Najmah, SKM,MPH.
Faculty of PublicHealth, Sriwijaya University
najem240783@yahoo.com
• Uji bivariat-ujihipotesa
• Uji KaiKuadrat/ChiSquare
• Uji Fisher Exact
• AplikasiUji Kai Kuadrat
• Uji KaiKuadratdanPenggabunganSel
UJI BIVARIAT –UJI HIPOTESA
Prosedur Uji Hipotesis:
a. Menentukan Ho (Null Hypothesis) dan Ha (Alternative Hyphotesis)
b. Menentukan tingkat kepercayaan, misal 95 % atau alpha 5 %
c. Menentukan statistik hitung
d. Mengambil keputusan
Ditentukan dengan membandingkan nilai statistik hitung dengan alpha
Secara garis besar, analisis bivariat dalam penelitian ini adalah dengan
menganalisis silang dua variabel yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
pvalue<alpha: hasilperhitunganstatistikbermakna(signifikan)
pvalue> alpha: hasilperhitunganstatistiktidakbermakna (tidaksignifikan)
Uji statistik yang digunakan untuk analisis bivariat di bidang
kesehatan
Jenis
Penelitian
Non Design
Khusus
Deskriptif
Kategorik
Numerik
Analitik
Kategorik -
Kategorik
Berpasangan
Tidak
Berpasangan
Kategorik -
Numerik
Berpasangan
Tidak
Berpasangan
Numerik -
Numerik
Design
Khusus
Diagnostik
Prognostik
Kesintasan
(Survival)
VARIABEL I VARIABEL II UJI STATISTIK
KATEGORI KATEGORI KAI KUADRAT/FISHER EXACT
REGRESI LOGISTIK SEDERHANA
KATEGORI NUMERIK UJI T
ANOVA
NUMERIK NUMERIK KORELASI
REGRESI LINIER SEDERHANA
Tabel 50. Tabel Uji Statistik pada Analisis Bivariat-Uji Hipotesa
Var Dependen
Independen Kategorik Numerik
Kategorik
1.Chi-square/
Regresi logistik
sederhana
2.t-test-paired
(sebelum-sesudah)
2.t-test-independen
(jika 2 kategori)
3.Anova
(jika >2 kategori)
Numerik t-test (jika 2 kategori)
Anova (>2 kategori)
4.Korelasi /
Regresi Linier
sederhana
2. Uji Kai Kuadrat / Chi Square
• Uji Chi-Square hanya menyampaikan ada atau tidaknya hubungan
antara variabel yang diteliti dan tidak memberikan informasi tentang
besarnya tingkat kekuatan suatu hubungan.
• Asumsi yang mendasari penggunaan Chi-Square selain pemilihan
sampel secara acak adalah penggunaan sampel yang besar.
• Jika sampel yang digunakan ukurannya kecil maka frekuensi harapan
menjadi sangat kecil, hal ini menyebabkan nilai perhitungan menjadi
kurang efektif jika dibandingkan dengan nilai distribusi Chi-Square itu
sendiri.
• Untuk uji Pearson Chi-Square mensyaratkan frekuensi harapan tidak
boleh <5 untuk tabel 2x2 dan <10 untuk tabel lebih dari 2x2.
Syntax : tabulate [variabel], chi2 row
UJI KAI KUADRAT / CHI SQUARE
• Sumber Data : Widyawati, 2015, Hubungan Pemberian Makanan
Pendamping Asi Dengan Status Gizi Kurang Pada Anak Usia 12-24
Bulan Di Wilayah Puskesmas Lesung Batu Kabupaten Empat
Lawang Tahun 2015, Skripsi FKM Unsri.
• Hipotesa : Ada hubungan antara status gizi anak (1:kurus, 2:
normal) (var no 11) dengan frekuensi MP ASI (1: <3 kali, 2:
>=3kali) (var no 22/C1) (p value <0.0001; OR 6,6)
• Buka Data : WIDYAWATI 2015.sav
APLIKASI UJI KAI KUADRAT
Tabel 51. Langkah-Langkah Penentuan Uji
No Langkah Jawaban
1 Menentukan
variabel yang diuji
Variabel yang diuji adalah Status Gizi Kurang (variabel
dependen) dan Frekuensi MP ASI (variabel independen)
2 Menentukan skala
pengukuran variabel
Variabel Status Gizi Kurang merupakan variabel kategorikal
(nominal)
Variabel Frekuensi MP ASI merupakan variabel kategorikal
(nominal)
3 Menentukan jenis
hipotesis
Jenis hipotesis Asosiatif
4 Menentukan jumlah
kelompok
Jumlah kelompok yang diuji adalah 2 (Pemberian MP ASI
Kurang dan Pemberian MP ASI Cukup)
5 Menentukan
berpasangan atau
tidak berpasangan
Pada kasus di atas, kedua kelompok tidak berpasangan
6 Menentukan Jenis
Tabel
Jenis tabelnya adalah 2 X 2
Kesimpulan:
Uji yang digunakan adalah chi-square. Bila tidak memenuhi syarat uji chi-square, maka
digunakan uji alternatifnya yaitu KOLMOGOROV-SMIRNOV
Langkah-langkah pada program SPSS:
•Klik Analyze 
Descriptive Statistics 
Crosstabs
• Masukan Variabel
Independen (Frekuensi
Pemberian MP ASI) ke
dalam kolom ‘ROWS’ dan
Variabel Dependen (Status
Gizi Kurang) ke ‘COLUMN’
•Klik Statistics, klik Chi-square,
klik continue (untuk tabel 2x2,
risk rasio/odds rasio bisa
dihasilkan dengan men-
checklist risk)
• Klik ‘Cells’, lalu klik
’Observed’, ‘Expected’,
‘Rows’ dan ‘Column’ dan
klik continue
• Lalu klik OK.
