuan:                                               jadwalkan, maka kembali ke tahap 3.
          Ketentuan mesin bedasarkan berat
         Nama Mesin        Kapasitas Berat (dalam gr)
                                                               Pada tahap 5, akan membutuhkan algoritma
                                                          dari keempat metode yang dipakai. Berikut ialah
     Moulding Nissei 250            <= 500
                                                          algoritma dari keempat metode tersebut:
     Moulding Engle 175             <= 200
     Moulding Engle 150             <= 200                a. Shortest Processing Time
     Moulding Arburg 80             <= 100                Tahap 1 : Hitung waktu proses setiap job
     Moulding Arburg 70              <= 50                        bedasarkan kapasitas produksi seperti yang
                                                                  telah di jelaskan sebelumnya.
     - Bedasarkan kode produk, teridentifikasi            Tahap 2 : Urutkan job dari yang memiliki waktu
         persediaan matres yang ada di lantai                     proses terkecil sampai terbesar.
         produksi yang dapat digunakan.
     -   Cari ’irisan’ mesin sesuai antara matres dan     b. Weighted Shortest Processing Time
         produknya.
     -   Buang mesin yang tidak mempunyai irisan.         Tahap 1 Beri bobot pada setiap pekerjaan yang
     -   Tampil mesin – mesin hasil dari irisan                   pending     bedasarkan tingkat keuntungan
         antara sesuai terhadap matres dan sesuai                 dan tingkat kepentingan konsumen.
         terhadap produk.                                 Tahap 2 Hitung waktu proses setiap job bedasarkan
     -   Maksimal Jumlah mesin yang dipilih =                     kapasitas produksi seperti yang telah di
         Jumlah matres; dimana 1 jenis matres tidak               jelaskan sebelumnya (ti).
                                                          Tahap 3 Jumlahkan nilai bobot yang telah diisi (wi).
         boleh dipilih pada 2 mesin atau lebih.

2.   Algoritma Penjadwalan        Dengan       Beberapa   Tahap 4 Hitung nilai setiap job ini dengan   .
                                                          Tahap 5 Urutkan nilai job yang paling kecil sampai
     Aturan Prioritas                                             yang paling besar.
     Berikut ialah alur dari job masuk sampai keluar      c. Slack
     dari tahap penjadwalan sebelum masuk ke
     metode penjadwalan:                                  Tahap 1 Ubah satuan due date ke dalam jam per
                                                                  job.
     - Masukkan kapasitas produksi mesin pada
                                                          Tahap 2 Hitung completion time per job.
       mesin – mesin yang dipilih.
                                                          Tahap 3 Kurangi due date dengan completion time.
     - Masukkan total produksi per mesin.
                                                          Tahap 4 Urutkan nilai job yang paling kecil sampai
     - Jika mesin yang dipilih lebih dari satu, maka
                                                                  yang paling besar.
       inputkan total produksi per mesin.
     - Jika hanya satu mesin yang dipilih maka
                                                          d. Algoritma Hodsgon
       total produksinya sama dengan jumlah
       produk yang di pesan.                                   Sebelum merumuskan algoritma Hodgson ini,
     - Jadwalkan setiap mesinnya.                         harus diketahui terlebih dahulu algoritma dari
     - Jika tidak ada job lain yang masih pending         aturan Earliest Due date (EDD). Berikut ialah tahap
       pada mesin, maka langsung di jadwalkan             – tahap dari aturan EDD:
       pada mesin tersebut, langsung ke tahap 5.          Tahap 1 Ubah satuan due date dari hari ke dalam
     - Jika ada job lain yang masih pending pada                   satuan jam kerja pada setiap job (proses
       mesin, maka masuk ke tahap 4.                               perhitungan seperti yang telah dijelaskan
     - Masukan Data pendukung penjadwalan. Data                    sebelumnya).
       pendukung penjadwalan ini berupa bobot             Tahap 2 Urutkan job bedasarkan nilai due date
       keuntungan dan bobot tingkat kepentingan                    yang paling kecil.
       konsumen dengan inisialisasi berikut:


                                       Data Maning dan Database System                                   3-43
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


     Setelah mengetahui aturan EDD, maka              4. Pengujian        dan      Analisis       Hasil
algoritma Hodgson dapat di jalankan. Tahap dari          Rancangan
algoritma ini ialah sebagai berikut:
Tahap 1 Urutkan job bedasarkan aturan EDD.
Tahap 2 Hitung lateness dari setiap job. Jika tidak   4.1. Analisis hasil perancangan aplikasi
        ada lateness yang positif, maka lanjut ke           Proses perkiraan due date, cek matres dan
        tahap 7.                                      pilih mesin, jadwal ulang pekerjaan pending dengan
Tahap 3 Cari job pertama yang memiliki lateness       yang baru masuk dan proses perhitungan aturan
         positif.                                     prioritas yang sebelumnya tidak ada, pada
Tahap 4 Bandingkan waktu proses dari job – job        perbaikan menjadi ada yang diwujudkan dalam
        sebelum job pertama yang memiliki             aplikasi. Selain itu, penyimpanan data yang
        lateness positif dan cari waktu proses        sebelumnya tidak dilakukan untuk proses produksi,
        terbesarnya.                                  dengan menggunakan aplikasi ini menjadi tersedia
Tahap 5 Hapus job yang memiliki waktu proses          informnasi proses produksinya.
        terbesar pada tahap 4.
Tahap 6 Setelah dihapus, maka ulang tahap 1.
Tahap 7 Taruh job – job yang di hapus di urutan
                                                      4.2. Analisis Metode
        paling belakang.                                - Analisis metode Shortest Processing Time
                                                          (SPT)
3.3. Data Flow Diagram
                                                          Metode ini digunakan ketika user meninginkan
                                                          flow time yang seminimal mungkin. Selain
                                                          untuk memimasi flow time, aturan SPT dapat
                                                          juga digunakan ketika user ingin meminimasi
                                                          waktu tunggu pada pekerjaan. Jika waktu
                                                          proses pada job – job yang barus saja masuk
                                                          tidak terlalu beda, maka SPT ini cocok
                                                          digunakan. Namun apabila terdapat job dengan
                                                          waktu proses yang jauh lebih lama, sedangkan
                                                          order yang beru datang ke lantai produksi
                                                          waktu prosesnya sangat kecil dibanding
                                                          dengan job sebelumnya, maka metode ini tidak
                                                          cocok lagi digunakan.
                                                          SPT akan memproses order dengan waktu
                                                          proses terkecil, tidak peduli berapa lama order
                                                          tersebut telah menunggu di proses, tidak peduli
                                                          seberapa dekat order tersebut dengan due date.
                                                          Hal ini mengakibatkan nilai waiting time pada
                                                          job yang mempunyai waktu proses besar
                                                          menjadi sangat besar. Salah satu solusi untuk
                                                          permasalahan seperti ini ialah dengan
                                                          mengecek secara periodik job yang telah
                                                          menunggu lama untuk dikerjakan agar
                                                          dikerjakan setelah job yang ada di mesin
3.4. Entity Relationship Diagram                          selesai. Dan solusi lainnya ialah menggunakan
                                                          metode lain yang mempertimbangkan jarak
                                                          waktu due date dengan waktu proses pesanan.

                                                        - Analisis   metode       Wieghted      Shortest
                                                          Processing Time

                                                          Metode ini merupakan variasi dari aturan SPT.
                                                          Metode ini digunakan karena mungkin saja
                                                          terjadi masing – masing pekerjaan mempunyai
                                                          arti penting yang berbeda – beda, sehingga



3-44                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                 ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


    digunakan pembobotan pada masing – masing               Oleh karena itu lateness yang positif ini akan
    pekerjaan.                                              di taruh di urutan paling belakang. Walaupun
    Fungsi dari metode ini sama dengan metode               nilai lateness job tersebut akan lebih besar dari
    SPT yaitu meminimasi rata – rata flow time.             sebelumnya, namun jumlah pekerjaan yang
    Yang membedakan ialah ketika waktu proses               terlambat akan berkurang.
    yang dimiliki oleh pesanan dibagikan dengan             Jika denda keterlambatan masing – masing
    bobot tertentu. Dalam penelitian ini bobot              pekerjaan sama besanya dan pekerjaan tidak
    yang digunakan ialah keuntungan dan                     tergantung pekerjaan lain, maka algoritma ini
    kepentingan. Dimana semakin untung atau                 cocok digunakan perusahaan.
    penting order tersebut, maka nilai bobotnya
    akan semakin besar yang artinya semakin          4.3. Verifikasi Hasil
    mendesak pula pesanan ini untuk didahulukan.
    Metode ini cocok jika pelanggan memiliki                - Verifikasi fungsi pilih mesin sesuai
    nilai lebih dimata perusahaan, baik karena               Produk               Status
    pelanggan ini memiliki order yang nilai
    keuntunganya besar dan atau karena pelanggan             Insulator R54        Berhasil
    ini sangat penting untuk di dahulukan.                   Tangkai Penegak      Berhasil
    Sebaliknya, jika pelanggan memiliki nilai                Pistol Grib          Berhasil
    yang sama saja dimata perusahaan, maka tidak
    disarankan untuk menggunakan metode ini.                - Verifikasi hasil perhitungan metode
                                                                
  - Analisis metode Slack
                                                         
    Berbeda dengan 2 metode sebelumnya yang                               Aplikasi         Manual
    berfungsi untuk meminimasi rata – rata flow         SPT            PO2-PO1        PO2-PO1
    time, metode ini berfungsi untuk mengurangi         WSPT           PO2-PO1        PO2-PO1
    keterlambatan atau lateness. Slack ialah            Slack          PO2-PO1        PO2-PO1
    rentang waktu antara waktu penyeleseian             Hodgson        PO2-PO1        PO2-PO1
    pesananya (waktu proses) dengan due date.               
    Metode ini cocok bagi perusahaan untuk               - Verifikasi perhitungan waktu
    menghindari denda keterlambatan yang sangat           
    besar bagi pelanggan tertentu karena metode
    ini tidak memperdulikan siapa yang lebih
    penting, siapa yang lebih untung, maupun
    siapa yang lebih cepat. Dengan pendekatan
    waktu Slack ini, yang akan dikerjakan terlebih                                                           
    dahulu ialah yang memiliki rentang waktu
    lebih kecil terhadap due date.
                                                            - Waktu proses total = Total produksi (buah)
                                                              : Kapasitas produksi (buah/hr)
  - Analisis Algoritma Hodgson
                                                              = 2000 : 2000
    Sama seperti slack, algoritma ini juga                    = 1 hari
    bertujuan untuk mengurangi keterlambatan.                 = 24 jam
    Namun jika slack memilih pekerjaanya                    - Due date = 2x 24 jam kerja
    bedasarkan rentang waktu due date dan waktu                           = 48 jam
    proses,          algoritma          Hodgson
                                                            - Completion time = waktu idle + waktu
    mempertimbangkan due date dan lateness
                                                              proses + waktu istirahat yang dilalui + waktu
    sebagai acuanya. Aturan awal yang digunakan
                                                              set up
    oleh algoritma ini ialah aturan EDD (Earliest
                                                                         = 0 + 24 + 4+1
    Due date), dimana aturan ini hanya melihat
    due date dari suatu pesanan. Dimana yang                              = 29
    paling dekat dengan due date maka itulah                - Lateness = completion time – due date
    yang akan diprioritaskan.                                             = 29-48
    Setelah diurutkan bedasarkan EDD, algoritma                           = -19
    ini akan menggunakan lateness sebagai                   - Flowtime = waktu idle + waktu proses +
    acuannya dimana lateness yang positif                     waktu istirahat
    (terlambat), dianggap memperlambat waktu.


                                  Data Maning dan Database System                                       3-45
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)          ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                 = 0 + 24 + 4+1                          - Dapat menambah ruang lingkup dari aplikasi
                 = 29                                      ke bagian lain seperti pemasaran,
       Hasil completion time yang dilakukan                accounting, bahkan konsumen.
       dengan manual dan aplikasi sedikit
       mengalami perbedaan pembulatan waktu dan
       algoritma perhitungan. Pada program,
       dibutuhkan konversi terhadap pengurangan      Daftar Pustaka
       tanggal dengan waktunya. Sehingga hasil
       yang berupa angka desimal akan dibulatkan     Amin, Faisal (2006). Pengembangan Algoritma
       ke atas.                                           Penjadwalan Heuristik Flow Shop untuk
                                                          Pesanan Baru yang Memperhatikan Lantai
                                                          Produksi. Tugas Akhir S-1 Teknik Industri,
5. Penutup                                                Institut Teknologi Bandung.
5.1. kesimpulan                                      Baker, Kenneth R. (2001). Elements of Sequencing
                                                          and Scheduling. Sine Nomine.
1. Sistem yang dibangun dapat membantu               Bedworth, David D. dan James E. Bailey (1987).
   perusahaan dalam menjadwalkan pekerjaan,               Integrated Production Control System :
   baik pekerjaan baru maupun pekerjaan yang              Management, Analysis, Design. John Wiley &
   menunggu untuk diproses, juga dapat                    Sons Inc. New York.
   mensimulasikan terhadap konsumen tanggal          Elsayed, Elsayed S and Boucher, O Thomas. (1995).
   penyelesaian serta dapat mendokumentasikan             Analysis and Control of Production System.
   hasil dari perencanaan produksi.                       Second Edition. Springer Publishing. New
2. Aplikasi penjadwalan dibuat sesuai dengan              York.
   kondisi perusahaan yang unik terhadap             Ginting, Rosnani (2007). Penjadwalan Mesin. Graha
   pengaturan matres, dan mesin. Aplikasi ini             Ilmu. Yogyakarta.
   mampu menyediakan mesin sesuai terhadap           Ketaren, Dewi (2006). Perancangan Aplikasi
   matres dan produk, yang merupakan proses               Penjadwalan Produksi Job Shop Dengan
   yang unik dari perusahaan ini. Selain itu,             Mengggunakan Beberapa Metode Heuristik.
   metode – metode yang disediakan memiliki               Tugas Akhir S-1 Teknik Industri, Institut
   fungsi tujuan yang dapat meminimalisir                 Teknologi Telkom.
   permasalahan yang terjadi pada IPMS.              Rasjidin, Roesfjandsyah (2006). Penjadwalan
                                                          produksi mesin Injection moulding pada PT.
5.2. Saran                                                Duta flow Machine machinery. Tugas Akhir S-
                                                          1 Teknik Industri, Universitas Indonesia Esa
1. Untuk perusahaan                                       Unggul.
   - Dalam melaksanakan produksi, sebaiknya          Sipper, Daniel and Bulfin, Ir Robert L. (1995).
     perusahaan melakukanya sesuai dengan                 Production      Planning,    Control    and
     penjadwalan produksi yang telah dibuat.              Integration. Mc Graw-Hill Companies Inc.
     Sehingga     tanpa      implementasi yang            New York.
     melenceng dari proses perencanaan, fungsi
     pendokumentasian produksi yang telah
     dibuat dapat berguna ke depannya.
   - Perusahaan dapat melakukan pengembangan
     terhadap aplikasi.
2. Untuk penelitian selanjutnya
   - Dapat mengintegrasikan kondisi mesin yang
     sesungguhnya dengan aplikasi produksi.
     Dapat membuat gantt chart pada aplikasi
     sehingga visualisasi lebih mudah.




3-46                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                  Model Aturan Keterhubungan Data Mahasiswa
                         dengan Algoritma Decision Tree

                                            Dedy Hartama
    Staf Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Tunas Bangsa Pematang Siantar
                          E-mail : dedyhartama@yahoo.com


                    Abstract                          maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
                                                      penyampaian dan penilaiannya yang digunakan
      Penelitian ini mengusulkan sebuah model         sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
aturan keterhubungan data mahasiswa dengan            belajar mengajar di perguruan tinggi. Kelompok
indeks prestasi di perguruan tinggi swasta. Faktor-   Mata     Kuliah     berbasis     kompetensi     yang
faktor mana yang lebih dominan yang                   dilaksanakan berdasarkan Kepmendiknas No
mempengaruhi indeks prestasi belum dapat              232/U/2000 adalah Matakuliah Pengembangan
diketahui dengan pasti. Data diperoleh dari           Kepribadian      (MPK), Kelompok          Matakuliah
database Akademik AMIK Tunas Bangsa dan hasil         Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Kelompok
survei terhadap mahasiswa semester III tahun          Matakuliah       Keahlian      Berkarya       (MKB),
ajaran 2008 dan 2009. Dalam Penelitian ini            Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)
algoritma C 4.5 decision tree diaplikasikan agar      dan Kelompok Matakuliah                 Berkehidupan
mendapatkan suatu model aturan yang dapat             Bermasyarakat (MBB).
memperlihatkan keterhubungan antara nilai rata              Dalam beberapa penelitian yang telah
rata matakuliah kurikulum berbasis kompetensi         dilakukan oleh peneliti yang dituliskan dalam jurnal
dengan data ekonomi, dukungan orang tua dan           atau karya ilmiah tentang penggunaan data mining
fasilitas belajar terhadap indeks prestasi            pada perguruan tinggi adalah : Romero dan
mahasiswa. Model aturan yang diperoleh                Ventura, (2007), telah melakukan survey data
menunjukkan bahwa variabel terbaik dari prediktor     mining dalam bidang pendidikan antara tahun 1995
yang digunakan adalah faktor ekonomi yang             sampai 2005, mereka menyimpulkan bahwa data
memberikan kontribusi sebesar 79,8% terhadap          mining yang berhubungan dengan pendidikan
indeks prestasi mahasiswa.                            sangat baik untuk diteliti terutama di bidang e-
                                                      learning, multimedia, artificial intelligent dan web
Key Word : decision tree, model aturan, indeks        database. Merceron dan Yacep, (2005) melakukan
            prestasi                                  penelitian menggunakan data mining untuk
                                                      mengidentifikasi     perilaku     mahasiswa     yang
                                                      cenderung gagal pada prestasi akademik sebelum
1. Pendahuluan
                                                      ujian akhir.    Ogor, (2007) menggunakan teknik
     Dalam Proses belajar mengajar untuk              data mining yang digunakan untuk membangun
mendapatkan nilai akhir mahasiswa di AMIK Tunas       prototipe Penilaian Kinerja Monitoring System
Bangsa Pematangsiantar memiliki penilaian terdiri     (PAMS) untuk mengevaluasi kinerja mahasiswa.
dari penilaian absensi, tugas, quis, ujian tengah     Sembiring, et al., (2009) menggunakan teknik data
semester (UTS) dan ujian akhir semester ( UAS ).      mining dalam pemantauan dan memprediksi
Peningkatan prestasi akademik dapat dilaksanakan      peningkatan prestasi mahasiswa berdasarkan minat,
dengan pemberian tugas yang berhubungan dengan        prilaku belajar, pemanfatan waktu dan dukungan
kompetensi mata kuliah yang pilih. Ujian dapat        orang tua di perguruan tinggi.
diselenggarakan melalui ujian tengah semester,              Walaupun telah banyak penelitian yang
ujian akhir semester, ujian akhir program studi dan   dilakukan berkaitan dengan indeks prestasi
ujian skripsi.                                        mahasiswa        namun        faktor-faktor     yang
     Berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000          mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa masih
Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A,    belum dapat diketahui dengan pasti sehingga perlu
B, C, D, dan E yang masing masing bernilai 4, 3, 2,   dilakukan penelitian untuk melihat keterhubungan
1, dan 0.                                             data mahasiswa dengan indeks prestasi.
      Kurikulum pendidikan           tinggi adalah          Penelitian ini mengaplikasikan teknik data
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi       mining dengan algoritma C 4.5 dalam membuat


                                   Data Maning dan Database System                                   3-47
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)           ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


model aturan keterhubungan data mahasiswa            bergantian untuk menjelaskan proses penggalian
berdasarkan matakuliah Kurikulum Berbasis            informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang
Kompetensi (KBK) dan data demografi yang             besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki
mendukung peningkatan indeks prestasi mahasiswa.     konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama
Model      aturan     yang      diperoleh   untuk    lain. Dan salah satu tahapan dalam keseluruhan
mengklasifikasikan predikat mahasiswa yang terdiri   proses KDD adalah data mining. Proses KDD
dari    dengan    pujian,    sangat    memuaskan,    secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut
memuaskan, dan buruk.                                (Fayyad, 1996).
     Dengan menggunakan Algoritma C 4.5,             1. Data Selection
penelitian ini akan memberikan aturan dalam          2. Pre-processing/Cleaning
bentuk decision tree bagi mahasiswa yang akan        3. Transformation
meningkatkan nilai matakuliah dan indeks prestasi    4. Data mining
pada semester yang akan diambil berikutnya.          5. Interpretation/Evalution
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan                 Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola
kontribusi bagi perguruan tinggi swasta khususnya    atau informasi yang ditemukan bertentangan
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer           dengan fakta atau hipoPenelitian yang ada
(AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar.                 sebelumnya.      Penjelasan     di    atas   dapat
                                                     direfresentasikan pada Gambar 1
2. Permasalahan
     Berdasar pada latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan masalah dalam Penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana       membuat       model     aturan
    keterhubungan data mahasiswa dengan indeks
    prestasi menggunakan algoritma C 4.5.                   Gambar 1. Proses dari Data Mining
2. Bagaimana menggunakan model aturan untuk                       Sumber: SPSS, 2004
    mengklasifikasikan predikat akhir seorang
    mahasiswa berdasarkan indeks prestasi.                 Dalam CRISP-DM sebuah proyek data
                                                     mining memiliki siklus hidup yang terbagi dalam
3. Tinjauan Teoritis                                 enam fase Gambar 2. Keseluruhan fase berurutan
                                                     yang ada tersebut bersifat adaptif. Fase berikutnya
     Data mining adalah suatu istilah yang
                                                     dalam urutan bergantung kepada keluaran dari fase
digunakan untuk menemukan pengetahuan yang
                                                     sebelumnya. Hubungan penting antar fase
tersembunyi di dalam database. Data mining
                                                     digambarkan dengan panah. Sebagai contoh, jika
merupakan      proses    semi      otomatik   yang
                                                     proses berada pada fase modeling. Berdasar pada
menggunakan       teknik   statistik,  matematika,
                                                     perilaku dan karakteristik model, proses mungkin
kecerdasan buatan, dan machine learning untuk
                                                     kembali kepada fase data preparation untuk
mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi
                                                     perbaikan lebih lanjut terhadap data atau berpindah
pengetahuan potensial dan berguna yang
                                                     maju kepada fase evaluation.
bermanfaat yang tersimpan di dalam database besar.
(Turban et al, 2005 ).
     Menurut Gartner Group data mining adalah
suatu proses menemukan hubungan yang berarti,
pola, dan kecenderungan dengan memeriksa dalam
sekumpulan besar data yang tersimpan dalam
penyimpanan      dengan    menggunakan      teknik
pengenalan pola seperti teknik statistik dan
matematika (Larose, 2006).
      “Data mining adalah analisis otomatis dari
data yang berjumlah besar atau kompleks dengan         Gambar 2. Proses Data Mining Menurut CRISP-DM
tujuan untuk menemukan pola atau kecenderungan                      Sumber: CRISP, 2005
yang penting yang biasanya tidak disadari
keberadaannya.” (Pramudiono, 2006).                  2.1. Algoritma C 4.5
     Istilah data mining dan Knowledge Discovery          Algoritma C 4.5 adalah salah satu metode
in Database (KDD) sering kali digunakan secara       untuk membuat decision tree berdasarkan training


3-48                              Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                 ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


data yang telah disediakan. Algoritma C 4.5             data kuisioner mahasiswa yang merupakan data set
merupakan pengembangan dari ID3. Beberapa               kedua. Sumber data yang dikumpulkan dari catatan
pengembangan yang dilakukan pada C 4.5 adalah           kartu hasil studi akademik mahasiswa.
sebagai antara lain bisa mengatasi missing value,             Untuk dataset kedua, penulis mengembangkan
bisa mengatasi continue data, dan pruning.              kuesioner (Lampiran A) untuk mengukur
      Secara umum algoritma C4.5 untuk                  keterhubungan data demografi yang sesungguhnya
membangun pohon keputusan adalah sebagai                dari mahasiswa. 5 (lima) pertanyaan menghasilkan
berikut:                                                informasi demografi untuk responden. Pertanyaan
1. Pilih atribut sebagai akar                           pertanyaan yang dibuat adalah tipe skala point
2. Buat cabang untuk masing-masing nilai                linker 5 yang disusun dari “ sangat setuju” sampai “
3. Bagi kasus dalam cabang                              sangat tidak setuju”. yang berkenaan untuk
4. Ulangi proses untuk masing-masing cabang             membuat aturan indeks prestasi akhir mereka. Data
    sampai semua kasus pada cabang memiliki kelas       set pertama dapat dilihat pada Tabel 1
    yang sama.
                                                                Tabel 1 Tampilan Data Set Pertama
      Untuk memilih atribut sebagai akar,
didasarkan pada nilai Gain tertinggi dari atribut-        No     Role           Name            Type
atribut yang ada. Untuk menghitung Gain                   1      Label          predikat        nominal
                                                          2      Regular        IP              nominal
digunakan rumus seperti tertera dalam Rumus 1             3      Regular        Ratamkb         Nominal
(Craw, 2005).                                             4      Regular        Ratamkk         nominal
                                  Si                      5      Regular        Ratampk         nominal
Gain(S,A) = Entrropy(S) – Σi =1
                            n
                                     * Entropy(Si)        6      Regular        Ratambb         nominal
                                  S                       7      Regular        Semester        nominal
Dengan                                                       Pada Tabel 1 atribut predikat sebagai label
S     : Himpunan Kasus                                  yang merupakan tujuan dari atribut IP,
A : Atribut                                             ratamkb,ratamkk,ratampk,ratambb dan semester.
N : Jumlah partisi atribut A                            Data set kedua dapat dilihat pada Tabel 2
|Si| : Jumlah kasus pada partisi ke i
|S| : Jumlah kasus dalam S                                      Tabel 2 Tampilan Data Set Kedua
      Sedangkan perhitungan nilai Entropy dapat          No    Role        Name                     Type
dilihat pada rumus 2 berikut (Craw, 2005):               1     Label       predikat                 nominal
        Entropy(A) =   Σin=1 − pi *log 2 pi              2
                                                         3
                                                               Regular
                                                               Regular
                                                                           IP
                                                                           ekonomi
                                                                                                    nominal
                                                                                                    nominal
Dengan                                                   4     Regular     dukungan orang tua       nominal
S   : Himpunan Kasus                                     5     Regular     fasilitas belajar        nominal
A : Fitur                                                6     regular     semester                 nominal
n   : Jumlah partisi S                                       Pada Tabel 2. atribut predikat sebagai label
pi : Proporsi dari Si terhadap S                        yang merupakan tujuan dari atribut IP, dukungan
                                                        orang tua, ekonomi, fasilitas dan semester.
3. Prosedur Pengumpulan Data                                 Keterhubungan data antara data set pertama
                                                        dan data set kedua dapat dilihat pada Tabel 3.
      Dalam studi kasus ini, untuk data set pertama,
penulis mengumpulkan data dari SQL Server                 Tabel 3. Tampilan Data Set Pertama dan Kedua
database nilai rata-rata matakuliah kurikulum
berbasis kompetensi AMIK Tunas Bangsa                    No    Role        Name                    Type
                                                          1    Label       predikat                nominal
Pematangsiantar yang telah mendapatkan kartu
                                                          2    Regular     IP                      nominal
hasil studi pada semester 3 yaitu tahun ajaran 2008       3    Regular     Ratamkb                 nominal
sampai dengan 2009 yang terdiri dari predikat, IP,        4    Regular     Ratamkk                 nominal
ratamkb, ratamkk, ratampk, ratambb, ratampb,              5    Regular     Ratampk                 nominal
semester.                                                 6    Regular     Ratambb                 nominal
      Dataset kedua penulis mensurvei mahasiswa           7    Regular     ekonomi                 nominal
                                                          8    Regular     dukungan orang tua      nominal
tentang      prediksi prestasi akademik dengan            9    Regular     fasilitas belajar       nominal
menggunakan        kuesioner     tertulis.   Penulis     10    Regular     semester                nominal
menciptakan instrument survey dan termasuk
pertanyaan demografis secara umum. Jumlah                     Pada Tabel 3 atribut predikat sebagai label
mahasiswa sebanyak 755 orang, dan penulis               yang merupakan tujuan dari atribut IP,
mendapatkan data sampel sebanyak 734 orang dari         ratamkb,ratamkk,ratampk,ratambb, dukungan orang
735 untuk data set pertama dan 734 orang untuk          tua, ekonomi, fasilitas dan semester.


                                     Data Maning dan Database System                                      3-49
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                   ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


3.1. Validitas     dan                      Reliabilitas         Data tabel 5 di atas kemudian disederhanakan
     (Keakuratan) Data                                      kembali. Karena nim, nama bersifat primary key
                                                            maka data tidak digunakan dalam penelitian,
      Keakuratan instrumen yang digunakan pada              sehingga data yang dipilih dalam penelitian adalah
penelitian ini adalah penting. Keakuratan mengacu           pada Tabel 6 dengan menambahkan field predikat
apakah instrumen yang digunakan mengukur secara             berdasarkan IP dimana ketentuannya sebagai
konsisten setiap waktu dan populasi ( Gall et al.,          berikut :
1996 ).
      Survei dalam studi ini diuji dalam jangka                No           IP               Predikat
waktu dan ukuran internal yang terpercaya yang                1       < 2,00          Buruk
memiliki keterkaitan antara bagian bagian tes (               2       2,00 - 2,75     Memuaskan
Brown and Alexander, 1991 ). Hal ini menjamin                 3       2,76 - 3.50     sangat memuaskan
apakah pengukuran instrumen secara akurat                     4       3.51 - 4,00     dengan pujian
dimaksudkan untuk mengukur.
      Cronbach’s Alpha diberikan survei untuk                          Tabel 6 Tabel Data Penelitian
mengukur konsistensi internal. Menurut Mitchell            Predikat IP     MKB   MPK MKK MPB MBB Semester
dan Jolley ( 1999 ), Cronbach’s Alpha pada atau di          ……      ……     …….   ……. ……. ……. …….  …….
atas 0.60      diterima sebagai bukti realibilitas
internal. Validitas dan Realibilitas dari kuesioner         3.3.2 Preprocessing Data Kuesioner
dengan jumlah data sebanyak 60 item, seperti pada
Tabel 4                                                           Data survei dalam bentuk kuesioner yang
                                                            dibagikan kepada mahasiswa terdiri dari beberapa
         Tabel 4 Statistik Reliabilitas Data                field. Data yang dikumpulkan dapat dilihat pada
                                                            Tabel 7
                               Cronbach's       Jumlah
  No    Variabel dalam Skala
                                 alpha           Data
  1    Faktor Ekonomi             .634            60
                                                                         Tabel 7 Data Kuesioner
  2    Faktor Dukungan            .635            60       NIM Nama IP Q1 Q2  Q3  Q4  Q5  Re
       Orang Tua                                           …… …… ……. ……. ……. ……. ……. ……. …….
  3    Faktor Fasilitas           .629           60
                                                                 Data pada tabel 7 di atas dapat dijelaskan
     Dari Tabel di atas Cronbach's alpha dari ke            bahwa :
tiga variabel berjumlah di atas 0.60 ini                    1. Q1 sampai dengan Q5 adalah pertanyaan untuk
menunjukkan bahwa data yang diolah adalah valid                ekonomi orang tua.
dan dipercaya.                                              2. RE adalah rata-rata ekonomi dari pertanyaan Q1
                                                               sampai dengan Q5
3.3 Preprocessing Data                                           Dari keterangan tabel 3.7 di atas, pengolahan
                                                            data penelitian dibagi dua, yaitu rata-rata ekonomi,
3.3.1 Preprocessing Database Akademik
                                                            dukungan orang tua dan fasilitas belajar digunakan
     Untuk mendapatkan input yang lebih baik dari           pada software rapidminer sedangkan nilai dari
teknik data mining, penulis melakukan beberapa              pertanyaan digunakan pada software SPSS 18.
preprocessing untuk data yang akan dikumpulkan.
Data disusun dalam tabel yang berbeda yang                  3.3.2 Signifikan
dihubungkan dalam tabel tunggal. Tabel yang
                                                                 Dalam penelitian ini, penulis telah menguji
digabungkan adalah :
                                                            hubungan antara empat prediktor variabel model
1. tabel mahasiswa
                                                            aturan untuk predikat keberhasilan mahasiswa
2. tabel matakuliah
                                                            dengan menggunakan metode analisis regresi
3. tabel nilai
                                                            berganda dengan model fit untuk mengetahui
4. tabel IP
                                                            variabel manakah yang paling memberikan
     Dari pilihan field ke empat tabel di atas data
yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 5                     kontribusi. Hasil yang diperoleh menunjukkan
                                                            bahwa ada tiga dari empat variabel tersebut di atas
                                                            memiliki korelasi yang sangat signifikan terhadap
        Tabel 5 Tabel Preprocessing Data
            Gabungan Empat Tabel                            model aturan untuk predikat keberhasilan
                                                            mahasiswa ekonomi, dukungan orang tua, fasilitas
NIM Nama MKB MPK MKK MPB MBB Semester IP                    belajar. Semua-prediktor tiga variabel di atas
…… …… ……. ……. ……. ……. ……. ……. …….                           memberikan kontribusi 82,8% dalam membuat



3-50                                     Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                     ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


model aturan untuk predikat keberhasilan              faktor ekonomi untuk mendapatkan predikat dengan
mahasiswa, seperti terlihat pada Tabel 8              pujian, sangat memuaskan, memuaskan dan buruk
                                                           Untuk melihat penyederhanaan dari decision
  Tabel 8 Korelasi Signifikan dari Tiga Prediktor     tree dalam bentuk model aturan induction rule
                Variabel Predikat                     dapat dilihat pada Gambar 4

                                                      if RATAMKK = B and RATAMKB = B then SANGAT MEMUASKAN  (95 / 0 / 0 
                                                      / 0)
                                                      if Orang Tua = 4.6 then SANGAT MEMUASKAN (104 / 0 / 0 / 0)
                                                      if Orang Tua = 4.4 then SANGAT MEMUASKAN (97 / 0 / 0 / 0)
                                                      if Orang Tua = 4 then MEMUASKaAN (0 / 91 / 0 / 0)
                                                      if Ekonomi = 3.8 then SANGAT MEMUASKAN (53 / 0 / 0 / 0)
                                                      if RATAMKK = A and RATAMKB = A then DENGAN PUJIAN (0 / 0 /
                                                      80 / 0)
                                                      if RATAMKK = C and RATAMKB = C then MEMUASKAN (1 / 46 / 0
                                                      / 1)
     Dari Tabel 8 dapat melihat bahwa variabel        if Ekonomi = 3 then BURUK (0 / 0 / 0 / 45)
                                                      if Fasilitas = 4.4 then SANGAT MEMUASKAN (37 / 0 / 0 / 0)
terbaik dari prediktor ekonomi (lihat pada R square   if Orang Tua = 3.8 and Ekonomi = 3.4 then MEMUASKAN (0 / 8 / 0 / 0)
ubah) memberikan kontribusi 79,8%. Keempat            if Ekonomi = 3.2 and RATAMKK = E then BURUK (0 / 0 / 0 / 14)
                                                      if Orang Tua = 3.8 and RATAMKK = B then MEMUASKAN (0 / 5 / 0 /
variabel memberikan kontribusi yang signifikan R 2    0)
= 0,828. Dengan demikian, dapat disimpulkan           if Orang Tua = 4.8 then DENGAN PUJIAN (0 / 0 / 13 / 0)
                                                      if RATAMBB = C and RATAMKB = B then MEMUASKAN (1 / 4 / 0 /
bahwa tiga variabel tersebut di atas adalah sangat    0)
dipercaya untuk digunakan sebagai penaksir model      if Fasilitas = 4 and RATAMPK = A then SANGAT MEMUASKAN (9 /
aturan untuk predikat keberhasilan mahasiswa,         1 / 0 / 0)
                                                      if Ekonomi = 3.2 then BURUK (0 / 4 / 0 / 11)
seperti yang terdapat pada Tabel 9                    else MEMUASKAN (4 / 5 / 2 / 0) 
                                                      correct: 717 out of 731 training examples. 
                                                       
  Tabel 9 Signifikan dari Tiga Variabel Prediktor
                     Predikat                                Gambar 4. Model Aturan Induction Rule

                                                             Dari Gambar 4. di atas dapat disederhanakan
                                                      rule yang terbaik berdasarkan predikat gain rasio,
                                                      seperti pada Tabel 10 dengan ketentuan M =
                                                      Memuaskan, SM = Sangat Memuaskan, DP =
                                                      Dengan Pujian dan B = Buruk.

                                                             Tabel 10 Model Aturan Penyederhanaan
4. Hasil Percobaan Decision Tree                                        Induction Rule

     Model sampel aturan decision tree dengan         Rule           Keterangan Rule           SM      M     DP      B
model grafik dari software rapidminer yang akan              if ratamkk = B and ratamkb =
                                                                                               95      0      0      0
                                                             B then sangat memuaskan
digunakan dapat dilihat pada gambar 3                   1
                                                             if orang tua = 4.6 then sangat
                                                                                               104     0      0      0
                                                             memuaskan
                                                             if orang tua = 4 then
                                                                                                0      91     0      0
                                                             memuaskan
                                                        2
                                                             if orang tua = 3.8 and ratamkk
                                                                                                0      5      0      0
                                                             = B then memuaskan
                                                             if ratamkk = A and ratamkb =
                                                                                                0      0      80     0
                                                             A then dengan pujian
                                                        3
                                                             if orang tua = 4.8 then dengan
                                                                                                0      0      13     0
                                                             pujian
                                                             if ekonomi = 3 then buruk          0      0      0      45
                                                        4    if ekonomi = 3.2 and ratamkk
Gambar 3. Grafik Decision Tree                               = E then buruk
                                                                                                0      0      0      14

     Dari Gambar 3 dapat dijelaskan bahwa faktor             Tabel 10 dapat dijelaskan bahwa rule sangat
ekonomi memiliki pengaruh paling besar dalam          memuaskan terdiri dari jika ratamkk dan ratamkb
data penelitian Penelitian ini, setelah dilakukan     bernilai B dengan nilai Gaint Rasion 95 dan jika
percobaan dengan menggunakan rapidminer bahwa         rata orang tua 4.6 dengan gaint rasio 104. Rule
variabel ekonomi berada pada node paling atas,        memuaskan terdiri dari jika rata orang tua 4
kemudian dibandingkan dengan rata-rata nilai dari     dengan gaint rasio 91 kemudian jika rata orang tua
                                                      3.8 dan ratamkk=B dengan gaint rasio 5. Rule


                                   Data Maning dan Database System                                                 3-51
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)              ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


dengan pujian terdiri dari jika ratamkk dan            3. Dari pendekatan model aturan yang didapat,
ratamkb bernilai A dengan nilai Gaint Rasion 80           perlu menjadi perhatian khusus bagi manajemen
dan jika rata rata orang tua 4.8 dengan gaint rasio       AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar untuk
13. Rule buruk terdiri dari jika rata ekonomi 3           melihat dan mengambil keputusan variabel
dengan gaint rasio 45 kemudian jika rata ekonomi          mana yang harus diperhatikan untuk
3.2 dan ratamkk=E                                         mendukung peningkatan indeks prestasi
                                                          mahasiswa agar mendapatkan predikat sangat
5. Penutup                                                memuaskan dan dengan pujian, sehingga
                                                          mahasiswa yang akan lulus dapat bersaing di
5.1 Kesimpulan                                            pasar kerja global.

    Penelitian ini menghasilkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Diperoleh suatu model aturan yang dapat
                                                       Daftar Pustaka
   memperlihatkan aturan keterhubungan antara          [1]  Craw, S. (2005). Case Based Reasoning :
   nilai rata-rata matakuliah dengan faktor                 Lecture 3: CBR Case-Base Indexing
   ekonomi, dukungan orang tua dan fasilitas                www.comp.rgu.ac.uk/staff/smc/teaching/cm3
   belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa.              016/Lecture-3-cbr-indexing .ppt, diakses
2. Dalam studi kasus pada Akademi Manajemen                 tanggal 11 april 2011
   Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa            [2] CRISP ( Cross Industry Standard Process for
   Pematangsiantar      bahwa       sebagian   besar        Data          Mining          http://www.crisp-
   mahasiswa yang memiliki predikat buruk                   dm.org/Process/index.htm, diakses tanggal 11
   apabila faktor rata-rata ekonomi = 3 dan                 april 2011
   ratamkk bernilai E dan predikat dengan pujian       [3] Fayyad, U. M, 1996, Advances in Knowledge
   apabila jika ratamkk = A dan         ratamkb = A         Discovery and Data Mining. Camberidge,
   kemudian rata-rata dukungan orang tua = 4.8              MA: The MIT Press.
3. Penelitian ini telah menunjukkan ada tiga dari      [4] Gall, M. D., Borg, W. R., & Gall, J. P.
   empat variabel yaitu fasilitas, ekonomi, orangtua        (1996). Educational research introduction
   dan predikat memiliki korelasi yang sangat               (6th ed.). White Plains, NY: Longman
   signifikan terhadap model aturan aturan                  Publishers USA.
   keterhubungan       data     mahasiswa      untuk   [5] Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No.
   meningkatkan indeks prestasi seperti yang                232/U/2000 tentang pedoman penyusunan
   diusulkan (faktor ekonomi, faktor dukungan               kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian
   orang tua dan fasilitas belajar) dengan predikat         hasil belajar mahasiswa.
   indeks prestasi mahasiswa pada akhir semester.      [6] Larose D, T., 2006, Data Mining Methods
   Semua prediktor tiga variabel             di atas        and Models, Jhon Wiley & Sons, Inc.
   memberikan kontribusi 82,8% dan variabel                 Hoboken New Jersey
   terbaik dari prediktor ekonomi memberikan           [7] Merceron, A and Yacef, K. 2005.
   kontribusi 79,8%.                                        Educational Data mining: A case study. In
                                                            proceedings of the 12th International
5.2 Saran                                                   Conference on Artificial Intelligence in
    Saran penulis terhadap Penelitian ini                   Education AIED 2005, Amsterdam, The
                                                            Netherlands, IOS Press, Vol 5, pp 1-8
adalah sebagai berikut :                               [8] Mitchell M dan Jolley J, 1999. Research
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih variatif              Design Explained. New York: Holt, Rinehart
   mungkin penelitian ini dapat dikembangkan                and Winston.
   dengan teknik data mining yang lain seperti         [9]  Ogor E. N, 2007. Student Academic
   Fuzzy Decision Tree, algoritma genetika,                 Performance Monitoring and Evaluation,
   association rule dan algoritma KNearest                  Congress of Electronics, Robotics and
   Neighbor untuk mencari aturan atau pendekatan            Automotive Mechanic, Vol.4, pp-354-359
   model yang ingin dicapai.                           [10] Pramudiono, I, 2006, Apa itu Data Mining ?
2. Dalam penelitian lebih lanjut, pengujian model           dalam
   aturan dapat menggunakan metode SSVM                     http://datamining.japati.net/cgibin/indodm.cgi
   (Smooth Support Vector Machine) sebagai alat             ?bacaarsip%115552761&artikel,           diakses
   pengujian akurasi kebenaran model aturan yang            tanggal 11 april 2011
   didapat.


3-52                                Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


[11] Romero, C. and Ventura, S. 2007.
     Educational Data mining: A survey from
     1995 to 2005, Expert systems With
     Application” Vol. 33, pp. 135-146.
[12] Sembiring S, Embong A, Mohammad, M. A,
     Furqan M, “Improving Student Academic
     Performance by An Application of Data
     Mining Techniques”, Proceeding The 5th
     IMT-GT International Conference on
     Mathematics,     Statistics,   and      Their
     Application (ICMSA 2009), ISBN 978-602-
     95343-0-6, page 390-394.
[13] SPSS, Clementine 7.0 User’s guide, 2004
[14] Turban, E., Aronson, J. E. & Liang, T., 2005,
     Decision Support Sistems and Intelligent
     Sistems (Sistem Pendukung Keputusan dan
     Sistem Cerdas), Edisi Ketujuh, Andi,
     Yogyakarta.




                                  Data Maning dan Database System                         3-53
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-54                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                  Klaster Sub-Ruang Berdasarkan Kerapatan Data

                      Rahmat Widia Sembiring1,2, Jasni Mohamad Zain2
                       1
                         Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Medan
      2
          Fakulti Sistem Komputer dan Kejuruteraan Perisian, Universiti Malaysia Pahang


                    Abstract                                Jarak antara objek dalam dataset dimensi
                                                      tinggi umumnya mirip satu sama lain, klaster yang
      Analisis klaster dilakukan untuk menemukan      cenderung sangat rapat, bahkan dapat tumpang
kelompok-kelompok, atau pola yang mirip,              tindih. Untuk mendeteksi kluster biasanya
algoritma konvensional sering menghasilkan            dilakukan penilaian kesamaan objek. Kemiripan
klaster tidak relevan. Jarak antara objek dalam       atau kesamaan antara objek sering ditentukan
dataset berdimensi tinggi umumnya cenderung           dengan mengukur jarak antara obyek dalam
serupa satu sama lain, yang akan menghasilkan         berbagai dimensi. Metode subruang sangat ideal
klaster sangat rapat, atau bahkan tumpang tindih.     digunakan untuk kasus dataset dimensi tinggi.
Metode sub-ruang ideal digunakan untuk                Pengelompokan subruang merupakan perpanjangan
mendeteksi kluster karena kesamaan objek              klastering konvensional [1], yang dapat digunakan
penilaian. Pada riset ini algoritma SC2D              untuk menemukan klaster kedua, ketiga dan
digunakan untuk menghitung kerapatan dimensi,         seterusnya dari dataset.
sementara algoritma DBSCAN digunakan untuk                Gambar 2 memperlihatkan keadaan klaster
menentukan klaster berdasarkan kepadatan              subruang yang saling bertumpuk. Pengelompokan
koneksi. Kemudian digabungkan dengan algoritma        subruang adalah metode untuk mendeteksi semua
SUBCLU yang dapat menghasilkan subruang               kelompok dalam semua subruang [2]. Bisa terjadi
dimensi dan terakhir menentukan klaster subruang.     satu titik menjadi anggota dari beberapa kelompok
                                                      yang ada di dalam subruang yang berbeda, pada
1. Pendahuluan                                        umumnya terjadi pada klaster berdimensi tinggi.

      Umumnya, objek direpresentasikan sebagai
vektor atau poin yang terkandung dalam satu atau
lebih dimensi. Analisis klaster dilakukan untuk
menemukan kelompok-kelompok [1], terlihat
sebagai pola yang mirip (Gambar 1a). Untuk
meningkatkan kualitas data sering diperlukan
proses 2 dimensi, pengelompokan ini akan
menghasilkan outlier (Gambar 1b). Sementara itu
dalam data dimensional tinggi, algoritma
konvensional sering menghasilkan kluster yang
tidak relevan, cenderung tidak mendapatkan hasil            Pada dataset berdimensi tinggi, dapat terjadi
klaster dengan maksimal, bahkan menghasilkan          masalah dimana objek klaster di setiap klaster akan
outlier (Gambar-1c). Masalah seperti ini dalam data   akan sulit dikenali. Jika dimensi dihapus dapat
mining disebut sebagai "curse of dimensionality".     mengakibatkan hilangnya keaslian data, sehingga
                                                      pengurangan dimensi menjadi tidak relevan untuk
                                                      dilakukan.
                                                            Dalam dua dimensi, dapat membentuk tiga
                                                      kelompok, seperti dalam Gambar 3a, data plot
                                                      sampel dalam 2 dimensi (a dan b), dua kelompok
                                                      benar dipisahkan, namun 1 klaster tetap
                                                      bercampuran. Bisa juga data sampel plot dalam 2
                                                      dimensi (b dan c), dua kelompok benar terpisah,
                                                      tapi masih klaster campuran (Gambar 3b). Selain
                                                      itu juga dapat diproduksi dengan pemisahan yang
                                                      jelas dari klaster (Gambar 3c), tapi masih objek
                                                      tumpang tindih, dan tidak mudah untuk


                                   Data Maning dan Database System                                  3-55
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                 ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


memisahkan       menggunakan              algoritma    Gambar 5 memperlihatkan pseudocode algoritms
pengelompokan konvensional.                            DBSCAN.

