ASKEP TRAUMA MATA Oleh : Christianto Nugroho S.Kep.Ns
TANDA CEDERA MATA NYERI PERDARAHAN LASERASI ENOFTHALMI DEFEK IRIS HIFEMA,TIO RENDAH EXTRUKSI ISI OKULER HIPOPION
Menurut sebabnya, trauma mata terbagi atas   Trauma tumpul atau kontusio yang dapat di sebabkan oleh benda tumpul, benturan atau ledakan di mana terjadi pemadatan udara. Trauma tajam, yang mungkin perforatif mungkin juga non perforatif, dapat juga di sertai dengan adanya korpus alienum atau tidak.  Korpus alienum dapat terjadi di intraokuler maupun ekstraokuler. Trauma termis oleh jilatan api atau kontak dengan benda membara.
Trauma khemis karena kontak dengan benda yang bersifat asam atau basa. Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun yang bertegangan tinggi. Trauma barometrik, misalnya pada pesawat terbang atau menyelam. Trauma radiasi oleh gelombang pendek atau partikel-partikel atom (proton dan neutron).
TRAUMA TUMPUL Hematoma palpebra Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan, tetapi bila terjadi pada kedua mata , hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii. Penanganan: Kompres dingin 3 kali sehari. Ruptura kornea Kornea pecah, bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris, merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera.
Ruptura membran descement Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea, yang sebenarnya adalah lipatan membran descement, visus sangat menurun dan kornea sulit menjadi jernih kembali. Penanganan: Pemberian obat-obatan yang membantu menghentikan perdarahan dan tetes mata kortisol. Hifema Perdarahan dalam kamera okuli anterior, yang berasal dari pembuluh darah iris atau korpus siliaris, biasanya di sertai odema kornea dan endapan di bawah kornea, hal ini merupakan suatu keadaan yang serius.
Pembagian hifema Hifema primer, timbul segera oleh karena adanya trauma. Hifema sekunder, timbul pada hari ke 2-5 setelah terjadi trauma. Hifema ringan tidak mengganggu visus, tetapi apabila sangat hebat akan mempengaruhi visus karena adanya peningkatan tekanan intra okuler.
Komplikasi hifema Galukoma sekunder, di sebabkan oleh adanya penyumbatan oleh darah pada sudut kamera okuli anterior. Imhibisi kornea, yaitu masuknya darah yang terurai ke dalam lamel-lamel kornea, sehingga kornea menjadi berwarna kuning tengguli dan visus sangat menurun. Penanganan terhadap imhibisi kornea: Tindakan pembedahan yaitu keratoplastik.
HIFEMA PERDARAHAN PADA BMD AKIBAT TRAUMA TUMPUL HIFEMA BERAT  TIO MENINGKAT NYERI PENGLIHATAN KABUR HIPEREMI PERI KORNEA FL +/- 5-7 % PERDARAHAN ULANG
PENATA LAKSANAAN  BEDREST ½ DUDUK SIKLOPLEGI KOMPRES DINGIN PADA MATA ANTIBIOTIKA BILA ADA TANDA INF 5-7 HARI ABSORBSI TAK HILANG 5 HARI PARASENTESA BEBAT MATA
Iridoparese-iridoplegia Adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis. Penanganan: Berikan pilokarpin, apabila dengan pemberian yang sampai berbulan-bulan tetap midriasis maka telah terjadi iridoplegia yang iriversibel. Iridodialisis Ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya, pupil menjadi tdak bula dan di sebut dengan pseudopupil. Penanganan: Bila tidak ada keluhan tidak perlu di lakukan apa-apa, tetapi jika ada maka perlu adanya operasi untuk memfixasi iris yang lepas.
Irideremia Ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan. Penanganan secara konservatif adalah dengan memberikan kacamata untuk mengurangi silau. Subluksasio lentis- luksasio lentis Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang. Jika ke depan akan menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia. Bila terjadi gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan di lakukan secara konservatif.
Hemoragia pada korpus vitreum Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare, kare na bnayak terdapat eritrosit pada korpus siliare, visus akan sangat menurun. Glaukoma Di sebabkan oleh kare na robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior, yang di sebut “traumatic angle” yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour. Penanganan di lakukan secara operatif.
Ruptura sklera Menimbulkan penurunan teknan intra okuler.  Perlu adanya tindakan operatif segera. Ruptura retina Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan, harus di lakukan operasi.
TRAUMA KIMIA
TRAUMA KIMIA BAHAN ASAM /BASA BAHAN ASAM, PRESIPITASIDG JAR PROTEIN,DAYA BUFER MELOKALISIR LUKA BASA DENGAN LEMAK KOAGULASI, PERLUNAKAN JARINGAN PENETRASI LEBIH KEDALAM ALKALI KUAT ISKEMIA,KOAGULASI, NEKROSIS, PERFORASI SKLERA
TRAUMA ASAM
TRAUMA BASA
KOLABORASI MANAJEMEN 1 .SUBYEKTIF: NYERI,SILAU,BERAIR, KENA BAHAN KIMIA 2. OBYEKTIF: FL TEST + HIP PERIKORNEA EDEMA KORNEA NEKROSIS
PENATALAKSANAAN BERI PANTOKAIN TETES MATA 1 % IRIGASI DG CAIRAN AQUADEST ASAM 30MEN,BASA 1JAM MINIMAL 1L SIKLOPLEGI,ANTIBIOTIKA BEBAT MATA VIT C
PENGKAJIAN DASAR Aktivitas dan istirahat Perubahan dalam pola aktivitas sehari-hari/ hobi di karenakan adanya penurunan daya/ kemampuan penglihatan. Makan dan minum Mungkin juga terjadi mual dan muntah kibat dari peningkatan tekanan intraokuler. Neurosensori Adanya distorsi penglihatan, silau bila terkena cahaya, kesulitan dalam melakukan adaptasi (dari terang ke gelap/ memfokuskan penglihatan). Pandangan kabur, halo, penggunaan kacamata tidak membantu penglihatan. Peningkatan pengeluaran air mata.
Nyeri dan kenyamanan Rasa tidak nyaman pada mata, kelelahan mata. Tiba-toba dan nyeri yang menetap di sekitar mata, nyeri kepala. Keamanan Penyakit mata, trauma, diabetes, tumor, kesulitan/ penglihatan menurun.
Pemeriksaan penunjang Kartu snellen:  pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami penurunan akibat dari kerusakan kornea, vitreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina. Luas lapang pandang:  mengalami penurunan akibat dari tumor/ massa, trauma, arteri cerebral yang patologis atau karena adanya kerusakan jaringan pembuluh darah akibat trauma.
Pengukuran tekanan IOL dengan tonography:  mengkaji nilai normal tekanan bola mata (normal 12-25 mmHg). Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop:  mengkaji struktur internal dari okuler, papiledema, retina hemoragi.
Terima Kasih

