“TAHAPAN KEHIDUPAN MANUSIA”
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Tafsir Tarbawi II
Dosen Pengampu : M. Rodli, MSI
Disusun Oleh:
Tiyas Prasetio 2021214403
Muhammad Ridwan 2021214404
Devisiana Larasati 2021214405
TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asbabun nuzul, munasabah, tafsir serta nilai-nilai pendidikan
yang terkandung pada Surat Ar-Rum ayat 54?
2. Bagaimana asbabun nuzul, munasabah, tafsir serta nilai-nilai pendidikan
yang terkandung pada Surat At-Tiin ayat 4-6?
3. Bagaimana asbabun nuzul, munasabah, tafsir serta nilai-nilai pendidikan
yang terkandung pada Surat Al-Mukmin ayat 67?
C. Metode Pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur atau
metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku
atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas.
Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah,
melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan
sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber dan
penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
D. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang
terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan
masalah dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III
bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Ar-Rum ayat 54
1. Ayat
‫ا‬ً‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬
ُ‫ير‬ِ‫د‬َ‫ق‬‫ف‬‫ل‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ْع‬‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬ َ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬‫ف‬‫خ‬َ‫ي‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬‫ف‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬
Artinya: “Allah Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan
lemah kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah
menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu
lemah kembali dan beruban,dan Dialah yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa.”
Ayat di atas menguraikan tentang tahapan hidup manusia secara
umum, bukan yang dialami oleh setiap orang, karena di antara manusia
ada yag meninggal dunia pada tahap awal hidupnya, ada juga saat puncak
kekuatanya. Namun jika tahap puncak dilampuinya, maka pasti dia akan
mengalami tahap kelemahan lagi. Apapun yang diaalami manusia, semua
kembali kepada Allah swt.1
2. Mufradat
Menciptakan kamu : ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
Keadaan lemah : ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬
Kuat : ‫ا‬‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬
Dan beruban : ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬‫ف‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬
Yang dikehendaki-Nya : ‫ء‬ َ‫ش‬َ‫ي‬
3. Tafsir
1 Shihab,quraish. Tarsir Al Misbah,(jakarta:lentera hati 2002)hlm97
ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ (Allah, Dialah yang menciptakan kalian
dari keadaan lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah itu - َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬
‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬(kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah)
yang lain yaitu masa kanak-kanak - ‫ا‬‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬(menjadi kuat) yaitu masa muda
yang penuh semangat dan kekuatan.
‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬‫ف‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ (kemudian Dia menjadikan kalian
sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban) yaitu lemah karena sudah
tua dan rambut pun sudah putih - ُ‫ء‬ َ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬‫ف‬‫خ‬َ‫ي‬(Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya) ada yang lemah, yang kuat, yang muda, dan yang tua -
ُ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ْع‬‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ (dan Dialah Yang Maha Mengetahui) yaitu mengatur
makhluknya - ُ‫ير‬ِ‫د‬َ‫ق‬‫ف‬‫ٱل‬(lagi Maha Kuasa) atas semua yang dikehendaki-Nya.
2
Pada ayat ini dijelaskan tentang keadaan manusia secara umum,
sejak tahap awal paling dini dari kehidupan samapai ke tahap terakhir
keberadaanya di bumi. Ayat 54 memulai dengan menyatakan: Allah swt
dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, yakni setetes sperma
yang bertemu dengan indung telur. Lalu tahap demi tahap meningkat
hingga kemudian setelah melalui tahap bayi, kanak-kanak, dan remaja,
Allah swt. Menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu mempunyai
kekuatan sehingga kamu menjadi dewasa dan sempurna umur. Ini pun
berlangsung cukup lama. Kemudian setelah melalui belasan tahun dan
mekewati usia kematangan, dia menjadikan kamu sesudah menyandang
kekuatan itu mengalami kelemahan kembali, yakni dengan hilangnya
sekian banyak potensi, dan tumbuhnya ubun dikepala kamu. Begitulah
Allah Swt. Menciptakan apa yang Dia kehendaki sesuai hikmah
kebijaksanaan-Nya dan Dialah yang maha mengetahia dan maha kuasa.