                                                          DBSCAN (SetOfPoints, Eps, MinPts)
                                                          // SetOfPoints is UNCLASSIFIED
                                                          KlasterId := nextId(NOISE);
                                                          FOR i FROM 1 TO SetOfPoints.size DO
                                                                Point := SetOfPoints.get(i);
                                                                IF Point.ClId = UNCLASSIFIED THEN
                                                                     IF ExpandKlaster(SetOfPoints, Point,
                                                                           KlasterId, Eps, MinPts) THEN
                                                                           KlasterId := nextId(KlasterId)
                                                                     END IF
                                                                END IF
                                                          END FOR
                                                          END; // DBSCAN
     Untuk mengatasi hal ini, perlu untuk
menempatkan setiap dataset objek ke dalam                             Figure-5 DBSCAN Algorithm
subruang yang berbeda. Hal ini menjadi tantangan
dalam penelitian data mining, yaitu bagaimana
untuk mengeksplorasi data yang memiliki                3. Kajian Klaster Sub Ruang
multidimensi, dan menempatkan setiap benda ke                CLIQUE [5] mengidentifikasi kepadatan
dalam klaster yang terpisah.                           kelompok dari dimensi maksimum, setelah
                                                       subruang yang sesuai ditemukan, titik data
2. Klaster Berdasar Kerapatan Dimensi                  dipisahkan menurut celah kelompok data. CLIQUE
      Klaster berdasarkan kerapatan data dilakukan     dimulai dari mengidentifikasi subruang yang
dengan mencari perbedaan kerapatan dari satu           mengandung klaster, menemukan unit yang rapat,
                                                       dengan terlebih dahulu menentukan 1-dimensi unit
klaster dengan klaster tetangganya. Dua parameter
yang digunakan adalah radius volume titik data,        data, Jika dimensi dari subruang dianggap
yang dinyatakan dengan ε, dan jumlaj minimu titik      meningkat, akan ada peningkatan jumlah unit
                                                       klaster dan perlu untuk dipangkas. Set yang
sebagai dasar menghitung kerapatan, yang
dinyatakan dengan [3]                                  dipangkas kemudian digunakan untuk membentuk
      DBSCAN menggagas kepadatan berbasis              unit kandidat dalam tingkat berikutnya, diikuti
                                                       dengan mengidentifikasi klaster.
klaster yang dirancang untuk menemukan klaster
yang berubah-ubah [4], diperlukan dua parameter              PreDeCon (subspace PREference weighted
                                                       DEnsity CONnected klastering) adalah konsep
input (Eps dan MinPts ), digunakan untuk
                                                       preferensi subruang lokal, untuk memastikan
menentukan nilai titik p (sebagai pusat klaster).
Kepadatan-terjangkau (density reachable) bentuk        kualitas klaster dalam ruang dimensi tinggi [6].
                                                       PreDecon menggunakan mengukur jarak Euclidean
simetris untuk beberapa pasang pusat klaster.
                                                       tertimbang untuk menghitung kluster spesifik yang
Gambar 4b menunjukkan density reachable. titik p
dicapai dari titik q yang merupakan hasil dari Eps,    lebih kecil, dengan melakukan scan tunggal atas
                                                       database, dan linier dalam jumlah dimensi.
MinPts dimana                     dan             .          Dengan memperkenalkan definisi kepadatan
Jangkauan kerapatan (density connectivity) adalah      dimensi, SC2D (Subspace Klastering with
hubungan simetris (Gambar 4b), dimana titik p          Dimensional Density) menempatkan objek ke
adalah densitas terhubung ke titik q, titik o adalah   dalam klaster yang sama jika mereka memiliki
sebagai pusat dari titik p dan titik q.                kepadatan dimensi yang sama (Huang, et.al.).
                                                       Kelompok akan terpisah satu sama lain jika ada
                                                       lebih dari satu klaster dalam subruang yang sama.
                                                       Dalam langkah ini,            dan            sebagai
                                                       parameter masukan. Hasil kerapatan dimensi
                                                       digunakan untuk mengetahui subruang dari klaster.
                                                       Algoritma DBSCAN digunakan untuk mengukur
      Secara intuitif, klaster didefinisikan sebagai   kerapatan klaster dimensi. PreDeCon menggunakan
satu set kepadatan yang terhubung secara maksimal.                          untuk mewakili hasil klastering,
Noise (outlier) didefinisikan sebagai bagian yang      dan menghitung validasi subruang.
tidak termasuk relatif dalam himpunan klaster.               Sementara divalidasi sebagai subruang,
                                                       kelompok objek akan masuk dalam klaster yang


3-56                                Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)              ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


sama jika mereka berada dalam subruang yang            untuk memangkas subruang. Algoritma dimulai
sama. Jelas bahwa dua atau lebih kelompok yang         dengan menghasilkan klaster 1-dimensi, untuk
berbeda mungkin ada dalam subruang yang sama,          setiap klaster terdeteksi akan dicek apakah klaster
sehingga perlu untuk menghitung kekompakan             ini menjadi bagian dari subruang dimensi yang
intra-klaster klaster, yang dapat dihitung dengan      lebih tinggi.
persamaan Scat(i) berikut:                                   Untuk setiap k-dimensi subruang         , cari
                                                       semua k-dimensi subruang lainnya
                                                       memiliki (k-1) atribut yang sama dan bergabung
                                                       dengan mereka untuk menghasilkan (k +1)-dimensi
                                                       subruang calon. Himpunan (k +1)-dimensi subruang
      Scat(i) didasarkan pada jarak Euclidean yang     calon dinotasikan dengan            . Untuk masing-
merupakan jumlah dari perbedaan antara obyek dan       masing kandidat subruang
pusat-pusat klaster. Perbedaan-perbedaan ini           masing-masing berisi k-dimensi subruang TS (jTj =
dihitung dalam subruang karena jarak dimensi           k), dengan pemangkasan calon ini setidaknya satu
penuh pada tinggi-dimensi dataset tidak efektif.       k-dimensi subruang tidak termasuk dalam Sk. Hal ini
      Jika Scat(i) Si lebih besar dari ambang batas    akan mengurangi jumlah (k +1)-dimensi subruang
yang diberikan yakni β, ini menunjukkan bahwa ada      calon.
lebih dari satu klaster di subruang yang sama.               SC2D (Subspace Klastering with Dimensional
Sehingga perlu untuk memisahkan mereka dengan          Density) menempatkan objek ke dalam klaster yang
menerapkan DBSCAN pada c dalam subruang                sama jika mereka memiliki dimensi kepadatan
tersebut. Jika Scat(i) kurang dari β, maka Scat(i)     serupa 0. Kemudian memisahkan kelompok jika
adalah hasil akhir yang kita inginkan. Kami            ada lebih dari satu klaster dalam subruang yang
menggunakan set                                untuk   sama. Algoritma menghitung kepadatan mulai dari
mewakili hasil akhir dari algoritma.                   dimensi objek masing-masing, DBSCAN juga
      Algoritma lain adalah subruang kepadatan         digunakan untuk kerapatan klaster dimensi, dan
berbasis subruang EDSC (Efficient Density-based        dengan pengelompokan akan diketahui hasil yang
Subspace Klastering) mengusulkan deteksi efisien       memiliki dimensi kepadatan serupa. Dapat juga
lossless kepadatan berbasis klaster subruang [7].      terjadi dua atau lebih kelompok yang berbeda
Algoritma EDSC mengurangi biaya komputasi              mungkin ada dalam subruang yang sama, untuk ini
yang tinggi, hypercube mengurangi jumlah scan          akan dicek kekompakan intra-klaster klaster.
database untuk perhitungan kepadatan dan, melalui
monotonisitas,     yang     memungkinkan       untuk
pemangkasan efektif di banyak sub-ruang yang           4. Pembahasan
tidak relevan. Selanjutnya, filter kepadatan                 Pertama perlu difahami masalah data
subruang, langkah ini memberikan pemangkasan           multidimensi,  dimisalkan
tambahan berdasarkan monotonisitas kepadatan           adalah himpunan berhingga,
data. Kedua langkah menyaring secara signifikan        adalah ruang n-dimensi numerik . Kami akan
mengurangi jumlah calon subruang tanpa                 mengacu pada            sebagai dimensi (atribut)
kehilangan      keaslian    data.   Pada     langkah   dari S.
penyempurnaan akhir, bias pada kepadatan berbasis
sub-ruang hasil klastering dapat dideteksi. Langkah
perbaikan akhir memastikan bahwa kepadatan                           ,
klaster berbasis subruang akan ditemukan. Langkah
algoritma EDSC ditunjukkan pada Gambar 6
dibawah ini:
                                                            Masukan terdiri dari satu set n-dimensi poin
                                                                            mana                          .
                                                       Komponen jth dari vi diambil dari domain Aj. Akan
                                                       dipartisi ruang S menjadi rectanguler yang tidak
                                                       tumpang tindih. Unit diperoleh dengan partisi setiap
                                                       dimensi ke dalam interval ξ panjang yang sama,
     SUBCLU (density connected SUBspace                dimana ξ adalah parameter masukan.
Klastering) menggunakan konsep bottom-up
dengan memanfaatkan kepadatan-konektivitas dari
algoritma    DBSCAN     [8].   Algoritma    ini
menggunakan deteksi kluster yang berubah-ubah,
monotonisitas kepadatan-konektivitas digunakan

                                   Data Maning dan Database System                                    3-57
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                       ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


      Jika unit u adalah interseksi dari satu interval
dari setiap atribut. Sebuah unit u unit memiliki
bentuk                   dimana                 adalah
interval terbuka di partisi Ai. Kita katakan bahwa
titik                  yang terkandung dalam satuan
                  jika                 untuk semua u.
Selektivitas unit didefinisikan sebagai fraksi titik
total data yang terkandung dalam unit data. Kita
sebut satuan u rapat apabila selektivitas (u) lebih
besar dari τ, dimana ambang batas kepadatan τ
merupakan parameter masukan.
      Semua unit di subruang dari ruang n-dimensi
asli merupakan proyeksi kumpulan data V ke
                     dimana k<d dan ti<tj jika i<j.
Sebuah unit dalam subruang adalah perpotongan
interval dari masing-masing atribut k.
      Sebuah     klaster adalah      himpunan      unit              Gambar 7. Aliran usulan algoritma
maksimum terhubung dalam k-dimensi. Dua k-
dimensi unit u1, u2                 adalah tersambung         Detail     pseudocode       dari    usulan     algoritma
jika mereka memiliki bentuk sama atau ada unit            tersebut seperti terlihat pada Gambar 8.
lain k-dimensi u3 sehingga u1 terhubung ke u3 dan
                                                          Input datasets S,
u2 terhubung            ke u3. Unit
dan                       memiliki bentuk yang sama       Output Klaster result C
jika                            memiliki k-1 dimensi,     /*Step-1: Hitung DiDen*/
diasumsikan                  , seperti            juga    Begin
                                                          Hitung kerapatan dimensi dengan DiDen
           atau           , untuk                    .
      Dalam riset ini diadopsi fungsi Dimensional         /*Step-2: Cari klaster awal dengan DBSCAN */
Density (DiDen), yang digagas oleh Huang et.al.,              Set
dimana
                                                          WHILE
                                                           /*Step-3: Menghasilkan (k+1) calon klaster subspace */

                                                            FOR each          DO
                                                             FOR each          DO
      Setelah hasil DiDen ditemukan, selanjutnya               IF
DBSCAN digunakan                    mengidentifikasi
klaster awal.                Eksponensial digunakan
                                                                  THEN
menentukan bobot masing-masing                                   insert                                   into CandSk+1;
dimensi untuk setiap klaster, metode ini telah                 ENDIF
digunakan dalam klastering         subruang, juga            END FOR
telah divalidasi pada klaster data berdimensi tinggi.       END FOR
Gambar 7 di bawah ini menunjukkan alur kerja dari           /*Step-4: Buang candidate subspace yang tidak relevan*/
algoritma. Ada          enam          langkah utama
untuk algoritma:                                            FOR each                      DO
                                                             FOR EACH                              DO
                                                               IF          THEN
                                                                 delete cand from
                                                               END IF
                                                             END FOR
                                                            END FOR

                                                            /*Step-5: Uji klaster kandidat & hasilkan (k+1) dimensi
                                                                       klaster subruang*/
                                                            FOR EACH                          DO




                                                              FOR EACH klaster                       DO




3-58                                  Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)          ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


     IF        THEN                                  References
                      ;
                       ;                             [1] Parson, Lance, Ehtesham Haque, Huan Liu,
     END IF
                                                         “Subspace Klastering for High Dimensional
   END FOR
 END FOR                                                 Data:     A    Review”,    ACM      SIGKDD
 k:=k+1                                                  Explorations Newsletter, Volume 6, 2006,
END WHILE                                                p.90–105
                                                     [2] Agrawal, Rakesh, Johannes Gehrke, Dimitrios
     Gambar 8. Pseudocode usulan algoritma               Gunopulos, Prabhakar Raghavan, “Automatic
                                                         Subspace Klastering of High Dimensional
5. Kesimpulan                                            Data for Data”, IBM Almaden Research
                                                         Center, 1998,
     Jarak antara objek dalam dataset berdimensi     [3] Bicici, Ergun, Deniz Yuret, “Local Scaled
tinggi umumnya cenderung serupa satu sama lain,          Density Based Klastering”, ICANNGA, 2007,
oleh karena itu metode subruang ideal digunakan          pp.739-748
untuk mendeteksi kluster. Algoritma SC2D             [4] Ester, Martin, Hans-Peter Kriegel, Jörg
digunakan untuk menghitung kerapatan dimensi,            Sander, Xiaowei Xu, “A Density-Based
sementara algoritma DBSCAN digunakan untuk               Algorithm for Discovering Klasters”, 2nd
menentukan klaster berdasarkan kepadatan koneksi.        International Conference on Knowledge
SUBCLU dapat digunakan mendeteksi kluster yang           Discovery and Data Mining (KDD-96), 1996
berubah-ubah, dimana monotonisitas kepadatan-        [5] Agrawal,      Rakesh,    Johannes     Gehrke,
konektivitas digunakan untuk memangkas                   “Automatic Subspace Klastering of High
subruang. Kemudian digabungkan dengan                    Dimensional Data”, Data Mining and
algoritma SUBCLU yang dapat menghasilkan                 Knowledge Discovery, 2005, pp.5-33
subruang dimensi dan terakhir menentukan klaster     [6] Boehm, C., K. Kailing, H.-P. Kriegel, P.
subruang.                                                Kroeger: “Density Connected Klastering with
                                                         Local Subspace Preferences”, Proceeding 4th
                                                         IEEE Int. Conf. on Data Mining (ICDM'04),
                                                         Brighton, UK, 2004
                                                     [7] Assent, Ira, Ralph Krieger, Emmanuel Müller
                                                         Thomas Seidl, “EDSC: Efficient Density-
                                                         Based Subspace Klastering”, CIKM’08 Napa
                                                         Valley, California, USA. 2008, 1093-1102
                                                     [8] Karin Kailing Hans-Peter Kriegel Peer Kroger,
                                                         “Density-Connected Subspace Klastering for
                                                         High-Dimensional Data”, SIAM Conference
                                                         Data Mining, 2004, pp. 246-257
                                                     [9] Huang, Wangfei, Lifei Chen, Qingshan Jiang,
                                                         “A Novel Subspace Klastering Algorithm with
                                                         Dimensional Density”, IEEE, 2010, pp. 71-75




                                  Data Maning dan Database System                                3-59
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-60                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


             Studi Kajian Web Usage Mining Berbasis Open Source

               Rafiqa Dewi1, Suhada1, Saifullah1, Rahmat Widia Sembiring2
                              1
                              AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar
                      2
                          Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Medan


                   Abstract                               Untuk menemukan data dari web dengan cara
                                                     yang cepat dapat dimanfaatkan web data mining.
     Namun dengan pertumbuhan web yang sangat        Dengan web data mining dapat dieksplorasi data
cepat mengakibatkan akses sumber informasi di        yang diperlukan dengan waktu yang relatif lebih
dunia menjadi begitu luas pula , sehingga            singkat. Namun dengan pertumbuhan web yang
diperlukan cara yang cepat untuk mendapatkan         sangat cepat mengakibatkan akses sumber
informasi yang tepat. Web mining yang                informasi di dunia menjadi begitu luas pula, hal ini
diklasifikasikan atas web content mining, web        yang     menjadikan    mining     informasi     dan
structure mining dan web usage mining dapat          pengetahuan yang berguna menjadi tantangan untuk
digunakan untuk mencari data dengan cepat.           dijadikan riset.
Strategi utama impelementasi web usage mining
adalah mengurangi customer cost dan menjadikan
fungsi pemanggilan modul. Algoritma LUI dapat        2. Web Data Mining
digunakan sebagai web usage mining berbasis open          Ada beberapa karakteristik tentang pentingnya
source.                                              data mining pada web [0], yakni:
                                                     a. Jumlah data/informasi pada web sangat besar
1. Introduction                                         dan terus bertumbuh
                                                     b. Jenis data atau informasi pada web sangat
      Implementasi web tidak mungkin tanpa              bervariasi dan berbeda
internet, yang menyediakan jaringan komunikasi       c. Karena kepemilikan website berbeda sangat
untuk fungsi web. Dengan internet dimungkinkan          mungkin terjadi ada halaman yang terdapat pada
melakukan akses universal terhadap informasi yang       banyak website
bersifat hypermedia. World wide web (www)            d. Jumlah informasi yang saling terhubung
dijadikan sebagai pintu masuk akses informasi           dibeberapa website juga sangat besar
tersebut. Dalam www selalu diimplementasikan         e. Data pada web juga cenderung noisy, hal ini
model client-server, pengguna disebut sebagai           dapat dikarenakan tidak adanya pengawasan
client yang terhubung ke remote machine, yang           terhadap kualitas isi website.
selanjutnya disebut sebagai server, yang             f. Website cenderung dinamis, sehingga selalu
menyimpan data dalam jumlah besar.                      berubah
      Data yang tersimpan dalam server dapat         g. Website juga dapat berupa virtual society, yang
diklasifikasikan sebagai data yang dapat diakses        berisikan interaksi banyak pengguna.
untuk dilihat saja, selain data yang juga bisa            Karakteristik tersebut menjadikan web data
diupdate oleh pengguna yang mempunyai hak, yang      mining menjadi tantangan sekaligus menjadi
selanjutnya disebut sebagai web admin.               peluang untuk diteliti.
      Jika pengguna internet ingin mendapatkan            Web mining memiliki klasifikasi sbb [0]:
data yang diperlukan dari server maka akan mereka
akan menggunakan fasilitas search engine. Dengan
memasukkan kata kunci (keyword) tertentu maka
search engine akan mencari dan menemukan
informasi yang berkaitan, dapat berupa website,
file, citra (image) atau bentuk data lainnya.
Sementara itu untuk mengeksplorasi data dari web
tidak jarang kita memerlukan waktu yang panjang
sehingga kita menemukan data yang sebenarnya
kita perlukan.
                                                             Gambar 1. Klasifikasi Web Mining


                                  Data Maning dan Database System                                   3-61
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)               ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


      Dari Gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa web       a. Menemukenali       sumber      data   (resource
mining [0] terdiri dari mining isi web (web content         discovery)
mining), mining struktur web (web structure              b. Pemilihan      informasi      dan    pra-proses
mining) dan mining pengguna web (web usage                  (information selection and pre-processing)
mining).                                                 c. Mencari pola umum dari satu website maupun
      Mining isi web pada umumnya adalah                    antar website (generalization)
mengeksplorasi isi web, hal ini dimungkinkan             d. Validasi dan interpretasi pola hasil mining
karena banyak halaman web yang bersifat terbuka             (analysis)
(open access). Target knowledge discovery adalah         e. Menampilkan hasil analisa secara interaktif
dokumen teks, dan juga dokumen multimedia.                  sehingga mudah difahami (visualization)
Mining isi web dapat diklasifikasikan pada dua
pendekatan, yakni pendekatan berdasar agen (the          3. Web Mining Open Source
agent based approach) dan pendekatan berdasar
database (database approach) [0].                        3.1 DEiXTo
      Pendekatan      berdasar      agen     bertujuan
                                                              DEiXTo (or ∆EiXTo) adalah aplikasi berbasis
meningkatkan       informasi      yang     ditemukan,
                                                         web yang dapat digunakan mengekstraksi data [0],
melakukan penyaringan (filtering), dan hasilnya
                                                         tool berdasarkan W3C Document Object Model
dibagi atas tiga kategori, yakni [0]:
                                                         (DOM). Gambar 2 memperlihatkan tampilan
a. Intelligent Search Agent, yakni dengan mencari
                                                         DeiXTo.
    informasi     yang      relevan,     menggunakan
    karakteristik dan domain pengguna
b. Information Filtering,             yakni dengan
    menggunakan teknik pemanggilan informasi
    (information     retrieval)    secara otomatis,
    menyaringnya dan mengakgorisasikan hasilnya
c. Personalized Web Agent, yakni memanfaatkan
    preferensi pengguna maupun pengguna lainnya
    yang memiliki ketertarikan yang sama,
    kemudian       menemukan        informasi     yang
    diperlukan.
      Pendekatan berdasar database bertujuan
memodelkan data dari web ke dalam bentuk                            Gambar 2. Aplikasi DEiXTo
terstruktur, sehingga dapat mengaplikasikan query
database dan mengaplikasikan data mining.                      Dengan aplikasi DEiXTo memungkinkan
      Mining struktur web dilakukan untuk                pengguna untuk membuat akurasi tinggi aturan
merepresentasikan       struktur    informasi     yang   ekstraksi (extraction rules). DEiXTo terdiri dari
ditampilkan, termasuk hubungan antara halaman            tiga komponen sistem, yaitu:
pada web yang sama, ataupun dengan web yang              a. GUI DEiXTo, sebagai aplikasi berbasis
lain.                                                        Windows , dengan implementasi ramah
      Mining pengguna web ditujukan untuk melihat            pengguna yang digunakan untuk mengelola
pola keterhubungan antara pengguna. Dalam                    extraction rules, seperti membangun, menguji,
beberapa tahun terakhir tantangan utama dalam riset          meningkatkan      akurasi,  menyimpan      dan
mining pengguna adalah [0]:                                  memodifikasi.
a. Pra-proses (pre-processing), ini perlu dilakukan      b. DEiXToBot, dengan mengimplementasikan Perl
    karena data cenderung noise (mengandung data             digunakan untuk menciptakan pola dari hasil
    yang tidak diperlukan). Dalam hal ini yang               GUI DEiXTo. Aplikasi ini seperti solusi tailor-
    dilakukan adalah pembersihan data, inegrasi,             made.
    transformasi dan reduksi data.                       c. Command Line Executor, adalah aplikasi stand-
b. Menemukan pola (pattern discovery), beberapa              alone, sebagai utilitas yang dapat digunakan
    metode statistik, algoritma data mining dan              mengekstraksi rule secara massif.
    teknik pengenalan pola dapat digunakan.
c. Analisa pola (pattern analysis), digunakan agar       3.2 Mozenda
    pola yang ada dapat difahami melalui visualisasi
                                                               Mozenda adalah aplikasi data mining berbasis
    maupun interpretasi data.
                                                         web, digunakan untuk tujuan membuat perencanaan
      Pada web mining ada beberapa sub tasks yang
                                                         [0], tugas perencanaan. Dengan aplikasi ini dapat
dilakukan [0], yaitu:
                                                         disusun perencanaan pemasaran dan perencanaan

3-62                                 Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


penjualan. Dengan informasi yang dihasilkan dapat    3.3 RapidMiner
memperkirakan apa yang akan dilakukan pesaing.
Gambar 3 memperlihatkan tampilan antarmuka                RapidMiner adalah salah satu aplikasi open
aplikasi Mozenda.                                    source data mining yang sangat populer [0]. Ada
                                                     terdapat 400 modul atau operator, termasuk
                                                     software dengan fitur yang lengkap. Gambar 4
                                                     memperlihatkan antarmuka aplikasi RapidMiner.




          Gambar 3. Aplikasi Mozenda

      Mozenda memiliki beberapa fitur sebagai
berikut:                                                       Gambar 4. Aplikasi RapidMiner
a. Ekstraksi Data
    Dengan mengekstrak data memungkinkan                  RapidMiner mendukung semua tahapan data
    pengguna mendapat informasi yang strategis,      mining, seperti memanggil file data, pra-proses,
    yakni mencakup mendapat informasi dari           visualisasi data, desain dan inspeski yang interaktif,
    pemerintah, merangkum data statistik dari        otomasi permodelan, pengaturan parameter dan
    rencana bisnis, serta mengumpulkan data untuk    fitur lainnya. Dengan RapidMiner juga dapat
    tujuan yang legal.                               dilakukan fungsi web mining.
b. Screen Scrapping
    Screen scraper Mozenda digunakan untuk           4. Hasil dan Pembahasan
    mengumpulkan data yang vital dari sejumlah
    halaman web yang telah diakses. Jika telah             Algoritma web mining dapat diklasifikasikan
    dikumpulkan akan mudah mengelola data            seperti klasifikasi web mining, yakni terdiri dari
    tersebut ke dalam format yang sesuai, seperti    web content mining, web structure mining dan web
    database, spreadsheets, dan lainnya. Dengan      usage mining. Beberapa algoritma yang dikenal
    Mozenda screen scrapers akan mudah               adalah association rule mining, neares neighbour
    memanggil ulang sejumlah website karena telah    classifier, decision tree, bayesian classifier, neural
    dimasukkan ke dalam sebuah database.             network classifier, the k-Medan algorithm, dan
c. Web Harvesting                                    yang lainnya [0].
    Istilah memanen (harvesting) digunakan untuk           Strategi utama impelemntasi web usage
    menangkap (capture) data yang diperlukan,        mining adalah mengurangi customer cost dan
    dengan sekumpulan points, clicks, dan            menjadikan fungsi pemanggilan modul dari website
    highlights, akan mudah untuk menangkap data      dapat dilakukan dengan optimal [0]. Untuk
    dan menyimpannya dalam format Excel, CSV,        mencapai hal ini dapat dilakukan dengan
    ataupun XML.                                     mengembangkan algoritma dengan blok sbb:
d. Web Crawling                                      a. Mengumpulkan informasi pengguna
    Mesin pencari (seperti Firefox, Google, Yahoo,   b. Mengembangkan struktur topologi website
    dan lainnya), melakukan pekerjaan yang           c. Mengembangkan matriks konjungsi dari
    menakjubkan, yang mampu menyediakan                  kunjungan pengguna terhadap halaman website
    berbagai informasi yang diperlukan. Dengan             Dengan blok algoritma seperti ini diharapkan
    metode crawl, Mozenda juga mampu                 dapat dicatat waktu dan kebiasaan kunjungan dari
    mengumpulkan        informasi   yang     sudah   pengguna.
    ditemukan dan dapat dipanggil kembali di               Untuk mencapai hal tersebut langkah taktis
    waktu mendatang. Dengan Mozenda Web Agent        yang perlu dilakukan adalah menemukenali
    Builder semua instruksi dapat dinavigasi dan     halaman website yang penting, menemukan
    disimpan.                                        pengunjung        yang     diidenstifikasi     sebagai
                                                     pengunjung utama, menemukan informasi yang
                                                     menjadi ketertarikan pengunjung.


                                  Data Maning dan Database System                                     3-63
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                                  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


                                                                               kembali centorid dari kluster SCLk sebagai
                                                                               Cid k = 1/ Ck Σ j∈Ck S 'j ;
                                                                               Jika tidak, tentukan s’i sendiri sebagai klaster
                                                                               baru dan centroid dari kluster ini.
                                                                     Step 4:   Ulangi step 2 sampai 4 sampai semua sesi
                                                                               diproses dan semua all centroids tidak ada
                                                                               diperbaharui lagi.

                                                                  Algoritma-2-Membentuk profil pengguna dengan
                                                                  LUI
                                                                     Input:    Set sesi klaster pengguna sebagai SCL = {SCLk}
                                                                     Output:   Set profil pengguna sebagai SCL = {SCLk}
                                                                     Step 1:   Untuk masing-masing sesi di kluster SCLk,
                                                                               dihitung nilai mean weight value dari halaman
                                                                               dengan
       Gambar 5. Prosedur Web Usage Mining                                     wτ ( p , SCLk ) = 1 / SCLk                  Σ     w( p , s )
                                                                                                                        s∈SCLk

      Gambar 5 memperlihatkan prosedur web                                     dimana w(p, s) adalah weight of page p dalam
                                                                               sesi w(p, s), dan |SCLk| ditentukan sebagai
usage mining [0]. Dari gambar tersebut dapat kita                              cluster SCLk.
lihat bahwa proses web usage mining terdiri dari 3                   Step 2:   Untuk sestiap klaster, selanjutnya dihitung
tahapan utama, yakni pra-proses, mining dan                                    mean vector (yaitu centroid) sebagai
analisa. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan                             mvτ = {< p , wτ ( p , SCLk ) > p ∈ P}
dalam pra-proses adalah memastikan bahwa data                        Step 3:   Untuk setiap halamn dari klaster, jika nilai
yang akan diproses telah diidentifikasi dan sesuai                             lebih rendah dari threshold µ, halamn
dengan tujuan mining data yang akan dilakukan.                                 koresponden akan difilter, jika tidak agar
      Dalam proses mining dapat dipilih metode                                 dibiarkan saja.
                                                                     Step 4:   Urukan halaman dengan dasar weights secara
yang diperlukan, apakah association rule,                                      descending order dan output dari mean vector
pengenalan pola, klasifikasi, dan proses klaster,                              sebagai profil pengguna dengan .
ataupun dapat dilakukan dengan kombinasi dari dua                               upk = {< p1k , wτ ( p1k , SCLk ) >,..., <
atau tiga metode yang diperlukan.                                               p 2k , wτ ( p 2k , SCLk ) >, ..., < pτ k , wτ ( pτ k , SCLk )}
      Memperhatikan bahwa mengenali pengguna                                   dimana wt(p1k,SCLk) > wt(p2k,SCLk) > ...>
adalah aspek penting dalam web usage mining,                                   wt(ptk,SCLk)>µ.
maka riset ini fokus pada algoritma pengenalan web                   Step 5:   Ulangi step 1 sampai 4 sampai semua sesi
dengan mengembangkan klastering.                                               klaster sesi diproses, dan hasilkan profile
                                                                               pengguna.
      Salah satu model klastering yang cukup
terkenal adalah Latent Usage Information (LUI).
LUI algoritma untuk klaster web berdasarkan                                Gambar 6. Rincian Algoritma LUI
klaster semantik [0]. Algoritma ini terdiri dari dua
tahapan, yakni diawali dengan algoritma clustering,               5. Kesimpulan
dimana klaster awal dikonversi menjadi kelompok.
Langkah berikutnya adalah algoritma menghasilkan                       Untuk menemukan data dari web dengan cara
satu set profil pengguna, yakni dengan                            yang cepat dapat dimanfaatkan web data mining.
menghubungkan centroid dari klaster. Berikut                      Web mining diklasifikasikan atas web content
adalah rincian algoritma tersebut (Gambar 6.).                    mining, web structure mining dan web usage
                                                                  mining. Strategi utama impelemntasi web usage
Algoritma-1-Menentukan klaster                                    mining adalah mengurangi customer cost dan
   Input:    Konversi matriks usage SP dan similarity             menjadikan fungsi pemanggilan modul. Algoritma
             threshold ε                                          LUI dapat digunakan sebagai web usage mining.
   Output:   Set sesi klaster pengguna sebagai SCL={SCLi}         Ada beberapa aplikasi web mining yang berbasis
             dan centroids koresponden sebagai Cid ={Cidi}
   Step 1:   Pilih sesi pengguna pertama s’i sebagai klaster
                                                                  open source, yaitu DEiXTo, Mozenda dan
             awal SCL1 dan centroid klaster, yaitu SCL1 =         RapidMiner.
             {si} dan Cidk1 = s’i.

   Step 2:   Untuk setiap sesi s’i, hitung kemiripan antara s’i
             dan centroid dengan klaster yang lain sebagai
             sim(s’i,Cidj).
   Step 3:   jika sim(s’i,Cidk) = maxj (sim(s’i,Cidj)) > ε ,
             alokasikan s’i ke dalam SCLk dan hitung




3-64                                      Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Referensi

[1]  Liu, Bing, “Web Data Mining”, Springer-
     Verlag, Berlin, 2007
[2] Sharma, Kavita, Gulshan Shrivastara, Vikas
     Kumar, “Web Mining : Today and
     Tomoorow”, IEEE, 2011, pp. 399-403
[3] Boddu, Sekhar Babu, V.P. Krishna Anne,
     Rajasekhara Rao Kurra, Durgesh Kumar
     Mishra, “Knowledge Discovery and Retrieval
     on World Wide Web Using Web Structure
     Mining”, Fourth Asia Conference on
     Mathematical/Analytical   Modelling    and
     Computer Simulation, IEEE, 2010, pp. 532-
     537
[4] Cooley, R, B. Mobasher, J. Srivastara, “Web
     Mining : Information and Pattern Discovery
     on the World Wide Web”, IEEE, 1997, pp.
     558-567
[5] Singh, Brijendra, Hemant Kumar Singh,
     “Web Data Mining Research : A Survey”,
     IEEE, 2010
[7] www.deixto.com
[8] www.mozenda.com
[9] www.rapidminer.com
[10] Xu, Guandong, Yanchun Zhang, Lin Li,
     “Web Mining and Social Networking”,
     Springer, New York, 2010
[11] Bai, Shuyan, Qingtian Han, Qiming Liu,
     Xiaoyan Gao, “Research of an Algorithm
     Based on Web Usage Mining”, IEEE, 2009,
     pp. 1-4
[12] Huiying, Zhang, Liang Wei, “An Intelligent
      Algorithm of Data Pre-Processing in Web
      Usage Mining”, Proceeding of the 5th World
      Congress on Intelligent Control and
      Automation, June 15-19, 2004, IEEE, pp.
      3119-3123




                                 Data Maning dan Database System                          3-65
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-66                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)           ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


               Aplikasi E-CRM Membangun Hubungan Pelanggan

                                               Siswono
     Jurusan Sistem Informasi, School of Information Systems, Universitas Bina Nusantara
                          sisbinus@yahoo.com; siswono@binus.edu


                   Abstrak                                Dalam memaksimalkan usaha meningkatkan
                                                     jumlah pelanggannya dapat diterapkan strategi
    CRM (Customer Relationship Management)           CRM yang dikombinasikan dengan teknologi
adalah strategi bisnis yang dirancang untuk          internet (biasa disebut e-CRM). E-CRM merupakan
mengoptimalkan keuntungan, pendapatan dan            suatu sistem berbasis internet yang menghubungkan
kepuasan        konsumen       dengan         cara   perusahaan       dengan      pelanggannya    guna
mengorganisasikan perusahaan di antara segmen        meningkatkan kualitas layanan yang diberikan
pasar, mengetahui perilaku kepuasan pelanggan        untuk menciptakan loyalitas pelanggan serta
dan membuat hubungan dari pelanggan sampai           menarik pelanggan baru.
pemasok. Keunggulan CRM adalah memperluas
pasar dengan cara mempertahankan pelanggan
yang sudah ada, meningkatkan penjualan ke            2.   Literature Review
pelanggan melalui up-selling dan cross-selling dan   2.1 Pengertian CRM dan e-CRM
menjadikan CRM sebagai sarana promosi sehingga
perusahaan dapat memperoleh pelanggan baru.               Menurut Malthouse dan Calder (2005, p152),
Kemajuan teknologi internet telah membuka            CRM mencakup setiap antarmuka antara pelanggan
peluang untuk memanfaatkan keunggulan internet       dan perusahaan. CRM adalah himpunan seluruh
untuk diintegrasikan dengan CRM, biasa disebut e-    interaksi atau kontak dengan konsumen, baik yang
CRM.                                                 diprakarsai oleh perusahaan atau dengan konsumen
                                                          Cook (2008, p28) menyatakan bahwa sistem
Kata kunci : CRM, E-CRM, Customer Relationship       CRM menawarkan kesempatan organisasi untuk
Management                                           mengelola hubungan mereka dengan pelanggan.
                                                     Prinsip dari CRM adalah jika perusahaan memiliki
1.    Pendahuluan                                    informasi lebih jauh tentang pelanggan, maka
                                                     semakin baik. Seperti dikutip oleh Cook menurut
     Internet yang ditemukan oleh Leonard            Profesor Adrian Payne dari Cranfield University,
Kleinrock pada tahun 1969, telah berkembang pesat    CRM        adalah      'proses   strategis    untuk
hingga saat ini dan telah memberikan kemudahan       mengidentifikasi segmen apa yang diinginkan
untuk menyelesaikan berbagai kegiatan keseharian     pelanggan, mikro-segmen atau pelanggan individu
perusahaan maupun individu. Internet telah           atas dasar one-to-one dan mengembangkan
mempersingkat jarak antara produsen dan              program-program terpadu yang memaksimalkan
konsumen, hubungan antara keduanya menjadi           nilai bagi pelanggan dan nilai seumur hidup
lebih dekat, dengan fungsi internet sebagai alat     pelanggan untuk organisasi melalui akuisisi
untuk berkomunikasi dan saling menghubungkan         sasaran pelanggan, meningkatkan keuntungan
kedua belah pihak, sehingga tidak lagi merasakan     kegiatan dan retensi'.
jarak yang jauh meskipun mereka berada dalam              Menurut Kotorov (2002, p220), seperti semua
negara yang berbeda.                                 teknologi baru, teknologi yang berhubungan dengan
     Perusahaan menyadari bahwa internet memberi     CRM, seperti portal hubungan pelanggan, data
kemudahan dalam menjalin kerjasama dengan            mining, call center cerdas, dll, menjanjikan
pelanggan dan target untuk meningkatkan jumlah       perubahan besar. Perubahan besar terjadi ketika ada
pelanggan secara terus-menerus serta meningkatkan    perubahan paradigma, yaitu dalam cara melakukan
loyalitas pelanggan yang merupakan asset terbesar    sesuatu. Ada banyak definisi dari CRM yang
perusahaan. Dalam usaha untuk peningkatan jumlah     menambah kebingungan tentang bagaimana
pelanggan ini, perusahaan harus mengetahui apa       sebenarnya CRM akan mengubah apa yang kita
saja harapan (ekspektasi) dan keinginan pelanggan    lakukan (Ernst & Young 1999). Namun perubahan
sehingga pada akhirnya pelanggan menjadi loyal       tersebut tidak konseptual (Peppard, 2000). Konsep
kepada perusahaan.


                                  Data Maning dan Database System                                  3-67
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


pelayanan pelanggan dan manajemen hubungan               Teknologi memungkinkan untuk mengirim email
adalah sama tuanya dengan konsep pasar.                  sebanyak mungkin dengan biaya lebih rendah
     Turban et al. (2008, p607) mengatakan e-CRM         dan juga menyediakan halaman web untuk grup
merupakan sebuah manajemen hubungan pelanggan            yang lebih kecil dari pelanggan (mikro-segmen).
yang diadakan secara elektronik. Dengan               3. Meningkatkan, kedalaman, keluasan, dan sifat
menggunakan teknologi internet, data mengenai            hubungan.
pelanggan dapat dengan mudah diintegrasikan              Sifat dari media internet memungkinkan
dengan pemasaran, penjualan, analisis dan aplikasi       informasi lebih lanjut yang akan diberikan
layanan pelanggan. Sekarang ini dunia dihubungkan        kepada pelanggan jika dibutuhkan.
oleh internet, e-CRM telah menjadi suatu              4. Hubungan pembelajaran dapat dicapai dengan
kebutuhan untuk bertahan, selain sebagai                 menggunakan alat yang berbeda di seluruh
keunggulan kompetitif.                                   siklus hidup pelanggan.
     Sedangkan menurut David (2010, p486), e-            Alat-alat ini adalah semacam fasilitas
CRM adalah memanfaatkan teknologi komunikasi             pembelajaran online tentang apa yang
digital untuk memaksimalkan penjualan untuk              dibutuhkan pelanggan.
pelanggan yang ada dan terus mendorong                5. Biaya menjadi lebih rendah.
penggunaan layanan online.                               Menghubungi pelanggan via email atau dengan
                                                         membuka halaman web dapat mengurangi biaya
2.2 Tujuan dan Manfaat CRM                               daripada menggunakan surat dalam bentuk fisik,
                                                         tetapi mungkin yang lebih penting, informasi
      Tujuan utama CRM sudah jelas yaitu usaha           hanya perlu untuk dikirim ke pelanggan-
untuk memperoleh dan mempertahankan                      pelanggan yang telah mengungkapkan preferensi
pelanggan, (Turban et al., 2005, p262).                  untuk itu, sehingga sedikit mail-outs (surat
Kalakota dan Robinson (2001, p173) menyebutkan           keluar).
tujuan-tujuan dari kerangka kerja CRM yaitu :
• Menggunakan hubungan yang telah ada untuk           2.3 Fase CRM
   meningkatkan pendapatan.
• Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk           Kalakota dan Robinson (2001, p174-175)
   layanan yang unggul.                               menyebutkan ada tiga fase dari CRM yaitu :
• Mengajukan proses dan prosedur penjualan yang       1. Acquiring New Customers
   lebih konsisten dan dapat berulang.                   Mendapatkan pelanggan baru dilakukan dengan
      Sedangkan manfaat utama dari CRM menurut           kepemimpinan produk/jasa yang mendorong
Turban et al. (2008, p608) adalah ketersediaan           batasan kinerja mengenai kenyamanan dan
pemeliharaan pelanggan yang superior melalui             inovasi. Nilai yang diusulkan buat pelanggan
penggunaan internet dan teknologi informasi. CRM         adalah penawaran produk yang superior dengan
membuat pelanggan senang, dengan menyediakan             ditopang oleh layanan yang unggul.
pilihan produk dan jasa, respon, dan resolusi         2. Enhancing the profitability of existing
masalah yang cepat, serta akses informasi yang           customers.
cepat dan mudah. Perusahaan mencoba untuk                Meningkatkan profitabilitas pelanggan atau
memperoleh keunggulan kompetitif terhadap                hubungan yang telah ada dapat dilakukan
kompetitor mereka dengan menyediakan CRM                 dengan cara mendorong keunggulan dalam
yang lebih baik.                                         cross-selling dan up-selling, hal ini menambah
     Menurut David (2010, p487), manfaat-manfaat         kedalaman hubungan. Nilai yang diusulkan buat
dari e-CRM yaitu :                                       pelanggan adalah penawaran kenyamanan yang
1. Menargetkan biaya menjadi lebih efektif.              lebih baik dengan biaya yang rendah.
   Internet memiliki keuntungan bahwa list dari       3. Retaining profitable customers for life.
   contacts adalah self-selecting (memilih sendiri)      Mempertahankan hubungan pelanggan untuk
   atau pre-qualified (pra-kualifikasi). Perusahaan      selamanya. Penyimpanan informasi pelanggan
   hanya akan bertujuan untuk membangun                  berfokus pada kemampuan beradaptasi dalam
   hubungan dengan mereka yang telah                     pelayanan, mengirimkan apa yang diinginkan
   mengunjungi situs web dan menyatakan minat            pelanggan. Sekarang, lebih banyak perusahaan
   pada produk dengan mendaftarkan nama dan              yang berfokus pada strategi mempertahankan
   alamat. Tindakan mengunjungi situs web dan            pelanggan daripada menarik pelanggan baru.
   browsing menunjukkan target pelanggan.                Alasan dibalik strategi ini sebenarnya sederhana
2. Mencapai banyak kustomisasi dari pesan                : If you want to make money, hold onto your
   pemasaran (dan mungkin produk).                       good customers.


3-68                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




   Gambar 1. Fase CRM (sumber Kalakota dan                   Secara tradisional, sistem CRM menggunakan
            Robinson (2001, p175))                     klien / server teknologi di mana semua program dan
                                                       aplikasi yang dijalankan pada satu atau lebih server
2.4 Perbedaan CRM dan e-CRM                            terpusat. Sistem antarmuka operasi            front-end
       Chandra dan Strickland (2004, p410)             dengan operasi backend melalui sistem ERP
menjelaskan bahwa pada tahun 1990-an merupakan         tradisional. Sistem ini tidak menggunakan
periode pertumbuhan yang luar biasa dari sebuah        datawarehouse atau data mart. Sistem ERP
kelas perangkat lunak yang disebut ERP (Enterprise     bertindak sebagai repositori data dan menangkap
Resource Planning). Sistem ERP merupakan               data dari front-end dan back-end operasi. 'Touch
sebuah sistem yang banyak digunakan untuk              points’ pelanggan adalah toko ritel dan layanan
operasi 'back-end' sehingga sistem di seluruh          pelanggan dan support centers, misalnya, kontak
perusahaan terintegrasi, membuat informasi di          pribadi melalui outlet ritel, telepon, dan fax.
seluruh perusahaan yang tersedia lebih mudah.                Dengan eCRM, antarmuka antara front-end
Sampai saat ini, perusahaan mengembangkan              dan back-end operasi tidak hanya melalui ERP,
sejumlah aplikasi khusus server, masing-masing         tetapi juga menggunakan datawarehouse dan data
didedikasikan untuk mengerjakan fungsi tertentu.       mart. Datawarehouse adalah kumpulan dari
Dengan sistem ERP, sebuah perusahaan mampu             informasi, yang dikumpulkan dari beberapa
menangkap data dalam satu tempat dan                   database operasional, digunakan untuk membuat
mengintegrasikan      dengan      mudah     berbagai   business intelligence dalam mendukung kegiatan
departemen dan proses. Meskipun sistem ERP             bisnis dan pengambilan keputusan. Datawarehouse
sangat membantu dalam mengelola operasi "back-         adalah database multidimensi. Lapisan dalam
end", mereka tidak dirancang untuk menangkap           sebuah datawarehouse mewakili informasi sesuai
data dan mendukung kompleksitas pemasaran. Di          dengan dimensi yang berbeda. Sebuah data mart
sisi lain, sistem CRM secara khusus dikembangkan       adalah subset dari data warehouse di mana hanya
untuk Aplikasi ’front-end 'dan dengan cepat            sebagian terfokus informasi datawarehouse
diadopsi. Idealnya, CRM memungkinkan sebuah            disimpan (4). ’Touch points’ pelanggan di eCRM
perusahaan untuk menyesuaikan produk dan               diperluas untuk memasukkan Internet dan
layanan untuk preferensi setiap pelanggan.             perangkat nirkabel, yang mendukung teknologi
      Chandra      dan     Strickland     (p410-411)   mobile dan PDA.
mengatakan bahwa perbedaan antara CRM dan                    Tabel 1 memperlihatkan perbedaan dari dua
eCRM sangat tipis, tapi penting. Mereka                teknologi tersebut.
berkonsentrasi pada teknologi yang mendasari dan                Tabel 1 Perbedaan Teknologi antara
antarmuka dengan pengguna dan sistem lain.                               CRM dan e-CRM
Sebagai contoh, sistem eCRM banyak menyediakan               Kriteria                   CRM                         e-CRM
                                                        Kontak             Kontak pelanggan biasanya      Selain telepon, kontak
pelanggan dengan browser self-service didasari          Pelanggan          dimulai melalui cara           juga dimulai melalui
                                                                           tradisional dari toko ritel,   Internet, e-mail, nirkabel,
window untuk memesan, cek status pesanan;                                  telepon, atau fax.             teknologi mobile dan
meninjau sejarah pembelian; meminta informasi                                                             PDA.
                                                        Sistem antar-      Bekerja dengan back-end        Dirancang untuk aplikasi
tambahan tentang produk; mengirim e-mail dan            muka               aplikasi melalui sistem ERP.   front-end, yang pada
terlibat dalam sejumlah kegiatan lainnya.                                                                 gilirannya antarmuka
                                                                                                          dengan aplikasi backend
Kemampuan ini memberikan kebebasan pelanggan                                                              melalui sistem ERP,
                                                                                                          datawarehouse, dan data
dalam hal tempat dan waktu. Pelanggan tidak lagi                                                          mart.
terbatas untuk menghubungi organisasi selama jam        Sistem Overhead
                                                        (komputer klien)
                                                                           Web-aplikasi memerlukan
                                                                           PC klien untuk men-
                                                                                                          Tidak ada persyaratan;
                                                                                                          browser adalah portal
bisnis biasa, dan organisasi tidak harus memberikan                        download applet dan            pelanggan untuk eCRM.
                                                                           berbagai aplikasi. Aplikasi
kontak langsung di bagian lain untuk pertanyaan                            ini dan applet harus ditulis
pelanggan dan permintaan.                                                  ulang untuk platform yang
                                                                           berbeda.



                                   Data Maning dan Database System                                                             3-69
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                                      ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


 Kustomisasi dan   Audiens yang berbeda            Pandangan "dinamis" dan
 Personalisasi     membutuhkan pandangan           personal yang sangat         4. Penerapan eCRM di PT. NESTLE
 Informasi         yang berbeda dan jenis          individual didasarkan
                   informasi. Pandangan pribadi
                   untuk audiens yang berbeda
                                                   pada pembelian dan
                                                   preferensi yang mungkin.
                                                                                       Salah satu contoh perusahaan yang telah
                   adalah tidak mungkin.           Setiap audiens individual    menerapkan e-CRM adalah PT. Nestlé Indonesia
                   Individu memerlukan             menyesuaikan
                   perubahan kustomisasi           pandangan.                   dengan meluncurkan Sahabat Nestlé (lihat
 Sistem Fokus
                   pemrograman.
                   Sistem dirancang di sekitar     Sistem dirancang di
                                                                                lampiran). Pada website tersebut terdapat beberapa
                   produk dan fungsi pekerjaan     sekitar kebutuhan            fasilitas diantaranya adalah :
                   (untuk penggunaan internal).    pelanggan (untuk
                   Web-aplikasi yang dirancang     penggunaan eksternal).       • Berbagi resep makanan sehat
                   sekitar satu departemen atau
                   unit bisnis.
                                                   Portal perusahaan yang
                                                   luas yang dirancang dan
                                                                                • Dunia Bayi
                                                   tidak terbatas pada
                                                   departemen atau unit
                                                                                • Informasi tentang makanan dan gizi
                                                   bisnis.                      • Parenting
 Sistem            Pelaksanaan lebih lama dan      Mengurangi waktu dan
 Pemeliharaan      manajemen adalah mahal          biaya. Implementasi          • Promo
 dan Modifikasi    karena sistem ini terletak di
                   berbagai lokasi dan pada
                                                   sistem dan ekspansi dapat
                                                   dikelola dalam satu lokasi
                                                                                • Kalender event-event yang akan diadakan oleh
                   beberapa server.                dan pada satu server.          Nestlé
                                                                                       Dalam website tersebut pelanggan serasa
3. Sejarah PT. NESTLE                                                           dimanjakan dan diperhatikan oleh Nestlé.
                                                                                Sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh
      Merasa prihatin dengan tingginya angka                                    Nestlé adalah:
mortalitas bayi di akhir abad 19 di Swiss, Henri                                • Memiliki space untuk arena promosi
Nestlé, seorang ahli kimia Jerman yang berdomisili                              • Memiliki space untuk arena survey
di Vevey, Swiss berhasil menciptakan makanan                                    • Memiliki space untuk melakukan diskusi (tanya
pendamping bagi bayi yang tidak mendapat cukup                                    jawab) dengan pelanggan secara langsung
ASI. “Farine Lactee” berhasil menyelamatkan                                     • Mendapatkan keinginan pasar melalui saran dan
banyak jiwa bayi pada saat itu dan Nestlé pun                                     kritik dari feedback pelanggan
mendapatkan kepercayaan masyarakat.                                             • Peningkatan kepercayaan terhadap produk-
     Henri Nestlé kemudian memanfaatkan nama                                      produk Nestlé.
keluarganya menjadi logo perusahaannya. Dalam                                          E-CRM dirancang dengan maksud memenuhi
dialek Jerman Swiss, "Nestlé" berarti sarang burung                             harapan dan kebutuhan pelanggan untuk mencapai
kecil (little nest). Logo itu menjadi lambang rasa                              nilai lifetime pelanggan yang maksimal dan
aman, kasih sayang, kekeluargaan dan tradisi.                                   memberikan hasil pada usaha. Penggunaan produk
     Perusahaan Nestlé terus mengembangkan                                      e-CRM, software e-CRM dan solusi e-CRM akan
produk-produknya dan kemudian menjadi pelopor                                   memperkaya implementasi e-CRM yang efektif di
beberapa produk seperti susu kental di Eropa tahun                              dalam perusahaan. Ada banyak kisah sukses e-
1905, susu coklat tahun 1929, kopi instant tahun                                CRM, namun kesuksesan dalam implementasi E-
1938 dan lain-lain.                                                             CRM diukur dengan upaya yang dilakukan
                                                                                perusahaan untuk menunjukkan sasaran dan
Nestlé Indonesia                                                                harapannya. Dengan menyediakan sarana untuk
     Produk-produk Nestlé telah beredar di Bumi                                 mengatur dan mengkoordinasi interaksi pelanggan
Nusantara sejak akhir Abad ke-19, dimana salah                                  seperti yang di lakukan oleh PT. Nestlé Indonesia,
satunya ialah susu kental manis yang dikenal                                    teknologi      E-CRM       membantu    perusahaan
dengan sebutan "Tjap Nona" (sekarang "Nestlé                                    memaksimalkan nilai setiap interaksi konsumen
Milkmaid"). Kantor pusat Nestlé di Swiss, Nestlé                                yang pada akhirnya meningkatkan kinerja korporat.
S.A., bersama sejumlah mitra lokal mendirikan                                   Perlunya pemahaman yang lebih baik terhadap
anak perusahaan di Indonesia pada bulan Maret                                   perilaku konsumen dan fokus pada konsumen yang
1971. Saat ini PT.Nestlé Indonesia mengoperasikan                               dapat memberikan profit jangka panjang telah
tiga pabrik yang berlokasi di daerah Tangerang                                  mengubah para marketer dalam memandang dunia.
(Banten), Panjang (Lampung), dan Kejayan (Jawa
Timur). Beberapa merek produk Nestlé yang
dipasarkan di Indonesia antara lain : susu bubuk                                5. Penutup
Nestlé Dancow, kopi instant Nescafé, Nestlé Milo,                                    E-CRM telah menjadi strategi penting bagi
Nestlé Bubur Bayi, Kit Kat, Polo, dan lain-lain.                                perusahaan yang siap bersaing menuju era
     Nestlé Indonesia berkomitmen untuk tetap                                   globalisasi dengan cara membangun hubungan yang
mengembangkan produk-produk melalui inovasi                                     intim antara perusahaan dengan pelanggan.
dan renovasi demi memuaskan kebutuhan                                                 Aplikasi e-CRM dapat digunakan oleh
konsumennya di seluruh Indonesia.                                               perusahaan manufaktur dan jasa. Yang perlu
                                                                                dipertimbangkan perusahaan adalah memilih


3-70                                                Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


aplikasi software yang tepat dan sesuai dengan yang   Daftar Pustaka
diperlukan.
      Kunci keberhasilan e-CRM adalah memahami        [1] Chapter 12- managing customer relationships.
keseluruhan jalinan/hubungan kerja sama yang               2008. United States, New qYork: The
terjadi di dalam organisasi/perusahaan, baik yang          McGraw-Hill        Companies,     Inc.,    The
bersifat    intern   maupun       ekstern    dengan        Professional      Book   Group.     (179-187).
memanfaatkan Teknologi Informasi.                          Available at : http://search.proquest.Com
      Bagi pelanggan, website e-CRM yang mudah             /docview/189489383?accountid=31532
digunakan, sangat efektif dan efisien serta dapat     [2] Chandra, Satish. dan Strickland, Ted J. 2004.
dipakai untuk melacak hal-hal yang berkaitan               Issues in Information Systems, Volume V No.
dengan hubungan pelanggan. Pada sisi perusahaan            2.
memperoleh manfaat untuk meningkatkan efisiensi       [3] Cook, Sarah. 2008. Chapter 01: An
dan produktivitas serta memberikan layanan dan             introduction to customer care. United
pengalaman yang konsisten bagi pelanggannya.               Kingdom, London: Kogan Page Ltd. (1-38).
                                                           Available at : http://search.proquest.com/
                                                           docview/287921484?accountid=31532
                                                      [4] David, Fred R. 2010. Strategic Management :
                                                           Manajemen Strategis Konsep. Edisi Kedua
                                                           Belas. Salemba Empat, Jakarta.
                                                      [5] Kalakota, Ravi dan Robinson Marcia. 2001.
                                                           E-business2.0, Roadmap for Success. Second
                                                           Edition. Pearson Education, New Jersey.
                                                      [6] Kotorov, R. P. 2002. Ubiquitous organization:
                                                           Organizational design for e-CRM. Business
                                                           Process Management Journal, 8(3), 218-218.
                                                           Available at : http://search.proquest.com/
                                                           docview/220296480?accountid=31532
                                                      [7] Malthouse, E., & Calder, B. (2005). Section
                                                           iii: From strategy to implementation - chapter
                                                           8: Relationship branding and crm. United
                                                           States, Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
                                                           Retrieved from http://search.proquest.com/
                                                           docview/ 189247661?accountid=31532
                                                      [8] Stone, M., Bond, A., & Foss, B. (2004).
                                                           Chapter       04:    Customer      relationship
                                                           management (CRM). United Kingdom,
                                                           London: Kogan Page Ltd. Retrieved from
                                                           http://search.proquest.com/docview/28796649
                                                           6? accountid =31532
                                                      [9] Turban, Efraim., Rainer, R Kelly., dan Potter,
                                                           Richard E. (2005). Introduction To
                                                           Information Tecnology. Third Edition. Wiley,
                                                           USA.
                                                      [10] Turban, Efraim., King., McKay., Marshall.,
                                                           Lee., dan Viehland. (2008). Electronic
                                                           Commerce 2008 : A Managerial Perspective.
                                                           Pearson Education, New Jersey.