More Related Content

PPT
Kegawatdaruratan pada mata
PPTX
PPTX
informed choice
DOCX
Askep kolitis
PPT
Pemeriksaan khusus Mata
PPTX
Pemeriksaan leopold
PPTX
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
Kegawatdaruratan pada mata
informed choice
Askep kolitis
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan leopold
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio

What's hot (20)

DOCX
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
PPT
Mandala of health paul
PPT
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
PPTX
PPTX
Rapid Health Assesment In Disaster
PPTX
Mekanisme Persalinan Normal
PDF
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
PPTX
Klasifikasi dan tingkat maserasi
PDF
Biomekanika trauma
PPTX
Anatomi panggul
PPTX
ambliopia
PPTX
uveitis-anterior-referat
DOCX
Syok hipovolemik
PPT
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
PPTX
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
PPTX
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
PPTX
Kardiotokografi
DOC
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
DOCX
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
PPTX
Nutrisi pada Pasien Luka Bakar.pptx
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Mandala of health paul
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Rapid Health Assesment In Disaster
Mekanisme Persalinan Normal
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Biomekanika trauma
Anatomi panggul
ambliopia
uveitis-anterior-referat
Syok hipovolemik
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Asuhan Keperawatan Wanita Hamil HIV-AIDS
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Kardiotokografi
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Perubahan fisiologis masa nifas pada sistem hematologi
Nutrisi pada Pasien Luka Bakar.pptx
Ad

Viewers also liked (8)