2 Almahali,Jalaluddin dan Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut
Asbabun uzul jilid 2 (Bandung: Sinar Baru Algensindo)
Setelah mencapai tahap kelelahan fisik itu, Allah swt. Mematikan
kamu pada waktu yang dikehendaki-Nya dan pada hari terjadinya kiamat,
bersumpahlah para durhakan bahwa: ‘mereka tidak tinggal di dunia atau
dalam kubur, melainkan sesaat saja.” Allah swt. Berkomentar bahwa:
jangan heran dengan kebodohan dan supah mereka itu, karena seperti
itulah dahulu ketika mereka hidup, mereka selalu dipalingkan, yakni oleh
setan dari kebenaran sehingga kesesatan dan kebinasaan bersumpah
membudaya dalam diri mereka dan terbawa hingga saat-saat kebangkitan
itu.3
4. Nilai tarbawi
Dari ayat diatas, sesungguhnya perpindahan manusia dari fase-fase
kejadiannya selangkah demi selangkah, mulai dari lemah hingga menjadi
kuat, kemudian dari kuat menjadi lemah kembali. Hal ini jelas
menunjukkan akan kekuasaan Yang Maha Pencipta Lagi Maha Berbuat
menurut apa yang dikehendaki-Nya, baik di bumi atau di langit. Dan
tidaklah sulit bagi Allah untuk mengembalikan manusia menjadi hidup
kembali
5. Kesimpulan
Bahwasanya Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari (keadaan)
rapuh, kemudian Dia menjadikan dari (keadaan) rapuh itu menjadi kuat,
kemudian Dia menjadikan dari kuat, (keadaan) lemah dan beruban. Dia
menciptakan yang dikehendakiNya dan Dialah Yang Mengetahui, Yang
Kuasa.
Manusia tidak luput dari kelemahan. Kendati di satu saat ia merasa
kuat, tetapi kekuatanya akan berkurang hingga lenyap. Karena itu,
manusia membutuhkan sandaran kepada kekuatan yang kokoh dan tidak
pernak akan lenyap, yakni Allah swt4.
3 Quraish Shihab, Al-Lubab.(Jakarta: Lentera Hati, 2012), hlm 161.
4 Ibid., hlm163.
B. Surat At-Tiin ayat 4-6
C. Surat Al-Mukmin ayat 67
1. Ayat
‫ى‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ال‬‫ف‬ًِ‫ط‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ج‬ ِ‫ر‬‫ف‬‫ح‬ُ‫ي‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ة‬ًَ‫ف‬‫ط‬ُ‫ن‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫ر‬ُ‫ت‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬‫ه‬‫د‬ُ‫ش‬َ‫أ‬ ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬
َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ‫ا‬‫ال‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ َ‫و‬َ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ف‬‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬‫خ‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ش‬ ‫ا‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ن‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬ََ ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ت‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َ‫ْع‬
Artinya: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah. Kemudian dari
setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, diantara
kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan
supaya kamu memahami(nya).
2. Mufradat
Kalian akan
menjadi
= ‫ا‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ن‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ Dialah yang = ‫ى‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬
Tua = ‫ا‬‫خ‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ش‬
telah menciptakan
kalian semua
= ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬
Dan diantara
kalian
= ‫م‬ُ‫ك‬‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ Dari tanah = ٍ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫ر‬ُ‫ت‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬
(ada) orang yang
diwafatkan
= ‫ه‬‫ف‬ َ‫و‬َ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ف‬‫ن‬‫ه‬‫م‬‫ى‬ Kemudian = ‫م‬ُ‫ث‬
Dari sebelum = ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ Setetes mani = ٍ‫ة‬ًَ‫ف‬‫ط‬ُ‫ن‬
Dan agar kalian
mencapai
= ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ Segumpal darah = ٍ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬
Waktu (yang) = ‫ا‬‫ال‬َ‫ج‬َ‫أ‬
Dia mengeluarkan
kalian semua
= ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ج‬ ِ‫ر‬‫ف‬‫ح‬ُ‫ي‬
Telah ditentukan = ‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬
(terlahir sebagai)
anak kecil
= ‫ا‬‫ال‬‫ف‬ًِ‫ط‬
Dan agar kalian
semua
‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ل‬ َ‫و‬
Kalian akan
mencapai
= ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬
Kalian
menggunakan
akal/berpikir
(tentang keadaan
kalian)
= ََ ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ت‬
Kekuatan kalian
(kedewasaan kalian)
= ‫م‬ُ‫ك‬ ‫ه‬‫د‬ُ‫ش‬َ‫أ‬
3. Munasabah
Larangan menyembah selain Allah (Surat Al-Mukmin ayat 66-68)
Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bahwa yang mempunyai
sifat-sifat yang Maha Besar, Maha Tinggi, Maha Kuasa, dan Maha
Pencipta hanya Allah. Oleh karena itu, manusia dilarang menyembah
selain Dia. Pada ayat-ayat berikut ditegaskan lagi bahwa Allah melarang
manusia menyembah selain-Nya, dan menyembah patung-patung yang
terbuat dari benda-benda mati. Yang berhak disembah hanyalah yang
mempunyai sifat-sifat Maha Agung, Maha Kuasa, dan Maha Pencipta.