                                   Data Maning dan Database System                                   3-71
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Lampiran                                              perkembangan Website Sahabat Nestlé.            Ini
                                                      mendukung salah satu tujuan dari CRM.




                                                                 Gambar 6. Laman Newsletter
                                                            Pada laman Newsletter, Sahabat Nestlé
                                                      memberikan sebuah majalah dalam bentuk
        Gambar 3. Website Sahabat Nestle              elektronik yang memberikan informasi yang selalu
                                                      di update setiap bulan, laman ini memliki banyak
                                                      pilihan (menu), yaitu : Masak di rumah, panduan
                                                      cepat, info keluarga, jalan-jalan, galeri produk,
                                                      gabung sahabat Nestlé, print, kirim ke teman, stop
                                                      berlangganan, dan artikel lengkap. Dengan
                                                      lengkapnya pilihan ini diharapkan majalah
                                                      elektronik ini dapat memberikan info-info terupdate
                                                      kepada pelanggan setiap bulan, sehingga pelanggan
          Gambar 4. Laman Cheff Welly
                                                      dapat selalu mengikuti perkembangan dari Nestlé
     Di laman ini pelanggan benar-benar               sendiri.
mendapatkan jawaban pertanyaan seputar masakan
atau sekedar ingin berbagi tips dan resep-resep
favorit sehingga pelanggan merasakan Chef Welly
benar-benar ada dan memberikan masukan-
masukan yang mereka butuhkan sehingga mereka
mendapatkan kepuasan tersendiri.
      Ini sangat mendukung program CRM karena
dengan adanya laman ini pelanggan mendapatkan
respons yang menyebabkan kepuasan mereka                  Gambar 7. Laman Sahabat Nestle Facebook
bertambah.
                                                           Pada laman ini pelanggan akan diberikan
                                                      sebuah link yang langsung terhubung dengan
                                                      facebook yang dibuat khusus untuk Sahabat Nestle
                                                      yang membutuhkan informasi dan panduan gaya
                                                      hidup sehat dalam rangka mewujudkan Masyarakat
                                                      Indonesia yang lebih sehat.
                                                           Dengan demikian para Sahabat Nestlé dapat
                                                      memperoleh perubahan status ketika ada informasi
                                                      baru yang akan di bagikan pada laman facebook
       Gambar 5. Laman Dancow Parenting               Sahabat Nestlé tersebut, serta mendapatkan
     Laman yang mempunyai motto “Mitra                feedback untuk memuaskan keinginan Sahabat
orangtua untuk tumbuh kembang anak ini”               Nestlé.
merupakan sebuah laman yang memungkinkan
Bunda (pelanggan) untuk berbagi tips dan langkah
apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk
menumbuhkan rasa percaya diri si Kecil. Selain itu,
jika bunda bisa memberikan komentar terbaiknya
maka Bunda bisa memenangkan voucher belanja.
     Dengan cara seperti di atas Bunda selaku
pelanggan memiliki keinginan untuk mendapatkan
hadiah, sehingga mereka akan selalu mengikuti
                                                            Gambar 8. Laman Journey to Wellness


3-72                               Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


      Journey to Wellness menyediakan panduan
praktis berupa e-book berisi petunjuk hidup sehat
yang dapat pelanggan terapkan secara langsung
bersama keluarga tercinta, di dalam laman ini
disediakan beberapa menu menarik seperti Games
yang dapat dimainkan pelanggan untuk mengetahui
informasi-informasi kandungan gizi makanan, e-
book yang berisi petunjuk hidup sehat yang dapat
diterapkan secara langsung bersama keluarga
tercinta.
      PT. Nestlé Indonesia sangat mengharapkan
loyalitas pelanggan-pelanggannya terus meningkat
dengan adanya website berbasis e-CRM yang
khusus dibuat perusahaan untuk melayani
pelanggan setianya. Begitu juga pelanggan PT.
Nestlé Indonesia merasa sangat nyaman untuk terus
dapat berhubungan dengan PT. Nestlé Indonesia
karena adanya website tersebut.




                                 Data Maning dan Database System                          3-73
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-74                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


   Usulan Perbaikan Proses Bisnis Advertising PT. XYZ Regional Jawa
           Barat menggunakan Business Process Improvement

                Annisa Rahmataya, Sri Widaningrum, Amelia Kurniawati
              Fakultas Rekayasa Industri, Institut Teknologi Telkom Bandung
       heyitsmetaya@yahoo.com, sri@ittelkom.ac.id, amelia.kurniawati@gmail.com


                   Abstrak                           mengatur jalannya perusahaan sekaligus terus
                                                     menerus mengevaluasinya. Tidak hanya bagaimana
      Kegiatan advertising yang dijalankan oleh      perusahaan       berinteraksi  dengan      pelanggan
Divisi Marketing PT. XYZ Regional Jawa Barat         eksternalnya, namun juga bagaimana perusahaan
mencakup fungsi periklanan, sponsorship, dan         menjalankan proses-proses bisnisnya. Proses bisnis
kegiatan     lainnya    yang    bertujuan    untuk   suatu perusahaan dapat memengaruhi besarnya
mempromosikan perusahaan. Ini sebabnya               pangsa pasar suatu perusahaan secara signifikan.
pelaksanaan advertising perlu dijadikan lebih        Terlebih lagi, proses bisnis yang baik dapat
efisien.                                             menghemat biaya yang dikeluarkan oleh
      Penelitian ini untuk mengefisienkan waktu      perusahaan secara signifikan (Harrington: 1991, p.
siklus dari proses bisnis kegiatan advertising       1-3).
dengan menggunakan metode Business Process                 Berdasarkan wawancara pada tanggal 4
Improvement (BPI). Metode BPI ini akan               Agustus 2010 (studi pendahuluan untuk mendukung
menghasilkan proses bisnis usulan dengan             proposal penelitian) kepada divisi Marketing PT.
melakukan analisis streamlining dan perubahan-       XYZ Regional Jawa Barat diketahui keadaan
perubahan yang inkremental terhadap proses bisnis    existing proses bisnis di perusahaan. Ternyata
existing. Proses bisnis usulan ini disusun dengan    proses bisnis yang ada saat ini untuk advertising
mempertimbangkan       harapan     dan     keluhan   yang dilakukan oleh Divisi Marketing mulai dari
pelanggan serta input dari pihak perusahaan.         tender vendor hingga tagihannya dapat dibayarkan
Selain menghasilkan suatu proses bisnis usulan,      cukup rumit. Rumitnya proses bisnis existing
penelitian ini juga akan menyusun beberapa           dipengaruhi oleh banyaknya personil yang terlibat
Standard Operational Procedure (SOP) dari            antar divisi, tidak adanya standar kerja yang jelas,
beberapa aktivitas dalam proses bisnis usulan. SOP   dan     juga      panjangnya     birokrasi     dalam
ini dimaksudkan untuk mempermudah transisi           menyelesaikan kegiatan advertising. Hal ini dirasa
pihak perusahaan dari proses bisnis existing ke      terlalu lama oleh vendor yang telah melakukan
usulan.                                              kegiatan advertising hingga pihak vendor tersebut
      Kesimpulan dari penelitian ini adalah SOP      sendiri yang mengeluhkan lamanya pemrosesan ini
dapat disertai pada proses bisnis usulan hasil BPI   ke perusahaan.
untuk merealisasikan waktu siklus hasil perbaikan.         Advertising      yang   mengalami      keluhan
Hasil dari penelitian ini berupa proses bisnis       terbanyak adalah kegiatan dengan tagihan yang
advertising usulan dengan efisiensi sebesar 67%      berkisar antara Rp 200,000,000.00 hingga Rp
dan waktu siklus selama 199.9 jam. Selain itu        500,000,000.00, yaitu tiga kali (60%) selama tujuh
disusun SOP sebanyak delapan buah untuk              bulan pertama tahun 2010. Padahal PT. XYZ sudah
mengakomodasi sebelas aktivitas hasil analisis       memiliki standar waktu yang ditentukan, yaitu 5.9
streamlining.                                        minggu untuk advertising, hanya saja standar ini
                                                     belum dapat diterapkan dengan baik. Pada
1. Pendahuluan                                       kenyataannya, rata-rata waktu siklus untuk kelima
                                                     kasus yang terjadi selama Januari hingga Juli 2010
1.1. Latar Belakang                                  adalah 26 minggu. Keseluruhan kasus yang terjadi
                                                     melampaui batas 5.9 minggu yang ditetapkan oleh
      PT. XYZ merupakan salah satu provider
                                                     perusahaan, dan tiga diantaranya dikeluhkan secara
jaringan Global System for Mobile Communications
                                                     langsung oleh vendor karena dirasa terlalu lama.
(GSM) di Indonesia. Selayaknya sebagai provider
                                                           Permasalahan dari proses bisnis ini yang
GSM dengan pangsa pasar yang luas di Indonesia,
                                                     menyebabkan lamanya waktu pemrosesan aktual
PT. XYZ harus menjalankan organisasinya dengan
                                                     secara umum adalah rumitnya birokrasi di dalam
efektif. Untuk itu, PT. XYZ tentunya harus


                                  Data Maning dan Database System                                   3-75
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


perusahaan. Untuk menyederhanakan proses bisnis        dirasa tidak lagi efektif dalam menjalankan proses-
di dalam perusahaan tanpa mengurangi tingkat           proses bisnisnya.
keamanannya, akan digunakan metode Business                 Jika      dibandingkan        dengan   metode
Process Improvement (BPI) yang telah sebelumnya        reengineering yang menawarkan perbaikan proses
dikembangkan oleh Harrington.                          bisnis yang radikal dan menyeluruh, BPI lebih tepat
      Agar waktu siklus aktual dapat mendekati         digunakan untuk perbaikan proses bisnis
standar yang telah ditetapkan, penting untuk           advertising PT. XYZ karena menawarkan perbaikan
memahami dan memetakan proses bisnis existing          yang inkremental dan berkelanjutan. Hal ini
yang terjadi di dalam perusahaan. Selain               menjadi sangat cocok jika diterapkan pada
menyederhanakan proses bisnis, dalam penelitian        perusahaan yang sudah berjalan dan memiliki
ini juga akan disusun langkah-langkah operasional      proses bisnis existing seperti PT. XYZ. Dengan
yang perlu diterapkan oleh perusahaan dalam            perubahan yang sedikit demi sedikit, akan lebih
bentuk Standard Operational Procedure (SOP).           memungkinkan         bagi       perusahaan   untuk
Setelah jelas alur kerja dalam proses bisnis           mengimplementasikan perubahan yang disarankan
pembayaran tagihan usulan, akan dilakukan validasi     sebagai hasil dari penelitian ini.
untuk mengukur seberapa signifikan pengurangan              Secara garis besar, terdapat lima tahapan
waktu      yang     dapat    dilakukan.   Dengan       pelaksanaan BPI, yaitu
penyederhanaan proses bisnis ini diharapkan waktu      1. Organizing for Improvement
proses yang diperlukan untuk membayarkan               2. Understanding The Process
tagihan-tagihan Divisi Marketing dapat menjadi         3. Streamlining
lebih efisien. Dari uraian di atas menjadi latar       4. Measurement and Control
belakang perlunya penelitian untuk mengkaji proses     5. Continuous Improvement
bisnis advertising PT. XYZ menggunakan Business
Process Improvement.                                   2.2. Advertising
                                                            Advertising yang dimaksudkan dalam
1.2. Tujuan Penelitian
                                                       penelitian ini bermula ketika Divisi Marketing PT.
     Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini     XYZ menugaskan pihak ketiga (selanjutnya akan
adalah mengefisiensikan waktu siklus advertising.      disebut vendor) untuk melakukan kegiatan-kegiatan
1. Merancang proses bisnis advertising Divisi          yang berkaitan dengan promosi perusahaan seperti
    Marketing yang terstandardisasi.                   iklan media cetak, radio, event, maupun
2. Merancang SOP proses bisnis advertising             sponsorship.
    usulan.                                                 Cuplikan aliran kerja kegiatan advertising
                                                       dapat dipelajari pada gambar berikut ini.
1.3. Batasan Masalah
     Adapun batasan masalah dari penelitian tugas
akhir ini agar pembahasan mengenai hasil
penelitian dapat lebih terarah adalah
1. Kegiatan yang diamati adalah advertising yang
    memiliki nilai         Rp 200,000,000.00 hingga
    Rp 500,000,000.00.
2. Penelitian ini membahas usulan proses bisnis
    advertising, sedangkan implementasi dari
    proses bisnis ini terlepas dari penelitian.
                                                            Kegiatan advertising dimulai ketika PT. XYZ
2. Landasan Teori                                      mengadakan tender untuk menentukan vendor
                                                       pelaksana kegiatan dan berakhir saat Divisi
2.1. Business Process Improvement (BPI)                Keuangan membayar vendor tersebut setelah selesai
     Business Process Improvement (BPI) adalah         menyelenggarakan kegiatan advertising.
suatu metodologi sistematis yang dikembangkan
untuk membantu suatu organisasi atau perusahaan
meningkatkan kinerjanya dengan memperbaiki
proses bisnis di dalamnya (Harrington: 1991, p. 20).
BPI ini dikembangkan oleh H. James Harrington
saat perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat


3-76                                Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                                                               ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


3. Metodologi Penelitian                                                                                akan menjadi salah input untuk pelaksanaan analisis
                                                                                                        streamlining.
3.1. Model Konseptual
                                         PENYELESAIAN PROSES
                                             PEMBAYARAN
                                                                                                        4.3. Batasan Proses
         VENDOR           Keluhan waktu siklus advertising




        ADVERTISING   PT. XYZ


                      MARKETING                                 KEUANGAN




                                          GENERAL
                                       ADMINISTRATION
                                                                                                        5. Analisis dan Usulan
      PEMETAAN
    PROSES BISNIS
                                                                                                        5.1. Analisis Streamlining
      AKTIVITAS
     ADVERTISING
                            ANALISIS
                         PROSES BISNIS
                                                              PERBAIKAN
                                                             PROSES BISNIS    METODE
                                                                                            BUSINESS
                                                                                            PROCESS
                                                                                                             Analisis streamlining amat erat kaitannya
                           AKTIVITAS                           AKTIVITAS     PENELITIAN
                          ADVERTISING                         ADVERTISING
                                                                                          IMPROVEMENT
                                                                                                        dengan konsep improvisasi. Improvisasi suatu
                                                                                                        proses bisnis dapat diartikan mengubah proses
                                                                                                        bisnis existing menjadi lebih efektif, efisien, dan
4. Pengumpulan Data                                                                                     mudah diadaptasi. Mirip dengan tujuan analisis
4.1. Diagram Alir dan Waktu Siklus Proses                                                               streamlining untuk meningkatkan kinerja dan
     Bisnis Existing Advertising                                                                        kualitas suatu proses dengan mengurangi aktivitas-
                                                                                                        aktivitas yang tidak diperlukan atau dapat
                                                                                                        disederhanakan (Harrington: 1991, p. 131-133).
     Pemetaan proses bisnis existing serta                                                                    Dari hasil analisis streamlining yang
pengumpulan data waktu siklusnya menjadi bagian                                                         dilakukan didapatkan proses bisnis usulan yang
dari tahapan “Understanding The Process”-nya                                                            telah dikurangi aktivitas-aktivitas birokrasi dan
metode BPI. Proses bisnis existing dari kegiatan                                                        duplikasi serta usulan SOP untuk menjalankan
advertising dipetakan dalam bentuk diagram alir                                                         advertising. Proses bisnis usulan yang dihasilkan
yang terdiri dari 51 aktivitas dan melibatkan 12                                                        adalah output penelitian BPI dengan efisiensi waktu
personil dari PT. XYZ. Waktu siklus didapatkan                                                          siklus yang lebih tinggi.
selama 5.9 minggu. Data ini akan kemudian
dibandingkan dengan data proses bisnis usulan
                                                                                                        5.2. Diagram Alir Proses Bisnis Usulan
output penelitian ini.
                                                                                                             Advertising
4.1. Identifikasi Input dan Output Proses                                                                     Pada proses bisnis usulan ini terjadi perubahan
     Bisnis Existing Advertising                                                                        dan penghapusan beberapa aktivitas yang dirasa
                                                                                                        tidak efisien dari analisis streamlining. Validasi
      Pemahaman input, output, dan pemilik proses                                                       yang berulang diubah menjadi aktivitas tanda
dari setiap aktivitas yang terjadi dalam proses bisnis                                                  tangan saja sedangkan validasi dilakukan oleh satu
advertising menjadi penting karena perlunya                                                             orang saja. Validasi-validasi ini juga memunculkan
pemahaman hasil yang diharapkan dari setiap                                                             form baru untuk membantu pemeriksa untuk
aktivitas untuk melakukan analisis ke depannya.                                                         melakukan validasi yang diperlukan. Form-form ini
Input dan output yang diperlukan oleh masing-                                                           juga diperlihatkan pada diagram alir proses bisnis
masing aktivitas menjadi salah satu bentuk                                                              usulan untuk memperjelas penambahannya. Hal
spesifikasi dari proses bisnis usulan yang akan                                                         lainnya yang berubah pada proses bisnis usulan
menjadi output dari penelitian ini.                                                                     adalah penggabungan beberapa aktivitas menjadi
                                                                                                        satu aktivitas dalam upaya menyederhanakan proses
4.2. Identifikasi Kebutuhan                                                         Pelanggan           bisnis sebelumnya.
     Internal & Eksternal

     Keluhan dari proses bisnis existing serta
harapan untuk proses bisnis usulan dikumpulkan
dari pelanggan internal dan eksternal kegiatan
advertising. Kebutuhan pelanggan yang didapat


                                                                             Data Maning dan Database System                                            3-77
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                 ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


5.3. SOP Proses Bisnis Usulan                            3.   Beberapa aktivitas yang didapat dari hasil
                                                              analisis streamlining membutuhkan rancangan
     Sesuai dengan hasil dari analisis streamlining           SOP.      Kesebelas   SOP     yang     disusun
sebelumnya, terdapat beberapa aktivitas dalam                 menjelaskan langkah-langkah prosedur yang
proses bisnis usulan advertising yang memerlukan              dimaksudkan           untuk         membantu
SOP untuk memperbaiki kinerjanya. Di antara                   pegawai/pemilik proses yang bersangkutan
semua aktivitas yang terdapat pada proses bisnis              untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan
usulan advertising, terdapat sebelas aktivitas yang           rancangan proses bisnis usulan yang tertulis.
memerlukan SOP. Dalam pengembangan SOP-nya                    Langkah-langkah pelaksanaan prosedur ini
terdapat lembar-lembar yang diadakan untuk                    dilengkapi dengan lembar-lembar checklist
membantu proses pengerjaan aktivitas-aktivitas                yang dimaksudkan sebagai upaya error
tersebut. Lembar-lembar pendukung SOP ini                     proofing sekaligus panduan pengerjaan.
dilampirkan bersamaan dengan SOP yang
bersangkutan.
                                                          6.2. Saran
5.4. Perbandingan Proses Bisnis Existing                        Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini
     dengan Proses Bisnis Usulan                          dapat dibagi dua menjadi saran untuk perusahaan
                                                          serta saran untuk penelitian-penelitian ke depannya.
                              Proses Bisnis               Pertama yang akan dibahas adalah saran untuk PT.
                                                          XYZ.
 Perbandingan                   Existing                  1. Menerapkan proses bisnis usulan dan seluruh
                   Existing                   Usulan
                                Aktual                         SOP-nya       dalam    pelaksanaan     kegiatan
 Waktu Siklus                                                  advertising.
                   235.6        1040          199.9       2. Melakukan continuous improvement secara
 (Jam)
                                                               berkala.
 Efisiensi (Tn)    65%          21%           67%
                                                          3. Dalam mengidentifikasi dan memperbaiki
 Jumlah                                                        proses bisnis sebaiknya pandangan dari
                   51           51            48
 Aktivitas                                                     keseluruhan personil diikutsertakan.
                                                          4. Perbaikan proses bisnis dan standardisasi
                                                               prosedur kerja dilakukan untuk keseluruhan
6. Kesimpulan dan Saran                                        aktivitas dalam perusahaan.
6.1. Kesimpulan                                                 Selain saran untuk perusahaan berikut adalah
                                                          beberapa saran dan untuk penelitian ke depannya.
1.   Efisiensi waktu siklus suatu proses bisnis harus     1. Analisis proses bisnis advertising yang
     disesuaikan dengan implementasi yang                      memiliki nilai selain Rp 200,000,000.- hingga
     memungkinkan. Mengingat adanya perbedaan                  Rp 500,000,000.-.
     yang cukup signifikan antara waktu siklus            2. Analisis proses bisnis advertising pada
     aktual dengan waktu siklus tertulis untuk                 beberapa kantor di beberapa daerah yang
     proses bisnis existing, efisiensi yang dilakukan          berbeda.
     pada penelitian ini adalah mengurangi                3. Melakukan tahapan Continuous Improvement
     perbedaan tersebut. Usulan dari penelitian ini            untuk proses bisnis usulan yang telah dilakukan
     menghasilkan suatu proses bisnis dengan                   dan diimplementasikan sebelumnya sebagai
     efisiensi sebesar 67%, waktu siklus selama                penelitian lanjutan.
     199.9 jam, dan aktivitas yang terlibat sebanyak      4. Membangun sistem database online yang
     48 buah.                                                  terintegrasi antar seluruh divisi dalam
2.   Proses bisnis advertising usulan hasil penelitian         perusahaan untuk hal penggunaan tenaga
     ini disusun berdasarkan perubahan yang                    outsourcing.
     bertahap dan bertujuan mendekatkan waktu
     siklus aktual dengan waktu siklus yang tertulis.
     Sebagai tahapan perubahan awal, proses bisnis
     usulan yang disusun dimaksudkan agar mudah
     diimplementasikan.          Sebagai        upaya
     memperkecil perbedaan waktu siklus aktual
     dengan waktu siklus tertulis proses bisnis
     usulan dari penelitian ini dilengkapi dengan
     SOP untuk beberapa prosedur.



3-78                                   Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Daftar Pustaka
[1] Harrington, H. James, Business Process
    Improvement: The Breakthrough Strategy for
    Total      Quality,      Productivity,     and
    Competitiveness , Mc.Graw-Hill, New York,
    1991.
[2] Harrington, H. James, et al, Business Process
    Improvement Workbook: Documentation,
    Analysis, Design, and Management of Business
    Process Improvement, Mc.Graw-Hill, New
    York, 1997.
[3] Indrajit, Richardus E. and Djokopranoto,
    Richardus, Proses Bisnis Outsourcing,
    Grasindo, Jakarta, 2004.
[4] Ishikawa, Kaoru, Introduction to Quality
    Control, 3A Corporation, California, 1990.
[5] Omachuno, Vincent K. and Ross, Joel E,
    Principles of Total Quality, Taylor & Francis,
    London, 2005.
[6] Sutalaksana, Iftikar Z., et al, Teknik
    Perancangan Sistem Kerja, ITB, Bandung,
    2006.
[7] Tenner, Arthur R. and DeToro, Irving J.,
    Process Redesign: The Implementation Guide
    for Managers, Addison Wesley, Reading,
    1996.
[8] Tjiptono, Fandy, Prinsip Prinsip Total
    Quality Service, Andi, Yogyakarta,
    1997.




                                  Data Maning dan Database System                         3-79
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 




3-80                             Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


   Penanganan Mising Value dengan Metode Bound and Collapse pada
                     Struktur Bayesian Network

                          Sayuti Rahman, Ihsan Lubis, Husni Lubis
                         Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) Medan
                                    Masay.ram@gmail.com


                    Abstrak                                Makalah ini bertujuan untuk memaparkan cara
                                                      kerja metode BC untuk mengkonstruksi struktur BN
      Berkembang          pesatnya        teknologi   dari data yang tidak lengkap. Paparan akan dimulai
penyimpanan data menyebabkan penumpukan data          dengan mendeskripsikan definisi umum BN,
yang belum dimanfaatkan secara optimal,               metoda BC, konstruksi struktur BN dengan BC,
memunculkan teknologi Data Mining. Teknologi ini      analisa metode BC, dan experimen yang dilakukan.
bekerja dengan melakukan penambangan data
untuk memperoleh pola (pattern). Salah satu teknik
dalam data mining adalah Bayesian network (BN).       2. Tinjauan Pustaka
makalah ini menyampaikan paparan tentang proses            Data complete disebut juga dengan data
konstruksi struktur DAG (network) BN dari basis       lengkap, contoh       dekomposisi relation/table R
data incomplete dengan metode Bound and               menjadi beberapa fragmen R1 , R2 , ..., Rn
Collapse (BC) yang bekerja bukan dengan Missing       dikatakan komplit kalau setiap item data pada R
In Principle.                                         dapat juga ditemukan di beberapa R i. Sedangkan
      Algoritma BC dalam tugas akhir ini sangat       data incomplete adalah kebalikan dari data complete
memuaskan hingga data yang sulit untuk dikelola       atrinya data ini tidak lengkap atau item data pada R
menjadi dapat digunakan dengan baik. Data yang        tidak ditemukan dibeberapa Ri (Dunning dan
tidak lengkap dikelola oleh Bound and Collapse,       Freedman 2008).
pada tahap Bound dicari estimasi probabilitas               Incomplete data atau sering disebut dengan
minimum dan maksimum, lalu dijadikan estimasi         missing of data, Seringkali, sebagian atau semua
probabilitas tunggal pada tahap Collapse, sehingga    dari data hilang (missing) dari sebuah subjek.
data dapat dikelola dan dibuat Bayesian network-
nya.                                                  2.1. Metode Bound and Collapse
1. Pendahuluan                                              Metode BC pada awalnya dikembangkan
                                                      untuk mengestimasi probabilitas kondisional yang
       Salah satu tahapan dalam proses Knowledge      mendefinisikan       hubungan        ketergantungan
Discovery in Databases (KDD) adalah data mining,      (dependency) dalam sebuah BN berdasarkan dari
yaitu sebuah langkah yang menghasilkan pattern        basis data yang incomplete. Kemudian BC
dari data dengan menerapkan algoritma analisis dan    dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat
penemuan data. Ada beberapa teknik yang dapat         menghasilkan struktur grafis BN. Dalam
digunakan dalam proses data mining, antara lain       mengkonstruksi struktur BN dari basis data
classification,       regression,       clustering,   incomplete, BC mengasumsikan kondisi data
summarization, dependency modeling, dan change        Missing At Random (MAR) (Ramoni and Paola
and deviation detection.                              1997). Asumsi lain adalah adalah sebagai berikut :
       Contoh metode yang sering digunakan untuk      1. Atribut-atribut dalam basis data memiliki nilai
konstruksi BN (Bayesian Network) dari basis data          yang diskret.
incomplete adalah algoritma EM dan Gibbs              2. Informasi tentang keterurutan node (node
Sampling. Kedua metode tersebut bekerja                   ordering) telah didefinisikan.
berdasarkan Missing Information Principle. Prinsip          Metode BC memiliki tiga bagian utama, yang
kerjanya adalah melengkapi data yang hilang           pertama adalah pencarian interval estimasi
terlebih dahulu, kemudian mengkonstruksi struktur     probabilitas, disebut dengan tahap bound. Bagian
dengan menggunakan data yang lengkap. Karena          kedua adalah tahap collapse yang mencari nilai
harus melengkapi nilai-nilai yang hilang, maka        estimasi tunggal dari interval yang telah diperoleh.
semakin banyak jumlah missing data semakin            Sedangkan bagian terakhir adalah pembangunan
banyak waktu ekseskusi yang diperlukan.               struktur BN itu sendiri.


                                   Data Maning dan Database System                                   3-81
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


2.2 Tahap Bound
      Tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan
interval nilai estimasi yang mungkin untuk setiap
pasangan variabel.
       Adapun persamaan untuk menghitung nilai
minimum dan nilai maksimum probabilitas
kondisional p(j| i) adalah sebagai berikut (Ramoni
and Paola 1997):
• Untuk         nilai    probabilitas    minimum,
     dinotas ikan dengan p (j| i)
                            min



                                        ...…..... 2.1          Gambar 3.1 Activity Diagram Tahap BC
•    Untuk     nilai    probabilitas       maksimum,
     dinotasikan dengan p (j| i)                                Pada keadaan awal akan dilakukan
                          max
                                                          pemeriksaan data yang telah ada pada database
                                                          yang telah dimasukan pada bagian input data, jika
                                         ……… 2.2          data ditemukan pada database maka langkah
                                                          selanjutnya inisialisasi parameter lamda, m dan n,
2.3 Tahap Collapse                                        kebalikanya bila data tidak tersedia maka akan
                                                          dilakukan pengecekan data ulang. Setelah
     Dari interval yang diperoleh di tahap Bound,         inisialisasi langkah selanjutnya adalah pencarian
selanjutnya dicari satu nilai estimasi tunggal dari       jumlah data yang mempunya data lengkap yang
probabilitas   kondisional     yang     bersesuaian       ditampung pada variabel n dan data yang tidak
(dinotasikan dengan        ). Adapun nilai                lenkap pada variabel m, setelah ditemukan nilai n
dihasilkan melalui per-samaan berikut (Ramoni and         dan m langkah selanjutnya akan mencari
Paola 1997):                                              kemungkinan maksimum dan minimum atau
                                                          p(max) dan P(min) dangan rumus pada persamaan
                                                          2.1 dan persamaan 2.2, dari selang interval
                                               2.3        probabilitas p(min) dan P(max) maka ditetapkan
                                                          estimasi tunggalnya dengan rumus pada persamaan
dimana:                                                   2.3.
•        = p(X = j| Y = i, X = ?), yaitu probabilitas
    nilai X = j jika ditemukan kasus dimana nilai X       3.2. Activity Diagram Bayesian Network
    tidak diketahui (X=?) sementara diketahui
    bahwa nilai Y yang bersesuaian adalah i (Y=i).              Skenario use case Bayesian Network dapat
                                                          dilihat pada gambar 3.5 :
•            dan                merupakan hasil dari
    tahap Bound.

3. Perancangan
3.1. Activity Diagram Bound and Collapse
      Perhitungan Bound and Collapse dapat dilihat
pada gambar 3.1:




                                                              Gambar 3.2 Activity Diagram Membangun
                                                                           struktur BN


3-82                                   Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)             ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


     Pada gambar 3.5 dapat dilihat bagaimana          Pcollapse(A=1|B=1) = (0.5*0.71)+(1-0.5)*0.57
membangun sebuah DAG Bayesian Network, pada                              = 0.642857143
keadaan awal ditentukan masing-masing field pada      Dimana
database yang nantinya akan dibangun sebuah           nBA     Adalah dimana ditemukan kondisi
Jaringan Bayesian, field tersebut dianggap sebagai
node yang tidak terhubung dengan node lainnya,                  (A=1,B=1)
node yang terpisah tersebut akan dicari parent dari   α BA      Adalah jumlah B=1 dan diketahui A=1
masing-masing node, setelah menemukan parent          mB        Adalah jumlah B=? dan diketahui A=1
dengan scoring fungtion maka node dibuat arc
sesuai dengan parentnya. Sehingga terbentukalah       nB +      Adalah jumlah A=1
sebuah DAG Bayesian Network.
                                                      4. Pengujian
3.3.   Perhitungan BC
                                                              Berguna atau tidaknya program akan diuji,
     Perhitungan BC pertama kali dilakukan untuk      adapun contoh data yang dibuat sperti terlihat pada
memberi nilai kemungkinan terhadap data yang          gambar 4.6.
hilang (Bound) hingga menhasilkan estimasi
probabilitas tunggal (Collapse), Jika data yang
diberikan adalah seperti pada tabel 3.4

           Tabel 3.4 Data yang diberikan
       A          B           C            D
       1           1          1            1
       1           2          2            1                     Gambar 4.1 database yang diuji
       1           1          ?            2          Cara pengujian penulis menggunakan 3 cara:
       2           1          1            2          1. Menghilangkan data yang tidak lengkap
                                                          Jika data yang tidak lengkap dihilangkan, maka
       2           1          2            2          akan mengubah probabilitas yang ada seperti telihat
       1           ?          2            1          pada gambar 4.7

Dari tabel 3.1 maka dapat dilihat terdapat missing
data yaitu pada variabel B dan C yang ditandai
dengan tanda tanya (?), dan dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Untuk mencari probabilitas minimum


                                                           Gambar 4.2 menghilangkan data tidak lengkap
                                                      Kemunculan variabel “a” yang bernilai 1 menjadi 2,
                                                      sedangkan data awal kemunculan a=1 sebanyak 4
                                                      kali, maka konsep ini tidak benar.
                   = 0.571428571
                                                      2.  Membiarkan data tetap
untuk mencari probabilitas maksimum                       Data yang tidak lengkap tidak dapat diolah
                                                      dengan query sacara langsung karena nilainya tidak
                                                      diketahui, maka secara automatis metode ini tidak
                                                      dapat digunakan.

                                                      3.   Pengolahan dengan metode Bound and
                                                           Collapse
                                                            Data yang hilang akan dilengkapi dengan
                                                      kemungkinan yang ada pada variabel tersebut
                       = 0.714285714
                                                      dengan melihat dari tetangganya. Hal ini lebih
                                                      efesien karena tidak mengubah data yang telah ada.


                                   Data Maning dan Database System                                   3-83
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


5. Kesimpulan
     Makalah ini membuktikan bahwa BC mampu
menyelesaikan masalah missing data dengan baik,
tanpa harus membuang data yang tidak lengkap, hal
ini menunjukan bahwa data yang tidak lengkap
dapat diolah dengan baik dengan algoritma BC dan
Bayesian     Network    sehingga    menghasilkan
informasi yang bermanfaat.


Daftar Pustaka
Phil, Jones (28 April 2011). Visual Basic: A
        Complete Course Letts Higher Education
        List Series. Cengage Learning EMEA
Vardiansyah, Dani.2008. Filsafat Ilmu Komunikasi:
        Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta
Cheng, Jie, David Bell, Weiru Liu. Learning
        Bayesian Networks from Data : An
        Efficient Approach Based On Information
        Theory. 1998. Faculty of Informatics,
        University of Ulster, U.K.
Fayyad, Usama M.; Piatetsky-Shapiro, G.; Smyth,
        P. From Data Mining to Knowledge
        Discovery. 1996. AAAI Press.
Lauritzen, Steffen L., David J. Spiegelhalter. Local
        computations with probabilities on
        graphical structures and their application
        to expert systems. 1988. Journal Royal
        Statistics Society B, 50(2), 157-194.
Neapolitan, Richard, E. Learning Bayesian
        Networks. 2004. Pearson Prentice Hall.
Ramoni, Marco; Sebastiani, Paola. Learning
        Bayesian Network from Incomplete Data-
        bases. 1997. Technical Report KMi-TR-
        43, Knowledge Media Institute, The Open
        University.
Ramoni, Marco; Sebastiani, Paola. Parameter
        Estimation in Bayesian Networks from
        Incom-plete Database. 1997. Technical
        Report KMi-TR-57, Knowledge Media
        Institute, The Open University.




3-84                                Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)            ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


       Optimasi Pengolahan KWH Meter pada PT. PLN (PERSERO)
                    Menggunakan Genetic Algorithm

                             Darjat Saripurna, Jufri Halim, Ishak
                                    STMIK Triguna Dharma Medan
                                    Email : darjat_btw@yahoo.com


                   Abstrak                                 Dalam hal ini mencoba mengembangkan suatu
                                                     sistem tentang Informasi Stand Kwh yang dibuat
      Pencatatan KWH meter di setiap rumah yang      dengan alat bantu computer yang menggunakan
sekarang dikerjakan oleh PT. PLN (Persero)           fasilitas software-software (perangkat lunak) seperti
banyak mengalami gangguan terutama saat              Mysql, Microsoft Visual Basic 2008 dan Crystal
petugas dari PT. PLN (Persero) mencatat              Report 8.5.
penggunaan pemakaian daya listrik pada akhir               Berdasarkan permasalahan diatas maka PT.
bulan. Gangguan pencatatan KWH meter yang            PLN (Persero) Cabang Binjai memerlukan suatu
ditimbulkan oleh manusia sering disebabkan waktu     sistem yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan
dan kelelahan dalam pencatatan penggunaan daya       yang dapat
listrik. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka            Membantu penyampaian informasi yang lebih
perlu optimasi pada pengolahan KWH meter             cepat dan efisien dalam mengolah data-data
menggunakan database dengan metode genetic           pemakaian pelanggan.
algorithm. Bila diinginkan untuk mendapatkan
kinerja yang optimum dari KWH meter tersebut.        2. Penentuan Data Flow Diagram
Maka parameter-parameter dari KWH meter perlu
dikaji lagi dengan menggunakan Genetic                    Penggambaran sistem dan arus data dibuat
Algorithm. Adapun model yang digunakan dari          dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD)
pengolahan KWH meter tersebut adalah model           ini memiliki 3 entitas, yaitu: Lahta, Petugas dan
program database.                                    Pimpinan. Aliran data Sistem Informasi tersebut
                                                     dapat diuraikan dengan Diagram Konteks berikut
Kata kunci : Genetic Algorithm, parameter            ini:

1. Pendahuluan
      Di era Informasi sekarang ini, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang ini
khususnya      dalam bidang perusahaan maupun
instansi pemerintahan dan lembaga–lembaga
lainnya sudah banyak menerapkan komputerisasi
sebagai sarana dalam menangani masalah-masalah
yang dihadapi.
      PT. PLN (Persero) Cabang Binjai merupakan
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang menyediakan serta memasok tenaga listrik                Gb-1, Data Flow Diagram Program
untuk masyarakat, harus menjadikan kepuasan
                                                            Petugas melakukan penginputan data
pelanggan baik pelanggan social, industri maupun
                                                     program dalam sistem, data petugas tadi kemudian
pelanggan rumah tangga sebagai target yang harus
                                                     di teruskan ke Lahta. Lahta memberikan data
dicapai. Banyak data-data pelanggan PT. PLN
                                                     pelanggan ke dalam sistem yang kemudian
(Persero) Cabang Binjai yang harus dikelola setiap
                                                     diteruskan ke Petugas untuk dilakukan penyusunan
saat, oleh karena itu diperlukan suatu system yang
                                                     data pemakaian. Data pemakaian tersebut
dapat mengolah data-data tersebut. Salah satunya
                                                     diinputkan ke dalam sistem untuk di berikan ke
yaitu memberikan informasi mengenai jumlah
                                                     Lahta. Kesemua data yang masuk ke dalam sistem
pemakaian pelanggan dan jenis tarif yang
                                                     digunakan untuk penyusunan laporan ke Manager.
digunakan.



                                  Data Maning dan Database System                                    3-85
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)                          ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


3. Penentuan Entity Relational Diagram                                               Tabel-2, Normal

    Penggambaran sistem dan arus data dibuat
dengan menggunakan Data ER ini, yaitu:




                                                                    6. Optimasi   Parameter     Program
                                                                       Pencatatan KWH meter Dengan
                                                                       Menggunakan Genetic Algorithm
              Gb-2, Entyty Relational Diagram
                                                                    a.   Genetic Algorithm
4. Penentuan Diagram Alir                                                Genetic Algorithm adalah metode lain yang
     Penggambaran sistem dan arus data dibuat                       biasa digunakan untuk menentukan parameter
dengan menggunakan Diagram Alir ini, yaitu:                         program database pengolahan KWH meter,
                                                                    sehingga diperoleh laporan pencatatan KWH meter
                                                                    maksimum pada setiap rumah. Metode Genetic
                                                                    Algorithm ini menggunakan objective function
                                                                    yang didasarkan pada suatu criteria kinerja untuk
                                                                    menentukan error pada setiap kinerja pencatatan
                                                                    KWH meter. Parameter pencatatan KWH meter
                                                                    dengan program database ini ditunjukkan pada
                                                                    gambar- yang dipakai sebagai pedoman dalam
                                                                    menentukan optimasi program database untuk
                                                                    pencatatan KWH meter. Persamaan pencatatan
                                                                    KWH meter ini untuk efisiensi, kinerja dan waktu
                                                                    membentuk multi objective optimization problem,
                                                                    dimana tiap persamaan adalah fungsi dari tiga atau
                                                                    lebih dari parameter program database pencatatan
                                                                    database ini. Tiga persamaan program database
                                                                    KWH meter ini, sebagai berikut:
              Gb-3, Entyty Relational Diagram
                                                                              Tabel-3, Program KWH meter
5. Penentuan Normalisasi
    Penggambaran sistem dan arus data dibuat
dengan menggunakan Data Normalisai ini, yaitu:

                      Tabel-1, UnNormal
                        Id          No.
No     Bln    Thn             Daya           Ranting     Total
                     Konsumen      Gardu

                              1/450          Pancur
 1     Juni   2011     2345           111              Rp. 25.340
                               VA             Batu

       Juli                                            Rp. 35.604

 2                     2435
                              1/220
                               VA
                                      112   Tuntungan Rp. 45.345          Selanjutnya parameter pencatatan program
                                                                    database KWH meter ini        dikodekan dengan
                                                                    bilangan decimal dan nilai fitness (kemampuan)


3-86                                         Data Maning dan Database System
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)               ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


maksimum didapatkan untuk menentukan nilai            meter ini didapat dari waktu, efisiensi dan tenaga
kesalahan terkecil tersebut. Maka setiap parameter    operasional.
program pencatatan KWH meter ini dapat
dilakukan dengan genetic algorithm. Dalam hal ini     b. Hasil Perhitungan
error function diperoleh sebagai formula dari
kuadrat Program error function, sedangkan fitness           Hasil dari nilai fitness yang dinyatakan oleh
function adalah inverse dari error. Sasaran dari      kurva fitness terhadap jumlah generasi yang terlihat
genetic algorithm membuat nilai error minimum         pada gambar-5 yang menghasilkan parameter
atau membuat fitness maksimum. Error function         pencatatan KWH meter secara optimum yang
dapat dituliskan sebagai :                            terlihat pada table-4.
E = F1(.)2 + F2(.)2 + F3(.)2                 (24)
sedangkan fitness dinyatakan oleh :
Fitness = 1/ E                               (25)
         Secara umum proses genetic algorithm
yang dilukiskan gambar-4 terdiri dari :




                                                           Gambar-5, Nilai fitness terhadap Populasi

                                                           Dan dengan cara yang sama karakteristik
           Gambar-4, Genetic algorithm                program database terhadap waktu dari data pada
                                                      table-4 dapat ditentukan hasilnya pada gambar-6.
i. Pembangkitan Spesies
    C^k=[X1^k ,Y1^k, X2^k,Y2^k,,Xm^k,Ym^k]
   (25)
    Dimana: (xi^k, yi^k) : lokasi dari pembangkitan
    kromosom.
    i,j : urutan nomor spesies (1,2,3..)

ii. Perkalian silang
    Xi = ri * Xi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2
    Yi = ri * yi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2
                                                       Gambar-6, Karakteristik Tenaga Orang terhadap
    Dimana ri : bilangan acak, dengan :                       Waktu hasil Genetic Algorithm
    I = 1,2,3, …,m
                                                      7. Kesimpulan
iii. Mutasi
     Nilai Random dinyatakan oleh :                         Dengan Genetic    Algorithm nilai arus
                                                      maksimum, arus awal dan arus nominal dapat
       Xi = Xi^k + random nilai [ E ]                 dinaikkan secara optimum seperti terlihat pada
       Yi = yi^k + random nilai [ E ]                 table-4.
        Dimana : E : bilangan real positif
        Xi = nilai random [ Xmin, Xmax ]                              Tabel-4 Hasil Simulasi
                                                         Pelanggan       Waktu              Waktu
        Yi = nilai random [ Ymin, Ymax ]
                                                                        Pelanggan         Pelanggan
     Hasil evaluasi pada proses genetic algorithm,
digunakan untuk mencari nilai error terkecil atau                       Konsumen           Program
nilai fitness terbesar. Nilai error yang diperoleh                       (menit)            (menit)
digunakan untuk menentukan parameter pencatatan         2345            60 menit           45 menit
KWH meter menggunakan genetic algorithm i               2435            60 menit           45 menit
tersebut. Parameter pencatatan program KWH

                                   Data Maning dan Database System                                     3-87
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)    ISBN 978‐602‐19837‐0‐6 


Daftar Pustaka
1. T.A Lipo and A.Consoli,” Modelling and
      Simulation Of Induction Motors wth saturable
      leackage       reactances,”IEEE,         Trans,
      Ind.Applicat. Vol. I.A-20 pp. 180-198,
      Jan/Feb.1984
2.    J.A De Kocks, F,S van der Merwe, and H.J
      Vermeuler,” Induction Motor Parameter
      Estimation throught an output error technique”,
      IEEE/PES Jan, 31 pp.5 1993 paper no. 93 WM
      019-9EC
3.    E.Muljadi,” Water Pumping with a Peak-Power
      Tracker using a Simple Six-Step Square Wave
      Inverter,” IEEE Transaction On Industry
      Application, Vol.33 No.3 May/Juny 1997.
4.   Ray Nolan and Towhidul Haque,” Application
      Of Genetic Algorithm to Motor Parameter
      Detertermination For Transient Torque
      Calculation “, IEEE Transaction On Industry
      Applicate,” September/October 1997.
5.    Warring R.H, “ Pump Selection to System And
      Application, second Edition, Trade and
      Technical Press Ltd, Morgan, Surrey, SM 45
      EW, England, 1984.
6.    Lawrence Davis,” Handbook Of Genetic
      Algorithm”, Van Nostrand Reinhold, New
      York, 1991
7.    Goldberg,” Genetic Algorithm In Machine,”
      New York 1996




3-88                                 Data Maning dan Database System

More Related Content

PDF
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
PDF
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
PDF
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
DOC
sensor suhu LM35
PPTX
Metodologi penelitian sikomo
PDF
tabel matrik
PDF
Tugas 2
PPTX
Presentation seminar proposal TA
Laporan praktikum Fislab mikrokontroler LM 35
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
sensor suhu LM35
Metodologi penelitian sikomo
tabel matrik
Tugas 2
Presentation seminar proposal TA

More from Dony Riyanto (20)

PDF
KNIME For Enterprise Data Analytics.pdf
PDF
Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada TNI AD
PDF
Blockchain untuk Big Data
PDF
Mengenal ROS2 Galactic
PDF
Membuat Desain Roket Amatir dan Menjalankan Simulasi
PDF
Creating UDP Broadcast App Using Python Socket on WIndows & Linux
PDF
Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAV
PDF
Application Performance, Test and Monitoring
PDF
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+Analytics
PDF
RealNetworks - SAFR Platform Whitepaper
PDF
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4
PDF
Review of Existing Response System & Technology.
PDF
Beberapa Studi Kasus Fintech Micro Payment
PDF
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANG
PDF
Implementasi Full Textsearch pada Database
PDF
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing app
PDF
Pengenalan Big Data untuk Pemula
PDF
Introduction to BACnet: Building Automation & Control Network
PDF
Enterprise Microservices
PPTX
Edge Exploration of QR Code Technology Implementation
KNIME For Enterprise Data Analytics.pdf
Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada TNI AD
Blockchain untuk Big Data
Mengenal ROS2 Galactic
Membuat Desain Roket Amatir dan Menjalankan Simulasi
Creating UDP Broadcast App Using Python Socket on WIndows & Linux
Desain ground control & Sistem Pendukung untuk Male UAV/UCAV
Application Performance, Test and Monitoring
Cloud Service Design for Computer Vision, Image & Video Processing+Analytics
RealNetworks - SAFR Platform Whitepaper
Dl6960 Demo Software User's Guide v1.4
Review of Existing Response System & Technology.
Beberapa Studi Kasus Fintech Micro Payment
Rencana Pengembangan REST API dan Microservice pada MONEVRISBANG
Implementasi Full Textsearch pada Database
Beberapa strategi implementasi open api untuk legacy system existing app
Pengenalan Big Data untuk Pemula
Introduction to BACnet: Building Automation & Control Network
Enterprise Microservices
Edge Exploration of QR Code Technology Implementation
Ad

Recently uploaded (16)

DOCX
Soal_TKA_Produk_Kreatif_Kewirausahaan.docx
PPT
Algoritma-Dan-Pemrograman-C---Tipe-Data.ppt
PPTX
MODUL 1 LK.1.1. tentang kecerdasan artifisial
PPTX
Mengenal komponen aplikasi Ms Office Excel.pptx
PPTX
ASJ 2 - database materi administrasi sistem jaringan kelas XII
PPT
Bab 1 Berpikir Komputasional - Part 1.ppt
PDF
BAB 2 Berpikir Komputasional Kelas X.pdf
PPT
4-Arsitektur-Data Warehuse materi kuliah.ppt
PPTX
Perangkat Keras - Jantung Komputer (Informatika)
PDF
MOdul 5 PEDAGOGIK KODINGDAN KECERDASAN ARTIFISIAL.pdf
PPT
industrial network system to era 1 2 3 4 and so on
PPT
8. Perawatan dan perbaikan instalasi mesin.ppt
PPTX
1_PPT_Konsep Dasar Teknologi Informasi.pptx
PPTX
Pert-03 Evolusi dan Kinerja Komputer.pptx
PPTX
Belajar Jaringan Komputer Presentasi dalam Biru Ilustrasi_20250827_093825_000...
PPTX
Security Awareness Training – ISO 27001 2022 v.1.pptx
Soal_TKA_Produk_Kreatif_Kewirausahaan.docx
Algoritma-Dan-Pemrograman-C---Tipe-Data.ppt
MODUL 1 LK.1.1. tentang kecerdasan artifisial
Mengenal komponen aplikasi Ms Office Excel.pptx
ASJ 2 - database materi administrasi sistem jaringan kelas XII
Bab 1 Berpikir Komputasional - Part 1.ppt
BAB 2 Berpikir Komputasional Kelas X.pdf
4-Arsitektur-Data Warehuse materi kuliah.ppt
Perangkat Keras - Jantung Komputer (Informatika)
MOdul 5 PEDAGOGIK KODINGDAN KECERDASAN ARTIFISIAL.pdf
industrial network system to era 1 2 3 4 and so on
8. Perawatan dan perbaikan instalasi mesin.ppt
1_PPT_Konsep Dasar Teknologi Informasi.pptx
Pert-03 Evolusi dan Kinerja Komputer.pptx
Belajar Jaringan Komputer Presentasi dalam Biru Ilustrasi_20250827_093825_000...
Security Awareness Training – ISO 27001 2022 v.1.pptx
Ad

