Kelompok 4
Yusuf, Khoer, Sugema, Syarifah, Nadia dan Izzah
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Pendahuluan
Untuk mencapai laba yang besar managemen
dapat melakukan berbagai langkah:
1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasi
serendah mungkin dengan mempertahankan
tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada
2. Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai
dengan laba yang dikehendaki
3. Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin
Analisa break even mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan program budget, walaupun
analisa break event dapat diterapkan dengan data
historis, tetapi akan sangat berguna bagi manajemen
kalau diterapkan dengan data taksiran periode yang
akan datang.
• Break event dapat diartikan suatu keadaan di mana
dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi
(penghasilan=total biaya)
Penentuan tingkat break even
Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada
tingkat Break Even dapat dilakukan dengan rumus
tertentu, tetapi untuk menggambarkan tingkat
volume dengan labanya maka diperlukan grafik atau
bagan break even.
• tingkat break even dapat ditentukan dengan dua
pendekatan, yaitu:
Pendekatan matematis
Pendekatan Grafik
Pendekatan matematis
pendekatan matematis menggunakan rumus aijabar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (a) atas
dasar unit dan (b) atas dasar nilai penjualan dalam rupiah.
Perhitungan BEP atas dasar unit dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
BEP Q =
FC
P−VC
(1)
Dimana :
P = harga jual per unit
V = biaya variabel per unit
FC = biaya tetap
Q = jumlah unit/kuantitas produk yang dihasilkan dan dijual.
Perhitungan break-even point atas dasar nilai penjualan dalam rupiah dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus aljabar sebagai berikut:
BEP =
FC
1 −
VC
p
(2)
dimana:
FC = biaya tetap
VC = biaya variabel
P = harga jual per unit
Penerapan sederhana sebagai contoh: suatu bisnis untuk
memproduksi suatu produk membutuhkan biaya tetap Rp.
300.000,- dan membutuhkan biaya variable Rp. 40,- per unit
serta produknya dijual dengan harga Rp. 100,- per unit. Dengan
perhitungan matematis dapat kita hitung :
𝐵𝐸𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
300.000
100−40
= 5000 unit
𝐵𝐸𝑃 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ =
300.000
1−
40
100
= Rp. 500.000
Pendekatan Grafik
Pendekatan grafik dilakukan dengan menggambarkan
unsur-unsur biaya dan hasil ke dalam sebuah gambar grafik.
Dalam gambar tersebut akan terlihat garis-garis biaya tetap,
biaya total yang menggambarkan jumlah biaya tetap dan
biaya variabel, dan garis hasil penjualan. Besarnya volume
produksi/penjualan dalam unit digambarkan pada sumbu
horizontal (sumbu X) dan besarnya biaya dan penghasilan
penjualan digambarkan pada sumbu vertikal (sumbu Y)
Contoh lain, berikut diberikan ilustrasi atau gambaran dari
perusahaan Clom Giriwil yang memproduksi barang “X”
yang memiliki kapasitas produk 240.000 satuan, data
budget untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut :Budget penjualan (200.000 satuan @ 250,-
)………………………………………………….. Rp. 50.000.000
Budget Biaya Tetap Variabel
Bahan
langsung Rp.9000.0000
Tenaga
Langsung Rp.10.000.000
Overhead
pabrik Rp.7000.000 Rp.3000.000
Biaya
administras
i Rp.6000.000 Rp.1000.000
Biaya
distribusi Rp.5000.000 Rp.3000.000
=Rp.44.000.0
Dengan menggunakan data pada perusahaan Clom Giriwil di atas, mka
jumlah barang yang harus dijual agar perusahaan mencapai mencapai
break even point adalah :
Rp 18.0000.000 = 150.000 satuan
Rp 250-Rp 130
Budget Laba-Rugi dari perusahaan “Clom Giriwil” tersebut di atas dapat disederhanakan sebagai berikut:
Penjualan (200.000 @Rp 250,-) = Rp 50.000.000 = 100%
Jumlah biaya variabel Rp 26.000.000 = 52%
Marginal Income Rp 24.000.000 = 48%
Total Biaya Tetap Rp 18.000.000 = 36%
Laba Rp 6000.000 = 12%
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
a. Setiap penjualan sebesar Rp.100 maka Rp 52 merupakan biaya variabel (hasil penjualan yang diserap
oleh biaya variabel), jika perusahaan tidak berproduksi (berhenti), maka biaya variabel ini tidak akan
timbul, 52 % adalah ratio antara biaya variabel dengan hasil penjualan yang disebut juga “Variabel Cost
Ratio”.
