2
Most read
3
Most read
4
Most read
IRIGASI TELINGA DAN MATA
IRIGASI TELINGA
A. Definisi
Irigasi telinga adalah tindakan medis yang bertujuan untuk membersikan liang telinga
luar dari nanah, serumen dan benda-benda asing. Irigasi telinga adalah suatu untuk
memasukan cairan (air hangat kuku) ke dalam telinga. Tujuannya untuk membersihkan
telinga atau mengeluarkan benda asing dalam telinga.
B. Indikasi
1. Untuk mengeluarkan cairan , serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory
eksternal
2. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan larutan antiseptic
3. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal
C. Kontraindikasi
1. Perforasi membrane timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan,
miringitomo)
2. Terjadi komplikasi sebelum irigasi
3. Temperature yang ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah
4. Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan di
irigasi karena bahan-bahan tersebut mengembang dan sulit berkembang
D. Kemungkinan komplikasi
1. Rupture (pecah) pada membrane tympani. Kehilangan pendengaran
2. Trauma/injury kanal telinga dalam
3. Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi
kemungkinan, ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperature yang cocok untuk
mencegah berulangnya gejala
E. Bahaya
1. Infeksi pecahnya gendang telinga
2. Rupture membrane timpani
3. Kehilangan pendengaran
4. Trauma/injury kanal telinga dalam
F. Obat irigasi telinga
1. Diuretic
2. Obat kemoterapi
3. Anti malaria
4. Obat anti-inflamasi
5. Bahan kimia
6. Antibiotika aminoglisida
7. Antibiotic lain
G. Alat dan bahan
Baki berisi alat-alat yang steril :
1. Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 37oc
2. Semprot telinga
3. Pinset telinga
4. Corong telinga
5. Pemilin telinga
6. Pengail telinga
Baki berisi alat-alat tidak steril
1. Bengkok 1 buah
2. Perlak dan alasnya
3. Lampu spiritus
4. Lampu kepala
5. Kapas dan tempatnya
6. Ember kotoran
H. Prosedur kerja
1. Beritahu tindakan apa yang akan dilakukan kepada klien
2. Klien diberatu dalam posisi duduk. bila klien adalah anak kecil, harus dipangku
sambil dipegang kepalanya
3. Perlak dan alasnya dipasang di bahu dibawah telinga yang akan dibersihkan
4. Pasang lampu kepala
5. Perawat mencuci tangan
6. Bersihkan kotoran telinga dengan kapas, memakai pemilin kapas yang telah di
flamber terlebih dahulu
7. Berikan bengkok kepada pasien dan minta kerja sama pasien untuk memegang
bengkok dengan posisi dibawah telinga
8. Hisaplah cairan dengan menggunakan semprotan dan keluarkan udara dari semprotan
9. Tariklah daun telinga klien ke atas kemudian kebelakang dan dengan tangan yang lain
perawat memancarkan cairan ke dinding atas dari liang telinga (penyemprotan cairan
harus perlahan-lahan dan tepat ditujukan ke dinding atas liang telinga)
10. Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas yang telah dipilin dan di
flamber
11. Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan
menggunakan corong telinga
12. Perawat cuci tangan
13. Bersihkan alat-alat
14. Tulis hasil dalam catatan keperawatan
IRIGASI MATA
A. Definisi
Tindakan membersihkan mata atau bola mata dengan air yang mengalir, yang
bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata
B. Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi :
1. Cedera kimiawi pada mata
2. Benda asing dalam mata
3. Inflamasi mata
Kontraindikasi :
1. Luka karena tusukan/perforasi mata
C. Kemungkinan komplikasi
1. Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan
tidak hati-hati dan lembut
2. Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terjadi infeksi
3. Abrasi kornea atau kongjungtiva
D. Peralatan
1. Handscon bersih
2. Anestasi topical (bila perlu)
3. Cairan irigasi steril (biasanya normal saline) dengan kanula
4. Plester katun
5. Retractor desmares (bila ada)
6. Kasa secukupnya
7. Bengkok
8. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien
E. Langkah-langkah
1. Siapkan peralatan
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Pakai sarung tangan
5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken
6. Miringkan pasien kea rah lateral mata yang akan di irigasi, pasang bengkok
7. Bila perlu teteskan anastesi topical, gunakan retractor desmares untuk membuka
kelopak mata harus ditahan agar tetap terbuka, gunakan kasa.
8. Untuk menahan kelopak mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang
prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata
9. Arahkan jatuhnya aliran irigasi langsung diatas cela kelopak mata bagian masal
(kantus), dari dalam katus keluar arah katus
10. Biasanya digunakan 1 liter cairan dengan cepat untuk cidera mata karena asam
11. Biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cidera karena alkali pada mata
12. Keringkan bagian luar bagian mata dan daerah sekitarnya setelah melakukan
irigasi
F. Tindak lanjut
1. Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornis konjungtifa dengan indicator pH
2. pH normal mata adalah 7,4 dan bila hasil pengukurannya abnormal lanjutkan
irigasi
3. bila pH hasil pengukuran menunjukan angka yang normal. Periksa kembali 20
menit untuk memastikan bahwa hal ini normal
4. kaji rasa nyaman pasien
G. Dokumentasi
1. Tanggal dan waktu prosedur
2. Jenis dan jumlah cairan yang diberikan
3. Toleransi pasien terhadap pasien
4. Karakter cairan yang keluar catat setiap benda asing yang keluar
5. Kondisi mata setelah prosedur seperti kemerahan, bengkak dan reaksi pupil
6. Intruksi-intruksi yang diberikan kepada pasien atau keluarga
H.

