SISTEM REPRODUKSI
PRIA
Disusun Oleh:
1. Ainur Pujianti
2. Biastira Rachma
3. Febriana
4. Hayyu Rohma Maulidiyah
5. Rian Fitroh Huda
SISTEM REPRODUKSI
PRIA
1. Eksterna :
a.Penis
b.Scrotum
2. Interna :
a.Testis dan Epididimis
b.Saluran keluar testis
c.Kelenjar aksesoris
SISTEM REPRODUKSI PRIA
A. PENIS
• Organ untuk kopulasi
• Terletak menggantung di depan skrotum.
• Kulit pembungkus sangat tipis dan tidak berhubungan
dengan bagian permukaan dalam dari organ dan tidak
mempunyai jaringan adiposa.
• Dibelakang orifisium uretra eksterna, kulit ini
membentuk perlipatan kecil yang disebut frenulus
preputium yaitu kulit yang menutupi gland penis
bersambung dengan membran mukosa uretra pada
orifisium dan tidak mempunyai rambut. Prepusium
yang menutupi gland dipisahkan dari prepusium dan
didalamnya terdapat ruangan yang dangkal.
1. GENITALIA EKSTERNA
STRUKTUR PENIS
1. Pars occulta = radix penis (bagian pangkal)
• Pangkal 2 corpus cavernosum penis melekat pada perineum
2. Pars libera = Corpus penis (bagian tengah)
a. Corpus cavernosum penis ( 2 buah bangunan silindris)
b. Corpus cavernosum urethrae:
• Merupakan bagian dari penis yang berisi uretra
3. Glans penis (bagian ujung):
• Praeputium penis
• Lipatan kulit yang menutupi glans penis
• Lembar luar adalah lanjutan dari kulit yang menutupi
corpus penis
• Lembar dalam melekat pada sulcus glandis
• Orificium praeputii = lubang yang dibatasi oleh garis balik
lipatan praeputium.
SISTEM REPRODUKSI PRIA
GAMBAR
STRUKTUR PENIS
A. BULBOURETHRALIS
CORPUS CAVERNOSUM
URETHRAE
CORPUS CAVERNOSUM
PENIS
GLANS PENIS
RADIX PENIS
KULIT
CORPUS CAVERNOSUM
• Struktur:
– Anyaman ruangan-ruangan yang dilapisi oleh endotel
– Ruangan-ruangan dipisahkan:
• Atrabekula yang merupakan lanjutan dari tunica
albuginea
– Terdapat arteri helicinae yang berjalan spiral
– Terdapat serabut-serabit otot polos
• Perbedaan antara c.C. Penis dan c.C. Urethrae
– Corpus cavernosum penis:
• Ruangan-ruangan semakin dekat tunica albuginea
semakin kecil
– Corpus cavernosum urethrae:
• Ruangan-ruangan hampir sama besar
CORPUS CAVERNOSUM PENIS
• Merupakan jaringan erektil/kavernus
• Di tengah dilalui a. Profunda penis
• Masing-masing diselubungi oleh tunica albuginea
tebal
• Tunica albuginea = jaringan pengikat fibrosa
padat ( 2 mm)
• Serabut-serabut kolagen kebanyakan
memanjang
• Dibagian tengah bersatu menjadi septum
pectiniforme
• Tunica albuginea memberikan jaringan
pengikat ke dalam corpus cavernosum sebagai
trabecula
CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE
• Merupakan jaringan erektil
• Bulbus urethrae = sebagai pangkal
berbentuk bulat
• Melanjutkan sebagai glans penis
• Diselubungi juga oleh tunica
albuginea, lebih tipis
• Didalam batang penis terlihat
berbentuk silinder lebih kecil dari
cavernosum penis.
• Pada ujungnya agak melebar, bagian
anterior membentuk gland penis,
sedangkan bagian posterior
membentuk bulbus uretra
CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE
GLANDULA
PARAURETHRALIS
GLANDULA
PARAURETHRALIS
GLANS PENIS
PRAEPUTIUM
PRAEPUTIUM
B. SKROTUM
• Kantung yang berisi testis
• Skrotum disusun oleh dartos dan otot kremaster.
 otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum untuk
mengerut dan mengendur.
 otot Kremaster berfungsi sebagai pengatur suhu lingkungan
• Skrotum berupa kantong yang terdiri atas kulit tanpa lemak,
memiliki sedikit jaringan ototyang berada didalam pembungkus
disebut tunika vaginalis.