DOCX
trauma pada mata
PPTX
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mata
PPTX
Pembedahan pada mata
PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
PPTX
Lapjag reny ruptur dg corpal
PPTX
Askep konjungtivitis as
PPT
Konjungtivitis
PPTX
Urgencias Oftalmologicas
trauma pada mata
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Mata
Pembedahan pada mata
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TRAUMA MATA
Lapjag reny ruptur dg corpal
Askep konjungtivitis as
Konjungtivitis
Urgencias Oftalmologicas
Ad

Similar to Askep trauma mata (20)

PPT
Askep trauma mata
PPTX
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mata
PDF
EMERGENCY DI BIDANG MATA 2021 oleh dr. Yulianti K, SpM
DOCX
Trauma mata
PPT
kuliah-9-rudapaksa-mata.pptapaksa-mata.ppt
PPTX
Presentasi lapkas2 4 trauma tumpul
PPTX
PPT Hifema.pptx dan penjelasannya lebih detail
PPTX
CASE REPORT ANATOMI MATA FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN MATA
PPT
Eyes injury
PPTX
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
PPTX
Journal Reading "Management of Eye Trauma for the Primary Care Physician"
DOCX
Kasus 4 dhila
PDF
Trauma mata
PDF
Askep glukoma
PPTX
Ablasio retina
PPTX
Slide fikar trauma kimia
PPT
Sistim lakrimal dan air mata (tears) uwk surabaya
PPTX
Trauma orbita
DOC
Askep truma-mata
Askep trauma mata
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mata
EMERGENCY DI BIDANG MATA 2021 oleh dr. Yulianti K, SpM
Trauma mata
kuliah-9-rudapaksa-mata.pptapaksa-mata.ppt
Presentasi lapkas2 4 trauma tumpul
PPT Hifema.pptx dan penjelasannya lebih detail
CASE REPORT ANATOMI MATA FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN MATA
Eyes injury
Diskusi_3_Kegawatdaruratan_Mata_dan_Skrining_Penyakit_Mata.pptx
Journal Reading "Management of Eye Trauma for the Primary Care Physician"
Kasus 4 dhila
Trauma mata
Askep glukoma
Ablasio retina
Slide fikar trauma kimia
Sistim lakrimal dan air mata (tears) uwk surabaya
Trauma orbita
Askep truma-mata

More from materi-x2 (20)

PPTX
Asuhan keperawatan syok bagi mahasiswa keperawatan
PPTX
keperawatan pada manajemen kegawatan jantung
PPTX
gangguan system perkemihan bagi mahasiswa keperawatan.pptx
PPTX
EBN bagi mahasiswa keperawatan dewasa.pptx
PPTX
INDIKATOR MUTU LAYANAN KESEHATAN KEPERAWATAN.pptx
PPTX
SISTEM PEMBIAYAAN DAN ASURANSI KESEHATAN.pptx
PPTX
ASURANSI KESEHATAN BAGI TENAGA KESEHATAN.pptx
PPTX
PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN CARDIOVASKULER.pptx
PPTX
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KLIEN DEWASA.pptx
PPTX
GENETIKA MENDEL DAN NON MENDELLIAN dasar.pptx
PPTX
Pengenalan Dasar macam macam jaringan tubuh manusia
PPTX
Gizi makro dan mikro dalam keperawatan diet dan gizi manusia
PPTX
Istilah istilah anatomi bagi mahasiswa keperawatan
PPTX
PEMBELAHAN SEL PADA MANUSIA UNTUK PROSES BELAJAR
PPTX
pajak-penghasilan-pasal-22 bagi mahasiswa
PPTX
Farmakokinetikbagi tenaga mahasiswa keperawatan
PPTX
cara pemberian obat yang benar, bagi perawat dasar yang penting dan diperhatikan
PPTX
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
PPTX
Pemberian obat topikal
PPTX
Pemberian obat parenteral
Asuhan keperawatan syok bagi mahasiswa keperawatan
keperawatan pada manajemen kegawatan jantung
gangguan system perkemihan bagi mahasiswa keperawatan.pptx
EBN bagi mahasiswa keperawatan dewasa.pptx
INDIKATOR MUTU LAYANAN KESEHATAN KEPERAWATAN.pptx
SISTEM PEMBIAYAAN DAN ASURANSI KESEHATAN.pptx
ASURANSI KESEHATAN BAGI TENAGA KESEHATAN.pptx
PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN CARDIOVASKULER.pptx
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KLIEN DEWASA.pptx
GENETIKA MENDEL DAN NON MENDELLIAN dasar.pptx
Pengenalan Dasar macam macam jaringan tubuh manusia
Gizi makro dan mikro dalam keperawatan diet dan gizi manusia
Istilah istilah anatomi bagi mahasiswa keperawatan
PEMBELAHAN SEL PADA MANUSIA UNTUK PROSES BELAJAR
pajak-penghasilan-pasal-22 bagi mahasiswa
Farmakokinetikbagi tenaga mahasiswa keperawatan
cara pemberian obat yang benar, bagi perawat dasar yang penting dan diperhatikan
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptx
Pemberian obat topikal
Pemberian obat parenteral

