2
Most read
ASUHAN KEPERAWATAN
CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA

              BY :
      PRODALIMA, S.Kep, Ners
PENGERTIAN
Congenital adrenal Hyperplasia (CAH) adalah suatu kelainan
bawaan yang disebabkan kelainan kromosom dan gen
(autosomal recessive inheritance), menyebabkan kegagalan
produksi hormon oleh kortek kelenjar adrenal yang
mengalami penebalan atau pertumbuhan berlebih
(hiperplasia) sejak dalam kandungan (kongenital). Kelainan
yang terjadi adalah tidak bekerjanya enzim 21-hydroxilase
sehingga mempengaruhi produksi kortisol dan aldosteron. Hal
ini menyebabkan terpengaruhnya pengaturan tekanan
darah, kadar gula darah, sistim kekebalan tubuh, dan kadar
garam dalam tubuh.
 Kortek (adrenal) adalah lapisan luar dari kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon steroid.
 Kortisol adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh
sebab itu, kortisol disebut juga sebagai “hormon stres”.
Epinefrin (adrenalin) bisa digunakan untuk mengobati serangan jantung dan/atau disritmia jantung/ meningkatkan denyut
jantung/ melebarkan otot-otot kaki, dan meningkatkan gula darah dengan mendorong penggunaan glukosa.
Peningkatan aliran darah dan energi mempertinggi pengiriman oksigen dan glukosa ke otot dan otak.
KLASIFIKASI
1. CAH tipe kehilangan garam berat
   Terjadi karena kekurangan enzim yang
   berat, menyebabkan kortisol dan aldosteron yang
   rendah, dan meningkatkan androgen.
2. CAH tipe virilisasi
   CAH tipe ini merupakan hasil kegagalan enzim
   yang lebih ringan, menyebabkan rendahnya kadar
   kortisol, normal atau sedikit rendah kadar
   aldosteron, dan tingginya kadar androgen.
NexT...
3. Non-klasikal CAH
  Tipe CAH ini ringan dan mungkin tidak ada
  gejala pada waktu anak-anak. Gejalanya
  adalah pertumbuhan yang cepat, tumbuh
  pubis lebih awal, masalah tekanan darah,
  jerawat, dan mudah terkena infeksi.
PROSES KEPERAWATAN
• PENGKAJIAN
• DIAGNOSA
  Antara Lain :
  a. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d
     hiponatremia.
  b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
     tubuh b.d ketidak adekuatan tubuh
     menyimpan natrium
  c. Koping keluarga inefektif b.d kurangnya
     pengetahuan tentang proses penyakit anak
INTERVENSI
Dx. I
• Tujuan : menyeimbangkan kadar cairan dan
             elektrolit tubuh.
• Kriteria hasil: dalam 2×24 jam kadar
            natrium normal (135 – 145 mmol/L)
• Kadar kalium normal (3,5 – 5,0 mmol/L)
• Tidak terjadi neusea & vomitus
NexT...
           Intervensi                        Rasional
• Kolaborasi pemberian mineral • Mineral okortikoid dapat
  okortikoid                       mensuplay elektrolit-elektrolit
                                   yang dibutuhkan oleh tubuh
                                   dengan cepat
• Mandiri pemberian makanan      • Membantu meningkatkan
  yang mengandung natrium.         kadar natrium dalam tubuh.
• Menjelaskan kepada keluarga • Menyeimbangkan kadar cairan
  pasien untuk memberikan          dan elektrolit
  asi(untuk balita) dan makanan
  serta minuman dan nutrisi yang
  cukup.
NexT...
Dx. II
•    Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.
•    Kriteria hasil: dalam 2×24 jam pasien memperlihatkan toleransi terhadap makanan yang diberikan.
•    Tidak ada tanda-tanda kelemahan

                      Intervensi                                         Rasional

    • Berikan makanan sedikit tapi sering • Pasien dengan mual akan lebih
                                            toleransi terhadap makanan dalam
    • Berikan diet yang lunak dan mudah jumlah sedikit
      dicerna namun tinggi kalori         • Makanan yang lunak akan lebih
    • Kolaborasi dengan ahli gizi untuk     mudah dicerna.
      menentukan diet yang tepat untuk • Memberikan asupan yang tepat dan
      memperbaiki keadaan pasien.           sesuai dengan kebutuhan dan
                                            kapasitas tubuh klien.
NexT...
Dx. III
• Tujuan : memperbaiki mekanisme koping keluarga
• Kriteria hasil:
  o Dalam 4×24 jam keluarga menyadari dan menerima
        keadaan pasien
  o Keluarga menunjukkan penerimaan terhadap
        kondisi yang sedang dialami pasien dan situasi yang
        kemungkinan akan dihadapi.
  o Keluarga mendiskusikan rencana kedepannya
        menyangkut kondisi pasien.
NexT...
            Intervensi                        Rasional
• Mennjelaskan kepada keluarga   • Dengan pengetahuan yang cukup
  tentang kondisi pasien.          maka akan mengurangi tingkat
                                   kekhawatiran dan persepsi negatif
                                   keluarga pasien.
• Konseling kepada keluarga      • Agar keluarga memiliki gambaran
  mengenai permasalahan yang       tentang kondisi pasien.
  sedang dialami dan kemungkinan
  dihadapi pasien.
• Mendiskusikan tindakan-tindakan • Membantu keluarga memutuskan
  yang dapat dilakukan untuk        tindakan yang harus dilakukan
  menghadapi kondisi pasien.        nantinya.