Output SPSS
Tabel 52. Output Cross Tabulation MPASI dalam Sehari dan Status Gizi Sampel
Berdasarkan BB/TB
MPASi dalam sehari * status gizi sampel berdasarkan BB/TB Crosstabulation
status gizi sampel
berdasarkan BB/TB
Total
Kurus Normal
MPASi dalam sehari
kurang (<3 kali)
Count 25 8 33
Expected Count 16,5 16,5 33,0
% within MPASi dalam
sehari
75,8% 24,2% 100,0%
% within status gizi sampel
berdasarkan BB/TB
62,5% 20,0% 41,2%
cukup (>=3 kali)
Count 15 32 47
Expected Count 23,5 23,5 47,0
% within MPASi dalam
sehari
31,9% 68,1% 100,0%
% within status gizi sampel
berdasarkan BB/TB
37,5% 80,0% 58,8%
Total
Count 40 40 80
Expected Count 40,0 40,0 80,0
% within MPASi dalam
sehari
50,0% 50,0% 100,0%
% within status gizi sampel
berdasarkan BB/TB
100,0% 100,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 14,907a 1 ,000
Continuity Correctionb 13,204 1 ,000
Likelihood Ratio 15,484 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 14,720 1 ,000
N of Valid Cases 80
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for MPASi dalam sehari
(kurang (<3 kali) / cukuo (>=3 kali))
6,667 2,440 18,212
For cohort status gizi sampel berdasarkan
BB/TB = Kurus
2,374 1,498 3,760
For cohort status gizi sampel berdasarkan
BB/TB = Normal
,356 ,189 ,671
N of Valid Cases 80
Notes:
Hasil Asosiasi (Risk Estimate)
Kolom OR for MP ASI, hasil OR untuk studi desain kasus Kontrol
*OR= Odds pada kasus (kurus)/Odds pada control(normal)=(25/8):
(15:32)=6,667
Kolom For cohort status gizi sampel, hasil PR atau RR untuk studi desain
kohort atau potong lintang
*kurus terhadap normal
*PR/RR= Risk pada kelompok terpapar/Risk pada kelompok tidak terpapar
= (25/33) : (15/47)= 2,374 (MP Asi kurang meningkatkan resiko untuk
kurus sebesar 2,3 kali)
*normal terhadap kurus
*PR/RR= Risk pada kelompok terpapar/Risk pada kelompok tidak terpapar
=(8/33): (32/347) = 0,356 (MP ASI kurang menurunkan resiko gizi
normal sebesar 0,35 atau 65%
Tabel 53. Laporan Hasil MP ASI
Variabel OR
IK 95%
p value
Min Maks
Frekuensi MPASI
< 3 kali
>=3 kali
Ref
6,6 2,4 18,2 <0.0001
Interpretasi: OR=6,6, 95% IK: 2,4-18,2, p. <
0.0001.
Hubungan antara Frekuensi pemberian MP ASI dan status gizi
anak
Anak usia 12-24 bulan dengan frekuensi pemberian MP ASI
kurang dari 3 kali meningkatkan resiko kejadian gizi
kurang sebesar 6,6 kali dibandingkan dengan anak dengan
frekuensi pemberian MP ASI lebih atau sama dengan 3 kali
dalam sehari.
Di populasi, anak dengan frekuensi pemberian MP ASI
kurang 3 kali dalam 1 hari meningkatkan resiko kejadian
gizi kurang berkisar 2,4 hingga 18,2 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan anak usia 12-24 bulan dengan
frekuensi pemberian MP ASI 3 kali atau lebih dalam sehari
Kesimpulannya, berdasarkan nilai p value <0.0001
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
frekuensi pemberian MP ASI dan status gizi anak.
Bab 10 uji chi square stata dan spss
LANGKAH-LANGKAH PADA STATA
• Kita cukup memasukkan nilai table 2x2 diatas kedalam command
syntax cci (desain kasus control), csi (desain kohort atau
experiment).
Total 40 40 80
cukuo (>=3 kali) 32 15 47
kurang (<3 kali) 8 25 33
sehari 0 kasus (gi Total
MPASi dalam status kasus kontrol
. tab C1 kasuskontrol
chi2(1) = 14.91 Pr>chi2 = 0.0001
Attr. frac. pop .6439394
Attr. frac. ex. .85 .5479848 .95214 (exact)
Odds ratio 6.666667 2.212315 20.89429 (exact)
Point estimate [95% Conf. Interval]
Total 40 40 80 0.5000
Controls 15 32 47 0.3191
Cases 25 8 33 0.7576
Exposed Unexposed Total Exposed
Proportion
. cci 25 8 15 32
chi2(1) = 14.91 Pr>chi2 = 0.0001
Attr. frac. pop .6439394
Attr. frac. ex. .85 .5479848 .95214 (exact)
Odds ratio 6.666667 2.212315 20.89429 (exact)
Point estimate [95% Conf. Interval]
Total 40 40 80 0.5000
Controls 15 32 47 0.3191
Cases 25 8 33 0.7576
Exposed Unexposed Total Exposed
Proportion
. cci 25 8 15 32
Atau memasukkan variabel langsung pada data
1. Untuk mengetahui nilai expected, apakah ada dibawah 5
atau tidak.