b. Setiap penjualan sebesar Rp 100 maka yang dapat digunakan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp
48 atau 48% biaya tetap ini akan selalu timbul dalam jumlah yang tetap baik perusahaan berproduksi
maupun tidak. 48% merupakan ratio antara margin dengan hasil penjualan yang disebut marginal
income ratio atau P/V ratio yang memberikan informasi bahwa 48% dari penjualannya tersedia untuk
menutup biaya tetap dan laba.
Dengan data pada perusahaan Clom Giriwil tersebut dapat ditentukan tingkat break evennya
sebagai berikut:
Rp 18.000.000 atau Rp 18.000.000 = Rp 37.500.000
48% 1-52%
MARGIN OF SAFETY
Selisih antara penjualan yang dibudgetkan atau tingkat
penjualan tertentu dengan penjualan pada tingkat break even
merupakan tingkat keamanan (margin of safety) bagi
perusahaan dalam melakukan penurunan penjualan.
Rumusnya adalah
1. Penjualan per Budget x 100%
Penjualan per Break Even
2. Penjualan per Budget-Penjualan per Break Even x 100%
Penjuala n per Budget
Dengan data Clom Giriwil maka kita dapat nyatakan sebagai berikut
1. Rp 50.000.000 x 100% = 133,33%
Rp 37.500.000
2. Rp 50.000.000-Rp 37.500.000 x 100% = 25%
Rp 50.000.000
Hal ini menunjukan bahwa penjualan Clom Giriwil tidak boleh turun lebih dari
25% dari penjualan yang direncanakan, atau 33,33% dari tingkat penjualan
break even yang telah ditentukan agar perusahaan tidak menderita rugi.
Margin of Safety penjualan tersebut kita nyatakan dalam hasip
penjualan atau jumlah satuan penjualan untuk taun 2013 adalah :
1. 33,33% x Rp. 37.500.000 = Rp. 12.500.000 atau 50.000 satuan
2. 25% x Rp 50.000.000 = Rp. 12.500.000 atau 50.000 satuan
KENAIKAN BIAYA VARIABEL
Diasumsikan perusahaan Clom Giriwil mengalami kenaikkan biaya variabel sebesar 10%,
maka dapat dihitung break even yang baru adalah
= biaya tetap .
1- biaya variabel x 110%
Penjualan
= Rp 18.000.000 .
1- Rp 26.000.000 x 110%
Rp 50.000.000
= Rp 42.056.075 atau 168.225 satuan
Dalam satuan barag dapat ditentukan dengan rumus
= Jumlah biaya tetap .
Marginal Income per Satuan
= Rp 18.000.000
Rp 250- (Rp 130 x 110%)
= Rp 18.000.000 x 1 satuan
Rp 107
= 168.225 satuan
ANALISIS BEP DAN KEPUTUSAN INVESTASI
Berikut adalah data perhitungan Laba-rugi Clom Giriwil
Penjualan………………………………………………… Rp 1000.000
Harga Pokok & biaya operasi:
Biaya Tetap………… Rp 306.000
Biaya Variabel……… Rp 640.000
(Rp 946.000)
Keuntungan Rp 54.000
Jika investasi tambahan ini dilaksanakan, maka biaya tetapnya akan berubah dari
306.000 menjadi 414.000 per tahun, sedangkan biaya variabelnya tetap seperti
semula yaitu 64% dari penjualan
Tingkat BEP sebelum investasi adalah
TBE = Rp 306.000 = Rp. 850.000
1- Rp 640.000
Rp 1000.000
Tingkat BEP setelah investasi adalah
TBE = Rp 414.000 = Rp 1.150.000
1- Rp 640.000
Rp 1000.000
Dengan adanya investasi maka harus dapat menaikkan penjualan menjadi
Rp.1.150.000 dari sebelumnya Rp. 1000.000 sebelum perusahaan memperoleh
keuntungan.