4. Asbabun nuzul
Asbabun Nuzul Surat Al-Mukmin ayat 66-68
Diriwayatkan dari Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas bahwa Walid bin
Mugirah dan Syaibah bin Rabi’ah berkata, “Wahai Muhammad,
kembalilah kamu dari apa yang telah kamu katakan (dakwahkan) dan
peganglah agama nenek moyangmu”, maka turunlah ayat ini.5
5 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Bayan: Al-Qur’an dan terjemahnya disertai tanda-
tanda tajwid dengan tafsir ayat (Depok: C.V Bayan Qur’an, 2009), hlm. 475.
5. Tafsir
Jumhur ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Allah
menciptakan manusia dari tanah ialah bapak manusia yaitu adam yang
diciptakan dari tanah. Sebagian ahli tafsir menerangkan bahwa yang
dimaksudkan dengan Allah menjadikan manusia dari tanah ialah Allah
menjadikan manusia dari sari pati yang berasal tanah. Seorang bapak dan
seorang ibu memakan makanan yang berasal dari tanah, dari binatang
ternak dan tumbuh-tumbuhan. Binatang ternak memakan tumbuh-
tumbuhan dan berkembang dengan menggunakan zat-zat yang berasal dari
tanah. Makanan yang dimakan ibu dan bapak itu merupakan sumber utama
untuk membentuk sel telur atau sperma. Sel telur ibu bertemu dengan
sperma bapak dalam rahim ibu, sehingga menjadi segumpal darah dan
seterusnya.6
Perjalanan janin merupakan perjalanan yang menakjubkan dan
sungguh mempesona. Kita dapat mengetahui lebih banyak mengenai hal
itu terutama setelah adanya kemajuan dalam bidang kedokteran dan
geneokologi. Namun isyarat Al-Qur’an yang cermat mengenai hal itu
sejak 14 abad yang lampau mampu membuat kita terkesima dan tak dapat
dicerna akal, jika tanpa melalui perenungan dan pemikiran.7
Allah lalu menerangkan bahwa manusia yang diciptakan-Nya dari
tanah itu mengalami hidup dalam tiga masa, yaitu:
1. Masa kanak-kanak
2. Masa dewasa
3. Masa tua.8
Masa menjadi anak kecil ialah sejak lahir sampai masa dapat turun dari
bendungan ibu dan dapat berjalan sendiri. Sejak kecil disusukan ibu,
6 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya jilid VIII Juz 22-23-24 (Jakarta:
Lentera Abadi, 2010), hlm. 569.
7 Sayyid Quthb, Tafsir fi zhilalil Qur’an di bawah naungan Al-Qur’an jilid 10 (Jakarta:
Gema Insani, 2004), hlm. 135.
8 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya jilid VIII Juz 22-23-24 (Jakarta:
Lentera Abadi, 2010), hlm. 569.
dipangku ibu, digendong dan dibuaikan. Diasuh dengan penuh kasih,
sampai pandai merangkak, tegak dan tidak jatuh lagi. “Kemudian supaya
sampailah kedewasaan kamu,” Masa mulai mata terbuka menghadapi
hidup. Sampai sanggup berjalan sendiri dengan menggunakan
pertimbangan akal, memilih yang baik menjauhi yang buruk, mengambil
yang manfaat, menghindarkan yang mudharat. “Kemudian supaya jadilah
kamu orangtua, “Kalau Allah menghendaki umur panjang. “Maka
setengah diantara kamu ada yang diwafatkan dari sebelumnya,” yakni
sebelum tua, sebelum dapat mengembngkan sayap, sehingga tidak jarang
yang mati muda atau masih dalam sarat menyusu, dalam bendungan ibu.