• Skrotum banyak mengandung pigmen dan didalamnya terdapat
kantong-kantong, setiap kantong berisi epididimis fenikulus
spermatikus.
• Lapisan skrotum : kulit dan tunika dartos
• Fungsi :
• sebagai penyangga bagi testis
• Regulasi temperatur
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
A. TESTIS dan EPIDIDYMIS
2. GENITALIA INTERNA
1. TESTIS
• Organ primer untuk reproduksi pria terdiri atas 2
buah glandula yang memproduksi semen
• Terdapat dalam krotum digantung oleh fenikulus
spermatikus.
• Testis merupakan tempat dibentuknya spermatozoa
dan hormon laki-laki, terdiri atas belahan-belahan
yang disebut tubulus testis.
• Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
• Kelenjar endokrin : hormon testosteron
• Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
• Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus
& Struktur dalam
Bungkus luar :
a) Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong
→mesothelium,melapisi permukaan testis bgn
anterior
b) Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa mrpk
kapsula yg lbh tebal sepanjang permukaan posterior
→ mediastinum testis
c) Tunika vasculosa : sangat tipis
Struktur Dalam:
A. Septa : mrpk perluasan T. albugenia,membagi
testis mjd ± 250 lobulus
B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus → eksokrin
dan jaringan ikat longgar diantara tubulus tdpt
endocrynocytus interstitialis ( Leydig) → endokrin
SISTEM REPRODUKSI PRIA
2. Epididymis
• Saluran halus yang panjangnya kurang lebih 6 cm,
terletak atas tepi dan belakang testis
• Terdiri atas:
1. Kaput epididimis
2. Kaput epididimis (badan)
3. Kauda epididimis (ekor)
4. Ekstremitas superior
5. Ekstremitas inferior
• Mempunyai 4 fungsi :
1. Transpor sperma Transport
2. konsentrasi sperma
3. Penyimpanan sperma
4. Maturasi/pematangan sperma (khususnya di
daerah cauda)
EPIDIDYMIS
B. Saluran Keluar Testis
Komponen :
a. Tubulus semineferus convolutus 
spermatogenesis
b. Tubulus semiferus rectus
c. Rete Testis
d. Duktuli Efferentes
e. Duktus Epididymidis  pematangan sperma
f. Duktus Deferen (Vas deferen)
g. Duktus Ejaculatorius
2. GENITALIA INTERNA
A. Tubulus seminiferus convulotus
a. Bentuk dan ukuran :
• Pipa halus, berkelok-kelok
• PANJANG: 30 - 70 cm, DIAMETER:150 - 250 m
b. Fungsi: pars secretoria dari kelenjar sitogenik
c. Dinding:
• Epitel berlapis ( 4 - 8 lapis)
• Sel spermatogenik
• Spermatogonium
• Spermatosit primer
• Spermatosit sekunder
• Spermatid
• Spermatozoon
• Sel penyokong:
• Sel sertoli
• Membrana basalis
• Lamina propria
• Sel-sel mesenkhim dari jaringan interstitiel
• Sel myoid: epiteloid dan kontraktil
TUBULUS SEMINIFERUS CONVULOTUS
B. Tubulus seminiferus rectus
a. Struktur:
• Bagian dari lobulus testis
• Kelanjutan tubulus seminiferus convulotus
• Pendek
• Lumen lebih sempit
• Dinding:
• Tanpa sel-sel spermatogenik
• Sel-sel sertoli mulai jarang, yang akan menghilang
• Epitel kuboid selapis
b. Lokasi:
• Ruangan yang dibatasi oleh septula testis
• Daerah posterior
c. Fungsi:
• Ductus excretorius
• Bermuara dalam rete testis
TUBULUS SEMINIFERUS RECTUS
PEMBULUH DARAH
C. RETE TESTIS
a. Lokasi:
• Mediastinum testis (daerah posterior testis)
b. Struktur:
• Anyaman ruangan-ruang sempit
• Dibatasi oleh:
• Epitel kuboid selapis
• Sel epitel memiliki mikrovili (jarang)
• Dikelilingi oleh jaringan pengikat padat
c. Fungsi:
• Ductus excretorius
• Penghubung antara tubulus seminiferus rectus dan