Langkah kedua adalah menentukan tingka penjualan yang
harus dicapai Clom Giriwil untuk memperoleh keuntungan
tertentu atau minimal sama dengan keadaan sekarang yaitu
Rp 54.000
TBE = Rp. 414.000+ Rp 54.000 =Rp 1.300.000
1- Rp. 640.000
Rp 1000.000
Jadi, untuk memperoleh laba yang diperoleh agar sama
dengan yang saat ini, perusahaan harus mamu menjual
produk sebesar Rp. 1.300.000
ANALISIS BREAK EVEN DAN KEPUTUSAN
MENUTUP USAHA
Kegunaan brek even bagi manajemen adalah salah satunya untuk
pengambilan keputusan menutup usaha atau tidak
Shut Down point = Biaya tetap tunai
(dalam satuan penjualan) marginal income per satuan
Jika diketahui dari data Clom Giriwil fixed Cost Rp 18.000.000 yang Rp.
12.000.000 merupakan biaya tunai, maka penjualan minimal yang harus
dilakukan agar dapat menutupi biaya tunai (shut down point) adalah
Rp 12.000.000 x 1 satuan = 100.000 satuan
Rp 250- Rp 130
Untuk mengetahui jumlah rupiah penjualan dapat dilakukan dengan
mengalikan jumlah satuan tersebut dengan harga jual per satuan
(100.000 x Rp. 250= 25.000.000) atau dengan rumus
Shut down point = biaya tetap tunai
(dalam rupiah penjualan) 1- biaya variabel
Hasil penjualan
Sehingga jumlah rupiah penjualan adalah
Rp 12.000.000 = Rp 25.000.000
1- Rp 26.000.000
Rp 50.000.000
Analisis break even point

More Related Content

PPTX
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
PPTX
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PPTX
Manajemen keuangan part 3 of 5
PPT
Manajemen keuangan bab 06
PPTX
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
PPT
Penentuan Harga Transfer
PPT
Analisis titik impas
PPTX
Manajemen persediaan
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
PENGANGGARAN MODAL.pptx
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan bab 06
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Penentuan Harga Transfer
Analisis titik impas
Manajemen persediaan

What's hot (20)

PDF
Anggaran kas
PPT
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
DOCX
Sistem Biaya Taksirn
PPT
PPTX
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
PPT
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
PDF
Akuntansi keuangan menengah 1
PPTX
SIA - Siklus Konversi
PPT
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
PDF
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
PPT
Teori Produksi (Jangka Panjang)
PPTX
analisis break even point
PPT
Analisis leverage
DOC
117694134 anggaran-bahan-baku
PDF
Harga pokok standar
DOCX
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
DOCX
Anggaran tenaga kerja
PPTX
Nilai Bersih Sekarang NPV
PPTX
Rekonsiliasi bank
PDF
Analisis break-even
Anggaran kas
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
Sistem Biaya Taksirn
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
Akuntansi keuangan menengah 1
SIA - Siklus Konversi
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Teori Produksi (Jangka Panjang)
analisis break even point
Analisis leverage
117694134 anggaran-bahan-baku
Harga pokok standar
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Anggaran tenaga kerja
Nilai Bersih Sekarang NPV
Rekonsiliasi bank
Analisis break-even
Ad

Similar to Analisis break even point (20)

PPTX
Kasus Analisis_Break_Even_Point.pptx
DOCX
Paper Analisis break even point
PPTX
KuliahKe-7BreakEventPoint.pptxaaaaaaaaaaaaaa
PPTX
KELOMPOK 6 BEP.bisnis kuliah tugas pptx
DOCX
Analisa Breack Event Point suatu produkdocx
PPT
breakevenpoint_manajemenkeuanganupdate.ppt
PPT
bep_update belajar analisis break event point
PPTX
Analisis Break Even Point Lengkap
PPT
BEPPPPP PAKAIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.ppt
PPTX
Workshop Business Plan.pptx untuk business
PPT
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPTX
Analisis break even point
PPT
Break Even Point .......................