3. data maning dan database system

  • 1. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Pengukuran Kadar Kepekatan Asap pada Lahan Gambut Arif Gunawan1, Moch. Rivai 2, dan Eko Setijadi3 1 Teknik Telekomunikasi Politeknik Caltex Riau 2,3 Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Email : [email protected] [email protected] Email : [email protected] [email protected]      Abstrak Dalam beberapa dekade belakangan ini Indonesia merupakan derah sebagai pengeksport asap terbesar , dimana asap tersebut berasal dari berapa daerah di pulau sumatera. Ini terbukti dengan beberapa keberatan dan dari negara tetangga akan asap yang berasal dari hasil terbakarnya lahan gambut salah satunya dipropinsi Riau. Asap hasil terbakarnya lahan gambut tentunya memiliki karakteristik kandungan partikel Gambar 1. karakteristik Lahan gambut (Suwido H. yang berbeda dengan terbakarnya lahan lain. Limin, edisi 7 mei 2003) Dalam penelitian ini dilakukan degan 2 buah pengujian , yang pertama mengambil sempel lahan Kejadian kebakaran hutan dan lahan di gambut dan dilakukan pembakaran didalam ruang provinsi riau memiliki pengaruh yang besar isolator dan mengukur kadar partikel dengan 5 bua terhadap terjadinya polusi kabut asap yang melintas sensor, yaitu TGS2442 (CO), batas negara. Pada umumnya kebakaran yang TGS2201(Metana),TGS 4161(Co2) dan terjadi di provinsi riau berada di lahan gambut yang TGS2612(Gas Oil), serta LM35 sebagai sensor mendominasi wilayah ini sebesar 60 %, oleh karena suhu. Pengujian ke dua adalah pengukuran itu, kabut asap merupakan fenomena alam yang langsung dengan meletakan sensor dan sistem di umum terjadi pada saat musim kebakaran dan sekitar daerah yang terbakar (dilakukan pada saat memberikan dampak terhadap negara tetangga masyarakat membuka lahan untuk perkebunan seperti malaysia dan Singapore elias ( Inyoman jaya sawit) .Setelah itu hasil data sensor diinputkan ke wistara,2009). Untuk itu penting kiranya di lakukan mikrokontroller dan selanjutnya ditransmisikan ke suatu penelitian untuk mengetahui kandungan PC/Laptop via RS232 dan untuk selanjutnya partikel dari hasil pembakaran lahan gambut di ditampilkan dalam bentuk grafik untuk mengetahui propinsi riau. Untuk mengetahui kandungan partikel kandungan asap dari hasil pembakaran lahan maka digunakan beberapa buah sensor yaitu sensor gambut. suhu (LM35), sensor TGS2201 ( gas oline), TGS4161(gas Co2), TGS2442 (gas CO), dan sensor Kata kunci : transmitter, receiver, sensor TGS2612 ( gas methan). 1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka Kebakaran hutan di Indonesia pada saat ini Adapun sistem sensor yang di gunakan dapat dipandang sebagai bencana regional dan global. Hal ini disebabkan karena hasil pembakaran adalah: yang dilepas ke atmosfer salah satu contoh CO2, berpotensi menimbulkan pemanasan global. Pembukaan lahan gambut berskala besar dengan 2.1. Sensor TGS2442 membuat saluran/parit telah menambah resiko TGS2442 menggunakan struktur multilayer terjadinya kebakaran di lahan gambut pada musim sensor. Menampilkan TGS2442 baik selektivitas kemarau. untuk karbon monoksida, sehingga ideal untuk memonitoring kandungan CO. Pada gambar grafik Data Maning dan Database System 3-1
  • 2. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  dibawah sumbu y mengindikasikan rasio dari resistansi sensor (Rs/Ro) dimana : Rs = Resistansi sensor gas yang ditampilkan pada berbagai konsentrasi. Ro = Resistansi sensor pada 100ppm CO. Gambar karakteristik rangkian TGS 2442 Gambar 4. karakteristik rangkaian TGS2612 2.4. Sensor LM 35 Sensor suhu menggunakan LM35 ini mempunyai presisi yang tinggi dengan lineraritas +10.0 mV terhadap suhu Celcius. Suhu yang dapat Gambar 2. Karakteristik rangkaian TGS2442 diukur cukup lebar yakni antara –55°C sampai dengan 150°C. 2.2. Sensor TGS2201 2.5. Mikrokontroler ATMega8535 TGS2201 dapat mendeteksi 2 kandungan pada 1 substrate dan menghasilkan 2 keluaran secara Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur terpisah untuk merespon kandungan gas RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam pembuangan diesel dan gas pembuangan bensin. kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar Rs = Resistansi sensor gas yang ditampilkan pada instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbagai konsentrasi. berbeda dengan instruksi MCS51 yang Ro = Resistansi sensor pada saat udara bersih. membutuhkan 12 siklus clock. AVR berteknologi Setelah dilakukan perhitungan berdasarkan RISC. karakteristik rangkaian Modul sensor dan ruang pengujian Gambar 5. Ruang pengukuran dan module Sensor Gambar 3. Karakteristik sensor 2201 yang di gunakan 2.3. Sensor TGS2612 Sensor TGS2612 mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap kandungan methane, propane, dan buthane sehingga membuat,. Fitur-fitur yang terdapat pada sensor TGS2612 adalah sedikit mengkonsumsi daya, Sensitifitas yang tinggi terhadap kandungan methane dan LP gas. Pada gambar grafik sumbu y mengindikasikan rasio dari resistansi sensor (Rs/Ro) dimana : Rs = Resistansi sensor gas yang ditampilkan pada berbagai konsentrasi. Ro = Resistansi sensor pada 5000ppm CO. Rangkaian karakteristik TGS2612 Gambar 6. PC monitor Sensor Gas 3-2 Data Maning dan Database System
  • 3. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3. Blok Diagram Sistem Secara sensor agar dapat membaca kandungan partikel gas Keseluruhan dan Prinsip Kerja tentunya setelah dipanaskan oleh tegangan heater. Sistem 3.2. Flow Chat Pengukuran Pada rangkaian diatas mengunakan 5 buah sensor suhu (LM35), sensor TGS2201 (gas oline), Dalam pembuatan sistem ini dilakukan dengan TGS4161(gas Co2), TGS2442 (gas CO), dan sensor beberapa cara salah satunya adalah perancangan TGS2612 (gas Metan). Hasil pembacaan sensor system sensor,berikut perancangan system sensor. diproses oleh mikrokontroler dan kemudian hasilnya di tampilkan dalam LCD , untuk terkoneksi dengan Port serial pada PC hasil pembacaan di teruskan ke komunikasi serial yaitu MAX 232 dan hasil pembacaanya di tampilkan di PC Gambar 7. Blok diagram Rangkaian Sensor Gambar 9. Flowchat sensor 3.1. Rangkaian sensor Pada sistem diatas dapat dilihat sinyal hasil pembacaan dari sensor-sensor yang berupa tegangan dari 0 – 5 Volt masuk kedalam sistem mikrokontroler , Mikro sendiri memiliki ADC internal dan hasil dapat diolah didalam mikrokontroler. Hasil yang telah diolah oleh sistem mikrokontroler di teruskan melalui port TX/RX sebagai komunikasi serial ke IC MAX232 dan diterskan ke PC melalui port DB9. Sedangkan perancangan dalam sistem pengolahan data adalah sebagai berikut 4. Analisa Gambar 8. Rangkaian sensor 4.1. Pengujian tanpa asap Pada gambar 8 terdapat 3 buah rangkaian, yaitu rangkaian sensor TGS2612, rangkaian sensor Pengujian yang dilakukan tanpa asap di ruang TGS2442, dan rangkaian sensor TGS2201. Pada simulasitor, dengan hasil pembacaan sensor adalah setiap sensor mempunyai RH (tahanan heater) dan dalam pengujian ini gambut yang sudah diambil RS. RH berfungsi sebagai tahanan untuk tegangan hutan akan di bakar di dalam ruang simuator heater, adapun tegangan heater berfungsi untuk adapun ruang simulator yang di buat adalah memanaskan sensor agar dapat membaca berdiameter 120 cm x 50 cm x 40 cm sepertigambar kandungan partikel gas. Dan RS berfungsi sebagai di bawah ini tahanan untuk tegangan circuit,adapun tegangan circuit befungsi untuk memberi tegangan pada Data Maning dan Database System 3-3
  • 4. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Tabel 2. Pengukuran dengan asap Data ke suhu Metana Gas oline CO Co2 1000 32.75 5 91.5 15 96 1050 33 5.25 92.25 15 96 1100 33 5.5 92.5 15 96 1150 33 5.75 92.75 15.25 96 1200 33 6 93.25 15.5 96 1250 33 6 93.5 15.75 96 1300 33 6 93.75 16 96 1350 33 6 94 18.75 96.75 1400 33 6 94 19 97 Gambar 10. Ruang simulator ukur asap 1450 33 6 94 19 97.25 1500 33 6 94 19 97.5 1550 33 6 94 19 97.5 Kemudian di lakukan pembakaran sampah gambut 1600 33 6 94 19 97.75 dan masukan kedalam ruang simulator ,sampah 1650 33.25 6 94 19 97.75 yang diambil sebelumnya di timbang memiliki berat 1700 33.5 6 94 19 98.25 1.5 kg, dan sensor mendeteksi perubahan yang 1750 33.75 6 94 19 98.5 1800 34 6 94 16.5 98.75 terjadi. Untuk mendapatkan data yang Valid 1850 34 6 94 17 99 pertama di lakukan pengukuran mendeteksi kondisi 1900 34 6.25 94 17.5 99 normal ruangan tanpa asap gambut. Dan hasil 1950 34 6.25 94.25 18.5 99 pengukuranya seperti di bawah ini. 2000 34 6.5 94.25 18.5 99 2050 34 6.5 94.5 18.25 99 Tabel 1. Pengukuran ruangan tanpa asap 2100 34 6.75 94.5 19 99 2150 34 6.75 94.75 18 99 Data ke Suhu Metana Gas oline CO Co2 2200 34 7 94.75 19.5 99.25 2250 34 7 95 18 99.5 50 31.37 1.00 41.00 14.60 97.00 2300 34 7 95 18 99.5 100 31.39 1.00 42.40 14.60 97.00 2350 34 7 95 18 99.75 150 31.41 1.00 43.10 14.60 97.00 2400 34 7 95 18 100 200 31.44 1.00 43.18 14.60 97.00 2450 34 7 95 18 100 250 31.46 1.00 43.25 14.60 97.00 2500 34 7.25 95 20 100 300 31.49 1.00 43.33 14.60 97.00 2550 34 7.5 95 20 100 350 31.51 1.00 43.40 14.60 97.02 400 31.54 1.00 43.48 14.60 97.05 2600 34 7.5 95 20 100 450 31.56 1.00 43.55 14.60 97.07 2650 34 7.75 95 19.5 100 500 31.59 1.00 43.63 14.60 97.07 2700 34 8 95 19 100.25 550 31.61 1.00 43.70 14.60 97.07 2750 34 8.25 95 18.5 100.5 600 31.63 1.00 43.78 14.63 97.07 2800 34 8.5 95 20 100.75 650 31.66 1.00 43.85 14.65 97.07 2850 34 8.5 95 20 101 700 31.68 1.00 43.93 14.66 97.07 2900 34 8.75 95 20 101 750 31.71 1.00 43.98 14.68 97.07 2950 34 9 95 20 101 800 31.73 1.00 44.00 14.70 97.07 3000 34 9 95 20 101 850 31.76 1.00 44.57 14.73 97.07 3050 34 9 95 20 101 900 31.78 1.00 45.00 14.75 97.07 Dari tabel diatas dapat kita lihat pada suhu tertinggi Dalam pengambilan data sensor dilakukan sampai yaitu 34 oC mengandung unsur metan tertinggi 9 dengan 900 data dan telah di rata-ratakan ppm, gas oline 95 ppm, CO 20ppm, dan CO2 memilikihasil seperti tabel1. Terlihat di dalam adalah 101 ppm. ruangan memiliki suhu tertinggi 31.78 oC, methan 1 ppm, gas oline 45ppm, gas CO 14,75 ppm, dan 4.3. Pengujian dengan asap dilokasi CO2 97.07 ppm. pembukaan lahan sawit Adapun tujuan pengukuran ini adalah 4.2. Pengujian dengan asap untukmendapatkan data sebenarnya pada saat warga Pengukuran kedua adalah dengan membakar melakukan pembukaan lahan sawit. Walapun sulit sampah gambut dan meletakan di dalam ruang mendapatkan kondisi yang konstan konsentrasi dari simulator , dan sensor mendeteksi perubahan asap gambut yang terbakar karena beberapa hal perubahan di dalam ruang simulator. Dan hasilnya yaitu: seperti tabel di bawah ini. 1. Sulitnya menjangkau daerah yang terbakar karena medan yang sulit 3-4 Data Maning dan Database System
  • 5. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  2. Kondisi cuaca angin yang membuat sulit 4450 33.77 1.89 69.51 15.00 96.57 mendapatkan konsentrasi yang luas 4500 33.82 2.00 70.29 15.00 96.60 4550 33.82 2.37 71.09 15.00 96.73 3. Luasnya areal yang terbakar 4600 33.83 2.54 71.66 15.00 96.74 4. Sulit memetakan luas daerah yang terbakar 4650 33.83 2.66 71.91 15.00 96.77 sebagai acuan ukur. 4700 33.86 2.74 72.09 15.00 96.89 5. Sulitnya mengindetifikasi lokasi hotspot/ titik 4750 33.86 2.89 72.86 15.00 97.00 apai karena proses terbakarnya sangat singkat 4800 33.87 2.91 73.00 15.00 97.00 4850 33.90 2.94 73.17 15.00 97.00 Sebagai pembanding maka diambil data 4900 33.91 3.00 74.26 15.00 97.00 kondisi kualitas udara daerah setelah selesai terjadinya pembakaran untuk adapun data nya Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa adalah sebagai berikut . hasil pembakaran lahan gambut menghasilkan beberapa partikel gas diantaranya adalah methan Tabel 3. Kondisi sesudah kualitas udara setelah dengan konsentrasi 3 ppm, gas oline dengan terjadinya kebakaran konsentrasi 74,26 , gas CO ( karbon monoksida ) 15 Gas  ppm , dan gas CO2 adalah 97 ppm. Data ke  suhu  Methan   CO   CO2  Oline  5050  32.00  0.40  49.00  14.00  95.00  5100  32.00  0.65  49.00  14.00  95.00  5. Kesimpulan 5150  32.00  0.74  49.00  14.00  95.00  5200  32.00  0.77  49.00  14.00  95.00  Berdasarkan data yang di peroleh bahwa asap 5250  32.00  0.89  49.00  14.00  95.00  hasail pembakaran lahan gambut di ruang terbuka 5300  32.00  0.89  49.00  14.00  95.00  mengandung banyak unsur CO (15 ppm), 5350  32.00  0.90  49.00  14.00  95.00  CO2(97ppm) , Methan( 3 ppm), gas oline (74,26 5400  32.00  0.91  49.00  14.00  95.00  ppm). Dengan demikian pembakaran lahan gambut 5450  32.03  0.96  49.00  14.00  95.00  turut menyumbang dampak polusi di kota 5500  32.09  1.00  49.00  14.00  95,7  5550  pekanbaru. 32.17  1.00  49.00  14.00  95,7  5600  32.26  1.00  49.00  14.00  95,7  5650  32.40  1.00  49.00  14.00  95,7  5700  32.49  1.00  49.00  14.00  95,7  5750  32.74  1.00  49.00  14.00  95,7  5800  32.91  1.00  49.00  14.00  95,7  5850  33.00  1.00  49.00  14.00  95,7  5900  33.00  1.00  49.00  14.00  95,7  5950  33.00  1.12  49.00  14.00  95,7  Berdasarkan data di dapatkan kondisi normal pada saat telah terjadinya proses pembakaran dengan konsentarsi gas methan 1.12 ppm, gas oline 49 ppm, gas CO 14 ppm dan gas CO2 95,7 ppm Dengan hal-hal tersebut untuk mendapatkan perbandingan dari kondisi pengukuran skala laboratorium maka pengukuran sebenarnya , akan perlu dilakukan secara langsung di lapangan. Pengambilan data di lakukan di daerah kandis propinsi riau pada tanggal 12 juli 2011 dengan kondisi pembakaran dalam upaya pembukaan lahan perkebunan sawit. Adapun data yang di dapat dari pngukuran lapangan adalah : data ke suhu Methan Gas oline CO CO2 4000 32.60 1.00 65.17 15.00 96.00 4050 32.77 1.00 67.74 15.00 96.11 4100 32.91 1.00 67.86 15.00 96.14 4150 32.93 1.00 68.00 15.00 96.17 4200 32.94 1.00 68.83 15.00 96.26 4250 33.09 1.00 69.00 15.00 96.27 4300 33.74 1.11 69.50 15.00 96.46 4350 33.74 1.14 69.09 15.00 96.49 4400 33.76 1.40 69.09 15.00 96.54 Data Maning dan Database System 3-5
  • 6. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Referensi [1] Farukh NADEEM, Erich LEITGEB, Radio Engineering Vol.19. No.2 Dense maritime Fog Attenuation Prediction From measured Visibility data, Institute of Broadband Communication, Graz University Of Technology, Graz, Austria, June 2010 [2] Edward E. Altshuer ,Fellow, IEEE Transaction On Antennas and Propagation , Vol.AP-32 , No.7 A simple Expression For Estimating attenuation By Fog at Millimeter Wavelengths , july 1984 [3] C.C. Chen ,Attenuation of Elektromagnetic Radiation by haze, Fog, Clauds, and Rain United State Air Force Project Rand , april 1975 3-6 Data Maning dan Database System
  • 7. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Analisis Efektivitas Algoritma C4.5 dalam Menentukan Peserta Pemenang Tender Projek Jose Augusto Duarte Guterres, Paulus Mudjihartono, Ernawati 1 Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2,3 Universitas Atma Jaya Yogyakarta [email protected] , [email protected], [email protected] Abstrak keputusan yang terbaik dalam memilih kontraktor [1]. Pemilihan kontraktor yang tepat dalam Penentuan pemilihan terhadap kontraktor menangani sebuah projek dapat pula bertujuan untuk mengetahui kemampuan secara mempengaruhi kualitas kerja. Keputusan teknis oleh panitia penyelenggara tender projek Pemenang tender projek merupakan keputusan akan pentingnya suatu perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh panitia penyelenggara tender untuk tahapan projek selanjutnya. Persaingan usaha projek yang bersifat transparan yang dapat yang semakin ketatpun melatarbelakangi perlunya memberikan nilai riil sesuai dengan ketentuan sistem penilaian sebagai alat evaluasi kinerja dalam menentukan pemenang tender projek. Saat konsultan perencana dalam menangani suatu projek ini dalam penentuan pemenang tender projek masih perencanaan, sehingga tercipta suatu produk bersifat manual sehingga informasi-informasi yang perencanaan yang optimal, sebagai acuan merupakan kriteria penentuan pemenang tender pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan sebagai suatu projek terkadang terabaikan. keunggulan [3] dalam pendukung keputusan. Kriteria penilaian yang peneliti gunakan Pembuatan sistem pendukung keputusan dalam menentukan pemenang tender projek menurut [2] untuk prakualifikasi kontraktor yang meliputi evaluasi administasi, evaluasi teknis, dalam pembuatan model base-nya dilakukan evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi. Empat dengan mengidentifikasi variabel-variabel pembeda kriteria tersebut, peneliti gunakan untuk terhadap kinerja kontraktor dari segi Evaluasi mengklasifikasikan pemenang tender projek administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga, dan menggunakan algoritma C4.5 dengan mencari nilai evaluasi Kualifikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari Entropy dan Gain yang mana dapat membentuk validasi eksternal yang dilakukan terhadap data pohon keputusan dalam menentukan pemenang yang tidak dipergunakan dalam pembuatan model tender projek. Penentuan pemenang tender projek base yang memberikan keakuratan cukup tinggi [2]. ini setelah dianalisa dengan menggunakan Sistem pendukung keputusan digunakan dalam algoritma C4.5 dapat memberikan informasi yang memadukan data dan pengetahuan untuk efektif dalam menentukan peserta pemenang tender meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses projek. pengambilan keputusan [4]. Dalam sistem pendukung keputusan terdapat informasi-informasi Kata Kunci : Algoritma C4.5, Entropy, Gain, yang perlu ditelaah lebih dalam lagi sehingga Pemenang tender projek, Pohon informasi-informasi yang dibutuhkan dalam Keputusan. pemecahan sebuah masalah dapat diselesaikan dengan baik. Dalam sistem pendukung keputusan, 1. Pendahuluan terdapat pula sebuah teknik penggalian data atau yang dikenal dengan penambangan data (data Menurut [1] menyampaikan bahwa Pemilihan mining) untuk menyelesaikan suatu masalah dalam kontraktor yang tepat dalam menangani sebuah memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan, projek dapat pula mempengaruhi kualitas kerja metode penggalian data tersebut biasa dikenal dalam kemajuan pembangunan yang didasarkan dengan teknik penambangan data. pada evaluasi multi-atribut. Penilaian dalam Penambangan data merupakan proses analisis berbagai atribut untuk dipertimbangkan dalam data untuk menemukan suatu pola dari kumpulan pemilihan kontraktor dapat membantu data-data. Penambangan data mampu menganalisa meningkatkan proses seleksi dalam mendapatkan data yang besar menjadi informasi berupa pola yang mempunyai arti bagi pendukung keputusan. Data Maning dan Database System 3-7
  • 8. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Salah satu teknik yang ada pada penambangan data Di mana : adalah klasifikasi. Beberapa kelompok klasifikasi, S = Himpunan kasus di antaranya adalah pohon keputusan, Bayesian dan A = Atribut jaringan saraf. Salah satu klasifikasi penambangan i = Jumlah Partisi Atribut data dalam pohon keputusan adalah Algoritma Si = Jumlah Kasus pada partisi ke i C4.5. Dalam algoritma C4.5 pemilihan atribut S = Jumlah Kasus dalam S dilakukan dengan menggunakan Gain Ratio dengan mencari nilai entropy. Algoritma C4.5 menggunakan pendekatan induksi dimana, dalam pendekatan ini, algoritma C4.5 membagi-bagi data berdasarkan kirteria yang di pilih untuk membuat sebuah pohon keputusan. Algoritma C4.5 ini juga menggunakan pendekatan secara top-down [5]. 2. Metode Metode yang digunakan untuk analisis adalah metode Klasifikasi, menggunakan konsep penambangan data klasifikasi algoritma C4.5 yaitu dengan mencari nilai information gain dan entroopy sehingga dari metode ini dapat membentuk sebuah Gambar 1. Pohon Keputusan Lengkap (Abidin., A. pohon keputusan dalam menangani peserta Z. Z., 2011) pemenang tender projek yang mana secara umum algoritma C4.5 dapat membangun pohon keputusan Gambar 1 menunjukan pohon keputusan dalam [10] adalah sebagai berikut: pemberian rekomendasi ajar [11]. Jumlah simbol 1. Pilih atribut sebagai akar lingkaran sebagai node menunjukkan jumlah atribut 2. Buat cabang untuk masing-masing nilai sebagai atribut sumber kognitif, minat dan nilai 3. Bagi kasus dalam cabang awal. Sedangkan atrinut tujuan berupa rekomendasi 4. Ulangi proses untuk masing-masing cabang ajar yang bernilai induktif dan nondirektif. sampai semua kasus pada cabang memiliki kelas yang sama. 4. Hasil dan Pembahasan 3. Pembahasan Analisis efektivitas algoritma C4.5 dalam menentukan pemenang tender projek seperti pada Algoritma C4.5 adalah pengembangan dari tabel 1, data penetuan pemenang tender projek algoritma ID3. Oleh karena pengembangan tersebut merupakan tahap pengambilan keputusan algoritma C4.5 mempunyai prinsip dasar kerja yang berdasarkan kriteria evaluasi administrasi, evaluasi sama dengan algoritma ID3, hanya saja Algoritma teknis, evaluasi harga dan evaluasi kulaifikasi untuk C4.5 menggunakan pendekatan induksi dimana, dijadikan sebagai modal pengetahuan dalam dalam pendekatan ini, algoritma C4.5 membagi- membentuk sebuah pohon keputusan. Analisis dan bagi data berdasarkan kirteria yang di pilih untuk perancangan sistem yang dapat membantu membuat sebuah pohon keputusan. Algoritma C4.5 memberikan keputusan kepada panitia ini juga menggunakan pendekatan secara top-down penyelenggara tender projek akan kemungkinan [5] dalam algoritma C4.5 ([7] [9] [8] [6] 2007) perserta tender projek yang akan menerima atau pemilihan atribut dilakukan dengan menggunakan tidaknya sebuah projek diantaranya menentukan Gain Ratio dengan rumus : pohon keputusan, menentukan aturan, model data, fungsionalitas sistem dan perancangan struktur Entropy(S ) = ........(1) halaman. Implementasi sistem menggunakan bahasa pemrograman Visual studio dan MySQL Atribut dengan nilai Gain Ratio tertinggi dipilih sebagai database-nya. sebagai atribut test untuk simpul. Dengan gain Sebagai langkah awal untuk melakukan adalah information gain dengan rumus : perhitungan pencarian nilai gain dan entropy dapat dilihat pada kasus di bawah ini (Tabel 1). Misalkan Gain(S,A) ditampilkan 54 dataset pengujian untuk klasifikasi C4.5 = Entropy(S) - .........(2) 3-8 Data Maning dan Database System
  • 9. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Tabel 1. Tabel Dataset Uji Penentuan peserta Baris Total Kolom Entropy pada Tabel 2 di pemenang tender projek hitung dengan Rumus Sebagai Berikut Peserta Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi  Keputusan Penawaran Tender Trojek (P) Adminstrasi Teknis Harga Kualifikasi (Diterima Atau Tidak) P1 Baik Tinggi Tinggi Lengkap No P2 Baik Tinggi Tinggi  Tidak Lengkap No P3 Baik Tinggi Sedang Lengkap Yes P4 Baik Tinggi Sedang Tidak Lengkap No P5 Baik Tinggi Rendah Lengkap Yes P6 Baik Tinggi Rendah Tidak Lengkap No P7 Baik Sedang Tinggi Lengkap Yes P8 P9 Baik Baik Sedang Sedang Tinggi  Sedang Tidak Lengkap Lengkap No Yes Entropy(Total) = (-37/54 * Log2 (37/54)) + (- P10 P11 Baik Baik Sedang Sedang Sedang Rendah Tidak Lengkap Lengkap No Yes 17/54 * Log2(17/54) P12 Baik Sedang Rendah Tidak Lengkap No P13 Baik Rendah Tinggi Lengkap No P14 Baik Rendah Tinggi  Tidak Lengkap No P15 P16 Baik Baik Rendah Rendah Sedang Sedang Lengkap Tidak Lengkap Yes No Entropy(Total) = ((-37/54) * 0,584962501) + ((- P17 P18 Baik Baik Rendah Rendah Rendah Rendah Lengkap Tidak Lengkap Yes No 17/54) * (-1,584962501) P19 cukup Tinggi Tinggi Lengkap No P20 P21 cukup cukup Tinggi Tinggi Tinggi  Sedang Tidak Lengkap Lengkap No Yes = 0,37372339 + 0,524929986 P22 P23 cukup cukup Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tidak Lengkap Lengkap No Yes = 0,898653376 Perhitungan selanjutnya adalah menghitung P24 cukup Tinggi Rendah Tidak Lengkap No P25 cukup Sedang Tinggi Lengkap Yes P26 cukup Sedang Tinggi  Tidak Lengkap No P27 P28 cukup cukup Sedang Sedang Sedang Sedang Lengkap Tidak Lengkap Yes No nilai gain total untuk Evaluasi Administrasi dengan P29 P30 cukup cukup Sedang Sedang Rendah Rendah Lengkap Tidak Lengkap Yes No menggunakan persamaan (2) berdasarkan nilai entropy dari masing-masing atributnya sebagai P31 cukup Rendah Tinggi Lengkap No P32 cukup Rendah Tinggi  Tidak Lengkap No P33 cukup Rendah Sedang Lengkap No P34 P35 cukup cukup Rendah Rendah Sedang Rendah Tidak Lengkap Lengkap No Yes berikut : P36 cukup Rendah Rendah Tidak Lengkap No P37 Kurang Tinggi Tinggi Lengkap No P38 Kurang Tinggi Tinggi  Tidak Lengkap No P39 Kurang Tinggi Sedang Lengkap Yes P40 Kurang Tinggi Sedang Tidak Lengkap No P41 Kurang Tinggi Rendah Lengkap Yes P42 Kurang Tinggi Rendah Tidak Lengkap No P43 Kurang Sedang Tinggi Lengkap No P44 Kurang Sedang Tinggi  Tidak Lengkap No P45 Kurang Sedang Sedang Lengkap Yes P46 Kurang Sedang Sedang Tidak Lengkap No P47 Kurang Sedang Rendah Lengkap Yes P48 Kurang Sedang Rendah Tidak Lengkap No P49 Kurang Rendah Tinggi Lengkap No P50 Kurang Rendah Tinggi  Tidak Lengkap No P51 Kurang Rendah Sedang Lengkap No P52 Kurang Rendah Sedang Tidak Lengkap No P53 Kurang Rendah Rendah Lengkap No P54 Kurang Rendah Rendah Tidak Lengkap No EntropyAdminstrasi (Baik) = (-11/18 * Untuk bisa menentukan nilai-nila gain dan entropy Log2(11/18) + (-7/18) * Log2(7/18) dari masing-masing atribut di atas, maka terlebih = 0,434190401 + 0,529888364 kita konversi ke dalam bentuk tabel klasifikasi yang = 0,964078765 lebih detail sebagai berikut : EntropyAdminstrasi (Cukup) = (-12/18 * Tabel 2. Tabel klasifikasi untuk perhitungan nilai Log2(12/18) + (-6/18) * Log2(6/18) gain dan entropy = 0,389975 + 0,528320834 = 0,918295834 Node Jumlah No Yes Entropy GAIN Kasus (S) (S1) (S2) EntropyAdminstrasi (Kurang) = (-14/18 * 1 TOTAL 54 37 17 0,898653376 Evaluasi 0,016460341 Log2(14/18) + (-4/18) * Log2(4/18) Administrasi Baik 18 11 7 0,964078765 = 0,281998951 + 0,482205556 Cukup 18 12 6 0,918295834 = 0,764204507 Kurang 18 14 4 0,764204507 Evaluasi 0,216674141 Information Gain (Total,EVAdmin) Teknis Tinggi 18 12 6 0,918295834 = 0,898653376 - ((18/54 * 0,964078765 ) Sedang 18 10 8 0,99107606 Rendah 18 15 3 0,650022422 + (18/54 * 0,918295834 ) + (18/54 * 0,764204507)) Evaluasi 0,079182323 Harga Tinggi 18 16 2 0,503258335 = 0,898653376 - (0,882193035) Sedang 18 11 7 0,964078765 = 0,036102799 Rendah 18 10 8 0,99107606 Perhitungan nilai entropy dan gain diteruskan Evaluasi 0,423175351 sampai atribut terakhir dan diperoleh nilai-nilai gain Kualifikasi Lengkap 27 10 17 0,950956048 Tidak Lengkap 27 27 0 0 dan entropy tertentu. Hasil dari nilai gain kemudian dibandingkan dengan nilai gain lainnya untuk mencari nilai tertinggi yang akan dijadikan acuan Setelah tabel 2 dibuat, maka langkah untuk melakukan proses perhitungan kembali pada selanjutnya adalah melakukan perhitungan nilai proses pembentukan struktur pohon [10]. pada entropy dengan menggunakan persamaan (2), untuk perhitungan pada Tabel 2 diatas maka nilan Gain mencari nilai gain nya nanti. Langkah pertama Tertinggi terdapat pada Atribut Evaluasi Kualifikasi mencari nilai entropy total, dilakukan sebagai Sehingga membentuk pohon Keputusannya seperti berikut : pada gambar 1. Data Maning dan Database System 3-9
  • 10. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  6. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Sedang) THEN YES. 7. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Baik) THEN YES. 8. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Baik) THEN NO. 9. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Sedang) AND (Administrasi Baik) THEN YES. Gambar 2. Pohon Keputusan Untuk Evaluasi Kualifikasi 10. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Sedang) AND Tender Projek Menggunakan algoritma C4.5 (Administrasi Cukup) THEN YES. 11. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Setelah melakukan perhitungan seperti Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Sedang) AND (Administrasi Kurang) THEN YES. langkah perhitungan dengan mencari nilai gain dan 12. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi etropy maka proses selanjutnya adalah melakukan Harga Tinggi) AND (Evaluasi Teknis Rendah) THEN perhitungan kembali, yang mana atribut evaluasi NO. kualifikasilah yang menjadi akar perhitungan sehingga bisa mendapatkan nilai entopy dan gain 4.2. Algoritma C4.5 dengan Metode Lain : untuk proses selanjutnya. Setelah semua proses dihitung maka dapat membentuk pohon keputusan a. Algoritma C4.5 yang lengkap seperti pada gambar 3. Algoritma C4.5 dalam aplikasi weka dikenal juga dengan J48 maka hasil dari C4,5 adalah b. Algoritma ID3 Gambar 3. Pohon Keputusan Lengkap Penentuan Peserta Pemenang Tender Projek 4.1. Aturann Klasifikasi Algoritma C4.5 Dari Hasil Analisi berdasarkan gambar 3 diatas maka algoritma dalam menentukan pemenang tender projek memiliki beberapa aturan: 1. IF (Evaluasi Kulaifikasi Tidak Lengkap) THEN NO. 2. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Rendah) THEN YES. c. Aturan NNge 3. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Rendah) AND (Evaluasi Administrasi Kurang) THEN NO. 4. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Rendah) AND (Evaluasi Administrasi Cukup) THEN YES. 5. IF(Evaluasi Kulaifikasi Lengkap) AND (Evaluasi Harga Sedang) AND (Evaluasi Teknis Rendah) AND (Evaluasi Administrasi Baik) THEN YES. 3-10 Data Maning dan Database System
  • 11. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  5. Kesimpulan Ieee., 2010, Assessment Of The Risk Factors Of Coronary Heart Events Based On Data Dari Hasil Analisis data diatas dengan Mining With Decision Trees, Ieee. pembuktian-pembukitan algoritma C4.5 [6] Al-Hegami, Ahmed Sultan., 2007, Classical berdasarkan literatur yang digunakan maka dapat And Incremental Classification In Data disimpulkan bahwa metode algoritma C4.5-pun Mining Process, Ijcsns International Journal dapat diterapkan dalam menentukan peserta Of Computer Science And Network Security, pemenang tender projek dengan menggunakan Vol.7 No.12, December. kriteria kriteria evaluasi administrasi, evaluasi [7] Chih-Chiang Wei., And Jiing-Yun You., teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi dan 2011, C4.5 Classifier For Solving The jika dibandingkan dengan metode lain seperti ID3 Problem Of Water Resources Engineering, dan NNge maka algoritma C4.5 memiliki correctly Proceeding Of The International Conference classified yang lebih tinggi jika dibandingkan On Advanced Science, Engineering And dengan metode yang lain (metode ID3 dan aturan Information Technology, Isbn 978-983- NNge) dan root relative squere error Pada 42366-4-9, Juanuary. algoritma C4.5 lebih rendah jika dibandingkan [8] Karegowda, Asha Gowda., Manjunath, A. S., dengan metode yang lain (metode ID3 dan aturan And Jayaram, M.A., 2010, Comparative NNge) sehingga algoritma C4.5 dapat dikatakan Study Of Attribute Selection Using Gain Ratio sebagai metode yang efektif dalam menentukan And Correlation Based Feature Selection, peserta pemenang tender projek. International Journal Of Information Technology And Knowledge Management, Referensi Volume 2, No. 2, Pp. 271-277, July- December. [1] Turskis, Zenonas., 2008., Multi-Attribute [9] Minegishi, Tatsuya., Ise, Masayuki., Niimi, Contractors Ranking Method By Applying Ayahiko., Konishi, And Osamu., 2009, Ordering Of Feasible Alternatives Of Extension Of Decision Tree Algorithm For Solutions In Terms Of Preferability Stream Data Mining Using Real Data, Fifth Technique, Baltic Journal On Sustainability, International Workshop On Computational 14(2): 224–239. Intelligence & Applications, Ieee Smc [2] Demir, Hülya And Bostanci, Bülent., 2010., Hiroshima Chapter, Hiroshima University, Decision-Support Analysis For Risk Japan, November. Management, African Journal Of Business [10] Kusrini, Luthfi, E. T., 2009, Algoritma Data Management, Vol. 4(8), Pp. 1586-1604,18 Mining, Edisi 1, Andy Offset, Yogyakarta. July, Issn 1993-8233 ©2010 Academic [11] Abidin., A. Z. Z., 2011, Implementasi Journals. Algoritma C4.5 dalam menganalisa [3] Diputra, I Gede Astawa., 2009, Sistem kemungkinan pembelian komputer sebagai Penilaian Kinerja Konsultan Perencana media pembelajaran mahasiswa, Digital Dalam Menangani Proyek Perencanaan Information & Sistem conference, ISBN 978- Bangunan Gedung, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil 979; Bandung. Vol. 13, No. 2, Juli. [4] Suprapto, Heri., And Wulandari Sri., 2006, Decision Support System (Dss) Dalam Prakualifikasi Kontraktor, International Civil Engineering Conference "Towards Sustainable Civil Engineering Practice, Surabaya, August 25-26. [5] Karaolis, Minas A., Member., Ieee., Moutiris, Joseph A., Hadjipanayi Demetra., And Pattichis, Constantinos S., Senior Member., Data Maning dan Database System 3-11
  • 12. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-12 Data Maning dan Database System
  • 13. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Sistem Tracking antaran Paket pada Unit Pelayanan PT. Pos Indonesia Menggunakan metode pendekatan Algoritma Graph Travelling Salesperson Problem Richki Hardi, Yul Hendra, dan Munar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim [email protected], [email protected], [email protected]   Abstrak terjadinya perubahan-perubahan yang dampaknya mempengaruhi segala aspek kehidupan dan terjadi Persoalan Travelling Salesperson Problem- secara berkelanjutan pada lingkungan perusahaan TSP merupakan persoalan optimasi untuk mencari pengiriman barang standar nasional. perjalanan terpendek bagi pedagang keliling yang Salah satu jenis perkembangan ilmu ingin berkunjung ke beberapa kota, dan kembali ke pengetahuan dan teknologi adalah perkembangan kota asal keberangkatan. TSP merupakan dunia komputasi, satu diantaranya adalah kemajuan persoalan yang sulit bila dipandang dari sudut sistem informasi. Hampir tidak ada batas ruang dan komputasinya. Beberapa metode telah digunakan waktu sehubungan dengan sistem informasi untuk memecahkan persoalan tersebut namun tersebut, informasi dari tempat yang jauh secara hingga saat ini belum ditemukan algoritma yang fisik dapat dengan cepat dan mudah diketahui oleh mangkus untuk menyelesaikannya. Cara termudah kita. Melalui Sistem Informasi berbasis teknologi untuk menyelesaikan TSP yaitu dengan mencoba informasi pekerjaan menjadi mudah, efektif dan semua kemungkinan rute dan mencari rute yang efisien. terpendek. Namun, pada zaman yang serba praktis PT. Pos Indonesia sebagai perusahaan sekarang ini dibutuhkan algoritma yang dapat mediator dalam bidang pengiriman dan antaran menyelesaikan TSP dengan cepat sehingga mempunyai tantangan berat dalam menghadapi diperoleh solusi yang mendekati solusi optimal. dampak perubahan yang ada saat ini, antara lain Algoritma TSP sangat tepat digunakan untuk yaitu adanya pola pergeseran demand masyarakat penyelesaian masalah optimasi yang kompleks dan dimana unit-unit pelayanan masih belum maksimal, sukar diselesaikan dengan metode konvensional. namun di sisi lain kebutuhan konsumenpun semakin Data rute dan jarak serta waktu tempuh yang meningkat, selain itu masalah-masalah yang digunakan untuk menentukan rute terpendek pada berkaitan dengan sarana pelayanan, pengiriman sistem ini didapat dari hasil survey di kantor pos barang, tarif pengiriman, keadaan barang, kepuasan Lhokseumawe. konsumen, keselamatan kerja, dan lain sebagainya juga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan Kata kunci : Algoritma Graph, Rute Terpendek, yang serius. Travelling Salesperson Problem, Proses antaran paket yang sedang berjalan di Tracking Paket, Web. kantor pos, khususnya daerah Aceh menggunakan   rute transportasi umum, dengan armada yang sangat 1. Pendahuluan terbatas sehingga membutuhkan waktu yang lama. Jika kantor pos kecamatan (KPC) ingin mengirim 1.1 Latar belakang Masalah paket ke kota lain maka paket tersebut harus diolah Perkembangan ilmu pengetahuan dan terlebih dahulu oleh kantor pos pemeriksa (KPRK) teknologi kian pesat, hal tersebut dapat dilihat dan untuk kemudian dikirim ke kota tujuan, walaupun dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. jarak antara Kantor pos kecamatan lebih dekat Perkembangan tersebut tengah berdampak pada dengan kota tujuan. segala aspek kehidupan manusia. Globalisasi yang Permasalahannya adalah bagaimana terjadi sekarang ini mengakibatkan terjadinya menentukan rute yang tepat sehingga paket dapat perubahan-perubahan yang dampaknya sampai ke kota tujuan dalam waktu yang sesingkat mempengaruhi segala aspek kehidupan dan terjadi mungkin dengan menggunakan rute tersebut, paket secara berkelanjutan, termasuk di lingkungan yang sampai ke suatu kota atau kantor pos dapat perusahaan pengiriman barang standar nasional. diarahkan ke kantor pos berikutnya yang tepat Globalisasi yang terjadi dewasa ini mengakibatkan sehingga paket menuju kota atau kantor pos Data Maning dan Database System 3-13
  • 14. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  penerima dengan delai (delay) waktu yang Lhokseumawe dalam menentukan rute pengiriman minimum. Dengan kata lain, harus menentukan paket dari satu kota ke kota lainnya sehingga dapat lintasan terpendek dan mendekati yang akan dilalui menghemat waktu dalam proses pengiriman paket. oleh paket tersebut dari kantor pos pengirim ke Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi kantor pos penerima. pengembang ilmu di bidang komputer dan Dalam proses antaran paket dari satu kota ke informatika serta memanfaatkan kemajuan kota lain tentunya perlu ada pertimbangan efisiensi teknologi untuk kemajuan masyarakat, waktu dan biaya oleh Perusahaan sehingga pembelajaran bagi mahasiswa teknik informatika diperlukan ketepatan dalam menentukan rute khususnya dan sebagai implementasi ilmu terpendek antar suatu kota. Hasil penentuan rute pengetahuan dari penelitian tersebut. terpendek bisa didapatkan dengan menggunakan metode pendekatan algoritma Travelling 1.5 Tujuan Penelitian Salesperson Problem (TSP), yaitu algoritma yang mencari panjang lintasan terpendek dan mendekati   Tujuan penelitian ini adalah merancang dan optimal dari titik asal ke titik tujuan dan kembali ke mengimplementasikan sebuah sistem penelusuran titik asal dalam sebuah graf berbobot tersambung paket yang dapat memberikan kemudahan bagi dengan biaya minimal. suatu permasalahan tracking dengan menggunakan Dari latar belakang masalah di atas, maka metode pendekatan algoritma TSP pada kantor Pos judul yang dapat diangkat dalam tesis ini yaitu Lhokseumawe. ”Sistem Tracking Antaran Paket Pada Unit Pelayanan PT.Pos Indonesia menggunakan metode 1.6 Batasan Masalah pendekatan Algoritma Graph - Travelling Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, Salesperson Problem (TSP). agar hasil penelitian ini maksimal maka pembahasan masalah hanya dibatasi pada: 1.2 Rumusan Masalah 1. Pencarian rute terpendek antaran paket menggunakan algoritma Graph TSP. Adapun permasalahan dalam penelitian ini 2. Rute di dalam sistem ini mengacu pada titik dapat dirumuskan sebagai berikut : yang telah ditentukan oleh PT.Pos sebagai 1. Bagaimana memilih dan menentukan rute-rute sarana untuk memberikan laporan. terpendek yang mendekati optimal untuk 3. Data yang digunakan dalam sistem ini adalah antaran paket dari kota asal ke kota tujuan data sekunder (rute, data jarak, dan data kantor kemudian kembali ke kota asal. pos di Aceh) yang bersumber dari kantor pos 2. Bagaimana mengimplementasikan algoritma Lhokseumawe dan kantor perhubungan Aceh TSP dalam menentukan rute pada proses antaran Utara. paket. 3. Bagaimana membuat aplikasi untuk pencarian rute antaran paket di kantor pos Lhokseumawe. 2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 1.3 Keaslian Penelitian 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dilakukan dengan cara Penelitian sebelumnya dilakukan Mukti (2005) menggunakan algoritma djikstra dalam menentukan dengan judul membangun system informasi lokasi titik terdekat pengeboran batubara. Dengan geografis untuk pemetaan papan reklame di dasar tersebut di atas penulis akan mencoba Yogyakarta. Pada penelitian tersebut masih melakukan penelitian yang bersifat baru, sampai menggunakan software tambahan macromedia flash dengan saat ini sepanjang yang penulis ketahui, sebagai antar muka sehingga file yang dihasilkan belum ada dan belum pernah dilakukan penelitian dengan digitasi deprogram arcview harus diekspor tentang penggunaan sistem tracking antaran paket menjadi file berekstensi *.dxf sehingga melakukan pada unit pelayanan PT. Pos Indonesia dua kali pekerjaan selain itu digitasi onscreen pada menggunakan metode pendekatan Algoritma Graph program arcview jika di ekspor kedalam file dxf “Travelling Salesperson Problem (TSP)” menjadi kurang sempurna. Perangkat lunak arcview sebebarnya sudah di desain cukup lengkap bahkan arcview bisa membuat antar muka sendiri dengan 1.4 Manfaat Penelitian menggunakan fasilitas customize dan tidak perlu   Manfaat dari penelitian adalah diharapkan menggunakan perangkat yang lain. Disini penulis dapat menjadi salah satu acuan bagi kantor Pos 3-14 Data Maning dan Database System
  • 15. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  menggunakan software arcview dan Microsoft jumlah titik yang terdapat adalah empat buah dan access untuk menyimpan basis data. banyak kemungkinan lintasannya adalah tiga buah. Penelitian ini juga mengacu pada penelitian Yaitu : yang dilakukan oleh Wijayanto (2005), dengan judul SIG untuk pemetaan transceiver station BTS. Telkom Flexi PT.Telkom cabang Bantul. Pada penelitian tersebut peneliti menggunakan perangkat lunak arcview tetapi penggunaannya belum menggunakan hotlink untuk menampilkan Gambar 2.9 contoh tiga macam lintasan kasus informasi yang lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan hanya berupa atribut dari theme yang Lintasan pertama = (a,b,c,d,a) atau (a,d,c,b,a) ada. Arcview memiliki fasilitas hotlink sehingga Mempunyai panjang = 10 + 12 + 8 + 15 = 45. dapat membantu menampilkan informasi yang lebih Lintasan Kedua = (a,c,d,b,a) atau (a,b,d,c,a) lengkap dan menarik. Dan penelitian ini penulis Mempunyai panjang = 12 + 5 + 9 + 15 = 41, telah menggunakan fasilitas hotlink sehingga dapat Lintasan Ketiga = (a,c,b,d,a) atau (a,d,b,c,a) ditampilkan informasi yang lebih luas dan lebih Mempunyi panjang = 10 + 5 + 9 + 8 = 32 detail. Karena fasilitas hotlink dapat menerima Dari hasil enumerasi ini didapat hasil minimum masukan yang berupa file text, image, dan file doc, yaitu 32. Tetapi jumlah enumerasi dari algoritma ini sehingga dapat ditampilkan informasi yang lebih adalah (n – 1)! yang tidak akan efisien jika jumlah n luas dan lebih menarik. bernilai sangat besar. 2.2 Landasan Teori 2) Branch and Bound 2.2.1 Algorima Graph-Travelling Salesperson Problem Prosedur Sederhana Pemecahan TSP Dalam penyelesaian masalah TSP kita dapat membagi kedalam 2 metode, yaitu metode optimal dan metode aproksimasi. Metode optimal akan menghasilkan hasil yang optimal (minimum) sedangkan metode aproksimasi akan menghasilkan hasil yang mendekati optimal. 2.2.2 Metode Optimal Sejak permasalahan TSP ditemukan pada Gambar: Branch and Bound tahun 1800 oleh matematikawan Irlandia Sir William Rowan Hamilton dan matematikawan Sama dengan complete enumeration, pada Inggris Thomas Penyngton Kirkman, pusat algoritma Branch and Bounpun ternyata memiliki perhatian studi ini adalah menemukan secara pasti kompleksitas algoritma (n-1)!, dimana n adalah nilai minimum dari persoalan TSP dengan jumlah kota. Untuk kasus diatas hasil yang di capai konsekuensi dibutuhkan waktu yang cukup lama adalah 15 untuk menyelesaikannya. 2.2.3 Metode Aproksimasi 1) Complete Enumeration Greedy Heuristic Metode ini akan mengenumerasi setiap kemungkinan yang terdapat dalam graf, setelah itu algoritma ini akan membandingkan lintasan mana yang paling minimum. Misal untuk kasus berikut ini : Gambar: contoh empat titik lintasan kasus Gambar: Greedy Heuristic Data Maning dan Database System 3-15
  • 16. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Pada algoritma ini, pemilihan lintasan akan Metodologi yang digunakan adalah analisis dimulai pada lintasan yang memiliki nilai paling dan desain terstruktur dengan tahap-tahap sebagai minimum, setiap mencapai suatu kota, algoritma ini berikut : akan memilih kota selanjutnya yang belum dikunjungi dan memiliki jarak yang paling 3.3.1 Penelitian Lapangan (Field Research) minimum. Algoritma ini disebut juga Nearest a. Dalam melakukan penelitian ini penulis Neighbour. melakukan Observasi, Yaitu metode Kompleksitas algoritma ini memang sangat pengumpulan data dengan menggunakan mengagumkan yaitu O(n), tetapi hasil yang kita pengamatan langsung dan pencatatan dengan dapat bisa sangat jauh dari hasil yang optimal, sistematik terhadap gejala atau fenomena yang semakin banyak kota semakin besar pula perbedaan terkait tanpa mengajukan pertanyaan. hasil yang dicapai. Misalnya untuk contoh kasus b. wawancara dengan Kepala bagian Pengolahan yang sama dengan algoritma Branch and Bound data dan Kepala bagian pusat informasi di sebelumnya yang menghasilkan nilai 15, maka kantor pos Lhokseumawe. Teknik analisis algoritma ini menghasilkan nilai 18 berbeda sebesar terhadap sistem yang ada atau sedang berjalan 20% dari hasil sebelumnya padahal jumlah kota c. Implementasi, Yaitu metode dengan cara hanya 5 buah. mengimplementasikan hasil perancangan yang   telah dibuat menjadi suatu tampilan yang 3. Metodologi Penelitian menarik sehingga memudahkan dalam pembelajaran tentang objek penelitian. 3.1 Lokasi Penelitian d. Metode Uji Coba, Yaitu suatu metode dimana perancangan yang telah diimplementasikan Lokasi penelitian adalah PT.Pos Indonesia kedalam program dapat diuji cobakan (Persero), kantor cabang Lhokseumawe, Dinas kebenarannya kepada orang lain yang ingin Perhubungan Aceh Utara, Bapedda Aceh Utara dan mempelajarinya. Bapedda Lhokseumawe. 3.3.2 Penelitian Kepustakaan (Library Research) 3.2 Alat dan Bahan Penelitian Metode ini merupakan metode pengumpulan 3.2.1. Alat Penelitian data dengan cara mempelajari literature, paket modul dan panduan, buku-buku pedoman, buku- 1) Perangkat Keras buku perpustakaan dan segala kepustakaan lainnya Perangkat keras yang digunakan dalam yang dianggap perlu dan mendukung. penelitian ini yaitu : Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan pada penelitian ini 3.4 Langkah-langkah Penelitian yaitu berupa Laptop dengan spesifikasi tinggi Intel Core2Duo, Memory 2GB, dan nVidia Graphic Langkah-langkah dalam melakukan penelitian 512MB, Serta alat cetak printer Canon MP450 ini adalah sebagai berikut untuk memudahkan peneliti dalam melakukan a. Tahap Perancangan Sistem penelitian b. Perancangan graf dan algoritma TSP yaitu untuk 2) Perangkat Lunak, PHP dan MySQL - Menentukan graf yang akan dipakai.   - Menggambarkan graf sesuai dengan Peta 3.2.2. Bahan Penelitian jalan seluruh Aceh. Bahan penelitian yang dibutuhkan adalah - Menentukan titik-titik didalam graf. sebagai berikut : - Memasukkan bobot nilai dalam graf. a. Data kantor pos di Nanggroe Aceh Darussalam - Menentukan rute-rute yang bisa dilewati b. Data Paket di kantor pos untuk antaran paket dari titik awal ke titik- c. Data rute yang dilalui pada saat antaran paket titik selanjutnya. d. Data lokasi kantor pos - Menentukan rute terpendek atau nilai e. Data jarak antar kota dan kabupaten di minimumnya dengan menggunakan Nanggroe Aceh Darussalam algoritma TSP. f. Peta jalan Nanggroe Aceh Darussalam. c. Tahap Pembuatan Sistem g. Data berita seputar perusahaan Langkah-langkah yang digunakan untuk h. Data profile Perusahaan membuat sistem adalah sebagai berikut : i. Data Tarif - Menentukan bahasa pemograman yang akan dipakai. 3.3 Metode Pengumpulan Data - Membuat tabel-tabel database. 3-16 Data Maning dan Database System