More Related Content

DOCX
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
PPTX
Labiopalatoskisis
PPT
Eliminasi alvi (bab)
PDF
Manajemen Luka Bakar
DOCX
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
PDF
Pre post operasi
PPTX
Vertigo
PPT
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Labiopalatoskisis
Eliminasi alvi (bab)
Manajemen Luka Bakar
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Pre post operasi
Vertigo
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt

What's hot (20)

DOCX
Askep diabetes mellitus
DOCX
pathway dhfPathway dhf
PPTX
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
PDF
Prosedur Mengganti Cairan Infus
DOCX
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
PPTX
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
DOCX
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
PPTX
Pendelegasian Dalam Keperawatan
PPTX
Asuhan keperawatan pada tn
DOCX
Skenario role play timbang terima
DOCX
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
DOC
Sp isolasi sosial
DOCX
Macam2 dan cara penyuntikan
PDF
Diagnosa.pdf
DOCX
Nurwanti tempat tidur terbukan tertutup
DOCX
Analisa data
PPT
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
DOCX
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
DOCX
Askep polio mielitis
Askep diabetes mellitus
pathway dhfPathway dhf
PEMBAHASAN SOAL MATERNITAS.pptx
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Asuhan keperawatan pada tn
Skenario role play timbang terima
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Sp isolasi sosial
Macam2 dan cara penyuntikan
Diagnosa.pdf
Nurwanti tempat tidur terbukan tertutup
Analisa data
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Askep polio mielitis
Ad

Viewers also liked (20)

DOCX
PPTX
Kelainan Refraksi dan Lasik
PPT
Otitis media akut
PPT
Pulstaile tinitus radiology
PDF
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...
PPT
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
DOCX
289902682 kelainan-refraksi
PPTX
Kelainan refraksi
PPTX
Katarak Imatur
DOC
WOC penyakit mata Glaukoma
PPTX
Askep indera pendengaran
PPT
Katarak upt puskesmas bantarsari
DOCX
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
PPTX
PPTX
Profesionalisme dan tips meraih sukses
PPTX
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
DOCX
Kelainan Refraksi
PPTX
PPT
Ppt glaukoma
Kelainan Refraksi dan Lasik
Otitis media akut
Pulstaile tinitus radiology
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
289902682 kelainan-refraksi
Kelainan refraksi
Katarak Imatur
WOC penyakit mata Glaukoma
Askep indera pendengaran
Katarak upt puskesmas bantarsari
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Profesionalisme dan tips meraih sukses
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Kelainan Refraksi
Ppt glaukoma
Ad

More from Fransiska Oktafiani (20)