ductulus efeferentes
• Menyalurkan sperma
RETE TESTIS
D. DUCTULUS EFFERENTES TESTIS
a. Penampilan:
• 12 -15 batang saluran berjalan spiral sebagai kelan-jutan
rete testis
• Muncul dari permukaan testis
• Membentuk bangunan sebagai kerucut sebanyak 5 - 10
• Conus vasculosus
• Puncak menhadap permukaan testis
• Dasar kerucut menghadap epididymis
b. Mikroskopis potongan melintang:
• Bentuk lumen dibatasi permukaan yang bergelombang
• Epitel selapis dengan 2 kelompok sel yang berbeda ukuran,
tersusun secara bergantian:
• Kelompok sel-sel berbentuk kuboid
• Kelompok sel-sel berbentuk silindris bersilia
• Diluar membrana basalis: sel-sel otot polos sirkuler
DUCTULUS EFFERENTES TESTIS
SEL OTOT POLOS
E. DUCTUS EPIDIDYMIDIS
a. Penampilan:
• Berkelok-kelok padat
• Sejumlah potongan melintang ductus epididymidis yang
berdekatan dipisahkan oleh jaringan pengikat
• Bentuk potongan: bulat, oval atau lain.
b. Ukuran: panjang mencapai 6 meter
c. Mikroskopis:
• Epitel silindris semu berlapis :
• Sel silindris tinggi dengan stereosilia
• Makin ke distal makin pendek menjadi kuboid
• Mempunyai fungsi sekretoris
• Sel basal : pendek tidak mencapai permukaan
• Fungsi: tidak jelas
• Lapisan otot polos
• Bertambah tebal ke arah cauda epididymidis
• Daerah caput: sirkuler
• Daerah corpus : 2 lapis - sirkuler dan serong
• Daerah cauda: 3 lapis
DUCTUS EPIDIDYMIDIS
SAYATAN EPIDIDYMIS
F. Ductus deferens
a. Di bagi dalam:
1. Pars epididymidis:
• Bagian dekat testis
2. Pars funicularis:
• Sebagai bagian dari funiculus spermaticus
• Funiculus spermaticus = ductus deferens bersama: a.
Spermatica, plexus pampiniformis (anyaman vena), plexus
nervosus spermaticus, sebagai berkas.
• Sebelah luar diikuti serabut-serabut otot seran lintang dengan
arah memanjang membentuk lapisan longgar sebagai m.
Cremasterica
3. Pars inguinalis:
• Pada saat melalui canalis inguinalis
4. Pars pelvina:
• Dalam cavum pelvis menuju bagian atas vesica urinaria
5. Ampulla ductus deferens: melebar
• Pada ujung distal terdapat muara vesicula seminalis
b. Tampilan:
• Kelanjutan ductus epididymidis
PENGGAL-PENGGAL DUCTUS DEFERENS
PARS EPIDIDYMIDIS
PARS FUNICULARIS
PARS INGUINALIS
PARS PELVINA
AMPULLA DUCTUS
DEFERENS
DUCTULUS EFFERENTES
DUCTUS EPIDIDYMIDIS
RETE TESTIS
DUCTUS
EJACULATORIUS
G. DUCTUS EJACULATORIUS
• Tampilan:
• Setelah menerima saluran keluar vesicula seminalis,
ductus deferens melanjutkan menjadi ductus
ejaculatorius
• Menembus glandula prostata pada daerah dasar vesica
urinaria
• Panjang: 19 mm
• Muara:
• Urethra pars prostatica
• Mikroskopis:
• Membrana mucosa:
• Lipatan-lipatan tipis
• Epitel: silindris selapis atau silindris semu berlapis
• Sel-sel mengandung butir-butir pigmen kuning
• Lamina propria: jaringan pengikat
• Tunica muscularis
• Menyatu dengan parenkhim kelenjar prostat
DUCTUS EJACULATORIUS
DUCTUS
EJACULATORIUS
VESICA URINARIA
C. KELENJAR AKSESORIS PRIA
1. Sekret vesikula seminalis 
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas
dan flavin (forensik) mendeteksi adanya semen. Dinding
vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
2. Sekret glandula prostata 
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara
keseimbangan osmotik plasma semen), spermin,spermidin,
iga dan igg (menstimulasi kehidupan spermatozoa)
menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam
dan fosfolipid yang berguna bagi kelangsungan hidup
sperma.