  • 17. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  - Merancang menu interface sistem. Table: Perhitungan Rute optimal dari simpul awal a - Mengimplementasikan sistem kedalam = A (Lsm) kesemua simpul lainnya. bahasa pemograman. (Untuk Nilai D) d. Tahap Pengujian Sistem   Langkah-langkah yang digunakan dalam menguji sistem adalah sebagai berikut: - Melakukan Test Case - Memberikan jenis uji Black Box test 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Perhitungan Matriks Ketetanggaan Graf Matriks ketetanggaan dari graf diatas adalah: Tabel Matriks ketetanggan perhitungan rute optimal   untuk graf kantor pos di Aceh: Dari perhitungan diatas maka Rute optimal antaran paket pada kantor pos Lhokseumawe ke kantor pos tujuan adalah sebagai berikut : Tabel Lintasan optimal dari simpul asal ke simpul tujuan:   4.2 Rute Terpendek Menggunakan Algoritma TSP Table Perhitungan Rute optimal dari simpul awal a = A (Lsm) kesemua simpul lainnya.   (Untuk Nilai S):   4.3 Implementasi Sistem 4.3.1 Lokasi Sistem Tracking     Data Maning dan Database System 3-17
  • 18. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  1. Sistem Tracking paket hanya menyediakan fasilitas penentuan rute antaran paket dengan lintasan optimal, daftar tarif, ekspedisi paket,   kritik saran, profile, dan berita. Untuk pengembangan sistem ini lebih lanjut, dapat Gambar: Hasil dari pencarian rute terpendek ditambahkan modul-modul lain yang menggunakan algoritma TSP mendukung sistem ini 2. Dalam menentukan rute optimal algoritma TSP Gambar di atas menunjukkan pencarian rute tidak selamanya dapat memberikan rute yang terpendek dari node asal A ke node tujuan N. Proses nilainya minimal, karena prinsip yang pencarian rute terpendek dari node asal A ke node digunakan oleh algoritma TSP disini adalah akhir N menggunakan algoritma TSP melalui semua cara dicoba untuk mencari rute yang proses penentuan titik ke titik yang terdekat optimal, untuk bisa mendapatkan pencarian rute berdasarkan bobot jarak. Algoritma TSP akan optimal secara baik kedepannya dalam mencari semua lintasan yang mungkin dilewati pencarian rute terpendek bisa menggunakan menuju titik akhir untuk kemudian ditentukan algoritma yang lebih luas ruang lingkup lintasan terpendeknya. Dan lintasan terpendek dari kerjanya. node asal A ke node akhir N dapat melewati A – F – K– L – M - N dengan total jarak 371 Km. Daftar Pustaka Betha, Sidik, Ir, 2002, Pemrograman Web dengan 5. Penutup PHP, Penerbit Informatika, Bandung 5.1 Kesimpulan Handoyo, Hendri Purwo, dkk, Pemecahan Masalah Jalur Terpendek dengan Travelling Setelah membuat aplikasi sistem tracking SalesPerson Problem, Jurusan Teknik antaran paket dengan menggunakan Algoritma TSP Informatika Sekolah tinggi Teknologi Telkom, pada PT. Pos Indonesia Persero Lhokseumawe, Bandung. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hardi, Richki, 2007. Sistem Ekspedisi Paket 1. Sistem ini dapat menemukan urutan kunjungan Sentral Pengolahan Pos Yogyakarta PT. Pos lokasi (satu lokasi hanya dikunjungi satu kali) Indonesia (Persero) Berbasis WEB. Skripsi yang total "nilai"-nya paling optimal (bisa S1 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. minimal atau maksimal bergantung tujuannya). Hardi, Richki, 2009. Tugas Analisa Algoritma "Nilai,' di sini bisa berupa jarak, biaya, Graph. kenyamanan, dan sebagainya. tujuannya adalah Kadir, Abdul, 2008. Dasar Pemograman Web menemukan urutan lokasi pengantaran paket Dinamis Menggunakan PHP. Penerbit Andi, yang total jaraknya paling minimal. Yogyakarta. 2. Aplikasi sistem Tracking paket ini dapat Munir, Rinaldi, 2005. Buku Teks Ilmu Komputer digunakan untuk meningkatkan pencarian paket Matematika Diskrit Edisi Ketiga. Penerbit dan penentuan rute dalam pengiriman paket Informatika, Bandung. serta mempersingkat waktu pencarian rute Nugroho, Bunafit, 2004, Aplikasi Pemograman antaran paket secara efektif dan efisien serta Web Dinamis dengan PHP dan MySQL, menyediakan informasi yang cepat dan mudah. Penerbit Gava Media, Yogyakarta. 3. Sistem Tracking paket ini sangat efektif dalam Pradhana, Aditya Bayu, Studi Dan Implementasi memberikan hasil yang akurat dan terkini Persoalan Lintasan Terpendek Suatu Graf, tentang status dan kondisi paket. Program Studi Teknik Informatika, Institut 4. Sistem Tracking paket ini menyediakan Teknologi Bandung. keamanan data kepada setiap kantor cabang dan Rafiudin, Rahmat. 2004. Panduan Menjadi juga kantor pusat yang mempunyai hak akses, Seorang Webmaster. Penerbit yaitu dengan memberikan user ID dan password Andi,Yogyakarta. yang dapat di enkripsi. Setioko, Budy, Solusi Chinese Postman Problem yang Berprinsip Greedy. Jurusan Teknik 5.2 Saran Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung. Beberapa saran yang dapat diberikan untuk Sigit, Poncow, Analisis dan Perancangan Sistem, pengembangan sistem tracking ini adalah sebagai Khusus untuk kalangan sendiri. berikut: 3-18 Data Maning dan Database System
  • 19. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  http://www-groups.dcs.st- andrews.ac.uk/~history/Mathematicians/Ha milton.html http://www-groups.dcs.st- andrews.ac.uk/~history/Mathematicians/Kirk man.html http://www.oup.co.uk/isbn/0-19-853916-9 Data Maning dan Database System 3-19
  • 20. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-20 Data Maning dan Database System
  • 21. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Kajian Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pengembangan Pertanian Dalam Rangka Meningkatkan Produktifitas Komoditi Pertanian Hotden Leonardo Nainggolan Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan Email : [email protected] ABSTRAK dengan demikian kesejahteraan hidup masyarakat petani akan semakin baik. Teknologi informasi dan komunikasi diyakini sebagai alat yang mampu membuat perubahan Kata Kunci : pertanian, penanaman, pemeliharaan, dalam kehidupan manusia yang dapat diaplikasikan teknologi komunikasi dan informasi. dalam berbagai bidang yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam aktivitas kehidupan sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat. 1. Pendahuluan. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat dan Keberhasilan penerapan suatu sistem pengaruh Teknologi informasi dan komunikasi informasi yang didukung oleh perangkat teknologi dalam pengembangan pertanian baik dalam bidang informasi merupakan tujuan dari manajemen penanaman, pemeliharaan, prediksi panen hinga perusahaan sehingga tercipta cara kerja yang efektif proses pengolahan hasil panen, serta untuk dan efisien, namun demikian dalam prakteknya mengoptimalkan pemanfaatan faktor faktor tidak sedikit perusahaan yang mengalami kegagalan produksi pertanian dalam peningkatan produktifitas dalam membangun suatu sistem informasi yang komoditi pertanian. Kajian ini menggunakan terintegrasi dengan baik. Hal itu disebabkan oleh metode kepustakaan dalam melihat manfaat dan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk pengaruh Teknologi informasi dan komunikasi memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, dibidang pertanian. Berdasarkan hasil kajian sehingga diperlukan komitmen dan kerja keras yang diketahui; a) teknologi informasi dan komunikasi cerdas dari tim implementator system demi berperan penting dalam pengembangan pertanian terciptanya kesuksesan dalam penerapan suatu terutama dalam bidang penanaman, pemeliharaan sistem informasi secara terintegrasi. dan prediksi panen, b) jika diaplikasikan dalam Salah satu faktor penting yang harus internet akan bermanfaat untuk mengetahui diperhatikan adalah bagaimana melakukan penanaman sesuai dengan kondisi lahan hingga perubahan cara kerja dan pola pikir pengguna agar prediksi panen yang tepat, c) petani juga akan dapat mendukung pekerjaan dengan system mendapatkan informasi yang cepat dan akurat komputerisasi. Perlu diperhatikan bahwa dengan mengakses semua informasi yang berkaitan perubahan cara kerja dan pola pikir tersebut tidak dengan kegiatan pertanian melalui internet. bisa dilakukan secara instan tetapi memerlukan Melalui kajian ini disimpulkan; a) teknologi tahapan proses yang relatif lama, terlebih bagi informasi dan komunikasi membantu memperlancar pengguna yang telah terbiasa menggunakan cara arus informasi bagi petani, b) mencegah kerja tradisional. Beberapa faktor seperti keterlambatan terutama mengenai penanaman, kecerdasan dan kedewasaan mental pengguna pemupukan, penyemprotan, pemanenan, dalam menjalankan suatu system informasi baru pengeringan bahkan ramalan cuaca, dan harga yang belum dikenal merupakan kunci keberhasilan bahan pertanian, c) teknologi informasi dan dalam melakukan implementasi system informasi komunikasi bermanfaat bagi petani untuk yang terintegrasi. Disamping itu perubahan cara mengetahui kebutuhan akan faktor produksi kerja maupun pola pikir yang didukung oleh mingguan dengan akurat. Dengan demikian perangkat teknologi informasi sangatlah teknologi informasi dan komunikasi merupakan dipengaruhi oleh perubahan organisasi harapan yang dapat digunakan oleh petani (organization change). Indonesia sebagai alat pengembangan pertanian Perubahan organisasi ini identik dengan untuk meningkatkan produktivitas pertanian maka upaya perubahan budaya (culture) perusahaan. Perubahan budaya perusahaan ini sangat ditentukan Data Maning dan Database System 3-21
  • 22. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  oleh peranan top manajemen perusahaan sebagai penanaman, peternakan, dan perikanan. Salah satu teladan (contoh) bagi karyawan / pengguna untuk contoh teknologi informasi komunikasi yaitu mendukung cara kerja dengan dukungan penuh internet yang menyajikan dunia tanpa batas. Lewat penggunaan teknologi informasi. Penelitian ini sarana inilah diharapkan dapat digunakan untuk bertujuan untuk membahas bagaimana pengaruh mencari segala informasi yang dibutuhkan dan teknologi informasi dan perubahan organisasi dapat pula digunakan oleh masyarakat desa untuk dalam mencapai kesuksesan membangun suatu meningkatkan kesejahteraan perekonomian melalui sistem informasi yang terintegrasi. korespondensi dengan orang lain di berbagai penjuru dunia yang menyangkut berbagai informasi. 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi Secara umum bahwa masyarakat desa selalu mengalami kendala dalam dalam mendapatkan dalam Bidang Pertanian informasi yang baru dan tepat. Oleh karena itu Dalam era globalisasi bahwa penguasaan informasi dari internet akan berperan sebagai terhadap teknologi komunikasi dan informasi pembeneri informasi bagi petani menyangkut merupakan suatu keharusan karena diyakini berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan pertaniannya, mulai dari pemeliharaan tanaman, evolusi teknologi selalu terjadi yang pada gilirannya pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan harga bahwa temuan teknologi tersebut dapat pasaran. Dengan internet juga bermanfaat untuk diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dan memberikan informasi yang menyangkut manfaat dalam aktivitas kehidupan manusia. penanaman hingga persediaan di pasar. Teknologi informasi komunikasi merupakan faktor Maka dengan demikian arus informasi akan yang sangat penting dalam mendukung peningkatan lancar sehingga keterlambatan dan miskomunikasi kualitas baik sumber daya manusia, sumber daya mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, alam hingga pada pelayanan pemerintah kepada pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir masyarakat. Teknologi informasi mempunyai tiga tidak akan terjadi lagi. Demikian juga dengan peranan pokok yaitu : koperasi akan dapat mengetahui kebutuhan a. Instrumen dalam mengoptimalkan proses mingguan para petani secara akurat serta koperasi pembangunan, yaitu dengan memberikan akan dapat meningkatkan perannya sebagai dukungan terhadap manajemen dan pelayanan pengumpul serta pemasar hasil produksi pertanian kepada masyarakat. langsung kepada konsumen akhir. Sehingga b. Produk dan jasa teknologi informasi dengan demikian bahwa teknologi informasi dan merupakan komoditas yang mampu komunikasi ini diharapkan dapat dipergunakan oleh memberikan peningkatan pendapatan baik bagi sebanyak mungkin petani Indonesia sehingga perorangan, dunia usaha dan bahkan negara produktivitas pertanian mereka meningkat. dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika lainnya. 3. Peran Teknologi Informasi dan c. Teknologi informasi bisa menjadi perekat Komunikasi dalam Pertanian persatuan dan kesatuan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang mampu Pertanian merupakan sebuah sektor yang menghubungkan semua institusi pada area yang memilki peranan cukup penting dalam kehidupan berbeda dan berjauhan diseluruh wilayah manusia, karena merupakan sektor yang mampu nusantara. penyediaan kebutuhan akan pangan masyarakat Kesadaran akan pentingnya teknologi dalam kehidupannnya sehari-hari. Disamping itu komunikasi dan informasi (information and bahwa sektor pertanianl merupakan sektor andalan communication technologi), bukan hanya monopoli disamping sektor-sektor lainnya karena mampu kalangan pengusaha besar saja tetapi juga memberikan kontribusi bagi devisa Negara serta bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan menjadi tumpuan kehidupan masyarakat di daerah masyarakat lainnya, seperti koperasi, kelompok pedesaan. Akan tetapi bahwa pengelolaan usaha tani, bahkan masyarakat biasa. Teknologi informasi tani rakyat di Indonesia umumnya masih bersifat dan komunikasi berperan penting dalam tradisional dan belum menerapkan menggunakan pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi dan teknologi baru. juga mampu mendorong percepatan kegiatan Rendahnya penerapan teknologi di pada ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Teknologi sektor pertanian tentu berdampak pada rendahnya juga memegang peranan penting dalam produktivitas usaha tani yang dihasilkan, sementara pengembangan pertanian. Teknologi dimafaatkan itu pertambahan penduduk semakin tidak terkendali dalam tiga cabang utama pertanian yaitu maka sudah tentu kebutuhan terhadap sektor 3-22 Data Maning dan Database System
  • 23. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  pertanian dan tuntutan terhadap pangan akan yang biasa dijalankan oleh petani dengan semakin meningkat. Dalam memasuki era pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang perdagangan bebas pada saat ini bahwa yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh pembangunan sektor pertanian menghadapi pertanian akan membimbing petani dengan berbagai tantangan terutama dalam hal; pemenuhan pengetahuan dan teknologi yang sedang kecukupan pangan, peningkatan kesejahteraan berkembang untuk diterapkan kepada petani dalam petani, serta penyediaan lapangan kerja melalui usaha taninya. pengembangan usaha dan sistem agribisnis yang berdaya saing tinggi. 3.1. Peran Teknologi Informasi Dalam Maka dalam rangka memenuhi tuntutan yang Penentuan Lahan semakin besar terhadap sektor pertanian khusunya kebutuhan akan pangan, maka diperlukan adanya Penginderaan jauh dengan menggunakan upaya pengembangan di berbagai sisi, termasuk pesawat atau sejenisnya merupakan suatu ilmu atau pengembangan teknologi, sistem manajemen usaha teknologi untuk memperoleh informasi mengenai tani dan sebagainya. Pengembangan teknologi fenomena alam melalui analisis suatu data yang dibidang pertanian tentu akan sangat berpengaruh diperoleh dari hasil rekaman daerah yang dikaji. dalam proses pengembangan pertanian. Dengan Perekaman atau pengumpulan data penginderaan demikian, untuk mengelola usaha taninya dengan jauh dilakukan dengan menggunakan alat baik, petani memerlukan berbagai sumber pengindera (sensor) yang dipasang pada pesawat informasi, antara lain : kebijakan pemerintah; hasil terbang atau satelit. Dan ternyata bahwa satelit penelitian dari berbagai disiplin ilmu; pengalaman penginderaan jauh telah mampu memberikan data petani lain; dan informasi terkini mengenai prospek atau informasi yang berkaitan dengan sumberdaya pasar yang berkaitan dengan sarana produksi dan alam dataran dan sumberdaya alam kelautan secara produk pertanian. Sistem pengetahuan dan teratur dan periodik (Darsiman , B. dan Ayi informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam Sudrajat. 2011) membantu petani dengan melibatkannya secara Untuk sektor pertanian bahwa penginderaan langsung terhadap sejumlah besar kesempatan, jauh ini mampu memberikan informasi mengenai sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai kesuburan dan kelayakan lahan yang sesuai dengan dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan. jenis komoditi pertanian tertentu, pengindraan Perkembangan jejaring pertukaran informasi di dengan menggunakan pesawat sudah dilengkapi antara pelaku yang terkait merupakan aspek penting dengan remote sensing, sehingga bisa mengenali untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan jenis tanah hingga strukturnya, maka informasi ini informasi pertanian. Dengan dukungan teknologi akan memudahkan para petani dalam menentukan informasi dan komunikasi serta peran aktif berbagai komoditi pertanian yang akan dikelola (ditanam) institusi pemerintahan maupun nonpemerintahan mereka. (swasta dan LSM) dan masyarakat jaringan informasi bidang pertanian di tingkat petani diharapkan dapat diwujudkan. Maka dengan demikian bahwa peran penyuluh pertanian harus dapat mensosialisasikan tentang penggunaan teknologi yang dapat membatu dalam pengelolaan usaha tani mereka sehingga nantinya akan menciptakan suatu usaha tani yang Gambar diatas merupakan proses pengindraan lebih produktif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan tenaga penyuluh yang benar-benar dibidang pertanian untuk melihat proses kompeten untuk membantu memaparkan dan pertumbuhan tanaman. Dan hasilnya akan terekam dalam bentuk scan seperti dibawah ini : mengaplikasikan penggunaan teknologi ke para petani. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan multimedia yang begitu cepat maka akan berdampak pada peningkatan terhadap kualitas sumber daya tenaga penyuluh. Penyuluh pertanian dituntut untuk memahami teknologi informasi dan komunikasi selain dari ilmu-ilmu mengenai pertanian. Sehingga pada akhirnya Penyuluhan berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara praktek Data Maning dan Database System 3-23
  • 24. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Salah satu keuntungan dari data citra satelit untuk deteksi dan inventarisasi sumberdaya lahan pertanian adalah setiap lembar (scene) citra ini mencakup wilayah yang sangat luas yaitu sekitar 60–180 km2 (360.000–3.240.000 ha). Dengan mengamati daerah yang sangat luas sekaligus, beserta keadaan lahan yang mencakup topografi/ (Petani di Pedesaan sedang membajak sawah) relief, pertumbuhan tanaman/ vegetasi dan fenomena alam yang terekam dalam citra memberi Dengan perkembangan teknolgi yang semakin peluang untuk mengamati, mempelajari pengaruh pesat maka proses pengolahan lahan pertanian iklim, vegetasi, litologi dan topografi terhadap sudah menggunakan peralatan yang canggih seprti penyebaran sumberdaya lahan dan lahan pertanian traktor, sebagaimana pada gambar dibawah ini. (Puslit. Tanah dan Agroklimat, 2000). Dan ketersediaan data citra satelit dalam bentuk digital memungkinkan penganalisaan dengan komputer secara kuantitatif dan konsisten. Sehingga dengan demikian pemanfaatan teknologi penginderaan di Indonesia perlu dikembangan dan diaplikasikan untuk mendukung efisiensi pelaksanaan inventarisasi sumberdaya lahan dan identifikasi penyebaran karakteristik 3.3. Peran Teknologi Informasi Dalam lahan pertanian (lahan sawah, lahan kering, lahan Pemeliharaan Tanaman rawa, lahan tidur, lahan kritis, estimasi produksi) terutama pada wilayah sentra produksi pangan. Teknologi informasi dan komunikasi akan Proses penginderaan ini sangat diperlukan mampu memberikan informasi kepada para petani karena penyebaran, kondisi serta perubahan lahan dalam hal pemeliharaan tanaman yang berkaitan tidak dapat diketahui secara pasti tanpa bantuan dengan pemberian pupuk hingga irigasi dan teknologi yang lebih maju, disamping karena laju peramalan cuaca. Sehingga dengan demikian bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi (1,6% per teknologi informasi dan komunikasi ini akan tahun) menyebabkan perubahan penggunaan lahan memberikan keuntungan bagi para petani karena dengan cepat, maka dengan demikian bahwa dengan pemeliharaan yang tepat melalui pemberian inventarisasi dan pemantauan penggunaan lahan pupuk dan pengaturan pengairan akan mampu perlu dilaksanakan dengan baik. Disamping itu memacu peningktan produksi. Pada gambar bahwa dalam usaha pemantapan ketahanan pangan dibawah ini menunjukkan sebuah system dan pengadaan stok pangan nasional, pada era pengelolaan irigasi tanaman berbasis komputer. globalisasi informasi dituntut ketepatan, kecepatan Pada areal tanam (batang tanaman) atau lokasi yang penyampaian data sumberdaya pertanian, dengan akan dipantau (field station) ditempatkan scanner demikian bahwa teknologi penginderaan jauh ini untuk mendeteksi kondisi yang terjadi (kering, juga memungkinkan untuk digunakan dalam deteksi lembab, basah, dll), kemudian data yang terekam penyebaran lahan pertanian, dan hasilnya lewat scanner akan masuk ke base station dan merupakan sumber informasi utama dalam selanjutnya data diproses maka secara otomatis pemutakhiran dan pembaharuan (updating) data proses selanjutnya akana berlangsung baik sumberdaya pertanian. penyiraman atau pemupukan sesuai dengan data yang masuk di base station (Darsiman, B. dan Ayi Sudrajat. 2011). 3.2. Peran Teknologi Informasi Dalam Proses Pengolahan Lahan Pertanian Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman pertanian adalah pengolahan lahan yang baik. Pada umumnya petani selalu mengalami kendala dalam proses pengolahan lahan karena keterbatasan teknologi. Para petani yang berada di daerah pedesaan umumnya mengelola lahan pertaniannya seacara tradisional sehingga dengan demikian produktifitasnya tidak maksimal.  3-24 Data Maning dan Database System
  • 25. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Pada gambar dibawah ini terlihat peran teknologi kegiatan manusia yang terlepas dari teknologi, dengan menggunakan traktor untuk melakukan artinya bahwa dengan menggunakan teknologi proses pemupukan dengan menempatkan GPS dan sebagai media informasi bagi petani, maka aktivitas sensor pada peralatan mesin traktor tersebut. penyuluhan pertanian akan menjadi lebih baik Pemanfaatan teknologi ini tentu akan memberikan (Darsiman , B. dan Ayi Sudrajat. 2011) dampak yang sangat positif bagi proses Peningkatan kualitas sumber daya petani dan pengembangan pertanian sebagai upaya untuk pelaku pertanian merupakan suatu keharusan meningkatkan produksi pertanian itu sendiri. dengan kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi sehingga penyebarluasan informasi akan menjadi semakin efisien dan efektif. Beberapa solusi yang ditawarkan dalam rangka mengatasi persoalan transfer teknologi dan pengetahuan pertanian adalah pemanfaatan information and communication technologies (ICTs) yang untuk penyuluhan pertanian adalah : a. Menggunakan “cyber extension” yang merupakan penggunaan jaringan on-line, 3.4. Peran Teknologi Informasi Dalam computer dan digital interactive multimedia Pemantauan Pertumbuhan Tanaman untuk memfasilitasi diseminasi teknologi pertanian. Model ini dipandang sangat strategis Dengan perkembangan teknologi informasi karena mampu meningkatkan akses informasi yang semakin pesat bukan hanya bisa diterapkan bagi petani, petugas penyuluhan pertanian, pada proses pemeliharaan yang meliputi pemberian peneliti baik di lembaga penelitian maupun di pupuk dan pengaturan pengairan tetapi universitas serta para manajer penyuluhan. perkembangan tanaman juga sudah bisa dipantau b. Dalam penyuluhan pertanian saat ini juga dengan cermat melalui program computer. Maka menggunakan multiple information system bagi dengan demikian bahwa proses peningktan masyarakat pedesaan untuk mendukung usaha produksi tanaman pertanian juga akan semakin dan bisnis pertanian serta perbaikan ekonomi baik. Pada gambar dibawah ini menunjukkan rumah tangga masyarakat pedesaan. sebuah system pemantauan pertumbuhan tanaman berbasis komputer. Pada tanaman yang akan diantau, apakah batang, pertumbuhan buah atau dahan/ ranting ditempatkan scanner untuk mendeteksi kondisi yang terjadi dan selanjutnya data yang terekam lewat scanner akan masuk ke base station untuk diproses dan selanjutnya dicatat sesuai dengan yang diinginkan. c. Belakangan ini juga sudah mulai mempergunakan aplikasi android (melalui Smartphone), dalam rangka memperlancar proses penyuluhan kepada para petani. Cara ini cocok untuk penyuluh yang mewawancarai petani padi tanpa akses ke internet. Setelah wawancara, informasi dari petani tersimpan dalam Smartphone. Setelah ada akses ke internet, anjuran pemupukan dapat langsung dikirim melalui 3.5. Peran Teknologi Informasi Dalam SMS ke hape petani. Penyuluhan Pertanian d. Aplikasi Hand Phone (melalui SMS). Dalam memperlancar proses penyuluhan kepada Teknologi informasi dan komunikasi petani, dapat menggunakan fasilitas yang berhubungan dengan pengolahan data sehingga terdapat pada hand phone (HP). Departemen menjadi informasi yang dapat dipergunakan sebagai Pertanian RI sedang merancang hal ini, dengan informasi untuk membantu jalannya penyuluhan menyediakan kontak nomor bebas pulsa. pertanian. Pada saat ini sudah tidak ada lagi Data Maning dan Database System 3-25
  • 26. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  kebutuhan akan faktor produksi mingguan dengan akurat. 4.2. Saran. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan harapan yang dapat Tidak perlu internet dan kontak nomor bebas digunakan oleh petani Indonesia sebagai alat pulsa … ! Ikuti petunjuk yang terdengar di pengembangan pertanian untuk meningkatkan Hand Phone(HP). Anjuran pemupukan dapat produktivitas pertanian maka dengan demikian segera diterima dalam bentuk SMS kesejahteraan hidup masyarakat petani akan Sepenuhnya otomatis dan tidak memerlukan semakin baik, maka melalui kajian ini disarankan operator telpon. bahwa pemerintah harus berperan dalam rangka e. Selanjutnya juga digunakan teknologi pengembangan teknologi di bidang pertanian serta information yang lainnya seperti Multiple memberikan kemudahan bagi petani untuk communication systemtelephone, wireless mengakses teknologi tersebut. information system, off-talk communication, FAX, CATV, personal computer Daftar Pustaka communication, video tex, satellite communication system, internet (EI-net), Darsiman B dan Ayi Sudrajat 2011. Tantangan television telephone system. Indonesia Dalam Mengadopsi Pertanian Dengan penggunaan teknologi dalam Presisi menuju Kedaulatan Pangan. Makalah penyuluhan pertanian diharapkan dapat Seminar Medan.2011. meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas Direktorat Jenderal TPH, 1998. Departemen petani dalam enyediakan inovasi pertanian yang Pertanian Republik Indonesia. Jakarta. semakin advance sehingga membantu petugas Haryono, 2011. Pengembangan dan Implementasi penyuluhan pertanian di daerah maka disamping itu Sistem Cerdas pada Tanaman Padi Sawah sangat diperlukan adanya kerjasama dengan pihak- berbasis Precision Farming Mendukung pihak atau otoritas terkait. Surplus 10 juta ton Beras Tahun 2014. Disamping itu salah satu hal penting yang Makalah Seminar. Kementerian Pertanian RI. berkaitan dengan proses penyuluhan pertanian Jakarta. yang perlu mendapatkan fokus perhatian dari Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 2000. pemerintah pusat maupun daerah adalah Departemen Pertanian Republik Indonesia. menumbuhkan dan membangun kolaborasi antara Jakarta. lembaga pemerintah (penyuluhan dan penelitian), pihak swasta dan universitas sehingga proses penyuluhan pertanian di Indonesia berjalan dengan lancar dan berkembang dengan baik sehingga para petani akan merasakan manfaat dari kegiatan penyuluhan pertanian tersebut. 4. Penutup 4.1. Kesimpulan Berdasarkan kajian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Teknologi informasi dan komunikasi membantu memperlancar arus informasi bagi petani. b. Mencegah keterlambatan terutama mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemanenan, pengeringan bahkan ramalan cuaca, dan harga bahan pertanian. c. Teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat bagi petani untuk mengetahui 3-26 Data Maning dan Database System
  • 27. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Pemanfaatan Fuzzy Logic untuk Memprediksi Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Nilai Ujian Nasional (Studi Kasus : STMIK IBBI) B. Ricson Simarmata dan Hartono STMIK IBBI, Jl. Sei Deli No. 18 Medan Email : [email protected] Abstrak Untuk meningkatkan kualitas seleksi mahasiswa maka untuk masa mendatang dapat Fuzzy Logic sering digunakan untuk dipertimbangkan suatu aplikasi yang dapat mengatasi suatu permasalahan di mana data yang memprediksi prestasi seorang calon mahasiswa. ada memiliki batasan nilai yang tidak jelas, Adapun parameter input yang dapat digunakan maksudnya di sini adalah bahwa mungkin nilai untuk memprediksi prestasi seorang calon yang ada dapat dimasukkan dalam lebih dari satu mahasiswa baru adalah berdasarkan nilai Ujian kategori himpunan dengan nilai keanggotaan yang Nasional (UN) yang meliputi tiga mata pelajaran berbeda dari masing – masing himpunan. Salah yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa satu permasalahan yang ada adalah di dalam Indonesia. prediksi prestasi mahasiswa. Prediksi prestasi Mengingat luasnya permasalahan yang mahasiswa ini dirasakan penting untuk menentukan berkaitan dengan prediksi prestasi mahasiswa maka bagaimana prestasi seorang siswa berdasarkan peneliti merasa perlu untuk membatasi ruang parameter input tertentu. Parameter input yang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam digunakan di sini adalah berdasarkan nilai Ujian penelitian ini, yaitu antara lain : Nasional Mahasiswa yang memiliki 3 komponen 1. Input yang digunakan adalah nilai mata mata pelajaran yaitu Matematika, Bahasa pelajaran yang diikutkan di dalam Ujian Indonesia, dan Bahasa Inggris. Prediksi prestasi Nasional yang terdiri dari Mata Pelajaran mahasiswa ini dapat dijadikan sebagai salah satu Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa tolok ukur bagi STMIK IBBI Medan di dalam Indonesia penerimaan mahasiswa baru disamping ujian 2. Output yang dihasilkan adalah berupa nilai seleksi tertulis yang dilakukan oleh STMIK IBBI prediksi IPK seorang calon mahasiswa Medan. 3. Cara akuisisi pengetahuan dilakukan dengan menganalisa data – data mahasiswa STMIK Keywords : Fuzzy Logic, Prediksi, Nilai IBBI dalam kurun waktu 2006 – 2009 yang Keanggotaan berjumlah 1200 orang mahasiswa. 4. Untuk pembentukan fuzzy rule base dilakukan 1. Pendahuluan dengan analisa terhadap basis data mahasiswa yang memiliki parameter nilai matematika, Pada saat ini seleksi penerimaan mahasiswa nilai Bahasa Indonesia, dan nilai Bahasa perlu semakin dilakukan dengan selektif mengingat Inggris beserta nilai IPK yang diperoleh setelah semakin meningkatnya calon mahasiswa baru yang menjalani perkuliahan. akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 5. Adapun kumpulan data yang ada hanya akan Namun, di sisi lain kapasitas daya tampung dijadikan rule base jika data itu memenuhi nilai perguruan tinggi tidak meningkat. minimum support sebesar 0.025. Seleksi dengan menggunakan ujian secara 6. Proses defuzzifikasi dilakukan dengan tertulis yang selama ini digunakan memang cukup menggunakan metode Centroid. baik untuk memperoleh gambaran mengenai mampu tidaknya seorang calon mahasiswa untuk mengikuti kegiatan perkuliahan. Namun, seleksi 2. Model, Analisa, Desain, dan secara tertulis ini terkadang tidak dapat memberikan Implementasi gambaran mengenai prestasi mahasiswa setelah Lofti Zadeh mengembangkan Fuzzy Logic mengikuti perkuliahan. pada tahun 1964. Dasar pemikirannya adalah tidak ada keadaan yang selalu “benar” dan “salah”. Data Maning dan Database System 3-27
  • 28. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  (Lanny, 2007:123). Bila pada himpunan tegas / 2.1 Fuzzifikasi crisp nilai anggota – anggota himpunan dinyatakan secara tegas, namun pada himpunan fuzzy ini Fuzzifikasi adlaah suatu proses untuk memiliki nilai derajat keanggotaan tertentu. Dengan mengubah masukan tegas menjadi masukan fuzzy. fuzzy ini maka kita dapat menyatakan secara Pada proses ini memiliki 3 masukan data masing – fleksibel (secara linguistik) yaitu Sangat Baik, Baik, masing untuk nilai Matematika, nilai Bahasa Cukup, dan Kurang. Indonesia, dan nilai Bahasa Inggris. Secara umum, fuzzy logic adalah sebuah Masing – masing input telah ditentukan nilai metodologi “berhitung” dengan variabel kata – kata maksimum dan nilai minimumnya. Adapun fungsi (linguistic variable), sebagai pengganti berhitung keanggotaan untuk masing – masing himpunan dengan bilangan (Naba, 2009:1). fuzzy dapat dilihat pada gambar 2, 3, dan 4. Dalam mengimplementasikan sistem berbasis Fuzzy Logic, maka harus menspesifikasikan himpunan fuzzy dan fungsi keanggotaan masukan dan keluaran serta aturan – aturan yang berlaku dalam pengubahan masukan menjadi keluaran. Untuk pengubahan masukan menjadi keluaran dinamakan penalaran fuzzy yang merupakan prosedur inferensi yang digunakan untuk menarik Gambar 2 Fungsi Keanggotaan Nilai Matematika kesimpulan dari himpunan aturan fuzzy pada satu atau lebih kondisi. Gambar 1 menunjukkan tiga transformasi yang harus ada pada suatu sistem berbasis Fuzzy Logic. Sistem Fuzzy Gambar 3 Fungsi Keanggotaan Nilai Bahasa Indonesia Gambar 1. Diagram Blok Sistem Fuzzy Pada gambar 1 terlihat bahwa secara umum proses inferensi fuzzy dibagi menjadi tiga langkah, yaitu fuzzifikasi, pengevaluasian aturan, dan defuzzifikasi. Fuzzifikasi adalah proses pemetaan masukan sistem ke satu atau lebih derajat keanggotaan pada kelompok – kelompok kualitatif fuzzy. Fungsi Gambar 3 Fungsi Keanggotaan Nilai Bahasa Inggris keanggotaan adalah fungsi untuk menentukan arti numeris masukan sistem terhadap satu atau lebih Output yang dihasilkan adalah IPK Mahasiswa. himpunan fuzzy. Adapun fungsi keanggotaan dari IPK Mahasiswa Evaluasi aturan fuzzy adalah proses bisa dilihat pada Gambar 4. pengubahan masukan fuzzy menjadi menjadi aksi keluaran fuzzy. Jadi aksi masukan fuzzy dikombinasikan dengan aturan – aturan pada kumpulan aturan yang telah terdefinisikan sesuai sistemnya, yang selanjutnya menghasilkan keluaran fuzzy berupa nilai linguistik. Defuzzikasi adalah proses penggabungan seluruh keluaran fuzzy menjadi sebuah hasil yang dapat diaplikasikan untuk setiap keluaran sistem. 3-28 Data Maning dan Database System
  • 29. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  2.2 Inferensi 3.1 ≤ X ≤ 3.5 dikategorikan Memuaskan 3.6 ≤ X ≤ 4 dikategorikan Sangat Memuaskan Tahap penalaran berisi aturan – aturan fuzzy Berdasarkan kriteria yang telah dikemukakan yang telah ditentukan agar program dapat bekerja sebelumnya maka Tabel 1 dapat diubah menjadi secara maksimum. Proses penentuan IPK nilai linguistik seperti yang terlihat pada Tabel 2. mahasiswa dapat dilakukan dengan menggunakan parameter input yang terdiri dari nilai Matematika, Tabel 2. Hasil Pengubahan Nilai Mahasiswa Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Untuk penentuan aturan ini bersumber dari Nama Nilai Nilai B. Nilai B. Nilai IPK Mhs Matematika Indonesia Inggris tabel data mahasiswa yang berisi nilai matematika, Sangat bahasa indonesia, dan bahasa inggris beserta nilai Tommy Sangat Baik Baik Sangat Baik Memuaskan IPK yang diperoleh. Di mana data yang memiliki Andy Baik Baik Cukup Memuaskan nilai Support ≥ 0.025 yang akan dijadikan rule. Sangat Sebagai contoh misalkan tabel nilai mahasiswa Michael Sangat Baik Baik Sangat Baik Memuaskan beserta IPK dapat dilihat pada tabel 1. David Baik Baik Cukup Memuaskan Sandy Baik Baik Cukup Memuaskan Tabel 1. Data Nilai Mahasiswa Sangat Eddy Sangat Baik Baik Sangat Baik Memuaskan Nama Nilai Nilai B. Nilai B. Nilai Mhs Matematika Indonesia Inggris IPK Susi Cukup Cukup Cukup Cukup Tommy 90 80 90 4 Cindy Cukup Baik Cukup Cukup Andy 76 85 70 3.3 Yuli Cukup Baik Cukup Memuaskan Michael 87 76 91 3.7 Sangat Sangat Sangat Yenni Baik David 80 77 72 3.4 Memuaskan Memuaskan Memuaskan Sandy 81 79 73 3.35 Eddy 88 77 92 3.9 Setelah diperoleh nilai linguistik maka langkah Susi 70 72 73 2.95 selanjutnya adalah mengelompokkan dan Cindy 72 77 75 3 menghitung jumlah kemunculan dari masing– Yuli 74 78 67 3.1 masing data. Seperti yang terlihat pada tabel 3. Yenni 91 81 88 3.76 Tabel 3. Jumlah Kemunculan Data untuk Tiap Item Berdasarkan data nilai yang ada supaya menjadi data linguistik maka perlu diubah dengan Nilai Nilai Nilai Nilai IPK Jumlah menggunakan kriteria penilaian yang digunakan Matematika B. Indonesia B. Inggris Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat 40 oleh STMIK IBBI Medan. Kriteria penilaian adalah Memuaskan sebagai berikut. Baik Baik Cukup Memuaskan 30 Untuk nilai Matematika, kriteria pengubahan Cukup Cukup Cukup Cukup 20 adalah sebagai berikut. Cukup Baik Cukup Cukup 8 <60 dikatakan Kurang Cukup Baik Cukup Memuaskan 2 60 ≤ X ≤ 75 dikategorikan Cukup Kemudian setelah itu hitung nilai support 76 ≤ X ≤ 85 dikategorikan Baik untuk masing – masing data. Dengan menggunakan 86 ≤ X ≤ 100 dikategorikan Sangat Baik persamaan 1. Untuk nilai Bahasa Indonesia, kriteria pengubahan adalah sebagai berikut. <60 dikatakan Kurang Nilai Support = JlhData ………………..(1) 60 ≤ X ≤ 75 dikategorikan Cukup TotalData 76 ≤ X ≤ 85 dikategorikan Baik 86 ≤ X ≤ 100 dikategorikan Sangat Baik Adapun nilai support untuk masing – masing item Untuk nilai Bahasa Inggris, kriteria data adalah sebagai berikut. pengubahan adalah sebagai berikut. 1. Untuk kombinasi Sangat Baik – Baik – Sangat <60 dikatakan Kurang Baik – Sangat Memuaskan, nilai support 60 ≤ X ≤ 75 dikategorikan Cukup adalah : 76 ≤ X ≤ 85 dikategorikan Baik 40 = 0.4 86 ≤ X ≤ 100 dikategorikan Sangat Baik 100 Sedangkan untuk IPK Mahasiswa, kriteria 2. Untuk kombinasi Baik – Baik – Cukup – pengubahan adalah sebagai berikut. Memuaskan, nilai support adalah : <2 dikatakan Kurang 30 = 0.3 2.1 ≤ X ≤ 3 dikategorikan Cukup 100 Data Maning dan Database System 3-29
  • 30. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3. Untuk kombinasi Cukup – Cukup – Cukup – 1. Membangun sebuah Fuzzy Inference System Cukup, nilai support adalah : (FIS) baru dengan perintah : 20 = 0.2 a = newfis('snastikom.fis') 100 2. Mendefinisikan variabel – variabel input dan 4. Untuk kombinasi Cukup – Baik – Cukup – output FIS dengan menggunakan perintah : Cukup, nilai support adalah : a.input(1).name='Matematika' a.input(2).name='BIndonesia' 8 = 0.08 a.input(3).name='BInggris' 100 a.output(1).name='IPK' 5. Untuk kombinasi Cukup – Baik – Cukup – 3. Mendefinisikan rentang nilai dari tiap variabel Memuaskan, nilai support adalah : input dan output dengan menggunakan 2 = 0.02 perintah: a.input(1).range=[0 100] 100 a.input(2).range=[0 100] Pada bagian awal kita telah menentukan a.input(3).range=[0 100] bahwa nilai minimum support supaya suatu item a.output(1).range=[0 4] data dapat dijadikan rule adalah dengan nilai 4. Membentuk fungsi keanggotaan dari masing – minimum support sebesar 0.025. Sehingga masing variabel Input dan Output dengan diperoleh bahwa item data yang dapat dijadikan perintah. sebagai rule adalah : a.input(1).mf(1).name='kurang' a.input(1).mf(1).type='trapmf' 1. Sangat Baik – Baik – Sangat Baik – Sangat a.input(1).mf(1).params=[0 0 50 60] Memuaskan 2. Baik – Baik – Cukup – Memuaskan a.input(1).mf(2).name='Cukup' 3. Cukup – Cukup – Cukup – Cukup a.input(1).mf(2).type='trapmf' a.input(1).mf(2).params=[50 65 65 80] 4. Cukup – Baik – Cukup – Cukup Sehingga diperoleh bahwa rule yang terbentuk a.input(1).mf(3).name='baik' adalah sebagai berikut. a.input(1).mf(3).type='trapmf' a.input(1).mf(3).params=[70 80 80 90] 1. Jika Nilai Matematika adalah Sangat Baik dan Nilai Bahasa Indonesia adalah Baik dan Nilai a.input(1).mf(4).name='Sangatbaik' Bahasa Inggris adalah Sangat Baik maka IPK a.input(1).mf(4).type='trapmf' adalah sangat Memuaskan a.input(1).mf(4).params=[80 90 90 100] 2. Jika Nilai Matematika adalah Baik dan Nilai Bahasa Indonesia adalah Baik dan Nilai Bahasa a.input(2).mf(1).name='kurang' a.input(2).mf(1).type='trapmf' Inggris adalah Cukup maka IPK adalah a.input(2).mf(1).params=[0 0 50 60] Memuaskan 3. Jika Nilai Matematika adalah Cukup dan Nilai a.input(2).mf(2).name='Cukup' Bahasa Indonesia adalah Cukup dan Nilai a.input(2).mf(2).type='trapmf' a.input(2).mf(2).params=[50 65 65 80] Bahasa Inggris adalah Cukup maka IPK adalah Cukup a.input(2).mf(3).name='baik' 4. Jika Nilai Matematika adalah Cukup dan Nilai a.input(2).mf(3).type='trapmf' a.input(2).mf(3).params=[70 80 80 90] Bahasa Indonesia adalah Baik dan Nilai Bahasa Inggris adalah Cukup maka IPK adalah Cukup a.input(2).mf(4).name='Sangatbaik' a.input(2).mf(4).type='trapmf' a.input(2).mf(4).params=[80 90 90 100] 2.3 Defuzzifikasi a.input(3).mf(1).name='kurang' Proses defuzzifikasi merupakan proses akhir a.input(3).mf(1).type='trapmf' dari perancangan sistem Fuzzy. Proses defuzzifikasi a.input(3).mf(1).params=[0 0 50 60] ini akan menghasilkan suatu bilangan tunggal. Proses defuzzifikasi dilakukan dengan a.input(3).mf(2).name='Cukup' a.input(3).mf(2).type='trapmf' menggunakan metode Centroid. a.input(3).mf(2).params=[50 65 65 80] 2.4 Perancangan a.input(3).mf(3).name='baik' a.input(3).mf(3).type='trapmf' Perancangan sistem berbasis Fuzzy ini a.input(3).mf(3).params=[70 80 80 90] dilakukan dengan menggunakan aplikasi Matlab a.input(3).mf(4).name='Sangatbaik' 7.0. Adapun langkah – langkah di dalam a.input(3).mf(4).type='trapmf' perancangan ini adalah sebagai berikut. a.input(3).mf(4).params=[80 90 90 100] a.output(1).mf(1).name='kurang' 3-30 Data Maning dan Database System
  • 31. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  a.output(1).mf(1).type='trapmf' a.output(1).mf(1).params=[0 0 1.5 2] a.output(1).mf(2).name='cukup' a.output(1).mf(2).type='trapmf' a.output(1).mf(2).params=[1.5 2.25 2.25 3] a.output(1).mf(3).name='memuaskan' a.output(1).mf(3).type='trapmf' a.output(1).mf(3).params=[2.5 3 3 3.5] a.output(1).mf(4).name='sangatmemuaskan ' a.output(1).mf(4).type='trapmf' a.output(1).mf(4).params=[3 3.5 4 4] 5. Membentuk rule dengan menggunakan perintah. a.rule(1).antecedent=[4 3 4]; a.rule(1).connection=1; a.rule(1).consequent=[4]; a.rule(1).weight=1; Gambar 5. Tampilan Program Pembentukan Fis a.rule(2).antecedent=[3 3 2]; a.rule(2).connection=1; a.rule(2).consequent=[3]; 2. Kemudian untuk penginputan data dapat a.rule(2).weight=1; dilakukan dengan menggunakan perintah minput a.rule(3).antecedent=[2 2 2]; Kemudian Tekan Tombol Enter. Maka akan a.rule(3).connection=1; a.rule(3).consequent=[2]; dijumpai tampilan seperti yang terlihat pada a.rule(3).weight=1; gambar 6. a.rule(4).antecedent=[2 3 2]; a.rule(4).connection=1; a.rule(4).consequent=[2]; a.rule(4).weight=1; writefis(a,'my_file') 6. Simpan program dengan nama ‘mdata’ 7. Kemudian berikut program untuk mengisikan input matematika = input ('Matematika = '); BIndo= input ('Bahasa Indonesia = '); BIngg=input('Bahasa Inggris ='); a=readfis('my_file') a=evalfis([matematika,BIndo,BIngg],a) 8. Simpan program dengan nama ‘minput’ 2.5 Implementasi Adapun untuk menjalankan aplikasi yang dihasilkan langkah – langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Pada Command Window dari program Matlab, Gambar 6. Tampilan Hasil Pemrosesan Fuzzy ketikkan perintah. mdata 3. Hasil dan Diskusi Kemudian Tekan Tombol Enter. Maka akan dijumpai tampilan seperti yang terlihat pada Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh gambar 5. peneliti maka diperoleh hasil bahwa penerapan aplikasi fuzzy logic untuk memprediksi prestasi mahasiswa ini setelah diterapkan untuk memprediksi prestasi mahasiswa calon mahasiswa untuk TA 2010/2011 memiliki tingkat akurasi yang Data Maning dan Database System 3-31
  • 32. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  cukup dapat diandalkan yang mencapai ± 80%. Daftar Pustaka Analisa dilakukan terhadap nilai Semester I dan II dari mahasiswa yang telah diuji coba sebelumnya [1] Desiani, A. & Arhami, M., 2006, ”Konsep dengan aplikasi Fuzzy Logic. Untuk meningkatkan Kecerdasan Buatan”, Penerbit Andi, akurasi maka diharapkan agar nilai support untuk Yogyakarta. masing – masing item data dapat semakin dikurangi [2] Kusumadewi, Sri, 2002, ”Analisa & Desain sehingga jumlah rule yang digunakan akan semakin Sistem Fuzzy”, Penerbit Graha Ilmu, banyak. Yogyakarta. [3] Naba, Agus., 2009, ”Belajar Cepat Fuzzy 4. Kesimpulan dan Saran Logic Menggunakan Matlab”, Penerbit Andi, Yogyakarta 4.1 Kesimpulan [4] Pandjaitan, Lanny W, 2007, ”Dasar-Dasar Komputasi Cerdas”, Penerbit Andi, Adapun kesimpulan dari hasil penelitian adalah Yogyakarta. sebagai berikut. [5] Siswanto, 2010, ”Kecerdasan Tiruan Edisi 2”, 1. Penerapan Fuzzy Logic untuk memprediksi Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta prestasi mahasiswa ini dapat digunakan di dalam proses penerimaan mahasiswa baru. 2. Untuk kesempurnaan dari aplikasi yang dirancang diharapkan agar variabel input dapat ditambah dengan melibatkan nilai mata pelajaran lainnya. 3. Untuk program aplikasi yang dirancang ini maka semakin banyak rule yang ada akan memberikan hasil yang semakin akurat. 4.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut. 1. Perlu dipastikan bahwa user telah paham dengan cara menjalankan program aplikasi. 2. Untuk ke depan proses untuk menginputkan data dapat memanfaatkan fasilitas GUI yang telah disediakan oleh Matlab sehingga dapat lebih user friendly. 3-32 Data Maning dan Database System
  • 33. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Penggunaan Genetic Algorithm untuk Optimasi penentuan Parameter Motor Induksi dengan Inverter Tiga Phasa Herri Trisna Frianto 1, 2 Birowo3 Agus Priyono4 Agus Sofwan4 1 Polteknik Negeri Medan 2 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 3 STMIK Triguna Dharma Medan 4 Institut Sains dan Teknologi Nasional Email : [email protected] Abstrak Parameter motor induksi tiga-phasa yang akan dipakai melakukan prediksi dari kinerja motor tersebut, ditentukan berdasarkan data yang tersedia dari pabrik, yang berupa arus maksimum, arus starting, arus beban penuh dan factor kerja untuk beban penuh. Bila diinginkan untuk mendapatkan kinerja yang optimum dari motor tersebut. Maka parameter-parameter dari motor perlu dikaji lagi dengan menggunakan Genetic Algorithm. Adapun model yang digunakan dari motor tersebut adalah Gambar-1, Kinerja Pompa Air model d-q. Berdasarkan gambar-1, maka daya rata-rata yang dibutuhkan oleh pompa air adalah 24,16 kW. 1. Pendahuluan Selanjutnya dipilih motor yang ada dipasaran Daya yang diperlukan oleh pompa untuk dengan data yang tercantum dalam table-1. memompakan air bersih ditentukan oleh head dan debit air dari pompa. Setelah daya dan kinerja dari Tabel-1 Parameter Motor Induksi pompa diketahui, maka kebutuhan daya dari motor HP (Daya) 33 Rs (ohm) 0,0556 induksi yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa induksi tiga phasa ditentukan dari kinerja V *Tegangan) 220 Rr (ohm) 0,028 pompa tersebut. Selanjutnya besar motor beserta f (rekuensi) 50 Xls (ohm) 0,2158 data dan parameter dapat ditentukan berdasarkan Tmula (N.m) 456.6 Xlr (ohm) 0,471 ukuran yang ada d pasaran. Pole 2 Xm (ohm) 3,906 Namun motor induksi yang tersedia di pasaran Tnominal 35.56 J (kg.m2) 0.59 seringkali tidak menghasilkan kinerja yang dikehendaki. Karena itu perlu dikaji lagi parameter- parameter dari motor yang dikeluarkan oleh pabrik 3. Kinerja dari Motor Induksi pembuatannya. Sehingga diperoleh kondisi arus Kinerja motor induksi tiga phasa dapat yang optimum. Hal itu dapat dilakukan dengan diprediksi dari model yang dikembangkan untuk menggunakan genetic algorithm. maksud itu. Dalam makalah ini digunakan model d- q. Dari parameter model tersebut selanjutnya 2. Pemilihan Motor Induksi Untuk kinerja dari motor yang dinyatakan oleh kurva Pompa Air karakteristik arus terhadap waktu yang dapat ditentukan. Kinerja dari pompa air di dermaga Ketapang Untuk membuat kinerja dari motor induksi diperlihatkan pada gambar-1 menjadi optimum, maka parameter dari motor induksi perlu dikaji lagi dengan menggunakan Genetic Algorithm. Makalah ini membahas hal tersebut. Data Maning dan Database System 3-33