DOCX
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
DOCX
Format asuhan keperawatan anak 2018
DOCX
Patofisiologi diare pada anak
DOCX
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
PPTX
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
DOC
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
DOCX
Sejarah Obat Herbal Indonesia
PPT
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
PPT
Drugs And Defibrillation
PPT
Sindroma Koroner Akut
PPT
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
PPTX
Ambulans Keperawatan
PPT
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
PPT
Diagnosis & Penanganan Syok
PPT
proses keperawatan jiwa 2017
PPTX
konsep dasar karya tulis ilmiah
PPT
Konsep keperawatan keluarga 2017
PPTX
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
DOCX
Skenario penyegaran kader
PPTX
Bagian inti BABI KTI
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Format asuhan keperawatan anak 2018
Patofisiologi diare pada anak
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Sejarah Obat Herbal Indonesia
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
Drugs And Defibrillation
Sindroma Koroner Akut
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Ambulans Keperawatan
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Diagnosis & Penanganan Syok
proses keperawatan jiwa 2017
konsep dasar karya tulis ilmiah
Konsep keperawatan keluarga 2017
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
Skenario penyegaran kader
Bagian inti BABI KTI

Recently uploaded (20)

PPT
7. dr. Zahratul, M. Biomed - Five Stars Doctor Family Physician.ppt
PPTX
EFFICACY OF PROBIOTICS OR SYNBIOTIC IN CRITICAL ILL PATIENT
PPT
Dasar Pemeriksaan Neurologi sebagai penunjang
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PPTX
Macam-macam Stoma Intestinal digestive.pptx
PPTX
review materi kep anak gangguan hematologi.pptx
PDF
Paparan Kemendesa dalam Rakortek Kesmas.pdf
PPTX
Menyusun Rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit.pptx
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PDF
Struktur sel dan fungsi dalam selllllpdf
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PDF
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
PDF
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
PPTX
Ppt mengenai teknik Sterilisasi alat OK.pptx
PDF
PENGUATAN JEJARING LAYANAN TB DI RS - MALANG 21052024.pdf
PDF
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
PDF
tatalaksana stroke - Panduan Pedoman kemenkes
PDF
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
PDF
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
PDF
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
7. dr. Zahratul, M. Biomed - Five Stars Doctor Family Physician.ppt
EFFICACY OF PROBIOTICS OR SYNBIOTIC IN CRITICAL ILL PATIENT
Dasar Pemeriksaan Neurologi sebagai penunjang
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Macam-macam Stoma Intestinal digestive.pptx
review materi kep anak gangguan hematologi.pptx
Paparan Kemendesa dalam Rakortek Kesmas.pdf
Menyusun Rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit.pptx
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Struktur sel dan fungsi dalam selllllpdf
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Novel Sejarah Lahirnya Puskesmas : Leimena, Soeharto, Siwabessy. KARYA FERIZA...
NOVEL GERAKAN SASTRA KESEHATAN INDONESIA : KEUNGGULAN NUSANTARA DI PENTAS DUN...
Ppt mengenai teknik Sterilisasi alat OK.pptx
PENGUATAN JEJARING LAYANAN TB DI RS - MALANG 21052024.pdf
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA
tatalaksana stroke - Panduan Pedoman kemenkes
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre...
Novel Biografi Ibnu Sina. Karya Ferizal BAPAK SASTRA KESEHATAN INDONESIA

