NUGROHO TRISTYANTO.S.Si., MM
DEMAM BERDARAH { DBD }
 Definisi
Demam berdarah dengue (DBD) penyakit demam akut
yang disebabkan oleh virus dengue serta memenuhi kriteria
WHO untuk DBD, salah satu manifestasi simptomatik dari
infeksi virus dengue.
 Manifestasi simptomatik infeksi virus dengue adalah sebagai
berikut:
1. Demam tidak terdiferensiasi
2. Demam dengue (dengan atau tanpa perdarahan): demam akut
selama 2-7 hari, ditandai dengan 2 atau lebih manifestasi klinis
(nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia/ atralgia, ruam
kulit, manifestasi perdarahan [petekie atau uji bendung
positif], leukopenia) dan pemeriksaan serologi dengue positif
atau ditemukan pasien yang sudah dikonfirmasi menderita
demam dengue/ DBD pada lokasi dan waktu yang sama.
3. DBD (dengan atau tanpa renjatan)
EPIDEMIOLOGI
 Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila,
Filipina pada tahun 1953.
 Kasus di Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di
Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian sebanyak 24
orang.
 Beberapa tahun kemudian penyakit ini menyebar ke
beberapa propinsi di Indonesia, dengan jumlah kasus
sebagai berikut :
- Tahun 1996 : jumlah kasus 45.548 orang, dengan jumlah
kematian sebanyak 1.234 orang.
- Tahun 1998 : jumlah kasus 72.133 orang, dengan jumlah
kematian sebanyak 1.414 orang (terjadi ledakan)
- Tahun 1999 : jumlah kasus 21.134 orang.
- Tahun 2000 : jumlah kasus 33.443 orang.
- Tahun 2001 : jumlah kasus 45.904 orang
- Tahun 2002 : jumlah kasus 40.377 orang.
- Tahun 2003 : jumlah kasus 50.131 orang.
- Tahun 2004 : sampai tanggal 5 Maret 2004 jumlah kasus
sudah mencapai 26.015 orang, dengan jumlah kematian
sebanyak 389 orang.
ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue
yang menyebabkan gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-
perdarahan.
Vektor yang berperan dalam penularan
penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
Cara Penularan
3 faktor yang berperan pada penularan infeksi virus
dengue:
1. Manusia
2. Virus
3. Vektor perantara
Nyamuk Aedes aegypti menggigit manusia yang
sedang mengalami viremia (2 hari sebelum panas
sampai 5 hari setelah demam timbul) virus
yang berada di kelenjar liur nyamuk berkembang
biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation
period)  ditularkan kembali kepada manusia
pada saat gigitan berikutnya ( virus memerlukan
waktu masa tunas 46 hari -intrinsic incubation
period- sebelum menimbulkan penyakit)
Virus  dbd.  bag.16
PATOGENESIS
Mengacu kepada 2 teori :
1. Hipotesis infeksi sekunder
Diajukan oleh Suvatte, 1977. Sebagai akibat
infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang
berbeda, respon antibodi anamnestik pasien akan
terpicu, menyebabkan proliferasi dan
transformasi limfosit dan menghasilkan titer
tinggi IgG antidengue. Karena bertempat di
limfosit, proliferasi limfosit juga menyebabkan
tingginya angka replikasi virus dengue. Hal ini
mengakibatkan terbentuknya kompleks virus-
antibodi yang selanjutnya mengaktivasi sistem
komplemen. Pelepasan C3a dan C5a
menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah dan merembesnya cairan ke
ekstravaskular. Hal ini terbukti dengan
peningkatan kadar hematokrit, penurunan
natrium dan terdapatnya cairan dalam rongga
serosa
PATOGENESIS
2. Hipotesis immune enhancement
Menyatakan secara tidak langsung bahwa
mereka yang terkena infeksi kedua oleh virus
heterolog mempunyai risiko berat yang lebih
besar untuk menderita DBD berat. Antibodi
herterolog yang telah ada akan mengenali
virus lain kemudian membentuk kompleks
antigen-antibodi yang berikatan dengan Fc
reseptor dari membran leukosit terutama
makrofag. Sebagai tanggapan dari proses ini,
akan terjadi sekresi mediator vasoaktif yang
kemudian menyebabkan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah, sehingga
mengakibatkan keadaan hipovolemia dan
syok.
DIAGNOSA
Penegakan diagnosa (WHO) diperlukan 2 kriteria:
1. Kriteria Klinik (pemeriksaan fisik dan keluhan
pasien)
Diagnosa DBD klinis dibagi WHO dalam :
Derajat 1 : Demam disertai gejala khas dan satu-
satunya manifestasi perdarahan ialah uji
Tourniquet positif.
Derajat 2 : Derajat 1 disertai perdarahan spontan
di kulit dan/atau perdarahan lain.
Derajat 3 : Ditemukannya kegagalan sirkulasi,
yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi
menurun ( < 20 mmHg) atau hipotensi disertai
kulit yang dingin, lembab dan penderita menjadi
gelisah.
Derajat 4 : Renjatan berat dengan nadi yang
tidak dapat diraba dan tekanan darah yang tidak
dapat diukur
DIAGNOSA
2. Kriteria Laboratorium:
 uji serologi
 isolasi virus
 deteksi antigen
 deteksi RNA/DNA menggunakan tehnik
Polymerase Chain Reaction (PCR)
DIAGNOSA
Pemeriksaan laboratorium rutin untuk penderita
DBD adalah jumlah trombosit dan kadar hematokrit.
Hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat menjadi
pertanda penyakit demam berdarah adalah:
1. Trombositopenia (jumlah trombosit darah <
100.000/mm3)
2. Hemokonsentrasi (jumlah hematokrit ≥ 20%)
Dua kriteria klinis pertama, ditambah dengan
trombositopenia dan hemokonsentrasi sudah cukup
untuk menegakkan diagnosis klinis DBD.
Efusi pleura (tampak melalui rontgen dada) dan atau
hipoalbuminemia menjadi bukti penunjang adanya
kebocoran plasma. Bukti ini sangat berguna terutama
pada pasien yang anemia dan atau mengalami
perdarahan berat.
Pada kasus syok, jumlah hematokrit yang tinggi dan
trombositopenia memperkuat diagnosis terjadinya
Dengue Shock Syndrom.
TERAPI NON
FARMAKOLOGI
Minumlah air putih min. 20 gelas berukuran
sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik)
Cobalah menurunkan panas dengan minum
obat penurun panas (paracetamol misalnya)
Beberapa teman dan dokter menyarankan
untuk minum minuman ion tambahan seperti
pocari sweat
Minuman lain yang disarankan: Jus jambu
merah untuk meningkatkan trombosit (ada
juga yang menyarankan: daun angkak, daun
jambu, dsb)
Makanlah makanan yang bergizi dan
usahakan makan dalam kuantitas yang banyak
(meskipun biasanya minat makan akan
menurun drastis).
TERAPI FARMAKOLOGI
belum ada obat yang spesifik untuk demam
berdarah
pengobatan DB bersifat simptommatik dan
supportif, (mengatasi kehilangan cairan
plasma sebagai akibat peningkatan
permeabilitas kapiler dan sebagai akibat
pendarahan).
Cairan pengganti (rekomendasi WHO) :
Cairan Laktat Ringer.
Cairan Glukosa 5% dalam 0,9% NaCl.
Cairan Glukosa 5% dalam 0,45% NaCl.
Cairan Glukosa 5% dalam'h Laktat Ringer.
Cairan Glukosa 5% dalam 0,3% NaCl.