“Dan supaya sampai kamu kepada ajal yang telah ditentukan.” Karena
masing-masing orang tidaklah sama ajalnya, tidak sama janjinya dan
nasibnya, ada yang mati muda dan ada yang sampai tua. “Dan supaya
kamu berfaham.” Artinya, supaya mengerti dan yakinlah kamu bahwa
segalanya itu semata-mata Allahlah yang menentukan, tidak dicampuri
oleh tangan yang lain sedikit juapun. Tidak ada manusia itu sendiri pada
hakikatnya yang berkuasa atas dirinya sendiri. Tidak ada satu manusia pun
yang dapat mengelakkan diri jika janji itu datang.9
6. Aspek tarbawi
1. Kejadian manusia yang digambarkan pada ayat ini menjadi bukti
tentang wujud sang Khaliq Yang Maha Pencipta serta Keesaan-Nya.
2. Manusia diciptakan dari sari pati tanah.
3. Dari sperma laki-laki dan sel telur perempuan kemudian menjadi
segumpal darah.
4. Setelah melalui proses, dari segumpal daging menjadi bayi.
5. Dari bayi kemudian tumbuh menjadi dewasa dan tua.
6. Kehidupan manusia, ada yang yang sampai tua dan ada yang ketika
masih anak-anak atau dewasa sudah meninggal.
9 Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu XXIV (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982), hlm. 170.
Tafsir tarbawi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

DOCX
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
PPTX
Aqiqah
PPT
I'jaz Al Qur'an
PPTX
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
PPT
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2
PPTX
Tabayyun
PDF
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf
PPTX
Sejarah Perkembangan Al-Quran
AKIDAH AKHLAK ANALISA BAHAN AJAR KB 2.docx
Aqiqah
I'jaz Al Qur'an
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
Power point pai smk kelas 11 ed. 2020 bab 2
Tabayyun
05 LKPD Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah.pdf
Sejarah Perkembangan Al-Quran

What's hot (20)

PPS
Urgensi dakwah
PPTX
Ilmu muhkam dan mutasyabih
PDF
PPT Qurban.pdf
DOCX
Perkembangan Ilmu Tasawuf
PPTX
PPT Manthuq dan Mafhum
PPTX
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPTX
Powerpoint taubat dan istighfar
PPTX
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
PDF
RPP MTs Akidah Ahlak Kelas VII
PPT
Ulumul hadits
PPSX
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
PPTX
Ppt fiqh syahadat
PPT
ppt hadits tentang menuntut ilmu
PPT
Ulumul Qur'an (2)
PPTX
Rukun ke 5 tadhiyah
PPTX
Iman kepada malaikat
PPTX
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
PPT
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
PPT
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam Islam
PPTX
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Urgensi dakwah
Ilmu muhkam dan mutasyabih
PPT Qurban.pdf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
PPT Manthuq dan Mafhum
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
Powerpoint taubat dan istighfar
Modul SKI- KB 2 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Umayyah dan Abasiyah
RPP MTs Akidah Ahlak Kelas VII
Ulumul hadits
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Ppt fiqh syahadat
ppt hadits tentang menuntut ilmu
Ulumul Qur'an (2)
Rukun ke 5 tadhiyah
Iman kepada malaikat
KB 1 Tafsir, Takwil, Terjemah, Ayat-Ayat Muhkamat Dan Mutasyabihat
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
The best blessing for woman - Kemuliaan Perempuan Dalam Islam
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ad

Viewers also liked (6)

DOCX
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
DOCX
Tafsir tarbawi ke1
PPTX
Fungsi tafsir tarbawi
PDF
Tafsir ibnu katsir surat adz dzariyat
DOC
45820888 tafsir-tarbawi
DOCX
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
Tafsir tarbawi ke1
Fungsi tafsir tarbawi
Tafsir ibnu katsir surat adz dzariyat
45820888 tafsir-tarbawi
Tugas pembuatan makalah studi al qur’an
Ad

Similar to Tafsir tarbawi (20)

PDF
Asal Kejadian Manusia
PPTX
Model Para Penentang Dakwah (Presentasi).pptx
PPTX
2. Terjemah dan tafsirSurah Ath Thaariq.pptx
PPTX
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar _ 23 - Akhir.pptx
PDF
Mengenal macam manusia tafsir attin
PPTX
(14) perjalanan hidup
PPTX
01 Ta'riful Insan-print buang.pptx
PPT
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