• Berdasarkan hasil dibawah inii nilai expected dibawah
ini memenuhi untuk uji Kai Kuadrat
Command Syntax: tabulate outcome exposure, expected
Tabulate outcome exposure, exact -----jika uji kai
kuadrat tidak terpenuhi, maka fisher exact sebagai alternatif.
33.0 47.0 80.0
To tal 33 47 80
16.5 23.5 40.0
Ku rus 25 15 40
16.5 23.5 40.0
Nor mal 8 32 40
n BB /TB ku rang (< cukuo (>= To tal
ber dasa rka M PASi dala m seh ari
sam pel
g izi
sta tus
expected frequency
frequency
Ke y
. t abul ate s tatus gizi C1, expec ted
2. Melanjutkan uji Kai Kuadrat
• Command Syntak : tabulate outcome eksposur, chi2 row
Pe arson chi 2(1) = 14.9065 Pr = 0.000
41.25 58.75 100.00
To tal 33 47 80
62.50 37.50 100.00
Ku rus 25 15 40
20.00 80.00 100.00
Nor mal 8 32 40
n BB /TB ku rang (< cukuo (>= To tal
ber dasa rka M PASi dala m seh ari
sam pel
g izi
sta tus
row percentage
frequency
Ke y
. t abul ate s tatus gizi C1, chi2 row
• Digunakan pada data yang menganalisa hubungan tabel 2x2, untuk
kasus dengan jumlah data atau frekuensi sel yang sedikit akan
memiliki nilai harapan <5 dimana distribusi akan berbeda dengan
distribusi Chi-Square.
Syntax :
tabulate [var] [var], expected
tabulate [var] [var], exact
• Uji Kai Kuadrat termasuk dalam uji hipotesis variabel kategorikal tidak
berpasangan.
UJI FISHER EXACT
a. Semua hipotesis untuk tabel B kali K tidak berpasangan menggunakan Uji
Chi Square bila memenuhi syarat uji Chi Square!
b. Syarat uji Chi Square adalah :
• Tidak ada sel yang nilai observed bernilai nol.
• Sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20 % dari
jumlah sel.
• Nilai yang diambil ‘continutity correction’.
c. Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya:
• Alternatif uji chi square untuk tabel 2 x 2 adalah uji Fisher
• Alternatif uji chi square untuk tabel 2 x k adalah uji Kolmogorov-
Smirnov
• Penggabungan sel adalah langkah alternatifuji chi Square untuk tabel
selain 2 x 2 dan 2 x k sehingga terbentuk suatu tabel B kali K yang baru.
Setelah dilakukan penggabungan sel, uji hipotesis dipilih sesuai dengan
tabel B kali K yang baru tersebut.
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Squarea 14,907a 1 ,000
Continuity Correctionb 13,204 1 ,000
Likelihood Ratio 15,484 1 ,000
Fisher's Exact Testc ,000 ,000
Linear-by-Linear
Association
14,720 1 ,000
N of Valid Cases 80
a.Pearson Chi Square, Nilai signifikansi ( p value) untuk tabel 2 x k, bxk (selain tabel dari 2x2)
b.Continuity correction, Nilai signifikansi (p value) untuk tabel 2x2, Kai Kuadrat
c.Fisher’s Exact test, Nilai signifikansi (p value) untuk tabel 2x2, Fisher Exact
•UJI HIPOTESIS TABEL B X K SELAIN 2 X 2 DAN 2 X K
•BUKA DATA: Intake &Tahu_Sopiyudin D.xls
KAI KUADRAT DAN PENGGABUNGAN SEL
STUDI KASUS:
Anda ingin mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan (rendah, sedang, tinggi) dengan intake
makanan (kurang, cukup, lebih). Anda membuat
pertanyaan sebagai berikut:”Apakah ada hubungan antara
tingkat pengetahuan (rendah, sedang, tinggi) dengan
intake makanan (kurang, cukup, lebih)?”(3)Buka data dari
bentuk data excel ke dalam lembar kerja SPSS (Intake
&Tahu_Sopiyudin D.xls), Lakukan uji Kai Kuadrat lalu
perhatikan nilai expectednya, apakah bisa langsung kita
gunakan signifikasi hasil Kai Kuadrat dari tabel dibawah
ini? Lakukan analisa lebih lanjut!
Intake kalori Total
kurang cukup lebih
Tingkat
pengetahuan
rendah Count 11 29 1 41
Expected Count 9.8 19.7 11.5 41.0
% within tingkat pengetahuan 26.8% 70.7% 2.4% 100.0%
sedang Count 12 19 27 58
Expected Count 13.9 27.8 16.2 58.0
% within tingkat pengetahuan 20.7% 32.8% 46.6% 100.0%
tinggi Count 1 0 0 1
Expected Count .2 .5 .3 1.0
% within tingkat pengetahuan 100.0% .0% .0% 100.0%
Total Count 24 48 28 100
Expected Count 24.0 48.0 28.0 100.0
% within tingkat pengetahuan 24.0% 48.0% 28.0% 100.0%
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 27.485 4 .000
Likelihood Ratio 32.283 4 .000
Linear-by-Linear Association 8.253 1 .004
N of Valid Cases 100
a 3 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .24.