More Related Content

PPT
DOCX
Patofisiologi diare pada anak
PPTX
Patofisiologi hipertensi
PPTX
Dengue hemoragic fever (dhf)
PPTX
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
DOCX
Askep diare
DOCX
Askep polio mielitis
DOCX
Laporan kasus gastritis
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi hipertensi
Dengue hemoragic fever (dhf)
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Askep diare
Askep polio mielitis
Laporan kasus gastritis

What's hot (20)

PPTX
Ppt osteomielitis
DOC
Laporan pendahuluan kolelitiasis
DOCX
asuhan-keperawatan-tiroid
PPT
Ppt dislipidemia
DOCX
Makalah vulnus laceratum
PPTX
Hipertiroid ppt
PPTX
Ca mammae
DOC
4. askep diare akut dehidrasi sedang
PPTX
how it happened diabetes melitus
PPT
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
PPTX
PPT ANEMIA
PPTX
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
PPTX
Ppt hipertiroidisme
DOC
Askep thalasemia
DOCX
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
PPSX
Muntah pada Anak
PPT
Diabetes mellitus pada lansia
PPTX
Diare - Power Point
Ppt osteomielitis
Laporan pendahuluan kolelitiasis
asuhan-keperawatan-tiroid
Ppt dislipidemia
Makalah vulnus laceratum
Hipertiroid ppt
Ca mammae
4. askep diare akut dehidrasi sedang
how it happened diabetes melitus
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
PPT ANEMIA
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
Ppt hipertiroidisme
Askep thalasemia
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Muntah pada Anak
Diabetes mellitus pada lansia
Diare - Power Point
Ad