3. Kelenjar bulbouretra ( kelenjar cowperi) dan
menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
4. Kelenjar littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian
pangkal uretra.
2. GENITALIA INTERNA
Glandula prostata
• Kapsel:
• Jaringan pengikat fibroelastik padat
• Memberikan septa
• Terdiri atas jaringan fibromuskuler sekeliling kelenjar
• Terdiri atas:
• Gabungan kelenjar tubulo-alveoler bercabang
• Sebanyak 30 - 50 unit
• Kelompok kelenjar:
• Daerah mukosal: sekitar urethra pars prostatica
• Daerah submukosal: sekitar daerah mukosal
• Daerah di bawah kapsel: kelenjar prostat utama
• Pars secretoria:
• Epitel : gepeng/kuboid/gepeng selapis
• Membrana basalis: kurang jelas
• Ductus excretorius:
• Bermuara dalam urethra pars prostatica
KELOMPOK GLANDULA PROSTATA
PARS MEMBRANACEA
URETHRAE
Glandula bulbourethralis cowperi
• Kelenjar tubulo-alveoler
• Pars secretoria:
• Epitel: gepeng/kuboid/silindris
• Ductus excretorius:
• Epitel silindris semu berlapis
• Bermuara dalam urethra pars
membranacea
• Sifat sekresi:
• Mukus
GLANDULA BULBOURETHRALIS COWPERI
SISTEM REPRODUKSI PRIA
TERIMAKASIH... 

More Related Content

PPT
Diabetes Melitus Tipe 1
PPTX
Placenta development and its abnormalities
PPT
PPT TOGA & AKUPRESUR.ppt
PPTX
Sistem imun spesifik
PPTX
Struktur Histologi Rongga Mulut
PPT
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
PPTX
Retinoblastoma
PPT
Konsep caring
Diabetes Melitus Tipe 1
Placenta development and its abnormalities
PPT TOGA & AKUPRESUR.ppt
Sistem imun spesifik
Struktur Histologi Rongga Mulut
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
Retinoblastoma
Konsep caring

What's hot (20)

PDF
Sistem reproduksi wanita
PPT
Sistem Perkemihan
PPT
PPT
SISTEM REPRODUKSI WANITA
PPTX
Tanda tanda infeksi
PPT
PPT KARDIOVASKULER
PPTX
Sistem endokrin
PPT
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
PDF
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
DOC
Transkripsi, translasi dan replikasi
PPT
Sistem reproduksi-wanita
PPTX
Degenerasi dan nekrosis
DOCX
Laporan pemeriksaan urine
PPTX
Apoptosis & nekrosis
DOCX
Makalah sistem urinaria
PPTX
Patofisiologi sistem pernapasan
DOCX
Proses terjadinya infeksi
PPT
ANFIS sistem reproduksi
PPTX
Fisiologi cairan-tubuh
PPTX
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem reproduksi wanita
Sistem Perkemihan
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Tanda tanda infeksi
PPT KARDIOVASKULER
Sistem endokrin
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Transkripsi, translasi dan replikasi
Sistem reproduksi-wanita
Degenerasi dan nekrosis
Laporan pemeriksaan urine
Apoptosis & nekrosis
Makalah sistem urinaria
Patofisiologi sistem pernapasan
Proses terjadinya infeksi
ANFIS sistem reproduksi
Fisiologi cairan-tubuh
Sistem Indra Pada Manusia
Ad

Similar to SISTEM REPRODUKSI PRIA (20)

PPTX
sistem reproduksi manusia tugas mahasiswa farmasi.pptx
PPT
Sistim reproduksi
PPT
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
PPTX
Sistem Ekskresi.pptx
PPT
250387111-EMBRIOLOGI-SISTEM-UROGENITAL-2-ppt.ppt
PPTX
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-3.pptx
PPT
PPT-UEU-Patofisiologi-3PertemuanOrganReproduksi.ppt
PPT
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan--3.ppt
PPTX
3.1 reproductive male
PPTX
Kelompok 4 Modul 5 Materi dan Pembelajaran IPA (1).pptx
PPTX
Ppt histologi sistem reproduksi jantan loen poenya
PPTX
Anatomi fisiologi kebidanan
PPTX
Anatomi fisiologi kebidanan
PPTX
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
PPT
Sistemperkemihandanreproduksi
PPTX
ABDOMEN untuk pembelajaran mahasiwa .pptx
DOCX
Makalah kelamin
PDF
tugas-ppt-sistem-reproduksi-pria_compress.pdf
