Kimia Dasar 2
Larutan
Kelompok Larutan Kesuksesan
- M Adriansya Rakhanda
- Muhammad Ridha Hakim
- Shafly Muhammad Abdullah
- Teuku Muhammad Fitra
- Yoga Bagasakhti
 1IA10
 Universitas Gunadarma 2016
Definisi Larutan
Larutan adalah campuran homogen atau serba sama antara dua zat
atau lebih.
Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut dan zat yang jumlahnya
sedikit disebut zat terlarut.
Larutan = pelarut + zat terlarut
Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak
Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit
Jenis Larutan
Larutan elektrolit
 Larutan yang dapat
menghantarkan listrik
 Contoh : NaCl, HCL, NaOH,
asam cuka, dan NH4OH.
Larutan non-elektrolit
 Larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik
 Contoh : alcohol, minyak,
glukosa.
Ionisasi Larutan Elektrolit
 Elektrolit dapat berupa senyawa ion atau kovalen polar.
 Jika senyawa ini dilarutkan dalam air, maka ion akan bergerak bebas dan
larutannya dapat menghantarkan arus listrik.
 Banyak sedikitnya elektrolit yang terionisasi dinyatakan dengan derajat
ionisasi (alpha).
 Alpha= mol zat terionisasi/ mol zat yang terlarutkan
 Harga alpha
 alpha = 1, elektrolit kuat
 0 <Alpha < 1 , elektrolit lemah
 Alpha = 0, non-elektrolit
Contoh Soal
Sebanyak 0.6 mol suatu asam dilarutkan dalam air. Ternyata hanya 0.2 mol
yang dapat terionisasi. Tentukan harga alpha dan jenis larutannya !
Jawab :
Alpha = mol zat terionisasi/mol zat yang terlarutkan
= 0,2/0,6 = 1/3
Maka jenis larutan adalah elektrolit lemah.
Konsentrasi Larutan
1. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram
larutan.
2. Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan
terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
3. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
4. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram
pelarut.
5. Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Rumus-Rumus
 % = (gr terlarut / gr larutan) * 100%
 X = mol terlarut / (mol terlarut + mol pelarut)
 M = mol / liter = mol * (1000 / ml)
 m = mol / kg pelarut = mol * (1000 / gr pelarut)
 M = (1000 / pelarut) * (gram / Mr)
 N = grek / liter
= mgrek / ml
 Grek = mol * jumlah H+ atau OH –
 Grek = gr / Mr
Perhitungan jumlah zat terlarut
Mol zat terlarut = liter * M
Pengenceran Larutan tidak
mengubah jumlah mol zat terlarut:
V1M1 = V2M2
Contoh soal pengenceran larutan :
o Berapakah ml air yang harus
ditambahkan pada 100mL larutan
NaOH 0,5M sehingga molaritasnya
menjadi 0,2M ?
Penyelesaian :
V1M1 = V2M2
100 * 0,5 = V2 * 0,2
50 = 0,2 * V2
V2 = 50/0,2 = 250mL
Jadi, volume air yang harus
ditambahkan adalah 250mL – 100mL
= 150mL.
Pencampuran konsentrasi yang berbeda :
M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2)
Contoh Soal:
o Jika 200 mL larutan H2SO4 0,1 M
dan 100 mL larutan H2SO4 0,7 M
dicampurkan, berapa konsentrasi
(molaritas) larutan yang baru ?
Penyelesaian :
M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2)
M = (200 * 0,1 + 100 * 0,7) / (200 + 0,7)
M = (20 + 70) / 300
= 90 / 300
= 0,3
Sifat Koligatif Larutan
Definisi : sifat yang ditentukan oleh konsentrasi.
Ada 3 hal yaitu :
1. Penurunan tekanan uap (Δp)
2. Penurunan titik beku ( ΔTb) dan Kenaikan titik didih ( ΔTd)
3. Tekanan osmotik ( π )
Ketiganya ditentukan oleh konsentrasi atau banyaknya partikel zat
terlarut. Makin besar konsentrasi makin besar pula sifat
koligatifnya.
