2. Qs. Fathir 29-30
َةٰوَلَّصٱل ۟
اُومَاقََأو ِهَّلٱل َبَٰتِك َنُولْتَي َنِيذَّلٱ َّنِإ
َنُوجْرَي ًةَيِن َاَلعَو ًّارِس ْمُهَٰنْقَزَر َّامِم ۟
اُوقَفنََأو
َرُوبَت َّنل ًةَرَٰجِت
0
ۚ44ۦ
ِِهلْ
َض
ف
ن ِّ
م ُم
َهدوَيَزِي ْ
ُم
َه
ُور
جُأ ْ
َهُميِّ
ُوَفيِل
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ
44ۦ 44ۦ
ٌَكُور
ش ٌُور
َف
غ 4ۥ
ُنَّهِإ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab
Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian
dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah
menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”
4. HR. BUKHARI DAN MUSLIM
: ِةَّجُرْتُألا ُلَثَم َآنْرُالق ُأ
َرْقَي يِذَّال ِنِمْؤُمْال ُلَثَم
َال يِذَّال ِنِمْؤُمْال ُلَثَمَو ، ٌ
بِّيَط اَهُمْعَطَو ٌ
بِّيَط اَهُحيِر
:
ٌوْلُح اَهُمْعَطَو اَهَل َحيِر َال ِةَرْمَّتال ِلَثَمَك َآنْرُالق ُأ
َرْقَي
: ِةَنيحاَّالر ِثلَمَك َالقرآن يقرأ يِذَّال ِقِفاَنُمال ُثلَمَو ،
َال يِذَّال ِقِفاَنُمال ُلَثَمَو ، ٌّرُم اَهُمْعَطَو ٌ
بِّيَط اَهُحري
ِةَلَظْنَحال ِثلَمَك َآنْرُالق ُأ
َرْقَي
:
ٌحيِر اَهَل َسْيَل
ٌّرُم اَهُمْعَطَو ))
“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-
Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang
tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya
namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-
Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.
Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an
adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.
6. KAIDAH MEMBACA ALQURAN
ِءاَدَألا ُةَنيِزَو ِةَوَالِّتال ُةيْلِح اًضْيَأ
َوُهَو
ِةَءاَرِقْالَو
Tajwid juga memperindah bacaan Al-Quran dan
sebagai penghias dalam membaca Al-quran
اَهَّحق ِوفُرُحْال ُءاَطْعإ َوُهَو
ٍةَفِص ِّلُك ْنِم
اَهَّقَحَتْسُمَو
Yang dimaksud dengan tajwid adalah
memberikan setiap huruf haqnya dari sifat yang
dimilikinya dan mustahaknya
7. PEMBACA ALQURAN ADALAH
PENDOSA?
* ُمِزَال ٌمْتَح ِديِوْجَّتالِب ُذْخاألَو
ِحِّحَصُي ْمَل ْنَم
ُمِثآ َآنَرُقْال
Mempelajari ilmu tajwid hukumnya sangat
wajib. Karena barang siapa yang membaca
Alquran tidak dengan tajwid hukumnya dosa
اَلَزْنَأ
ُهَلِإلا ِهِب ُهَّنَأِل
*
َالَصَو اَنْيَلِإ ُهْنِم اَذَكَهَو
Karena Allah menurunkan Alquran dengan
Tajwid begitu juga sampai kepada kita
9. OLAHRAGA RAHANG
ِفُّلَكَت اَم ِرْيَغ ْنِم ًالَّمَكُم
*
يِف ِفْطُّللِاب
فُّسَعَت َالِب ِقْطُّنال
Bagi yang ingin menyempurnakan bacaan tanpa
ada beban, mengucapkan dengan halus tanpa
berlebihan
ِهِT
كْرَت َنْيَبَو ُهَنْيَب َسْيَلَو
*
ِهِّكَفِب ٍئِرْما ُةَضاَيِرَّالِإ
Tidak ada perbedaan orang yang membaca dengan
tajwid dan orang yang meninggalkannya melainkan
dengan latihan (terus menerus) dengan rahangnya.
11. HR. MUSLIM
يتجاوز ال القرآن يقرؤون
حناجرهم
“Mereka rajin membaca Al-Qur`an,
namun bacaan Al-Qur`an mereka
tidak melewati kerongkongan
mereka.”
13. AL-HASYR : 17, 22, 32, 40
َنٰاْرُقْال اَنْرَّسَي ْدَقَلَو
ٍرِكَّدُّم ْنِم ْلَهَف ِرْكِّذلِل
“Dan sungguh, telah Kami
mudahkan Al-Qur’an untuk
peringatan, maka adakah orang
yang mau mengambil pelajaran?”