PPTX
PPT KLP 4.pptx
PPTX
sistem reproduksi pria
sistem reproduksi manusia tugas mahasiswa farmasi.pptx
Sistim reproduksi
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Sistem Ekskresi.pptx
250387111-EMBRIOLOGI-SISTEM-UROGENITAL-2-ppt.ppt
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan-3.pptx
PPT-UEU-Patofisiologi-3PertemuanOrganReproduksi.ppt
PPT-UEU-Patofisiologi-3-Pertemuan--3.ppt
3.1 reproductive male
Kelompok 4 Modul 5 Materi dan Pembelajaran IPA (1).pptx
Ppt histologi sistem reproduksi jantan loen poenya
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Sistemperkemihandanreproduksi
ABDOMEN untuk pembelajaran mahasiwa .pptx
Makalah kelamin
tugas-ppt-sistem-reproduksi-pria_compress.pdf
PPT KLP 4.pptx
sistem reproduksi pria
Ad

More from Ainur (20)

PPTX
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
PPT
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
PPTX
Penyakit Akibat Kerja
PPTX
Metode pengambilan sampel
PPTX
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
PPTX
chi square 2 sample & k sample
PPTX
Leptospirosis
PPTX
Metode pengambilan sampel
PPTX
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
PPTX
Metode penelitian eksperimental
PPTX
Vitamin
PPTX
Karbohidrat - Ainur Pujianti
PPTX
Sistem pencernaan makanan
PPTX
SMK3 & P2K3
PPTX
Ainur antibiotik dalam kehamilan
PPTX
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
PPTX
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
DOCX
Hiperkes revisi.pptx
PPTX
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
PPT
Tanah longsor (BLT)
Ainur Pujianti (1321010001) - proses tahap 2
Jenis evaluasi dan ruang lingkup
Penyakit Akibat Kerja
Metode pengambilan sampel
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
chi square 2 sample & k sample
Leptospirosis
Metode pengambilan sampel
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Metode penelitian eksperimental
Vitamin
Karbohidrat - Ainur Pujianti
Sistem pencernaan makanan
SMK3 & P2K3
Ainur antibiotik dalam kehamilan
Ainur Pujianti - Akibat Kepadatan Penduduk
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Hiperkes revisi.pptx
Bising- Ainur & Vibri & Vanda
Tanah longsor (BLT)

SISTEM REPRODUKSI PRIA

  • 1. SISTEM REPRODUKSI PRIA Disusun Oleh: 1. Ainur Pujianti 2. Biastira Rachma 3. Febriana 4. Hayyu Rohma Maulidiyah 5. Rian Fitroh Huda
  • 2. SISTEM REPRODUKSI PRIA 1. Eksterna : a.Penis b.Scrotum 2. Interna : a.Testis dan Epididimis b.Saluran keluar testis c.Kelenjar aksesoris
  • 4. A. PENIS • Organ untuk kopulasi • Terletak menggantung di depan skrotum. • Kulit pembungkus sangat tipis dan tidak berhubungan dengan bagian permukaan dalam dari organ dan tidak mempunyai jaringan adiposa. • Dibelakang orifisium uretra eksterna, kulit ini membentuk perlipatan kecil yang disebut frenulus preputium yaitu kulit yang menutupi gland penis bersambung dengan membran mukosa uretra pada orifisium dan tidak mempunyai rambut. Prepusium yang menutupi gland dipisahkan dari prepusium dan didalamnya terdapat ruangan yang dangkal. 1. GENITALIA EKSTERNA
  • 5. STRUKTUR PENIS 1. Pars occulta = radix penis (bagian pangkal) • Pangkal 2 corpus cavernosum penis melekat pada perineum 2. Pars libera = Corpus penis (bagian tengah) a. Corpus cavernosum penis ( 2 buah bangunan silindris) b. Corpus cavernosum urethrae: • Merupakan bagian dari penis yang berisi uretra 3. Glans penis (bagian ujung): • Praeputium penis • Lipatan kulit yang menutupi glans penis • Lembar luar adalah lanjutan dari kulit yang menutupi corpus penis • Lembar dalam melekat pada sulcus glandis • Orificium praeputii = lubang yang dibatasi oleh garis balik lipatan praeputium.