Interpretasi
• Tabel 3 x 3 ini tidak layak untuk diuji dengan chi square
karena sel yang nilai expected kurang dari lima ada 33.3 %
jumlah sel. Selain itu terdapat sel dengan nilai observed
nol.Langkah selanjutnya adalah melakukan penggabungan sel.
• Anda memutuskan untuk menggabungkan kelompok
pengetahuan tinggi dengan kelompok pengetahuan sedang.
Alasan anda menggabungkan kedua kelompok karena jumlah
subyek yang termasuk ke dalam kelompok pengetahuan tinggi
sedikit (satu subyek) sehingga digabung dengan kelompok
subyek dengan pengetahuan sedang.
•Lakukan transformasi data
• Transform.......Recode.......Recode into different variable
• Masukkan tahu_2 ke dalam output variabel
• Klik kotak change
• Klik old and values
• Isilah kotak old value dan kotak
new values (selanjutnya ikuti
logika berfikir)
• Logikanya adalah:
• Kode 1 (old value), diubah
menjadi kode 1 (new value)
• Kode 2 (old value), diubah
menjadi kode 2 (new value)
• Kode 3 (old value), diubah
menjadi kode 2 (new value)
• Sampai tahap ini, Anda akan memperoleh tampilan sebagai berikut
• Proses telah selesai, klik continue
• OK, dan lihat hasilnya ada variabel ’tahu2’
• Lakukan uji chisquare kembali dengan variabel pengetahuan
dengan dua kategori (tahu2) seperti latihan sebelumnya
• Output hasil
TAHU2 * Intake kalori Crosstabulation
Intake kalori Total
kurang cukup lebih
TAHU2 rendah Count 11 29 1 41
Expected Count 9.8 19.7 11.5 41.0
% within TAHU2 26.8% 70.7% 2.4% 100.0%
sedang+ Count 13 19 27 59
Expected Count 14.2 28.3 16.5 59.0
% within TAHU2 22.0% 32.2% 45.8% 100.0%
Total Count 24 48 28 100
Expected Count 24.0 48.0 28.0 100.0
% within TAHU2 24.0% 48.0% 28.0% 100.0%
• Chi-Square Tests
Interpretasi:
Tabel 2 x 3 ini layak untuk diuji dengan chi square karena tak ada sel
yang bernilai 0, dan tidak ada nilai expected yang kurang dari 5. Nilai
significancynya adalah< 0.001, menunjukkan ada hubungan antara
pengetahuan dengan intake makananatau p value <0.001 menunjukkan
adanya bukti yang kuat untuk menolak hipotesa nul, tidak ada hubungan
antara pengatahuan dengan intake makanan.
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 23.928 2 .000
Likelihood Ratio 29.196 2 .000
Linear-by-Linear Association 10.696 1 .001
N of Valid Cases 100
thankyou
Referensi

More Related Content

PPTX
Komunikasi terapeutik kebidanan
PPTX
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
PPTX
PPT SPSS-Statistika
DOCX
Proposal usaha bimbel
PPT
PPT DAGUSIBU.ppt
PPTX
Qualitative Research
PPT
Statistik parametrik
PPT
Ppt sadari
Komunikasi terapeutik kebidanan
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
PPT SPSS-Statistika
Proposal usaha bimbel
PPT DAGUSIBU.ppt
Qualitative Research
Statistik parametrik
Ppt sadari

What's hot (20)

PPTX
Riwayat alamat penyakit1
PPTX
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
PPTX
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
PPTX
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
PPTX
Uji chi square kel 1
PPTX
Metode pengambilan sampel
PPT
Konsep penyebab penyakit bag.7
PPTX
Bias dan confounding uji klinik
DOCX
Perbedaan cros, case, cohort
PPTX
Screening epidemiologi 1
PPT
Materi inti 13 determinan kesehatan
PDF
skala pengukuran
PPTX
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
DOCX
Beberapa contoh-dummy-tabel
PPTX
Konsep dasar epidemiologi
PPTX
11.statistik parametrik dan non parametrik
PPTX
Pengkajian keperawatan Keluarga
PPT
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
PPT
4 pencegahan-penyakit
PPTX
konsep sehat sakit
Riwayat alamat penyakit1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Uji chi square kel 1
Metode pengambilan sampel
Konsep penyebab penyakit bag.7
Bias dan confounding uji klinik
Perbedaan cros, case, cohort
Screening epidemiologi 1
Materi inti 13 determinan kesehatan
skala pengukuran
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
Beberapa contoh-dummy-tabel
Konsep dasar epidemiologi
11.statistik parametrik dan non parametrik
Pengkajian keperawatan Keluarga
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
4 pencegahan-penyakit
konsep sehat sakit
Ad

Similar to Bab 10 uji chi square stata dan spss (20)

PDF
Pemilihan uji statistik
PPTX
Pembahasan lengkap tentang Uji-Chi-square.pptx
PPTX
Uji Hipotesis Chi-square untuk analisa Bivariat
PPT
SPSS (Statistical Product and Service Solution).ppt
PPT
HEALTH STATISTICAL CHI SQUARE BIOMEDICAL
PDF
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
PPTX
Data Kategorik
PPT
Analisis Hubungan Numerik dan Kategorik.ppt
PPTX
Pemilihan Uji Statistik-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi
PPTX
SAMPLING.pptx
PPTX
sawawafwaawwfwafwafawfwafwafwafawfwafwafwafwa
PDF
Sampel dan metode_sampling
DOCX
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
DOCX
Uji chi square
PPTX
P8 analisis statistik
PPTX
Bab 11 uji independent student t-tes
PPT
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawan
PPTX
Cara Melakukan Uji Fisher pada spss Matkul Statistik
DOCX
Tugas resume korelasi chi square
PPT