Penurunan tekanan uap (Δp)
o Menguap adalah lepasnya ikatan antarpartikel penyusun dalam suatu
larutan.
o Dengan adanya zat terlarut pada larutan, gaya Tarik menarik antar
partikel akan semakin kuat. Sehingga semakin sulit melepaskan ikatan.
o Semakin besar tekanan uap maka semakin mudah menguap.
Δp =xt * P0
Dimana :
Xt = dmana Fraksi mol zat terlarut
P0 = dmana Tekanan uap pelarut murni
Kenaikan titik didih (ΔTd) dan penurunan titik
beku (ΔTb)
o Dengan Adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutan
ΔTb = m * Kb
o Titik didih akan semakin tinggi karena ikatan antar partikel yang
semakin sulit dilepaskan.
ΔTd = m * Kd
Tekanan osmotic (π)
 Jika di antara larutan encer dan larutan pekat disekat membrane
semipermiabel, pelarut akan mengalir dari larutan encer ke larutan
pekat yang disebut osmosis.
 Tekanan yang dapat menghentikan osmosis disebut tekanan osmotic
(phi).
π = M * R * T
Dimana :
π = tekanan osmotic (atm)
R = 0,08205 (L atm/mol K)
T = suhu (Kelvin)
Sifat Koligatif larutan elektrolit
Untuk larutan elektrolit, sifat koligatif di atas dikalikan dengan factor
van’t Hoff.
i = 1 + (n-1) alpha
Dimana :
n = jumlah ion
Alpha = derajat ionisasi elektrolit
Jadi untuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku, dan tekanan osmotic pada rumus terakhir dikalikan dengan i.
Contoh soal Δp
Jika 10 gr HCL dilarutkan dalam air hingga diperoleh 100 gr larutan dan tekanan
uap air pada ruangan adalah 40 mmHg, berapakah tekanan uap larutan tersebut ?
(Ar H = 1, o = 16, Cl = 35,5)
Penyelesaian :
100 gr larutan HCL, terdiri dari 10 gr HCL dan 90 gr air.
Mol HCL = gr/Mr = 10/36.5 = 0,274 mol
Mol air = gr/Mr = 90/Mr = 90/18 = 5 mol
Kebetulan disini HCL adalah larutan elektrolit kuat maka, Δp =xt * P0 * I dan HCL =
H+ + Cl- => n = 2 (jumlah ion).
xt = xHCL = mol HCL / mol total
Δp = xt * P0 * I = 0.052 * 40 * 2 = 4,15 mmHg
Tekanan uap larutan HCL
P = P0 - Δp = 40 – 4,15 = 35,85 mmHg
Contoh soal ΔTd dan Δtb
Jika diketabui Kd dan Kb air masing-masing 1,86 dan 0,5. Tentukanlah titik didih dan
titik beku 20 gr etanol yang dilarutkan dalam 500 gr air. (Ar H = 1, C = 12, O = 16)
Penyelesaian :
m = mol * (1000 / gr pelarut)
= (gr etanol / Mr etanol) * (1000 / gr air) = (20 / 46) * (1000 / 500) = 0,87
Larutan etanol (C2H5OH), merupakan larutan non-lektrolit.
Jadi ΔTd = m * Kd dan ΔT =m * Kb
Titik didih larutan :
ΔTd = m * Kd = 0,87 * 0, 435 = 0,435
100 + 0, 435 = 100,435 C.
ΔTb = m * Kb = 0,87 * 1,86 = 1,617
0 - 1,617= -1,617 C
Contoh soal tekanan osmotic (π)
 Jika tekanan osmotic dari 500 mL larutan glukosa (C6H12O6) pada
suhu 32 C adalah 2 atm, tentukan massa glukosa yang terlarut !
(Mr glukosa = 180)
Penyelesaian :
Larutan glukosa adalah larutan non-elektrolit
π = M * R * T
2 = M * 0,082 * (32 + 273)
M = 2 / (0,082 * 305) = 0,08
M = (gr / Mr) * (1000 / mL larutan)
0,08 = (gr / 180) * (1000 /500)
Gr = (0,08 * 180) / 2 = 7,2 gr.
PH
o H2O memiliki sedikit sifat elektrolit, artinya air dapat terionisasi
menghasilkan ion H+ dan ion OH-
o Jika air dilarutkan asam, maka asam akan melepaskan ion H+
o Jika air dilarutkan basa, maka basa akan melepaskan ion OH-
o Jadi besarnya [H+] dalam larutan dapat digunakan untuk menyatakan
larutan basa, asam atau netral.
o Makin rendah harga pH larutan makin bersifat asam dan sebaliknya
makin tinggi bersifat basa.
Larutan netral : pH =7
Larutan asam : pH < 7
Larutan basa : pH > 7