  • 34. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  4. Model Motor Induksi Tiga Phasa Tegangan keluaran inverter dapat didekati dengan deret Fourier . Persamaan tegangan untuk motor induksi Va-b = Vb-c = Va-c = [ 2 3/ π *Vi] (17) dalam model d-q adalah : Misalnya tegangan Vl-l dapat dinyatakan sebagai : Vds = rs.ids + dλds /dt – ω. qs (1) {sin(wt+phi/6) + 1/5*sin(5wt – phi/6)+ Vqs = rs.ids + dλqs /dt – ω. ds (2) 1/7*sin(7wt+phi/6)+1/11*sin(11wt – phi/6+…} V’qr = r’r.iqr + dλqr /dt –(ωe-ωr)λ’dr (3) Jika dianggap tidak ada daya yang hilang, maka V’dr = r’r.iqr + dλdr /dt –(ωe-ωr)λ’qr (4) daya dari inverter adalah : Ψqs = Lqs.iqs + Lm(iqs + I’qr ) (5) Vi*Ii = [3/2*(Veqs *Ieqs)+ (Veds *Ieds)] (18) Ψds = Lds.ids + Lm(ids + I’dr ) (6) Arus Inverter menjadi : Ψ’qr = L’qr.i’qr + Lm(iqs + I’qr ) (7) Ii = [ 3/π*((geqs *Ieqs)+ (geds *Ieds)] (19) Ψ’dr = L’dr.i’dr + Lm(ids + I’dr ) (8) Dimana : Persamaan 1 sampai dengan 8 dapat geqs =1+[2/35*cos(6ωt) – 2/143*cos(12ωt)+… dinyatakan dalam bentuk matriks sebagai berikut : geds =[12/35*cos(6ωt)–2/143*cos(12ωt)+.. (20) Vqd = Zqd * iqd (9) dengan : Vqd = [ Vqs Vds V’qr V’dr ] ‘ (10) Iqd = [ Iqs Ids I’qr I’dr ] ‘ (11) A= invers A atau invers Zqd Dan Zqd adalah matrix impedansi yang dinyatakan oleh: Zqd = A (12) Dimana : Ls = L@ + Lm (13) Persamaan untuk Torsi dinyatakan oleh : Τe=(3/2*p/2( ds*is– qs*ids)) (14) Dimana : ds dan qs dinyatakan oleh persamaan 5 dan 6. Berdasarkan persamaan 1 s/d 4, diagram rangkaian ekivalen untuk motor induksi terlihat pada gambar-2 Gambar-3, Karakteristik Arus Maksimum Motor Induksi Keadaan Standart 6. Optimasi Parameter Motor Induksi Dengan Menggunakan Genetic Algorithm a. Genetic Algorithm Genetic Algorithm adalah metode lain yang biasa digunakan untuk menentukan parameter rangkaian ekivalen motor induksi tiga phasa, sehingga diperoleh arus maksimum. Genetic a Algorithm menggunakan objective function yang Gambar-2, Rangkaian Ekivalen Motor Induksi didasarkan pada suatu criteria kinerja untuk menentukan error. Parameter rangkaian ekivalen 5. Formulatif Kemudi Motor induksi gambar-1 dipakai sebagai pedoman dalam Karakteristik inverter square wave dapat menentukan optimasi torsi motor induksi. bekerja secara nominal ditunjukkan melalui kurva Persamaan torsi untuk locked rotor, breakdown dan tegangan terhadap waktu dan arus terhadap waktu, full-load membentuk multi objective optimization seperti pada gambar-3. Tegangan dan arus yang problem, dimana tiap persamaan adalah fungsi dari diperoleh sebagai berikut : tiga atau lebih dari parameter mesin. Tiga Tegangan Fundamental : persamaan torsi dapat dituliskan sebagai berikut : Vµ (rms) = 6 / π *Vd (15) F1(R1,R2,Xl)= Te – Tfl (21) Arus Fundamental : F2(R1,R2,Xl)= Te – Tlr (22) I fundamental =[ P(VA) 3Φ / 3*VL-L] (16) F3(R1,Xl) = Te – Tbd (23) 3-34 Data Maning dan Database System
  • 35. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Dimana Te adalah persamaan (14). didapat dari rangkaian ekivalen motor induksi Selanjutnya parameter rangkaian ekivalen model d-q motor dikodekan dengan bilangan decimal dan nilai fitness (kemampuan) maksimum didapatkan untuk b. Hasil Perhitungan menentukan torsi tersebut. Maka setiap parameter Hasil dari nilai fitness yang dinyatakan oleh rangkaian ekuivalen motor induksi dapat dilakukan kurva fitness terhadap jumlah generasi yang terlihat dengan genetic algorithm. Dalam hal ini error pada gambar-5 yang menghasilkan parameter function diperoleh sebagai formula dari kuadrat dengan harga torsi optimum yang terlihat pada torsi error function, sedangkan fitness function table-2. adalah inverse dari error. Sasaran dari genetic algorithm membuat nilai error minimum atau Tabel-2, Parameter Motor Induksi Dengan Metode membuat fitness maksimum. Error function dapat Genetic Algorithm dituliskan sebagai : E = F1(.)2 + F2(.)2 + F3(.)2 (24) HP (Daya) 33 Rs (ohm) 0,030 sedangkan fitness dinyatakan oleh : V *Tegangan) 220 Rr (ohm) 0,016 Fitness = 1/ E (25) f (rekuensi) 50 Xls (ohm) 0,12 Secara umum proses genetic algorithm yang Tmula (N.m) 527,89 Xlr (ohm) 0,26 dilukiskan gambar-4 terdiri dari : Pole 2 Xm (ohm) 2,164 Tnominal 42,3 J (kg.m2) 0.59 Gambar-4, Genetic algorithm I. Pembangkitan Spesies C^k=[X1^k ,Y1^k, X2^k,Y2^k,,Xm^k,Ym^k] (25) Dimana: (xi^k, yi^k) : lokasi dari pembangkitan kromosom. Gambar-5, Nilai fitness terhadap Populasi i,j : urutan nomor spesies (1,2,3..) ii. Perkalian silang Dan dengan cara yang sama karakteristik arus Xi = ri * Xi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2 terhadap waktu dari data pada table-3 dapat Yi = ri * yi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2 ditentukan hasilnya pada gambar-6. Dimana ri : bilangan acak, dengan : i = 1,2,3, …,m II. Mutasi Nilai Random dinyatakan oleh : Xi = Xi^k + random nilai [ E ] Yi = yi^k + random nilai [ E ] Dimana : E : bilangan real positif Xi = nilai random [ Xmin, Xmax ] Yi = nilai random [ Ymin, Ymax ] Hasil eveluasi pada proses genetic algorithm, digunakan untuk mencari nilai error terkecil atau nilai fitness terbesar. Nilai error yang diperoleh digunakan untuk menentukan parameter motor induksi tersebut. Parameter motor induksi tersebut Gambar-6, Karakteristik Torsi terhadap Kecepatan Motor Induksi hasil Genetic Algorithm Data Maning dan Database System 3-35
  • 36. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  7. Kesimpulan Dengan Genetic Algorithm nilai arus Daftar Pustaka maksimum, arus awal dan arus nominal dapat 1. T.A Lipo and A.Consoli,” Modelling and dinaikkan secara optimum seperti terlihat pada Simulation Of Induction Motors wth saturable table-3 leackage reactances,”IEEE, Trans, Ind.Applicat. Vol. I.A-20 pp. 180-198, Tabel-3 Hasil Simulasi Motor Induksi Jan/Feb.1984 Torsi Motor Induksi Motor Induksi 2. J.A De Kocks, F,S van der Merwe, and H.J Vermeuler,” Induction Motor Parameter dengan Data dengan Data Estimation throught an output error technique”, Standart Hasil Optimasi IEEE/PES Jan, 31 pp.5 1993 paper no. 93 WM (AMP) (AMP) 019-9EC Arus Max 3700 7341 3. E.Muljadi,” Water Pumping with a Peak-Power Atus Min 55,315 60,318 Tracker using a Simple Six-Step Square Wave Inverter,” IEEE Transaction On Industry Application, Vol.33 No.3 May/Juny 1997. 4. Ray Nolan and Towhidul Haque,” Application Of Genetic Algorithm to Motor Parameter Detertermination For Transient Torque Calculation “, IEEE Transaction On Industry Applicate,” September/October 1997. 5. Warring R.H, “ Pump Selection to System And Application, second Edition, Trade and Technical Press Ltd, Morgan, Surrey, SM 45 EW, England, 1984. 6. Lawrence Davis,” Handbook Of Genetic Algorithm”, Van Nostrand Reinhold, New York, 1991 7. Goldberg,” Genetic Algorithm In Machine,” New York 1996. 3-36 Data Maning dan Database System
  • 37. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Penggunaan Genetic Algorithm untuk Optimasi Pengaturan Kecepatan Perjalanan Kereta API Birowo 1, Herri Trisna Frianto2, 3 Agus Priyono4 Agus Sofwan4 1 STMIK Triguna Dharma Medan 2 Polteknik Negeri Medan 3 Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 4 Institut Sains dan Teknologi Nasional Email : [email protected], [email protected] Abstrak ∑m = (mf+mfvk+mfvm+mfh+mfi+mfh+mfaj) dimana : Kereta Api merupakan suatu alat transportasi F : Beban gaya kereta api yang menghubungkan suatu daerah ke daerah lain Fvk : Kerugian oleh mesin dengan ketepatan waktu yang dikehendaki. Dalam Fvm: Kerugian oleh manusia ketepatan waktu perjalanan dan lalu lintas FH : Kerugian Lalu lintas Kereta Api perhubungan yang padat adalah merupakan Fj : Kerugian Jalur Kereta Api kendala dalam membuat jadwal pemberangkatan Fh : Kerugian Bahaya Banjir selama perjalanan kereta api tersebut. Bila Faj : Kerugian Simpangan diinginkan untuk mendapatkan jadwal perjalanan kereta api yang optimum, maka waktu tempuh Persamaan (1) dengan persamaan (2) kereta api perlu dikaji lagi dengan menggunakan menghasilkan: genetic algorithm. Xt = Vo*t + [1/2*(∑F / ∑m )*t) (5) Kata Kunci : Genetic Algorithm Vo = [Xt - [1/2*(∑F / ∑m )*t)] / t (6) Data waktu tempuh yang dicapai oleh kereta 1. Pendahuluan api sekarang ini untuk Jurusan Surabaya-Jakarta untuk kereta api Argo Anggrek dapat ditunjukkan Dalam menjaga kebutuhan pelayanan yang pada gb-1. baik, kinerja kereta api dalam menempuh pemberangkatan dan perjalanan membutuhkan Tabel-1, Perbedaan kecepatan perjalanan kereta api waktu yang tepat. Supaya waktu yang ditempuh Awal- SBY- SBY- SBY- oleh kereta api tersebut optimal juga. Namun Kota SBY SMG CRB JKT Ket seringkali dengan mengatur waktu tersebut terjadi Jarak (km) 0 475 625 850 Plant keterlambatan dalam kedatangan maupun Waktu keberangkatan. (jam) 0 5 9 12 Normal Untuk menbuat kinerja kereta api yang optimum dalam menempuh waktu perjalanan, maka Gb-1. Waktu thp Jarak tempuh Sby – Jkt percepatan dari kereta api perlu dikaji lagi dengan menggunakan genetic algorithm. Dalam makalah 3. Optimasi waktu tempuh dengan ini membahas hal tersebut. menggunakan Genetic Algorithm 2. Model Persamaan a. Genetic Algorithm Persamaan jarak perjalanan kereta api yang Genetic Algorithm adalah salah satu metode ditempuh dalam waktu tertentu dan percepatan yang yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan berubah ubah dalam metode kinematika adalah : percepatan kereta api sehingga diperoleh waktu yang optimum. Genetic Algorithm menggunakan Xt = Vo*t + [1/2*a*t) objective function yang didasarkan pada suatu (1) criteria kinerja untuk menentukan error. a = ∑F / ∑m (2) Selanjutnya percepatan kereta api dikodekan ∑F = F–(Fvk+Fvm+FH+Fi+Fh+Faj) (3) dengan bilangan decimal dan nilai fitness Data Maning dan Database System 3-37
  • 38. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  (kemampuan) maksimum didapatkan untuk jarak dan gaya dari hokum Newton. Kemudian menentukan waktu tersebut. Maka setiap gaya yang percepatan kereta api diacak untuk mendapatkan diperoleh menimbulkan percepatan kereta api yang nilai optimum dengan metode Genetic Algorithm, dapat dilakukan dengan Genetic Algorithm. Dalam sehingga didapatkan nilai fitness (kemampuan) hal ini error function diperoleh sebagai formula dari yang maksimum. persamaan kuadrat waktu error function, sedangkan fitness function adalah inverse dari error. Sasaran b. Analisa dari Genetic Algorithm adalah membuat nilai error Dari persamaan (1) s/d (8), maka minimum atau membuat fitness maksimum. Fitness menghasilkan perbedaan kecepatan kereta api function dapat dituliskan sebagai : selama perjalanan dari SBY ke Jakarta seperti yang Fitness = [ 1 – (t0 – t1)] (7) ditunjukkan pada table-2. Sedangkan error dinyatakan oleh : Error = 1 / fitness (8) Tabel-2, Perbedaan kecepatan perjalanan kereta api Secara umum proses Genetic Algorithm yang Awal- SBY- SBY- SBY- dilukiskan dalam gambar-2 terdiri dari : Kota Ket. SBY SMG CRB JKT Kecepatan 0 95 69.44 70.83 Normal (km/jam) Kecepatan 0 105.55 73.52 77.27 optimum (km/jam) 4. Hasil Perhitungan Percobaan yang dilakukan adalah menggunakan parameter-parameter jarak, waktu sebagai berikut : - Jumlah elemen array : 14 Gb-2, Genetic Algorithm - Nilai waktu level maksimum: 0.05 i. Pembangkitan Spesies - Jumlah individu dalam populasi : 20 - Jumlah Gen satu kromosom : 14 Pembangkitan Spesies dilakukan dengan - Jumlah Generasi : 200 memperhatikan persamaan berikut : Hasil yang didapat dari nilai fitness C^k=[X1^k,Y1^k,X2^k,Y2^k,.,Xm^k,Ym^k] dinyatakan dalam bentuk kurva fitness terhadap Dimana: (xi^k, yi^k) : lokasi dari pembangkitan jumlah generasi yang terlihat pada gambar-3. Dari kromosom. gambar tersebut menghasilkan waktu dan jarak i,j : urutan nomor spesies (1,2,3..) serta percepatan kereta api dengan harga waktu optimum. Kecepatan dan waktu optimum yang ii. Perkalian silang didapat terlihat pada gambar-4 Xi = ri * Xi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2 Yi = ri * yi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2 Dimana ri : bilangan acak, dengan : i = 1,2,3, …,m iii. Mutasi Nilai Random dinyatakan oleh : Xi = Xi^k + random nilai [ E ] Yi = yi^k + random nilai [ E ] Dimana : E : bilangan real positif Xi = nilai random [ Xmin, Xmax ] Yi = nilai random [ Ymin, Ymax ] Hasil evaluasi pada proses Genetic Algorithm Gb.3 Karakteristik Nilai Fitness terhadap Jumlah digunakan untuk mencari nilai error terkecil atau Generasi nilai fitness terbesar. Nilai error yang diperoleh digunakan untuk menentukan percepatan kereta api. Percepatan kereta api tersebut didapat dari rumus 3-38 Data Maning dan Database System
  • 39. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Tabel-3, Perbedaan kecepatan perjalanan kereta api Daftar Pustaka Awal- SBY- SBY- SBY- Kota SBY SMG CRB JKT Ket 1. T.A Lipo and A.Consoli,” Modelling and Jarak Simulation Of Induction Motors wth saturable 0 475 625 850 Plant (km) leackage reactances,”IEEE, Trans, Ind.Applicat. Waktu 0 4.5 8.5 11 Optimum Vol. I.A-20 pp. 180-198, Jan/Feb.1984 (jam) 2. J.A De Kocks, F,S van der Merwe, and H.J Vermeuler,” Induction Motor Parameter Estimation throught an output error technique”, Perbedaan Kecepatan Kereta Api IEEE/PES Jan, 31 pp.5 1993 paper no. 93 WM 120 019-9EC 100 3. E.Muljadi,” Schedule of Water Pumping Project with a Peak-Power Tracker using a Simple Six- Kecepatan 80 60 Step Square Wave Inverter,” IEEE Transaction 40 20 On Industry Application, Vol.33 No.3 0 May/Juny 1997. 1 2 3 4 4. Ray Nolan and Towhidul Haque,” Application Jarak Of Genetic Algorithm to Motor Parameter Normal Optimum Detertermination For Transient Torque Calculation “, IEEE Transaction On Industry Gb.4, Karakteristik kecepatan terhadap waktu yang Applicate,” September/October 1997. optimum. 5. Warring R.H, “ Schedule of Pump Selection to System And Application, second Edition, Trade 5. Kesimpulan and Technical Press Ltd, Morgan, Surrey, SM 45 EW, England, 1984. a. Dari gambar-4 didapat nilai waktu tempuh 6. Lawrence Davis,” Handbook Of Genetic sebesar 11 jam dengan menggunakan metode Algorithm”, Van Nostrand Reinhold, New Genetic Algorithm. Ini menunjukkan bahwa York, 1991 waktu tempuh kereta api lebih singkat sekitar 1 7. Goldberg,” Genetic Algorithm In Machine,” jam dari waktu tempuh yang sebenarnya sebesar New York 1996. 12 jam. Kalau dinyatakan dalam prosentase, maka waktu tempuh yang optimum mengalami kenaikan sebesar 2,94%. b. Dengan mengoptimasi nilai waktu tempuh dengan metode Genetic Algorithm diharapkan kinerja kereta api optmal. Selain itu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian Genetic Algorithm untuk menekan waktu tempuh, yaitu gangguan yang disebabkan oleh manusia, mesin, bencana alam sekecil mungkin dan diharapkan lebih lanjut kearah pemakaian Genetic Algorithm dengan kromosom float. Data Maning dan Database System 3-39
  • 40. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-40 Data Maning dan Database System
  • 41. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Perancangan Aplikasi Penjadwalan Produksi menggunakan beberapa Algoritma Heuristik dan Aturan Penjadwalan pada bagian Plastik PT. Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) Dessy Revita Nasution, Dida Diah Damayanti, dan Seno Adi Putra [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak produksi masih bisa diatur dan dihitung penjadwalan bedasarkan aturan prioritasnya. PT. Inti Pindad Mitra Sejati pada bagian Bedasarkan wawancara, prioritas pekerjaan hanya produksi plastic bersifat make to order. dilakukan ketika ada job yang masuk dengan Perusahaan ini belum memiliki pegendalian bersamaan. Prioritas ini didasarkan pada Due date, produksi, penjadwalan produksi proses produksi tingkat kepentingan konsumen, keuntungan dan yang standar dan terdokumentasi. Akibatanya, kecepatan waktu proses (Budi, 2011). Namun hanya 19% pesanan yang tepat produksi. Belum faktor-faktor tersebut hanya merupakan bahan adanya pendokumentasian informasi penjadwalan pertimbangan, belum ada perhitungan heuristik mengakibatkan perusahaan sulit melalukan terhadap prioritas tersebut. evaluasi proses produksi untuk mencapai hasil yang Hanya 19% pesanan yang dipenuhi secara lebih baik. Tujuan dari penelitian ialah untuk tepat waktu. Sisa persentasenya menunjukkan merancang sistem yang dapat mengendalikan, bahwa pesanan tidak selesai tepat waktu. Hal ini merencanakan (penjadwalan), dan disebabkan karena perkiraan due date yang mendokumentasikan proses produksi. dilakukan oleh manajer tidak tepat. Metode yang digunakan di pilih untuk Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang merencanakan produksi bedasarkan kebutuhan dan dapat membantu PT. IPMS dalam penjadwalan, tujuan perusahaan dalam menjalankan perencanaan pengendalian produksi, dan produksinya. SPT ialah metode untuk meminimasi pendokumentasian proses produksi untuk flowtime. WSPT ialah metode yang digunakan jika meningkatkan efisiensi PT. IPMS dalam sebuah pesanan mempunyai prioritas dan nilai merencanakan mengendalikan produksinya. lebih dibanding pesanan lain. Slack dan algoritma Hodgson ialah metode yang digunakan untuk 2. Metodologi Penelitian meminimasi keterlambatan, atau nilai lateness. Dengan menggunakan aplikasi ini, perusahaan dapat mengatur pekerjaan, serta dapat mengalokasikan pekerjaan ke mesin dengan kondisi sistem yang sudah disesuaikan Selain itu, aplikasi ini dapat mendokumentasikan proses produksi yang terjadi. Kata Kunci : make to order, pengendalian produksi, penjadwalan produksi, perancangan aplikasi, aturan prioritas. Gambar 1 Model Konseptual 1. Pendahuluan Penelitian ini membutuhkan input berupa data PT. Inti Pindad Mitra Sejati pada bagian demand, data matres sesuai, status mesin, dan produksi plastic bersifat make to order. Perusahaan waktu proses. Semua data ini diolah untuk ini belum memiliki pegendalian produksi, menentukan simulasi jadwal. Penjadwalan ini penjadwalan produksi proses produksi yang standar didalamnya mencakup proses alokasi job ke mesin, dan terdokumentasi. Setiap ada pekerjaan yang mengurutkan job bedasarkan metode SPT, WSPT, masuk, IPMS tidak memperhatikan pekerjaan – Slack dan Algoritma Hodgson, serta menghitug pekerjaan lain yang ada di lantai produksi, padahal performansi dari setiap metode yang digunakan job yang masuk dengan job yang ada dilantai yang berupa flow time dan Lateness. Didasarkan oleh kebutuhan perusahaan, maka proses Data Maning dan Database System 3-41
  • 42. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  penjadwalan ini dilakukan dalam sebuah aplikasi 3. Dapat menghasilkan suatu penjadwalan produksi. produksi yang outputnya berupa tanggal mulai dan selesainya suatu pesanan. 3. Perancangan Sistem 4. Dari hasil penjadwalan, dapat dilihat performansinya yang berupa lateness dan flow time, juga dapat dilihat waktu penyelesaian produk yang dapat menjadi acuan untuk tahap negosiasi. 3.1. Aliran Proses Usulan Gambar 3 Aliran Proses Usulan Gambar 2 Aliran Proses Eksisting Dengan melihat gambaran sistem eksisting perusahaan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu: 1. IPMS membutuhkan suatu sistem yang dapat memperkirakan waktu penyelesaian pesanan, sehingga waktu due date yang deal untuk pelanggan memiliki perhitungan yang nyata. 2. IPMS membutuhkan suatu sistem yang dapat mengatur pengalokasian matres ke mesin secara otomatis 3. IPMS membutuhkan suatu sistem yang dapat menyesuaikan jadwal produksi eksisting jika ada pesanan baru yang masuk. 4. IPMS membutuhkan suatu sistem penjadwalan yang dapat meminimasi keterlambatan dan flow time. Identifikasi Kebutuhan Sistem 1. Memberikan opsi mesin untuk dioperasikan secara otomatis bedasarkan matres yang dipilih dan mesin sesuai. 2. Menyediakan metode – metode urutan prioritas penjadwalan yang dapat disesuaikan dengan kondisi eksisting perusahaan   Gambar 4 Aliran Proses Penjadwalan Usulan 3-42 Data Maning dan Database System
  • 43. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3.2. Algoritma penjadwalan 1 = kurang menguntungkan 1 = kurang penting Beberapa algoritma penjadwalan yang 2 = menguntungkan 2 = penting dirumuskan meliputi: 3 = sangat menguntungkan 3 = sangat 1. Algoritma memunculkan mesin tersedia  penting - Masukkan berat produk - Terlihat gantt chart ke empat metode beserta - Identifikasi mesin mana yang dapat perfomansinya. Pilih gantt chart yang sesuai. dimasuki oleh produk tersebut, dengan - Jika masih ada mesin yang belum di ketentuan: jadwalkan, maka kembali ke tahap 3. Ketentuan mesin bedasarkan berat Nama Mesin Kapasitas Berat (dalam gr) Pada tahap 5, akan membutuhkan algoritma dari keempat metode yang dipakai. Berikut ialah Moulding Nissei 250 <= 500 algoritma dari keempat metode tersebut: Moulding Engle 175 <= 200 Moulding Engle 150 <= 200 a. Shortest Processing Time Moulding Arburg 80 <= 100 Tahap 1 : Hitung waktu proses setiap job Moulding Arburg 70 <= 50 bedasarkan kapasitas produksi seperti yang telah di jelaskan sebelumnya. - Bedasarkan kode produk, teridentifikasi Tahap 2 : Urutkan job dari yang memiliki waktu persediaan matres yang ada di lantai proses terkecil sampai terbesar. produksi yang dapat digunakan. - Cari ’irisan’ mesin sesuai antara matres dan b. Weighted Shortest Processing Time produknya. - Buang mesin yang tidak mempunyai irisan. Tahap 1 Beri bobot pada setiap pekerjaan yang - Tampil mesin – mesin hasil dari irisan pending bedasarkan tingkat keuntungan antara sesuai terhadap matres dan sesuai dan tingkat kepentingan konsumen. terhadap produk. Tahap 2 Hitung waktu proses setiap job bedasarkan - Maksimal Jumlah mesin yang dipilih = kapasitas produksi seperti yang telah di Jumlah matres; dimana 1 jenis matres tidak jelaskan sebelumnya (ti). Tahap 3 Jumlahkan nilai bobot yang telah diisi (wi). boleh dipilih pada 2 mesin atau lebih. 2. Algoritma Penjadwalan Dengan Beberapa Tahap 4 Hitung nilai setiap job ini dengan . Tahap 5 Urutkan nilai job yang paling kecil sampai Aturan Prioritas yang paling besar. Berikut ialah alur dari job masuk sampai keluar c. Slack dari tahap penjadwalan sebelum masuk ke metode penjadwalan: Tahap 1 Ubah satuan due date ke dalam jam per job. - Masukkan kapasitas produksi mesin pada Tahap 2 Hitung completion time per job. mesin – mesin yang dipilih. Tahap 3 Kurangi due date dengan completion time. - Masukkan total produksi per mesin. Tahap 4 Urutkan nilai job yang paling kecil sampai - Jika mesin yang dipilih lebih dari satu, maka yang paling besar. inputkan total produksi per mesin. - Jika hanya satu mesin yang dipilih maka d. Algoritma Hodsgon total produksinya sama dengan jumlah produk yang di pesan. Sebelum merumuskan algoritma Hodgson ini, - Jadwalkan setiap mesinnya. harus diketahui terlebih dahulu algoritma dari - Jika tidak ada job lain yang masih pending aturan Earliest Due date (EDD). Berikut ialah tahap pada mesin, maka langsung di jadwalkan – tahap dari aturan EDD: pada mesin tersebut, langsung ke tahap 5. Tahap 1 Ubah satuan due date dari hari ke dalam - Jika ada job lain yang masih pending pada satuan jam kerja pada setiap job (proses mesin, maka masuk ke tahap 4. perhitungan seperti yang telah dijelaskan - Masukan Data pendukung penjadwalan. Data sebelumnya). pendukung penjadwalan ini berupa bobot Tahap 2 Urutkan job bedasarkan nilai due date keuntungan dan bobot tingkat kepentingan yang paling kecil. konsumen dengan inisialisasi berikut: Data Maning dan Database System 3-43
  • 44. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Setelah mengetahui aturan EDD, maka 4. Pengujian dan Analisis Hasil algoritma Hodgson dapat di jalankan. Tahap dari Rancangan algoritma ini ialah sebagai berikut: Tahap 1 Urutkan job bedasarkan aturan EDD. Tahap 2 Hitung lateness dari setiap job. Jika tidak 4.1. Analisis hasil perancangan aplikasi ada lateness yang positif, maka lanjut ke Proses perkiraan due date, cek matres dan tahap 7. pilih mesin, jadwal ulang pekerjaan pending dengan Tahap 3 Cari job pertama yang memiliki lateness yang baru masuk dan proses perhitungan aturan positif. prioritas yang sebelumnya tidak ada, pada Tahap 4 Bandingkan waktu proses dari job – job perbaikan menjadi ada yang diwujudkan dalam sebelum job pertama yang memiliki aplikasi. Selain itu, penyimpanan data yang lateness positif dan cari waktu proses sebelumnya tidak dilakukan untuk proses produksi, terbesarnya. dengan menggunakan aplikasi ini menjadi tersedia Tahap 5 Hapus job yang memiliki waktu proses informnasi proses produksinya. terbesar pada tahap 4. Tahap 6 Setelah dihapus, maka ulang tahap 1. Tahap 7 Taruh job – job yang di hapus di urutan 4.2. Analisis Metode paling belakang. - Analisis metode Shortest Processing Time (SPT) 3.3. Data Flow Diagram Metode ini digunakan ketika user meninginkan flow time yang seminimal mungkin. Selain untuk memimasi flow time, aturan SPT dapat juga digunakan ketika user ingin meminimasi waktu tunggu pada pekerjaan. Jika waktu proses pada job – job yang barus saja masuk tidak terlalu beda, maka SPT ini cocok digunakan. Namun apabila terdapat job dengan waktu proses yang jauh lebih lama, sedangkan order yang beru datang ke lantai produksi waktu prosesnya sangat kecil dibanding dengan job sebelumnya, maka metode ini tidak cocok lagi digunakan. SPT akan memproses order dengan waktu proses terkecil, tidak peduli berapa lama order tersebut telah menunggu di proses, tidak peduli seberapa dekat order tersebut dengan due date. Hal ini mengakibatkan nilai waiting time pada job yang mempunyai waktu proses besar menjadi sangat besar. Salah satu solusi untuk permasalahan seperti ini ialah dengan mengecek secara periodik job yang telah menunggu lama untuk dikerjakan agar dikerjakan setelah job yang ada di mesin 3.4. Entity Relationship Diagram selesai. Dan solusi lainnya ialah menggunakan metode lain yang mempertimbangkan jarak waktu due date dengan waktu proses pesanan. - Analisis metode Wieghted Shortest Processing Time Metode ini merupakan variasi dari aturan SPT. Metode ini digunakan karena mungkin saja terjadi masing – masing pekerjaan mempunyai arti penting yang berbeda – beda, sehingga 3-44 Data Maning dan Database System
  • 45. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  digunakan pembobotan pada masing – masing Oleh karena itu lateness yang positif ini akan pekerjaan. di taruh di urutan paling belakang. Walaupun Fungsi dari metode ini sama dengan metode nilai lateness job tersebut akan lebih besar dari SPT yaitu meminimasi rata – rata flow time. sebelumnya, namun jumlah pekerjaan yang Yang membedakan ialah ketika waktu proses terlambat akan berkurang. yang dimiliki oleh pesanan dibagikan dengan Jika denda keterlambatan masing – masing bobot tertentu. Dalam penelitian ini bobot pekerjaan sama besanya dan pekerjaan tidak yang digunakan ialah keuntungan dan tergantung pekerjaan lain, maka algoritma ini kepentingan. Dimana semakin untung atau cocok digunakan perusahaan. penting order tersebut, maka nilai bobotnya akan semakin besar yang artinya semakin 4.3. Verifikasi Hasil mendesak pula pesanan ini untuk didahulukan. Metode ini cocok jika pelanggan memiliki - Verifikasi fungsi pilih mesin sesuai nilai lebih dimata perusahaan, baik karena Produk Status pelanggan ini memiliki order yang nilai keuntunganya besar dan atau karena pelanggan Insulator R54 Berhasil ini sangat penting untuk di dahulukan. Tangkai Penegak Berhasil Sebaliknya, jika pelanggan memiliki nilai Pistol Grib Berhasil yang sama saja dimata perusahaan, maka tidak disarankan untuk menggunakan metode ini. - Verifikasi hasil perhitungan metode   - Analisis metode Slack   Berbeda dengan 2 metode sebelumnya yang Aplikasi Manual berfungsi untuk meminimasi rata – rata flow SPT PO2-PO1 PO2-PO1 time, metode ini berfungsi untuk mengurangi WSPT PO2-PO1 PO2-PO1 keterlambatan atau lateness. Slack ialah Slack PO2-PO1 PO2-PO1 rentang waktu antara waktu penyeleseian Hodgson PO2-PO1 PO2-PO1 pesananya (waktu proses) dengan due date.   Metode ini cocok bagi perusahaan untuk - Verifikasi perhitungan waktu menghindari denda keterlambatan yang sangat   besar bagi pelanggan tertentu karena metode ini tidak memperdulikan siapa yang lebih penting, siapa yang lebih untung, maupun siapa yang lebih cepat. Dengan pendekatan waktu Slack ini, yang akan dikerjakan terlebih   dahulu ialah yang memiliki rentang waktu lebih kecil terhadap due date. - Waktu proses total = Total produksi (buah) : Kapasitas produksi (buah/hr) - Analisis Algoritma Hodgson = 2000 : 2000 Sama seperti slack, algoritma ini juga = 1 hari bertujuan untuk mengurangi keterlambatan. = 24 jam Namun jika slack memilih pekerjaanya - Due date = 2x 24 jam kerja bedasarkan rentang waktu due date dan waktu = 48 jam proses, algoritma Hodgson - Completion time = waktu idle + waktu mempertimbangkan due date dan lateness proses + waktu istirahat yang dilalui + waktu sebagai acuanya. Aturan awal yang digunakan set up oleh algoritma ini ialah aturan EDD (Earliest = 0 + 24 + 4+1 Due date), dimana aturan ini hanya melihat due date dari suatu pesanan. Dimana yang = 29 paling dekat dengan due date maka itulah - Lateness = completion time – due date yang akan diprioritaskan. = 29-48 Setelah diurutkan bedasarkan EDD, algoritma = -19 ini akan menggunakan lateness sebagai - Flowtime = waktu idle + waktu proses + acuannya dimana lateness yang positif waktu istirahat (terlambat), dianggap memperlambat waktu. Data Maning dan Database System 3-45
  • 46. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  = 0 + 24 + 4+1 - Dapat menambah ruang lingkup dari aplikasi = 29 ke bagian lain seperti pemasaran, Hasil completion time yang dilakukan accounting, bahkan konsumen. dengan manual dan aplikasi sedikit mengalami perbedaan pembulatan waktu dan algoritma perhitungan. Pada program, dibutuhkan konversi terhadap pengurangan Daftar Pustaka tanggal dengan waktunya. Sehingga hasil yang berupa angka desimal akan dibulatkan Amin, Faisal (2006). Pengembangan Algoritma ke atas. Penjadwalan Heuristik Flow Shop untuk Pesanan Baru yang Memperhatikan Lantai Produksi. Tugas Akhir S-1 Teknik Industri, 5. Penutup Institut Teknologi Bandung. 5.1. kesimpulan Baker, Kenneth R. (2001). Elements of Sequencing and Scheduling. Sine Nomine. 1. Sistem yang dibangun dapat membantu Bedworth, David D. dan James E. Bailey (1987). perusahaan dalam menjadwalkan pekerjaan, Integrated Production Control System : baik pekerjaan baru maupun pekerjaan yang Management, Analysis, Design. John Wiley & menunggu untuk diproses, juga dapat Sons Inc. New York. mensimulasikan terhadap konsumen tanggal Elsayed, Elsayed S and Boucher, O Thomas. (1995). penyelesaian serta dapat mendokumentasikan Analysis and Control of Production System. hasil dari perencanaan produksi. Second Edition. Springer Publishing. New 2. Aplikasi penjadwalan dibuat sesuai dengan York. kondisi perusahaan yang unik terhadap Ginting, Rosnani (2007). Penjadwalan Mesin. Graha pengaturan matres, dan mesin. Aplikasi ini Ilmu. Yogyakarta. mampu menyediakan mesin sesuai terhadap Ketaren, Dewi (2006). Perancangan Aplikasi matres dan produk, yang merupakan proses Penjadwalan Produksi Job Shop Dengan yang unik dari perusahaan ini. Selain itu, Mengggunakan Beberapa Metode Heuristik. metode – metode yang disediakan memiliki Tugas Akhir S-1 Teknik Industri, Institut fungsi tujuan yang dapat meminimalisir Teknologi Telkom. permasalahan yang terjadi pada IPMS. Rasjidin, Roesfjandsyah (2006). Penjadwalan produksi mesin Injection moulding pada PT. 5.2. Saran Duta flow Machine machinery. Tugas Akhir S- 1 Teknik Industri, Universitas Indonesia Esa 1. Untuk perusahaan Unggul. - Dalam melaksanakan produksi, sebaiknya Sipper, Daniel and Bulfin, Ir Robert L. (1995). perusahaan melakukanya sesuai dengan Production Planning, Control and penjadwalan produksi yang telah dibuat. Integration. Mc Graw-Hill Companies Inc. Sehingga tanpa implementasi yang New York. melenceng dari proses perencanaan, fungsi pendokumentasian produksi yang telah dibuat dapat berguna ke depannya. - Perusahaan dapat melakukan pengembangan terhadap aplikasi. 2. Untuk penelitian selanjutnya - Dapat mengintegrasikan kondisi mesin yang sesungguhnya dengan aplikasi produksi. Dapat membuat gantt chart pada aplikasi sehingga visualisasi lebih mudah. 3-46 Data Maning dan Database System
  • 47. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Model Aturan Keterhubungan Data Mahasiswa dengan Algoritma Decision Tree Dedy Hartama Staf Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Tunas Bangsa Pematang Siantar E-mail : [email protected] Abstract maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan Penelitian ini mengusulkan sebuah model sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan aturan keterhubungan data mahasiswa dengan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kelompok indeks prestasi di perguruan tinggi swasta. Faktor- Mata Kuliah berbasis kompetensi yang faktor mana yang lebih dominan yang dilaksanakan berdasarkan Kepmendiknas No mempengaruhi indeks prestasi belum dapat 232/U/2000 adalah Matakuliah Pengembangan diketahui dengan pasti. Data diperoleh dari Kepribadian (MPK), Kelompok Matakuliah database Akademik AMIK Tunas Bangsa dan hasil Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Kelompok survei terhadap mahasiswa semester III tahun Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB), ajaran 2008 dan 2009. Dalam Penelitian ini Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) algoritma C 4.5 decision tree diaplikasikan agar dan Kelompok Matakuliah Berkehidupan mendapatkan suatu model aturan yang dapat Bermasyarakat (MBB). memperlihatkan keterhubungan antara nilai rata Dalam beberapa penelitian yang telah rata matakuliah kurikulum berbasis kompetensi dilakukan oleh peneliti yang dituliskan dalam jurnal dengan data ekonomi, dukungan orang tua dan atau karya ilmiah tentang penggunaan data mining fasilitas belajar terhadap indeks prestasi pada perguruan tinggi adalah : Romero dan mahasiswa. Model aturan yang diperoleh Ventura, (2007), telah melakukan survey data menunjukkan bahwa variabel terbaik dari prediktor mining dalam bidang pendidikan antara tahun 1995 yang digunakan adalah faktor ekonomi yang sampai 2005, mereka menyimpulkan bahwa data memberikan kontribusi sebesar 79,8% terhadap mining yang berhubungan dengan pendidikan indeks prestasi mahasiswa. sangat baik untuk diteliti terutama di bidang e- learning, multimedia, artificial intelligent dan web Key Word : decision tree, model aturan, indeks database. Merceron dan Yacep, (2005) melakukan prestasi penelitian menggunakan data mining untuk mengidentifikasi perilaku mahasiswa yang cenderung gagal pada prestasi akademik sebelum 1. Pendahuluan ujian akhir. Ogor, (2007) menggunakan teknik Dalam Proses belajar mengajar untuk data mining yang digunakan untuk membangun mendapatkan nilai akhir mahasiswa di AMIK Tunas prototipe Penilaian Kinerja Monitoring System Bangsa Pematangsiantar memiliki penilaian terdiri (PAMS) untuk mengevaluasi kinerja mahasiswa. dari penilaian absensi, tugas, quis, ujian tengah Sembiring, et al., (2009) menggunakan teknik data semester (UTS) dan ujian akhir semester ( UAS ). mining dalam pemantauan dan memprediksi Peningkatan prestasi akademik dapat dilaksanakan peningkatan prestasi mahasiswa berdasarkan minat, dengan pemberian tugas yang berhubungan dengan prilaku belajar, pemanfatan waktu dan dukungan kompetensi mata kuliah yang pilih. Ujian dapat orang tua di perguruan tinggi. diselenggarakan melalui ujian tengah semester, Walaupun telah banyak penelitian yang ujian akhir semester, ujian akhir program studi dan dilakukan berkaitan dengan indeks prestasi ujian skripsi. mahasiswa namun faktor-faktor yang Berdasarkan Kepmendiknas No. 232/U/2000 mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa masih Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, belum dapat diketahui dengan pasti sehingga perlu B, C, D, dan E yang masing masing bernilai 4, 3, 2, dilakukan penelitian untuk melihat keterhubungan 1, dan 0. data mahasiswa dengan indeks prestasi. Kurikulum pendidikan tinggi adalah Penelitian ini mengaplikasikan teknik data seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi mining dengan algoritma C 4.5 dalam membuat Data Maning dan Database System 3-47
  • 48. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  model aturan keterhubungan data mahasiswa bergantian untuk menjelaskan proses penggalian berdasarkan matakuliah Kurikulum Berbasis informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang Kompetensi (KBK) dan data demografi yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki mendukung peningkatan indeks prestasi mahasiswa. konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama Model aturan yang diperoleh untuk lain. Dan salah satu tahapan dalam keseluruhan mengklasifikasikan predikat mahasiswa yang terdiri proses KDD adalah data mining. Proses KDD dari dengan pujian, sangat memuaskan, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut memuaskan, dan buruk. (Fayyad, 1996). Dengan menggunakan Algoritma C 4.5, 1. Data Selection penelitian ini akan memberikan aturan dalam 2. Pre-processing/Cleaning bentuk decision tree bagi mahasiswa yang akan 3. Transformation meningkatkan nilai matakuliah dan indeks prestasi 4. Data mining pada semester yang akan diambil berikutnya. 5. Interpretation/Evalution Penelitian ini diharapkan dapat memberikan Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola kontribusi bagi perguruan tinggi swasta khususnya atau informasi yang ditemukan bertentangan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer dengan fakta atau hipoPenelitian yang ada (AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar. sebelumnya. Penjelasan di atas dapat direfresentasikan pada Gambar 1 2. Permasalahan Berdasar pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam Penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat model aturan keterhubungan data mahasiswa dengan indeks prestasi menggunakan algoritma C 4.5. Gambar 1. Proses dari Data Mining 2. Bagaimana menggunakan model aturan untuk Sumber: SPSS, 2004 mengklasifikasikan predikat akhir seorang mahasiswa berdasarkan indeks prestasi. Dalam CRISP-DM sebuah proyek data mining memiliki siklus hidup yang terbagi dalam 3. Tinjauan Teoritis enam fase Gambar 2. Keseluruhan fase berurutan yang ada tersebut bersifat adaptif. Fase berikutnya Data mining adalah suatu istilah yang dalam urutan bergantung kepada keluaran dari fase digunakan untuk menemukan pengetahuan yang sebelumnya. Hubungan penting antar fase tersembunyi di dalam database. Data mining digambarkan dengan panah. Sebagai contoh, jika merupakan proses semi otomatik yang proses berada pada fase modeling. Berdasar pada menggunakan teknik statistik, matematika, perilaku dan karakteristik model, proses mungkin kecerdasan buatan, dan machine learning untuk kembali kepada fase data preparation untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi perbaikan lebih lanjut terhadap data atau berpindah pengetahuan potensial dan berguna yang maju kepada fase evaluation. bermanfaat yang tersimpan di dalam database besar. (Turban et al, 2005 ). Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan memeriksa dalam sekumpulan besar data yang tersimpan dalam penyimpanan dengan menggunakan teknik pengenalan pola seperti teknik statistik dan matematika (Larose, 2006). “Data mining adalah analisis otomatis dari data yang berjumlah besar atau kompleks dengan Gambar 2. Proses Data Mining Menurut CRISP-DM tujuan untuk menemukan pola atau kecenderungan Sumber: CRISP, 2005 yang penting yang biasanya tidak disadari keberadaannya.” (Pramudiono, 2006). 2.1. Algoritma C 4.5 Istilah data mining dan Knowledge Discovery Algoritma C 4.5 adalah salah satu metode in Database (KDD) sering kali digunakan secara untuk membuat decision tree berdasarkan training 3-48 Data Maning dan Database System
  • 49. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  data yang telah disediakan. Algoritma C 4.5 data kuisioner mahasiswa yang merupakan data set merupakan pengembangan dari ID3. Beberapa kedua. Sumber data yang dikumpulkan dari catatan pengembangan yang dilakukan pada C 4.5 adalah kartu hasil studi akademik mahasiswa. sebagai antara lain bisa mengatasi missing value, Untuk dataset kedua, penulis mengembangkan bisa mengatasi continue data, dan pruning. kuesioner (Lampiran A) untuk mengukur Secara umum algoritma C4.5 untuk keterhubungan data demografi yang sesungguhnya membangun pohon keputusan adalah sebagai dari mahasiswa. 5 (lima) pertanyaan menghasilkan berikut: informasi demografi untuk responden. Pertanyaan 1. Pilih atribut sebagai akar pertanyaan yang dibuat adalah tipe skala point 2. Buat cabang untuk masing-masing nilai linker 5 yang disusun dari “ sangat setuju” sampai “ 3. Bagi kasus dalam cabang sangat tidak setuju”. yang berkenaan untuk 4. Ulangi proses untuk masing-masing cabang membuat aturan indeks prestasi akhir mereka. Data sampai semua kasus pada cabang memiliki kelas set pertama dapat dilihat pada Tabel 1 yang sama. Tabel 1 Tampilan Data Set Pertama Untuk memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada nilai Gain tertinggi dari atribut- No Role Name Type atribut yang ada. Untuk menghitung Gain 1 Label predikat nominal 2 Regular IP nominal digunakan rumus seperti tertera dalam Rumus 1 3 Regular Ratamkb Nominal (Craw, 2005). 4 Regular Ratamkk nominal Si 5 Regular Ratampk nominal Gain(S,A) = Entrropy(S) – Σi =1 n * Entropy(Si) 6 Regular Ratambb nominal S 7 Regular Semester nominal Dengan Pada Tabel 1 atribut predikat sebagai label S : Himpunan Kasus yang merupakan tujuan dari atribut IP, A : Atribut ratamkb,ratamkk,ratampk,ratambb dan semester. N : Jumlah partisi atribut A Data set kedua dapat dilihat pada Tabel 2 |Si| : Jumlah kasus pada partisi ke i |S| : Jumlah kasus dalam S Tabel 2 Tampilan Data Set Kedua Sedangkan perhitungan nilai Entropy dapat No Role Name Type dilihat pada rumus 2 berikut (Craw, 2005): 1 Label predikat nominal Entropy(A) = Σin=1 − pi *log 2 pi 2 3 Regular Regular IP ekonomi nominal nominal Dengan 4 Regular dukungan orang tua nominal S : Himpunan Kasus 5 Regular fasilitas belajar nominal A : Fitur 6 regular semester nominal n : Jumlah partisi S Pada Tabel 2. atribut predikat sebagai label pi : Proporsi dari Si terhadap S yang merupakan tujuan dari atribut IP, dukungan orang tua, ekonomi, fasilitas dan semester. 3. Prosedur Pengumpulan Data Keterhubungan data antara data set pertama dan data set kedua dapat dilihat pada Tabel 3. Dalam studi kasus ini, untuk data set pertama, penulis mengumpulkan data dari SQL Server Tabel 3. Tampilan Data Set Pertama dan Kedua database nilai rata-rata matakuliah kurikulum berbasis kompetensi AMIK Tunas Bangsa No Role Name Type 1 Label predikat nominal Pematangsiantar yang telah mendapatkan kartu 2 Regular IP nominal hasil studi pada semester 3 yaitu tahun ajaran 2008 3 Regular Ratamkb nominal sampai dengan 2009 yang terdiri dari predikat, IP, 4 Regular Ratamkk nominal ratamkb, ratamkk, ratampk, ratambb, ratampb, 5 Regular Ratampk nominal semester. 6 Regular Ratambb nominal Dataset kedua penulis mensurvei mahasiswa 7 Regular ekonomi nominal 8 Regular dukungan orang tua nominal tentang prediksi prestasi akademik dengan 9 Regular fasilitas belajar nominal menggunakan kuesioner tertulis. Penulis 10 Regular semester nominal menciptakan instrument survey dan termasuk pertanyaan demografis secara umum. Jumlah Pada Tabel 3 atribut predikat sebagai label mahasiswa sebanyak 755 orang, dan penulis yang merupakan tujuan dari atribut IP, mendapatkan data sampel sebanyak 734 orang dari ratamkb,ratamkk,ratampk,ratambb, dukungan orang 735 untuk data set pertama dan 734 orang untuk tua, ekonomi, fasilitas dan semester. Data Maning dan Database System 3-49
  • 50. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3.1. Validitas dan Reliabilitas Data tabel 5 di atas kemudian disederhanakan (Keakuratan) Data kembali. Karena nim, nama bersifat primary key maka data tidak digunakan dalam penelitian, Keakuratan instrumen yang digunakan pada sehingga data yang dipilih dalam penelitian adalah penelitian ini adalah penting. Keakuratan mengacu pada Tabel 6 dengan menambahkan field predikat apakah instrumen yang digunakan mengukur secara berdasarkan IP dimana ketentuannya sebagai konsisten setiap waktu dan populasi ( Gall et al., berikut : 1996 ). Survei dalam studi ini diuji dalam jangka No IP Predikat waktu dan ukuran internal yang terpercaya yang 1 < 2,00 Buruk memiliki keterkaitan antara bagian bagian tes ( 2 2,00 - 2,75 Memuaskan Brown and Alexander, 1991 ). Hal ini menjamin 3 2,76 - 3.50 sangat memuaskan apakah pengukuran instrumen secara akurat 4 3.51 - 4,00 dengan pujian dimaksudkan untuk mengukur. Cronbach’s Alpha diberikan survei untuk Tabel 6 Tabel Data Penelitian mengukur konsistensi internal. Menurut Mitchell Predikat IP MKB MPK MKK MPB MBB Semester dan Jolley ( 1999 ), Cronbach’s Alpha pada atau di …… …… ……. ……. ……. ……. ……. ……. atas 0.60 diterima sebagai bukti realibilitas internal. Validitas dan Realibilitas dari kuesioner 3.3.2 Preprocessing Data Kuesioner dengan jumlah data sebanyak 60 item, seperti pada Tabel 4 Data survei dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa terdiri dari beberapa Tabel 4 Statistik Reliabilitas Data field. Data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 7 Cronbach's Jumlah No Variabel dalam Skala alpha Data 1 Faktor Ekonomi .634 60 Tabel 7 Data Kuesioner 2 Faktor Dukungan .635 60 NIM Nama IP Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Re Orang Tua …… …… ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. 3 Faktor Fasilitas .629 60 Data pada tabel 7 di atas dapat dijelaskan Dari Tabel di atas Cronbach's alpha dari ke bahwa : tiga variabel berjumlah di atas 0.60 ini 1. Q1 sampai dengan Q5 adalah pertanyaan untuk menunjukkan bahwa data yang diolah adalah valid ekonomi orang tua. dan dipercaya. 2. RE adalah rata-rata ekonomi dari pertanyaan Q1 sampai dengan Q5 3.3 Preprocessing Data Dari keterangan tabel 3.7 di atas, pengolahan data penelitian dibagi dua, yaitu rata-rata ekonomi, 3.3.1 Preprocessing Database Akademik dukungan orang tua dan fasilitas belajar digunakan Untuk mendapatkan input yang lebih baik dari pada software rapidminer sedangkan nilai dari teknik data mining, penulis melakukan beberapa pertanyaan digunakan pada software SPSS 18. preprocessing untuk data yang akan dikumpulkan. Data disusun dalam tabel yang berbeda yang 3.3.2 Signifikan dihubungkan dalam tabel tunggal. Tabel yang Dalam penelitian ini, penulis telah menguji digabungkan adalah : hubungan antara empat prediktor variabel model 1. tabel mahasiswa aturan untuk predikat keberhasilan mahasiswa 2. tabel matakuliah dengan menggunakan metode analisis regresi 3. tabel nilai berganda dengan model fit untuk mengetahui 4. tabel IP variabel manakah yang paling memberikan Dari pilihan field ke empat tabel di atas data yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 5 kontribusi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada tiga dari empat variabel tersebut di atas memiliki korelasi yang sangat signifikan terhadap Tabel 5 Tabel Preprocessing Data Gabungan Empat Tabel model aturan untuk predikat keberhasilan mahasiswa ekonomi, dukungan orang tua, fasilitas NIM Nama MKB MPK MKK MPB MBB Semester IP belajar. Semua-prediktor tiga variabel di atas …… …… ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. memberikan kontribusi 82,8% dalam membuat 3-50 Data Maning dan Database System