  • 8. STRUKTUR PENIS A. BULBOURETHRALIS CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE CORPUS CAVERNOSUM PENIS GLANS PENIS RADIX PENIS KULIT
  • 9. CORPUS CAVERNOSUM • Struktur: – Anyaman ruangan-ruangan yang dilapisi oleh endotel – Ruangan-ruangan dipisahkan: • Atrabekula yang merupakan lanjutan dari tunica albuginea – Terdapat arteri helicinae yang berjalan spiral – Terdapat serabut-serabit otot polos • Perbedaan antara c.C. Penis dan c.C. Urethrae – Corpus cavernosum penis: • Ruangan-ruangan semakin dekat tunica albuginea semakin kecil – Corpus cavernosum urethrae: • Ruangan-ruangan hampir sama besar
  • 10. CORPUS CAVERNOSUM PENIS • Merupakan jaringan erektil/kavernus • Di tengah dilalui a. Profunda penis • Masing-masing diselubungi oleh tunica albuginea tebal • Tunica albuginea = jaringan pengikat fibrosa padat ( 2 mm) • Serabut-serabut kolagen kebanyakan memanjang • Dibagian tengah bersatu menjadi septum pectiniforme • Tunica albuginea memberikan jaringan pengikat ke dalam corpus cavernosum sebagai trabecula
  • 11. CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE • Merupakan jaringan erektil • Bulbus urethrae = sebagai pangkal berbentuk bulat • Melanjutkan sebagai glans penis • Diselubungi juga oleh tunica albuginea, lebih tipis • Didalam batang penis terlihat berbentuk silinder lebih kecil dari cavernosum penis. • Pada ujungnya agak melebar, bagian anterior membentuk gland penis, sedangkan bagian posterior membentuk bulbus uretra
  • 14. B. SKROTUM • Kantung yang berisi testis • Skrotum disusun oleh dartos dan otot kremaster.  otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum untuk mengerut dan mengendur.  otot Kremaster berfungsi sebagai pengatur suhu lingkungan • Skrotum berupa kantong yang terdiri atas kulit tanpa lemak, memiliki sedikit jaringan ototyang berada didalam pembungkus disebut tunika vaginalis. • Skrotum banyak mengandung pigmen dan didalamnya terdapat kantong-kantong, setiap kantong berisi epididimis fenikulus spermatikus. • Lapisan skrotum : kulit dan tunika dartos • Fungsi : • sebagai penyangga bagi testis • Regulasi temperatur
  • 17. A. TESTIS dan EPIDIDYMIS 2. GENITALIA INTERNA
  • 18. 1. TESTIS • Organ primer untuk reproduksi pria terdiri atas 2 buah glandula yang memproduksi semen • Terdapat dalam krotum digantung oleh fenikulus spermatikus. • Testis merupakan tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki, terdiri atas belahan-belahan yang disebut tubulus testis. • Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin • Kelenjar endokrin : hormon testosteron • Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma • Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus & Struktur dalam
  • 19. Bungkus luar : a) Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong →mesothelium,melapisi permukaan testis bgn anterior b) Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa mrpk kapsula yg lbh tebal sepanjang permukaan posterior → mediastinum testis c) Tunika vasculosa : sangat tipis Struktur Dalam: A. Septa : mrpk perluasan T. albugenia,membagi testis mjd ± 250 lobulus B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus → eksokrin dan jaringan ikat longgar diantara tubulus tdpt endocrynocytus interstitialis ( Leydig) → endokrin