More Related Content

PPT
Materi kimia dasar
PPTX
Kimia dasar fisika 2 energitika
PPTX
STOIKIOMETRI KIMIA
PPTX
Stoikiometri kimia
PPTX
kimia dasar
PPT
S T O I K I O M E T R I
PPTX
STOIKIOMETRI
PPTX
stoikiometri
Materi kimia dasar
Kimia dasar fisika 2 energitika
STOIKIOMETRI KIMIA
Stoikiometri kimia
kimia dasar
S T O I K I O M E T R I
STOIKIOMETRI
stoikiometri

What's hot (20)

PPSX
Stoikiometri
PPT
Konsep mol dan stoikiometri
PPT
Ppt stoikiometri
PDF
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
PPTX
Konsep mol
PPT
Pengantar laboratorium medik
PPT
Ppt konsep mol ppl daniele
PDF
Stoikiometri larutan-kls-xi
DOCX
Makalah Stoikiometri
PPT
Kesetimbangan kimia
PPTX
PPT
kimia dasar universitas
DOCX
Materi konsep mol
PPTX
Kd meeting 3 (stoikiometri)
PPT
Stoikiometri
DOCX
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
PPT
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
DOC
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
PPTX
Chemistry 3
PPTX
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri
Stoikiometri
Konsep mol dan stoikiometri
Ppt stoikiometri
5 konsep-mol-dan-stoikiometri
Konsep mol
Pengantar laboratorium medik
Ppt konsep mol ppl daniele
Stoikiometri larutan-kls-xi
Makalah Stoikiometri
Kesetimbangan kimia
kimia dasar universitas
Materi konsep mol
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Stoikiometri
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Hukum Dasar dan Perhitungan Kimia
Bab 5 kd 2.2 (hk kim & hit kim)
Chemistry 3
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri
Ad

Similar to Kimia Dasar (20)

PPTX
KIMIA DASAR MENGENAI BERBAGAI MACAM LARUTAN KIMIA
PPTX
Matakuliah Kimia Larutan yang membahas tentang sifat-sifat larutan
PPTX
5. Matrikulasi KIMIA_Larutan.pptx
PPTX
KIMIA_DASAR_LARUTAN kimia dasar 2 kimia.pptx
PPTX
PPT KEL 2.pptx
PPTX
Larutan - Kimia Dasar
PPTX
Sifat koligatif larutan.pptx
PPT
Sifat Koligatif.ppt
PPT
SifatKoligatifelektrolitdannonelektrolit (1).ppt
PPTX
ppt.pptx
PPTX
1.SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SMA SMA SMA SMA
PPT
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
PPT
Sifat Koligatif elektrolit dan nonelektrolit.ppt
PPT
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
PPT
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
PPT
Larutan
 
PPTX
Materi 1 - Sifat Koligatif Larutan.pptx
PPTX
sifat koligatif larutan (kimia dasar).pptx
PPTX
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
PDF
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
KIMIA DASAR MENGENAI BERBAGAI MACAM LARUTAN KIMIA
Matakuliah Kimia Larutan yang membahas tentang sifat-sifat larutan
5. Matrikulasi KIMIA_Larutan.pptx
KIMIA_DASAR_LARUTAN kimia dasar 2 kimia.pptx
PPT KEL 2.pptx
Larutan - Kimia Dasar
Sifat koligatif larutan.pptx
Sifat Koligatif.ppt
SifatKoligatifelektrolitdannonelektrolit (1).ppt
ppt.pptx
1.SIFAT KOLIGATIF LARUTAN SMA SMA SMA SMA
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat Koligatif elektrolit dan nonelektrolit.ppt
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Larutan
 
Materi 1 - Sifat Koligatif Larutan.pptx
sifat koligatif larutan (kimia dasar).pptx
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka [modulguruku.com]
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
PDF
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
PPTX
POLA PIKIR TETAP DAN POLA PIKIR BERTUMBUH.pptx
PPTX
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
PPT
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
PPTX
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
DOCX
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
PPTX
Tugas_Guru_Wali_Permendikbud_11_2025.pptx
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
PDF
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka [modulguruku.com]
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
POLA PIKIR TETAP DAN POLA PIKIR BERTUMBUH.pptx
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 10 Ter...
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Tugas_Guru_Wali_Permendikbud_11_2025.pptx
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
Faktor-Faktor Pergeseran dari Pemasaran Konvensional ke Pemasaran Modern