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
Pemilihan uji statistik
Pembahasan lengkap tentang Uji-Chi-square.pptx
Uji Hipotesis Chi-square untuk analisa Bivariat
SPSS (Statistical Product and Service Solution).ppt
HEALTH STATISTICAL CHI SQUARE BIOMEDICAL
LAPORAN PRAKTIKUM BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI UAS
Data Kategorik
Analisis Hubungan Numerik dan Kategorik.ppt
Pemilihan Uji Statistik-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi
SAMPLING.pptx
sawawafwaawwfwafwafawfwafwafwafawfwafwafwafwa
Sampel dan metode_sampling
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Uji chi square
P8 analisis statistik
Bab 11 uji independent student t-tes
Besar sampel crossectional case_control_kohort_iwan_ariawan
Cara Melakukan Uji Fisher pada spss Matkul Statistik
Tugas resume korelasi chi square
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
Ad

More from NajMah Usman (20)

PDF
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
PPTX
Social Epidemiology: Social determinants of health
PDF
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
PPTX
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
PPTX
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
PPTX
Analisa Tematik (Thematic analytic)
PPTX
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
PPTX
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
PPTX
Bab 13 paired t test
PPTX
Bab 12 uji anova stata dan spss
PPTX
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
PPTX
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
PPTX
Bab 7 analisis spss data sekunder
PPTX
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
PPTX
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
PPTX
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
PPTX
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
PPTX
Bab 1 Mengenal Stata
PPTX
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
PPTX
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Social Epidemiology: Social determinants of health
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 13 paired t test
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 1 Mengenal Stata
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung

Recently uploaded (20)

PPTX
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
DOCX
Modul 5_Instrumen Analisis Perencanaan Pembelajaran Mendalam (2).docx
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PDF
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
DOCX
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Modul 5_Instrumen Analisis Perencanaan Pembelajaran Mendalam (2).docx
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial

Bab 10 uji chi square stata dan spss

  • 1. Najmah, SKM,MPH. Faculty of PublicHealth, Sriwijaya University [email protected]
  • 2. • Uji bivariat-ujihipotesa • Uji KaiKuadrat/ChiSquare • Uji Fisher Exact • AplikasiUji Kai Kuadrat • Uji KaiKuadratdanPenggabunganSel
  • 3. UJI BIVARIAT –UJI HIPOTESA Prosedur Uji Hipotesis: a. Menentukan Ho (Null Hypothesis) dan Ha (Alternative Hyphotesis) b. Menentukan tingkat kepercayaan, misal 95 % atau alpha 5 % c. Menentukan statistik hitung d. Mengambil keputusan Ditentukan dengan membandingkan nilai statistik hitung dengan alpha Secara garis besar, analisis bivariat dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis silang dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. pvalue<alpha: hasilperhitunganstatistikbermakna(signifikan) pvalue> alpha: hasilperhitunganstatistiktidakbermakna (tidaksignifikan)
  • 4. Uji statistik yang digunakan untuk analisis bivariat di bidang kesehatan Jenis Penelitian Non Design Khusus Deskriptif Kategorik Numerik Analitik Kategorik - Kategorik Berpasangan Tidak Berpasangan Kategorik - Numerik Berpasangan Tidak Berpasangan Numerik - Numerik Design Khusus Diagnostik Prognostik Kesintasan (Survival)
  • 5. VARIABEL I VARIABEL II UJI STATISTIK KATEGORI KATEGORI KAI KUADRAT/FISHER EXACT REGRESI LOGISTIK SEDERHANA KATEGORI NUMERIK UJI T ANOVA NUMERIK NUMERIK KORELASI REGRESI LINIER SEDERHANA Tabel 50. Tabel Uji Statistik pada Analisis Bivariat-Uji Hipotesa
  • 6. Var Dependen Independen Kategorik Numerik Kategorik 1.Chi-square/ Regresi logistik sederhana 2.t-test-paired (sebelum-sesudah) 2.t-test-independen (jika 2 kategori) 3.Anova (jika >2 kategori) Numerik t-test (jika 2 kategori) Anova (>2 kategori) 4.Korelasi / Regresi Linier sederhana
  • 7. 2. Uji Kai Kuadrat / Chi Square • Uji Chi-Square hanya menyampaikan ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti dan tidak memberikan informasi tentang besarnya tingkat kekuatan suatu hubungan. • Asumsi yang mendasari penggunaan Chi-Square selain pemilihan sampel secara acak adalah penggunaan sampel yang besar. • Jika sampel yang digunakan ukurannya kecil maka frekuensi harapan menjadi sangat kecil, hal ini menyebabkan nilai perhitungan menjadi kurang efektif jika dibandingkan dengan nilai distribusi Chi-Square itu sendiri. • Untuk uji Pearson Chi-Square mensyaratkan frekuensi harapan tidak boleh <5 untuk tabel 2x2 dan <10 untuk tabel lebih dari 2x2. Syntax : tabulate [variabel], chi2 row UJI KAI KUADRAT / CHI SQUARE