PPTX
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
PPT
3777382.ppt
DOCX
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
PPT
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
PDF
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Kasus Analisis_Break_Even_Point.pptx
Paper Analisis break even point
KuliahKe-7BreakEventPoint.pptxaaaaaaaaaaaaaa
KELOMPOK 6 BEP.bisnis kuliah tugas pptx
Analisa Breack Event Point suatu produkdocx
breakevenpoint_manajemenkeuanganupdate.ppt
bep_update belajar analisis break event point
Analisis Break Even Point Lengkap
BEPPPPP PAKAIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.ppt
Workshop Business Plan.pptx untuk business
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
Analisis break even point
Break Even Point .......................
Analisa operasional leverage dan financial leverage & Break Even Point
3777382.ppt
Makalah Ekonomi Teknik, Break Even Point
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Ad

More from Yusuf Darismah (20)

PDF
11 idx monthly statistics november 2020
PDF
10 idx monthly statistics oktober 2020
PDF
9 idx monthly statistics september 2020
PDF
8 idx monthly statistics agustus 2020
PDF
7 idx monthly statistics juli 2020
PDF
6 idx monthly statistics juni 2020
PDF
5 idx monthly statistics mei 2020
PDF
4 idx monthly statistics april 2020
PDF
3 idx monthly statistics maret 2020
PDF
2 idx monthly statistics februari 2020
PDF
1. idx monthly statistics januari 2020
PDF
12 idx monthly statistics desember 2019
PDF
11 idx monthly statistics november 2019
PDF
10 idx monthly statistics oktober 2019
PDF
9 idx monthly statistics september 2019
PDF
8 idx monthly statistics agustus 2019
PDF
7 idx monthly statistics juli 2019
PDF
6 idx monthly statistics juni 2019
PDF
5 idx monthly statistics may 2019
PDF
4 idx monthly statistics april 2019
11 idx monthly statistics november 2020
10 idx monthly statistics oktober 2020
9 idx monthly statistics september 2020
8 idx monthly statistics agustus 2020
7 idx monthly statistics juli 2020
6 idx monthly statistics juni 2020
5 idx monthly statistics mei 2020
4 idx monthly statistics april 2020
3 idx monthly statistics maret 2020
2 idx monthly statistics februari 2020
1. idx monthly statistics januari 2020
12 idx monthly statistics desember 2019
11 idx monthly statistics november 2019
10 idx monthly statistics oktober 2019
9 idx monthly statistics september 2019
8 idx monthly statistics agustus 2019
7 idx monthly statistics juli 2019
6 idx monthly statistics juni 2019
5 idx monthly statistics may 2019
4 idx monthly statistics april 2019

Recently uploaded (20)

PPTX
ANALISIS BIAYA Ekonomi Manajerial SMT 4
PPTX
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI untuk siapa saja
PPTX
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
PPTX
Presentation_DigitalMarketingCoca-Cola.pptx
PDF
Chapter 17-1 Indonesian Investment i.pdf
PPTX
Krem Ilustrasi Tugas Kelompok Ekonomi Presentasi_20250507_222832_0000.pptx
DOCX
PROGRAM KERJA DAN APDB GKPS TAHUN 2021.docx
PPTX
Paparan SE No. 3 Tahun 2024 Self Declare Konfirmasi 8 Juli 2024.pptx
PPTX
PERTEMUAN PERTAMA MANAJEMEN STRATEGIS.pptx
PDF
Training Pemeriksaan Pajak 25 Agst 2023 Final Rev.pdf
PPTX
191693956-PPT-PERSENTASE-ENZIM-pptx.pptx
PPTX