Kimia Dasar

  • 2. Kelompok Larutan Kesuksesan - M Adriansya Rakhanda - Muhammad Ridha Hakim - Shafly Muhammad Abdullah - Teuku Muhammad Fitra - Yoga Bagasakhti  1IA10  Universitas Gunadarma 2016
  • 3. Definisi Larutan Larutan adalah campuran homogen atau serba sama antara dua zat atau lebih. Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut dan zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut. Larutan = pelarut + zat terlarut Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit
  • 4. Jenis Larutan Larutan elektrolit  Larutan yang dapat menghantarkan listrik  Contoh : NaCl, HCL, NaOH, asam cuka, dan NH4OH. Larutan non-elektrolit  Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik  Contoh : alcohol, minyak, glukosa.
  • 5. Ionisasi Larutan Elektrolit  Elektrolit dapat berupa senyawa ion atau kovalen polar.  Jika senyawa ini dilarutkan dalam air, maka ion akan bergerak bebas dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik.  Banyak sedikitnya elektrolit yang terionisasi dinyatakan dengan derajat ionisasi (alpha).  Alpha= mol zat terionisasi/ mol zat yang terlarutkan  Harga alpha  alpha = 1, elektrolit kuat  0 <Alpha < 1 , elektrolit lemah  Alpha = 0, non-elektrolit
  • 6. Contoh Soal Sebanyak 0.6 mol suatu asam dilarutkan dalam air. Ternyata hanya 0.2 mol yang dapat terionisasi. Tentukan harga alpha dan jenis larutannya ! Jawab : Alpha = mol zat terionisasi/mol zat yang terlarutkan = 0,2/0,6 = 1/3 Maka jenis larutan adalah elektrolit lemah.
  • 7. Konsentrasi Larutan 1. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan. 2. Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan. 3. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. 4. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut. 5. Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.
  • 8. Rumus-Rumus  % = (gr terlarut / gr larutan) * 100%  X = mol terlarut / (mol terlarut + mol pelarut)  M = mol / liter = mol * (1000 / ml)  m = mol / kg pelarut = mol * (1000 / gr pelarut)  M = (1000 / pelarut) * (gram / Mr)  N = grek / liter = mgrek / ml  Grek = mol * jumlah H+ atau OH –  Grek = gr / Mr
  • 9. Perhitungan jumlah zat terlarut Mol zat terlarut = liter * M Pengenceran Larutan tidak mengubah jumlah mol zat terlarut: V1M1 = V2M2 Contoh soal pengenceran larutan : o Berapakah ml air yang harus ditambahkan pada 100mL larutan NaOH 0,5M sehingga molaritasnya menjadi 0,2M ? Penyelesaian : V1M1 = V2M2 100 * 0,5 = V2 * 0,2 50 = 0,2 * V2 V2 = 50/0,2 = 250mL Jadi, volume air yang harus ditambahkan adalah 250mL – 100mL = 150mL.
  • 10. Pencampuran konsentrasi yang berbeda : M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2) Contoh Soal: o Jika 200 mL larutan H2SO4 0,1 M dan 100 mL larutan H2SO4 0,7 M dicampurkan, berapa konsentrasi (molaritas) larutan yang baru ? Penyelesaian : M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2) M = (200 * 0,1 + 100 * 0,7) / (200 + 0,7) M = (20 + 70) / 300 = 90 / 300 = 0,3
  • 11. Sifat Koligatif Larutan Definisi : sifat yang ditentukan oleh konsentrasi. Ada 3 hal yaitu : 1. Penurunan tekanan uap (Δp) 2. Penurunan titik beku ( ΔTb) dan Kenaikan titik didih ( ΔTd) 3. Tekanan osmotik ( π ) Ketiganya ditentukan oleh konsentrasi atau banyaknya partikel zat terlarut. Makin besar konsentrasi makin besar pula sifat koligatifnya.