PPTX
PENDIDIKAN AGAMA kelompok 4 bahaya .pptx
PPT
(14) perjalanan hidup
PDF
Tugas maridha
DOCX
Pendidikan Ruhani
PDF
Tafsir Al azhar 082 al infithaar
PPT
Tafsir Tentang Kandungan Surat An-Naas.ppt
PPTX
PAI BAB 4.pptx
PPTX
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
PPTX
Terjemahan surah yasin
DOCX
Khalifah allah
PDF
Tafsir Al azhar 114 an nas
DOCX
Kuliah hadith 32,33 sabar
Asal Kejadian Manusia
Model Para Penentang Dakwah (Presentasi).pptx
2. Terjemah dan tafsirSurah Ath Thaariq.pptx
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar _ 23 - Akhir.pptx
Mengenal macam manusia tafsir attin
(14) perjalanan hidup
01 Ta'riful Insan-print buang.pptx
(14) perjalanan hidup 19 Juli 2013
PENDIDIKAN AGAMA kelompok 4 bahaya .pptx
(14) perjalanan hidup
Tugas maridha
Pendidikan Ruhani
Tafsir Al azhar 082 al infithaar
Tafsir Tentang Kandungan Surat An-Naas.ppt
PAI BAB 4.pptx
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Terjemahan surah yasin
Khalifah allah
Tafsir Al azhar 114 an nas
Kuliah hadith 32,33 sabar

Recently uploaded (20)

PPTX
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
PPTX
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pptx
PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PDF
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
PPTX
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
PDF
RPP Pelajaran Mendalam deep learning IPA
PPT
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
PDF
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
PPTX
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
PPTX
Tools of Digital Media in Marketing Era Digital 4.0_WEBINAR PDPTN "Digital Ma...
PDF
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
Inkuiri_Kolaboratif_Pembelajaran_Mendalam (1).pptx
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pptx
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
RPP Pelajaran Mendalam deep learning IPA
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
Tools of Digital Media in Marketing Era Digital 4.0_WEBINAR PDPTN "Digital Ma...
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman

Tafsir tarbawi

  • 1. “TAHAPAN KEHIDUPAN MANUSIA” Makalah Disusun guna memenuhi tugas : Mata Kuliah : Tafsir Tarbawi II Dosen Pengampu : M. Rodli, MSI Disusun Oleh: Tiyas Prasetio 2021214403 Muhammad Ridwan 2021214404 Devisiana Larasati 2021214405 TARBIYAH PAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana asbabun nuzul, munasabah, tafsir serta nilai-nilai pendidikan yang terkandung pada Surat Ar-Rum ayat 54? 2. Bagaimana asbabun nuzul, munasabah, tafsir serta nilai-nilai pendidikan yang terkandung pada Surat At-Tiin ayat 4-6? 3. Bagaimana asbabun nuzul, munasabah, tafsir serta nilai-nilai pendidikan yang terkandung pada Surat Al-Mukmin ayat 67? C. Metode Pemecahan masalah Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur atau metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan. D. Sistematika Penulisan Makalah Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Surat Ar-Rum ayat 54 1. Ayat ‫ا‬ً‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ير‬ِ‫د‬َ‫ق‬‫ف‬‫ل‬ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ْع‬‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬ َ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬‫ف‬‫خ‬َ‫ي‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬‫ف‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬ Artinya: “Allah Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban,dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” Ayat di atas menguraikan tentang tahapan hidup manusia secara umum, bukan yang dialami oleh setiap orang, karena di antara manusia ada yag meninggal dunia pada tahap awal hidupnya, ada juga saat puncak kekuatanya. Namun jika tahap puncak dilampuinya, maka pasti dia akan mengalami tahap kelemahan lagi. Apapun yang diaalami manusia, semua kembali kepada Allah swt.1 2. Mufradat Menciptakan kamu : ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ Keadaan lemah : ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ Kuat : ‫ا‬‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ Dan beruban : ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬‫ف‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬ Yang dikehendaki-Nya : ‫ء‬ َ‫ش‬َ‫ي‬ 3. Tafsir 1 Shihab,quraish. Tarsir Al Misbah,(jakarta:lentera hati 2002)hlm97