Modul Training Audit - Foundations of Internal Auditing
PPTX
TATA NIAGA lartas IMPOR POST BORDER.pptx
PDF
Pertemuan ke-2 Analisis Laporan Keuangan.pdf
PDF
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL
PPTX
PPT IPS EKONOMI BAB 1 untuk kelas sepuluh MA
PPTX
Pentingnya Income Protection bagi Keluarga
PPTX
6. PTBKM II -PENGANTAR KEARSIPAN-GURU SMK.pptx
DOCX
laporan magang TIARA DWI PRATIWI new.docx
PPTX
persyaratan laporan keuangan aspek keperilakuan
ANALISIS BIAYA Ekonomi Manajerial SMT 4
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI untuk siapa saja
Materi_Strategi_Pemasaran_Victoria_Care.pptx
Presentation_DigitalMarketingCoca-Cola.pptx
Chapter 17-1 Indonesian Investment i.pdf
Krem Ilustrasi Tugas Kelompok Ekonomi Presentasi_20250507_222832_0000.pptx
PROGRAM KERJA DAN APDB GKPS TAHUN 2021.docx
Paparan SE No. 3 Tahun 2024 Self Declare Konfirmasi 8 Juli 2024.pptx
PERTEMUAN PERTAMA MANAJEMEN STRATEGIS.pptx
Training Pemeriksaan Pajak 25 Agst 2023 Final Rev.pdf
191693956-PPT-PERSENTASE-ENZIM-pptx.pptx
Modul Training Audit - Foundations of Internal Auditing
TATA NIAGA lartas IMPOR POST BORDER.pptx
Pertemuan ke-2 Analisis Laporan Keuangan.pdf
pelajaran Capstone Project Kelas XII AKL
PPT IPS EKONOMI BAB 1 untuk kelas sepuluh MA
Pentingnya Income Protection bagi Keluarga
6. PTBKM II -PENGANTAR KEARSIPAN-GURU SMK.pptx
laporan magang TIARA DWI PRATIWI new.docx
persyaratan laporan keuangan aspek keperilakuan

Analisis break even point

  • 1. Kelompok 4 Yusuf, Khoer, Sugema, Syarifah, Nadia dan Izzah ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
  • 2. Pendahuluan Untuk mencapai laba yang besar managemen dapat melakukan berbagai langkah: 1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada 2. Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki 3. Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin
  • 3. Analisa break even mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program budget, walaupun analisa break event dapat diterapkan dengan data historis, tetapi akan sangat berguna bagi manajemen kalau diterapkan dengan data taksiran periode yang akan datang. • Break event dapat diartikan suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan=total biaya)
  • 4. Penentuan tingkat break even Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat Break Even dapat dilakukan dengan rumus tertentu, tetapi untuk menggambarkan tingkat volume dengan labanya maka diperlukan grafik atau bagan break even. • tingkat break even dapat ditentukan dengan dua pendekatan, yaitu: Pendekatan matematis Pendekatan Grafik
  • 5. Pendekatan matematis pendekatan matematis menggunakan rumus aijabar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (a) atas dasar unit dan (b) atas dasar nilai penjualan dalam rupiah. Perhitungan BEP atas dasar unit dapat dilakukan dengan menggunakan rumus BEP Q = FC P−VC (1) Dimana : P = harga jual per unit V = biaya variabel per unit FC = biaya tetap Q = jumlah unit/kuantitas produk yang dihasilkan dan dijual. Perhitungan break-even point atas dasar nilai penjualan dalam rupiah dapat dilakukan dengan menggunakan rumus aljabar sebagai berikut: BEP = FC 1 − VC p (2) dimana: FC = biaya tetap VC = biaya variabel P = harga jual per unit