  • 21. 2. Epididymis • Saluran halus yang panjangnya kurang lebih 6 cm, terletak atas tepi dan belakang testis • Terdiri atas: 1. Kaput epididimis 2. Kaput epididimis (badan) 3. Kauda epididimis (ekor) 4. Ekstremitas superior 5. Ekstremitas inferior • Mempunyai 4 fungsi : 1. Transpor sperma Transport 2. konsentrasi sperma 3. Penyimpanan sperma 4. Maturasi/pematangan sperma (khususnya di daerah cauda)
  • 23. B. Saluran Keluar Testis Komponen : a. Tubulus semineferus convolutus  spermatogenesis b. Tubulus semiferus rectus c. Rete Testis d. Duktuli Efferentes e. Duktus Epididymidis  pematangan sperma f. Duktus Deferen (Vas deferen) g. Duktus Ejaculatorius 2. GENITALIA INTERNA
  • 24. A. Tubulus seminiferus convulotus a. Bentuk dan ukuran : • Pipa halus, berkelok-kelok • PANJANG: 30 - 70 cm, DIAMETER:150 - 250 m b. Fungsi: pars secretoria dari kelenjar sitogenik c. Dinding: • Epitel berlapis ( 4 - 8 lapis) • Sel spermatogenik • Spermatogonium • Spermatosit primer • Spermatosit sekunder • Spermatid • Spermatozoon • Sel penyokong: • Sel sertoli • Membrana basalis • Lamina propria • Sel-sel mesenkhim dari jaringan interstitiel • Sel myoid: epiteloid dan kontraktil
  • 26. B. Tubulus seminiferus rectus a. Struktur: • Bagian dari lobulus testis • Kelanjutan tubulus seminiferus convulotus • Pendek • Lumen lebih sempit • Dinding: • Tanpa sel-sel spermatogenik • Sel-sel sertoli mulai jarang, yang akan menghilang • Epitel kuboid selapis b. Lokasi: • Ruangan yang dibatasi oleh septula testis • Daerah posterior c. Fungsi: • Ductus excretorius • Bermuara dalam rete testis
  • 28. C. RETE TESTIS a. Lokasi: • Mediastinum testis (daerah posterior testis) b. Struktur: • Anyaman ruangan-ruang sempit • Dibatasi oleh: • Epitel kuboid selapis • Sel epitel memiliki mikrovili (jarang) • Dikelilingi oleh jaringan pengikat padat c. Fungsi: • Ductus excretorius • Penghubung antara tubulus seminiferus rectus dan ductulus efeferentes • Menyalurkan sperma
  • 30. D. DUCTULUS EFFERENTES TESTIS a. Penampilan: • 12 -15 batang saluran berjalan spiral sebagai kelan-jutan rete testis • Muncul dari permukaan testis • Membentuk bangunan sebagai kerucut sebanyak 5 - 10 • Conus vasculosus • Puncak menhadap permukaan testis • Dasar kerucut menghadap epididymis b. Mikroskopis potongan melintang: • Bentuk lumen dibatasi permukaan yang bergelombang • Epitel selapis dengan 2 kelompok sel yang berbeda ukuran, tersusun secara bergantian: • Kelompok sel-sel berbentuk kuboid • Kelompok sel-sel berbentuk silindris bersilia • Diluar membrana basalis: sel-sel otot polos sirkuler
  • 32. E. DUCTUS EPIDIDYMIDIS a. Penampilan: • Berkelok-kelok padat • Sejumlah potongan melintang ductus epididymidis yang berdekatan dipisahkan oleh jaringan pengikat • Bentuk potongan: bulat, oval atau lain. b. Ukuran: panjang mencapai 6 meter c. Mikroskopis: • Epitel silindris semu berlapis : • Sel silindris tinggi dengan stereosilia • Makin ke distal makin pendek menjadi kuboid • Mempunyai fungsi sekretoris • Sel basal : pendek tidak mencapai permukaan • Fungsi: tidak jelas • Lapisan otot polos • Bertambah tebal ke arah cauda epididymidis • Daerah caput: sirkuler • Daerah corpus : 2 lapis - sirkuler dan serong • Daerah cauda: 3 lapis