  • 4. ٍ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ (Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah itu - َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ف‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬(kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah) yang lain yaitu masa kanak-kanak - ‫ا‬‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬(menjadi kuat) yaitu masa muda yang penuh semangat dan kekuatan. ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬‫ف‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ْع‬َ‫ض‬ ٍ‫ة‬‫ه‬‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ب‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ج‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban) yaitu lemah karena sudah tua dan rambut pun sudah putih - ُ‫ء‬ َ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬‫ف‬‫خ‬َ‫ي‬(Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya) ada yang lemah, yang kuat, yang muda, dan yang tua - ُ ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ْع‬‫ف‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ‫و‬ (dan Dialah Yang Maha Mengetahui) yaitu mengatur makhluknya - ُ‫ير‬ِ‫د‬َ‫ق‬‫ف‬‫ٱل‬(lagi Maha Kuasa) atas semua yang dikehendaki-Nya. 2 Pada ayat ini dijelaskan tentang keadaan manusia secara umum, sejak tahap awal paling dini dari kehidupan samapai ke tahap terakhir keberadaanya di bumi. Ayat 54 memulai dengan menyatakan: Allah swt dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, yakni setetes sperma yang bertemu dengan indung telur. Lalu tahap demi tahap meningkat hingga kemudian setelah melalui tahap bayi, kanak-kanak, dan remaja, Allah swt. Menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu mempunyai kekuatan sehingga kamu menjadi dewasa dan sempurna umur. Ini pun berlangsung cukup lama. Kemudian setelah melalui belasan tahun dan mekewati usia kematangan, dia menjadikan kamu sesudah menyandang kekuatan itu mengalami kelemahan kembali, yakni dengan hilangnya sekian banyak potensi, dan tumbuhnya ubun dikepala kamu. Begitulah Allah Swt. Menciptakan apa yang Dia kehendaki sesuai hikmah kebijaksanaan-Nya dan Dialah yang maha mengetahia dan maha kuasa. 2 Almahali,Jalaluddin dan Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun uzul jilid 2 (Bandung: Sinar Baru Algensindo)
  • 5. Setelah mencapai tahap kelelahan fisik itu, Allah swt. Mematikan kamu pada waktu yang dikehendaki-Nya dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah para durhakan bahwa: ‘mereka tidak tinggal di dunia atau dalam kubur, melainkan sesaat saja.” Allah swt. Berkomentar bahwa: jangan heran dengan kebodohan dan supah mereka itu, karena seperti itulah dahulu ketika mereka hidup, mereka selalu dipalingkan, yakni oleh setan dari kebenaran sehingga kesesatan dan kebinasaan bersumpah membudaya dalam diri mereka dan terbawa hingga saat-saat kebangkitan itu.3 4. Nilai tarbawi Dari ayat diatas, sesungguhnya perpindahan manusia dari fase-fase kejadiannya selangkah demi selangkah, mulai dari lemah hingga menjadi kuat, kemudian dari kuat menjadi lemah kembali. Hal ini jelas menunjukkan akan kekuasaan Yang Maha Pencipta Lagi Maha Berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya, baik di bumi atau di langit. Dan tidaklah sulit bagi Allah untuk mengembalikan manusia menjadi hidup kembali 5. Kesimpulan Bahwasanya Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari (keadaan) rapuh, kemudian Dia menjadikan dari (keadaan) rapuh itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan dari kuat, (keadaan) lemah dan beruban. Dia menciptakan yang dikehendakiNya dan Dialah Yang Mengetahui, Yang Kuasa. Manusia tidak luput dari kelemahan. Kendati di satu saat ia merasa kuat, tetapi kekuatanya akan berkurang hingga lenyap. Karena itu, manusia membutuhkan sandaran kepada kekuatan yang kokoh dan tidak pernak akan lenyap, yakni Allah swt4. 3 Quraish Shihab, Al-Lubab.(Jakarta: Lentera Hati, 2012), hlm 161. 4 Ibid., hlm163.