Similar to Virus dbd. bag.16 (20)

PPTX
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
PPTX
Demam berdarah
PPTX
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
PPT
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DOCX
Survei dbd
DOC
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
PPTX
Demam Berdarah Dengue pada anak_versi berwarna.pptx
DOCX
Asuhan keperawatan dbd
PPTX
Dhf
PPTX
Klasifikasi Dan Tatalaksana Dengue Anak Sesuai PNPK.pptx
PPTX
P petri dbd
PDF
Tata laksana dbd 3
PDF
Tata%20 laksana%20dbd
PPT
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
PDF
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
PPTX
Referat Anak infeksi virus dengue (dhf).
DOCX
DD, DHF, and DSS
DOC
Dbd
PPTX
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
Demam berdarah
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
DHF dan Demam Typhoid.ppt
Survei dbd
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Demam Berdarah Dengue pada anak_versi berwarna.pptx
Asuhan keperawatan dbd
Dhf
Klasifikasi Dan Tatalaksana Dengue Anak Sesuai PNPK.pptx
P petri dbd
Tata laksana dbd 3
Tata%20 laksana%20dbd
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Referat Anak infeksi virus dengue (dhf).
DD, DHF, and DSS
Dbd
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Ad

More from tristyanto (20)

DOC
Judul
PPT
Respon imun pada infeksi bag.3
PPT
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
PPT
Penyakit auto imun bag.8
PPT
Pemeriksan laboratorium imunologi
PPT
Konsep penyebab penyakit bag.7
PPT
Imunologi tumor bag.9
PPT
Imunologi kanker
PPT
Imunologi dasar bag.1
PPT
Autoimunitas power point
PPT
Respon imun pd penyakit menular bag.2
PPT
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9
PPT
Virus hepatitis b
PPT
Virus flu burung.bag 15
PPT
Virologi. bag 1
PPT
Sifilis. bag. 13
PPT
Sars dan-mers-cov power point
PPT
Sars bag.14
PPT
Reproduksi virus. bag.2
PPT
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Judul
Respon imun pada infeksi bag.3
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Penyakit auto imun bag.8
Pemeriksan laboratorium imunologi
Konsep penyebab penyakit bag.7
Imunologi tumor bag.9
Imunologi kanker
Imunologi dasar bag.1
Autoimunitas power point
Respon imun pd penyakit menular bag.2
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9
Virus hepatitis b
Virus flu burung.bag 15
Virologi. bag 1
Sifilis. bag. 13
Sars dan-mers-cov power point
Sars bag.14
Reproduksi virus. bag.2
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Biologi Kelas X Terbaru 2025
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
DOC
Identifikasi Kasus solusi Inquiry kolaboratif
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PDF
RPP Pelajaran Mendalam deep learning IPA
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PDF
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pai & Bp Kelas 10 Terbaru 2025
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
DOC
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PDF
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Biologi Kelas X Terbaru 2025
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Identifikasi Kasus solusi Inquiry kolaboratif
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
RPP Pelajaran Mendalam deep learning IPA
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pai & Bp Kelas 10 Terbaru 2025
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran

Virus dbd. bag.16

  • 2.  Definisi Demam berdarah dengue (DBD) penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue serta memenuhi kriteria WHO untuk DBD, salah satu manifestasi simptomatik dari infeksi virus dengue.  Manifestasi simptomatik infeksi virus dengue adalah sebagai berikut: 1. Demam tidak terdiferensiasi 2. Demam dengue (dengan atau tanpa perdarahan): demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan 2 atau lebih manifestasi klinis (nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia/ atralgia, ruam kulit, manifestasi perdarahan [petekie atau uji bendung positif], leukopenia) dan pemeriksaan serologi dengue positif atau ditemukan pasien yang sudah dikonfirmasi menderita demam dengue/ DBD pada lokasi dan waktu yang sama. 3. DBD (dengan atau tanpa renjatan)
  • 3. EPIDEMIOLOGI  Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953.  Kasus di Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian sebanyak 24 orang.  Beberapa tahun kemudian penyakit ini menyebar ke beberapa propinsi di Indonesia, dengan jumlah kasus sebagai berikut : - Tahun 1996 : jumlah kasus 45.548 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.234 orang. - Tahun 1998 : jumlah kasus 72.133 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.414 orang (terjadi ledakan) - Tahun 1999 : jumlah kasus 21.134 orang. - Tahun 2000 : jumlah kasus 33.443 orang. - Tahun 2001 : jumlah kasus 45.904 orang - Tahun 2002 : jumlah kasus 40.377 orang. - Tahun 2003 : jumlah kasus 50.131 orang. - Tahun 2004 : sampai tanggal 5 Maret 2004 jumlah kasus sudah mencapai 26.015 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang.
  • 4. ETIOLOGI Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan- perdarahan. Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
  • 5. Cara Penularan 3 faktor yang berperan pada penularan infeksi virus dengue: 1. Manusia 2. Virus 3. Vektor perantara Nyamuk Aedes aegypti menggigit manusia yang sedang mengalami viremia (2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul) virus yang berada di kelenjar liur nyamuk berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period)  ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya ( virus memerlukan waktu masa tunas 46 hari -intrinsic incubation period- sebelum menimbulkan penyakit)
  • 7. PATOGENESIS Mengacu kepada 2 teori : 1. Hipotesis infeksi sekunder Diajukan oleh Suvatte, 1977. Sebagai akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berbeda, respon antibodi anamnestik pasien akan terpicu, menyebabkan proliferasi dan transformasi limfosit dan menghasilkan titer tinggi IgG antidengue. Karena bertempat di limfosit, proliferasi limfosit juga menyebabkan tingginya angka replikasi virus dengue. Hal ini mengakibatkan terbentuknya kompleks virus- antibodi yang selanjutnya mengaktivasi sistem komplemen. Pelepasan C3a dan C5a menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya cairan ke ekstravaskular. Hal ini terbukti dengan peningkatan kadar hematokrit, penurunan natrium dan terdapatnya cairan dalam rongga serosa
  • 8. PATOGENESIS 2. Hipotesis immune enhancement Menyatakan secara tidak langsung bahwa mereka yang terkena infeksi kedua oleh virus heterolog mempunyai risiko berat yang lebih besar untuk menderita DBD berat. Antibodi herterolog yang telah ada akan mengenali virus lain kemudian membentuk kompleks antigen-antibodi yang berikatan dengan Fc reseptor dari membran leukosit terutama makrofag. Sebagai tanggapan dari proses ini, akan terjadi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga mengakibatkan keadaan hipovolemia dan syok.
  • 9. DIAGNOSA Penegakan diagnosa (WHO) diperlukan 2 kriteria: 1. Kriteria Klinik (pemeriksaan fisik dan keluhan pasien) Diagnosa DBD klinis dibagi WHO dalam : Derajat 1 : Demam disertai gejala khas dan satu- satunya manifestasi perdarahan ialah uji Tourniquet positif. Derajat 2 : Derajat 1 disertai perdarahan spontan di kulit dan/atau perdarahan lain. Derajat 3 : Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun ( < 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah. Derajat 4 : Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur
  • 10. DIAGNOSA 2. Kriteria Laboratorium:  uji serologi  isolasi virus  deteksi antigen  deteksi RNA/DNA menggunakan tehnik Polymerase Chain Reaction (PCR)
  • 11. DIAGNOSA Pemeriksaan laboratorium rutin untuk penderita DBD adalah jumlah trombosit dan kadar hematokrit. Hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat menjadi pertanda penyakit demam berdarah adalah: 1. Trombositopenia (jumlah trombosit darah < 100.000/mm3) 2. Hemokonsentrasi (jumlah hematokrit ≥ 20%) Dua kriteria klinis pertama, ditambah dengan trombositopenia dan hemokonsentrasi sudah cukup untuk menegakkan diagnosis klinis DBD. Efusi pleura (tampak melalui rontgen dada) dan atau hipoalbuminemia menjadi bukti penunjang adanya kebocoran plasma. Bukti ini sangat berguna terutama pada pasien yang anemia dan atau mengalami perdarahan berat. Pada kasus syok, jumlah hematokrit yang tinggi dan trombositopenia memperkuat diagnosis terjadinya Dengue Shock Syndrom.
  • 12. TERAPI NON FARMAKOLOGI Minumlah air putih min. 20 gelas berukuran sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik) Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas (paracetamol misalnya) Beberapa teman dan dokter menyarankan untuk minum minuman ion tambahan seperti pocari sweat Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga yang menyarankan: daun angkak, daun jambu, dsb) Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak (meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis).
  • 13. TERAPI FARMAKOLOGI belum ada obat yang spesifik untuk demam berdarah pengobatan DB bersifat simptommatik dan supportif, (mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat pendarahan). Cairan pengganti (rekomendasi WHO) : Cairan Laktat Ringer. Cairan Glukosa 5% dalam 0,9% NaCl. Cairan Glukosa 5% dalam 0,45% NaCl. Cairan Glukosa 5% dalam'h Laktat Ringer. Cairan Glukosa 5% dalam 0,3% NaCl.