SOP Irigasi telinga dan mata

  • 1. IRIGASI TELINGA DAN MATA IRIGASI TELINGA A. Definisi Irigasi telinga adalah tindakan medis yang bertujuan untuk membersikan liang telinga luar dari nanah, serumen dan benda-benda asing. Irigasi telinga adalah suatu untuk memasukan cairan (air hangat kuku) ke dalam telinga. Tujuannya untuk membersihkan telinga atau mengeluarkan benda asing dalam telinga. B. Indikasi 1. Untuk mengeluarkan cairan , serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory eksternal 2. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan larutan antiseptic 3. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal C. Kontraindikasi 1. Perforasi membrane timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan, miringitomo) 2. Terjadi komplikasi sebelum irigasi 3. Temperature yang ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah 4. Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan di irigasi karena bahan-bahan tersebut mengembang dan sulit berkembang D. Kemungkinan komplikasi 1. Rupture (pecah) pada membrane tympani. Kehilangan pendengaran 2. Trauma/injury kanal telinga dalam 3. Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi kemungkinan, ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperature yang cocok untuk mencegah berulangnya gejala E. Bahaya 1. Infeksi pecahnya gendang telinga 2. Rupture membrane timpani 3. Kehilangan pendengaran 4. Trauma/injury kanal telinga dalam F. Obat irigasi telinga 1. Diuretic 2. Obat kemoterapi 3. Anti malaria 4. Obat anti-inflamasi 5. Bahan kimia 6. Antibiotika aminoglisida 7. Antibiotic lain G. Alat dan bahan Baki berisi alat-alat yang steril :
  • 2. 1. Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 37oc 2. Semprot telinga 3. Pinset telinga 4. Corong telinga 5. Pemilin telinga 6. Pengail telinga Baki berisi alat-alat tidak steril 1. Bengkok 1 buah 2. Perlak dan alasnya 3. Lampu spiritus 4. Lampu kepala 5. Kapas dan tempatnya 6. Ember kotoran H. Prosedur kerja 1. Beritahu tindakan apa yang akan dilakukan kepada klien 2. Klien diberatu dalam posisi duduk. bila klien adalah anak kecil, harus dipangku sambil dipegang kepalanya 3. Perlak dan alasnya dipasang di bahu dibawah telinga yang akan dibersihkan 4. Pasang lampu kepala 5. Perawat mencuci tangan 6. Bersihkan kotoran telinga dengan kapas, memakai pemilin kapas yang telah di flamber terlebih dahulu 7. Berikan bengkok kepada pasien dan minta kerja sama pasien untuk memegang bengkok dengan posisi dibawah telinga 8. Hisaplah cairan dengan menggunakan semprotan dan keluarkan udara dari semprotan 9. Tariklah daun telinga klien ke atas kemudian kebelakang dan dengan tangan yang lain perawat memancarkan cairan ke dinding atas dari liang telinga (penyemprotan cairan harus perlahan-lahan dan tepat ditujukan ke dinding atas liang telinga) 10. Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas yang telah dipilin dan di flamber 11. Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan menggunakan corong telinga 12. Perawat cuci tangan 13. Bersihkan alat-alat 14. Tulis hasil dalam catatan keperawatan
  • 3. IRIGASI MATA A. Definisi Tindakan membersihkan mata atau bola mata dengan air yang mengalir, yang bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata B. Indikasi dan kontraindikasi Indikasi : 1. Cedera kimiawi pada mata 2. Benda asing dalam mata 3. Inflamasi mata Kontraindikasi : 1. Luka karena tusukan/perforasi mata C. Kemungkinan komplikasi 1. Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan tidak hati-hati dan lembut 2. Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terjadi infeksi 3. Abrasi kornea atau kongjungtiva D. Peralatan 1. Handscon bersih 2. Anestasi topical (bila perlu) 3. Cairan irigasi steril (biasanya normal saline) dengan kanula 4. Plester katun 5. Retractor desmares (bila ada) 6. Kasa secukupnya 7. Bengkok 8. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien E. Langkah-langkah 1. Siapkan peralatan 2. Identifikasi pasien 3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien 4. Pakai sarung tangan 5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken 6. Miringkan pasien kea rah lateral mata yang akan di irigasi, pasang bengkok 7. Bila perlu teteskan anastesi topical, gunakan retractor desmares untuk membuka kelopak mata harus ditahan agar tetap terbuka, gunakan kasa. 8. Untuk menahan kelopak mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata 9. Arahkan jatuhnya aliran irigasi langsung diatas cela kelopak mata bagian masal (kantus), dari dalam katus keluar arah katus
  • 4. 10. Biasanya digunakan 1 liter cairan dengan cepat untuk cidera mata karena asam 11. Biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cidera karena alkali pada mata 12. Keringkan bagian luar bagian mata dan daerah sekitarnya setelah melakukan irigasi F. Tindak lanjut 1. Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornis konjungtifa dengan indicator pH 2. pH normal mata adalah 7,4 dan bila hasil pengukurannya abnormal lanjutkan irigasi 3. bila pH hasil pengukuran menunjukan angka yang normal. Periksa kembali 20 menit untuk memastikan bahwa hal ini normal 4. kaji rasa nyaman pasien G. Dokumentasi 1. Tanggal dan waktu prosedur 2. Jenis dan jumlah cairan yang diberikan 3. Toleransi pasien terhadap pasien 4. Karakter cairan yang keluar catat setiap benda asing yang keluar 5. Kondisi mata setelah prosedur seperti kemerahan, bengkak dan reaksi pupil 6. Intruksi-intruksi yang diberikan kepada pasien atau keluarga H.