  • 12. Penurunan tekanan uap (Δp) o Menguap adalah lepasnya ikatan antarpartikel penyusun dalam suatu larutan. o Dengan adanya zat terlarut pada larutan, gaya Tarik menarik antar partikel akan semakin kuat. Sehingga semakin sulit melepaskan ikatan. o Semakin besar tekanan uap maka semakin mudah menguap. Δp =xt * P0 Dimana : Xt = dmana Fraksi mol zat terlarut P0 = dmana Tekanan uap pelarut murni
  • 13. Kenaikan titik didih (ΔTd) dan penurunan titik beku (ΔTb) o Dengan Adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutan ΔTb = m * Kb o Titik didih akan semakin tinggi karena ikatan antar partikel yang semakin sulit dilepaskan. ΔTd = m * Kd
  • 14. Tekanan osmotic (π)  Jika di antara larutan encer dan larutan pekat disekat membrane semipermiabel, pelarut akan mengalir dari larutan encer ke larutan pekat yang disebut osmosis.  Tekanan yang dapat menghentikan osmosis disebut tekanan osmotic (phi). π = M * R * T Dimana : π = tekanan osmotic (atm) R = 0,08205 (L atm/mol K) T = suhu (Kelvin)
  • 15. Sifat Koligatif larutan elektrolit Untuk larutan elektrolit, sifat koligatif di atas dikalikan dengan factor van’t Hoff. i = 1 + (n-1) alpha Dimana : n = jumlah ion Alpha = derajat ionisasi elektrolit Jadi untuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotic pada rumus terakhir dikalikan dengan i.
  • 16. Contoh soal Δp Jika 10 gr HCL dilarutkan dalam air hingga diperoleh 100 gr larutan dan tekanan uap air pada ruangan adalah 40 mmHg, berapakah tekanan uap larutan tersebut ? (Ar H = 1, o = 16, Cl = 35,5) Penyelesaian : 100 gr larutan HCL, terdiri dari 10 gr HCL dan 90 gr air. Mol HCL = gr/Mr = 10/36.5 = 0,274 mol Mol air = gr/Mr = 90/Mr = 90/18 = 5 mol Kebetulan disini HCL adalah larutan elektrolit kuat maka, Δp =xt * P0 * I dan HCL = H+ + Cl- => n = 2 (jumlah ion). xt = xHCL = mol HCL / mol total Δp = xt * P0 * I = 0.052 * 40 * 2 = 4,15 mmHg Tekanan uap larutan HCL P = P0 - Δp = 40 – 4,15 = 35,85 mmHg
  • 17. Contoh soal ΔTd dan Δtb Jika diketabui Kd dan Kb air masing-masing 1,86 dan 0,5. Tentukanlah titik didih dan titik beku 20 gr etanol yang dilarutkan dalam 500 gr air. (Ar H = 1, C = 12, O = 16) Penyelesaian : m = mol * (1000 / gr pelarut) = (gr etanol / Mr etanol) * (1000 / gr air) = (20 / 46) * (1000 / 500) = 0,87 Larutan etanol (C2H5OH), merupakan larutan non-lektrolit. Jadi ΔTd = m * Kd dan ΔT =m * Kb Titik didih larutan : ΔTd = m * Kd = 0,87 * 0, 435 = 0,435 100 + 0, 435 = 100,435 C. ΔTb = m * Kb = 0,87 * 1,86 = 1,617 0 - 1,617= -1,617 C
  • 18. Contoh soal tekanan osmotic (π)  Jika tekanan osmotic dari 500 mL larutan glukosa (C6H12O6) pada suhu 32 C adalah 2 atm, tentukan massa glukosa yang terlarut ! (Mr glukosa = 180) Penyelesaian : Larutan glukosa adalah larutan non-elektrolit π = M * R * T 2 = M * 0,082 * (32 + 273) M = 2 / (0,082 * 305) = 0,08 M = (gr / Mr) * (1000 / mL larutan) 0,08 = (gr / 180) * (1000 /500) Gr = (0,08 * 180) / 2 = 7,2 gr.
  • 19. PH o H2O memiliki sedikit sifat elektrolit, artinya air dapat terionisasi menghasilkan ion H+ dan ion OH- o Jika air dilarutkan asam, maka asam akan melepaskan ion H+ o Jika air dilarutkan basa, maka basa akan melepaskan ion OH- o Jadi besarnya [H+] dalam larutan dapat digunakan untuk menyatakan larutan basa, asam atau netral. o Makin rendah harga pH larutan makin bersifat asam dan sebaliknya makin tinggi bersifat basa. Larutan netral : pH =7 Larutan asam : pH < 7 Larutan basa : pH > 7