  • 8. • Sumber Data : Widyawati, 2015, Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi Dengan Status Gizi Kurang Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Wilayah Puskesmas Lesung Batu Kabupaten Empat Lawang Tahun 2015, Skripsi FKM Unsri. • Hipotesa : Ada hubungan antara status gizi anak (1:kurus, 2: normal) (var no 11) dengan frekuensi MP ASI (1: <3 kali, 2: >=3kali) (var no 22/C1) (p value <0.0001; OR 6,6) • Buka Data : WIDYAWATI 2015.sav APLIKASI UJI KAI KUADRAT
  • 9. Tabel 51. Langkah-Langkah Penentuan Uji No Langkah Jawaban 1 Menentukan variabel yang diuji Variabel yang diuji adalah Status Gizi Kurang (variabel dependen) dan Frekuensi MP ASI (variabel independen) 2 Menentukan skala pengukuran variabel Variabel Status Gizi Kurang merupakan variabel kategorikal (nominal) Variabel Frekuensi MP ASI merupakan variabel kategorikal (nominal) 3 Menentukan jenis hipotesis Jenis hipotesis Asosiatif 4 Menentukan jumlah kelompok Jumlah kelompok yang diuji adalah 2 (Pemberian MP ASI Kurang dan Pemberian MP ASI Cukup) 5 Menentukan berpasangan atau tidak berpasangan Pada kasus di atas, kedua kelompok tidak berpasangan 6 Menentukan Jenis Tabel Jenis tabelnya adalah 2 X 2 Kesimpulan: Uji yang digunakan adalah chi-square. Bila tidak memenuhi syarat uji chi-square, maka digunakan uji alternatifnya yaitu KOLMOGOROV-SMIRNOV
  • 10. Langkah-langkah pada program SPSS: •Klik Analyze  Descriptive Statistics  Crosstabs
  • 11. • Masukan Variabel Independen (Frekuensi Pemberian MP ASI) ke dalam kolom ‘ROWS’ dan Variabel Dependen (Status Gizi Kurang) ke ‘COLUMN’
  • 12. •Klik Statistics, klik Chi-square, klik continue (untuk tabel 2x2, risk rasio/odds rasio bisa dihasilkan dengan men- checklist risk) • Klik ‘Cells’, lalu klik ’Observed’, ‘Expected’, ‘Rows’ dan ‘Column’ dan klik continue • Lalu klik OK.
  • 13. Output SPSS Tabel 52. Output Cross Tabulation MPASI dalam Sehari dan Status Gizi Sampel Berdasarkan BB/TB MPASi dalam sehari * status gizi sampel berdasarkan BB/TB Crosstabulation status gizi sampel berdasarkan BB/TB Total Kurus Normal MPASi dalam sehari kurang (<3 kali) Count 25 8 33 Expected Count 16,5 16,5 33,0 % within MPASi dalam sehari 75,8% 24,2% 100,0% % within status gizi sampel berdasarkan BB/TB 62,5% 20,0% 41,2% cukup (>=3 kali) Count 15 32 47 Expected Count 23,5 23,5 47,0 % within MPASi dalam sehari 31,9% 68,1% 100,0% % within status gizi sampel berdasarkan BB/TB 37,5% 80,0% 58,8% Total Count 40 40 80 Expected Count 40,0 40,0 80,0 % within MPASi dalam sehari 50,0% 50,0% 100,0% % within status gizi sampel berdasarkan BB/TB 100,0% 100,0% 100,0%
  • 14. Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. (2- sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 14,907a 1 ,000 Continuity Correctionb 13,204 1 ,000 Likelihood Ratio 15,484 1 ,000 Fisher's Exact Test ,000 ,000 Linear-by-Linear Association 14,720 1 ,000 N of Valid Cases 80 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.50. b. Computed only for a 2x2 table Risk Estimate Value 95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for MPASi dalam sehari (kurang (<3 kali) / cukuo (>=3 kali)) 6,667 2,440 18,212 For cohort status gizi sampel berdasarkan BB/TB = Kurus 2,374 1,498 3,760 For cohort status gizi sampel berdasarkan BB/TB = Normal ,356 ,189 ,671 N of Valid Cases 80
  • 15. Notes: Hasil Asosiasi (Risk Estimate) Kolom OR for MP ASI, hasil OR untuk studi desain kasus Kontrol *OR= Odds pada kasus (kurus)/Odds pada control(normal)=(25/8): (15:32)=6,667 Kolom For cohort status gizi sampel, hasil PR atau RR untuk studi desain kohort atau potong lintang *kurus terhadap normal *PR/RR= Risk pada kelompok terpapar/Risk pada kelompok tidak terpapar = (25/33) : (15/47)= 2,374 (MP Asi kurang meningkatkan resiko untuk kurus sebesar 2,3 kali) *normal terhadap kurus *PR/RR= Risk pada kelompok terpapar/Risk pada kelompok tidak terpapar =(8/33): (32/347) = 0,356 (MP ASI kurang menurunkan resiko gizi normal sebesar 0,35 atau 65%
  • 16. Tabel 53. Laporan Hasil MP ASI Variabel OR IK 95% p value Min Maks Frekuensi MPASI < 3 kali >=3 kali Ref 6,6 2,4 18,2 <0.0001
  • 17. Interpretasi: OR=6,6, 95% IK: 2,4-18,2, p. < 0.0001. Hubungan antara Frekuensi pemberian MP ASI dan status gizi anak Anak usia 12-24 bulan dengan frekuensi pemberian MP ASI kurang dari 3 kali meningkatkan resiko kejadian gizi kurang sebesar 6,6 kali dibandingkan dengan anak dengan frekuensi pemberian MP ASI lebih atau sama dengan 3 kali dalam sehari. Di populasi, anak dengan frekuensi pemberian MP ASI kurang 3 kali dalam 1 hari meningkatkan resiko kejadian gizi kurang berkisar 2,4 hingga 18,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak usia 12-24 bulan dengan frekuensi pemberian MP ASI 3 kali atau lebih dalam sehari Kesimpulannya, berdasarkan nilai p value <0.0001 menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberian MP ASI dan status gizi anak.