  • 51. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  model aturan untuk predikat keberhasilan faktor ekonomi untuk mendapatkan predikat dengan mahasiswa, seperti terlihat pada Tabel 8 pujian, sangat memuaskan, memuaskan dan buruk Untuk melihat penyederhanaan dari decision Tabel 8 Korelasi Signifikan dari Tiga Prediktor tree dalam bentuk model aturan induction rule Variabel Predikat dapat dilihat pada Gambar 4 if RATAMKK = B and RATAMKB = B then SANGAT MEMUASKAN  (95 / 0 / 0  / 0) if Orang Tua = 4.6 then SANGAT MEMUASKAN (104 / 0 / 0 / 0) if Orang Tua = 4.4 then SANGAT MEMUASKAN (97 / 0 / 0 / 0) if Orang Tua = 4 then MEMUASKaAN (0 / 91 / 0 / 0) if Ekonomi = 3.8 then SANGAT MEMUASKAN (53 / 0 / 0 / 0) if RATAMKK = A and RATAMKB = A then DENGAN PUJIAN (0 / 0 / 80 / 0) if RATAMKK = C and RATAMKB = C then MEMUASKAN (1 / 46 / 0 / 1) Dari Tabel 8 dapat melihat bahwa variabel if Ekonomi = 3 then BURUK (0 / 0 / 0 / 45) if Fasilitas = 4.4 then SANGAT MEMUASKAN (37 / 0 / 0 / 0) terbaik dari prediktor ekonomi (lihat pada R square if Orang Tua = 3.8 and Ekonomi = 3.4 then MEMUASKAN (0 / 8 / 0 / 0) ubah) memberikan kontribusi 79,8%. Keempat if Ekonomi = 3.2 and RATAMKK = E then BURUK (0 / 0 / 0 / 14) if Orang Tua = 3.8 and RATAMKK = B then MEMUASKAN (0 / 5 / 0 / variabel memberikan kontribusi yang signifikan R 2 0) = 0,828. Dengan demikian, dapat disimpulkan if Orang Tua = 4.8 then DENGAN PUJIAN (0 / 0 / 13 / 0) if RATAMBB = C and RATAMKB = B then MEMUASKAN (1 / 4 / 0 / bahwa tiga variabel tersebut di atas adalah sangat 0) dipercaya untuk digunakan sebagai penaksir model if Fasilitas = 4 and RATAMPK = A then SANGAT MEMUASKAN (9 / aturan untuk predikat keberhasilan mahasiswa, 1 / 0 / 0) if Ekonomi = 3.2 then BURUK (0 / 4 / 0 / 11) seperti yang terdapat pada Tabel 9 else MEMUASKAN (4 / 5 / 2 / 0)  correct: 717 out of 731 training examples.    Tabel 9 Signifikan dari Tiga Variabel Prediktor Predikat Gambar 4. Model Aturan Induction Rule Dari Gambar 4. di atas dapat disederhanakan rule yang terbaik berdasarkan predikat gain rasio, seperti pada Tabel 10 dengan ketentuan M = Memuaskan, SM = Sangat Memuaskan, DP = Dengan Pujian dan B = Buruk. Tabel 10 Model Aturan Penyederhanaan 4. Hasil Percobaan Decision Tree Induction Rule Model sampel aturan decision tree dengan Rule Keterangan Rule SM M DP B model grafik dari software rapidminer yang akan if ratamkk = B and ratamkb = 95 0 0 0 B then sangat memuaskan digunakan dapat dilihat pada gambar 3 1 if orang tua = 4.6 then sangat 104 0 0 0 memuaskan if orang tua = 4 then 0 91 0 0 memuaskan 2 if orang tua = 3.8 and ratamkk 0 5 0 0 = B then memuaskan if ratamkk = A and ratamkb = 0 0 80 0 A then dengan pujian 3 if orang tua = 4.8 then dengan 0 0 13 0 pujian if ekonomi = 3 then buruk 0 0 0 45 4 if ekonomi = 3.2 and ratamkk Gambar 3. Grafik Decision Tree = E then buruk 0 0 0 14 Dari Gambar 3 dapat dijelaskan bahwa faktor Tabel 10 dapat dijelaskan bahwa rule sangat ekonomi memiliki pengaruh paling besar dalam memuaskan terdiri dari jika ratamkk dan ratamkb data penelitian Penelitian ini, setelah dilakukan bernilai B dengan nilai Gaint Rasion 95 dan jika percobaan dengan menggunakan rapidminer bahwa rata orang tua 4.6 dengan gaint rasio 104. Rule variabel ekonomi berada pada node paling atas, memuaskan terdiri dari jika rata orang tua 4 kemudian dibandingkan dengan rata-rata nilai dari dengan gaint rasio 91 kemudian jika rata orang tua 3.8 dan ratamkk=B dengan gaint rasio 5. Rule Data Maning dan Database System 3-51
  • 52. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  dengan pujian terdiri dari jika ratamkk dan 3. Dari pendekatan model aturan yang didapat, ratamkb bernilai A dengan nilai Gaint Rasion 80 perlu menjadi perhatian khusus bagi manajemen dan jika rata rata orang tua 4.8 dengan gaint rasio AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar untuk 13. Rule buruk terdiri dari jika rata ekonomi 3 melihat dan mengambil keputusan variabel dengan gaint rasio 45 kemudian jika rata ekonomi mana yang harus diperhatikan untuk 3.2 dan ratamkk=E mendukung peningkatan indeks prestasi mahasiswa agar mendapatkan predikat sangat 5. Penutup memuaskan dan dengan pujian, sehingga mahasiswa yang akan lulus dapat bersaing di 5.1 Kesimpulan pasar kerja global. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh suatu model aturan yang dapat Daftar Pustaka memperlihatkan aturan keterhubungan antara [1] Craw, S. (2005). Case Based Reasoning : nilai rata-rata matakuliah dengan faktor Lecture 3: CBR Case-Base Indexing ekonomi, dukungan orang tua dan fasilitas www.comp.rgu.ac.uk/staff/smc/teaching/cm3 belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa. 016/Lecture-3-cbr-indexing .ppt, diakses 2. Dalam studi kasus pada Akademi Manajemen tanggal 11 april 2011 Informatika Komputer (AMIK) Tunas Bangsa [2] CRISP ( Cross Industry Standard Process for Pematangsiantar bahwa sebagian besar Data Mining http://www.crisp- mahasiswa yang memiliki predikat buruk dm.org/Process/index.htm, diakses tanggal 11 apabila faktor rata-rata ekonomi = 3 dan april 2011 ratamkk bernilai E dan predikat dengan pujian [3] Fayyad, U. M, 1996, Advances in Knowledge apabila jika ratamkk = A dan ratamkb = A Discovery and Data Mining. Camberidge, kemudian rata-rata dukungan orang tua = 4.8 MA: The MIT Press. 3. Penelitian ini telah menunjukkan ada tiga dari [4] Gall, M. D., Borg, W. R., & Gall, J. P. empat variabel yaitu fasilitas, ekonomi, orangtua (1996). Educational research introduction dan predikat memiliki korelasi yang sangat (6th ed.). White Plains, NY: Longman signifikan terhadap model aturan aturan Publishers USA. keterhubungan data mahasiswa untuk [5] Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. meningkatkan indeks prestasi seperti yang 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan diusulkan (faktor ekonomi, faktor dukungan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian orang tua dan fasilitas belajar) dengan predikat hasil belajar mahasiswa. indeks prestasi mahasiswa pada akhir semester. [6] Larose D, T., 2006, Data Mining Methods Semua prediktor tiga variabel di atas and Models, Jhon Wiley & Sons, Inc. memberikan kontribusi 82,8% dan variabel Hoboken New Jersey terbaik dari prediktor ekonomi memberikan [7] Merceron, A and Yacef, K. 2005. kontribusi 79,8%. Educational Data mining: A case study. In proceedings of the 12th International 5.2 Saran Conference on Artificial Intelligence in Saran penulis terhadap Penelitian ini Education AIED 2005, Amsterdam, The Netherlands, IOS Press, Vol 5, pp 1-8 adalah sebagai berikut : [8] Mitchell M dan Jolley J, 1999. Research 1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih variatif Design Explained. New York: Holt, Rinehart mungkin penelitian ini dapat dikembangkan and Winston. dengan teknik data mining yang lain seperti [9]  Ogor E. N, 2007. Student Academic Fuzzy Decision Tree, algoritma genetika, Performance Monitoring and Evaluation, association rule dan algoritma KNearest Congress of Electronics, Robotics and Neighbor untuk mencari aturan atau pendekatan Automotive Mechanic, Vol.4, pp-354-359 model yang ingin dicapai. [10] Pramudiono, I, 2006, Apa itu Data Mining ? 2. Dalam penelitian lebih lanjut, pengujian model dalam aturan dapat menggunakan metode SSVM http://datamining.japati.net/cgibin/indodm.cgi (Smooth Support Vector Machine) sebagai alat ?bacaarsip%115552761&artikel, diakses pengujian akurasi kebenaran model aturan yang tanggal 11 april 2011 didapat. 3-52 Data Maning dan Database System
  • 53. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  [11] Romero, C. and Ventura, S. 2007. Educational Data mining: A survey from 1995 to 2005, Expert systems With Application” Vol. 33, pp. 135-146. [12] Sembiring S, Embong A, Mohammad, M. A, Furqan M, “Improving Student Academic Performance by An Application of Data Mining Techniques”, Proceeding The 5th IMT-GT International Conference on Mathematics, Statistics, and Their Application (ICMSA 2009), ISBN 978-602- 95343-0-6, page 390-394. [13] SPSS, Clementine 7.0 User’s guide, 2004 [14] Turban, E., Aronson, J. E. & Liang, T., 2005, Decision Support Sistems and Intelligent Sistems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas), Edisi Ketujuh, Andi, Yogyakarta. Data Maning dan Database System 3-53
  • 54. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-54 Data Maning dan Database System
  • 55. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Klaster Sub-Ruang Berdasarkan Kerapatan Data Rahmat Widia Sembiring1,2, Jasni Mohamad Zain2 1 Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Medan 2 Fakulti Sistem Komputer dan Kejuruteraan Perisian, Universiti Malaysia Pahang Abstract Jarak antara objek dalam dataset dimensi tinggi umumnya mirip satu sama lain, klaster yang Analisis klaster dilakukan untuk menemukan cenderung sangat rapat, bahkan dapat tumpang kelompok-kelompok, atau pola yang mirip, tindih. Untuk mendeteksi kluster biasanya algoritma konvensional sering menghasilkan dilakukan penilaian kesamaan objek. Kemiripan klaster tidak relevan. Jarak antara objek dalam atau kesamaan antara objek sering ditentukan dataset berdimensi tinggi umumnya cenderung dengan mengukur jarak antara obyek dalam serupa satu sama lain, yang akan menghasilkan berbagai dimensi. Metode subruang sangat ideal klaster sangat rapat, atau bahkan tumpang tindih. digunakan untuk kasus dataset dimensi tinggi. Metode sub-ruang ideal digunakan untuk Pengelompokan subruang merupakan perpanjangan mendeteksi kluster karena kesamaan objek klastering konvensional [1], yang dapat digunakan penilaian. Pada riset ini algoritma SC2D untuk menemukan klaster kedua, ketiga dan digunakan untuk menghitung kerapatan dimensi, seterusnya dari dataset. sementara algoritma DBSCAN digunakan untuk Gambar 2 memperlihatkan keadaan klaster menentukan klaster berdasarkan kepadatan subruang yang saling bertumpuk. Pengelompokan koneksi. Kemudian digabungkan dengan algoritma subruang adalah metode untuk mendeteksi semua SUBCLU yang dapat menghasilkan subruang kelompok dalam semua subruang [2]. Bisa terjadi dimensi dan terakhir menentukan klaster subruang. satu titik menjadi anggota dari beberapa kelompok yang ada di dalam subruang yang berbeda, pada 1. Pendahuluan umumnya terjadi pada klaster berdimensi tinggi. Umumnya, objek direpresentasikan sebagai vektor atau poin yang terkandung dalam satu atau lebih dimensi. Analisis klaster dilakukan untuk menemukan kelompok-kelompok [1], terlihat sebagai pola yang mirip (Gambar 1a). Untuk meningkatkan kualitas data sering diperlukan proses 2 dimensi, pengelompokan ini akan menghasilkan outlier (Gambar 1b). Sementara itu dalam data dimensional tinggi, algoritma konvensional sering menghasilkan kluster yang tidak relevan, cenderung tidak mendapatkan hasil Pada dataset berdimensi tinggi, dapat terjadi klaster dengan maksimal, bahkan menghasilkan masalah dimana objek klaster di setiap klaster akan outlier (Gambar-1c). Masalah seperti ini dalam data akan sulit dikenali. Jika dimensi dihapus dapat mining disebut sebagai "curse of dimensionality". mengakibatkan hilangnya keaslian data, sehingga pengurangan dimensi menjadi tidak relevan untuk dilakukan. Dalam dua dimensi, dapat membentuk tiga kelompok, seperti dalam Gambar 3a, data plot sampel dalam 2 dimensi (a dan b), dua kelompok benar dipisahkan, namun 1 klaster tetap bercampuran. Bisa juga data sampel plot dalam 2 dimensi (b dan c), dua kelompok benar terpisah, tapi masih klaster campuran (Gambar 3b). Selain itu juga dapat diproduksi dengan pemisahan yang jelas dari klaster (Gambar 3c), tapi masih objek tumpang tindih, dan tidak mudah untuk Data Maning dan Database System 3-55
  • 56. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  memisahkan menggunakan algoritma Gambar 5 memperlihatkan pseudocode algoritms pengelompokan konvensional. DBSCAN. DBSCAN (SetOfPoints, Eps, MinPts) // SetOfPoints is UNCLASSIFIED KlasterId := nextId(NOISE); FOR i FROM 1 TO SetOfPoints.size DO Point := SetOfPoints.get(i); IF Point.ClId = UNCLASSIFIED THEN IF ExpandKlaster(SetOfPoints, Point, KlasterId, Eps, MinPts) THEN KlasterId := nextId(KlasterId) END IF END IF END FOR END; // DBSCAN Untuk mengatasi hal ini, perlu untuk menempatkan setiap dataset objek ke dalam Figure-5 DBSCAN Algorithm subruang yang berbeda. Hal ini menjadi tantangan dalam penelitian data mining, yaitu bagaimana untuk mengeksplorasi data yang memiliki 3. Kajian Klaster Sub Ruang multidimensi, dan menempatkan setiap benda ke CLIQUE [5] mengidentifikasi kepadatan dalam klaster yang terpisah. kelompok dari dimensi maksimum, setelah subruang yang sesuai ditemukan, titik data 2. Klaster Berdasar Kerapatan Dimensi dipisahkan menurut celah kelompok data. CLIQUE Klaster berdasarkan kerapatan data dilakukan dimulai dari mengidentifikasi subruang yang dengan mencari perbedaan kerapatan dari satu mengandung klaster, menemukan unit yang rapat, dengan terlebih dahulu menentukan 1-dimensi unit klaster dengan klaster tetangganya. Dua parameter yang digunakan adalah radius volume titik data, data, Jika dimensi dari subruang dianggap yang dinyatakan dengan ε, dan jumlaj minimu titik meningkat, akan ada peningkatan jumlah unit klaster dan perlu untuk dipangkas. Set yang sebagai dasar menghitung kerapatan, yang dinyatakan dengan [3] dipangkas kemudian digunakan untuk membentuk DBSCAN menggagas kepadatan berbasis unit kandidat dalam tingkat berikutnya, diikuti dengan mengidentifikasi klaster. klaster yang dirancang untuk menemukan klaster yang berubah-ubah [4], diperlukan dua parameter PreDeCon (subspace PREference weighted DEnsity CONnected klastering) adalah konsep input (Eps dan MinPts ), digunakan untuk preferensi subruang lokal, untuk memastikan menentukan nilai titik p (sebagai pusat klaster). Kepadatan-terjangkau (density reachable) bentuk kualitas klaster dalam ruang dimensi tinggi [6]. PreDecon menggunakan mengukur jarak Euclidean simetris untuk beberapa pasang pusat klaster. tertimbang untuk menghitung kluster spesifik yang Gambar 4b menunjukkan density reachable. titik p dicapai dari titik q yang merupakan hasil dari Eps, lebih kecil, dengan melakukan scan tunggal atas database, dan linier dalam jumlah dimensi. MinPts dimana dan . Dengan memperkenalkan definisi kepadatan Jangkauan kerapatan (density connectivity) adalah dimensi, SC2D (Subspace Klastering with hubungan simetris (Gambar 4b), dimana titik p Dimensional Density) menempatkan objek ke adalah densitas terhubung ke titik q, titik o adalah dalam klaster yang sama jika mereka memiliki sebagai pusat dari titik p dan titik q. kepadatan dimensi yang sama (Huang, et.al.). Kelompok akan terpisah satu sama lain jika ada lebih dari satu klaster dalam subruang yang sama. Dalam langkah ini, dan sebagai parameter masukan. Hasil kerapatan dimensi digunakan untuk mengetahui subruang dari klaster. Algoritma DBSCAN digunakan untuk mengukur Secara intuitif, klaster didefinisikan sebagai kerapatan klaster dimensi. PreDeCon menggunakan satu set kepadatan yang terhubung secara maksimal. untuk mewakili hasil klastering, Noise (outlier) didefinisikan sebagai bagian yang dan menghitung validasi subruang. tidak termasuk relatif dalam himpunan klaster. Sementara divalidasi sebagai subruang, kelompok objek akan masuk dalam klaster yang 3-56 Data Maning dan Database System
  • 57. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  sama jika mereka berada dalam subruang yang untuk memangkas subruang. Algoritma dimulai sama. Jelas bahwa dua atau lebih kelompok yang dengan menghasilkan klaster 1-dimensi, untuk berbeda mungkin ada dalam subruang yang sama, setiap klaster terdeteksi akan dicek apakah klaster sehingga perlu untuk menghitung kekompakan ini menjadi bagian dari subruang dimensi yang intra-klaster klaster, yang dapat dihitung dengan lebih tinggi. persamaan Scat(i) berikut: Untuk setiap k-dimensi subruang , cari semua k-dimensi subruang lainnya memiliki (k-1) atribut yang sama dan bergabung dengan mereka untuk menghasilkan (k +1)-dimensi subruang calon. Himpunan (k +1)-dimensi subruang Scat(i) didasarkan pada jarak Euclidean yang calon dinotasikan dengan . Untuk masing- merupakan jumlah dari perbedaan antara obyek dan masing kandidat subruang pusat-pusat klaster. Perbedaan-perbedaan ini masing-masing berisi k-dimensi subruang TS (jTj = dihitung dalam subruang karena jarak dimensi k), dengan pemangkasan calon ini setidaknya satu penuh pada tinggi-dimensi dataset tidak efektif. k-dimensi subruang tidak termasuk dalam Sk. Hal ini Jika Scat(i) Si lebih besar dari ambang batas akan mengurangi jumlah (k +1)-dimensi subruang yang diberikan yakni β, ini menunjukkan bahwa ada calon. lebih dari satu klaster di subruang yang sama. SC2D (Subspace Klastering with Dimensional Sehingga perlu untuk memisahkan mereka dengan Density) menempatkan objek ke dalam klaster yang menerapkan DBSCAN pada c dalam subruang sama jika mereka memiliki dimensi kepadatan tersebut. Jika Scat(i) kurang dari β, maka Scat(i) serupa 0. Kemudian memisahkan kelompok jika adalah hasil akhir yang kita inginkan. Kami ada lebih dari satu klaster dalam subruang yang menggunakan set untuk sama. Algoritma menghitung kepadatan mulai dari mewakili hasil akhir dari algoritma. dimensi objek masing-masing, DBSCAN juga Algoritma lain adalah subruang kepadatan digunakan untuk kerapatan klaster dimensi, dan berbasis subruang EDSC (Efficient Density-based dengan pengelompokan akan diketahui hasil yang Subspace Klastering) mengusulkan deteksi efisien memiliki dimensi kepadatan serupa. Dapat juga lossless kepadatan berbasis klaster subruang [7]. terjadi dua atau lebih kelompok yang berbeda Algoritma EDSC mengurangi biaya komputasi mungkin ada dalam subruang yang sama, untuk ini yang tinggi, hypercube mengurangi jumlah scan akan dicek kekompakan intra-klaster klaster. database untuk perhitungan kepadatan dan, melalui monotonisitas, yang memungkinkan untuk pemangkasan efektif di banyak sub-ruang yang 4. Pembahasan tidak relevan. Selanjutnya, filter kepadatan Pertama perlu difahami masalah data subruang, langkah ini memberikan pemangkasan multidimensi, dimisalkan tambahan berdasarkan monotonisitas kepadatan adalah himpunan berhingga, data. Kedua langkah menyaring secara signifikan adalah ruang n-dimensi numerik . Kami akan mengurangi jumlah calon subruang tanpa mengacu pada sebagai dimensi (atribut) kehilangan keaslian data. Pada langkah dari S. penyempurnaan akhir, bias pada kepadatan berbasis sub-ruang hasil klastering dapat dideteksi. Langkah perbaikan akhir memastikan bahwa kepadatan , klaster berbasis subruang akan ditemukan. Langkah algoritma EDSC ditunjukkan pada Gambar 6 dibawah ini: Masukan terdiri dari satu set n-dimensi poin mana . Komponen jth dari vi diambil dari domain Aj. Akan dipartisi ruang S menjadi rectanguler yang tidak tumpang tindih. Unit diperoleh dengan partisi setiap dimensi ke dalam interval ξ panjang yang sama, SUBCLU (density connected SUBspace dimana ξ adalah parameter masukan. Klastering) menggunakan konsep bottom-up dengan memanfaatkan kepadatan-konektivitas dari algoritma DBSCAN [8]. Algoritma ini menggunakan deteksi kluster yang berubah-ubah, monotonisitas kepadatan-konektivitas digunakan Data Maning dan Database System 3-57
  • 58. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Jika unit u adalah interseksi dari satu interval dari setiap atribut. Sebuah unit u unit memiliki bentuk dimana adalah interval terbuka di partisi Ai. Kita katakan bahwa titik yang terkandung dalam satuan jika untuk semua u. Selektivitas unit didefinisikan sebagai fraksi titik total data yang terkandung dalam unit data. Kita sebut satuan u rapat apabila selektivitas (u) lebih besar dari τ, dimana ambang batas kepadatan τ merupakan parameter masukan. Semua unit di subruang dari ruang n-dimensi asli merupakan proyeksi kumpulan data V ke dimana k<d dan ti<tj jika i<j. Sebuah unit dalam subruang adalah perpotongan interval dari masing-masing atribut k. Sebuah klaster adalah himpunan unit Gambar 7. Aliran usulan algoritma maksimum terhubung dalam k-dimensi. Dua k- dimensi unit u1, u2 adalah tersambung Detail pseudocode dari usulan algoritma jika mereka memiliki bentuk sama atau ada unit tersebut seperti terlihat pada Gambar 8. lain k-dimensi u3 sehingga u1 terhubung ke u3 dan Input datasets S, u2 terhubung ke u3. Unit dan memiliki bentuk yang sama Output Klaster result C jika memiliki k-1 dimensi, /*Step-1: Hitung DiDen*/ diasumsikan , seperti juga Begin Hitung kerapatan dimensi dengan DiDen atau , untuk . Dalam riset ini diadopsi fungsi Dimensional /*Step-2: Cari klaster awal dengan DBSCAN */ Density (DiDen), yang digagas oleh Huang et.al., Set dimana WHILE /*Step-3: Menghasilkan (k+1) calon klaster subspace */ FOR each DO FOR each DO Setelah hasil DiDen ditemukan, selanjutnya IF DBSCAN digunakan mengidentifikasi klaster awal. Eksponensial digunakan THEN menentukan bobot masing-masing insert into CandSk+1; dimensi untuk setiap klaster, metode ini telah ENDIF digunakan dalam klastering subruang, juga END FOR telah divalidasi pada klaster data berdimensi tinggi. END FOR Gambar 7 di bawah ini menunjukkan alur kerja dari /*Step-4: Buang candidate subspace yang tidak relevan*/ algoritma. Ada enam langkah utama untuk algoritma: FOR each DO FOR EACH DO IF THEN delete cand from END IF END FOR END FOR /*Step-5: Uji klaster kandidat & hasilkan (k+1) dimensi klaster subruang*/ FOR EACH DO FOR EACH klaster DO 3-58 Data Maning dan Database System
  • 59. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  IF THEN References ; ; [1] Parson, Lance, Ehtesham Haque, Huan Liu, END IF “Subspace Klastering for High Dimensional END FOR END FOR Data: A Review”, ACM SIGKDD k:=k+1 Explorations Newsletter, Volume 6, 2006, END WHILE p.90–105 [2] Agrawal, Rakesh, Johannes Gehrke, Dimitrios Gambar 8. Pseudocode usulan algoritma Gunopulos, Prabhakar Raghavan, “Automatic Subspace Klastering of High Dimensional 5. Kesimpulan Data for Data”, IBM Almaden Research Center, 1998, Jarak antara objek dalam dataset berdimensi [3] Bicici, Ergun, Deniz Yuret, “Local Scaled tinggi umumnya cenderung serupa satu sama lain, Density Based Klastering”, ICANNGA, 2007, oleh karena itu metode subruang ideal digunakan pp.739-748 untuk mendeteksi kluster. Algoritma SC2D [4] Ester, Martin, Hans-Peter Kriegel, Jörg digunakan untuk menghitung kerapatan dimensi, Sander, Xiaowei Xu, “A Density-Based sementara algoritma DBSCAN digunakan untuk Algorithm for Discovering Klasters”, 2nd menentukan klaster berdasarkan kepadatan koneksi. International Conference on Knowledge SUBCLU dapat digunakan mendeteksi kluster yang Discovery and Data Mining (KDD-96), 1996 berubah-ubah, dimana monotonisitas kepadatan- [5] Agrawal, Rakesh, Johannes Gehrke, konektivitas digunakan untuk memangkas “Automatic Subspace Klastering of High subruang. Kemudian digabungkan dengan Dimensional Data”, Data Mining and algoritma SUBCLU yang dapat menghasilkan Knowledge Discovery, 2005, pp.5-33 subruang dimensi dan terakhir menentukan klaster [6] Boehm, C., K. Kailing, H.-P. Kriegel, P. subruang. Kroeger: “Density Connected Klastering with Local Subspace Preferences”, Proceeding 4th IEEE Int. Conf. on Data Mining (ICDM'04), Brighton, UK, 2004 [7] Assent, Ira, Ralph Krieger, Emmanuel Müller Thomas Seidl, “EDSC: Efficient Density- Based Subspace Klastering”, CIKM’08 Napa Valley, California, USA. 2008, 1093-1102 [8] Karin Kailing Hans-Peter Kriegel Peer Kroger, “Density-Connected Subspace Klastering for High-Dimensional Data”, SIAM Conference Data Mining, 2004, pp. 246-257 [9] Huang, Wangfei, Lifei Chen, Qingshan Jiang, “A Novel Subspace Klastering Algorithm with Dimensional Density”, IEEE, 2010, pp. 71-75 Data Maning dan Database System 3-59
  • 60. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-60 Data Maning dan Database System
  • 61. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Studi Kajian Web Usage Mining Berbasis Open Source Rafiqa Dewi1, Suhada1, Saifullah1, Rahmat Widia Sembiring2 1 AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar 2 Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Medan Abstract Untuk menemukan data dari web dengan cara yang cepat dapat dimanfaatkan web data mining. Namun dengan pertumbuhan web yang sangat Dengan web data mining dapat dieksplorasi data cepat mengakibatkan akses sumber informasi di yang diperlukan dengan waktu yang relatif lebih dunia menjadi begitu luas pula , sehingga singkat. Namun dengan pertumbuhan web yang diperlukan cara yang cepat untuk mendapatkan sangat cepat mengakibatkan akses sumber informasi yang tepat. Web mining yang informasi di dunia menjadi begitu luas pula, hal ini diklasifikasikan atas web content mining, web yang menjadikan mining informasi dan structure mining dan web usage mining dapat pengetahuan yang berguna menjadi tantangan untuk digunakan untuk mencari data dengan cepat. dijadikan riset. Strategi utama impelementasi web usage mining adalah mengurangi customer cost dan menjadikan fungsi pemanggilan modul. Algoritma LUI dapat 2. Web Data Mining digunakan sebagai web usage mining berbasis open Ada beberapa karakteristik tentang pentingnya source. data mining pada web [0], yakni: a. Jumlah data/informasi pada web sangat besar 1. Introduction dan terus bertumbuh b. Jenis data atau informasi pada web sangat Implementasi web tidak mungkin tanpa bervariasi dan berbeda internet, yang menyediakan jaringan komunikasi c. Karena kepemilikan website berbeda sangat untuk fungsi web. Dengan internet dimungkinkan mungkin terjadi ada halaman yang terdapat pada melakukan akses universal terhadap informasi yang banyak website bersifat hypermedia. World wide web (www) d. Jumlah informasi yang saling terhubung dijadikan sebagai pintu masuk akses informasi dibeberapa website juga sangat besar tersebut. Dalam www selalu diimplementasikan e. Data pada web juga cenderung noisy, hal ini model client-server, pengguna disebut sebagai dapat dikarenakan tidak adanya pengawasan client yang terhubung ke remote machine, yang terhadap kualitas isi website. selanjutnya disebut sebagai server, yang f. Website cenderung dinamis, sehingga selalu menyimpan data dalam jumlah besar. berubah Data yang tersimpan dalam server dapat g. Website juga dapat berupa virtual society, yang diklasifikasikan sebagai data yang dapat diakses berisikan interaksi banyak pengguna. untuk dilihat saja, selain data yang juga bisa Karakteristik tersebut menjadikan web data diupdate oleh pengguna yang mempunyai hak, yang mining menjadi tantangan sekaligus menjadi selanjutnya disebut sebagai web admin. peluang untuk diteliti. Jika pengguna internet ingin mendapatkan Web mining memiliki klasifikasi sbb [0]: data yang diperlukan dari server maka akan mereka akan menggunakan fasilitas search engine. Dengan memasukkan kata kunci (keyword) tertentu maka search engine akan mencari dan menemukan informasi yang berkaitan, dapat berupa website, file, citra (image) atau bentuk data lainnya. Sementara itu untuk mengeksplorasi data dari web tidak jarang kita memerlukan waktu yang panjang sehingga kita menemukan data yang sebenarnya kita perlukan. Gambar 1. Klasifikasi Web Mining Data Maning dan Database System 3-61
  • 62. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Dari Gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa web a. Menemukenali sumber data (resource mining [0] terdiri dari mining isi web (web content discovery) mining), mining struktur web (web structure b. Pemilihan informasi dan pra-proses mining) dan mining pengguna web (web usage (information selection and pre-processing) mining). c. Mencari pola umum dari satu website maupun Mining isi web pada umumnya adalah antar website (generalization) mengeksplorasi isi web, hal ini dimungkinkan d. Validasi dan interpretasi pola hasil mining karena banyak halaman web yang bersifat terbuka (analysis) (open access). Target knowledge discovery adalah e. Menampilkan hasil analisa secara interaktif dokumen teks, dan juga dokumen multimedia. sehingga mudah difahami (visualization) Mining isi web dapat diklasifikasikan pada dua pendekatan, yakni pendekatan berdasar agen (the 3. Web Mining Open Source agent based approach) dan pendekatan berdasar database (database approach) [0]. 3.1 DEiXTo Pendekatan berdasar agen bertujuan DEiXTo (or ∆EiXTo) adalah aplikasi berbasis meningkatkan informasi yang ditemukan, web yang dapat digunakan mengekstraksi data [0], melakukan penyaringan (filtering), dan hasilnya tool berdasarkan W3C Document Object Model dibagi atas tiga kategori, yakni [0]: (DOM). Gambar 2 memperlihatkan tampilan a. Intelligent Search Agent, yakni dengan mencari DeiXTo. informasi yang relevan, menggunakan karakteristik dan domain pengguna b. Information Filtering, yakni dengan menggunakan teknik pemanggilan informasi (information retrieval) secara otomatis, menyaringnya dan mengakgorisasikan hasilnya c. Personalized Web Agent, yakni memanfaatkan preferensi pengguna maupun pengguna lainnya yang memiliki ketertarikan yang sama, kemudian menemukan informasi yang diperlukan. Pendekatan berdasar database bertujuan memodelkan data dari web ke dalam bentuk Gambar 2. Aplikasi DEiXTo terstruktur, sehingga dapat mengaplikasikan query database dan mengaplikasikan data mining. Dengan aplikasi DEiXTo memungkinkan Mining struktur web dilakukan untuk pengguna untuk membuat akurasi tinggi aturan merepresentasikan struktur informasi yang ekstraksi (extraction rules). DEiXTo terdiri dari ditampilkan, termasuk hubungan antara halaman tiga komponen sistem, yaitu: pada web yang sama, ataupun dengan web yang a. GUI DEiXTo, sebagai aplikasi berbasis lain. Windows , dengan implementasi ramah Mining pengguna web ditujukan untuk melihat pengguna yang digunakan untuk mengelola pola keterhubungan antara pengguna. Dalam extraction rules, seperti membangun, menguji, beberapa tahun terakhir tantangan utama dalam riset meningkatkan akurasi, menyimpan dan mining pengguna adalah [0]: memodifikasi. a. Pra-proses (pre-processing), ini perlu dilakukan b. DEiXToBot, dengan mengimplementasikan Perl karena data cenderung noise (mengandung data digunakan untuk menciptakan pola dari hasil yang tidak diperlukan). Dalam hal ini yang GUI DEiXTo. Aplikasi ini seperti solusi tailor- dilakukan adalah pembersihan data, inegrasi, made. transformasi dan reduksi data. c. Command Line Executor, adalah aplikasi stand- b. Menemukan pola (pattern discovery), beberapa alone, sebagai utilitas yang dapat digunakan metode statistik, algoritma data mining dan mengekstraksi rule secara massif. teknik pengenalan pola dapat digunakan. c. Analisa pola (pattern analysis), digunakan agar 3.2 Mozenda pola yang ada dapat difahami melalui visualisasi Mozenda adalah aplikasi data mining berbasis maupun interpretasi data. web, digunakan untuk tujuan membuat perencanaan Pada web mining ada beberapa sub tasks yang [0], tugas perencanaan. Dengan aplikasi ini dapat dilakukan [0], yaitu: disusun perencanaan pemasaran dan perencanaan 3-62 Data Maning dan Database System
  • 63. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  penjualan. Dengan informasi yang dihasilkan dapat 3.3 RapidMiner memperkirakan apa yang akan dilakukan pesaing. Gambar 3 memperlihatkan tampilan antarmuka RapidMiner adalah salah satu aplikasi open aplikasi Mozenda. source data mining yang sangat populer [0]. Ada terdapat 400 modul atau operator, termasuk software dengan fitur yang lengkap. Gambar 4 memperlihatkan antarmuka aplikasi RapidMiner. Gambar 3. Aplikasi Mozenda Mozenda memiliki beberapa fitur sebagai berikut: Gambar 4. Aplikasi RapidMiner a. Ekstraksi Data Dengan mengekstrak data memungkinkan RapidMiner mendukung semua tahapan data pengguna mendapat informasi yang strategis, mining, seperti memanggil file data, pra-proses, yakni mencakup mendapat informasi dari visualisasi data, desain dan inspeski yang interaktif, pemerintah, merangkum data statistik dari otomasi permodelan, pengaturan parameter dan rencana bisnis, serta mengumpulkan data untuk fitur lainnya. Dengan RapidMiner juga dapat tujuan yang legal. dilakukan fungsi web mining. b. Screen Scrapping Screen scraper Mozenda digunakan untuk 4. Hasil dan Pembahasan mengumpulkan data yang vital dari sejumlah halaman web yang telah diakses. Jika telah Algoritma web mining dapat diklasifikasikan dikumpulkan akan mudah mengelola data seperti klasifikasi web mining, yakni terdiri dari tersebut ke dalam format yang sesuai, seperti web content mining, web structure mining dan web database, spreadsheets, dan lainnya. Dengan usage mining. Beberapa algoritma yang dikenal Mozenda screen scrapers akan mudah adalah association rule mining, neares neighbour memanggil ulang sejumlah website karena telah classifier, decision tree, bayesian classifier, neural dimasukkan ke dalam sebuah database. network classifier, the k-Medan algorithm, dan c. Web Harvesting yang lainnya [0]. Istilah memanen (harvesting) digunakan untuk Strategi utama impelemntasi web usage menangkap (capture) data yang diperlukan, mining adalah mengurangi customer cost dan dengan sekumpulan points, clicks, dan menjadikan fungsi pemanggilan modul dari website highlights, akan mudah untuk menangkap data dapat dilakukan dengan optimal [0]. Untuk dan menyimpannya dalam format Excel, CSV, mencapai hal ini dapat dilakukan dengan ataupun XML. mengembangkan algoritma dengan blok sbb: d. Web Crawling a. Mengumpulkan informasi pengguna Mesin pencari (seperti Firefox, Google, Yahoo, b. Mengembangkan struktur topologi website dan lainnya), melakukan pekerjaan yang c. Mengembangkan matriks konjungsi dari menakjubkan, yang mampu menyediakan kunjungan pengguna terhadap halaman website berbagai informasi yang diperlukan. Dengan Dengan blok algoritma seperti ini diharapkan metode crawl, Mozenda juga mampu dapat dicatat waktu dan kebiasaan kunjungan dari mengumpulkan informasi yang sudah pengguna. ditemukan dan dapat dipanggil kembali di Untuk mencapai hal tersebut langkah taktis waktu mendatang. Dengan Mozenda Web Agent yang perlu dilakukan adalah menemukenali Builder semua instruksi dapat dinavigasi dan halaman website yang penting, menemukan disimpan. pengunjung yang diidenstifikasi sebagai pengunjung utama, menemukan informasi yang menjadi ketertarikan pengunjung. Data Maning dan Database System 3-63
  • 64. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  kembali centorid dari kluster SCLk sebagai Cid k = 1/ Ck Σ j∈Ck S 'j ; Jika tidak, tentukan s’i sendiri sebagai klaster baru dan centroid dari kluster ini. Step 4: Ulangi step 2 sampai 4 sampai semua sesi diproses dan semua all centroids tidak ada diperbaharui lagi. Algoritma-2-Membentuk profil pengguna dengan LUI Input: Set sesi klaster pengguna sebagai SCL = {SCLk} Output: Set profil pengguna sebagai SCL = {SCLk} Step 1: Untuk masing-masing sesi di kluster SCLk, dihitung nilai mean weight value dari halaman dengan Gambar 5. Prosedur Web Usage Mining wτ ( p , SCLk ) = 1 / SCLk Σ w( p , s ) s∈SCLk Gambar 5 memperlihatkan prosedur web dimana w(p, s) adalah weight of page p dalam sesi w(p, s), dan |SCLk| ditentukan sebagai usage mining [0]. Dari gambar tersebut dapat kita cluster SCLk. lihat bahwa proses web usage mining terdiri dari 3 Step 2: Untuk sestiap klaster, selanjutnya dihitung tahapan utama, yakni pra-proses, mining dan mean vector (yaitu centroid) sebagai analisa. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan mvτ = {< p , wτ ( p , SCLk ) > p ∈ P} dalam pra-proses adalah memastikan bahwa data Step 3: Untuk setiap halamn dari klaster, jika nilai yang akan diproses telah diidentifikasi dan sesuai lebih rendah dari threshold µ, halamn dengan tujuan mining data yang akan dilakukan. koresponden akan difilter, jika tidak agar Dalam proses mining dapat dipilih metode dibiarkan saja. Step 4: Urukan halaman dengan dasar weights secara yang diperlukan, apakah association rule, descending order dan output dari mean vector pengenalan pola, klasifikasi, dan proses klaster, sebagai profil pengguna dengan . ataupun dapat dilakukan dengan kombinasi dari dua upk = {< p1k , wτ ( p1k , SCLk ) >,..., < atau tiga metode yang diperlukan. p 2k , wτ ( p 2k , SCLk ) >, ..., < pτ k , wτ ( pτ k , SCLk )} Memperhatikan bahwa mengenali pengguna dimana wt(p1k,SCLk) > wt(p2k,SCLk) > ...> adalah aspek penting dalam web usage mining, wt(ptk,SCLk)>µ. maka riset ini fokus pada algoritma pengenalan web Step 5: Ulangi step 1 sampai 4 sampai semua sesi dengan mengembangkan klastering. klaster sesi diproses, dan hasilkan profile pengguna. Salah satu model klastering yang cukup terkenal adalah Latent Usage Information (LUI). LUI algoritma untuk klaster web berdasarkan Gambar 6. Rincian Algoritma LUI klaster semantik [0]. Algoritma ini terdiri dari dua tahapan, yakni diawali dengan algoritma clustering, 5. Kesimpulan dimana klaster awal dikonversi menjadi kelompok. Langkah berikutnya adalah algoritma menghasilkan Untuk menemukan data dari web dengan cara satu set profil pengguna, yakni dengan yang cepat dapat dimanfaatkan web data mining. menghubungkan centroid dari klaster. Berikut Web mining diklasifikasikan atas web content adalah rincian algoritma tersebut (Gambar 6.). mining, web structure mining dan web usage mining. Strategi utama impelemntasi web usage Algoritma-1-Menentukan klaster mining adalah mengurangi customer cost dan Input: Konversi matriks usage SP dan similarity menjadikan fungsi pemanggilan modul. Algoritma threshold ε LUI dapat digunakan sebagai web usage mining. Output: Set sesi klaster pengguna sebagai SCL={SCLi} Ada beberapa aplikasi web mining yang berbasis dan centroids koresponden sebagai Cid ={Cidi} Step 1: Pilih sesi pengguna pertama s’i sebagai klaster open source, yaitu DEiXTo, Mozenda dan awal SCL1 dan centroid klaster, yaitu SCL1 = RapidMiner. {si} dan Cidk1 = s’i. Step 2: Untuk setiap sesi s’i, hitung kemiripan antara s’i dan centroid dengan klaster yang lain sebagai sim(s’i,Cidj). Step 3: jika sim(s’i,Cidk) = maxj (sim(s’i,Cidj)) > ε , alokasikan s’i ke dalam SCLk dan hitung 3-64 Data Maning dan Database System
  • 65. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Referensi [1] Liu, Bing, “Web Data Mining”, Springer- Verlag, Berlin, 2007 [2] Sharma, Kavita, Gulshan Shrivastara, Vikas Kumar, “Web Mining : Today and Tomoorow”, IEEE, 2011, pp. 399-403 [3] Boddu, Sekhar Babu, V.P. Krishna Anne, Rajasekhara Rao Kurra, Durgesh Kumar Mishra, “Knowledge Discovery and Retrieval on World Wide Web Using Web Structure Mining”, Fourth Asia Conference on Mathematical/Analytical Modelling and Computer Simulation, IEEE, 2010, pp. 532- 537 [4] Cooley, R, B. Mobasher, J. Srivastara, “Web Mining : Information and Pattern Discovery on the World Wide Web”, IEEE, 1997, pp. 558-567 [5] Singh, Brijendra, Hemant Kumar Singh, “Web Data Mining Research : A Survey”, IEEE, 2010 [7] www.deixto.com [8] www.mozenda.com [9] www.rapidminer.com [10] Xu, Guandong, Yanchun Zhang, Lin Li, “Web Mining and Social Networking”, Springer, New York, 2010 [11] Bai, Shuyan, Qingtian Han, Qiming Liu, Xiaoyan Gao, “Research of an Algorithm Based on Web Usage Mining”, IEEE, 2009, pp. 1-4 [12] Huiying, Zhang, Liang Wei, “An Intelligent Algorithm of Data Pre-Processing in Web Usage Mining”, Proceeding of the 5th World Congress on Intelligent Control and Automation, June 15-19, 2004, IEEE, pp. 3119-3123 Data Maning dan Database System 3-65
  • 66. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-66 Data Maning dan Database System
  • 67. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Aplikasi E-CRM Membangun Hubungan Pelanggan Siswono Jurusan Sistem Informasi, School of Information Systems, Universitas Bina Nusantara [email protected]; [email protected] Abstrak Dalam memaksimalkan usaha meningkatkan jumlah pelanggannya dapat diterapkan strategi CRM (Customer Relationship Management) CRM yang dikombinasikan dengan teknologi adalah strategi bisnis yang dirancang untuk internet (biasa disebut e-CRM). E-CRM merupakan mengoptimalkan keuntungan, pendapatan dan suatu sistem berbasis internet yang menghubungkan kepuasan konsumen dengan cara perusahaan dengan pelanggannya guna mengorganisasikan perusahaan di antara segmen meningkatkan kualitas layanan yang diberikan pasar, mengetahui perilaku kepuasan pelanggan untuk menciptakan loyalitas pelanggan serta dan membuat hubungan dari pelanggan sampai menarik pelanggan baru. pemasok. Keunggulan CRM adalah memperluas pasar dengan cara mempertahankan pelanggan yang sudah ada, meningkatkan penjualan ke 2. Literature Review pelanggan melalui up-selling dan cross-selling dan 2.1 Pengertian CRM dan e-CRM menjadikan CRM sebagai sarana promosi sehingga perusahaan dapat memperoleh pelanggan baru. Menurut Malthouse dan Calder (2005, p152), Kemajuan teknologi internet telah membuka CRM mencakup setiap antarmuka antara pelanggan peluang untuk memanfaatkan keunggulan internet dan perusahaan. CRM adalah himpunan seluruh untuk diintegrasikan dengan CRM, biasa disebut e- interaksi atau kontak dengan konsumen, baik yang CRM. diprakarsai oleh perusahaan atau dengan konsumen Cook (2008, p28) menyatakan bahwa sistem Kata kunci : CRM, E-CRM, Customer Relationship CRM menawarkan kesempatan organisasi untuk Management mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Prinsip dari CRM adalah jika perusahaan memiliki 1. Pendahuluan informasi lebih jauh tentang pelanggan, maka semakin baik. Seperti dikutip oleh Cook menurut Internet yang ditemukan oleh Leonard Profesor Adrian Payne dari Cranfield University, Kleinrock pada tahun 1969, telah berkembang pesat CRM adalah 'proses strategis untuk hingga saat ini dan telah memberikan kemudahan mengidentifikasi segmen apa yang diinginkan untuk menyelesaikan berbagai kegiatan keseharian pelanggan, mikro-segmen atau pelanggan individu perusahaan maupun individu. Internet telah atas dasar one-to-one dan mengembangkan mempersingkat jarak antara produsen dan program-program terpadu yang memaksimalkan konsumen, hubungan antara keduanya menjadi nilai bagi pelanggan dan nilai seumur hidup lebih dekat, dengan fungsi internet sebagai alat pelanggan untuk organisasi melalui akuisisi untuk berkomunikasi dan saling menghubungkan sasaran pelanggan, meningkatkan keuntungan kedua belah pihak, sehingga tidak lagi merasakan kegiatan dan retensi'. jarak yang jauh meskipun mereka berada dalam Menurut Kotorov (2002, p220), seperti semua negara yang berbeda. teknologi baru, teknologi yang berhubungan dengan Perusahaan menyadari bahwa internet memberi CRM, seperti portal hubungan pelanggan, data kemudahan dalam menjalin kerjasama dengan mining, call center cerdas, dll, menjanjikan pelanggan dan target untuk meningkatkan jumlah perubahan besar. Perubahan besar terjadi ketika ada pelanggan secara terus-menerus serta meningkatkan perubahan paradigma, yaitu dalam cara melakukan loyalitas pelanggan yang merupakan asset terbesar sesuatu. Ada banyak definisi dari CRM yang perusahaan. Dalam usaha untuk peningkatan jumlah menambah kebingungan tentang bagaimana pelanggan ini, perusahaan harus mengetahui apa sebenarnya CRM akan mengubah apa yang kita saja harapan (ekspektasi) dan keinginan pelanggan lakukan (Ernst & Young 1999). Namun perubahan sehingga pada akhirnya pelanggan menjadi loyal tersebut tidak konseptual (Peppard, 2000). Konsep kepada perusahaan. Data Maning dan Database System 3-67
  • 68. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  pelayanan pelanggan dan manajemen hubungan Teknologi memungkinkan untuk mengirim email adalah sama tuanya dengan konsep pasar. sebanyak mungkin dengan biaya lebih rendah Turban et al. (2008, p607) mengatakan e-CRM dan juga menyediakan halaman web untuk grup merupakan sebuah manajemen hubungan pelanggan yang lebih kecil dari pelanggan (mikro-segmen). yang diadakan secara elektronik. Dengan 3. Meningkatkan, kedalaman, keluasan, dan sifat menggunakan teknologi internet, data mengenai hubungan. pelanggan dapat dengan mudah diintegrasikan Sifat dari media internet memungkinkan dengan pemasaran, penjualan, analisis dan aplikasi informasi lebih lanjut yang akan diberikan layanan pelanggan. Sekarang ini dunia dihubungkan kepada pelanggan jika dibutuhkan. oleh internet, e-CRM telah menjadi suatu 4. Hubungan pembelajaran dapat dicapai dengan kebutuhan untuk bertahan, selain sebagai menggunakan alat yang berbeda di seluruh keunggulan kompetitif. siklus hidup pelanggan. Sedangkan menurut David (2010, p486), e- Alat-alat ini adalah semacam fasilitas CRM adalah memanfaatkan teknologi komunikasi pembelajaran online tentang apa yang digital untuk memaksimalkan penjualan untuk dibutuhkan pelanggan. pelanggan yang ada dan terus mendorong 5. Biaya menjadi lebih rendah. penggunaan layanan online. Menghubungi pelanggan via email atau dengan membuka halaman web dapat mengurangi biaya 2.2 Tujuan dan Manfaat CRM daripada menggunakan surat dalam bentuk fisik, tetapi mungkin yang lebih penting, informasi Tujuan utama CRM sudah jelas yaitu usaha hanya perlu untuk dikirim ke pelanggan- untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan yang telah mengungkapkan preferensi pelanggan, (Turban et al., 2005, p262). untuk itu, sehingga sedikit mail-outs (surat Kalakota dan Robinson (2001, p173) menyebutkan keluar). tujuan-tujuan dari kerangka kerja CRM yaitu : • Menggunakan hubungan yang telah ada untuk 2.3 Fase CRM meningkatkan pendapatan. • Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk Kalakota dan Robinson (2001, p174-175) layanan yang unggul. menyebutkan ada tiga fase dari CRM yaitu : • Mengajukan proses dan prosedur penjualan yang 1. Acquiring New Customers lebih konsisten dan dapat berulang. Mendapatkan pelanggan baru dilakukan dengan Sedangkan manfaat utama dari CRM menurut kepemimpinan produk/jasa yang mendorong Turban et al. (2008, p608) adalah ketersediaan batasan kinerja mengenai kenyamanan dan pemeliharaan pelanggan yang superior melalui inovasi. Nilai yang diusulkan buat pelanggan penggunaan internet dan teknologi informasi. CRM adalah penawaran produk yang superior dengan membuat pelanggan senang, dengan menyediakan ditopang oleh layanan yang unggul. pilihan produk dan jasa, respon, dan resolusi 2. Enhancing the profitability of existing masalah yang cepat, serta akses informasi yang customers. cepat dan mudah. Perusahaan mencoba untuk Meningkatkan profitabilitas pelanggan atau memperoleh keunggulan kompetitif terhadap hubungan yang telah ada dapat dilakukan kompetitor mereka dengan menyediakan CRM dengan cara mendorong keunggulan dalam yang lebih baik. cross-selling dan up-selling, hal ini menambah Menurut David (2010, p487), manfaat-manfaat kedalaman hubungan. Nilai yang diusulkan buat dari e-CRM yaitu : pelanggan adalah penawaran kenyamanan yang 1. Menargetkan biaya menjadi lebih efektif. lebih baik dengan biaya yang rendah. Internet memiliki keuntungan bahwa list dari 3. Retaining profitable customers for life. contacts adalah self-selecting (memilih sendiri) Mempertahankan hubungan pelanggan untuk atau pre-qualified (pra-kualifikasi). Perusahaan selamanya. Penyimpanan informasi pelanggan hanya akan bertujuan untuk membangun berfokus pada kemampuan beradaptasi dalam hubungan dengan mereka yang telah pelayanan, mengirimkan apa yang diinginkan mengunjungi situs web dan menyatakan minat pelanggan. Sekarang, lebih banyak perusahaan pada produk dengan mendaftarkan nama dan yang berfokus pada strategi mempertahankan alamat. Tindakan mengunjungi situs web dan pelanggan daripada menarik pelanggan baru. browsing menunjukkan target pelanggan. Alasan dibalik strategi ini sebenarnya sederhana 2. Mencapai banyak kustomisasi dari pesan : If you want to make money, hold onto your pemasaran (dan mungkin produk). good customers. 3-68 Data Maning dan Database System