  • 6. Penerapan sederhana sebagai contoh: suatu bisnis untuk memproduksi suatu produk membutuhkan biaya tetap Rp. 300.000,- dan membutuhkan biaya variable Rp. 40,- per unit serta produknya dijual dengan harga Rp. 100,- per unit. Dengan perhitungan matematis dapat kita hitung : 𝐵𝐸𝑃 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 300.000 100−40 = 5000 unit 𝐵𝐸𝑃 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = 300.000 1− 40 100 = Rp. 500.000
  • 7. Pendekatan Grafik Pendekatan grafik dilakukan dengan menggambarkan unsur-unsur biaya dan hasil ke dalam sebuah gambar grafik. Dalam gambar tersebut akan terlihat garis-garis biaya tetap, biaya total yang menggambarkan jumlah biaya tetap dan biaya variabel, dan garis hasil penjualan. Besarnya volume produksi/penjualan dalam unit digambarkan pada sumbu horizontal (sumbu X) dan besarnya biaya dan penghasilan penjualan digambarkan pada sumbu vertikal (sumbu Y)
  • 8. Contoh lain, berikut diberikan ilustrasi atau gambaran dari perusahaan Clom Giriwil yang memproduksi barang “X” yang memiliki kapasitas produk 240.000 satuan, data budget untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut :Budget penjualan (200.000 satuan @ 250,- )………………………………………………….. Rp. 50.000.000 Budget Biaya Tetap Variabel Bahan langsung Rp.9000.0000 Tenaga Langsung Rp.10.000.000 Overhead pabrik Rp.7000.000 Rp.3000.000 Biaya administras i Rp.6000.000 Rp.1000.000 Biaya distribusi Rp.5000.000 Rp.3000.000 =Rp.44.000.0 Dengan menggunakan data pada perusahaan Clom Giriwil di atas, mka jumlah barang yang harus dijual agar perusahaan mencapai mencapai break even point adalah : Rp 18.0000.000 = 150.000 satuan Rp 250-Rp 130
  • 9. Budget Laba-Rugi dari perusahaan “Clom Giriwil” tersebut di atas dapat disederhanakan sebagai berikut: Penjualan (200.000 @Rp 250,-) = Rp 50.000.000 = 100% Jumlah biaya variabel Rp 26.000.000 = 52% Marginal Income Rp 24.000.000 = 48% Total Biaya Tetap Rp 18.000.000 = 36% Laba Rp 6000.000 = 12% Dari data tersebut dapat diketahui bahwa a. Setiap penjualan sebesar Rp.100 maka Rp 52 merupakan biaya variabel (hasil penjualan yang diserap oleh biaya variabel), jika perusahaan tidak berproduksi (berhenti), maka biaya variabel ini tidak akan timbul, 52 % adalah ratio antara biaya variabel dengan hasil penjualan yang disebut juga “Variabel Cost Ratio”. b. Setiap penjualan sebesar Rp 100 maka yang dapat digunakan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp 48 atau 48% biaya tetap ini akan selalu timbul dalam jumlah yang tetap baik perusahaan berproduksi maupun tidak. 48% merupakan ratio antara margin dengan hasil penjualan yang disebut marginal income ratio atau P/V ratio yang memberikan informasi bahwa 48% dari penjualannya tersedia untuk menutup biaya tetap dan laba. Dengan data pada perusahaan Clom Giriwil tersebut dapat ditentukan tingkat break evennya sebagai berikut: Rp 18.000.000 atau Rp 18.000.000 = Rp 37.500.000 48% 1-52%
  • 10. MARGIN OF SAFETY Selisih antara penjualan yang dibudgetkan atau tingkat penjualan tertentu dengan penjualan pada tingkat break even merupakan tingkat keamanan (margin of safety) bagi perusahaan dalam melakukan penurunan penjualan. Rumusnya adalah 1. Penjualan per Budget x 100% Penjualan per Break Even 2. Penjualan per Budget-Penjualan per Break Even x 100% Penjuala n per Budget