  • 6. B. Surat At-Tiin ayat 4-6 C. Surat Al-Mukmin ayat 67 1. Ayat ‫ى‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ال‬‫ف‬ًِ‫ط‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ج‬ ِ‫ر‬‫ف‬‫ح‬ُ‫ي‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ة‬ًَ‫ف‬‫ط‬ُ‫ن‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫ر‬ُ‫ت‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬‫ه‬‫د‬ُ‫ش‬َ‫أ‬ ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬ َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ‫ا‬‫ال‬َ‫ج‬َ‫أ‬ ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ َ‫و‬َ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ف‬‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬‫خ‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ش‬ ‫ا‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ن‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ ‫ه‬‫م‬ُ‫ث‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬ََ ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ت‬ ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َ‫ْع‬ Artinya: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah. Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). 2. Mufradat Kalian akan menjadi = ‫ا‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ن‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ Dialah yang = ‫ى‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ Tua = ‫ا‬‫خ‬ ‫ف‬‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ش‬ telah menciptakan kalian semua = ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ Dan diantara kalian = ‫م‬ُ‫ك‬‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ Dari tanah = ٍ‫ب‬ ‫ا‬ َ‫ر‬ُ‫ت‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ (ada) orang yang diwafatkan = ‫ه‬‫ف‬ َ‫و‬َ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ف‬‫ن‬‫ه‬‫م‬‫ى‬ Kemudian = ‫م‬ُ‫ث‬ Dari sebelum = ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫ف‬‫ن‬ِ‫م‬ Setetes mani = ٍ‫ة‬ًَ‫ف‬‫ط‬ُ‫ن‬ Dan agar kalian mencapai = ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ Segumpal darah = ٍ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫ع‬
  • 7. Waktu (yang) = ‫ا‬‫ال‬َ‫ج‬َ‫أ‬ Dia mengeluarkan kalian semua = ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ج‬ ِ‫ر‬‫ف‬‫ح‬ُ‫ي‬ Telah ditentukan = ‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬ (terlahir sebagai) anak kecil = ‫ا‬‫ال‬‫ف‬ًِ‫ط‬ Dan agar kalian semua ‫ف‬‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َ‫ْع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ Kalian akan mencapai = ‫وآ‬ُ‫غ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ Kalian menggunakan akal/berpikir (tentang keadaan kalian) = ََ ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬‫ف‬‫ْع‬َ‫ت‬ Kekuatan kalian (kedewasaan kalian) = ‫م‬ُ‫ك‬ ‫ه‬‫د‬ُ‫ش‬َ‫أ‬ 3. Munasabah Larangan menyembah selain Allah (Surat Al-Mukmin ayat 66-68) Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bahwa yang mempunyai sifat-sifat yang Maha Besar, Maha Tinggi, Maha Kuasa, dan Maha Pencipta hanya Allah. Oleh karena itu, manusia dilarang menyembah selain Dia. Pada ayat-ayat berikut ditegaskan lagi bahwa Allah melarang manusia menyembah selain-Nya, dan menyembah patung-patung yang terbuat dari benda-benda mati. Yang berhak disembah hanyalah yang mempunyai sifat-sifat Maha Agung, Maha Kuasa, dan Maha Pencipta. 4. Asbabun nuzul Asbabun Nuzul Surat Al-Mukmin ayat 66-68 Diriwayatkan dari Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas bahwa Walid bin Mugirah dan Syaibah bin Rabi’ah berkata, “Wahai Muhammad, kembalilah kamu dari apa yang telah kamu katakan (dakwahkan) dan peganglah agama nenek moyangmu”, maka turunlah ayat ini.5 5 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Bayan: Al-Qur’an dan terjemahnya disertai tanda- tanda tajwid dengan tafsir ayat (Depok: C.V Bayan Qur’an, 2009), hlm. 475.