  • 69. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Gambar 1. Fase CRM (sumber Kalakota dan Secara tradisional, sistem CRM menggunakan Robinson (2001, p175)) klien / server teknologi di mana semua program dan aplikasi yang dijalankan pada satu atau lebih server 2.4 Perbedaan CRM dan e-CRM terpusat. Sistem antarmuka operasi front-end Chandra dan Strickland (2004, p410) dengan operasi backend melalui sistem ERP menjelaskan bahwa pada tahun 1990-an merupakan tradisional. Sistem ini tidak menggunakan periode pertumbuhan yang luar biasa dari sebuah datawarehouse atau data mart. Sistem ERP kelas perangkat lunak yang disebut ERP (Enterprise bertindak sebagai repositori data dan menangkap Resource Planning). Sistem ERP merupakan data dari front-end dan back-end operasi. 'Touch sebuah sistem yang banyak digunakan untuk points’ pelanggan adalah toko ritel dan layanan operasi 'back-end' sehingga sistem di seluruh pelanggan dan support centers, misalnya, kontak perusahaan terintegrasi, membuat informasi di pribadi melalui outlet ritel, telepon, dan fax. seluruh perusahaan yang tersedia lebih mudah. Dengan eCRM, antarmuka antara front-end Sampai saat ini, perusahaan mengembangkan dan back-end operasi tidak hanya melalui ERP, sejumlah aplikasi khusus server, masing-masing tetapi juga menggunakan datawarehouse dan data didedikasikan untuk mengerjakan fungsi tertentu. mart. Datawarehouse adalah kumpulan dari Dengan sistem ERP, sebuah perusahaan mampu informasi, yang dikumpulkan dari beberapa menangkap data dalam satu tempat dan database operasional, digunakan untuk membuat mengintegrasikan dengan mudah berbagai business intelligence dalam mendukung kegiatan departemen dan proses. Meskipun sistem ERP bisnis dan pengambilan keputusan. Datawarehouse sangat membantu dalam mengelola operasi "back- adalah database multidimensi. Lapisan dalam end", mereka tidak dirancang untuk menangkap sebuah datawarehouse mewakili informasi sesuai data dan mendukung kompleksitas pemasaran. Di dengan dimensi yang berbeda. Sebuah data mart sisi lain, sistem CRM secara khusus dikembangkan adalah subset dari data warehouse di mana hanya untuk Aplikasi ’front-end 'dan dengan cepat sebagian terfokus informasi datawarehouse diadopsi. Idealnya, CRM memungkinkan sebuah disimpan (4). ’Touch points’ pelanggan di eCRM perusahaan untuk menyesuaikan produk dan diperluas untuk memasukkan Internet dan layanan untuk preferensi setiap pelanggan. perangkat nirkabel, yang mendukung teknologi Chandra dan Strickland (p410-411) mobile dan PDA. mengatakan bahwa perbedaan antara CRM dan Tabel 1 memperlihatkan perbedaan dari dua eCRM sangat tipis, tapi penting. Mereka teknologi tersebut. berkonsentrasi pada teknologi yang mendasari dan Tabel 1 Perbedaan Teknologi antara antarmuka dengan pengguna dan sistem lain. CRM dan e-CRM Sebagai contoh, sistem eCRM banyak menyediakan Kriteria CRM e-CRM Kontak Kontak pelanggan biasanya Selain telepon, kontak pelanggan dengan browser self-service didasari Pelanggan dimulai melalui cara juga dimulai melalui tradisional dari toko ritel, Internet, e-mail, nirkabel, window untuk memesan, cek status pesanan; telepon, atau fax. teknologi mobile dan meninjau sejarah pembelian; meminta informasi PDA. Sistem antar- Bekerja dengan back-end Dirancang untuk aplikasi tambahan tentang produk; mengirim e-mail dan muka aplikasi melalui sistem ERP. front-end, yang pada terlibat dalam sejumlah kegiatan lainnya. gilirannya antarmuka dengan aplikasi backend Kemampuan ini memberikan kebebasan pelanggan melalui sistem ERP, datawarehouse, dan data dalam hal tempat dan waktu. Pelanggan tidak lagi mart. terbatas untuk menghubungi organisasi selama jam Sistem Overhead (komputer klien) Web-aplikasi memerlukan PC klien untuk men- Tidak ada persyaratan; browser adalah portal bisnis biasa, dan organisasi tidak harus memberikan download applet dan pelanggan untuk eCRM. berbagai aplikasi. Aplikasi kontak langsung di bagian lain untuk pertanyaan ini dan applet harus ditulis pelanggan dan permintaan. ulang untuk platform yang berbeda. Data Maning dan Database System 3-69
  • 70. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Kustomisasi dan Audiens yang berbeda Pandangan "dinamis" dan Personalisasi membutuhkan pandangan personal yang sangat 4. Penerapan eCRM di PT. NESTLE Informasi yang berbeda dan jenis individual didasarkan informasi. Pandangan pribadi untuk audiens yang berbeda pada pembelian dan preferensi yang mungkin. Salah satu contoh perusahaan yang telah adalah tidak mungkin. Setiap audiens individual menerapkan e-CRM adalah PT. Nestlé Indonesia Individu memerlukan menyesuaikan perubahan kustomisasi pandangan. dengan meluncurkan Sahabat Nestlé (lihat Sistem Fokus pemrograman. Sistem dirancang di sekitar Sistem dirancang di lampiran). Pada website tersebut terdapat beberapa produk dan fungsi pekerjaan sekitar kebutuhan fasilitas diantaranya adalah : (untuk penggunaan internal). pelanggan (untuk Web-aplikasi yang dirancang penggunaan eksternal). • Berbagi resep makanan sehat sekitar satu departemen atau unit bisnis. Portal perusahaan yang luas yang dirancang dan • Dunia Bayi tidak terbatas pada departemen atau unit • Informasi tentang makanan dan gizi bisnis. • Parenting Sistem Pelaksanaan lebih lama dan Mengurangi waktu dan Pemeliharaan manajemen adalah mahal biaya. Implementasi • Promo dan Modifikasi karena sistem ini terletak di berbagai lokasi dan pada sistem dan ekspansi dapat dikelola dalam satu lokasi • Kalender event-event yang akan diadakan oleh beberapa server. dan pada satu server. Nestlé Dalam website tersebut pelanggan serasa 3. Sejarah PT. NESTLE dimanjakan dan diperhatikan oleh Nestlé. Sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh Merasa prihatin dengan tingginya angka Nestlé adalah: mortalitas bayi di akhir abad 19 di Swiss, Henri • Memiliki space untuk arena promosi Nestlé, seorang ahli kimia Jerman yang berdomisili • Memiliki space untuk arena survey di Vevey, Swiss berhasil menciptakan makanan • Memiliki space untuk melakukan diskusi (tanya pendamping bagi bayi yang tidak mendapat cukup jawab) dengan pelanggan secara langsung ASI. “Farine Lactee” berhasil menyelamatkan • Mendapatkan keinginan pasar melalui saran dan banyak jiwa bayi pada saat itu dan Nestlé pun kritik dari feedback pelanggan mendapatkan kepercayaan masyarakat. • Peningkatan kepercayaan terhadap produk- Henri Nestlé kemudian memanfaatkan nama produk Nestlé. keluarganya menjadi logo perusahaannya. Dalam E-CRM dirancang dengan maksud memenuhi dialek Jerman Swiss, "Nestlé" berarti sarang burung harapan dan kebutuhan pelanggan untuk mencapai kecil (little nest). Logo itu menjadi lambang rasa nilai lifetime pelanggan yang maksimal dan aman, kasih sayang, kekeluargaan dan tradisi. memberikan hasil pada usaha. Penggunaan produk Perusahaan Nestlé terus mengembangkan e-CRM, software e-CRM dan solusi e-CRM akan produk-produknya dan kemudian menjadi pelopor memperkaya implementasi e-CRM yang efektif di beberapa produk seperti susu kental di Eropa tahun dalam perusahaan. Ada banyak kisah sukses e- 1905, susu coklat tahun 1929, kopi instant tahun CRM, namun kesuksesan dalam implementasi E- 1938 dan lain-lain. CRM diukur dengan upaya yang dilakukan perusahaan untuk menunjukkan sasaran dan Nestlé Indonesia harapannya. Dengan menyediakan sarana untuk Produk-produk Nestlé telah beredar di Bumi mengatur dan mengkoordinasi interaksi pelanggan Nusantara sejak akhir Abad ke-19, dimana salah seperti yang di lakukan oleh PT. Nestlé Indonesia, satunya ialah susu kental manis yang dikenal teknologi E-CRM membantu perusahaan dengan sebutan "Tjap Nona" (sekarang "Nestlé memaksimalkan nilai setiap interaksi konsumen Milkmaid"). Kantor pusat Nestlé di Swiss, Nestlé yang pada akhirnya meningkatkan kinerja korporat. S.A., bersama sejumlah mitra lokal mendirikan Perlunya pemahaman yang lebih baik terhadap anak perusahaan di Indonesia pada bulan Maret perilaku konsumen dan fokus pada konsumen yang 1971. Saat ini PT.Nestlé Indonesia mengoperasikan dapat memberikan profit jangka panjang telah tiga pabrik yang berlokasi di daerah Tangerang mengubah para marketer dalam memandang dunia. (Banten), Panjang (Lampung), dan Kejayan (Jawa Timur). Beberapa merek produk Nestlé yang dipasarkan di Indonesia antara lain : susu bubuk 5. Penutup Nestlé Dancow, kopi instant Nescafé, Nestlé Milo, E-CRM telah menjadi strategi penting bagi Nestlé Bubur Bayi, Kit Kat, Polo, dan lain-lain. perusahaan yang siap bersaing menuju era Nestlé Indonesia berkomitmen untuk tetap globalisasi dengan cara membangun hubungan yang mengembangkan produk-produk melalui inovasi intim antara perusahaan dengan pelanggan. dan renovasi demi memuaskan kebutuhan Aplikasi e-CRM dapat digunakan oleh konsumennya di seluruh Indonesia. perusahaan manufaktur dan jasa. Yang perlu dipertimbangkan perusahaan adalah memilih 3-70 Data Maning dan Database System
  • 71. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  aplikasi software yang tepat dan sesuai dengan yang Daftar Pustaka diperlukan. Kunci keberhasilan e-CRM adalah memahami [1] Chapter 12- managing customer relationships. keseluruhan jalinan/hubungan kerja sama yang 2008. United States, New qYork: The terjadi di dalam organisasi/perusahaan, baik yang McGraw-Hill Companies, Inc., The bersifat intern maupun ekstern dengan Professional Book Group. (179-187). memanfaatkan Teknologi Informasi. Available at : http://search.proquest.Com Bagi pelanggan, website e-CRM yang mudah /docview/189489383?accountid=31532 digunakan, sangat efektif dan efisien serta dapat [2] Chandra, Satish. dan Strickland, Ted J. 2004. dipakai untuk melacak hal-hal yang berkaitan Issues in Information Systems, Volume V No. dengan hubungan pelanggan. Pada sisi perusahaan 2. memperoleh manfaat untuk meningkatkan efisiensi [3] Cook, Sarah. 2008. Chapter 01: An dan produktivitas serta memberikan layanan dan introduction to customer care. United pengalaman yang konsisten bagi pelanggannya. Kingdom, London: Kogan Page Ltd. (1-38). Available at : http://search.proquest.com/ docview/287921484?accountid=31532 [4] David, Fred R. 2010. Strategic Management : Manajemen Strategis Konsep. Edisi Kedua Belas. Salemba Empat, Jakarta. [5] Kalakota, Ravi dan Robinson Marcia. 2001. E-business2.0, Roadmap for Success. Second Edition. Pearson Education, New Jersey. [6] Kotorov, R. P. 2002. Ubiquitous organization: Organizational design for e-CRM. Business Process Management Journal, 8(3), 218-218. Available at : http://search.proquest.com/ docview/220296480?accountid=31532 [7] Malthouse, E., & Calder, B. (2005). Section iii: From strategy to implementation - chapter 8: Relationship branding and crm. United States, Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. Retrieved from http://search.proquest.com/ docview/ 189247661?accountid=31532 [8] Stone, M., Bond, A., & Foss, B. (2004). Chapter 04: Customer relationship management (CRM). United Kingdom, London: Kogan Page Ltd. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/28796649 6? accountid =31532 [9] Turban, Efraim., Rainer, R Kelly., dan Potter, Richard E. (2005). Introduction To Information Tecnology. Third Edition. Wiley, USA. [10] Turban, Efraim., King., McKay., Marshall., Lee., dan Viehland. (2008). Electronic Commerce 2008 : A Managerial Perspective. Pearson Education, New Jersey. Data Maning dan Database System 3-71
  • 72. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Lampiran perkembangan Website Sahabat Nestlé. Ini mendukung salah satu tujuan dari CRM. Gambar 6. Laman Newsletter Pada laman Newsletter, Sahabat Nestlé memberikan sebuah majalah dalam bentuk Gambar 3. Website Sahabat Nestle elektronik yang memberikan informasi yang selalu di update setiap bulan, laman ini memliki banyak pilihan (menu), yaitu : Masak di rumah, panduan cepat, info keluarga, jalan-jalan, galeri produk, gabung sahabat Nestlé, print, kirim ke teman, stop berlangganan, dan artikel lengkap. Dengan lengkapnya pilihan ini diharapkan majalah elektronik ini dapat memberikan info-info terupdate kepada pelanggan setiap bulan, sehingga pelanggan Gambar 4. Laman Cheff Welly dapat selalu mengikuti perkembangan dari Nestlé Di laman ini pelanggan benar-benar sendiri. mendapatkan jawaban pertanyaan seputar masakan atau sekedar ingin berbagi tips dan resep-resep favorit sehingga pelanggan merasakan Chef Welly benar-benar ada dan memberikan masukan- masukan yang mereka butuhkan sehingga mereka mendapatkan kepuasan tersendiri. Ini sangat mendukung program CRM karena dengan adanya laman ini pelanggan mendapatkan respons yang menyebabkan kepuasan mereka Gambar 7. Laman Sahabat Nestle Facebook bertambah. Pada laman ini pelanggan akan diberikan sebuah link yang langsung terhubung dengan facebook yang dibuat khusus untuk Sahabat Nestle yang membutuhkan informasi dan panduan gaya hidup sehat dalam rangka mewujudkan Masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Dengan demikian para Sahabat Nestlé dapat memperoleh perubahan status ketika ada informasi baru yang akan di bagikan pada laman facebook Gambar 5. Laman Dancow Parenting Sahabat Nestlé tersebut, serta mendapatkan Laman yang mempunyai motto “Mitra feedback untuk memuaskan keinginan Sahabat orangtua untuk tumbuh kembang anak ini” Nestlé. merupakan sebuah laman yang memungkinkan Bunda (pelanggan) untuk berbagi tips dan langkah apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri si Kecil. Selain itu, jika bunda bisa memberikan komentar terbaiknya maka Bunda bisa memenangkan voucher belanja. Dengan cara seperti di atas Bunda selaku pelanggan memiliki keinginan untuk mendapatkan hadiah, sehingga mereka akan selalu mengikuti Gambar 8. Laman Journey to Wellness 3-72 Data Maning dan Database System
  • 73. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Journey to Wellness menyediakan panduan praktis berupa e-book berisi petunjuk hidup sehat yang dapat pelanggan terapkan secara langsung bersama keluarga tercinta, di dalam laman ini disediakan beberapa menu menarik seperti Games yang dapat dimainkan pelanggan untuk mengetahui informasi-informasi kandungan gizi makanan, e- book yang berisi petunjuk hidup sehat yang dapat diterapkan secara langsung bersama keluarga tercinta. PT. Nestlé Indonesia sangat mengharapkan loyalitas pelanggan-pelanggannya terus meningkat dengan adanya website berbasis e-CRM yang khusus dibuat perusahaan untuk melayani pelanggan setianya. Begitu juga pelanggan PT. Nestlé Indonesia merasa sangat nyaman untuk terus dapat berhubungan dengan PT. Nestlé Indonesia karena adanya website tersebut. Data Maning dan Database System 3-73
  • 74. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-74 Data Maning dan Database System
  • 75. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Usulan Perbaikan Proses Bisnis Advertising PT. XYZ Regional Jawa Barat menggunakan Business Process Improvement Annisa Rahmataya, Sri Widaningrum, Amelia Kurniawati Fakultas Rekayasa Industri, Institut Teknologi Telkom Bandung [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak mengatur jalannya perusahaan sekaligus terus menerus mengevaluasinya. Tidak hanya bagaimana Kegiatan advertising yang dijalankan oleh perusahaan berinteraksi dengan pelanggan Divisi Marketing PT. XYZ Regional Jawa Barat eksternalnya, namun juga bagaimana perusahaan mencakup fungsi periklanan, sponsorship, dan menjalankan proses-proses bisnisnya. Proses bisnis kegiatan lainnya yang bertujuan untuk suatu perusahaan dapat memengaruhi besarnya mempromosikan perusahaan. Ini sebabnya pangsa pasar suatu perusahaan secara signifikan. pelaksanaan advertising perlu dijadikan lebih Terlebih lagi, proses bisnis yang baik dapat efisien. menghemat biaya yang dikeluarkan oleh Penelitian ini untuk mengefisienkan waktu perusahaan secara signifikan (Harrington: 1991, p. siklus dari proses bisnis kegiatan advertising 1-3). dengan menggunakan metode Business Process Berdasarkan wawancara pada tanggal 4 Improvement (BPI). Metode BPI ini akan Agustus 2010 (studi pendahuluan untuk mendukung menghasilkan proses bisnis usulan dengan proposal penelitian) kepada divisi Marketing PT. melakukan analisis streamlining dan perubahan- XYZ Regional Jawa Barat diketahui keadaan perubahan yang inkremental terhadap proses bisnis existing proses bisnis di perusahaan. Ternyata existing. Proses bisnis usulan ini disusun dengan proses bisnis yang ada saat ini untuk advertising mempertimbangkan harapan dan keluhan yang dilakukan oleh Divisi Marketing mulai dari pelanggan serta input dari pihak perusahaan. tender vendor hingga tagihannya dapat dibayarkan Selain menghasilkan suatu proses bisnis usulan, cukup rumit. Rumitnya proses bisnis existing penelitian ini juga akan menyusun beberapa dipengaruhi oleh banyaknya personil yang terlibat Standard Operational Procedure (SOP) dari antar divisi, tidak adanya standar kerja yang jelas, beberapa aktivitas dalam proses bisnis usulan. SOP dan juga panjangnya birokrasi dalam ini dimaksudkan untuk mempermudah transisi menyelesaikan kegiatan advertising. Hal ini dirasa pihak perusahaan dari proses bisnis existing ke terlalu lama oleh vendor yang telah melakukan usulan. kegiatan advertising hingga pihak vendor tersebut Kesimpulan dari penelitian ini adalah SOP sendiri yang mengeluhkan lamanya pemrosesan ini dapat disertai pada proses bisnis usulan hasil BPI ke perusahaan. untuk merealisasikan waktu siklus hasil perbaikan. Advertising yang mengalami keluhan Hasil dari penelitian ini berupa proses bisnis terbanyak adalah kegiatan dengan tagihan yang advertising usulan dengan efisiensi sebesar 67% berkisar antara Rp 200,000,000.00 hingga Rp dan waktu siklus selama 199.9 jam. Selain itu 500,000,000.00, yaitu tiga kali (60%) selama tujuh disusun SOP sebanyak delapan buah untuk bulan pertama tahun 2010. Padahal PT. XYZ sudah mengakomodasi sebelas aktivitas hasil analisis memiliki standar waktu yang ditentukan, yaitu 5.9 streamlining. minggu untuk advertising, hanya saja standar ini belum dapat diterapkan dengan baik. Pada 1. Pendahuluan kenyataannya, rata-rata waktu siklus untuk kelima kasus yang terjadi selama Januari hingga Juli 2010 1.1. Latar Belakang adalah 26 minggu. Keseluruhan kasus yang terjadi melampaui batas 5.9 minggu yang ditetapkan oleh PT. XYZ merupakan salah satu provider perusahaan, dan tiga diantaranya dikeluhkan secara jaringan Global System for Mobile Communications langsung oleh vendor karena dirasa terlalu lama. (GSM) di Indonesia. Selayaknya sebagai provider Permasalahan dari proses bisnis ini yang GSM dengan pangsa pasar yang luas di Indonesia, menyebabkan lamanya waktu pemrosesan aktual PT. XYZ harus menjalankan organisasinya dengan secara umum adalah rumitnya birokrasi di dalam efektif. Untuk itu, PT. XYZ tentunya harus Data Maning dan Database System 3-75
  • 76. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  perusahaan. Untuk menyederhanakan proses bisnis dirasa tidak lagi efektif dalam menjalankan proses- di dalam perusahaan tanpa mengurangi tingkat proses bisnisnya. keamanannya, akan digunakan metode Business Jika dibandingkan dengan metode Process Improvement (BPI) yang telah sebelumnya reengineering yang menawarkan perbaikan proses dikembangkan oleh Harrington. bisnis yang radikal dan menyeluruh, BPI lebih tepat Agar waktu siklus aktual dapat mendekati digunakan untuk perbaikan proses bisnis standar yang telah ditetapkan, penting untuk advertising PT. XYZ karena menawarkan perbaikan memahami dan memetakan proses bisnis existing yang inkremental dan berkelanjutan. Hal ini yang terjadi di dalam perusahaan. Selain menjadi sangat cocok jika diterapkan pada menyederhanakan proses bisnis, dalam penelitian perusahaan yang sudah berjalan dan memiliki ini juga akan disusun langkah-langkah operasional proses bisnis existing seperti PT. XYZ. Dengan yang perlu diterapkan oleh perusahaan dalam perubahan yang sedikit demi sedikit, akan lebih bentuk Standard Operational Procedure (SOP). memungkinkan bagi perusahaan untuk Setelah jelas alur kerja dalam proses bisnis mengimplementasikan perubahan yang disarankan pembayaran tagihan usulan, akan dilakukan validasi sebagai hasil dari penelitian ini. untuk mengukur seberapa signifikan pengurangan Secara garis besar, terdapat lima tahapan waktu yang dapat dilakukan. Dengan pelaksanaan BPI, yaitu penyederhanaan proses bisnis ini diharapkan waktu 1. Organizing for Improvement proses yang diperlukan untuk membayarkan 2. Understanding The Process tagihan-tagihan Divisi Marketing dapat menjadi 3. Streamlining lebih efisien. Dari uraian di atas menjadi latar 4. Measurement and Control belakang perlunya penelitian untuk mengkaji proses 5. Continuous Improvement bisnis advertising PT. XYZ menggunakan Business Process Improvement. 2.2. Advertising Advertising yang dimaksudkan dalam 1.2. Tujuan Penelitian penelitian ini bermula ketika Divisi Marketing PT. Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini XYZ menugaskan pihak ketiga (selanjutnya akan adalah mengefisiensikan waktu siklus advertising. disebut vendor) untuk melakukan kegiatan-kegiatan 1. Merancang proses bisnis advertising Divisi yang berkaitan dengan promosi perusahaan seperti Marketing yang terstandardisasi. iklan media cetak, radio, event, maupun 2. Merancang SOP proses bisnis advertising sponsorship. usulan. Cuplikan aliran kerja kegiatan advertising dapat dipelajari pada gambar berikut ini. 1.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari penelitian tugas akhir ini agar pembahasan mengenai hasil penelitian dapat lebih terarah adalah 1. Kegiatan yang diamati adalah advertising yang memiliki nilai Rp 200,000,000.00 hingga Rp 500,000,000.00. 2. Penelitian ini membahas usulan proses bisnis advertising, sedangkan implementasi dari proses bisnis ini terlepas dari penelitian. Kegiatan advertising dimulai ketika PT. XYZ 2. Landasan Teori mengadakan tender untuk menentukan vendor pelaksana kegiatan dan berakhir saat Divisi 2.1. Business Process Improvement (BPI) Keuangan membayar vendor tersebut setelah selesai Business Process Improvement (BPI) adalah menyelenggarakan kegiatan advertising. suatu metodologi sistematis yang dikembangkan untuk membantu suatu organisasi atau perusahaan meningkatkan kinerjanya dengan memperbaiki proses bisnis di dalamnya (Harrington: 1991, p. 20). BPI ini dikembangkan oleh H. James Harrington saat perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat 3-76 Data Maning dan Database System
  • 77. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3. Metodologi Penelitian akan menjadi salah input untuk pelaksanaan analisis streamlining. 3.1. Model Konseptual PENYELESAIAN PROSES PEMBAYARAN 4.3. Batasan Proses VENDOR Keluhan waktu siklus advertising ADVERTISING PT. XYZ MARKETING KEUANGAN GENERAL ADMINISTRATION 5. Analisis dan Usulan PEMETAAN PROSES BISNIS 5.1. Analisis Streamlining AKTIVITAS ADVERTISING ANALISIS PROSES BISNIS PERBAIKAN PROSES BISNIS METODE BUSINESS PROCESS Analisis streamlining amat erat kaitannya AKTIVITAS AKTIVITAS PENELITIAN ADVERTISING ADVERTISING IMPROVEMENT dengan konsep improvisasi. Improvisasi suatu proses bisnis dapat diartikan mengubah proses bisnis existing menjadi lebih efektif, efisien, dan 4. Pengumpulan Data mudah diadaptasi. Mirip dengan tujuan analisis 4.1. Diagram Alir dan Waktu Siklus Proses streamlining untuk meningkatkan kinerja dan Bisnis Existing Advertising kualitas suatu proses dengan mengurangi aktivitas- aktivitas yang tidak diperlukan atau dapat disederhanakan (Harrington: 1991, p. 131-133). Pemetaan proses bisnis existing serta Dari hasil analisis streamlining yang pengumpulan data waktu siklusnya menjadi bagian dilakukan didapatkan proses bisnis usulan yang dari tahapan “Understanding The Process”-nya telah dikurangi aktivitas-aktivitas birokrasi dan metode BPI. Proses bisnis existing dari kegiatan duplikasi serta usulan SOP untuk menjalankan advertising dipetakan dalam bentuk diagram alir advertising. Proses bisnis usulan yang dihasilkan yang terdiri dari 51 aktivitas dan melibatkan 12 adalah output penelitian BPI dengan efisiensi waktu personil dari PT. XYZ. Waktu siklus didapatkan siklus yang lebih tinggi. selama 5.9 minggu. Data ini akan kemudian dibandingkan dengan data proses bisnis usulan 5.2. Diagram Alir Proses Bisnis Usulan output penelitian ini. Advertising 4.1. Identifikasi Input dan Output Proses Pada proses bisnis usulan ini terjadi perubahan Bisnis Existing Advertising dan penghapusan beberapa aktivitas yang dirasa tidak efisien dari analisis streamlining. Validasi Pemahaman input, output, dan pemilik proses yang berulang diubah menjadi aktivitas tanda dari setiap aktivitas yang terjadi dalam proses bisnis tangan saja sedangkan validasi dilakukan oleh satu advertising menjadi penting karena perlunya orang saja. Validasi-validasi ini juga memunculkan pemahaman hasil yang diharapkan dari setiap form baru untuk membantu pemeriksa untuk aktivitas untuk melakukan analisis ke depannya. melakukan validasi yang diperlukan. Form-form ini Input dan output yang diperlukan oleh masing- juga diperlihatkan pada diagram alir proses bisnis masing aktivitas menjadi salah satu bentuk usulan untuk memperjelas penambahannya. Hal spesifikasi dari proses bisnis usulan yang akan lainnya yang berubah pada proses bisnis usulan menjadi output dari penelitian ini. adalah penggabungan beberapa aktivitas menjadi satu aktivitas dalam upaya menyederhanakan proses 4.2. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan bisnis sebelumnya. Internal & Eksternal Keluhan dari proses bisnis existing serta harapan untuk proses bisnis usulan dikumpulkan dari pelanggan internal dan eksternal kegiatan advertising. Kebutuhan pelanggan yang didapat Data Maning dan Database System 3-77
  • 78. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  5.3. SOP Proses Bisnis Usulan 3. Beberapa aktivitas yang didapat dari hasil analisis streamlining membutuhkan rancangan Sesuai dengan hasil dari analisis streamlining SOP. Kesebelas SOP yang disusun sebelumnya, terdapat beberapa aktivitas dalam menjelaskan langkah-langkah prosedur yang proses bisnis usulan advertising yang memerlukan dimaksudkan untuk membantu SOP untuk memperbaiki kinerjanya. Di antara pegawai/pemilik proses yang bersangkutan semua aktivitas yang terdapat pada proses bisnis untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan usulan advertising, terdapat sebelas aktivitas yang rancangan proses bisnis usulan yang tertulis. memerlukan SOP. Dalam pengembangan SOP-nya Langkah-langkah pelaksanaan prosedur ini terdapat lembar-lembar yang diadakan untuk dilengkapi dengan lembar-lembar checklist membantu proses pengerjaan aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan sebagai upaya error tersebut. Lembar-lembar pendukung SOP ini proofing sekaligus panduan pengerjaan. dilampirkan bersamaan dengan SOP yang bersangkutan. 6.2. Saran 5.4. Perbandingan Proses Bisnis Existing Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini dengan Proses Bisnis Usulan dapat dibagi dua menjadi saran untuk perusahaan serta saran untuk penelitian-penelitian ke depannya. Proses Bisnis Pertama yang akan dibahas adalah saran untuk PT. XYZ. Perbandingan Existing 1. Menerapkan proses bisnis usulan dan seluruh Existing Usulan Aktual SOP-nya dalam pelaksanaan kegiatan Waktu Siklus advertising. 235.6 1040 199.9 2. Melakukan continuous improvement secara (Jam) berkala. Efisiensi (Tn) 65% 21% 67% 3. Dalam mengidentifikasi dan memperbaiki Jumlah proses bisnis sebaiknya pandangan dari 51 51 48 Aktivitas keseluruhan personil diikutsertakan. 4. Perbaikan proses bisnis dan standardisasi prosedur kerja dilakukan untuk keseluruhan 6. Kesimpulan dan Saran aktivitas dalam perusahaan. 6.1. Kesimpulan Selain saran untuk perusahaan berikut adalah beberapa saran dan untuk penelitian ke depannya. 1. Efisiensi waktu siklus suatu proses bisnis harus 1. Analisis proses bisnis advertising yang disesuaikan dengan implementasi yang memiliki nilai selain Rp 200,000,000.- hingga memungkinkan. Mengingat adanya perbedaan Rp 500,000,000.-. yang cukup signifikan antara waktu siklus 2. Analisis proses bisnis advertising pada aktual dengan waktu siklus tertulis untuk beberapa kantor di beberapa daerah yang proses bisnis existing, efisiensi yang dilakukan berbeda. pada penelitian ini adalah mengurangi 3. Melakukan tahapan Continuous Improvement perbedaan tersebut. Usulan dari penelitian ini untuk proses bisnis usulan yang telah dilakukan menghasilkan suatu proses bisnis dengan dan diimplementasikan sebelumnya sebagai efisiensi sebesar 67%, waktu siklus selama penelitian lanjutan. 199.9 jam, dan aktivitas yang terlibat sebanyak 4. Membangun sistem database online yang 48 buah. terintegrasi antar seluruh divisi dalam 2. Proses bisnis advertising usulan hasil penelitian perusahaan untuk hal penggunaan tenaga ini disusun berdasarkan perubahan yang outsourcing. bertahap dan bertujuan mendekatkan waktu siklus aktual dengan waktu siklus yang tertulis. Sebagai tahapan perubahan awal, proses bisnis usulan yang disusun dimaksudkan agar mudah diimplementasikan. Sebagai upaya memperkecil perbedaan waktu siklus aktual dengan waktu siklus tertulis proses bisnis usulan dari penelitian ini dilengkapi dengan SOP untuk beberapa prosedur. 3-78 Data Maning dan Database System
  • 79. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Daftar Pustaka [1] Harrington, H. James, Business Process Improvement: The Breakthrough Strategy for Total Quality, Productivity, and Competitiveness , Mc.Graw-Hill, New York, 1991. [2] Harrington, H. James, et al, Business Process Improvement Workbook: Documentation, Analysis, Design, and Management of Business Process Improvement, Mc.Graw-Hill, New York, 1997. [3] Indrajit, Richardus E. and Djokopranoto, Richardus, Proses Bisnis Outsourcing, Grasindo, Jakarta, 2004. [4] Ishikawa, Kaoru, Introduction to Quality Control, 3A Corporation, California, 1990. [5] Omachuno, Vincent K. and Ross, Joel E, Principles of Total Quality, Taylor & Francis, London, 2005. [6] Sutalaksana, Iftikar Z., et al, Teknik Perancangan Sistem Kerja, ITB, Bandung, 2006. [7] Tenner, Arthur R. and DeToro, Irving J., Process Redesign: The Implementation Guide for Managers, Addison Wesley, Reading, 1996. [8] Tjiptono, Fandy, Prinsip Prinsip Total Quality Service, Andi, Yogyakarta, 1997. Data Maning dan Database System 3-79
  • 80. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3-80 Data Maning dan Database System
  • 81. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Penanganan Mising Value dengan Metode Bound and Collapse pada Struktur Bayesian Network Sayuti Rahman, Ihsan Lubis, Husni Lubis Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) Medan [email protected] Abstrak Makalah ini bertujuan untuk memaparkan cara kerja metode BC untuk mengkonstruksi struktur BN Berkembang pesatnya teknologi dari data yang tidak lengkap. Paparan akan dimulai penyimpanan data menyebabkan penumpukan data dengan mendeskripsikan definisi umum BN, yang belum dimanfaatkan secara optimal, metoda BC, konstruksi struktur BN dengan BC, memunculkan teknologi Data Mining. Teknologi ini analisa metode BC, dan experimen yang dilakukan. bekerja dengan melakukan penambangan data untuk memperoleh pola (pattern). Salah satu teknik dalam data mining adalah Bayesian network (BN). 2. Tinjauan Pustaka makalah ini menyampaikan paparan tentang proses Data complete disebut juga dengan data konstruksi struktur DAG (network) BN dari basis lengkap, contoh dekomposisi relation/table R data incomplete dengan metode Bound and menjadi beberapa fragmen R1 , R2 , ..., Rn Collapse (BC) yang bekerja bukan dengan Missing dikatakan komplit kalau setiap item data pada R In Principle. dapat juga ditemukan di beberapa R i. Sedangkan Algoritma BC dalam tugas akhir ini sangat data incomplete adalah kebalikan dari data complete memuaskan hingga data yang sulit untuk dikelola atrinya data ini tidak lengkap atau item data pada R menjadi dapat digunakan dengan baik. Data yang tidak ditemukan dibeberapa Ri (Dunning dan tidak lengkap dikelola oleh Bound and Collapse, Freedman 2008). pada tahap Bound dicari estimasi probabilitas Incomplete data atau sering disebut dengan minimum dan maksimum, lalu dijadikan estimasi missing of data, Seringkali, sebagian atau semua probabilitas tunggal pada tahap Collapse, sehingga dari data hilang (missing) dari sebuah subjek. data dapat dikelola dan dibuat Bayesian network- nya. 2.1. Metode Bound and Collapse 1. Pendahuluan Metode BC pada awalnya dikembangkan untuk mengestimasi probabilitas kondisional yang Salah satu tahapan dalam proses Knowledge mendefinisikan hubungan ketergantungan Discovery in Databases (KDD) adalah data mining, (dependency) dalam sebuah BN berdasarkan dari yaitu sebuah langkah yang menghasilkan pattern basis data yang incomplete. Kemudian BC dari data dengan menerapkan algoritma analisis dan dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat penemuan data. Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan struktur grafis BN. Dalam digunakan dalam proses data mining, antara lain mengkonstruksi struktur BN dari basis data classification, regression, clustering, incomplete, BC mengasumsikan kondisi data summarization, dependency modeling, dan change Missing At Random (MAR) (Ramoni and Paola and deviation detection. 1997). Asumsi lain adalah adalah sebagai berikut : Contoh metode yang sering digunakan untuk 1. Atribut-atribut dalam basis data memiliki nilai konstruksi BN (Bayesian Network) dari basis data yang diskret. incomplete adalah algoritma EM dan Gibbs 2. Informasi tentang keterurutan node (node Sampling. Kedua metode tersebut bekerja ordering) telah didefinisikan. berdasarkan Missing Information Principle. Prinsip Metode BC memiliki tiga bagian utama, yang kerjanya adalah melengkapi data yang hilang pertama adalah pencarian interval estimasi terlebih dahulu, kemudian mengkonstruksi struktur probabilitas, disebut dengan tahap bound. Bagian dengan menggunakan data yang lengkap. Karena kedua adalah tahap collapse yang mencari nilai harus melengkapi nilai-nilai yang hilang, maka estimasi tunggal dari interval yang telah diperoleh. semakin banyak jumlah missing data semakin Sedangkan bagian terakhir adalah pembangunan banyak waktu ekseskusi yang diperlukan. struktur BN itu sendiri. Data Maning dan Database System 3-81
  • 82. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  2.2 Tahap Bound Tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan interval nilai estimasi yang mungkin untuk setiap pasangan variabel. Adapun persamaan untuk menghitung nilai minimum dan nilai maksimum probabilitas kondisional p(j| i) adalah sebagai berikut (Ramoni and Paola 1997): • Untuk nilai probabilitas minimum, dinotas ikan dengan p (j| i) min ...…..... 2.1 Gambar 3.1 Activity Diagram Tahap BC • Untuk nilai probabilitas maksimum, dinotasikan dengan p (j| i) Pada keadaan awal akan dilakukan max pemeriksaan data yang telah ada pada database yang telah dimasukan pada bagian input data, jika ……… 2.2 data ditemukan pada database maka langkah selanjutnya inisialisasi parameter lamda, m dan n, 2.3 Tahap Collapse kebalikanya bila data tidak tersedia maka akan dilakukan pengecekan data ulang. Setelah Dari interval yang diperoleh di tahap Bound, inisialisasi langkah selanjutnya adalah pencarian selanjutnya dicari satu nilai estimasi tunggal dari jumlah data yang mempunya data lengkap yang probabilitas kondisional yang bersesuaian ditampung pada variabel n dan data yang tidak (dinotasikan dengan ). Adapun nilai lenkap pada variabel m, setelah ditemukan nilai n dihasilkan melalui per-samaan berikut (Ramoni and dan m langkah selanjutnya akan mencari Paola 1997): kemungkinan maksimum dan minimum atau p(max) dan P(min) dangan rumus pada persamaan 2.1 dan persamaan 2.2, dari selang interval 2.3 probabilitas p(min) dan P(max) maka ditetapkan estimasi tunggalnya dengan rumus pada persamaan dimana: 2.3. • = p(X = j| Y = i, X = ?), yaitu probabilitas nilai X = j jika ditemukan kasus dimana nilai X 3.2. Activity Diagram Bayesian Network tidak diketahui (X=?) sementara diketahui bahwa nilai Y yang bersesuaian adalah i (Y=i). Skenario use case Bayesian Network dapat dilihat pada gambar 3.5 : • dan merupakan hasil dari tahap Bound. 3. Perancangan 3.1. Activity Diagram Bound and Collapse Perhitungan Bound and Collapse dapat dilihat pada gambar 3.1: Gambar 3.2 Activity Diagram Membangun struktur BN 3-82 Data Maning dan Database System
  • 83. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Pada gambar 3.5 dapat dilihat bagaimana Pcollapse(A=1|B=1) = (0.5*0.71)+(1-0.5)*0.57 membangun sebuah DAG Bayesian Network, pada = 0.642857143 keadaan awal ditentukan masing-masing field pada Dimana database yang nantinya akan dibangun sebuah nBA Adalah dimana ditemukan kondisi Jaringan Bayesian, field tersebut dianggap sebagai node yang tidak terhubung dengan node lainnya, (A=1,B=1) node yang terpisah tersebut akan dicari parent dari α BA Adalah jumlah B=1 dan diketahui A=1 masing-masing node, setelah menemukan parent mB Adalah jumlah B=? dan diketahui A=1 dengan scoring fungtion maka node dibuat arc sesuai dengan parentnya. Sehingga terbentukalah nB + Adalah jumlah A=1 sebuah DAG Bayesian Network. 4. Pengujian 3.3. Perhitungan BC Berguna atau tidaknya program akan diuji, Perhitungan BC pertama kali dilakukan untuk adapun contoh data yang dibuat sperti terlihat pada memberi nilai kemungkinan terhadap data yang gambar 4.6. hilang (Bound) hingga menhasilkan estimasi probabilitas tunggal (Collapse), Jika data yang diberikan adalah seperti pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Data yang diberikan A B C D 1 1 1 1 1 2 2 1 Gambar 4.1 database yang diuji 1 1 ? 2 Cara pengujian penulis menggunakan 3 cara: 2 1 1 2 1. Menghilangkan data yang tidak lengkap Jika data yang tidak lengkap dihilangkan, maka 2 1 2 2 akan mengubah probabilitas yang ada seperti telihat 1 ? 2 1 pada gambar 4.7 Dari tabel 3.1 maka dapat dilihat terdapat missing data yaitu pada variabel B dan C yang ditandai dengan tanda tanya (?), dan dapat dijabarkan sebagai berikut: Untuk mencari probabilitas minimum Gambar 4.2 menghilangkan data tidak lengkap Kemunculan variabel “a” yang bernilai 1 menjadi 2, sedangkan data awal kemunculan a=1 sebanyak 4 kali, maka konsep ini tidak benar. = 0.571428571 2. Membiarkan data tetap untuk mencari probabilitas maksimum Data yang tidak lengkap tidak dapat diolah dengan query sacara langsung karena nilainya tidak diketahui, maka secara automatis metode ini tidak dapat digunakan. 3. Pengolahan dengan metode Bound and Collapse Data yang hilang akan dilengkapi dengan kemungkinan yang ada pada variabel tersebut = 0.714285714 dengan melihat dari tetangganya. Hal ini lebih efesien karena tidak mengubah data yang telah ada. Data Maning dan Database System 3-83
  • 84. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  5. Kesimpulan Makalah ini membuktikan bahwa BC mampu menyelesaikan masalah missing data dengan baik, tanpa harus membuang data yang tidak lengkap, hal ini menunjukan bahwa data yang tidak lengkap dapat diolah dengan baik dengan algoritma BC dan Bayesian Network sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat. Daftar Pustaka Phil, Jones (28 April 2011). Visual Basic: A Complete Course Letts Higher Education List Series. Cengage Learning EMEA Vardiansyah, Dani.2008. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta Cheng, Jie, David Bell, Weiru Liu. Learning Bayesian Networks from Data : An Efficient Approach Based On Information Theory. 1998. Faculty of Informatics, University of Ulster, U.K. Fayyad, Usama M.; Piatetsky-Shapiro, G.; Smyth, P. From Data Mining to Knowledge Discovery. 1996. AAAI Press. Lauritzen, Steffen L., David J. Spiegelhalter. Local computations with probabilities on graphical structures and their application to expert systems. 1988. Journal Royal Statistics Society B, 50(2), 157-194. Neapolitan, Richard, E. Learning Bayesian Networks. 2004. Pearson Prentice Hall. Ramoni, Marco; Sebastiani, Paola. Learning Bayesian Network from Incomplete Data- bases. 1997. Technical Report KMi-TR- 43, Knowledge Media Institute, The Open University. Ramoni, Marco; Sebastiani, Paola. Parameter Estimation in Bayesian Networks from Incom-plete Database. 1997. Technical Report KMi-TR-57, Knowledge Media Institute, The Open University. 3-84 Data Maning dan Database System
  • 85. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Optimasi Pengolahan KWH Meter pada PT. PLN (PERSERO) Menggunakan Genetic Algorithm Darjat Saripurna, Jufri Halim, Ishak STMIK Triguna Dharma Medan Email : [email protected] Abstrak Dalam hal ini mencoba mengembangkan suatu sistem tentang Informasi Stand Kwh yang dibuat Pencatatan KWH meter di setiap rumah yang dengan alat bantu computer yang menggunakan sekarang dikerjakan oleh PT. PLN (Persero) fasilitas software-software (perangkat lunak) seperti banyak mengalami gangguan terutama saat Mysql, Microsoft Visual Basic 2008 dan Crystal petugas dari PT. PLN (Persero) mencatat Report 8.5. penggunaan pemakaian daya listrik pada akhir Berdasarkan permasalahan diatas maka PT. bulan. Gangguan pencatatan KWH meter yang PLN (Persero) Cabang Binjai memerlukan suatu ditimbulkan oleh manusia sering disebabkan waktu sistem yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan kelelahan dalam pencatatan penggunaan daya yang dapat listrik. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Membantu penyampaian informasi yang lebih perlu optimasi pada pengolahan KWH meter cepat dan efisien dalam mengolah data-data menggunakan database dengan metode genetic pemakaian pelanggan. algorithm. Bila diinginkan untuk mendapatkan kinerja yang optimum dari KWH meter tersebut. 2. Penentuan Data Flow Diagram Maka parameter-parameter dari KWH meter perlu dikaji lagi dengan menggunakan Genetic Penggambaran sistem dan arus data dibuat Algorithm. Adapun model yang digunakan dari dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) pengolahan KWH meter tersebut adalah model ini memiliki 3 entitas, yaitu: Lahta, Petugas dan program database. Pimpinan. Aliran data Sistem Informasi tersebut dapat diuraikan dengan Diagram Konteks berikut Kata kunci : Genetic Algorithm, parameter ini: 1. Pendahuluan Di era Informasi sekarang ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat sekarang ini khususnya dalam bidang perusahaan maupun instansi pemerintahan dan lembaga–lembaga lainnya sudah banyak menerapkan komputerisasi sebagai sarana dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi. PT. PLN (Persero) Cabang Binjai merupakan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan serta memasok tenaga listrik Gb-1, Data Flow Diagram Program untuk masyarakat, harus menjadikan kepuasan Petugas melakukan penginputan data pelanggan baik pelanggan social, industri maupun program dalam sistem, data petugas tadi kemudian pelanggan rumah tangga sebagai target yang harus di teruskan ke Lahta. Lahta memberikan data dicapai. Banyak data-data pelanggan PT. PLN pelanggan ke dalam sistem yang kemudian (Persero) Cabang Binjai yang harus dikelola setiap diteruskan ke Petugas untuk dilakukan penyusunan saat, oleh karena itu diperlukan suatu system yang data pemakaian. Data pemakaian tersebut dapat mengolah data-data tersebut. Salah satunya diinputkan ke dalam sistem untuk di berikan ke yaitu memberikan informasi mengenai jumlah Lahta. Kesemua data yang masuk ke dalam sistem pemakaian pelanggan dan jenis tarif yang digunakan untuk penyusunan laporan ke Manager. digunakan. Data Maning dan Database System 3-85
  • 86. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  3. Penentuan Entity Relational Diagram Tabel-2, Normal Penggambaran sistem dan arus data dibuat dengan menggunakan Data ER ini, yaitu: 6. Optimasi Parameter Program Pencatatan KWH meter Dengan Menggunakan Genetic Algorithm Gb-2, Entyty Relational Diagram a. Genetic Algorithm 4. Penentuan Diagram Alir Genetic Algorithm adalah metode lain yang Penggambaran sistem dan arus data dibuat biasa digunakan untuk menentukan parameter dengan menggunakan Diagram Alir ini, yaitu: program database pengolahan KWH meter, sehingga diperoleh laporan pencatatan KWH meter maksimum pada setiap rumah. Metode Genetic Algorithm ini menggunakan objective function yang didasarkan pada suatu criteria kinerja untuk menentukan error pada setiap kinerja pencatatan KWH meter. Parameter pencatatan KWH meter dengan program database ini ditunjukkan pada gambar- yang dipakai sebagai pedoman dalam menentukan optimasi program database untuk pencatatan KWH meter. Persamaan pencatatan KWH meter ini untuk efisiensi, kinerja dan waktu membentuk multi objective optimization problem, dimana tiap persamaan adalah fungsi dari tiga atau lebih dari parameter program database pencatatan database ini. Tiga persamaan program database KWH meter ini, sebagai berikut: Gb-3, Entyty Relational Diagram Tabel-3, Program KWH meter 5. Penentuan Normalisasi Penggambaran sistem dan arus data dibuat dengan menggunakan Data Normalisai ini, yaitu: Tabel-1, UnNormal Id No. No Bln Thn Daya Ranting Total Konsumen Gardu 1/450 Pancur 1 Juni 2011 2345 111 Rp. 25.340 VA Batu Juli Rp. 35.604 2 2435 1/220 VA 112 Tuntungan Rp. 45.345 Selanjutnya parameter pencatatan program database KWH meter ini dikodekan dengan bilangan decimal dan nilai fitness (kemampuan) 3-86 Data Maning dan Database System
  • 87. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  maksimum didapatkan untuk menentukan nilai meter ini didapat dari waktu, efisiensi dan tenaga kesalahan terkecil tersebut. Maka setiap parameter operasional. program pencatatan KWH meter ini dapat dilakukan dengan genetic algorithm. Dalam hal ini b. Hasil Perhitungan error function diperoleh sebagai formula dari kuadrat Program error function, sedangkan fitness Hasil dari nilai fitness yang dinyatakan oleh function adalah inverse dari error. Sasaran dari kurva fitness terhadap jumlah generasi yang terlihat genetic algorithm membuat nilai error minimum pada gambar-5 yang menghasilkan parameter atau membuat fitness maksimum. Error function pencatatan KWH meter secara optimum yang dapat dituliskan sebagai : terlihat pada table-4. E = F1(.)2 + F2(.)2 + F3(.)2 (24) sedangkan fitness dinyatakan oleh : Fitness = 1/ E (25) Secara umum proses genetic algorithm yang dilukiskan gambar-4 terdiri dari : Gambar-5, Nilai fitness terhadap Populasi Dan dengan cara yang sama karakteristik Gambar-4, Genetic algorithm program database terhadap waktu dari data pada table-4 dapat ditentukan hasilnya pada gambar-6. i. Pembangkitan Spesies C^k=[X1^k ,Y1^k, X2^k,Y2^k,,Xm^k,Ym^k] (25) Dimana: (xi^k, yi^k) : lokasi dari pembangkitan kromosom. i,j : urutan nomor spesies (1,2,3..) ii. Perkalian silang Xi = ri * Xi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2 Yi = ri * yi^k1 + ( 1-ri) * Xi^k.2 Gambar-6, Karakteristik Tenaga Orang terhadap Dimana ri : bilangan acak, dengan : Waktu hasil Genetic Algorithm I = 1,2,3, …,m 7. Kesimpulan iii. Mutasi Nilai Random dinyatakan oleh : Dengan Genetic Algorithm nilai arus maksimum, arus awal dan arus nominal dapat Xi = Xi^k + random nilai [ E ] dinaikkan secara optimum seperti terlihat pada Yi = yi^k + random nilai [ E ] table-4. Dimana : E : bilangan real positif Xi = nilai random [ Xmin, Xmax ] Tabel-4 Hasil Simulasi Pelanggan Waktu Waktu Yi = nilai random [ Ymin, Ymax ] Pelanggan Pelanggan Hasil evaluasi pada proses genetic algorithm, digunakan untuk mencari nilai error terkecil atau Konsumen Program nilai fitness terbesar. Nilai error yang diperoleh (menit) (menit) digunakan untuk menentukan parameter pencatatan 2345 60 menit 45 menit KWH meter menggunakan genetic algorithm i 2435 60 menit 45 menit tersebut. Parameter pencatatan program KWH Data Maning dan Database System 3-87
  • 88. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012)  ISBN 978‐602‐19837‐0‐6  Daftar Pustaka 1. T.A Lipo and A.Consoli,” Modelling and Simulation Of Induction Motors wth saturable leackage reactances,”IEEE, Trans, Ind.Applicat. Vol. I.A-20 pp. 180-198, Jan/Feb.1984 2. J.A De Kocks, F,S van der Merwe, and H.J Vermeuler,” Induction Motor Parameter Estimation throught an output error technique”, IEEE/PES Jan, 31 pp.5 1993 paper no. 93 WM 019-9EC 3. E.Muljadi,” Water Pumping with a Peak-Power Tracker using a Simple Six-Step Square Wave Inverter,” IEEE Transaction On Industry Application, Vol.33 No.3 May/Juny 1997. 4. Ray Nolan and Towhidul Haque,” Application Of Genetic Algorithm to Motor Parameter Detertermination For Transient Torque Calculation “, IEEE Transaction On Industry Applicate,” September/October 1997. 5. Warring R.H, “ Pump Selection to System And Application, second Edition, Trade and Technical Press Ltd, Morgan, Surrey, SM 45 EW, England, 1984. 6. Lawrence Davis,” Handbook Of Genetic Algorithm”, Van Nostrand Reinhold, New York, 1991 7. Goldberg,” Genetic Algorithm In Machine,” New York 1996 3-88 Data Maning dan Database System