  • 34. F. Ductus deferens a. Di bagi dalam: 1. Pars epididymidis: • Bagian dekat testis 2. Pars funicularis: • Sebagai bagian dari funiculus spermaticus • Funiculus spermaticus = ductus deferens bersama: a. Spermatica, plexus pampiniformis (anyaman vena), plexus nervosus spermaticus, sebagai berkas. • Sebelah luar diikuti serabut-serabut otot seran lintang dengan arah memanjang membentuk lapisan longgar sebagai m. Cremasterica 3. Pars inguinalis: • Pada saat melalui canalis inguinalis 4. Pars pelvina: • Dalam cavum pelvis menuju bagian atas vesica urinaria 5. Ampulla ductus deferens: melebar • Pada ujung distal terdapat muara vesicula seminalis b. Tampilan: • Kelanjutan ductus epididymidis
  • 35. PENGGAL-PENGGAL DUCTUS DEFERENS PARS EPIDIDYMIDIS PARS FUNICULARIS PARS INGUINALIS PARS PELVINA AMPULLA DUCTUS DEFERENS DUCTULUS EFFERENTES DUCTUS EPIDIDYMIDIS RETE TESTIS DUCTUS EJACULATORIUS
  • 36. G. DUCTUS EJACULATORIUS • Tampilan: • Setelah menerima saluran keluar vesicula seminalis, ductus deferens melanjutkan menjadi ductus ejaculatorius • Menembus glandula prostata pada daerah dasar vesica urinaria • Panjang: 19 mm • Muara: • Urethra pars prostatica • Mikroskopis: • Membrana mucosa: • Lipatan-lipatan tipis • Epitel: silindris selapis atau silindris semu berlapis • Sel-sel mengandung butir-butir pigmen kuning • Lamina propria: jaringan pengikat • Tunica muscularis • Menyatu dengan parenkhim kelenjar prostat
  • 38. C. KELENJAR AKSESORIS PRIA 1. Sekret vesikula seminalis  fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk motilitas dan flavin (forensik) mendeteksi adanya semen. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. 2. Sekret glandula prostata  asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan memelihara keseimbangan osmotik plasma semen), spermin,spermidin, iga dan igg (menstimulasi kehidupan spermatozoa) menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berguna bagi kelangsungan hidup sperma. 3. Kelenjar bulbouretra ( kelenjar cowperi) dan menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). 4. Kelenjar littre ( kelenjar uretra) : membasahi bagian pangkal uretra. 2. GENITALIA INTERNA
  • 39. Glandula prostata • Kapsel: • Jaringan pengikat fibroelastik padat • Memberikan septa • Terdiri atas jaringan fibromuskuler sekeliling kelenjar • Terdiri atas: • Gabungan kelenjar tubulo-alveoler bercabang • Sebanyak 30 - 50 unit • Kelompok kelenjar: • Daerah mukosal: sekitar urethra pars prostatica • Daerah submukosal: sekitar daerah mukosal • Daerah di bawah kapsel: kelenjar prostat utama • Pars secretoria: • Epitel : gepeng/kuboid/gepeng selapis • Membrana basalis: kurang jelas • Ductus excretorius: • Bermuara dalam urethra pars prostatica
  • 40. KELOMPOK GLANDULA PROSTATA PARS MEMBRANACEA URETHRAE
  • 41. Glandula bulbourethralis cowperi • Kelenjar tubulo-alveoler • Pars secretoria: • Epitel: gepeng/kuboid/silindris • Ductus excretorius: • Epitel silindris semu berlapis • Bermuara dalam urethra pars membranacea • Sifat sekresi: • Mukus