  • 19. LANGKAH-LANGKAH PADA STATA • Kita cukup memasukkan nilai table 2x2 diatas kedalam command syntax cci (desain kasus control), csi (desain kohort atau experiment). Total 40 40 80 cukuo (>=3 kali) 32 15 47 kurang (<3 kali) 8 25 33 sehari 0 kasus (gi Total MPASi dalam status kasus kontrol . tab C1 kasuskontrol chi2(1) = 14.91 Pr>chi2 = 0.0001 Attr. frac. pop .6439394 Attr. frac. ex. .85 .5479848 .95214 (exact) Odds ratio 6.666667 2.212315 20.89429 (exact) Point estimate [95% Conf. Interval] Total 40 40 80 0.5000 Controls 15 32 47 0.3191 Cases 25 8 33 0.7576 Exposed Unexposed Total Exposed Proportion . cci 25 8 15 32
  • 20. chi2(1) = 14.91 Pr>chi2 = 0.0001 Attr. frac. pop .6439394 Attr. frac. ex. .85 .5479848 .95214 (exact) Odds ratio 6.666667 2.212315 20.89429 (exact) Point estimate [95% Conf. Interval] Total 40 40 80 0.5000 Controls 15 32 47 0.3191 Cases 25 8 33 0.7576 Exposed Unexposed Total Exposed Proportion . cci 25 8 15 32
  • 21. Atau memasukkan variabel langsung pada data 1. Untuk mengetahui nilai expected, apakah ada dibawah 5 atau tidak. • Berdasarkan hasil dibawah inii nilai expected dibawah ini memenuhi untuk uji Kai Kuadrat Command Syntax: tabulate outcome exposure, expected Tabulate outcome exposure, exact -----jika uji kai kuadrat tidak terpenuhi, maka fisher exact sebagai alternatif. 33.0 47.0 80.0 To tal 33 47 80 16.5 23.5 40.0 Ku rus 25 15 40 16.5 23.5 40.0 Nor mal 8 32 40 n BB /TB ku rang (< cukuo (>= To tal ber dasa rka M PASi dala m seh ari sam pel g izi sta tus expected frequency frequency Ke y . t abul ate s tatus gizi C1, expec ted
  • 22. 2. Melanjutkan uji Kai Kuadrat • Command Syntak : tabulate outcome eksposur, chi2 row Pe arson chi 2(1) = 14.9065 Pr = 0.000 41.25 58.75 100.00 To tal 33 47 80 62.50 37.50 100.00 Ku rus 25 15 40 20.00 80.00 100.00 Nor mal 8 32 40 n BB /TB ku rang (< cukuo (>= To tal ber dasa rka M PASi dala m seh ari sam pel g izi sta tus row percentage frequency Ke y . t abul ate s tatus gizi C1, chi2 row
  • 23. • Digunakan pada data yang menganalisa hubungan tabel 2x2, untuk kasus dengan jumlah data atau frekuensi sel yang sedikit akan memiliki nilai harapan <5 dimana distribusi akan berbeda dengan distribusi Chi-Square. Syntax : tabulate [var] [var], expected tabulate [var] [var], exact • Uji Kai Kuadrat termasuk dalam uji hipotesis variabel kategorikal tidak berpasangan. UJI FISHER EXACT
  • 24. a. Semua hipotesis untuk tabel B kali K tidak berpasangan menggunakan Uji Chi Square bila memenuhi syarat uji Chi Square! b. Syarat uji Chi Square adalah : • Tidak ada sel yang nilai observed bernilai nol. • Sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20 % dari jumlah sel. • Nilai yang diambil ‘continutity correction’. c. Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya: • Alternatif uji chi square untuk tabel 2 x 2 adalah uji Fisher • Alternatif uji chi square untuk tabel 2 x k adalah uji Kolmogorov- Smirnov • Penggabungan sel adalah langkah alternatifuji chi Square untuk tabel selain 2 x 2 dan 2 x k sehingga terbentuk suatu tabel B kali K yang baru. Setelah dilakukan penggabungan sel, uji hipotesis dipilih sesuai dengan tabel B kali K yang baru tersebut.