Askep trauma mata

  • 1. ASKEP TRAUMA MATA Oleh : Christianto Nugroho S.Kep.Ns
  • 2. TANDA CEDERA MATA NYERI PERDARAHAN LASERASI ENOFTHALMI DEFEK IRIS HIFEMA,TIO RENDAH EXTRUKSI ISI OKULER HIPOPION
  • 3. Menurut sebabnya, trauma mata terbagi atas Trauma tumpul atau kontusio yang dapat di sebabkan oleh benda tumpul, benturan atau ledakan di mana terjadi pemadatan udara. Trauma tajam, yang mungkin perforatif mungkin juga non perforatif, dapat juga di sertai dengan adanya korpus alienum atau tidak. Korpus alienum dapat terjadi di intraokuler maupun ekstraokuler. Trauma termis oleh jilatan api atau kontak dengan benda membara.
  • 4. Trauma khemis karena kontak dengan benda yang bersifat asam atau basa. Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun yang bertegangan tinggi. Trauma barometrik, misalnya pada pesawat terbang atau menyelam. Trauma radiasi oleh gelombang pendek atau partikel-partikel atom (proton dan neutron).
  • 5. TRAUMA TUMPUL Hematoma palpebra Adanya hematoma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan, tetapi bila terjadi pada kedua mata , hati-hati kemungkinan adanya fraktur basis kranii. Penanganan: Kompres dingin 3 kali sehari. Ruptura kornea Kornea pecah, bila daerah yang pecah besar dapat terjadi prolapsus iris, merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan operasi segera.
  • 6. Ruptura membran descement Di tandai dengan adanya garis kekeruhan yang berkelok-kelok pada kornea, yang sebenarnya adalah lipatan membran descement, visus sangat menurun dan kornea sulit menjadi jernih kembali. Penanganan: Pemberian obat-obatan yang membantu menghentikan perdarahan dan tetes mata kortisol. Hifema Perdarahan dalam kamera okuli anterior, yang berasal dari pembuluh darah iris atau korpus siliaris, biasanya di sertai odema kornea dan endapan di bawah kornea, hal ini merupakan suatu keadaan yang serius.
  • 7. Pembagian hifema Hifema primer, timbul segera oleh karena adanya trauma. Hifema sekunder, timbul pada hari ke 2-5 setelah terjadi trauma. Hifema ringan tidak mengganggu visus, tetapi apabila sangat hebat akan mempengaruhi visus karena adanya peningkatan tekanan intra okuler.
  • 8. Komplikasi hifema Galukoma sekunder, di sebabkan oleh adanya penyumbatan oleh darah pada sudut kamera okuli anterior. Imhibisi kornea, yaitu masuknya darah yang terurai ke dalam lamel-lamel kornea, sehingga kornea menjadi berwarna kuning tengguli dan visus sangat menurun. Penanganan terhadap imhibisi kornea: Tindakan pembedahan yaitu keratoplastik.
  • 9. HIFEMA PERDARAHAN PADA BMD AKIBAT TRAUMA TUMPUL HIFEMA BERAT TIO MENINGKAT NYERI PENGLIHATAN KABUR HIPEREMI PERI KORNEA FL +/- 5-7 % PERDARAHAN ULANG
  • 10. PENATA LAKSANAAN BEDREST ½ DUDUK SIKLOPLEGI KOMPRES DINGIN PADA MATA ANTIBIOTIKA BILA ADA TANDA INF 5-7 HARI ABSORBSI TAK HILANG 5 HARI PARASENTESA BEBAT MATA
  • 11. Iridoparese-iridoplegia Adalah adanya kelumpuhan pada otot pupil sehingga terjadi midriasis. Penanganan: Berikan pilokarpin, apabila dengan pemberian yang sampai berbulan-bulan tetap midriasis maka telah terjadi iridoplegia yang iriversibel. Iridodialisis Ialah iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya, pupil menjadi tdak bula dan di sebut dengan pseudopupil. Penanganan: Bila tidak ada keluhan tidak perlu di lakukan apa-apa, tetapi jika ada maka perlu adanya operasi untuk memfixasi iris yang lepas.