  • 8. 5. Tafsir Jumhur ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Allah menciptakan manusia dari tanah ialah bapak manusia yaitu adam yang diciptakan dari tanah. Sebagian ahli tafsir menerangkan bahwa yang dimaksudkan dengan Allah menjadikan manusia dari tanah ialah Allah menjadikan manusia dari sari pati yang berasal tanah. Seorang bapak dan seorang ibu memakan makanan yang berasal dari tanah, dari binatang ternak dan tumbuh-tumbuhan. Binatang ternak memakan tumbuh- tumbuhan dan berkembang dengan menggunakan zat-zat yang berasal dari tanah. Makanan yang dimakan ibu dan bapak itu merupakan sumber utama untuk membentuk sel telur atau sperma. Sel telur ibu bertemu dengan sperma bapak dalam rahim ibu, sehingga menjadi segumpal darah dan seterusnya.6 Perjalanan janin merupakan perjalanan yang menakjubkan dan sungguh mempesona. Kita dapat mengetahui lebih banyak mengenai hal itu terutama setelah adanya kemajuan dalam bidang kedokteran dan geneokologi. Namun isyarat Al-Qur’an yang cermat mengenai hal itu sejak 14 abad yang lampau mampu membuat kita terkesima dan tak dapat dicerna akal, jika tanpa melalui perenungan dan pemikiran.7 Allah lalu menerangkan bahwa manusia yang diciptakan-Nya dari tanah itu mengalami hidup dalam tiga masa, yaitu: 1. Masa kanak-kanak 2. Masa dewasa 3. Masa tua.8 Masa menjadi anak kecil ialah sejak lahir sampai masa dapat turun dari bendungan ibu dan dapat berjalan sendiri. Sejak kecil disusukan ibu, 6 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya jilid VIII Juz 22-23-24 (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm. 569. 7 Sayyid Quthb, Tafsir fi zhilalil Qur’an di bawah naungan Al-Qur’an jilid 10 (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 135. 8 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya jilid VIII Juz 22-23-24 (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm. 569.
  • 9. dipangku ibu, digendong dan dibuaikan. Diasuh dengan penuh kasih, sampai pandai merangkak, tegak dan tidak jatuh lagi. “Kemudian supaya sampailah kedewasaan kamu,” Masa mulai mata terbuka menghadapi hidup. Sampai sanggup berjalan sendiri dengan menggunakan pertimbangan akal, memilih yang baik menjauhi yang buruk, mengambil yang manfaat, menghindarkan yang mudharat. “Kemudian supaya jadilah kamu orangtua, “Kalau Allah menghendaki umur panjang. “Maka setengah diantara kamu ada yang diwafatkan dari sebelumnya,” yakni sebelum tua, sebelum dapat mengembngkan sayap, sehingga tidak jarang yang mati muda atau masih dalam sarat menyusu, dalam bendungan ibu. “Dan supaya sampai kamu kepada ajal yang telah ditentukan.” Karena masing-masing orang tidaklah sama ajalnya, tidak sama janjinya dan nasibnya, ada yang mati muda dan ada yang sampai tua. “Dan supaya kamu berfaham.” Artinya, supaya mengerti dan yakinlah kamu bahwa segalanya itu semata-mata Allahlah yang menentukan, tidak dicampuri oleh tangan yang lain sedikit juapun. Tidak ada manusia itu sendiri pada hakikatnya yang berkuasa atas dirinya sendiri. Tidak ada satu manusia pun yang dapat mengelakkan diri jika janji itu datang.9 6. Aspek tarbawi 1. Kejadian manusia yang digambarkan pada ayat ini menjadi bukti tentang wujud sang Khaliq Yang Maha Pencipta serta Keesaan-Nya. 2. Manusia diciptakan dari sari pati tanah. 3. Dari sperma laki-laki dan sel telur perempuan kemudian menjadi segumpal darah. 4. Setelah melalui proses, dari segumpal daging menjadi bayi. 5. Dari bayi kemudian tumbuh menjadi dewasa dan tua. 6. Kehidupan manusia, ada yang yang sampai tua dan ada yang ketika masih anak-anak atau dewasa sudah meninggal. 9 Hamka, Tafsir Al Azhar Juzu XXIV (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982), hlm. 170.