  • 11. Dengan data Clom Giriwil maka kita dapat nyatakan sebagai berikut 1. Rp 50.000.000 x 100% = 133,33% Rp 37.500.000 2. Rp 50.000.000-Rp 37.500.000 x 100% = 25% Rp 50.000.000 Hal ini menunjukan bahwa penjualan Clom Giriwil tidak boleh turun lebih dari 25% dari penjualan yang direncanakan, atau 33,33% dari tingkat penjualan break even yang telah ditentukan agar perusahaan tidak menderita rugi. Margin of Safety penjualan tersebut kita nyatakan dalam hasip penjualan atau jumlah satuan penjualan untuk taun 2013 adalah : 1. 33,33% x Rp. 37.500.000 = Rp. 12.500.000 atau 50.000 satuan 2. 25% x Rp 50.000.000 = Rp. 12.500.000 atau 50.000 satuan
  • 12. KENAIKAN BIAYA VARIABEL Diasumsikan perusahaan Clom Giriwil mengalami kenaikkan biaya variabel sebesar 10%, maka dapat dihitung break even yang baru adalah = biaya tetap . 1- biaya variabel x 110% Penjualan = Rp 18.000.000 . 1- Rp 26.000.000 x 110% Rp 50.000.000 = Rp 42.056.075 atau 168.225 satuan Dalam satuan barag dapat ditentukan dengan rumus = Jumlah biaya tetap . Marginal Income per Satuan = Rp 18.000.000 Rp 250- (Rp 130 x 110%) = Rp 18.000.000 x 1 satuan Rp 107 = 168.225 satuan
  • 13. ANALISIS BEP DAN KEPUTUSAN INVESTASI Berikut adalah data perhitungan Laba-rugi Clom Giriwil Penjualan………………………………………………… Rp 1000.000 Harga Pokok & biaya operasi: Biaya Tetap………… Rp 306.000 Biaya Variabel……… Rp 640.000 (Rp 946.000) Keuntungan Rp 54.000
  • 14. Jika investasi tambahan ini dilaksanakan, maka biaya tetapnya akan berubah dari 306.000 menjadi 414.000 per tahun, sedangkan biaya variabelnya tetap seperti semula yaitu 64% dari penjualan Tingkat BEP sebelum investasi adalah TBE = Rp 306.000 = Rp. 850.000 1- Rp 640.000 Rp 1000.000 Tingkat BEP setelah investasi adalah TBE = Rp 414.000 = Rp 1.150.000 1- Rp 640.000 Rp 1000.000 Dengan adanya investasi maka harus dapat menaikkan penjualan menjadi Rp.1.150.000 dari sebelumnya Rp. 1000.000 sebelum perusahaan memperoleh keuntungan.
  • 15. Langkah kedua adalah menentukan tingka penjualan yang harus dicapai Clom Giriwil untuk memperoleh keuntungan tertentu atau minimal sama dengan keadaan sekarang yaitu Rp 54.000 TBE = Rp. 414.000+ Rp 54.000 =Rp 1.300.000 1- Rp. 640.000 Rp 1000.000 Jadi, untuk memperoleh laba yang diperoleh agar sama dengan yang saat ini, perusahaan harus mamu menjual produk sebesar Rp. 1.300.000
  • 16. ANALISIS BREAK EVEN DAN KEPUTUSAN MENUTUP USAHA Kegunaan brek even bagi manajemen adalah salah satunya untuk pengambilan keputusan menutup usaha atau tidak Shut Down point = Biaya tetap tunai (dalam satuan penjualan) marginal income per satuan Jika diketahui dari data Clom Giriwil fixed Cost Rp 18.000.000 yang Rp. 12.000.000 merupakan biaya tunai, maka penjualan minimal yang harus dilakukan agar dapat menutupi biaya tunai (shut down point) adalah Rp 12.000.000 x 1 satuan = 100.000 satuan Rp 250- Rp 130
  • 17. Untuk mengetahui jumlah rupiah penjualan dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah satuan tersebut dengan harga jual per satuan (100.000 x Rp. 250= 25.000.000) atau dengan rumus Shut down point = biaya tetap tunai (dalam rupiah penjualan) 1- biaya variabel Hasil penjualan Sehingga jumlah rupiah penjualan adalah Rp 12.000.000 = Rp 25.000.000 1- Rp 26.000.000 Rp 50.000.000