  • 12. Irideremia Ialah keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan. Penanganan secara konservatif adalah dengan memberikan kacamata untuk mengurangi silau. Subluksasio lentis- luksasio lentis Luksasio lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang. Jika ke depan akan menimbulkan glaukoma dan jika ke belakang akan menimbulkan afakia. Bila terjadi gaukoma maka perlu operasi untuk ekstraksi lensa dan jika terjadi afakia pengobatan di lakukan secara konservatif.
  • 13. Hemoragia pada korpus vitreum Perdarahan yang terjadi berasal dari korpus siliare, kare na bnayak terdapat eritrosit pada korpus siliare, visus akan sangat menurun. Glaukoma Di sebabkan oleh kare na robekan trabekulum pada sudut kamera okuli anterior, yang di sebut “traumatic angle” yang menyebabkan gangguan aliran akquos humour. Penanganan di lakukan secara operatif.
  • 14. Ruptura sklera Menimbulkan penurunan teknan intra okuler. Perlu adanya tindakan operatif segera. Ruptura retina Menyebabkan timbulnya ablasio retina sehingga menyebabkan kebutaan, harus di lakukan operasi.
  • 16. TRAUMA KIMIA BAHAN ASAM /BASA BAHAN ASAM, PRESIPITASIDG JAR PROTEIN,DAYA BUFER MELOKALISIR LUKA BASA DENGAN LEMAK KOAGULASI, PERLUNAKAN JARINGAN PENETRASI LEBIH KEDALAM ALKALI KUAT ISKEMIA,KOAGULASI, NEKROSIS, PERFORASI SKLERA
  • 19. KOLABORASI MANAJEMEN 1 .SUBYEKTIF: NYERI,SILAU,BERAIR, KENA BAHAN KIMIA 2. OBYEKTIF: FL TEST + HIP PERIKORNEA EDEMA KORNEA NEKROSIS
  • 20. PENATALAKSANAAN BERI PANTOKAIN TETES MATA 1 % IRIGASI DG CAIRAN AQUADEST ASAM 30MEN,BASA 1JAM MINIMAL 1L SIKLOPLEGI,ANTIBIOTIKA BEBAT MATA VIT C
  • 21. PENGKAJIAN DASAR Aktivitas dan istirahat Perubahan dalam pola aktivitas sehari-hari/ hobi di karenakan adanya penurunan daya/ kemampuan penglihatan. Makan dan minum Mungkin juga terjadi mual dan muntah kibat dari peningkatan tekanan intraokuler. Neurosensori Adanya distorsi penglihatan, silau bila terkena cahaya, kesulitan dalam melakukan adaptasi (dari terang ke gelap/ memfokuskan penglihatan). Pandangan kabur, halo, penggunaan kacamata tidak membantu penglihatan. Peningkatan pengeluaran air mata.
  • 22. Nyeri dan kenyamanan Rasa tidak nyaman pada mata, kelelahan mata. Tiba-toba dan nyeri yang menetap di sekitar mata, nyeri kepala. Keamanan Penyakit mata, trauma, diabetes, tumor, kesulitan/ penglihatan menurun.
  • 23. Pemeriksaan penunjang Kartu snellen: pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami penurunan akibat dari kerusakan kornea, vitreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina. Luas lapang pandang: mengalami penurunan akibat dari tumor/ massa, trauma, arteri cerebral yang patologis atau karena adanya kerusakan jaringan pembuluh darah akibat trauma.
  • 24. Pengukuran tekanan IOL dengan tonography: mengkaji nilai normal tekanan bola mata (normal 12-25 mmHg). Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop: mengkaji struktur internal dari okuler, papiledema, retina hemoragi.