  • 25. Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi-Squarea 14,907a 1 ,000 Continuity Correctionb 13,204 1 ,000 Likelihood Ratio 15,484 1 ,000 Fisher's Exact Testc ,000 ,000 Linear-by-Linear Association 14,720 1 ,000 N of Valid Cases 80 a.Pearson Chi Square, Nilai signifikansi ( p value) untuk tabel 2 x k, bxk (selain tabel dari 2x2) b.Continuity correction, Nilai signifikansi (p value) untuk tabel 2x2, Kai Kuadrat c.Fisher’s Exact test, Nilai signifikansi (p value) untuk tabel 2x2, Fisher Exact
  • 26. •UJI HIPOTESIS TABEL B X K SELAIN 2 X 2 DAN 2 X K •BUKA DATA: Intake &Tahu_Sopiyudin D.xls KAI KUADRAT DAN PENGGABUNGAN SEL
  • 27. STUDI KASUS: Anda ingin mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan (rendah, sedang, tinggi) dengan intake makanan (kurang, cukup, lebih). Anda membuat pertanyaan sebagai berikut:”Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan (rendah, sedang, tinggi) dengan intake makanan (kurang, cukup, lebih)?”(3)Buka data dari bentuk data excel ke dalam lembar kerja SPSS (Intake &Tahu_Sopiyudin D.xls), Lakukan uji Kai Kuadrat lalu perhatikan nilai expectednya, apakah bisa langsung kita gunakan signifikasi hasil Kai Kuadrat dari tabel dibawah ini? Lakukan analisa lebih lanjut!
  • 28. Intake kalori Total kurang cukup lebih Tingkat pengetahuan rendah Count 11 29 1 41 Expected Count 9.8 19.7 11.5 41.0 % within tingkat pengetahuan 26.8% 70.7% 2.4% 100.0% sedang Count 12 19 27 58 Expected Count 13.9 27.8 16.2 58.0 % within tingkat pengetahuan 20.7% 32.8% 46.6% 100.0% tinggi Count 1 0 0 1 Expected Count .2 .5 .3 1.0 % within tingkat pengetahuan 100.0% .0% .0% 100.0% Total Count 24 48 28 100 Expected Count 24.0 48.0 28.0 100.0 % within tingkat pengetahuan 24.0% 48.0% 28.0% 100.0%
  • 29. Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 27.485 4 .000 Likelihood Ratio 32.283 4 .000 Linear-by-Linear Association 8.253 1 .004 N of Valid Cases 100 a 3 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .24.
  • 30. Interpretasi • Tabel 3 x 3 ini tidak layak untuk diuji dengan chi square karena sel yang nilai expected kurang dari lima ada 33.3 % jumlah sel. Selain itu terdapat sel dengan nilai observed nol.Langkah selanjutnya adalah melakukan penggabungan sel. • Anda memutuskan untuk menggabungkan kelompok pengetahuan tinggi dengan kelompok pengetahuan sedang. Alasan anda menggabungkan kedua kelompok karena jumlah subyek yang termasuk ke dalam kelompok pengetahuan tinggi sedikit (satu subyek) sehingga digabung dengan kelompok subyek dengan pengetahuan sedang.
  • 31. •Lakukan transformasi data • Transform.......Recode.......Recode into different variable • Masukkan tahu_2 ke dalam output variabel
  • 32. • Klik kotak change • Klik old and values • Isilah kotak old value dan kotak new values (selanjutnya ikuti logika berfikir) • Logikanya adalah: • Kode 1 (old value), diubah menjadi kode 1 (new value) • Kode 2 (old value), diubah menjadi kode 2 (new value) • Kode 3 (old value), diubah menjadi kode 2 (new value)
  • 33. • Sampai tahap ini, Anda akan memperoleh tampilan sebagai berikut • Proses telah selesai, klik continue • OK, dan lihat hasilnya ada variabel ’tahu2’ • Lakukan uji chisquare kembali dengan variabel pengetahuan dengan dua kategori (tahu2) seperti latihan sebelumnya
  • 34. • Output hasil TAHU2 * Intake kalori Crosstabulation Intake kalori Total kurang cukup lebih TAHU2 rendah Count 11 29 1 41 Expected Count 9.8 19.7 11.5 41.0 % within TAHU2 26.8% 70.7% 2.4% 100.0% sedang+ Count 13 19 27 59 Expected Count 14.2 28.3 16.5 59.0 % within TAHU2 22.0% 32.2% 45.8% 100.0% Total Count 24 48 28 100 Expected Count 24.0 48.0 28.0 100.0 % within TAHU2 24.0% 48.0% 28.0% 100.0%
  • 35. • Chi-Square Tests Interpretasi: Tabel 2 x 3 ini layak untuk diuji dengan chi square karena tak ada sel yang bernilai 0, dan tidak ada nilai expected yang kurang dari 5. Nilai significancynya adalah< 0.001, menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan intake makananatau p value <0.001 menunjukkan adanya bukti yang kuat untuk menolak hipotesa nul, tidak ada hubungan antara pengatahuan dengan intake makanan. Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 23.928 2 .000 Likelihood Ratio 29.196 2 .000 Linear-by-Linear Association 10.696 1 .001 N of Valid Cases 100