More Related Content

PPTX
Precocious Puberty
PPT
Anormal Seksüel Gelişim - İnterseks - www.jinekolojivegebelik.com
PDF
Andrea l. de maria your hair down there- a pubic hair story
PPTX
PPTX
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)
PPTX
PPT-Embryo grading and ART Summary.pptx
PPT
Puberty dr-arshiyasultana-110312042731-phpapp02
PPTX
Pediatric and adolescent gynecology koc univ. web
Precocious Puberty
Anormal Seksüel Gelişim - İnterseks - www.jinekolojivegebelik.com
Andrea l. de maria your hair down there- a pubic hair story
Approach to DSD (Ambiguous genitalia)
PPT-Embryo grading and ART Summary.pptx
Puberty dr-arshiyasultana-110312042731-phpapp02
Pediatric and adolescent gynecology koc univ. web

What's hot (20)

PPT
Delayed Puberty Topics in Adolescent Gynecology Delayed Puberty Topics in A...
PPT
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENT
PPTX
Primary amenorrhea and management
PDF
Luteal Phase Support
PPTX
Evaluation of the infant with ambiguous genitalia
PPTX
Development of female genital tract
PPTX
Ambiguous genitalia
PPT
Fertilization, implantaion and embryology
PPSX
A young boy with signs of puberty
PPTX
PPTX
ANTISPERM ANTIBODIES: IMPLICATIONS ON FERTILITY
PPTX
Pubertal disorders
PPT
Intersexuality
PPT
Optimal endometrial preparation for frozen embryo transfer cycles
PPT
Ambiguous genitalia presentation
PPT
Embryology (mo)
PDF
Puberty disorders
PPT
Chapter 17 Reproduction in Humans Lesson 3 - sexual intercourse fertilization...
PPTX
Delayed puberty ppt
PDF
INTRAUTERINE INSEMINATION Protocol
Delayed Puberty Topics in Adolescent Gynecology Delayed Puberty Topics in A...
DISORDERS OF SEXUAL DEVELOPMENT
Primary amenorrhea and management
Luteal Phase Support
Evaluation of the infant with ambiguous genitalia
Development of female genital tract
Ambiguous genitalia
Fertilization, implantaion and embryology
A young boy with signs of puberty
ANTISPERM ANTIBODIES: IMPLICATIONS ON FERTILITY
Pubertal disorders
Intersexuality
Optimal endometrial preparation for frozen embryo transfer cycles
Ambiguous genitalia presentation
Embryology (mo)
Puberty disorders
Chapter 17 Reproduction in Humans Lesson 3 - sexual intercourse fertilization...
Delayed puberty ppt
INTRAUTERINE INSEMINATION Protocol

Viewers also liked (7)

PPTX
Intersex and Microscopic Identification of Sex
PPT
Intersex people
PPTX
Hermaphroditism
PPTX
Hiperplasia suprarrenal congénita
PPTX
Hiperplasia suprarrenal congénita
PPTX
Approach to a case of ambiguous genitalia
PPTX
Ambiguous genitalia
Intersex and Microscopic Identification of Sex
Intersex people
Hermaphroditism
Hiperplasia suprarrenal congénita
Hiperplasia suprarrenal congénita
Approach to a case of ambiguous genitalia
Ambiguous genitalia

More from Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)

PPTX
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
PPTX
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
PPTX
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
PPTX
Time Value Of Money
PPTX
Benefit Cost Analysis
PPTX
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
PPTX
Holistic nursing theory
PPTX
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
PPTX
Focus group discussion
PPTX
Paradigma keperawatan
PPTX
Leadership in nursing
PPTX
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
PPTX
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
PPTX
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
PPTX
(3). proses pembelajaran di komunitas
PPTX
(2). konsep keperawatan komunitas
PPTX
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
PPTX
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
PPT
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
PPTX
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Time Value Of Money
Benefit Cost Analysis
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Holistic nursing theory
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Focus group discussion
Paradigma keperawatan
Leadership in nursing
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(3). proses pembelajaran di komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )

Askep congenital adrenal hyperplasia

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA BY : PRODALIMA, S.Kep, Ners
  • 2. PENGERTIAN Congenital adrenal Hyperplasia (CAH) adalah suatu kelainan bawaan yang disebabkan kelainan kromosom dan gen (autosomal recessive inheritance), menyebabkan kegagalan produksi hormon oleh kortek kelenjar adrenal yang mengalami penebalan atau pertumbuhan berlebih (hiperplasia) sejak dalam kandungan (kongenital). Kelainan yang terjadi adalah tidak bekerjanya enzim 21-hydroxilase sehingga mempengaruhi produksi kortisol dan aldosteron. Hal ini menyebabkan terpengaruhnya pengaturan tekanan darah, kadar gula darah, sistim kekebalan tubuh, dan kadar garam dalam tubuh. Kortek (adrenal) adalah lapisan luar dari kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon steroid. Kortisol adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres. Oleh sebab itu, kortisol disebut juga sebagai “hormon stres”. Epinefrin (adrenalin) bisa digunakan untuk mengobati serangan jantung dan/atau disritmia jantung/ meningkatkan denyut jantung/ melebarkan otot-otot kaki, dan meningkatkan gula darah dengan mendorong penggunaan glukosa. Peningkatan aliran darah dan energi mempertinggi pengiriman oksigen dan glukosa ke otot dan otak.
  • 3. KLASIFIKASI 1. CAH tipe kehilangan garam berat Terjadi karena kekurangan enzim yang berat, menyebabkan kortisol dan aldosteron yang rendah, dan meningkatkan androgen. 2. CAH tipe virilisasi CAH tipe ini merupakan hasil kegagalan enzim yang lebih ringan, menyebabkan rendahnya kadar kortisol, normal atau sedikit rendah kadar aldosteron, dan tingginya kadar androgen.
  • 4. NexT... 3. Non-klasikal CAH Tipe CAH ini ringan dan mungkin tidak ada gejala pada waktu anak-anak. Gejalanya adalah pertumbuhan yang cepat, tumbuh pubis lebih awal, masalah tekanan darah, jerawat, dan mudah terkena infeksi.
  • 5. PROSES KEPERAWATAN • PENGKAJIAN • DIAGNOSA Antara Lain : a. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d hiponatremia. b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak adekuatan tubuh menyimpan natrium c. Koping keluarga inefektif b.d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit anak
  • 6. INTERVENSI Dx. I • Tujuan : menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit tubuh. • Kriteria hasil: dalam 2×24 jam kadar natrium normal (135 – 145 mmol/L) • Kadar kalium normal (3,5 – 5,0 mmol/L) • Tidak terjadi neusea & vomitus
  • 7. NexT... Intervensi Rasional • Kolaborasi pemberian mineral • Mineral okortikoid dapat okortikoid mensuplay elektrolit-elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh dengan cepat • Mandiri pemberian makanan • Membantu meningkatkan yang mengandung natrium. kadar natrium dalam tubuh. • Menjelaskan kepada keluarga • Menyeimbangkan kadar cairan pasien untuk memberikan dan elektrolit asi(untuk balita) dan makanan serta minuman dan nutrisi yang cukup.
  • 8. NexT... Dx. II • Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh. • Kriteria hasil: dalam 2×24 jam pasien memperlihatkan toleransi terhadap makanan yang diberikan. • Tidak ada tanda-tanda kelemahan Intervensi Rasional • Berikan makanan sedikit tapi sering • Pasien dengan mual akan lebih toleransi terhadap makanan dalam • Berikan diet yang lunak dan mudah jumlah sedikit dicerna namun tinggi kalori • Makanan yang lunak akan lebih • Kolaborasi dengan ahli gizi untuk mudah dicerna. menentukan diet yang tepat untuk • Memberikan asupan yang tepat dan memperbaiki keadaan pasien. sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas tubuh klien.
  • 9. NexT... Dx. III • Tujuan : memperbaiki mekanisme koping keluarga • Kriteria hasil: o Dalam 4×24 jam keluarga menyadari dan menerima keadaan pasien o Keluarga menunjukkan penerimaan terhadap kondisi yang sedang dialami pasien dan situasi yang kemungkinan akan dihadapi. o Keluarga mendiskusikan rencana kedepannya menyangkut kondisi pasien.
  • 10. NexT... Intervensi Rasional • Mennjelaskan kepada keluarga • Dengan pengetahuan yang cukup tentang kondisi pasien. maka akan mengurangi tingkat kekhawatiran dan persepsi negatif keluarga pasien. • Konseling kepada keluarga • Agar keluarga memiliki gambaran mengenai permasalahan yang tentang kondisi pasien. sedang dialami dan kemungkinan dihadapi pasien. • Mendiskusikan tindakan-tindakan • Membantu keluarga memutuskan yang dapat dilakukan untuk tindakan yang harus dilakukan menghadapi kondisi pasien. nantinya.